S.Par
A. PENGERTIAN DAN SYARAT
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Pengertian Alat Pelindung Diri
Perlindungan keselamatan pekerja melalui upaya teknis pengamanan tempat, mesin,
peralatan dan lingkungan kerja, wajib diutamakan. Namun kadang-kadang, risiko terjadinya
kecelakaan masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan, sehingga digunakan alat pelindung
diri.
Penggunaan APD merupakan alternatif terakhir, yaitu kelengkapan dari segenap upaya
teknis pencegahan kecelakaan. Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective
Equipment, yaitu alatalat atau peralatan yang harus dipakai membuat perlindungan dan
melindungi keselamatan pekerja saat lakukan pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya atau
kemungkinan kecelakaan kerja.
Menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia nomor Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri, APD adalah suatu alat
yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Menurut Suma’mur (2009), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja. Berdasarkan beberapa
definisi di atas dapat disimpulkan, alat pelindung diri adalah salah satu cara untuk mencegah
kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh, akan tetapi
dapat mengurangi tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi.
2. SYARAT-SYARAT ALAT
PELINDUNG DIRI
Menurut ketentuan Baiai Hiperkes, syarat-syarat alat pelindung diri (APD) baik, di antaranya:
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya spesifik atau bahaya
yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk
dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
B. TUJUAN, JENIS, DAN FUNGSI ALAT
PELINDUNG DIRI
1. Tujuan Alat Pelindung Diri Tujuan digunakan dari alat pelindung diri
adalah sebagai berikut:
6) Respirator
Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat
pernafasan, seperti hidung dan mulut dari risiko bahaya seperti asap
solder, bau bahan kimia, debu, uap, gas, partikel mist, dan partikel fume.
Respirator sering dipakai oleh teknisi mesin solder, operator pengecatan
(painting), dan proses bahan kimia lainnya.
H. ALAT PELINDUNG BADAN
Apron (Celemek)
Apron atau sering disebut dengan celemek adalah
alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu
panas. Apron atau celemek sering digunakan dalam
proses persiapan bahan-bahan kimia dalam produksi,
seperti grease, oli, minyak, dan adhesive (perekat).
Apron juga merupakan barang wajib yang digunakan
oleh pekerja dapur untuk melindungi diri dari cipratan
minyak dan air panas serta menjaga pakaian atau double
breast tetap bersih dari cipratan bahan makanan yang
sedang diolah.
C. ALAT PELINDUNG
ANGGOTA BADAN
1) Sarung Tangan (Hand Giove)
Sarung tangan adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
bahan kimia, tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam.
Sarung tangan, biasanya dipakai pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen
yang agak tajam, proses pemanasan, dan proses lainnya.
Pada area dapur, sarung tangan digunakan untuk memindahkan benda panas, seperti wajan
atau teflon serta mengangkat panggangan kue di dalam oven. Sarung tangan juga dapat
berfungsi saat pengolahan dan penyajian makanan utuk mencegah kontaminasi. Jenis-jenis
sarung tangan yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Sarung tangan katun (Cotton gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat, dan luka ringan.
b. Sarung tangan kulit (Leather gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat, dan luka ringan.
c. Sarung tangan karet (Rubber gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia, seperti oli, minyak, perekat, dan grease.
d. Sarung tangan elektrikal, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus listrik
yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
2) SEPATU PELINDUNG
(SAFETY SHOES)
Sepatu pelindung (Safety shoes) adalah perlengkapan yang
digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda-benda
tajam, seperti kaca ataupun potongan baja, alat pemotong, larutan
kimia, dan aliran listrik. Sepatu pelindung terdiri atas baja diujungnya
dengan dibalut oleh karet yang tidak dapat menghantarkan listrik.