Anda di halaman 1dari 5

Session Text Visualisasi

Introduction Intro masuk Video intro


Apersepsion Dalam setiap bidang pekerjaan, terdapat jenis bahaya dan resiko kecelakaan
kerja. Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan pada manusia, alat, tempat
kerja dan lain

Sehingga akibat kecelakaan kerja tersebut, pekerjaan dapat terhambat, pekerja


menjadi terluka bahkan dapat terjadi kematian.
Sebenarnya hal-hal tersebut dapat dihindari atau ditanggulangi dengan
menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penerapan
prinsip K3 di Tempat kerja bertujuan untuk pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan, yang mungkin
dapat terjadi pada pekerja, alat, mesin dan lingkungan kapan saja dan dimana
saja.

Nah, di sesi kali ini anda akan belajar untuk dapat melakukan pekerjaan dengan
aman sesuai prosedur K3, melaporkan bahaya di tempat kerja dan melakukan
prosedur evakuasi keadaan darurat.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip K3 dengan benar dan secara disiplin anda
akan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, sehingga anda akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja menjadi lebih baik.

Hallo rekan-rekan semua! Apa kabar anda saat ini? Saya harap teman-teman
dalam keadaan yang sangat bersemangat, sehingga dapat mengikuti materi kali
ini.
Perkenalkan saya Feta mayo, saat ini saya adalah instruktur teknik manufaktur di
BBPVP Bandung.
Di sesi kali ini kita akan memulai mengenai:
-
-
-
-
-
-
Selain itu kita akan belajar bagaimana prosedur kondisi darurat.

Jika rekan-rekan mengikuti seluruh materi dalam sesi kali ini, saya yakin Anda
akan dapat bekerja secara safety dan waspada terhadap resiko kecelakaan kerja.
Karena disesi kali ini anda akan mempelajari betapa pentingnya menerapkan
prinsip-prinsip K3 di tempat kerja.
Biasa kan diri bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip K3 agar teman-teman
menjadi terbiasa kedepannya. Sudah siapkah teman-teman untuk belajar? Mari
kita masukin materi berikutnya
Info dasar K3 K3 di Negara Indonesia diwujudkan pada tanggal 12 Januari 1970 berdasarkan
UU no 1 tahun 1970 dengan terdiri dari 11 BAB dan 18 Pasal. Aturan K3
bertujuan untuk memberikan batasan dan perlindungan pada penguasa, para
pekerja dan masyarakat lingkungannya sehingga tercipta suatu stabilitas
ekonomi dan keamanan hidup secara nasional.

Logo K3 disimbolkan dengan gambar berikut,


Yang memiliki arti warna putih yaitu bersih dan suci
Warna hijau sehat, selamat & sejahtera
Tanda positif yaitu bebas kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Tanda gerigi adalah bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohano
11 roda gigi melambangkan 11 BAB dalam UU no. 1 tahun 1970

K3 bertujuan untuk:
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional
Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman

Sumber bahaya: manusia, mesin, material, metode dan lingkungan


Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
a. Ketidak sempurnaan alat-alat; b. Ketidak sempurnaan pakaian kerja; c. Tidak sadar akan keadaan diri sendiri; d.
Tidak disiplin dalam memperlakukan alat-alat; e. Kurang hati-hati, dan tidak konsentrasi pada pekerjaan; f. Tidak
paham dan tidak menguasai cara kerja suatu mesin/alat; g. Kurang pertimbangan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Bekerja
sesuai
prosedur Cara menjalankan dan menggunakan mesin  Jangan menjalankan mesin apabila
belum mengetahui dengan jelas cara mengoperasikannya  Meminta bantuan
instruktur  Menggunakan buku pedoman  Hati-hati terhadap bagian yang
berbahaya  Memeriksa baut-baut pengencang pada mesin
Tempat kerja Bengkel dalam suatu industri sangat dominan dalam melakukan berbagai
yang sesuai kegiatan teknik atau mekanik. Menempatkan mesin-mesin, bangku kerja,
prosedur penyimpanan alat-alat, rak, dan yang lainnya, bahkan untuk mengawasi dan
melakukan teknik/ administrasi dapat dilaksanakan di bengkel tersebut.

Kondisi tempat kerja harus memperhatikan


Faktor kebisingan
Faktor radiasi
Iklim kerja
Penerangan
Sirkulasi udara
Suhu ruangan

Pemeliharaan keamanan, merupakan usaha untuk menghindari kecelakaan.


Masalah yang harus diperhatikan dalam pemeliharan keamanan kerja pada
bagian mesin adalah: a. pemeliharaan lingkungan kerja b. pemeliharaan mesin
dan peralatan serta bahan yang dugunakan c. pemeliharaan keadaan/kondisi
karyawan d. pemeliharaan tata cara kerja.
Tugas dan Setiap pekerja dalam suatu industri harus mempunyai disiplin pribadi seperti: 
sikap Disiplin terhadap waktu kerja  Disiplin terhadap janji, baik pribadi maupun
karyawan dalam pekerjaan  Disiplin dalam menempatkan sesuatu kebenaran pada
tempatnya  Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan  Hormat baik pada
atasan maupun bawahan.

Sikap yang harus diperhatikan oleh pekerja/ siswa dalam melaksanakan tugasnya
antara lain: 1. Setiap pekerja/siswa bertugas sesuai dengan pedoman penuntun
yang diberikan 2. setiap kecelakaan atau kegiatan yang merugikan harus segera
dilaporkan kepada atasan/instruktur. 3. setiap peraturan dan ketentuan yang
ada harus dipatuhi. 4. semua peralatan dan perlengkapan K-3 harus dipakai bila
diperlukan. 5. setiap pekerja harus saling mengingatkan akan perbuatan/kondisi
yang membahayakan.

Kita harus ingat


a. Kecelakaan sekecil apapun, harus ditindak, diselidiki, dan dipelajari agar
tidak terulang lagi. b. Dengan disiplin pribadi, segala sesuatu akan
dicapai dengan sukses.

dimaksud perlengkapan dan persiapan diri yaitu:  Menggunakan pakaian kerja


yang bersih dan rapi. Jangan menggunakan dasi  Rambut harus teratur  Jangan
menggunakan cincin, gelang dan kalung  Menggunakan alat-alat keselamatan
kerja berupa; kacamata, sepatu dan helm
APD Dalam melaksanakan pekerjaan, seorang bekerja memerlukan APD
Yaitu perlengkapan alat yang mampu melindungi seseorang, guna mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Alat APD yang sering dipakai pada bagian manufaktur antara lain:
1. Pakaian kerja
2. Topi atau helm
3. Safety shoes
4. Safety googles
5. Safety gloves
6. masker

Tempat Para karyawan harus diberi lemari berkunci sebagai tempat untuk menyimpan
penyimpana miliknya. Seperti pakaian kerja, alat-alat keselamatan kerja dan barangbarang
n pribadinya. Lemari-lemari tersebut sebaiknya ditempatkan dekat bengkel/lokasi
kegiatan, kalau memungkinkan di dalam ruang terpisah dimana bergantipakaian
dilakukan sebelum dan sesudah bekerja Diruang kerja/pakaian harus disediakan
tempat menggantunkan. Lab-jas/jas kerja/jaket dan sebagainya
SImbol Di tempat-tempat yang berpotensi bahaya wajib dilakukan pemasangan tanda
atau simbol K3. Simbol-simbol
Pedoman K3
Pakaian kerja harus selalu dipakai selama bekerja dibengkel untuk setiap jenis
pekerjaan. Pakaian kerja harus memenuhi beberapa standar umum : - Jika
bertangan panjang harus berkancing dan tirus - Rapi, tidak terlalu
sempit/longgar. - Bahan, sederhana tidak mengganggu dalam gerakan saat kerja
tetapi kuat untuk melindungi - Warna, standar tidak menyolok dan mudah
didapat

Cara berpakaian
Cara berpenampilan
1. Rambut harus dipotong pendek bila perlu pakai pelindung 2. Mata harus
terlindung 3. Lengan baju harus tirus dan berkancing 4. Jangan pakai
arloji 5. Cincin harus dilepas 6. Sepatu harus bersifat pelindung yang baik

Pekerja wanita berambut lebih panjang daripada pria. Mereka dapat menutup
rambutnya dengan mengenakan kain tudung kepala tradisional tanpa
mengurangi daya tarik

Mengenakan dasi sewaktu bekerja di bengkel, jelas tidak pada tempatnya, sebab
terlalu berbahaya terutama timbul dari gerak-putar bagian mesin Juga
mengganggu kenyamanan saat bekerja

Salah satu factor yang haruis diperhatikan dari kaca mata adalah kacanya harus
tahan pecah bila terkena kecepatan lempar yang tinggi

Rambut panjang berbahaya terutama bila bekerja pada - Mesin bor - Mesin
bubut - Mesin miling
Lengan berbahaya juga bila tidak hati-hati terutama pa waktu kerja di - Mesin
bubut - Kipas angina - Compressor - Mesin miling - Mesin gerind
Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja
Potensi
Bahaya di Pada Industry manufaktur, bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja antara lain:
tempat kerja -
-
-
-
-

Adapun resiko yang dapat terjadi adalah


Kebakaran
Ledakan
Jatuh
Tersengat listrik
Terluka terkena benda yang jatuh, berputar, tajam, kesalahan penggunaan alat
Pelaporan
bahaya
Mengikuti prosedur keadaan darurat
Keadaan Kebakaran, bencana alam seperti gempa bumi
darurat
Klasifikasi api berdasarkan kelas
Alat pemadam berdasarkan jenis api
a. Air bertekanan Pada alat ini berisi air bertekanan anti beku udara dan gas b.
Alat pemadam busa Alat ini bekerja dengan dua buah campuran kimia yang ada
pada dua ruang yang terpisah. - Ruang dalam berisi air dan alumunium Sulfat
(AlSO), atau Amonium Sulfat - Ruang luar terdiri dari Sodium Karbonat dan
stabilisator busa, atau dengan Natrium Bikarbonat dan stabilisator busa. c. Alat
pemadam dengan Co2 Pemadam ini berisi cairan CO dan gas bertekanan d. Alat
pemadam dengan kimia kering Dalam tabung ini diisi Nitrogen Kering atau CO
kering.
Prosedur
evakuasi

Anda mungkin juga menyukai