Anda di halaman 1dari 26

ALAT PELINDUNG DIRI Kadek Ayu Franciska Dewi,

S.Par
A. PENGERTIAN DAN SYARAT
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Pengertian Alat Pelindung Diri
Perlindungan keselamatan pekerja melalui upaya teknis pengamanan tempat, mesin,
peralatan dan lingkungan kerja, wajib diutamakan. Namun kadang-kadang, risiko terjadinya
kecelakaan masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan, sehingga digunakan alat pelindung
diri.
Penggunaan APD merupakan alternatif terakhir, yaitu kelengkapan dari segenap upaya
teknis pencegahan kecelakaan. Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective
Equipment, yaitu alatalat atau peralatan yang harus dipakai membuat perlindungan dan
melindungi keselamatan pekerja saat lakukan pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya atau
kemungkinan kecelakaan kerja.
Menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia nomor Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri, APD adalah suatu alat
yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Menurut Suma’mur (2009), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja. Berdasarkan beberapa
definisi di atas dapat disimpulkan, alat pelindung diri adalah salah satu cara untuk mencegah
kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh, akan tetapi
dapat mengurangi tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi.
2. SYARAT-SYARAT ALAT
PELINDUNG DIRI
Menurut ketentuan Baiai Hiperkes, syarat-syarat alat pelindung diri (APD) baik, di antaranya:
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya spesifik atau bahaya
yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk
dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
B. TUJUAN, JENIS, DAN FUNGSI ALAT
PELINDUNG DIRI
1. Tujuan Alat Pelindung Diri Tujuan digunakan dari alat pelindung diri
adalah sebagai berikut:

a. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan


administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

b. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

d. Meningkatkan sanitasi hygiene.


2. JENIS-JENIS ALAT
PELINDUNG DIRI
Jenis-jenis alat pelindung diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Alat Pelindung Kepala, meliputi helmet (topi pengaman), safety glass (kacamata
pengaman), masker, respirator, dan ear plugs (penutup telinga).
b. Alat Pelindung Badan, meliputi apron dan jas laboratorium.
c. Alat Pelindung Anggota Badan, meliputi sepatu pelindung (safety shoes/boot),
dan sarung tangan (hand gloves).
A. ALAT PELINDUNG KEPALA
1) Topi Pelindung (Safety Helmet)
Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi kepala dari paparan
bahaya, seperti kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian topi
pelindung (safety helmet) harus sesuai dengan lingkar kepala sehingga nyaman dan
efektif melindungi pemakainya.
Di bidang restoran atau pastry, topi pelindung biasanya digunakan oleh chef dan atau
bagian dapur. Terdapat 3 jenis helmet berdasarkan perlindungannya terhadap listrik, yaitu
a) Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan
benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah hingga
2.200 Volt.
b) Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan
benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi hingga
22.000 Volt.
c) Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari terbentur dan
kejatuhan benda, tetapi tidak melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik.
2) KACAMATA PELINDUNG
(SAFETY GLASS)
Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari
bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar
yang menyilaukan, serta percikan bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari
2 jenis, yaitu:
a. Safety Spectacles, berbentuk kacamata biasa dan hanya dapat melindungi
mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, dan
mengurangi sinar yang menyilaukan. Biasanya dipakai pada proses
menyolder dan proses pemotongan kaki komponen.
b. Safety Goggles, kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka.
Dengan safety goggles, mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan
kimia, asap, uap, debu, dan loncatan benda tajam. Biasanya dipakai oleh
teknisi mesin produksi.
3) Penyumbat Telinga (Ear Plug)
Penyumbat telinga atau ear plug digunakan untuk melindungi
alat pendengaran, yaitu telinga dari intensitas suara yang tinggi.
Dengan menggunakan ear plug, intensitas suara dapat dikurangi
hingga 10 -15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh pekerja
yang bekerja di daerah produksi yang memiliki suara mesin
tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) ataupun mesin
produksi lainnya.

4) Penutup Telinga (Ear Muff)


Penutup Telinga (Ear Muff) adalah alat yang digunakan untuk
melindungi alat pendengaran dari intensitas suara yang tinggi.
Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~ 30dB.
Ear Muff terdiri atas Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari
bantalan busa sehingga dapat melindungi bagian luar telinga
(daun telinga). Ear Muff sering digunakan oleh teknisi mesin dan
generator (Genset).
5) Masker
Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat
pernafasan, seperti hidung dan mulut dari risiko bahaya seperti asap
solder, debu, dan bau bahan kimia yang ringan. Masker juga berfungsi
untuk menghindari kontaminasi makanan dari air ludah pembuat
makanan dan menjaga sanitasi hygiene makanan tersebut. Masker
biasanya terbuat dari kain atau kertas. Masker umumnya dipakai di
proses menyolder.

6) Respirator
Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat
pernafasan, seperti hidung dan mulut dari risiko bahaya seperti asap
solder, bau bahan kimia, debu, uap, gas, partikel mist, dan partikel fume.
Respirator sering dipakai oleh teknisi mesin solder, operator pengecatan
(painting), dan proses bahan kimia lainnya.
H. ALAT PELINDUNG BADAN
Apron (Celemek)
Apron atau sering disebut dengan celemek adalah
alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu
panas. Apron atau celemek sering digunakan dalam
proses persiapan bahan-bahan kimia dalam produksi,
seperti grease, oli, minyak, dan adhesive (perekat).
Apron juga merupakan barang wajib yang digunakan
oleh pekerja dapur untuk melindungi diri dari cipratan
minyak dan air panas serta menjaga pakaian atau double
breast tetap bersih dari cipratan bahan makanan yang
sedang diolah.
C. ALAT PELINDUNG
ANGGOTA BADAN
1) Sarung Tangan (Hand Giove)
Sarung tangan adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
bahan kimia, tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam.
Sarung tangan, biasanya dipakai pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen
yang agak tajam, proses pemanasan, dan proses lainnya.
Pada area dapur, sarung tangan digunakan untuk memindahkan benda panas, seperti wajan
atau teflon serta mengangkat panggangan kue di dalam oven. Sarung tangan juga dapat
berfungsi saat pengolahan dan penyajian makanan utuk mencegah kontaminasi. Jenis-jenis
sarung tangan yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Sarung tangan katun (Cotton gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat, dan luka ringan.
b. Sarung tangan kulit (Leather gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat, dan luka ringan.
c. Sarung tangan karet (Rubber gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia, seperti oli, minyak, perekat, dan grease.
d. Sarung tangan elektrikal, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus listrik
yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
2) SEPATU PELINDUNG
(SAFETY SHOES)
Sepatu pelindung (Safety shoes) adalah perlengkapan yang
digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda-benda
tajam, seperti kaca ataupun potongan baja, alat pemotong, larutan
kimia, dan aliran listrik. Sepatu pelindung terdiri atas baja diujungnya
dengan dibalut oleh karet yang tidak dapat menghantarkan listrik.

Sepatu pelindung wajib digunakan oleh teknisi mesin dan petugas


gudang. Bagi seorang pekerja dan perusahaan, keselamatan kerja
menjadi hal utama. Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 ini juga
diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Perusahaan dan
pekerja sama-sama harus mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai
dengan standar yang berlaku, salah satunya dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standarisasi.
4. FUNGSI ALAT PELINDUNG
DIRI
a. Alat Pelindung Kepala
1) Alat pelindung kepala, topi pelindung/pengaman (safety helmet), berfungsi melindungi
kepala dari benda keras, pukulan, benturan, terjatuh, dan terkena arus listrik.
2) Tutup kepala, berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, dan
panas/dingin.
3) Hats/ceup, berfungsi melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesinmesin
berputar, serta menyerap keringat agar tidak jatuh pada makanan.
4) Topi pengaman untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan
listrik yang terbatas. Tahan terhadap tegangan listrik. Biasanya digunakan oleh pemadam
kebakaran.
b. Alat Pelindung Muka dan Mata
Alat ini berfungsi melindungi muka dan mata dari:
1) Lemparan benda-benda kecil.
2) Lemparan benda-benda panas.
3) Pengaruh cahaya.
c. Alat Pelindung Telinga
Sumbat telinga (Ear plugs) yang baik, yaitu berfungsi menahan frekuensi
daya atenuasi (daya lindung): 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara
biasanya (komunikasi) tidak terganggu. Tutup telinga (Ear muff) frekuensi
2800-4000 Hz sampai 42 dB (35-45 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.
Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat
telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tetapi tidak lebih dari 50
dB, karena hantaran suara melalui tulang masih ada.

d. Alat Pelindung Pernafasan


Alat pelindung pernafasan memberikan perlindungan terhadap sumber-
sumber bahaya, seperti:
1) Kekurangan oksigen,
2) Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap, dan uap logam),
3) Pencemaran oleh gas atau uap.
4) Pencemaran oleh air ludah kepada makanan yang akan disajikan.
e. Alat Pelindung Tangan Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan,
di antaranya:
1) Bagian pemotongan di dapur.
2) Bekerja dengan bahan kimia seperti bagian cleaning service.
3) Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi
cederà jika tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang
masih panas, benda yang sisinya tajam).
4) Beberapa pekerjaan perawatan.
5) Bagian pastry di dapur.
f. Alat Pelindung Kaki Alat pelindung kaki berfungsi:
1) untuk mencegah tusukan,
2) untuk mencegah tergelincir,
3) tahan terhadap bahaya listrik.
g. Alat Pelindung Badan Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi
tubuh dari benda berbahaya, seperti api, asap, bakteri, atau zat-zat kimia.
C. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Kekurangan Alat Pelindung Diri Berikut ini merupakan beberapa kekurangan
dari alat pelindung diri yang perlu Anda ketahui.
a. Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna karena memakai alat
pelindung diri yang kurang tepat.
b. Fungsi dari alat pelindung diri ini hanya untuk mengurangi akibat dari
kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
Cara pemakaian alat pelindung diri yang salah,
d. Alat pelindung diri tidak memenuhi persyaratan standar.
e. Alat pelindung diri yang sensitif terhadap perubahan tertentu.
f. Alat pelindung diri yang mempunyai masa kerja tertentu, seperti kanister,
filter, dan penyerap (cartridge).
g. Alat pelindung diri dapat menularkan penyakit, apabila dipakai bergantiganti
dan dijaga kebersihannya.
2. KELEBIHAN ALAT
PELINDUNG DIRI
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dari alat pelindung
diri yang perlu Anda ketahui.

a. Mengurangi risiko akibat kecelakan.


b. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan.
c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik
dan administrasi tidak berfungsi dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat
kerja
D. MEMILIH DAN MERAWAT
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Memilih Alat Pelindung Diri
Berikut ini cara memilih alat pelindung diri yang perlu Anda
perhatikan:
a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
b. Alat pelindung diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas
tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c. Alat pelindung diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam
kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
2. MERAWAT ALAT
PELINDUNG DIRI
Berbagai cara merawat alat pelindung diri adalah sebagai berikut:
a. Meletakan alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
b. Melakukan pembersihan secara berkala.
c. Memeriksa alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya
kerusakan atau tidak layak pakai. Alat Pelindung diri
d. Memastikan alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika
tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan, dan kondisinya.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.
SECARA SPESIFIK HELM
DIKELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT:
a. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard Hat)
1) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong, atau tanpa
sistem suspensinya).
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.
B. KACAMATA SAFETY (AFETY
GLASSES)
1) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban
atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
4) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
C. SEPATU SAFETY [SAFETY
SHOES]
1) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan, dan
kondisinya oleh manajemen lini.
2) Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik
serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah
karyawan yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti
training.
D. MASKER/ PERLINDUNYAN PERNAFASAN [MASK/
RESPIRATORY PROTECTION]
1) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan, dan kondisinya.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung
pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung
jawab karyawan yang bersangkutan.
4) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.
E. SARONG TANGAN
1) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan, dan kondisinya oleh
manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai