DI SUSUN
Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila dilakukan tanpa bantuan,
bimbingan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yang telah membatu kami. Karena itu saya
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas ini .
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan sehingga tugas ini tidak sesempurna yang Ibu
harapkan karena masih banyak kekurangannya . terlepas dari itu , saya berharap agar tugas ini
dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan .
Wasalamualaikum Wr.Wb.
PENDAHULUAN
Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat peridustrianya. Alat perindustrian yang
biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan beralih ke teknik yang
lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek pengikut
lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan kerja yang
meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun lingkungan
sekitarnya.
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita
tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa pekerjap. Kehilangan sumber
daya manusia ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari
atau mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung yang
nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan.
Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi, penataan
manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya waktu kerja.
Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko kecelakaan
dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha
melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik.
1.3.1 untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan pekerjaan di bidang
industry
1.3.2 untuk mengetahui fungsi dari APD
1.3.3 untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD, agar kecelakaan kerja
dapat berkurang
BAB II
PEMBAHASAN
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-
bahaya kecelakaan (Sumamur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD
bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan yang
mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
beberapa ketentuan yang diperlukan.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
1. Tujuan
Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
2. Manfaat
3. Jenis
Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung mata,pernapasan
dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap,
Topi pengaman.
Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear plugs).
4. Kegunaan
Topi pengaman : untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari
tegangan listrik yang terbatas. Tahan terhadap tegangan listrik. Biasanya
digunakan oleh pemadam kebakaran.
Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi
(daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya
(komunikasi) tak terganggu.
Safety Belt
1. Kekurangan
2. Kelebihan
Mengurangi resiko akibat kecelakan
Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.
Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.
1. Cara memilih
2. Cara merawat
Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
Melakukan pembersihan secara berkala.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya
kerusakan atau tidak layak pakai.
Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika
tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.
1. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
(retak-retak, bolong atau tanpa system suspensinya).
3. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki helm
kerja dan telah mengikuti training.
1. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim
(terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan
kimia berbahaya.
4. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata
safety dan telah mengikuti training.
1. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki sepatu
safety dan telah mengikuti training.
3. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab karyawan
yang bersangkutan,
4. Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini.
Sarung tangan
1. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang
ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar
bahan-bahan kimia berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan
,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya
dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.
B.Saran
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan
lebih optimal.