Anda di halaman 1dari 62

MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG

BAB 1 MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG


A. Menetapkan Persyaratan Kerja
1. Prosedur Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi yang aman,
efisien, dan produktif. Prosedur keselamatan kerja diterapkan dalam industri
maupun sekolah, dan biasanya berupa aturan atau anjuran yang baik.
Pada mesin-mesin modern, sebenarnya sudah dilengkapi pelindung
dan dirancang untuk melindungi keselamatan operator, serta menjamin
keamanan semua perlengkapan dalam proses pengerjaan. Namun, dari
statistik kecelakaan yang terjadi di sekolah dan industri menunjukkan hanya
sekitar 15% yang dapat dijamin oleh alat-alat keselamatan tersebut. Sehingga
bisa disimpulkan sekitar 85%, kecelakaan yang terjadi di sekolah dan
industri dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak dapat dilindungi oleh alat-
alat keselamatan kerja tersebut. Unsur kelalaian manusia merupakan faktor
yang paling banyak mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Unsur
kelalaian tersebut bisa muncul dari kekurang hati-hatian, sedikit pengetahuan
/ informasi dan kurang pertimbangan dalam memutuskan sesuatu dengan
benar. Hal ini mungkin dapat dicegah dengan membiasakan berfikir sebelum
bekerja.
Langkah-langkah keselamatan kerja meliputi keselamatan operator,
keselamatan mesin, keselamatan alat-alat pendukung, dan keselamatan
benda kerja. Keselamatan alat-alat pendukung adalah alat-alat yang
digunakan untuk mendukung proses kerja, antara lain alat ukur, dan
sebagainya.
a. Petunjuk umum
Keselamatan kerja mesin gerinda harus diperhatikan, karena
mesin gerinda merupakan mesin dengan putaran tinggi dalam proses
penggunaannya. Berikut ini adalah petunjuk umum keselamatan kerja
dalam proses menggerinda pahat dan alat potong.
1) Pastikan posisi benda kerja, kepala lepas, pencekam, dan peralatan
yang lain pada posisi yang benar.
2) Pada proses pengerjaan dengan menggunakan dua senter, jangan
memakankan benda kerja antara dua senter terlalu cepat. Hal
tersebut bisa menyebabkan benda kerja tertekan, bahkan dapat
membuat benda kerja dan roda gerindanya rusak.
3) Sebelum mengatur dan menyetel mesin gerinda, pastikan motor
penggerak dalam keadaan mati.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 1


4) Pada proses dressing / truing, pastikan intan pengasah terletak pada
posisi yang kuat dan benar.
5) Jangan melakukan pengukuran (pemeriksaan dimensi) saat benda
kerja sedang digerinda.
6) Jauhkan roda gerinda saat memasang atau menempatkan benda
kerja, agar tidak mengganggu pemasangan.
7) Jangan meninggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup,
pastikan mesin mati pada saat meninggalkannya.
8) Selalu gunakan kunci-kunci yang cocok saat melakukan proses
kerja.
9) Selalu periksa dan pastikan alat-alat bantu proses gerinda dalam
kondisi yang baik. Misalnya palu, apakah tangkai dan kepala
palunya kendor atau tidak.
10) Selalu jaga kebersihan daerah sekitar kerja.
11) Selalu menggunakan lap atau sikat saat membersihkan serpihan
besi.
b. Keselamatan kerja operator
1) Petunjuk umum keselamatan kerja operator pada proses
menggerinda pahat dan alat potong.
Berikut adalah petunjuk umum yang harus diperhatikan dalam
keselamatan kerja operator.
a) Pakai pakaian kerja yang sesuai dengan standar keselamatan
kerja. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan
terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya yang mungkin bisa
jatuh atau tersangkut selama proses kerja.
b) Selalu periksa pakaian kerja, pastikan tidak ada yang sobek.
c) Gunakan pakaian kerja dengan cara yang benar dan rapi.
Kancingkan dan gulung lengan baju dengan benar.
d) Sebaiknya rambut dipotong, atau gunakan penutup kepala
untuk menghindari rambut panjang tersangkut pada mesin.
e) Jika perlu gunakan alat pelindung kepala.
f) Meski sudah pada mesin sudah ada kaca pengaman, tetap
gunakan kacamata untuk melindungi mata.
g) Jangan menyimpan alat-alat yang tajam (pena, penggaris, dsb)
di saku pakaian kerja.
h) Jangan mencuci tangan dengan coolant.
2) Alat keselamatan kerja / alat perlindungan diri
Salah satu bagian dari prosedur keselamatan kerja operator adalah
penggunaan lata perlindungan diri. Adapun bagian tubuh manusia
yang harus dilindungi sewaktu bekerja adalah kepala dan wajah,

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 2


mata, telinga, tangan, dan badan kaki. Alat-alat perlindungan diri
saat proses kerja adalah sebagai berikut.
a) Pelindung kepala dan wajah (head and face protection)
Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala
dari kemungkinan kecelakaan saat proses kerja. Sebagian dari
alat pelindung kepala, juga meliputi pelindung wajah yang
berguna untuk melindungi wajah dari serpihan benda kerja.
Alat pelindung wajah tidak sama dengan masker, yang
digunakan untuk melindungi sistem pernapasan.
b) Pelindung mata (eyes protection)
Luka pada mata merupakan risiko yang mungkin terjadi dalam
proses kerja menggunakan mesin. Sehingga, mata perlu
dilindungi dengan alat pelindung mata. Alat pelindung mata
bukan sekedar kacamata yang digunakan sehari-hari. Ada
syarat yang harus dipenuhi, sehingga alat pelindung mata bisa
berfungsi dengan optimal. Syarat alat pelindung mata yang
baik adalah mampu menutup semua bagian-bagian mata dari
kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu penglihatan
operator, dan harus memiliki lubang sebagai sirkulasi udara ke
mata. Selain itu, pada saat kerja harus menggunakan kacamata
yang tahan terhadap kecepatan lempar yang tinggi.
c) Pelindung telinga (hearing protection)
Alat pelindung telinga digunakan untuk melindungi telinga
dari kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin saat proses kerja
dengan mesin berlangsung.
d) Pelindung alat pernafasan (Respiratory protection)
Alat pelindung pernapasan digunakan untuk melindungi
operator dari kemungkinan menghirup serbuk logam. Namun
ada juga mesin yang dilengkapi dengan penghisap debu,
sehingga operator tidak perlu menggunakan masker.
e) Pelindung tangan (hand protection)
Tangan memiliki fungsi yang sangat penting, sehingga dalam
proses kerja tangan juga harus dilindungi. Diperkirakan bahwa
hampir 20% dari kecelakaan kerja, merupakan kecelakaan
yang menyebabkan tangan menjadi terluka atau bahkan cacat.
Oleh karena itu, tangan harus dilindungi.
f) Pelindung kaki (foot protection)
Kaki juga merupakan organ tubuh yang sangat penting,
sehingga perlu dilindungi saat melakukan pekerjaan dengan
mesin gerinda. Menurut standart yang telah ditentukan, sepatu

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 3


kerja dibuat dari bahan kulit. Sedangkan alas dibuat dari karet
yang elastis, tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi
dengan minyak pelumas (oli) dan biasanya bagian ujung
masih dilapisi oleh pelat besi. Pelapisan tersebut digunakan
untuk melindungi kaki, apabila kejatuhan benda-benda yang
berat.
Selain berbagai alat pelindung diri di atas, operator juga
harus memakai pekaian kerja yang layak dan aman saat bekerja.
Selain itu, salah satu bentuk perlindungan diri juga terdapat dalam
kelengkapan mesin gerinda berupa kaca pelindung yang terpasang
pada mesin gerinda. Berikut penjelasannya.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 4


a) Pakaian kerja
Secara umum, pakaian kerja yang baik adalah pakaian yang
rapi dan baik. Pakaian kerja tidak boleh sobek atau ada bagian
yang terjulur, untuk menghin dari tersangkutan pada mesin.
Saat proses kerja pembubutan, frais, atau las, disarankan
menggunakan baju kerja berlengan panjang. Pakaian kerja
berlengan panjang melindungi dari percikan tatal panas,
maupun percikan bunga api. Lengan baju panjang yang dilipat
juga jarus dilipat dengan rapi, agar lengan baju tidak
tersangkut pada bagian mesin yang berputar. Sebaiknya jika
lengan baju digulung, maka digulung sampai di atas siku. Saat
bekerja tidak boleh menggunakan dasi untuk menghindari
kemungkinan tersangkut. Saat bekerja juga disarankan untuk
tidak menggunakan cincin maupun arloji, karena dapat
menyebabkan kecelakaan. Pakaian juga harus dipakai dengan
rapi dan dikancingkan dengan rapi.
b) Kaca pengaman
Mesin juga dilengkapi dengan pengaman yang juga bisa
melindungi operator. Pada mesin gerinda dilengkapi dengan
kaca pengaman, pada mesin gerinda berfungsi untuk
mencegah bubuk logam dari benda kerja mengenai mata. Kaca
sebaiknya dibersihkan sebelum mesin digunakan, penerangan
dalam ruangan juga diperiksa. Jika penerangan masih kurang,
nyalakan lampu sorot pada mesin.
c. Keamanan mesin
Keamanan mesin merupakan bagian prosedur keselamatan kerja
yang harus diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah yang harus
diperhatikan dalam keamanan mesin, baik saat digunakan maupun
tidak.
1) Pelihara mesin agar selalu dalam kondisi baik dan bersih.
Bersihkan mesin setelah dipakai.
2) Pahami cara pengoperasian mesin gerinda. Misalnya jangan
mencoba untuk menyalakan mesin, jika belum mengetahui cara
untuk menghentikannya.
3) Sebelum menggunakan untuk pertama kalinya, periksalah batas
permukaan minyak pelumas.
4) Jangan coba mengubah arah putaran mesin yang sedang bekerja
(berputar).

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 5


5) Jika ada yang tidak beres atau rusak, matikan mesin. Salah satu
tanda ada yang tidak beres adalah adanya suara yang tidak normal
dari mesin.
6) Jika ada bagian mesin yang rusak harus ganti, meski kerusakannya
tidak begitu parah, dan meskipun bagian tersebut bukan bagian
yang terlalu penting seperti mur atau baut.
7) Jangan menggunakan alat-alat yang rusak, meski kerusakannya
tidak parah.
8) Perhatikan pula alat-alat kelengkapan pada mesin gerinda. Pada
penggerindaan kering, periksa sudahkah mesin gerinda dilengkapi
dengan penghisap debu. Periksa juga kondisi alat pengisap
debunya. Sedangkan pada pengerindaan basah, periksa sudahkah
mesin gerinda dilengkapi dengan pompa pendingin. Jangan lupa
periksa juga kondisi pendinginnya.
9) Untuk mesin gerinda bangku (pedestal grinder) jarak antara batu
gerinda dan meja disetel sedekat mungkin dengan jarak maksimal
2 mm.
d. Prosedur keselamatan kerja roda gerinda
Roda gerinda sebagai bagian penting dalam proses menggerinda
pahat dan alat potong juga harus diperhatikan kondisi dan keamannya.
Berikut ini adalah prosedur keselamatan kerja roda gerinda.
1) Pilih dan pastikan roda gerinda yang dipilih sesuai dengan material
yang akan digerinda.
2) Periksa kondisi roda gerinda dari kemungkinan kerusakan (visual /
sound test).
3) Periksalah cekaman roda gerinda, pastikan cekaman roda gerinda
dengan benar.
4) Roda gerinda harus seimbang, sehingga selalu periksa
kesetimbangan roda gerinda sebelum digunakan.
5) Eksentrisitas roda gerinda juga harus diperiksa, lakukan proses
truing dan dressing jika perlu.
6) Hanya gunakan kecepatan potong sesuai yang direkomendasikan.
Kecepatan dijaga sesuai dengan ketentuan pada tabel kecepatan
mesin.
7) Periksa roda gerinda dari keretakan. Roda gerinda diperiksa
dengan cara mengetuk roda gerinda dengan tangkai obeng. Bila
suara yang terdengar nyaring, berarti roda gerinda dalam kondisi
baik dan tidak retak. Namun jika terdengar suara sember atau
sumbang, berarti ada keretakan pada roda.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 6


2. Menentukan Persyaratan Kerja
Persyaratan kerja adalah ketentuan yang diperlukan agar kondisi kerja
sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah persyaratan kerja dengan
mesin gerinda persyaratan ini yang harus dipenuhi dan dipahami oleh
operator.
a. Mampu membaca gambar kerja.
b. Menguasai matematika terapan.
c. Mempunyai pengetahuan tentang bahan.
d. Mempunyai pengetahuan teknik bengkel.
e. Mempunyai sikap dan keselamatan kerja di bengkel kerja mesin.
Urutan kerja merupakan bagian dari persyaratan kerja yang juga harus
dipahami selain persyaratan umum tersebut. Urutan kerja gerinda yang harus
dipahami sebagai persyaratan kerja dalah sebagai berikut.
a. Pemahaman gambar kerja.
b. Pencekaman benda kerja.
c. Pemeriksaan cairan pendingin.
d. Pemeriksaan kondisi dan ketajaman roda gerinda.
e. Pengaturan putaran.
f. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan.
g. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong).
h. Penggerindaan benda kerja.
i. Pemeriksaan hasil gerinda.
Ada tiga jenis pencekaman benda kerja pada proses gerinda.
Perbedaan pencekaman ditentukan oleh bentuk benda kerja. Pada proses
gerinda permukaan biasanya dilakukan dengan magnet penarik. Letak benda
kerja diusakan sejajar memanjang dengan meja mesin. Untuk benda kerja
berbentuk silinder dicekam dengan chuck, sedangkan untuk benda silinder
panjang dicekam dengan dua senter.
Jarak pergeseran pemakanan setiap langkahnya dipengaruhi ketebalan
2 3 1
roda gerindanya, yaitu antara - tebal roda gerinda untuk kerja kasar, -
3 4 4
1 1 1
untuk kerja menghaluskan, dan - untuk kerja halus sekali.
3 10 5
Kedalaman pemotongan tiap langkah berkisar antara 0,0025 – 0,03
mm untuk pemotongan kasar, dan 0,002 – 0,005 mm untuk penghalusan
(finishing).
Kondisi lingkungan kerja dapat memengaruhi kinerja operator
gerinda. Ruang kerja yang terlalu sempit, kotor dengan kotoran sisa kerja
sebelumnya, dan penempatan mesin perkakas yang tidak tepat merupakan

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 7


ciri kondisi ruang kerja yang tidak baik. Ruang kerja yang baik adalah ruang
kerja yang dilengkapi dengan ventilasi yang baik, bersih dengan penempatan
mesin di tempat yang tepat.
Pemeriksaan cairan pendingin merupakan bagian dari persyaratan
kerja mesin gerinda. Pemeriksaan cairan pendingin selain pemeriksaan
campuran antara air dan larutan pendingin, termasuk pula memeriksa pompa
dan pia-pipa pendingin serta pengaturan pancaran pendingin pada ujung
nosel yang mengarah pada roda gerinda dan benda kerja.
Cairan pendingin pada proses gerinda memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Mendinginkan benda kerja.
b. Mendinginkan roda gerinda.
c. Membantu proses pemotongan.
d. Mencegah pemuaian benda kerja selama proses gerinda. Gesekan yang
terjadi antara benda kerja dan gerinda dapat menghasilkan panas, yang
dapat memuaikan permukaan benda kerja. Panas dari gesekan bahkan
juga bisa memecahkan atau membuat benda kerja menjadi retak,
hasilnya akan timbul guratan halus pada permukaan benda kerja.
e. Menghilangkan kotoran berupa serpihan yang dihasilkan dari proses
penggerindaan. Kotoran yang menempel akan mengganggu ketajaman
roda gerinda, yang selanjutnya akan memengaruhi hasil penggerindaan.
Syarat cairan pendingin yang baik sebagai berikut.
a. Memiliki kemampuan menyerap panas yang baik.
b. Tidak mudah panas.
c. Memiliki tingkat kekentalan atau viskositas yang rendah.
d. Tidak mengandung asam.
Dalam proses gerinda ada dua jenis cairan pendingin yang sering
dipakai yaitu sebagai berikut.
1) Minyak Dromus A adalah oli yang belum dicampur dengan air,
berwarna cokelat bening. Cairan pendingin ini digunakan untuk
membantu pada proses-proses kerja membuat ulir luar dengan tap
tangan ataupun mesin, membubut ulir dalam dengan sney dalam
proses frais.
2) Minyak Dromus B adalah minyak dromus A yang dicampur air
dengan perbandingan 1 : 20. Warna minyak ini berubah menjadi
putih susu. Cairan pendingin jenis ini digunakan pada proses
bubut, frais, skrap, gergaji, bor, dan gerinda.
3) Cairan pendingin kimia
Cairan pendingin terdiri dari campuran bahan kimia yang
mengandung sodium nitrite, triethanolamine, dan sodium
mercapto-benzothiazole. Keunggulan cairan pendingin ini adalah

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 8


memiliki keseimbangan yang baik, pelindung dari karat yang baik,
dan tembus pandang.
Menggunakan cairan pendingin harus hati-hati. Usahakan agar tidak
terkena tangan, terlebih lagi mencuci tangan dengan cairan pendingin. Hal
ini karena kontak cairan pendingin dengan kulit bisa menyebabkan alergi.
Adapun cara pendinginan yang baik adalah posisi nosel pendingin
yang diatur sedemikian rupa, agar bisa dengan tepat menyemprot pada benda
kerja dan alat potong. Selain itu sirkulasi nosel dan sistem penyaringan
pendingin, harus bisa menjamin keeimbangan cairan pendingin itu sendiri.
Pada proses dengan mesin gerinda datar atau silinder akan terbentuk
beram yang berupa serbuk dari proses pengikisan benda kerja maupun dari
roda gerinda. Cairan pendingin selain dapat membantu mengurangi bunga
api yang terbentuk, juga membantu meredam dan mengalirkan beram ke
container. Serbuk beram berbahaya tidak hanya bagi mesin, terutama pada
bagian meja dan bagian sliding, tapi juga berbahaya bagi operator.
Karenanya kebersihan mesin harus selalu dijaga, selain itu operator harus
memakai masker untuk melindungi sistem pernapasan dari kemungkinan
menghirup beram. Operator juga disarankan untuk meminum susu sebagai
netralisasi paru-paru dari serbuk beram.

Tugas Mandiri
Jawablah pernyataan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Apakah yang dimaksud keselamatan kerja?
Jawab : ____________________________________________
2. Apakah faktor utama banyaknya kecelakaan kerja?
Jawab : ____________________________________________
3. Bagaimana cara mencegahnya?
Jawab : ____________________________________________
4. Prinsip apa yang digunakan pada kerja gerinda?
Jawab : ____________________________________________
5. Mengapa pada pelaksanaan proses gerinda, pakaian kerja yang
digunakan harus rapi, Tidak boleh ada bagian yang terjurai?
Jawab : ____________________________________________
Tugas Kelompok
Lakukan observasi tentang aturan keselamatan kerja di sekolah Anda.
Amatilah peraturan tersebut apa sudah diterapkan! Kemudian buat
laporannya!

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 9


B. Memilih Alat dan Roda Gerinda Pemotong dan Perlengkapan
1. Bagian-Bagian Roda Gerinda
Roda gerinda tersusun atas dua bagian, yaitu butiran pemotong
(abrasive) dan perekat (bond). Butiran pemotong (abrasive) adalah bagian
roda gerinda yang berfungsi sebagai pemotong. Butiran pemotong memiliki
sifat kegetasan, yaitu sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk
runcingan yang baru. Sifat ini membuat butiran tetap menyayat dan tidak
menggesek. Bagian perekat (bond) adalah bagian yang berfungsi mengikat
butiran yang satu dengan butiran yang lainnya.
a. Jenis-jenis butiran pemotong
Ada beberapa macam butiran pemotong pada roda gerinda.
Jenis butiran pemotong ditentukan oleh bahan butiran pemotong itu
sendiri. Berikut penjelasan tiap jenisnya.
1) Alumunium Oxide (Al2O3)
Alumunium Oxide adalah jenis butiran pemotong yang paling
banyak digunakan sebagai bahan pembuatan roda / batu gerinda.
Roda gerinda dengan bahan ini digunakan pada proses
menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi,
misalnya baja carbon, baja paduan, dan HSS. Simbol untuk bahan
ini adalah A.
2) Silikon karbida (SIC)
Butiran pemotong silikon karbida merupakan bahan yang sangat
keras, yang kekerasannya hampir mendekati intan. Roda gerinda
jenis ini digunakan pada proses gerinda benda kerja dengan
tegangan tarik rendah, misalnya besi tuang kelabu, grafit,
aluminium, kuningan, dan carbida. Simbol bahan ini adalah C.
3) Diamond / intan
Roda gerinda dengan butiran pemotong dari intan adalah bahan
asah yang sangat keras. Roda gerinda dari bahan intan digunakan
untuk menggerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi.
Contoh benda kerja yang digerinda dengan bahan roda gerinda ini
adalah carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata
dan sebagainya. Simbol bahan ini adalah D.
4) Baron Nitrit (BN)
Roda gerinda dari bahan ini digunakan untuk menggerinda benda
kerja yang sangat keras, contohnya baja perkakas dengan
kekerasan di atas 65 HRC dan karbida. Bahan ini memiliki kristal
berbentuk kubus. Simbol untuk bahan ini adalah CBN.
5) Amril dan korundum

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 10


Butiran pemotong dari bahan amril dan korundum umumnya
digunakan dalam proses produksi kertas pengasah dan kain
pengasah.

b. Jenis-jenis perekat
1) Keramik (bitrified bond)
Hampir 80% roda gerinda dibuat dengan perekat berbahan
keramik. Perekat berbahan keramik merupakan perekat dengan
bahan dasar keramik tanah liat. Perekat jenis ini memiliki
keistimewaan, yaitu tahan terhadap pengaruh dari luar, seperti, air,
oli, atau perubahan suhu udara. Sedangkan, kekurangan perekat ini
adalah tidak fleksibel atau tidak tahan benturan. Perekat jenis ini
juga rapuh dan kasar, sehingga batu gerindanya tidak boleh tipis.
Karena kekurangannya yang mudah pecah, batu gerinda potong
tidak dibuat dengan perekat ini.
2) Silikat / silicat-bond
Roda gerinda dengan bahan perekat terbuat dari silikat digunakan
khusus untuk mengasah benda kerja yang sensitif terhadap panas,
seperti alat potong. Misalnya pisau drais, bor, dan pahat HSS. Roda
gerinda dengan perekat jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan
butiran (pulder acting).
3) Bakelit / resinoid-bond
Perekat jenis ini memiliki fleksibilitas yang tinggi, sehingga
banyak digunakan untuk roda gerinda yang tipis sampai ketebalan
0,8 mm. Perekat jenis ini digunakan pada proses gerinda dengan
kecepatan tinggi. Roda gerinda dengan perekat jenis ini sangat
cocok untuk menggerinda baja, tuangan, mengasah gergaji, dan
pembuatan gigi gergaji. Perekat ini diberi kode huruf B.
4) Karet / rubber-bond
Keistimewaan perekat berbahan karet adalah mempunyai elastisitas
tinggi. Roda gerinda dengan perekat jenis ini digunakan untuk
pekerjaan presisi atau kasar, misalnya penggerinda poros engkol
dan pembuangan bekas pengelasan bahan stainless. Perekat dari
bahan karet ini digunakan untuk pembuatan batu gerinda potong,
karena daya elastisitasnya tinggi sehingga memenuhi syarat untuk
batu gerinda tipis. Kode untuk perekat jenis ini adalah R.
5) Perekat embelau / Shellac-bond
Roda gerinda dengan perekat dari bahan ini digunakan untuk
pekerjaan presisi dan permukaan yang sangat halus. Perekat jenis

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 11


ini memiliki ketahanan terhadap panas rendah, dan dapat dibuat
tipis. Roda gerinda dengan perekat jenis ini sesuai untuk
menggerinda nok, rol kertas, dll. Kode huruf perekat jenis ini
adalah huruf E.
6) Perekat logam / metal-bond
Perekat jenis ini digunakan untuk mengikat butiran pemotong dari
bahan Boron, Nitride, dan intan. Bronz + butiran = Galvanis.
7) Synthetic resin bond
Roda gerinda dengan perekat jenis ini digunakan untuk
menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan bekas las. Keunggulan
perekat jenis ini adalah sifatnya yang ulet dan elastis.
c. Tingkat kekerasan roda gerinda
Tingkat kekeraan berarti kemampuan perekat mengikat butiran
pemotong melawan pelepasan butiran karena tekanan pemotongan.
Tingkat kekerasan roda gerinda ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Roda gerinda lunak
Roda gerinda lunak adalah roda gerinda dengan jumlah perekat
yang sedikit atau kecil. Oleh karena itu, roda gerinda jenis ini
mudah melepaskan butiran dalam tekanan pemotongan tertentu.
Karena sifat pengikatnya yang sedikit sehingga butiran asah cepat
lepas dan berganti dengan yang baru dan tajam, roda gerinda jenis
ini digunakan pada proses gerinda benda kerja dengan material
yang keras.
2) Roda gerinda keras
Roda gerinda keras adalah roda gerinda dengan jumlah persentase
perekat besar. Oleh karena itu, roda gerinda jenis ini sulit
melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Roda
gerinda jenis ini dipakai pada proses gerinda material yang lunak,
karena material lunak, tidak membutuhkan butiran asah yang selalu
tajam.
d. Bentuk-bentuk roda gerinda
Roda gerinda atau batu gerinda, disebut juga grinding wheel
memiliki bermacam-macam bentuk yang penggunaannya disesuaikan
dengan tujuan penggerindaan dan langkah kerjanya. Berikut ini
beragam bentuk roda gerinda beserta penggunaannya dalam proses
gerinda.
1) Roda gerinda lurus
Roda gerinda lurus biasanya digunakan pada proses penggerindaan
datar, silinder luar, dan bagian dalam. Dengan, menggunakan
mesin gerinda silindris, permukaan ataupun mesin gerinda meja.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 12


Roda gerinda lurus digunakan pada penggerindaan alat-alat potong
seperti handtap, counter-sink, mata bor, dan sebagainya.
2) Roda gerinda silindris
Roda gerinda silindris digunakan pada proses gerinda sisi benda
kerja. Roda gerinda jenis ini cocok untuk mesin gerinda spindel
vertikal maupun horizontal. Karena bentuknya yang silindris roda
gerinda ini sesuai untuk penggerindaan diameter suatu jenis
produk.
3) Roda gerinda mangkuk lurus
Roda gerinda bentuk ini digunakan pada proses gerinda bagian sisi
benda kerja baik yang menggunakan spidel horizontal maupun
vertikal.
4) Roda gerinda mangkuk miring
Roda gerinda bentuk ini fungsi utamanya untuk menggerinda /
mengasah alat potong, misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-
pisat bentuk, dan sebagainya.
5) Roda gerinda tirus dua sisi
Roda gerinda bentuk ini digunakan pada proses gerinda untuk
membersihkan terak bekas pengelasan.
6) Roda gerinda cekung satu sisi
Roda gerinda jenis ini digunakan pada penggerindaan silindris,
dalam, datar, dan alat-alat potong.
7) Roda gerinda cekung dua sisi
Roda gerinda bentuk ini digunakan pada proses penggerindaan
silindris.
8) Roda gerinda piring
Roda gerinda bentuk ini digunakan pada proses gerinda pisau-pisau
frais pada gerinda alat potong.
9) Roda gerinda piring sisi radius
Sebagaimana namanya, roda gerinda bentuk ini digunakan untuk
menggerinda mata pisau gergaji.
e. Klasifikasi batu gerinda
Roda gerinda memiliki suatu sistem penandaan yang
menunjukkan identitas roda gerinda tersebut. Sistem penandaan ini
berupa label angka atau huruf yang ditulis pada secarik kertas pada roda
gerinda. Adapun informasi yang bisa didapatkan dari label tersebut
meliputi sebagai berikut.
1) Jenis bahan asah / abrasif.
2) Ukuran butiran asah.
3) Tingkat kekerasan.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 13


4) Susunan butiran asah.
5) Jenis bahan perekat.
2. Pemilihan Roda Gerinda
Roda gerinda dipilih berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
a. Bahan dan kekerasan benda kerja
Bahan dan kekerasan roda gerinda menentukan pemilihan roda
gerinda yang akan digunakan. Roda gerinda keras digunakan untuk
menggerinda benda kerja berbahan lunak. Sedangkan roda gerinda
lunak digunakan untuk benda kerja berbahan keras. Benda kerja dengan
bahan yang memiliki kekuatan tarik tinggi digerinda dengan roda
gerinda berbahan Aluminium oksida. Bahan-bahan dengan kekuatan
tarik tinggi ini antara lain baja karbon, besi tempa, perunggu kenyal,
tungsten, baja campuran, dan sebagainya. Benda dengan bahan yang
memiliki kekuatan tarik rendah digerinda dengan menggunakan roda
gerinda dari bahan Silicon carbida. Contoh bahan-bahan berkekuatan
tarik rendah adalah besi kelabu, kuningan, perunggu, aluminium,
tembaga, granite, dan sebagainya.
b. Volume bahan yang digerinda
Volume bahan yang akan digerinda juga memengaruhi pemilihan
roda gerinda. Roda gerinda dengan butiran besar dan kasar digunakan
untuk volume bahan buangan yang besar, termasuk bahan yang liat.
Roda gerinda dengan butiran halus digunakanpada proses
penggerindaan volume sedikit (tipis untuk finishing), termasuk bahan
yang keras.
c. Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja
Besarnya busur singgungan memengaruhi luasan gesekan benda
kerja dan roda gerinda. Sehingga, hal ini juga memengaruhi pemilihan
roda gerinda yang akan dipakai. Busur singgungan yang besar berarti
luasan gesekan juga luas. Yang, bisa membuat roda gerinda cepat aus.
Roda gerinda lunak dengan butiran yang besar digunakan untuk proses
gerinda busur singgungan yang besar. Sebaliknya, roda gerinda yang
keras dengan butiran yang halus digunakan untuk busur singgungan
kecil atau sedikit.
3. Pengasahan Roda Gerinda
Proses pengasahan roda gerinda merupakan salah satu proses penting
dalam menggerinda. Proses ini bertujuan untuk mengatasi gangguan pada
roda mesin gerinda. Gangguan-gangguan yang umum terjadi pada roda
gerinda adalah loading dan glassing. Loading berarti tumpulnya roda gerinda
karena adanya kotoran yang menutupi sisi potong butiran. Glassing adalah
tumpulnya roda gerinda karena sisi pemotong aus. Pengasahan roda gerinda

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 14


dibedakan menjadi dua macam, yaitu truing dan dressing. Dressing
dilakukan untuk memperbarui permukaan roda gerinda agar ketajaman
pemotongannya baik. Truing bertujuan meratakan permukaan roda gerinda.
a. Alat dressing dan truing
Secara umum, alat yang digunakan pada proses truing dan
dressing adalah intan tunggal yang dipasang pada poros logam dengan
dilas perunggu. Namun, selain dari bahan intan ada beberapa bahan alat
dressing dan truing lainnya. Berikut penjelasannya.
1) Pengasah dari intan
Pengasah dari intan digunakan untuk proses pengasahan yang
presisi atau membutuhkan ketepatan yang tinggi. Pengasah dari
intan sangat keras, namun mudah pecah. Pada proses pengasah
yang halus, pengasah yang digunakan adalah pengasah dari intan
yang dipasang pada tangkai besi.
2) Pengasah dengan roda-roda karborundum
Pengasah jenis ini digunakan untuk mengasah roda gerinda dengan
ukuran menengah. Cara untuk memakai alat pengasah ini dengan
menekannya ke arah roda gerinda dan digerakkan melintang
permukaan roda gerinda.
3) Pengasah dengan batang karborundum
Pengasah dengan batang karborundum digunakan pada proses
pengasahan roda gerinda yang kecil dan halus. Alat ini harus
digunakan dengan penahannya saat pengasah ini dipakai.
4) Pengasah dengan roda dari beesi tuang
Pengasah dari roda besi tuang dipakai untuk pengasahan roda
gerinda dengan ukuran besar dan kasar. Pengasah ini digunakan
dengan alat penahan dan digerakkan maju ke permukaan benda.
b. Truing
Truing roda gerinda adalah proses perataan permukaan atau
pembentukan permukaan roda gerinda. Tujuan proses truing agar
permukaan roda gerinda benar-benar bulat atau sesuai kontour yang
diinginkan. Alat yang digunakan dalam proses truing roda gerinda
adalah batu intan. Proses truing bisa dilakukan secara manual atau
dengan menggunakan landasan penjepit jenis kolet. Truing dengan
menggunakan landasan penjepit kolet memiliki keunggulan yaitu sifat
penjepitnya yang kuat, mudah dan cepat untuk proses pengerjaannya.
Sehingga, truing dengan cara ini cukup mudah untuk dipelajari dan
dicoba. Adapun langkah-langkah truing sebagai berikut.
1) Persiapkan batu intan yang dipakai untuk truing.
2) Persiapkan landasan dan penjepit batu intan.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 15


3) Roda gerinda yang akan ditruing dipasang pada mesin gerinda.
4) Mesin dihidupkan, lalu setelah putaran mesin gerinda stabil
lakukan proses truing. Proses truing dilakukan sesuai dengan
kontour yang diinginkan. Jangan lupa perhatikan posisi alat
pengasah.
5) Proses truing yang dilakukan dengan alat bantu dilakukan dengan
tujuan untuk meratakan / membulatkan permukaan asah roda
gerinda. Alat pengasah digeser dengan cara menggerak-gerakkan
meja mesin.
6) Selama proses truing tetap perhatikan prosedur keselamatan kerja,
antara lain dengan selalu memakai kacamata.
7) Jangan lupa untuk selalu memperhatikan posisi alat pengasahnya.
c. Dressing
Dressing roda gerinda bertujuan untuk mengasah permukaan roda
gerinda agar menjadi tajam dan bulat. Dressing dilakukan saat roda
gerinda sudah tumpul atau tidak bulat lagi. Dressing dapat dilakukan
secara manual maupun mekanik. Dressing biasanya menggunakan roda
dresser maupun batu intan. Berikut ini adalah langkah-langkah dressing
roda gerinda.
1) Persiapkan alat pengasah, beserta landasan dan penjepitnya.
2) Roda gerinda yang akan didressing dipasang pada mesin gerinda.
3) Mesin gerinda dihidupkan lalu setelah putaran mesin gerinda stabil
proses dressing dilakukan.
4) Jika proses dressing dilakukan secara manual, segera setelah mesin
stabil dressing dilakukan hingga permukaan rata.
5) Jika dilakukan secara mekanis, yang membuat proses dressing
terasa lebih ringan, dilakukan dengan cara menggeser alat
potongnya dengan menggerak-gerakkan meja mesin.
6) Selalu perhatikan posisi alat pengasah selama proses dressing.
7) Jangan lupa untuk selalu memperhatikan prosedur keselamatan
kerja, contohnya dengan selalu memakai kaca mata pengaman.
4. Pemeriksaan Roda Gerinda
Salah satu bagian dari prosedur keselamatan dan persiapan kerja
mesin gerinda adalah pemerikdaan roda gerinda. Sebelum digunakan roda
gerinda diperiksa. Pemeriksaan roda gerinda penting untuk menghindari
terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi akibat roda gerinda yang pecat atau
retak, yang seharusnya sudah diketahui sebelum roda gerinda dipasang.
Keretakan atau kerusakan roda gerinda mungkin terjadi karena penyimpanan
dan pengangkutan yang tidak hati-hati. Roda gerinda dites dengan cara roda
gerinda digantungkan lalu dipukul pelan-pelan dengan palu lunak atau

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 16


tangkai obeng. Tanda bahwa roda gerinda dalam kondisi yang baik adalah
mengeluarkan suara yang nyaring. Sebaliknya, suara yang sember atau
sumbang menunjukkan bahwa roda gerinda retak.
Selain pemeriksaan dari keretakan atau kerusakan roda gerinda ada
juga pemeriksaan lain yaitu pemeriksaan fisik roda gerinda. Sebelum
digunakan roda gerinda diperiksa, jika ada bagian yang rompal, roda gerinda
tidak boleh langsung digunakan. Roda gerinda yang rompla harus dibentuk
lagi. Roda gerinda bisa juga kotor karena partikel logam sisa penggerindaan
sebelumnya, kotoran roda gerinda akan membuat roda gerinda tidak bisa
memotong. Selain itu roda gerinda yang mengkilap juga tidak bisa dipakai.
Kotoran pada roda gerinda dan mengkilapnya roda gerinda diatasi dengan
cara diasah.
5. Pemasangan Batu Gerinda
Pemasangan roda gerinda terbagi menjadi dua macam, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Pemasangan roda gerinda secara langsung
umumnya diterapkan pada mesin gerinda meja, sedangkan pemasangan roda
gerinda tidak langsung diterapkan pada mesin gerinda presisi. Pemasangan
roda gerinda tidak langsung adalah pemasangan roda gerinda dengan
menggunakan collet batu roda gerinda. Roda gerinda yang dipasang dengan
collet tidak boleh dilepas. Kecuali, akan diganti atau diperiksa
kesetimbgangannya. Kedua jenis pemasangan roda gerinda harus
memperhatikan hal-hal berikut.
a. Pastikan kertas pelapis masih melekat dengan baik apda kedua sisi roda
gerinda.
b. Periksa permukaan dan semua bagian roda gerinda. Periksa apakah roda
gerinda bertatal. Pastikan roda gerinda tidak cacat maupun kotor karena
oli atau gemuk.
c. Pastikan lubang batu gerinda tidak rusak atau cacat. Jika ada bagian
yang kasar atau ada noda, bersihkan dengan menggunakan sekrap
tangan.
d. Pastikan sumbu roda gerinda masuk dengan pas pada lubang roda
gerinda. Sumbu harus masuk dengan pas, tidak terlalu longgar maupun
dipaksakan.
e. Pastikan kondisi permukaan ring pelapis, flens, dan batu gerinda benar-
benar rapat. Tidak terhalang oleh tatal atau benda-benda lain.
f. Pastikan bus selongsong pada lubang gerinda masih ada dalam kondisi
di mana bentuk dan ukurannya tetap.
g. Pastikan ring pelapis menempel dengan baik pada permukaan batu
gerinda. Ukuran diameter ring pelapis harus pas sesuai ukuran diameter
flensnya, tidak boleh terlalu kecil. Ketebalan maksimal ring pelapis

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 17


yang terbuat dari kertas adalah 0,5 mm. Ketebalan ring pelapis yang
terbuat dari bahan kulit tidak boleh lebih dari 3,2 mm.
h. Diameter flens tidak boleh kurang dari 1/3 diameter batu gerinda. Flens
juga harus dilengkapi dengan pembebas. Diameter lubangnya juga jarus
cocok dengan poros mesin.
i. Periksa uliran spindel, arah putaran ulir harus berlawanan dengan arah
putaran sumbu mesin. Hal ini berlaku untuk mesin gerinda tangan
maupun presisi.
j. Perhatikan pengencangan atau pemasangan mur dan baut.
Pengencangan mur dan baut harus dilakukan dengan hati-hati, jangan
sampai membuat roda gerinda rusak. Namun, pengikatannya juga harus
pas, tidak boleh terlalu kendor maupun terlalu keras.
Ada beberapa cara pemasangan roda gerinda, berikut penjelasannya.
a. Pemasangan roda gerinda berlubang kecil
Langkah-langkah untuk memasang roda gerinda berlubang kecil
sebagai berikut.
1) Jangan memasang ring selain yang sudah disediakan.
2) Periksa permukaan dan garis tengah kedua ring harus sama.
3) Pasang baji atau pasak di antara ring dalam dan spindel.
4) Pasang roda gerinda.
5) Pasang ring luar.
6) Kencangkan mur pengikat. Jangan sampai batu gerinda lepas atau
slip.
b. Pemasangan roda gerinda berlubang besar
Berikut langkah pemasangan roda gerinda dengan lubang besar.
1) Letakkan “arbor” di atas meja kerja yang bersih.
2) Masukkan roda gerinda dalam arbor.
3) Periksa jarak antara arbor dan lubang gerinda. Lubang batu gerinda
harus lebih besar 0,005 inci daripada diameter arbor.
4) Pasang kertas pelapis pada arbor dan baji pada spindel sebelum
roda gerinda dan ring dipasang.
5) Pasang ring pada arbor.
6) Sesuaikan lubang baut pada ring dan arbor.
c. Cara mengunci ring atau flens pada roda gerinda
Berikut cara untuk mengunci atau mengencangkan ring atau flens
pada roda gerinda.
1) Pasang baut ke dalam ring dan kencangkan sekuat tenaga.
2) Kencangkan salah satu baut dengan kunci. Kemudian, kencangkan
baut yang ada di seberangnya, agar tekana yang diperoleh sama.
3) Ulangi langkah ini sampai semua baut terkunci.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 18


4) Periksa ulang baut dari yang pertama sampai yang terakhir.
6. Menyetimbangkan (Balancing) Roda Gerinda
Roda gerinda harus disetimbangkan terlebih dahulu sebelum
digunakan. Pada penggerindaan, presisi kesetimbangan sangat penting.
Kesetimbangan batu gerinda akan menghilangkan getaran dan menghasilkan
permukaan yang lebih baik. Roda gerinda disebut setimbang jika roda
gerinda diputar pada sumbunya bisa berhenti di mana saja.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses balancing antara lain collet
roda gerinda, bobot penyetimbang, sumbu penyetimbang, dan dudukan
penyetimbang. Bobot penyetimbang digunakan untuk mengimbangi titik-
titik yang lebih berat. Bobot penyetimbang dipasang pada alur muka yang
ada pada collet. Berikut langkah-langkah penyetimbangan roda gerinda.
a. Roda gerinda yang sudah terpasang pada arbor diletakkan pada jalur
penyetimbang. Arbor harus dalam posisi tegak lurus dan berada di
tengah kedua jalur penyetimbang. Posisi arbor diuji dengan
menggunakan waterpass.
b. Roda gerinda dibiarkan bergulir ke kiri dan ke kanan sampai berhenti
sendiri. Saat ini, bagian terberat akan berada di bagian terbawah (pusat
gravitasi).
c. Bagian teratas roda gerinda ditandai dengan kapur.
d. Salah satu bobot penyetimbang dipasang dan dikencangkan searah
dengan tanda kapur dan berlawanan dengan pusat gravitasi. Jangan
geser bobot penyetimbang saat masih dalam proses balancing.
e. Pasang dua bobot penyetimbang lain dekat dengan pusat gravitasi
dengan jarak yang sama ke bobot penyetimbang pertama.
f. Roda gerinda kembali diletakkan ke posisi tengah jalur dudukan
penyetimbang. Lalu diputar 90o ke kanan dan dilepaskan sampai
berhenti dengan sendirinya.
g. Jika roda gerinda kembali pada posisi pertama, maka dua bobot
penyetimbang diatur mendekati bobot penyetimbang yang pertama
(lihat gambar).
h. Namun jika roda gerinda bergerak berlawanan dengan posisi pertama
(tanda kapur bawah), bobot penyetimbang harus disetel menjauhi bobot
penyetimbang pertama.
i. Batu gerinda yang sudah setimbang akan berhenti di sembarang tempat.

Tugas Mandiri 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Berapa bagian penyusun roda gerinda?
Jawab : ____________________________________________

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 19


2. Apa faktor yang membedakan bagian penyusun roda gerinda?
Jawab : ____________________________________________
3. Ada berapa jenis butiran pemotong roda gerinda?
Jawab : ____________________________________________
4. Apa yang membedakan jenis-jenis pemotong roda gerinda?
Jawab : ____________________________________________
5. Apa faktor yang memdakan tingkat kekerasan roda gerinda?
Jawab : ____________________________________________
Tugas Kelompok 2
Lakukan perintah berikut bersama kelompok Anda!
Praktikkan langkah-langkah pemilihan roda gerinda!

Sahabat Perlu Tahu


Berkat Limbah Kayu Raup Puluhan Juta
KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, kayu sisa bangunan hanya dianggap
sampah tidak bermanfaat. Namun, tidak demikian bagi Yoga Suratmoko. Di
tangannya, kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah
menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual tinggi.
Berbekal dengan menggunakan sebuah alat yang bernama pisau penyot dan
kayu putih sebagai bahan utama, Yoga Suratmoko dibantu temannya, yakni Yuni
Tri Purwanto, berhasil menciptakan sebuah kerajinan tangan yang menarik dan
membuat decak kagum bagi masyarakat yang melihatnya.
Awal mula Yoga menekuni kerajinan dari bahan baku kayu putih adalah
pada saat dirinya bekerja di pabrik kayu lapis. Setiap hari ia melihat kayu lapis
hasil olahan dibuang begitu saja. Dari situ, Yoga mulai berpikiran bagaimana
caranya supaya kayu bekas tersebut tidak terbuang sia-sia. “Waktu bekerja di
pabrik kayu itu, saya iseng membuat sesuatu dari kayu sisa. Setiap hari saat
istirahat kerja, saya gunakan untuk membuat gantungan kunci. Tidak disangka
teman saya tertarik dengan hasil itu,” ceritanya.
Selang tidak lama, pabrik tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan.
Terpaksa suami dari Kuntiati ini harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Berbekal darah seni yang telah mengalir dalam dirinya, ia berinisiatif
mengembangkan hasil karyanya yang terbuat dari kayu sisa bekas bangunan
tersebut.
Setelah berhasil membuat olahan kayu menjadi gantungan kunci, ia terus
berupaya lebih mengasah kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang lebih
unik. Dirinya dibantu dengan beberapa teman yang tergabung dalam KUB Ampel
Handycraft yang beralamat di Jalan Sunan Ampel 5 RT 03 RW 2, Kota
Magelang, ini mencoba mencipatakan kerajinan tangan yang berbentuk serangga.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 20


Ide tersebut ia peroleh dari lingkungan sekitar.
Pria asli Magelang ini akhirnya berhasil membuat miniatur serangga dari
kayu putih sisa bangunan yang sudah tidak terpakai. Waktu itu, kerajinan yang
benar-benar hanya menggunakan tangan tersebut tidak langsung dijual di pasaran.
“Jika ada teman yang tertarik membeli, ya kami langsung berikan,” katanya yang
diamini oleh temannya.
Mendapatkan sambutan positif, memicu pria kelahiran 22 April 1969 itu
untuk terus mengasah keahlian yang dimiliki. Lambat laun, naluri seninya
mampu terasah dengan baik. Terbukti dengan banyaknya hasil karya yang telah ia
ciptakan. “Jika dihitung-hitung, ya sudah ada 200 lebih kerajinan yang sudah
saya ciptakan selama lima tahun,” katanya yang berharap suatu saat ingin
membuka galeri sendiri itu.
Seiring dengan perkembangannya, Yoga dibantu dengan 10 temannya,
yang juga merupakan warga Ganten, mulai mendapatkan pesanan setiap hari.
“Jika saya lakukan sendiri pastinya tidak sanggup, makanya saya ajak Mas Yuni
cs untuk membantu,” ujarnya. Saat ini, ia bersama temannya mampu membuat
kerajinan berupa burung elang, berbagai macam serangga, dan sosok cerita anak,
salah satunya Hulk.
Hingga saat ini ia telah menerima pesanan dari berbagai kalangan. Omzet
yang dihasilkan tiap bulan pun dapat berkisar hingga puluhan juta rupiah.
Pasalnya, dalam membuat satu macam hasil karya berupa burung elang, dihargai
sekitar Rp 3,5 juta. Sementara itu, untuk penyelesaiannya diperkirakan memakan
waktu dua minggu. Untuk kerajinan berwujud naga sekitar Rp 4 juta.
Harga tersebut tergantung dari tingkat kesulitan saat membuat dan ukuran
juga sangat memengaruhi nilai jualnya. “Ya alhamdulillah hasil penjualan dapat
digunakan untuk beli rokok dan makan sehari-hari,” candanya yang tidak mau
menyebutkan secara pasti berapa pasti omzet yang didapat setiap bulan.

ULANGAN HARIAN 1

A. Berilah tanda-tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang


benar!
1. Berikut adalah salah satu petunjuk umum keselamatan kerja proses gerinda,
kecuali ....
a. Pastikan posisi benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang
lain pada posisi yang benar.
b. Sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda, pastikan motor
penggerak dalam keadaan mati.
c. Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 21


d. Undurkan atau jauhkan roda gerinda saat memasang atau menempatkan
benda kerja, agar tidak mengganggu pemasangan.
e. Selalu jaga kebersihan daerah sekitar kerja.
2. Pemeriksaan alat bantu gerinda, misalnya palu, merupakan bagian dari
prosedur umum ....
a. Persiapan kerja d. Keperluan kerja
b. Persyaratan kerja e. Pemeriksaan kerja
c. Keselamatan kerja
3. Gambar di samping merupakan bagian dari alat pelindung diri yang
berfungsi ....
a. Mencegah rambut yang panjang tersangkut pada mesin
b. Melindungi kepala dan wajah dari serpihan logam pada proses gerinda
c. Melindungi agar tidak menghisap beram atau serpihan logam
d. Melindungi mata dari serpihan logam
e. Melindungi saluran pernapasan dari serpihan logam
4. Fungsi pelat besi yang dipasang pada ujung sepatu kerja adalah ....
a. Antislip dari oli
b. Melindungi kaki dari serpihan logam
c. Melindungi kaki dari kemungkinan kecelakaan kerja
d. Melindungi kaki dari kecepatan lempar tinggi
e. Melindungi kaki dari terjatuhnya benda-benda berat saat proses gerinda
5. Hal yang perlu diperhatikan saat akan menggunakan mesin gerinda untuk
pertama kalinya adalah ....
a. Kebersihan mesin d. Batas permukaan pelumas
b. Suara yang tidak normal e. Cairan pendinginnya
c. Jarak roda gerinda dan mesin
6. Hal yang harus dilakukan untuk menjaga eksentrisitas roda gerinda
adalah ....
a. Melakukan dressing dan truing
b. Melakukan pemeriksaan visual dan sound
c. Melakukan proses pengujian kesetimbangan roda gerinda
d. Melakukan pengujian dengan tangkai obeng
e. Memeriksa bahan benda kerja

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 22


7. Perbedaan pencekaman benda kerja pada proses gerinda ditentukan oleh ....
a. Bahan benda kerja
b. Tujuan penggerindaan
c. Jenis mesin yang digunakan
d. Jenis roda gerinda yang digunakan
e. Bentuk benda kerja
8. Kedalaman pemotongan pada proses gerinda ditentukan oleh ....
a. Bahan benda kerja
b. Bahan roda gerinda
c. Tujuan penggerindaan
d. Fungsi benda kerja yang akan digerinda
e. Jenis mesin yang akan digunakan
9. Perbandingan pencampuran minyak dromus A dengan air untuk
mendapatkan minyak dromus B sebesar ....
a. 1 : 10 d. 1 : 50
b. 1 : 20 e. 1 : 5
c. 1 : 15
10. Jenis cairan pendingin yang berwarna tembus pandang adalah ....
a. Dromus A d. BP
b. Dromus B e. Cairan pendingin kimia
c. Oli
11. Faktor yang membuat butiran pemotong tetap menyayat, bukan menggesek
pada proses penggerindaan ....
a. Adanya sifat kegetasan
b. Adanya sifat pengikatan yang kuat
c. Adanya sifat viskositas
d. Adanya sifat antiaus
e. Bahan butiran pemotong
12. Gambar di samping merupakan gambar bahan butiran pemotong dari ....
a. Silicon karbida d. Diamond
b. Boron nitrit e. Amril
c. Alumunium oksida
13. Gambar di samping merupakan gambar bahan butiran pemotong roda
gerinda dengan simbol ....
a. A d. C
b. SIC e. D
c. BN
14. Perhatian gambar di samping! Butiran pemotong dari bahan tersebut
digunakan untuk menggerinda ....
a. Karbida d. Besi tuang kelabu

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 23


b. Karbida semen e. Marmer
c. Baja HSS
15. Bahan butiran pemotong yang digunakan sebagai bahan pembuatan kertas
pengasah dan kain pengasah adalah ....
a. Diamond d. Alumunium oksida
b. Boron nitrit e. Amril dan korundum
c. Silicon karbida
16. Hampir 80% perekat pada roda gerinda dibuat dari bahan ....
a. Silikat d. Karet
b. Bakelit e. Perekat logam
c. Keramik
17. Perekat roda gerinda yang memiliki fleksibitas tinggi adalah ....
a. Kermaik d. Karet
b. Bakelit e. Synthetic resin bond
c. Embellau
18. Perekat berbahan silikat digunakan untuk menggerinda ....
a. Mata gergaji
b. Benda kerja berbahan stainless
c. Nok
d. Benda kerja dari bahan boron nitrit
e. Alat potong
19. Bahan perekat yang digunakan untuk membuat roda gerinda potong
adalah ....
a. Keramik d. Karet
b. Bakelit e. Synthetic resin bond
c. Embellau
20. Perekat yang digunakan untuk mengikat butiran pemotong dari bahan boron
dan intan adalah perekat dari bahan ....
a. Logam d. Synthetic resin bond
b. Karet e. Embellau
c. Keramik
21. Gambar di samping merupakan contoh roda gerinda jenis ....
a. Tirus dua sisi d. Mangkuk miring
b. Lurus e. Piring
c. Silinder
22. Gambar di samping adalah roda gerinda yang digunakan pada proses gerinda
....
a. Pisau frais d. Diameter
b. Mata bor e. Sisi benda kerja
c. Mata gergaji

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 24


23. Gambar di bawah adalah gambar roda gerinda jenis ....
a. Mangkuk lurus d. Cekung dua sisi
b. Tirus dua sisi e. Piring
c. Cekung satu sisi
24. Jenis roda gerinda seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas digunakan
untuk menggerinda ....
a. Pisau frais d. Diameter
b. Mata bor e. Silindris
c. Mata pisau gergaji
25. Berikut ini adalah contoh bahan-bahan berkekuatan tarik rendah, kecuali ....
a. Alumunium d. Baja karbon
b. Tembaga e. Granite
c. Kuningan
26. Jenis pengasah yang digunakan untuk proses pengasahan yang presisi atau
membutuhkan ketepatan yang tinggi adalah ....
a. Pengasah dari bahan intan
b. Pengasah dengan roda-roda karborundum
c. Pengasah dengan roda dari besi tuang
d. Pengasah dengan batang karborundum
e. Semua jenis pengasah
27. Pengasah dengan batang karborundum digunakan untuk mengasah ....
a. Roda gerinda yang besar dan kasar
b. Roda gerinda yang kecil dan halus
c. Roda gerinda dengan ukuran menengah
d. Presisi
e. Roda gerinda dengan bahan kasar
28. Pemasangan roda gerinda dibagi menjadi .... jenis.
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
29. Pemasangan roda gerinda tidak langsung menggunakan alat bantu berupa ....
a. Tangkai pemegang d. Dua senter
b. Ragum e. Colet roda gerinda
c. Meja magnet
30. Salah satu manfaat penyetimbangan roda gerinda adalah ....
a. Membuat roda gerinda lebih awet
b. Membuat roda gerinda berputar dengan maksimal
c. Membuat roda gerinda terpasang dengan baik
d. Menghilangkan getaran
e. Membuat roda gerinda tidak mudah lepas.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 25


B. Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!
1. Gambar di atas merupakan salah satu jenis alat pelindung ....
2. Bahan sepatu kerja biasanya dari ....
3. Untuk benda kerja berbentuk silinder panjang dicekam dengan ....
4. Minyak dromus B berwarna ....
5. Akibat cairan pendingin terkena kulit adalah terjadinya ....
6. Fungsi abrasif pada roda gerinda adalah ....
7. Simbol abrasive dari bahan alumunium oksida adalah ....
8. Butiran pemotong yang sangat keras yang kekerasannya hampir mendekati
intan dari bahan ....
9. Kode huruf perekat dari bahan shellac-bond adalah ....
10. Roda gerinda lunak digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
materila yang ....
C. Jawablah pernyataan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Apakah jenis roda gerinda yang sesuai untuk penggerindaan diameter suatu
produk?
Jawab : __________________________________________________
2. Apakah nama roda gerinda dengan bentuk seperti gambar di bawah?
Jawab : __________________________________________________
3. Dari bahan apakah roda gerinda yang digunakan untuk menggerinda benda
kerja dengan kekuatan tarik rendah?
Jawab : __________________________________________________
4. Apa yang memengaruhi luasan gesekan benda kerja dan roda gerinda?
Jawab : __________________________________________________
5. Apakah nama gangguan pada roda gerinda berupa tumpulnya roda gerinda
karena adanya kotoran yang menutupi sisi potong butiran?
Jawab : __________________________________________________
6. Apakah kelemahan pengasah roda gerinda dari bahan intan?
Jawab : __________________________________________________
7. Apa keunggulan proses dressing secara mekanis?
Jawab : __________________________________________________
8. Apakah tanda jika roda gerinda dalam keadaan yang baik?
Jawab : __________________________________________________
9. Berapa ketebalan maksimal ring pelapis yang terbuat dari kertas?
Jawab : __________________________________________________
10. Apakah alat yang digunakan untuk mengimbangi titik-titik yang lebih berat
pada penyetimbangan roda gerinda?
Jawab : __________________________________________________
D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 26


1. Jelaskan tujuan prosedur keselamatan kerja!
Jawab : __________________________________________________
2. Mengapa pada penggerindaan dengan dua senter tidak boleh memakankan
benda kerja terlalu cepat?
Jawab : __________________________________________________
3. Sebutkan syarat pelindung mata yang baik!
Jawab : __________________________________________________
4. Sebutkan urutan kerja gerinda!
Jawab : __________________________________________________
5. Jelaskan meliputi apa saja pemeriksaan cairan pendingin pada persyaratan
kerja gerinda?
Jawab : __________________________________________________
6. Sebutkan syarat cairan pendingin yang baik!
Jawab : __________________________________________________
7. Jelaskan keunggulan cairan pendingin kimia!
Jawab : __________________________________________________
8. Jelaskan apa yang dimaksud roda gerinda lunak!
Jawab : __________________________________________________
9. Sebutkan informasi apa saja yang ada pada label identitas roda gerinda!
Jawab : __________________________________________________
10. Jelaskan cara penggunaan pengasah dengan roda-roda karborundum!
Jawab : __________________________________________________
Perbaikan
Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!
1. Alat perlindungan diri yang melindungi operator dari kemungkinan terhirupnya
serbuk logam adalah ....
2. Alat kelengkapan yang perlu diperiksa pada penggerindaan kering adalah ....
3. Ukuran pada gambar kerja adalah ukuran benda ....
4. Pencekaman benda kerja pada mesin gerinda ada .... jenis.
5. Jarak pergeseran pemakanan tiap langkah roda gerinda untuk kerja kasar
adalah .... tebal roda gerinda.
6. Cairan pendingin yang digunakan pada pembubutan ulir dalam dengan sney
adalah ....
7. Simbol abrasive dari bahan intan adalah ....
8. Jenis abrasive dengan kristal kubus adalah ....
9. Perekat dengan kode huruf B dibuat dari ....
10. Roda gerinda yang keras dengan butiran yang halus digunakan untuk busur
singgungan ....
Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 27


1. Sebutkan langkah kerja pemasangan roda gerinda berlubang kecil!
2. Sebutkan alat-alat yang digunakan pada proses balancing!
3. Meliputi apa sajakah keselamatan kerja pada proses gerinda? Sebutkan!
4. Mengapa tangan juga harus dilindungi dalam proses gerinda?
5. Sebutkan persyaratan kerja gerinda!
6. Jelaskan ciri tempat kerja yang tidak baik!
7. Apakah tujuan proses dressing?
8. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan roda gerinda!
9. Jelaskan cara mengunci ring atau flens roda gerinda!
10. Jelaskan cara pemeriksaan roda gerinda!

Portofolio
Praktikkan cara pemasangan dan penyetimbangan roda gerinda! Buat laporan
praktiknya!

PELATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
benar!
1. Berikut yang merupakan prosedur keselamatan kerja operator, kecuali ....
a. Meski pada mesin sudah ada kaca pengaman, tetap gunakan kacamata
untuk melindungi mata.
b. Gunakan pakaian kerja dengan cara yang benar dan rapi. Kancingkan
dan gulung lengan baju dengan benar.
c. Jangan menyimpan alat-alat yang tajam (pena, penggaris) di saku
pakaian kerja.
d. Jangan mencuci tangan dengan coolant.
e. Jangan mencoba mengubah arah putaran mesin saat mesin sedang
bekerja.
2. Berikut yang merupakan alat pendukung pada proses gerinda adalah ....
a. Roda gerinda d. Dua senter
b. Mistar baja e. Meja magnetik
c. Chuck
3. Gambar di samping merupakan alat yang digunakan untuk melindungi ....
a. Wajah d. Mata
b. Alat pernapasan e. Kepala
c. Telinga
4. Gambar di samping adalah alat yang digunakan untuk melindungi ....
a. Alat pernapasan d. Mata

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 28


b. Wajah e. Kepala
c. Telinga
5. Salah satu contoh aksesoris pakaian yang tidak boleh digunakan saat
melakukan proses gerinda karena dikhawatirkan bisa tersangkut adalah ....
a. Cincin d. Kancing
b. Arloji e. Lengan panjang
c. Dasi
6. Salah satu tanda ada yang tidak beres dengan mesin adalah ....
a. Mesin macet
b. Adanya suara yang tidak normal / wajar dari mesin
c. Mesin mengeluarkan suara yang nyaring
d. Ada bagian mesin yang terlepas
e. Ada mur atau baut yang rusak
7. Jarak maksimal roda gerinda dan meja pada mesin gerinda bangku
sebesar ....
a. 5 mm d. Tidak ada jarak
b. 10 mm e. 2 mm
c. Sedekat mungkin
8. Tujuan yang ingin dicapai dari diterapkannya persyaratan kerja adalah ....
a. Agar kondisi kerja sesuai dengan yang diharapkan
b. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
c. Menjamin proses produksi yang aman, efisien, dan produktif
d. Agar hasil memuaskan
e. Agar proses kerja lancar dan aman
9. Hal yang diutamakan dalam proses gerinda adalah ....
a. Kecepatan kerja
b. Banyaknya atau besarnya hasil
c. Keselamatan operator
d. Kehalusan dan ketepatan ukuran hasil akhir
e. Keindahan benda kerja
10. Serbuk beram berbahaya bagi bagian mesin ....
a. Roda gerinda d. Collet
b. Container e. Meja
c. Chuck
11. Jenis abrasive yang banyak digunakan untuk pembuatan roda gerinda
adalah ....
a. Birin nitrit d. Intan
b. Silikon karbida e. Amril
c. Alumunium oksida

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 29


12. Abrasive yang digunakan untuk mengasah benda kerja dengan kekerasan
sangat tinggi adalah dari bahan ....
a. Diamond / intan d. Amril
b. Silicon karbida e. Korundum
c. Alumunium oksida
13. Gambar di bawah adalah gambar butiran pemotong dari bahan ....
a. Intan d. Amril
b. Boron nitrit e. Alumunium oksida
c. Silicon karbida
14. Gambar di bawah menunjukkan abrasive dari bahan ....
a. Alumunium oksida d. Diamond
b. Boron nitrit e. Amril
c. Silicon karbida
15. Karena kekurangannya yang mudah pecah, batu gerinda potong tidak dibuat
dengan perekat ini. Jenis perekat yang dimaksud dari bahan ....
a. Keramik d. Karet
b. Silikat e. Embelau
c. Bakelit
16. Perekat yang digunakan pada proses gerinda dengan kecepatan tinggi
adalah ....
a. Keramik d. Bakelit
b. Karet e. Logam
c. Silikat
17. Perekat dari bahan embelau digunakan untuk menggerinda ....
a. Poros engkol d. Rol kertas
b. Bor e. Besi tuang
c. Pisau frais
18. Gambar di samping adalah gambar roda gerinda jenis roda gerinda ....
a. Lurus d. Mangkuk miring
b. Silindris e. Piring
c. Mangkuk lurus
19. Gambar roda gerinda di samping merupakan gambar roda gerinda jenis ....
a. Silindris d. Radius
b. Piring e. Cekung dua sisi
c. Tirus dua sisi
20. Roda gerinda sesuai dengan gambar di samping sesuai untuk
penggerindaan ....
a. Mata pisau gergaji d. Sisi benda kerja
b. Silindris e. Mata bor
c. Alat potong

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 30


21. Pemilihan roda gerinda berdasarkan pada hal-hal berikut ini kecuali ....
a. Bahan benda kerja d. Bentuk benda kerja
b. Besar sudut singgungan e. Volume benda kerja
c. Kekerasan benda kerja
22. Gambar di bawah adalah gambar ....
a. Loading pada roda gerinda
b. Glassing pada roda gerinda
c. Truing pada roda gerinda
d. Dressing pada roda gerinda
e. Balancing pada roda gerinda
23. Pengasah dengan roda-roda karborundum digunakan untuk mengasah ....
a. Roda gerinda ukuran menengah
b. Roda gerinda ukuran besar
c. Roda gerinda ukuran kecil
d. Pengasahan yang presisi
e. Pengasahan dengan ketepatan tinggi
24. Selain dilakukan secara manual, proses truing juga bisa dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa ....
a. Batu intan d. Chuck
b. Meja magnet penarik e. Tangkai penahan pengasah
c. Kolet
25. Cara untuk mengatasi roda gerinda yang rompal adalah dengan ....
a. Truing d. Diganti
b. Dressing e. Dibentuk ulang
c. Diasah
26. Cara untuk mengatasi adanya bagian yang kasar atau noda pada bagian
lubang roda gerinda adalah ....
a. Dibentuk ulang
b. Dibersihkan dengan sekrap tangan
c. Melakukan truing
d. Melakukan dressing
e. Menggantinya
27. Ketebalan ring pelapis yang terbuat dari bahan kulit tidak boleh lebih dari ....
mm.
a. 4 d. 0, 5
b. 3 e. 1, 5
c. 3, 2
28. Pada penyetimbangan roda gerinda, posisi arbor diuji dengan ....
a. Waterpass d. Alat ukur kombinasi
b. Mistar baja e. Jam ukur

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 31


c. Protractor
29. Bagian alas pelindung kaki terbuat dari bahan ....
a. Kulit d. Karet elastis
b. Pelat besi e. Besi
c. Plastik
30. Salah satu prosedur keselamatan roda gerinda adalah ....
a. Jangan mengubah arah putaran roda gerinda saat mesin sedang bekerja.
b. Gunakan kecepatan potong sesuai dengan yang direkomendasikan.
c. Jaga kebersihan tempat kerja.
d. Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup.
e. Selalu gunakan kacamata.

B. Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!


1. Pembersihan serpihan logam dilakukan dengan ....
2. Salah satu prosedur keselamatan kerja operator yang berkaitan dengan
penggunaan coolant adalah tidak boleh ....
3. Alat pelindung telinga melindungi telinga dari ....
4. Pakaian kerja berlengan panjang digunakan agar tubuh terlindung dari ....
5. Jarak pergeseran pemakanan setiap langkah roda gerinda untuk kerja halus
sekali adalah .... tebal roda gerinda.
6. Simbol untuk abrasive berbahan boron nitrit adalah ....
7. Abrasive yang digunakan pada proses gerinda benda kerja dengan bahan
kuningan adalah ....
8. Keistimewaan perekat berbahan dasar karet adalah ....
9. Jenis roda gerinda yang digunakan untuk menggerinda material yang lunak
adalah ....
10. Roda gerinda yang digunakan pada proses gerinda untuk membersihkan
terak bekas pengelasan adalah yang berbentuk ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!


1. Sebutkan lima petunjuk umum keselamatan kerja gerinda!
Jawab : __________________________________________________
2. Sebutkan lima contoh prosedur keamanan mesin!
Jawab : __________________________________________________

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 32


3. Jelaskan macam pencekaman benda kerja pada proses gerinda!
Jawab : __________________________________________________
4. Jelaskan yang dimaksud cairan pendingin kimia!
Jawab : __________________________________________________
5. Jelaskan keistimewaan dan kekurangan perekat berbahan keramik!
Jawab : __________________________________________________
6. Jelaskan apa yang dimaksud pulder acting!
Jawab : __________________________________________________
7. Jelaskan penggunaan roda gerinda lurus!
Jawab : __________________________________________________
8. Jelaskan langkah-langkah dressing!
Jawab : __________________________________________________
9. Sebutkan langkah kerja pemasangan roda gerinda dengan lubang besar!
Jawab : __________________________________________________
10. Jelaskan tanda bahwa roda gerinda sudah setimbang!
Jawab : __________________________________________________

BAB 2
MENGGERINDA ALAT POTONG

A. Menggerinda Pahat dan Alat Potong


1. Jenis-Jenis Mesin Gerinda untuk Menggerinda Pahat dan Alat Potong
Mesin gerinda terdiri dari berbagai jenis. Tiap jenis ada yang memiliki
spesialisasi untuk pengasahan alat potong tertentu. Namun, ada juga yang
bisa digunakan untuk mengasah berbagai jenis alat potong. Berikut
penjelasan tiap jenisnya.
a. Mesin gerinda genggam
Mesin gerinda tangan adalah jenis mesin gerinda portable. Me sin
ini digunakan untuk memutarkan roda gerinda. Karena bentuknya yang
kompak, roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan
berbentuk piringan tipis. Mesin gerinda tangan bisa digunakan untuk
mengikis permukaan benda kerja atau mengasah, dan juga untuk
memotong benda kerja. Mesin gerinda jenis ini biasanya digunakan
untuk menghaluskan permukaan benda setelah proses pengelasan.
Mesin gerinda jenis ini secara khusus dipakai untuk mengasah benda
kerja berukuran besar.
b. Mesin gerinda duduk dan mesin gerinda berdiri
Mesin gerinda duduk adalah jenis mesin gerinda yang bisa
dipasang pada bangku kerja dengan menggunakan baut. Sedangkan
mesin gerinda berdiri adalah jenis mesin gerinda yang dilengkapi

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 33


dengan dudukan yang tinggi. Cara menggunakan mesin gerinda ini
adalah dengan mendekatkan atau menempelkan benda yang akan diasah
pada roda gerinda yang berputar. Berbeda dengan mesin gerinda tangan,
roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih
tebal. Mesin gerinda duduk digunakan untuk mengasah pahat,
menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.
c. Mesin gerinda potong
Mesin gerinda potong (drop saw) adalah jenis mesin gerinda
yang digunakan untuk memotong benda kerja berbahan plat maupun
pipa. Mesin gerinda ini dapat memotong benda kerja dari bahan baja
dengan cepat. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda potong
adalah roda gerinda tipis yang diputar dengan kecepatan tinggi.
d. Mesin gerinda mata bor
Mesin gerinda jenis ini digunakan untuk mengasah mata bor.
Mesin ini dibagi menjadi dua jenis, mesin gerinda mata bor diameter
kecil dan mesin gerinda mata bor diameter besar. Mesin gerinda mata
bor diameter kecil digunakan untuk menggerinda mata bor dengan
diameter kecil (sampai dengan 6 mm). Sedangkan mesin gerinda mata
bor diameter besar digunakan untuk menggerinda mata bor berukuran
besar (di atas 13 mm).
e. Mesin gerinda alat potong sederhana
Mesin gerinda alat potong sederhana adalah jenis mesin gerinda
yang digunakan untuk mengasah berbagai jenis alat potong, seperti
pisau frais, pahat bubut, dan sebagainya. Gerakan mesin ini diatur
secara manual.
f. Mesin gerinda alat potong semi otomatis
Mesin ini hampir sama dengan mesin gerinda alat potong
sederhana, hanya saja, mesin gerinda jenis ini memiliki mekanisme
heliks yang dapat diatur pada proses penggerindaan.
g. Mesin gerinda alat potong otomatis
Perbedaan mesin gerinda jenis ini jika dibandingkan dengan
mesin gerinda jenis lainnya adalah proses kerjanya yang diatur dengan
program komputer atau otomatis.
h. Mesin gerinda pisau gergaji
Mesin gerinda jenis ini digunakan untuk mengasah alat potong
yang tipis dengan banyak mata potong, seperti gergaji.
2. Cara-Cara Menggerinda
Perhatikan gambar-gambar berikut ini! Gambar-gambar ini
menunjukkan posisi dalam proses penggerindaan.
Keterangan :

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 34


a. Gambar a
Gambar a menunjukkan posisi yang benar saat menggerinda. Sisi
bawah ujung benda kerja segaris dengan titik pusat roda gerinda.
Kemiringan benda kerja membentuk sudut dengan titik atas di atas titik
pusat roda gerinda.
b. Gambar b
Gambar b menunjukkan posisi yang tidak boleh dilakukan saat
proses gerinda. Sisi bawah ujung beda kerja segaris dengan titik pusat
roda gerinda. Sedangkan, kemiringan benda kerja membentuk sudut
dengan titik bawah di bawah titik pusat roda gerinda.
Gambar 1 menunjukkan posisi yang benar saat menggerinda. Gambar ini
menunjukkan kedudukan roda gerinda dan benda kerja yang benar.
Perhatikan cara menggenggam dan menekan roda gerindanya. Sedangkan
gambar 2 menunjukkan posisi dan cara memegang benda kerja yang salah.
Sehingga kedudukan benda kerja terhadap roda gerinda tidak benar. Posisi
seperti ini bisa membahayakan operator saat melakukan proses
penggerindaan.
Gambar di bawah ini menunjukkan kedudukan pahat (benda kerja)
terhadap roda gerinda saat proses pengasahan. Dari gambar terlihat bahwa
pegangan jari dan ibu jari tangan sebelah kiri memiliki pengaruh yang besar
dalam proses penggerindaan.
Keterangan :
H = tinggi antara bantalan terhadap mata potong
L = panjang bagian ujung pahat
C = pembentukan sudut potong
Gambar di atas menunjukkan posisi batang penahan atau bantalan
terhadap permukaan roda gerinda yang benar. Batalan harus sedekat
mungkin dengan roda gerinda untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Gambar di atas menunjukkan beberapa hal yang mungkin terjadi
selama proses penggerindaan.
a. Hasil penggerindaan tidak baik.
b. Benda kerja masuk atau terselip di bawah roda gerinda karena tenaga
putaran roda gerinda yang sangat kuat.
c. Adanya kemungkinan roda gerinda pecah atau terjadinya kecelakaan-
kecelakaan lain.
Gambar di atas menunjukkan cara meratakan roda gerinda. Proses ini
menggunakan alat khusus bernama “dresser”. Perhatikan posisi “dresser”
terhadap roda gerinda yang sedang diputar.
3. Peralatan dan Perlengkapan Menggerinda

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 35


Mesin gerinda terdiri dari beberapa peralatan penunjang fungsinya,
masing-masing bagian mesin gerinda mempunyai fungsi dan kegunaannya
sendiri. Berikut bagian-bagian mesin gerinda beserta fungsinya.
a. Kepala pembagi
Bagian ini berfungsi saat proses pengasahan alat potong dengan
mata potong lebih dari satu dengan jarak alur yang sama (kisar).
b. Pengasah roda gerinda
Alat pengasah roda gerinda berfungsi untuk menjaga bentuk,
kerataan, dan ketajaman roda gerinda.
c. Cermin
Cermin pada mesin gerinda berfungsi untuk melihat dan
mengawasi proses penggerindaan yang sulit dilihat secara langsung.
d. Perlengkapan kemiringan sudut heliks
Bagian ini berfungsi untuk mengatur sudut kemiringan dan
memutar pisau frais sesuai dengan kemiringan heliksnya.
e. Collet
Bagian ini berfungsi sebagai alat pencekam benda kerja dengan
tangkai silindris.
f. Sarung pengurang
Bagian ini berfungsi sebagai pencekam alat potong yang
memiliki tangkai konis.
g. Poros pemegang
Bagian ini berfungsi sebagai alat pencekam alat potong yang
berlubang, misalnya pisau frais yang berlubang.
h. Ragum
Bagian ini berfungsi sebagai alat cekam alat potong berbentuk
segi empat.
i. Meja rata
Bagian ini berfungsi sebagai alas pada proses penggerindaan
dengan mesin gerinda pisau.
j. Tangkai pengasah
Tangkai pengasah berfungsi sebagai alat bantu dalam
pengasahan. Berdasarkan pergeseran skalanya, alat ini dibagi menjadi
dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Tangkai pengasah gigi dengan pegas
Tangkai pengasah gigi dengan pegas berfungsi untuk membantu
pada proses pengasahan sisi pisau frais. Besarnya pergeseran alat
ini diatur dengan skala pada mesin.
2) Tangkai pengasah gigi dengan skala

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 36


Perbedaan tangkai pengasah gigi dengan skala dengan tangkai
pengasah gigi dengan pegas terletak pada cara pengaturan
skalanya. Pada tangkai pengasah gigi jenis ini pergeseran skalanya
diatur pada tangkai pengasah ini sendiri. Skala pada alat ini tiap
satu putaran adalah 0,8 mm yang terbagi dalam 40 bagian,
sehingga ketelitian alat ini adalah 0,8 : 40 = 0,02 mm.
k. Alat pengukur kisar
Sesuai namanya, bagian ini berfungsi sebagai pengukur kisar
alat potong. Cara pengukuran dengan alat ini adalah dengan melihat
melalui tropongnya, kemudian dilihat besar kisar pada skala.
l. Pengatur ketinggian
Bagian ini berfungsi sebagai pengatur ketinggian gigi terhadap
pusat pisau frais pada penggerindaan pisau frais.
m. Penyangga universal
Bagian ini berfungsi sebagai tempat dudukan meja, dengan
posisi sudutnya yang bisa diatur dalam tiga posisi.
n. Dudukan bulat
Bagian ini berfungsi sebagai penambah ketinggian posisi kepala
pembagi.
o. Dudukan rata dengan alaur T
Bagian ini berfungsi untuk penambah panjang alas dudukan
kepala pembagi.
p. Dudukan kepala pembagi untuk posisi horizontal
Dudukan kepala pembagi untuk posisi horizontal seperti
gambar di bawah ini.
q. Alat bantu penggerindaan radius
Bagian ini berfungsi dalam proses penggerindaan pisau frais
berbentuk radius. Pengaturan radius dilakukan pada skala yang ada di
eretan.
r. Poros V
Bagian ini adalah alat bantu penempatan sumbu saat
menggunakan alat bantu penggerindaan radius.
s. Senter kepala lepas
Alat ini adalah penyangga dan pengatur ketinggian pusat.
4. Menggerinda Pahat dan alat potong
a. Sudut pahat bubut
Alat potong pada mesin bubut disebut pahat bubut yang
penggunaannya berdasarkan prinsip menyayat benda kerja menjadi
bentuk yang diinginkan. Pahat bubut yang digunakan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan dan bahan benda kerja. Adapun sifat-sifat yang

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 37


harus dimiliki pahat bubut adalah keras, yang berarti sisi potongnya
tahan untuk memotong benda kerja, ulet. Sehingga, sisi potong tidak
mudah patah maupun aus, tahan panas, dan menguntungkan secara
ekonomi. Bahan yang umumnya dipakai sebagai bahan pahat bubut
adalah baja perkakas bukan paduan (unalloyed tool steel), baja Paduan
(Alloy tool steel) termasuk HSS, Cermented carbide, Diamond Tips dan
ceramics.
Penggerindaan pahat bubut bertujuan untuk mengasah sisi
potong. Pengasahan sisi potong bertujuan agar sisi potong memiliki
bentuk dan lokasi yang benar untuk tangkainya. Penggerindaan juga
bertujuan untuk membentuk pahat bubut.
Ada 6 sudut utama pada pahat bubut yang sangat penting dalam
proses bubut. Keenam sudut tersebut sebagai berikut.
1) Sudut rake sisi (side rake angle)
Sudut ini adalah bagian permukaan atas yang digerinda miring
dengan membentuk sudut terhadap permukaan potong sisi. Sudut
A pada gambar adalah sudut rake sisi. Sudut ini menentukan sudut
ketika tatal meninggalkan benda kerja menjauhi permukaan potong
sisi.
2) Sudut rake belakang (back rake angle)
Sudut rake belakang adalah permukaan atas yang digerinda miring
membentuk sudut terhadap permukaan ujung. Secara total, sudut
ini ditentukan oleh pemegang pahat bubut. Besarnya sudut ini
memengaruhi sudut di mana tatal meninggalkan benda kerja
menjauhi permukaan ujung. Sudut rake belakang berfungsi
mengarahkan aliran tatal meninggalkan permukaan benda kerja dan
mengatur gaya potong. Gaya potong harus disalurkan dengan
merata ke masing-masing permukaan sisi dan depan .
3) Sudut bebas sisi (side clearance angle)
Sudut ini menunjukkan permukaan samping yang digerinda miring
dengan membentuk sudut terhadap permukaan sisi potong. Sudut
bebas sisi memusatkan gaya tusuk yang timbul pada suatu daerah
kecil di dekat permukaan sisi potong.
4) Sudut bebas muka (front clearance angle)
Sudut ini adalah permukaan depan pahat yang digerinda miring
dengan membentuk sudut terhadap permukaan ujung. Sudut bebas
muka memusatkan gaya tusuk yang timbul di daerah ujung (nose)
pada permukaan depan.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 38


5) Sudut sisi potong samping (side cutting edge angle)
Sudut ini menunjukkan permukaan samping yang digerinda miring
dengan membentuk sudut terhadap permukaan sisi dari pahat.
Sudut ini yang membentuk sisi potong (cutting edge) dalam
hubungannya dengan tangkai (shank) pahat.
6) Sudut sisi potong depan (end cutting edge angle)
Sudut ini menunjukkan permukaan depan yang digerinda miring
dari ujung membentuk sudut terhadap sisi tangkai bagian bawah.
Dalam hubungannya dengan benda kerja, sudut ini membentuk
sudut sisi potong.
Sudut ini berperan penting untuk memungkinkan pahat bubut
menusuk benda kerja dengan beban mula yang dijauhkan dari
ujung pahat. Bagian ini merupakan bagian paling lemah pada
pahat. Sudut inilah yang secara bertahap melepaskan beban pada
pahat ketika dilakukan proses pemakanan.
Keterangan :
A : Sudut rake sisi
B : Sudut rake belakang
C : Sudut bebas sisi
D : Sudut sisi potong samping
E : Sudut sisi potong depan
F : Sudut bebas muka
Jenis mesin yang digunakan untuk menggerinda pahat bubut
adalah mesin gerinda biasa (pedestal). Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam proses penggerindaan pahat bubut sebagai berikut.
1) Saat pahat digerinda, lepaskan pahat dari alat pemegangnya (tool
holder).
2) Pegang pahat dengan tangan seperti berikut ini.
3) Pahat jangan ditekankan terlalu keras pada roda gerinda, karena ini
menyebabkan terlepasnya pahat dari genggaman dan bahkan
membahayakan operator dan merusakkan pahat tersebut.
4) Penekanan yang terlalu keras bisa mengakibatkan terbakarnya
ujung pahat dan jari tangan. Hal ini kemudian bisa menyebabkan
hilangnya sifat kekerasan pahat.
5) Suhu pengasahan dijaga dengan cara sesekali merendam pahat ke
dalam cairan pendingin selama proses penggerindaan.
6) Sudut-sudut yang telah dibuat, diperiksa kembali untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan ketentuan pahat bubut. Jika belum
memenuhi kriteria, ulang proses gerinda.
b. Menggerinda pahat bubut rata

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 39


Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggerindaan pahat bubut rata.
1) Benda kerja yang akan dibubut menentukan besarnya sudut pahat
tepi rata dan pahat kasar.
2) Sisi potong pahat bubut turun dari garis benda.
3) Posisi sisi potong tetap segaris dengan garis benda.
4) Jika timbul kerusakan kecil pada bagian ujung pahat, diatasi
dengan mengulang penggerindaan bidang bebas ujung.
5) Jika terjadi kerusakan pada sisi potong pahat, diatasi dengan
menggerinda ulang bidang bebas ujung dan bidang buang.
6) Jika ada kerusakan pada sisi potong pahat bubut kasar, gerinda
ulang bidang bebas ujung.
Menggerinda pahat bubut rata dapat dilakukan dengan
menggunakan alat dan bahan sebagai berikut.
1) Pahat bubut rata (St 37. 16x16x100)
2) Busur derajat
3) Dresser
Langkah kerja penggerindaan pahat bubut rata adalah sebagai
berikut.
1) Benda kerja dilukis sudut pahatnya.
2) Bagian bidang pembuang A  diasah dengan sudut pembuang 
1
sebesar 14o pada roda gerinda sebelah kiri, sepanjang  1 kali
2
lebar bahan pahat.
3) Bidang pembuang diasah dan diratakan pada bidang datar roda
gerinda sebelah kanan dengan mengatur cara sudut meja.
4) Kerataan dan sudutnya diukur.
5) Bidang bebas A diasah, besar sudut bebas  = 8o pada roda
gerinda sebelah kiri.
6) Bidang di atas diselesaikan pada bidang datar roda gerinda sebelah
kanan dengan mengatur sudut meja.
7) Sisi potong S harus tetap segaris.
2
8)  bidang ujung diasah dengan kemiringan 45 o ke samping sisi
3
bidang pembuang dengan menyetel meja landasan pada
kemiringan 6o.
9) Bagian bidang bebas ujung A  diasah, besar sudut bebas  = 6o.
10) Sisi potong ujung S’ dibentuk dengan sudut sisi potong ujung
sebesar 10o.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 40


c. Menggerinda pahat bubut kasar
Sebelum menggerinda pahat bubut kasar, perhatikan hal-hal
berikut.
1) Sudut bebas  = 6o.
2) Sudut meja landasan = 6o.
3) Sudut pembuangan  = 12o.
4) Sudut baji 72o.
Bahan dan alat yang digunakan sebagai berikut.
1) Pahat bubut kasar.
2) Kaca.
3) Busur derajat.
4) Dresser.
Sedangkan langkah-langkah penggerindaan pahat bubut kasar
sebagai berikut.
1) Sudut pahat dilukis.
2) Bagian bidang bebas A diasah, besar sudut bebas  = 6o.
3) Sudut sisi potong S dibentuk sebesar 60o pada batu gerinda sebelah
kiri.
4) Bidang tadi diasah dan diratakan pada bidang datar roda gerinda
sebelah kanan dengan menyetel meja landasan pada sudut 6o.
5) Kerataan dan sudutnya diukur.
6) Bagan ujung A  diasah dengan sudut bebas ujung  sebesar 6o.
7) Sudut sisi potong ujung S’ dibentuk sebesar 90o, terhadap sisi
potong S’.
8) Semua langkah dikerjakan di atas meja kerja yang sudah diatur
sedemikian rupa.
9) Bagian pembuang A  diasah sebesar 12o, sehingga dihasilkan
sudut baji sebesar 90o – (6o + 12o) = 72o.
10) Jika sudut baji sudah tepat, maka sisi potong S akan turun sebesar
4o ke ujung.
11) Kerataan bidang pembuang A  dan sudut baji S diukur.
d. Menggerinda pahat kerja bangku dan pahat alur
1) Menggerinda pahat kerja bangku
Sebelum menggerinda pahat kerja bangku, perhatikan hal-hal
berikut.
a) Untuk pahat alur berbahan alumunium, besar sudut baji yang
digerinda  30o.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 41


b) Perhatikan, gaya roda gerinda tidak boleh searah dengan ujung
atau sisi potong. Gaya roda gerinda berlawanan dengan ujung
atau sisi potong.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggerinda pahat kerja
bangku.
Alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut.
a) Pahat kerja bangku
b) Dresser
c) Mal 90o
Langkah kerja
a) Pahat diasah dengan roda gerinda bagian samping.
b) Pahat dipegang dan diposisikan membentuk sudut 45 o dengan
roda gerinda.
c) Pahat disentuhkan pada roda gerinda, digerakkan ke kiri dan
kanan untuk mend apatkan permukaan yang sebidang.
2) Menggerinda pahat alur
Hal-hal yang diperlukan sebelum menggerinda pahat alur adalah
sebagai berikut.
a) Besar bidang bebas sisi kanan adalah 3o – 5o.
b) Kemiringan bidang tatal sebesar 3o.
c) Bidang bebas ujung sebesar 5o – 8o.
d) Bidang bebas sisi kiri sebesar 3o.
e) Besar sudut buang adalah 12o.
Keterangan :
Sudut buang () = 12o
Sudut bebas ujung () = 6o
Sudut bebas () = 3o
Sedangkan langkah-langkah menggerinda pahat alur sebagai
berikut. Bahan dan alat sebagai berikut.
a) Pahat alur.
b) Dresser.
c) Protractor.
Langkah kerja
a) Pahat alur dibentuk seperti gambar berikut ini.
b) Bentuk bidang bebas sisi kanan sebesar 3o – 5o, mengecil ke
dalam.
c) Bentuk kemiringan pada bidang tatal seperti pada pahat
potong.
d) Kemudian asah bidang tatal sebesar 3o setelah lebar alur.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 42


e) Asah bidang bebas ujung sebesar 5o – 8o.
f) Asah bidang bebas sisi kiri sebesar 3o.
g) Jika pahat yang diasah adalah pahat potong, maka bentuk
bidang potong menjadi miring.
e. Menggerinda Pisau Frais
Pisau frais yang diasah adalah pisau frais yang sudah digunakan
berkali-kali. Pisau frais diasah dengan menggunakan mesin gerinda
universal. Ada tiga bentuk roda gerinda yang biasa digunakan untuk
mengasah pisau frais, yaitu; roda gerinda rata, roda gerinda bentuk
piring, dan roda gerinda berbentuk mangkuk. Selain itu, pada
pengasahan pisau frais juga digunakan alat bantu (lihat gambar).
Penggerindaan pisau frais dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
1) Pengasahan bidang depan atau sudut bebas dan lengkungan dari
ujung pisau frais. Jenis pisau frais yang diasah dengan cara ini
antara lain plain mills, helical mills, dan reamers. Sedangkan jenis
pisau frais yang diasah bagian sampingnya adalah face mills, shell
mills, dan end mills.
2) Pengasahan pisau frais pada permukaan bagian sisi buang atau
cutting face. Pengasahan ini bertujuan agar bentuk pisau frais tidak
berubah. Jenis pisau frais yang diasah dengan cara ini antara lain,
pisau untuk membentuk sesuatu. Mialnya, pisau roda gigi, pisau
hobbing, pisau ukir, dan pisau bentuk yang lain.
f. Jenis pisau frais dan langkah pengasahan
1) Jenis-jenis pisau frais
a) Pisau mantel
Pisau jenis ini berfungsi pada proses frais permukaan datar,
alur lebar yang dangkal dan frais bertangga. Pisau mantel
dibagi menjadi dua jenis, yaitu pisau mantel bersisi potong
lurus yang digunakan untuk pemakanan tipis dan pisau mantel
bersisi potong spiral yang digunakan untuk pemakanan tebal
dan pada benda kerja yang besar. Tetapi, jika bidang
permukaan yang akan difrais lebar, maka yang digunakan
adalah gabungan antara pasangan pisau mantel spiral yang
mempunyai diameter sama dengan arah spiral yang
berlawanan.
b) Pisau sudut
Pisau jenis ini memiliki mata potong yang paralel maupun
tegak lurus terhadap poros pemakanan. Pisau sudut dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu pisau sudut tunggal yang digunakan

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 43


untuk frais sudut pada sisi benda kerja, sambungan ekor
burung, mengefrais serong sudut benda kerja, dan mengefrais
alur sudut yang lurus pada permukaan radial. Pisau sudut
ganda digunakan pada proses frais alur V dan alur spiral.
Pisau Pembentuk

Pisau jenis ini digunakan pada frais untuk membentuk profil


secara teliti dan dengan tujuan khusus. Pisau pembentuk
dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya.
(1) Pisau roda gigi adalah pisau pembentuk yang digunakan
membuat profil gigi dari roda gigi dengan menggunakan
sistem modul dan diametral pitch.
(2) Pisau roda cacing adalah jenis pisau pembentuk yang
digunakan pada proses finishing roda gigi cacing.
(3) Pisau gigi rantai yang digunakan untuk membuat roda-
roda rantai. Jumlah rantai yang akan dibuat menentukan
ukuran pisau gigi rantai.
(4) Pisau alur adalah jenis pisau yang digunakan untuk
membuat pasak luar pada poros.
(5) Pisau lengkung adalah jenis pisau pembentuk untuk
membentuk bidang cembung.
(6) Pisau cekung adalah jenis pisau pembentuk untuk
membentuk alur cekung.
(7) Pisau pembulat sudut adalah jenis pisau pembentuk untuk
membentuk filler pada sudut benda kerja.
(8) Pisau pembentuk peluas adalah jenis pisau untuk
membuat alur peluas.
c) Pisau sisi dan muka
Pisau frais jenis ini memiliki bentuk cakram dengan sisi
potong pada tiap sisinya. Pisau sisi dan muka berfungsi pada
proses frais bidang vertikal, bertangga, alur A, V-90, pasang
sejajar, dan bidang bawaj dengan mesin vertikal.
d) Pisau gergaji
Pisau jenis ini digunakan pada pemotongan putar,
pembuangan kelebihan logam sebelum proses frais membuat
alur yang sempit dan membuat alur sudut.
e) Pisau alur
Pisau frais jenis ini digunakan pada frais alur, alur pasak dan
bidang rata sempit. Bentuk pisau ini menyerupai pisau sisi dan

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 44


muka hanya saja sisi potong hanya terdapat pada lingkarannya
saja.
f) Pisau muka
Pisau frais jenis ini digunakan untuk menghasilkan permukaan
yang rata pada mesin vertikal, meratakan tepi benda kerja
pada mesin horizontal dan mengefrais alur dangkal dan
mengefrais bertangga.
g) Pisau jari
Pisau frais jenis ini digunakan untuk mengefrais alur, pasak,
bidang rata pada permukaan miring atau lengkung, dudukan
baut, dan kesalahan letak lubang.
h) Pisau alur T
Pisau frais jenis ini dibuat dengan tangkai lurus atau tirus.
Pisau ini memiliki sisi potong di tiap sisi. Alur T dikerjakan
dengan terlebih dahulu membuat alur dengan frais jari, lalu
bagian bawah diperlebar menggunakan pisau alur T.
i) Pisau ekor burung
Pisau jenis ini digunakan untuk mengefrais sisi ekor burung.
Ujung pemotong mempunyai pisau bersudut tunggal dengan
diameter yang lebih kecil.
j) Pisau alur pasak benam
Pisau jenis ini digunakan pada pembuatan alur pasak cekung
yang sama dengan ukuran pasak. Pemilihan diameter, lebar
dan dalam dapat diperoleh pada diagram pisau. Pemotongan
alur dilakukan menurut lingkaran dari pisau.
2) Langkah Pengasahan
Penggerindaan pisau frais dibedakan menjadi dua jenis, yang
tergantung pada arah putar roda gerinda yang berhubungan dengan
arah ujung pisau frais.
a) Roda gerinda yang akan digunakan dipilih.
b) Pisau frais diatur pada tempatnya.
c) Roda gerinda disetel untuk pemotongan.
d) Penahan gigi pisau frais disetel.
e) Pastikan posisi siap untuk menggerinda.
f) Penggerindaan bisa dimulai.
Hasil penggerindaan perlu diperiksa untuk mendapatkan ujung pisau
yang tajam dan benar. Perhatikan gambar di bawah ini yang
menunjukkan penggunaan roda gerinda rata dan mangkuk pada proses
penggerindaan pisau frais. Perhatikan posisi penahan pisau frais berikut
ini.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 45


Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Apa yang membedakan jenis-jenis mesin gerinda?
2. Apakah roda gerinda yang digunakan pada mesin yang berbeda juga
berbeda? Berikan contohnya!
3. Menurut cara pengoperasiannya, ada berapa jenis mesin gerinda? Sebutkan!
4. Ada berapa jenis alat pencekam pada mesin gerinda? Sebutkan!
5. Pada mesin frais, apa yang membedakan besar sudut bebas pisaunya?

Tugas Kelompok 1
Praktikkan langkah kerja penggerindaan pahat kerja bangku! Tulis laporannya!

B. Memeriksa Komponen Sesuai Spesifikasi


Setiap proses permesinan dengan mesin perkakas harus dilakukan dengan
akurat sesuai ukuran dan toleransi gambar kerja yang sudah dipahami
sebelumnya. Pengukuran hasil penggerindaan penting untuk mengetahui apakah
hasil penggerindaan sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum. Pengukuran
yang teliti sangat penting untuk menjamin kesesuaian pengepasan dan
kemampuan benda kerja untuk dirakit dengan komponen lain. Oleh karena itu,
operator mesin perkakas harus mampu menggunakan berbagai alat ukur dengan
tepat.
Alat ukur sediri dibagi menjadi dua jenis, alat ukur presisi dan alat ukur
semi presisi. Contoh alat ukur semi presisi adalah mistar baja, pengukur
kedalaman, kaliper, alat ukur kombinasi dan alat ukur celah. Alat ukur presisi
adalah alat ukur dengan skala yang lebih presisi untuk pengukuran hingga
toleransi terkecil. Contoh alat ukur jenis ini antara lain : micrometer, jangka
sorong, jam ukur dan height gage.
1. Alat Ukur Semi Presisi
a. Mistar baja
Mistar baja adalah alat ukur yang digunakan pada pengukuran
komponen secara linier namun tidak memerlukan akurasi tinggi.
Namun, dengan menggunakan mistar baja pengukuran bisa cukup
akurat dengan menempelkan sisi ujung mistar pada komponen yang
diukur. Ujung mistar baja akan mengalami keausan setelah digunakan
dalam jangka waktu cukup lama. Oleh karena untuk mendapatkan hasil
yang lebih presisi, pengukuran dilakukan dengan cara mengurangi satu
skala dari skala angka satuan hasil pengukuran (lihat gambar di bawah).

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 46


b. Pengukur kedalaman (depth gage)
Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang, slot,
dan sebagainya. Alat ini terdiri atas alas yang terbuat dari baja dengan
perlakuan panas, dan mistar pendek dari bahan baja temper. Mistar pada
alat ini bergeak pada slot alas dan dikunci dengan baut yang dikartel.
c. Kaliper celah
Kaliper celah digunakan untuk memeriksa jarak-jarak kecil atau
ukuran celah-celah antara dua permukaan. Tiap set alat ini terdiri atas
10 buah kaliper atau lebih yang dijepit dengan penjepit baja dan pena.
d. Kaliper / jangka kaki
Ada dua jenis kaliper atau jangka kaki, yaitu kaliper luar dan
kaliper dalam. Kaliper luar digunakan pada pengukuran permukaan luar
benda bulat maupun rata. Bagian kaki dan kaliper ini membengkok ke
luar. Sehingga, dapat digunakan untuk mengukur silinder yang besar.
Kaliper dalam digunakan pada pengukuran lubang, lebar slot, alur
pasak, dan permukaan terbuka lain. Hasil pengukuran didapatkan dari
pemindahan ukuran ke mistar baja maupun ke micrometer.
e. Alat ukur kombinasi
Seperti namanya, alat ukur jenis ini terdiri atas satu set alat ukur
yang terdiri dari mistar baja; handle tegak lurus dengan waterpas,
penggores dan sudut 45o, busur derajat (protractor) untuk mengukur
sudut, dan kepala senter yang berfungsi untuk menentukan titik pusat
lingkaran. Alat ukur jenis ini lebih banyak digunakan untuk layout.
2. Alat Ukur Presisi
a. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan salah satu jenis kaliper batang dengan
bentuk “L” dilengkapi dengan rahang tegak lurus yang bisa digeser
untuk menentukan ukuran. Ukuran yang presisi didapatkan karena
adanya skala vernier yang memiliki ketelitian sampai 0,2 mm. Jangka
sorong bisa digunakan untuk mengukur panjang bagian luar, panjang
bagian dalam, maupun kedalaman ukuran suatu benda. Jangka sorong
ada yang dilengkapi dengan jam ukur atau penunjuk ukuran digital.
Jangka sorong digunakan dengan menyentuhkan sensor ukur pada
benda kerja yang akan diukur. Pada jangka sorong yang dilengkapi
dengan jam ukur, pembacaan hasil pengukurannya dilakukan dengan
membaca skala utama ditambah jarak yang ditunjukkan oleh jam ukur.
Sedangkan pada jangka sorong yang dilengkapi dengan angka penunjuk
digital, hasil pengukuran bisa langsung dibaca pada penunjuk
digitalnya. Pada jangka sorong dengan skala nonius, cara
pembacaannya sebagai berikut.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 47


1) Angka mm pada skala utama dibaca.
2) Angka kelebihan ukuran dibaca dengan cara mencari garis skala
utama yang segaris lurus dengan skala nonius.
b. Micrometer
Micrometer merupakan alat ukur linier dengan ketelitian yang
tinggi, mencapai 0,01 mm. Micrometer dibagi ke dalam berbagai jenis
sesuai dengan fungsinya.
1) Kaliper micrometer dalam (inside micrometer caliper) yang
digunakan untuk mengukur ukuran bagian dalam yang kecil,
seperti lubang kecil atau slot yang sempit.
2) Inside micrometer, berbeda dengan inside micrometer caliper, yang
digunakan untuk mengukur lubang. Alat ini dilengkapi dengan
batang melintang untuk mengukur diameter lubang.
3) Intrimik adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter
lubang. Pada pengukuran diameter lubang, ada kesulitan jika hanya
dengan satu titik kontak. Karena, bisa jadi yang terukur bukan
diameter lubang, tetapi hanya panjang tali busur. Pada pengukuran
seperti ini, digunakan intrimiks. Intrimiks mempunyai tiga titik
kontrak dengan jarak sudut masing-masing 120 o. Tiga titik kontak
ini membuat intrimiks berada di pusat lubang dengan sendirinya.
4) Micrometer pangukur kedalaman (depth gage micrometer) yang
digunakan pada pengukuran kedalaman lubang tidak tembus dan
slot. Alat ini terdiri atas alas rata yang dipasang pada sarung
(sleeve) micrometer, poros ekstensi dengan panjang yang dipakai
untuk mengukur kedalaman lubang.
5) Screw thread micrometer yang digunakan pada pengukuran
diameter pitch ulir. Micrometer ini dibatasi pada daerah
pengukuran tertentu, yaitu : 0-25 mm, 25-50 mm, 50-75 mm, dan
75-100 mm.
c. Dial indicator
Alat ukur ini digunakan untuk menguji penyimpangan-
penyimpangan kecil pada bidang datar, bulat, atau permukaan
lengkung. Contoh penggunaan alat ini pada pemeriksaan kesejajaran
permukaan-permukaan, menyetel kesentrisan benda kerja pada
pencekaman mesin bubut, memeriksa eksentris, memeriksa kebulatan
diamater poros, menyetel pelat siku, memeriksa penyimpangan putaran
beberapa bantalan seperti pada poros engkol mesin mobil, memeriksa
penyimpangan aksial dari drum roda mobil, dan lain-lain.
d. Vernier height gage

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 48


Alat ukur ini digunakan pada layout dan pengukuran ketinggian
suatu benda atau permukaan. Ada beberapa jenis ukuran mulai dari 300
mm sampai 1000 mm.m alat ini memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm.
Pada dasarnya, alat ini sama dengan jangka sorong, hanya ditambah
dengan alas berbahan baja yang dikeraskan dan sebuah rahang.
Penggunaan alat ini harus pada permukaan yang rata atau meja rata.
Tugas Mandiri 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Ada berapa jenis alat ukur yang digunakan dalam pengukuran hasil kerja?
2. Apa yang membedakan jenis-jenis tersebut?
3. Dengan apa ukuran hasil kerja dibandingkan pada proses pengukuran?
4. Apa syarat yang harus dipenuhi operator sebelum melakukan proses
pengukuran?
5. Apa tujuan pengukuran yang sangat teliti?
Tugas Kelompok 2
Amati alat-alat ukur yang tersedia di bengkel kerja sekolah Anda! Buat laporan
tentang jumlah dan kondisinya!

Sahabat Perlu Tahu


Laba dari Semangkuk Bakso Berbentuk Hati
KOMPAS.com – Siapa yang tidak kenal bakso? Makanan yang terbuat dari
campuran daging giling dan tepung tapioka ini memang sangat populer di kalangan
masyarakat Indonesia. Hampir di setiap tempat dapat kita jumpai jenis panganan yang
satu ini, mulai dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran.
Karena peluang pasar yang besar tersebut, banyak orang yang kemudian
mewaralabakan usaha baksonya. Salah satunya Ihsan Jamaludin, yang membuka usaha
bakso dengan nama Bakso Cinta Kartasura pada awal 20.10.
Ihsan mengatakan, nama ini terinspirasi dari sebuah judul film lokal. Setelah
membuka usaha selama setahun, banyak pihak tertarik menjadi mitra usaha baksonya.
Kini, sudah ada tiga terwaralaba yang bergabung dengan Bakso Cinta Kartasura
di Solo. “Masih ada satu calon terwaralaba di Bangka Belitung. Namun karena
kesulitan bahan baku dan mahalnya biaya kirim, rencana itu ditunda dulu,” tutur Ihsan.
Keunggulan utama dari bakso ini terletak pada tampilan dan rasanya. Sesuai
dengan namanya, Bakso Cinta Kartasura berbentuk hati. Ihsan menjelaskan, bakso
buatannya juga memiliki rasa yang khas dengan kalsu sapi asli.
Ihsan menyediakan tiga menu di gerai Bakso Cinta Kartasura. Ketiga menu itu
adalah bakso cinta anak, bakso cinta remaja, dan bakso cinta keluarga. Bedanya ada di
porsi dan harganya. Harga bakso cinta anak Rp 3.000 per porsi, bakso cinta remaja Rp
5.000 semangkuk, dan bakso cinta keluarga Rp 6.500 per porsi.

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 49


Lahan yang ideal digunakan sebagai tempat usaha, Ihsan menyatakan, paling
tidak seluas 6 x 6 meter. Setidaknya gerai tersebut bisa menampung pengunjung 30
orang. Namun, “Kenyamanan pengunjung juga harus diperhatikan,” imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kata Ihsan, bsia meraih omzet
penjualan Rp 800.000 per hari pada hari biasa. Tetapi, omzet akan naik dua kali lipat
pada akhir pekan.
Menurut konsultan bisnis Peni R. Pramono, inovasi yang dilakukan Bakso Cinta
Kartasura perlu mendapat apresiasi. Dengan menyasar segmen anak dan remaja,
terobosan mereka telah sesuai.
Namun, Peni mengingatkan, bagaimanapun bentuknya, bisnis makanan tetap
harus mengutamakan keunggulan rasa. “Kalau untuk pangsa pasar keluarga, masalah
bentuk tidak menjadi alasan utama, tetapi rasa yang paling ditekankan,” tutur Peni.
Untuk memperkuat makna cinta di dalam penggunaan nama bakso, Peni
menambahkan, sebaiknya ada filosofi atas pemakaian nama itu sehingga masyarakat
paham makna pemberian nama tersebut. Jadi, “Tidak menjadi asal nama saja,”
ungkapnya. (Handoyo / Kontan).

ULANGAN HARIAN 2

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
benar!
1. Jenis mesin gerinda seperti gambar di samping biasanya digunakan pada
proses ....
a. pengasahan alat potong
b. pengasahan mata bor
c. pengasahan gergaji
d. pengasahan pisau frais
e. penghalusan permukaan setelah dilas
2. Jenis mesin gerinda yang penggunaannya dipasang pada bangku dengan baut
adalah mesin gerinda ....
a. genggam d. duduk
b. semi otomatis e. potong
c. sederhana
3. Jenis mesin gerinda seperti di bawah digunakan pada proses ....
a. penghalusan permukaan setelah dilas
b. pemotongan benda kerja berbahan pelat atau pipa
c. pengasahan mata bor
d. pengasahan mata gergaji
e. pengasahan alat potong

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 50


MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 51
4. Cara pengoperasian mesin gerinda seperti gambar di bawah adalah ....
a. semi otomatis d. dengan mekanisme heliks
b. otomatis e. dengan sistem CNC
c. manual
5. Gambar di atas adalah gambar mesin gerinda ....
a. genggam d. otomatis
b. mata bor e. mata gergaji
c. duduk
6. Gambar di bawah adalah gambar ....
a. kepala pembagi d. pengatur ketinggian
b. ragum e. penyangga universal
c. senter kepala lepas
7. Bagian mesin gerinda di atas mempunyai fungsi untuk ....
a. penambah ketinggian posisi kepala pembagi
b. penambah panjang alas dudukan kepala pembagi
c. dudukan meja
d. alat bantu penggerindaan pisau frais radius
e. pengukur kisar alat potong
8. Gambar di bawah adalah gambar ....
a. pengukur kisar
b. alat bantu penggerindaan radius
c. dudukan kepala pembagi untuk posisi horizontal
d. dudukan rata dengan alur T
e. penyangga universal
9. Salah satu peralatan menggerinda yang berfungsi sebagai pencekam alat
potong yang berlubang adalah ....
a. collet d. ragum
b. poros pemegang e. meja magnetik
c. sarung pengurang
10. Bagian mesin gerinda yang berfungsi untuk alas pada proses penggerindaan
dengan mesin gerinda pisau adalah ....
a. penyangga universal
b. dudukan bulat
c. dudukan rata dengan alur T
d. meja rata
e. meja penarik magnetik
11. Ketelitian tangkai pengasah gigi dengan skala sebesar .... mm.
a. 0,02 d. 0,1
b. 0,8 e. 0,5
c. 0,2

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 52


12. Jumlah sudut utama pada pahat bubut ada ....
a. 6 d. 3
b. 5 e. 7
c. 4
13. Sudut pahat bubut yang memusatkan gaya tusuk yang timbul pada suatu
daerah kecil di dekat permukaan sisi potong adalah sudut ....
a. rake belakang d. rake sisi
b. sisi potong depan e. bebas muka
c. bebas sisi
14. Sudut pahat bubut yang membentuk sudut sisi potong benda kerja adalah
sudut ....
a. bebas muka d. rake belakang
b. rake sisi e. sisi potong depan
c. bebas sisi
15. Gambar yang ditunjukkan huruf B pada gambar di atas adalah sudut ....
a. bebas sisi d. sisi potong depan
b. rake belakang e. bebas muka
c. rake sisi
16. Cara untuk menjaga suhu selama pengasahan pahat bubut adalah ....
a. merendahkan kecepatan putar
b. mencelupkan pahat di air
c. menyemprotkan cairan pendingin
d. merendam pahat dalam cairan pendingin sesekali
e. menghentikan proses gerinda sementara waktu
17. Besar sudut meja landasan pada penggerindaan pahat bubut kasar adalah ....
a. 6o d. 12o
o
b. 9 e. 75o
o
c. 8
18. Besar sudut buang pada penggerindaan pahat alur adalah ....
a. 6o d. 8o
b. 3o e. 5o
o
c. 12
19. Jenis pisau frais yang diasah dengan pengasahan bidang depan atau sudut
bebas dan lengkungan dari ujung pisau frais adalah ....
a. pisau ukir d. pisau roda gigi
b. pisau pembentuk e. plain mills
c. pisau hobbing
20. Pisau mantel bersisi potong lurus digunakan untuk ....
a. Pemakanan tebal
b. Frais benda kerja berbahan kasar

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 53


c. Frais benda kerja yang besar
d. Pemakanan tipis
e. Frais alur V
21. Jenis pisau frais yang memiliki bentuk cakram dengan sisi potong pada tiap
sisinya adalah pisau ....
a. alur d. jari
b. sisi dan muka e. alur T
c. gergaji
22. Gambar di bawah adalah gambar pisau frais jenis ....
a. sisi d. jari
b. sisi dan muka e. sudut
c. sisi tunggal
23. Gambar di atas adalah gambar penggerindaan pisau frais dengan roda
gerinda ....
a. silindris d. mangkuk
b. rata e. radius
c. mangkuk lurus
24. Besar sudut bebas gigi pisau frais untuk benda kerja berbahan copper
adalah ....
a. 12o – 15o d. 1o – 15o
o o
b. 4 – 7 e. 6o – 7o
o o
c. 10 – 12
25. Sudut bebas gigi pisau frais sebesar 10o-12o untuk benda kerja berbahan ....
a. alumunium dan brass
b. bronze dan brass
c. copper dan brass
d. tobin bronze dan steel casting
e. cast iron dan alumunium
26. Gambar di bawah adalah contoh penggunaan ....
a. jangka sorong d. pengukur kedalaman
b. alat ukur kombinasi e. mistar baja
c. jam ukur
27. Perhatikan gambar di samping!
a. mengukur komponen secara linier
b. memeriksa jarak-jarak kecil atau ukuran celah-celah antara dua
permukaan
c. mengukur permukaan luar benda bulat maupun rata
d. mengukur kedalaman lubang, slot
e. mengukur layout
28. Berikut ini adalah alat-alat yang membentuk alat ukur kombinasi, kecuali ....

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 54


a. protractor d. waterpas
b. jangka kaki e. penggores dan sudut 45o
c. mistar baja
29. Berikut ini adalah jenis pengukuran yang bisa dilakukan dengan jangka
sorong, kecuali ....
a. lebar celah d. kedalaman
b. panjang bagian dalam e. diameter dalam
c. panjang bagian luar
30. Gambar di atas adalah gambar contoh penggunaan alat ukur berupa ....
a. intrimiks
b. micrometer
c. inside micrometer
d. micrometer pengukur kedalaman
e. alat pengukur kedalaman

B. Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!


1. Bentuk roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda genggam adalah ....
2. Jenis mesin gerinda yang dapat digunakan untuk memotong benda kerja dari
bahan baja dengan cepat adalah ....
3. Bagian mesin gerinda yang berfungsi saat proses pengasahan alat potong
dengan mata potong lebih dari satu dengan jarak alur yang sama (kisar)
adalah ....
4. Bentuk benda kerja yang dicekam dengan menggunakan ragum adalah ....
5. Besar pergeseran tangkai pengasah gigi dengan pegas diatur dengan ....
6. Bagian mesin gerinda yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian gigi
terhadap pusat pisau frais pada penggerindaan pisau frais adalah ....
7. Sudut pahat bubut di bagian permukaan atas yang digerinda miring dengan
membentuk sudut terhadap permukaan potong sisi adalah ....
8. Jenis pisau frais yang digunakan sebagai pembentuk untuk membentuk fillet
pada sudut benda kerja adalah ....
9. Mistar pendek pada alat pengukur kedalaman terbuat dari ....
10. Salah satu jenis micrometer yang digunakan untuk mengukur diameter
lubang adalah ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!


1. Bagaimana ukuran roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk
jika dibandingkan dengan yang digunakan pada mesin gerinda genggam?
2. Bagian mesin gerinda yang berfungsi untuk menjaga bentuk, kerataan, dan
ketajaman roda gerinda adalah?

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 55


3. Bagaimana mesin gerinda yang berfungsi sebagai pencekam alat potong
yang memiliki tangkai konis adalah?
4. Berapa skala tangkai pengasah gigi pada satu putaran?
5. Berapa besar sudut pembuangan? Pada penggerindaan pahat bubut kasar?
6. Apakah sudut pahat bubut yang berada pada permukaan depan pahat yang
digerinda miring dengan membentuk sudut terhadap permukaan ujung?
7. Apa nama jenis pisau frais yang digunakan untuk membentuk profil secara
teliti dan dengan tujuan khusus?
8. Pada pisau gigi rantai, apa yang menentukan ukuran pisau yang akan
digunakan?
9. Bagaimana alat ukur kombinasi yang berfungsi untuk menentukan titik pusat
lingkaran adalah?
10. Berapa batas ketelitian micrometer?

D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!


1. Mengapa mesin gerinda genggam disebut portable!
2. Jelaskan cara penggunaan mesin gerinda duduk dan berdiri!
3. Jelaskan fungsi perlengkapan kemiringan sudut heliks!
4. Jelaskan cara pengukuran alat pengukur kisar!
5. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki pahat bubut!
6. Jelaskan apa yang dimaksud sudut sisi potong samping pada pahat bubut!
7. Jelaskan hal-jhal yang harus diperhatikan dalam penggerindaan pahat bubut
rata!
8. Jelaskan apa yang dimaksud pisau gergaji!
9. Jelaskan cara pengukuran dengan menggunakan kaliper atau jangka kaki!
10. Jelaskan cara penguran dengan menggunakan jangka sorong yang dilengkapi
dengan jam ukur!
Perbaikan
Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!
1. Mesin gerinda genggam secara khusus digunakan pada pengasahan benda kerja
berukuran ....
2. Ukuran diameter mata bor yang diasah dengan mesin gerinda mata bor kecil
adalah ....
3. Nama bagian mesin gerinda yang berfungsi sebagai alat pencekam benda kerja
dengan tangkai silindris adalah ....
4. Bagian mesin gerinda yang berfungsi untuk membantu pada proses pengasahan
sisi pisau frais adalah ....
5. Bagian mesin gerinda yang berfungsi untuk penambah panjang alas dudukan
kepala pembagi adalah ....

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 56


6. Sudut pahat bubut yang merupakan bagian yang paling lemah dari pahat
adalah ....
7. Besar sudut baji yang digerinda untuk pahat alur berbahan alumunium adalah ....
8. Besar sudut bebas gigi pisau frais untuk benda kerja dari bahan low carbon steel
adalah ....
9. Setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama mistar baja akan ....
10. Penjepit pada kaliper celah adalah ....

Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan pembedaan mesin gerinda mata bor!
2. Jelaskan bagaimana posisi menggerinda yang baik!
3. Jelaskan fungsi sudut rake belakang!
4. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggerindaan pahat kerja
bangku!
5. Jelaskan pembentukan alur T pada pisau frais alur T!
6. Sebutkan jenis-jenis pisau frais pembentuk!
7. Jelaskan cara pengukuran dengan menggunakan mistar baja!
8. Jelaskan cara pengukuran dengan menggunakan jangka sorong yang dilengkapi
dengan angka penunjuk digital!
9. Sebutkan bagian micrometer pengukur kedalaman!
10. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi!

Portofolio
Praktikkan langkah-langkah penggerindaan pahat bubut dan ukur hasil kerja Anda!
Jangan lupakan persyaratan kerjanya! Laporkan hasil kerjamu secara tertulis!

ULANGAN AKHIR SEMESTER

A. Berilah tanda silang (x) pada huruhf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
benar!
1. Jenis mesin gerinda seperti pada gambar di bawah digunakan untuk ....
a. mengasah permukaan benda berukuran besar
b. mengasah mata bor kecil
c. mengasah mata bor besar
d. mengasah alat potong
e. memotong benda kerja
2. Keunggulan dari mesin gerinda di atas adalah ....
a. pengoperasiannya otomatis

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 57


b. dilengkapi mekanisme heliks
c. kompak
d. mudah digunakan
e. mampu memotong benda kerja dari baja dengan cepat
3. Mesin gerinda untuk mengasah mata bor kecil mampu mengasah mata bor
dengan diameter .... mm.
a. 1 – 20 d. < 13
b. > 30 e. > 6
c. sampai dengan 6
4. Gambar di samping adalah gambar mesin gerinda ....
a. sederhana d. permukaan
b. semi otomatis e. mata bor
c. otomatis
5. Gambar di bawah adalah mesin gerinda ....
a. genggam d. sederhana
b. berdiri e. alat potong
c. duduk
6. Posisi menggerinda yang salah adalah jika kemiringan benda kerja
membentuk sudut dengan ....
a. titik atas di atas pusat roda gerinda
b. titik teratas roda gerinda
c. titik pusat roda gerinda
d. titik bawah di bawah pusat roda gerinda
e. bagian bawah roda gerinda
7. Fungsi bagian mesin gerinda di atas adalah ....
a. mencekam benda kerja berbentuk segi empat
b. mencekam benda kerja berbentuk silindris
c. mencekam benda kerja berbentuk silindris panjang
d. mencekam alat potong berlubang
e. mencekam alat potong dengan tangkai konis
8. Gambar di atas adalah gambar ....
a. tangkai pengasah intan
b. tangkai pengasah gigi dengan pegas
c. tangkai pengasah gigi dengan skala
d. alat bantu penggerindaan radius
e. alat pengukur kisar
9. Pada tangkai pengasah gigi dengan skala, pengaturan skala dilakukan
pada ....
a. mesin d. kepala lepas
b. eretan e. tangkai pengasah itu sendiri

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 58


c. eretan
10. Gambar di bawah adalah gambar ....
a. pengatur ketinggian d. dudukan bulat
b. penyangga universal e. poros pengurang
c. pengukur kisar
11. Alat bantu penempatan sumbu saat menggunakan alat bantu penggerindaan
radius pada mesin gerinda adalah ....
a. penyangga universal d. poros V
b. pengatur ketinggian e. tangkai pengasah
c. dudukan bulat
12. Gambar di samping adalah gambar ....
a. pengatur ketinggian d. senter kepala lepas
b. penyangga universal e. alat pengukur kisar
c. tangkai pengasah
13. Bagian mesin gerinda yang merupakan penyangga dan pengatur ketinggian
pusat adalah ....
a. penyangga universal d. poros V
b. senter kepala lepas e. alat pengukur kisar
c. pengatur ketinggian
14. Fungsi dudukan bulat adalah ....
a. alat bantu dalam penggerindaan radius
b. alat bantu pemasangan alat bantu radius
c. alat mengukur kisar
d. alas penggerindaan
e. penambah ketinggian posisi kepala pembagi
15. Bagian mesin gerinda yang berfungsi sebagai tempat dudukan meja, dengan
posisi sudutnya yang bisa diatur dalam tiga posisi adalah ....
a. dudukan bulat d. dudukan rata dengan alur T
b. penyangga universal e. poros V
c. pengatur ketinggian
16. Sudut bebas sisi pahat bubut adalah sudut yang menunjukkan ....
a. permukaan depan pahat yang digerinda miring dengan membentuk sudut
terhadap permukaan ujung.
b. permukaan tas yang digerinda miring dengan membentuk sudut terhadap
permukaan potong sisi
c. permukaan atas yang digerinda miring membentuk sudut terhadap
permukaan ujung
d. permukaan samping yang digerinda miring dengan membentuk sudut
terhadap permukaan sisi potong

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 59


e. permukaan samping yang digerinda miring dengan membentuk sudut
terhadap permukaan sisi dari pahat
17. Gambar yang ditunjukkan oleh huruf E di samping adalah gambar sudut ....
a. sisi potong depan d. bebas muka
b. rake sisi e. sisi potong samping
c. rake belakang
18. Sudut yang membentuk sisi potong (cutting edge) dalam hubungannya
dengan tangkai (shank) pahat adalah sudut ....
a. sisi potong depan d. bebas sisi
b. bebas muka e. rake sisi
c. sisi potong samping
19. Gambar yang ditunjukkan oleh huruf C di samping adalah gambar sudut ....
a. rake sisi d. sisi potong samping
b. rake belakang e. sisi potong depan
c. bebas sisi
20. Pahat bubut yang ditekankan terlalu keras pada roda gerinda adakan
menyebabkan ....
a. roda gerinda rusak
b. pahat bubut rusak
c. pahat bubut patah
d. pahat bubut terlepas
e. adanya guratan halus pada pahat
21. Sifat pahat bubut ulet adalah ....
a. sisi potongnya tahan memotong benda kerja
b. sisi potong tidak mudah patah atau aus
c. sisi potongnya tidak mudah tumpul oleh suhu yang panas
d. menguntungkan secara ekonomi
e. terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak
22. Pada penggerindaan pahat bubut rata bagian bidang pembuang A  diasah
dengan sudut pembuang  sebesar 14o pada roda gerinda sebelah kiri,
sepanjang ....
1
a.  1 kali lebar bahan pahat
2
b.  1 kali lebar bahan pahat
c.  2 kali lebar bahan pahat
d.  3 kali lebar bahan pahat
1
e.  1 kali lebar bahan pahat
4

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 60


23. Pada penggerindaan pahat bubut kasar sudut sisi potong S pada batu gerinda
sebelah kiri dibentuk sebesar ....
a. 90o d. 45o
o
b. 72 e. 75o
o
c. 60
24. Pada penggerindaan pahat kerja bangku digunakan mal dengan ukuran ....
a. 60o d. 90o
o
b. 45 e. 80o
o
c. 75
25. Jenis pisau yang digunakan untuk membuat pasak luar pada poros adalah
pisau ....
a. pembentuk d. pembentuk peluas
b. lengkung e. pisau alur
c. cekung
26. Pisau frais yang digunakan untuk menghasilkan permukaan yang rata pada
mesin vertikal adalah ....
a. pembentuk d. sisi dan muka
b. jari e. alur T
c. muka
27. Pisau frais yang dibuat dengan tangkai lurus atau tirus, dan memiliki sisi
potong di tiap sisi adalah pisau ....
a. alur T d. muka
b. alur e. pembentuk
c. jari
28. Gambar di bawah adalah pisau frais jenis pisau ....
a. mantel d. mantel tunggal
b. mantel sisi e. mantel bersambung
c. mantel ganda
29. Gambar di bawah adalah gambar pisau frais jenis pisau ....
a. muka d. alur
b. gergaji e. alur T
c. sisi
30. Besar sudut bebas gigi pisau frais untuk bahan high carbon dan alloy steel
adalah ....
a. 3 – 5 d. 0 – 7
b. 10 – 12 e. 12 – 15
c. 6 – 7

B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!


1. Mesin gerinda yang dilengkapi dengan dudukan yang tinggi adalah ....

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 61


2. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda potong adalah ....
3. Proses kerja mesin gerinda otomatis diatur dengan ....
4. Dalam proses penggerindaan pahat tangan yang memiliki pengaruh besar
adalah sebelah ....
5. Alat ukur yang digunakan untuk memeriksa jarak-jarak kecil atau ukuran
celah-celah antara dua permukaan adalah ....
6. Pengaturan radius pada alat bantu penggerindaan radius diatur pada skala
yang terletak di ....
7. Prinsip yang digunakan pada mesin bubut adalah ....
8. Sudut pahat bubut yang menentukan sudut ketika tatal meninggalkan benda
kerja menjauhi permukaan potong sisi adalah ....
9. Alat bantu pengasahan pada mesin gerinda adalah ....
10. Jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur silinder yang besar
adalah ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!


1. Jelaskan penggunaan mesin gerinda genggam!
2. Jelaskan fungsi cermin pada mesin gerinda!
3. Jelaskan apa yang dimaskud dengan Sudut rake belakang pada pahat bubut!
4. Jelaskan peran sudut sisi potong depan pada proses bubut!
5. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan untuk menggerinda pahat bubut
secara umum!
6. Sebutkan langkah-langkah penggerindaan pahat bubut rata!
7. Sebutkan langkah kerja penggerindaan pahat kerja bangku!
8. Jelaskan jenis pisau frais sudut!
9. Mjelaskan penggunaan jangka kaki!
10. Jelaskan cara menggunakan jangka sorong yang dilengkapi dengan skala
nonius!

MENGGERINDA PAHAT & ALAT POTONG KELAS XII Page 62

Anda mungkin juga menyukai