Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TERSTUKTUR

PERBENGKELAN
KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT

Oleh:
Dewi Istiyaningsih
NIM A1H012007

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mesin

bubut

adalah

mesin

yang

dibuat

dari

logam,

gunanya

untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya


adalah berputar.Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan,
terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur,
baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya. Penggunaan mesin bubut juga
dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin
gerinda ( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap (
shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang
lainnya.
Sedangkan operator mesin bubut harus selalu sadar akan bahaya keamanan
yang berhubungan dengan menggunakan mesin bubut dan harus mengetahui
tindakan

keselamatan

semua

untuk

menghindari

kecelakaan

dan

cedera.Kecerobohan dan kebodohan merupakan dua ancaman besar bagi


keselamatan pribadi. bahaya lain dapat mekanis terkait untuk bekerja dengan
mesin bubut, seperti perbaikan mesin yang tepat dan setup.

II. PEMBAHASAN
Mesin Bubut adalah suatu mesin yang umumnya terbuat dari logam,
gunanya membentuk benda kerja dengan cara menyanyat, dengan gerakan
utamanya berputar. Proses bubut adalah proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja (Syamsudin, 1999).
Kecelakan yang terjadi pada pekerjaan dengan mesin bubut hampir
semuanya terjadi karena kelalaian operator dalam melaksanakan prinsip dasar
bekerja dengan mesin bubut, terutama operator dari mesin bubut itu sendiri yan
kurang menguasai teknik-teknik dari pekerjaan pembubutan yang baik.
Peralatan keselamatan kerja dibengkel mesin perkakas pada umumnya
adalah sebagai berikut :
1. Baju kerja:
Pilihlah baju kerja yang tidak ada bagian-bagiannya yang terjurai/melambailambai, supaya tidak terlilit putaran sumbu utama.
2. Sepatu
Pilihlah sepatu yang bahan alasnya tidak mudah licin, bisa dipilih dari bahan
kulit atau karet. Juga, dipilih model yang tidak berlubang-lubang besar pada
penutup bagian atas untuk menghindari masuknya tatal/beram panas mengenai
kaki
3. Topi/ikat kepala.
Bila rambut operator / juru teknik panjang yang diperkirakan dapat terlilit
putran sumbu utama, pakailah topi atau ikat kepala.
4. Kaca mata
Untuk melindungi mata dari percikan tatal/beram benda kerja.
5. Masker hidung
Digunakan bila benda kerja yang dikerjakan menimbulkan serbuk/debu, seperti
bahan.
6. Alat pembersih.

Sapu, kain pel dan lain-lain alat pembersih lantai digunakan untuk
membersihkan lantai dari tatal, disekitar mesin yang diperkirakan membuat
operator/juru teknik dapat terpeleset.
7. Lampu penerangan
Lampu penerangan dibuat memadai untuk bekerja saat siang, malam ataupun
saat mendung, Siang hari dapat menggunakan seoptimal mungkin terang alami
8. Alat pemadam kebakaran
Biasanya untuk bengkel mesin perkakas disediakan alat pemadam yang dapat
dibawa langsung dengan tangan (=portable)
Berikut ini adala prosedur keselamatan kerja pada proses pembubutan
1. Kelistrikan
Periksa/pastikan kelistrikan pada mesin bubut yang akan dugunakan aman,
khususnya kotak sekering harus tertutup untuk menghindari tertutama kontak
dengan tatal yang menggulung panjang-panjang.
2. Roda gigi
Pasa saat penggantian roda gigi penggantian pastikan tidak ada orang lain yang
meng ON kan tuas ON-OFF motor utama dan saklar ON-OFF pengaman pada
rumah transmisi (=gear box). Hal ini dapat menyebabkan jari tangan tergilas roda
gigi.
3. Saat pembubutan
Pada saat akan menghidupkan mesin bubut pastikan :
a. Kunci cekam / kunci chuck bubut sudah dilepas dari cekam, supaya tidak
terpelanting/loncat atau membentur bed mesin bubut saat cekam diputar.
b. Tidak ada bagian yang tergerai yang dipakai operator yang dapat terlilit
bersama putaran cekam/benda kerja, seperti tangan baju panjang, gelang,
kalung, rambut dan sebagainya.
c. Benda kerja yang akan dibubut diperhitungkan agar tidak melenting, bengkok
mengenai kepala operator.
d. Benda kerja panjang dan mudah melenting dibubut menggunakan penyangga
(steady).

Gambar 1. Penggunaan penyangga


Berikut ini adalah penerapan alat-alat keselamatan kerja
1. Menggunakan Pakaian Kerja.
Pakailah pakaian kerja seperti baju kerja, sepatu, topi/ikat kepala, kacamata
dan masker hidung sebelum bekerja, Pokoknya pakailah pakaian kerja
selengkap mungkin sesuai tuntunan kebutuhan pekerjaan.
Kancinglah baju kerja dengan baik agar tidak ada bagian yang terjurai yang
dapat menyebabkan terlilit putaran cekam/benda kerja.
2. Bersihkanlah lantai dari tatal/oli setiap kali sekiranya hal itu sudah
membahayakan operator, seperti menyebabkan terpeleset.
3. Gantilah lampu penerangan setiap kali terangnya sudah tidak memadai lagi.
4. Penggunaan alat pemadaman adalah sebagai berikut;
a. Pemadam Kebakaran Tanpa selang :
Cara menggunakannya yaitu pegang tabung dengan kedua tangan lalu
putar pada posisi moncong di bawah dan pantas di atas sambil arahkan
lubang moncong/semburan busa ke arah api.
b. Dengan selang:
Cara menggunakannnya yaitu dengan memposisikan tabung tegak, cabut
pena penguntuas penyemprot, lalu, arahkan moncong pada ujung selang ke
arah api dan tahan tuas penyemprot.

III. KESIMPULAN
Keselamatan kerja mesin bubut untuk menghindari dari kecelakan kerja
yaitu pemakaian peralatan keselamatan kerja, menaati standar operasional
prosedur pekerjaan dan keselamatan kesehatan kerja, keadaan mesin bubut yang
selalu bersih, penguasaan mesin oleh operator, memilih peralatan yang sesuai
dengan benda kerja, dan kemampuan operator untuk menangani masalah-masalah
dan kesulitan dalam pekerjaan pembubutan dan cara pemecahannya.

DAFTAR PUSTAKA
Rohyana, Solih. 2000. Pekerjaan Permesinan. Armico; Bandung.
R. Syamsudin. 1999. Teknik Bubut. Puspa Swara : Jakarta.
Yogaswara, Eka. 2000. Mesin Bubut Konvensional dan CNC. Armico; Bandung.

Anda mungkin juga menyukai