PENDAHULUAN
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang
diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa pekerjap. Kehilangan
sumber daya manusia ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk
mencari atau mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung
yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi
kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi,
penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya
waktu kerja.
Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko
kecelakaan dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah
seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya
terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian
APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
1. Tujuan
Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
2. Manfaat
3. Jenis
Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi Pengaman), Safety Glass (Kacamata
Pengaman), Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).
2. Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas Laboratorium
3. Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : Sepatu Pelindung (Safety
Shoes/Boot), Sarung Tangan (Hand Gloves).
4. Kegunaan
Berikut ini adalah Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang sering digunakan dalam Produksi
Elektronika.
Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi Kepala dari paparan bahaya seperti
kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian Topi Pelindung (Safety
Helmet) harus sesuai dengan lingkar kepala sehingga nyaman dan efektif melindungi
pemakainya. Di Produksi Elektronika, Topi pelindung biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin
dan Petugas Gudang.
1. Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan
benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah hingga
2.200 Volt
2. Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan
benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi hingga
22.000 Volt
3. Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari terbentur dan
kejatuhan benda tetapi tidak melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik.
1.2. Kacamata Pelindung (Safety Glass)
Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan
benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta percikan
bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari 2 Jenis yaitu :
1. Safety Spectacles, berbentuk Kacamata biasa dan hanya dapat melindungi mata dari
bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar yang
menyilaukan. Biasanya dipakai pada Proses menyolder dan Proses pemotongan Kaki
Komponen.
2. Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety
Goggles, mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, asap, uap, debu dan
loncatan benda tajam. Biasanya dipakai oleh Teknisi Mesin Produksi.
Penyumbat Telinga atau Ear Plug digunakan untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga
dari Intensitas Suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara dapat
dikurangi hingga 10 ~ 15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja yang bekerja di daerah
produksi yang memiliki suara mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) ataupun
Mesin Produksi lainnya.
Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat pendengaran
dari Intensitas Suara yang tinggi. Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~ 30dB.
Ear Muff terdiri dari Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari bantalan busa sehingga dapat
melindungi bagian luar telinga (daun telinga). Ear Muff sering digunakan oleh Teknisi Mesin
dan Generator (Genset).
1.5. Masker
Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan
Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan. Masker
biasanya terbuat dari Kain atau Kertas. Masker umumnya dipakai di proses menyolder.
1.6. Respirator
Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung
dan Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas serta Partikel
Mist dan Partikel Fume. Respirator sering dipakai oleh Teknisi Mesin Solder, Operator
Pengecatan (Painting) dan Proses bahan Kimia lainnya.
Apron atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan bahan
kimia dan suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses persiapan bahan-
bahan kimia dalam produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Adhesive (perekat).
Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk melindungi tangan dari kontak bahan
kimia, tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam. Sarung
Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen yang agak
tajam, proses pemanasan dan lain sebagainya. Jenis-jenis sarung tangan diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat dan luka ringan.
2. Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves), digunakna untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat dan luka ringan.
3. Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease.
4. Sarung Tangan Electrical, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus
listrik yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki
dari kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca ataupun potongan baja, larutan kimia dan
aliran listrik. Sepatu Pelindung terdiri dari baja diujungnya dengan dibalut oleh karet yang tidak
dapat menghantarkan listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas
Gudang.
Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
2. Kelebihan
Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.
Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus
selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat,
atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
2. Cara merawat
Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai.
Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Secara spesifik
sebagai berikut;
1. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak,
bolong atau tanpa system suspensinya).
Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki helm kerja dan
telah mengikuti training.
Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu
panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata safety
dan telah mengikuti training.
Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki sepatu safety dan
telah mengikuti training.
Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab karyawan yang
bersangkutan,
Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini.
5. Sarung tangan
Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim
(terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan
,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya
dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.
B.Saran
Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan
lebih optimal.