Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


OLEH :
MUHAMMAD HAIKAL QIZRA (2022203010026)
MUHAMMAD JEFFIAN (2022203010026)
MUHAMMAD HADI KESUMA (2022203010026)
WAQIF MAHABATULLAH (2022203010026)
MARIA ULFA (2022203010026)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTRUMENTASI DAN KONTROL
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2023/2024
Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam
usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga merupakan kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Alat Pelindung Diri Merupakan "the least desirable method" (paling sedikit
digunakan) melindungi tenaga kerja dan bisa merupakan satu-satunya pilihan
(misalnya pada tempat kerja konstruksi dimana dibutuhkan topi pengaman,
safety shoes, dll.
Syarat-Syarat APD

• Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi


tenaga kerja/sesuai dengan sumber bahaya yang ada.
• Tidak mudah rusak.
• Tidak mengganggu aktifitas pemakai.
• Mudah diperoleh dipemasaran.
• Memenuhi syarat spesifik lain.
• Nyaman digunakan.
Dalam program pengadaan APD untuk melindungi tenaga kerja dalam
bekerja, maka penyimpanan, pemeliharaan APD sebaiknya dibilik yang sangat
sensitif terhadap perubahan tertentu, waktu kadaluarsanya dan tidak akan
menimbulkan alergi terhadap sipemakai serta tidak menularkan penyakit.
Kelemahan APD

• Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD yang kurang
tepat.
• Fungsi dari ADP ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang berpotensi
menimbulkan bahaya.
• Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
• Cara pemakaian APD yang salah.
• APD tak memenuhi persyaratan standar.
• APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
• APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister,filter dan penyerap
(cartridge).
Dasar Hukum
Undang-undang No. 1 tahun 1970. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981.
• Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan Alat- • Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban
alatPerlindungan Diri pada para pekerja. pengurus menyediakan secara Cuma-cuma APD
• Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga
menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya untuk
kerja baru tentang APD bagi TK yang mencegah PAK.
bersangkutan. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982.
• Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan • Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat
diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
memakai APD yang diwajibkan. kerja, pemilihan alat pelindung diri yang
• Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
menyediakan secara cuma-cuma APD yang makanan ditempat kerja.
diwajibkan pada pekerja dan orang lain yang
memasuki tempat kerja.
Jenis-Jenis APD dan Penggunaannya
1. Helm Pengaman (Safety Helmet)
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang
bisa mengenai kepala secara langsung di gunakan ketika
bekerja di lokasi kerja seperti tambang minyak, pabrik, proyek
pembangunan gedung dan berbagai hal lainnya.
Kegunaan helm safety sangatlah dibutuhkan oleh
para pekerja yang bekerja di daerah kerja seperti tambang
minyak, pabrik, proyek pembangunan gedung dan berbagai hal
lainnya. Dan penggunaan helm safety di areal kerja yang penuh
resiko seperti itu adalah wajib karena fungsi utamanya untuk
pelindung diri. Karena potensi resiko yang cukup besar dan
berasal dari atas kepala banyak sekali terjadi di lingkungan
kerja seperti itu. Sehingga keberadaan alat keselamatan kerja
seperti helm proyek ini sangatlah penting.
2. Sepatu Safety
Safety shoes atau sepatu safety adalah salah satu
alat pelindung diri (apd) wajib pakai bagi pekerja. Apd k3
yang satu ini diperlukan di berbagai bidang industri dan di
berbagai aplikasi pekerjaan. Pekerjaan yang membutuhkan
sepatu safety seperti di pertambangan, minyak dan gas,
otomotif, pertanian, konstruksi, dan medis, dan bidang industri
lainnya.
Manfaat penggunaan sepatu keselamatan sangatlah
besar. Anda bisa terhindar dari berbagai cedera ringan hingga
serius. Seperti yang anda juga tahu bahwa resiko kecelakaan
kerja selalu ada dimanapun anda bekerja. Dengan
menggunakan apd seperti sepatu ini, anda dapat bekerja
dengan baik dan pulang dengan selamat.
3. Pelindung Wajah
Pelindung wajah atau disebut juga face
protection merupakan salah satu alat pelindung diri (apd)
yang wajib dipakai oleh pekerja di beberapa area kerja.
Kegiatan seperti pengelasan merupakan salah satu contoh
dimana pelindung wajah atau face protection sangat perlu
dipakai.
Dengan demikian, apd pelindung wajah
berperan penting dalam melindungi pekerja dari berbagai
risiko fisik dan kimia di tempat kerja, serta membantu
memastikan bahwa pekerja tetap aman dan sehat selama
menjalankan tugas mereka.
4. Pelindung Mata
Kacamata pelindung salah satu alat
pelindung diri terpenting saat bekerja. Kacamata
ini merupakan yang paling umum dan paling
sering ditemui serta digunakan oleh para pekerja.
Pelindung mata berfungsi untuk
melindungi mata dari debu, partikel berbahaya
lainnya serta percikan benda kecil, panas dan
juga uap. Selain itu, pelindung mata juga
melindungi mata dari sinar ultraviolet (sinar UV).
Pelindung mata membuat pekerja lebih aman dan
nyaman saat bekerja, karena dapat melindungi
dari resiko cedera ringan hinga berat dan
melindungi dari sinar radiasi.
5. Pelindung Telinga
Alat Pelindung telinga atau
hearing protection adalah alat pelindung diri
yang digunakan untuk mengurangi tingkat
kebisingan yang masuk ke telinga agar tidak
sampai merusak pendengaran. Kemampuan
pendengaran kita menerima suara adalah 85
desibel, jika suara di area kerja kita lebih dari
85 desibel maka kita harus menggunakan alat
pelindung telinga.
6. Sarung Tangan Safety
Penggunaan sarung tangan safety atau
hand gloves sangat penting bagi pekerja industri
seperti bidang konstruksi, petrokimia, makanan
dan minuman, pertambangan, minyak dan gas,
otomotif dan lainnya. Terdapat banyak tipe
sarung tangan safety, untuk itu pekerja harus tahu
mana yang sesuai dan cocok dengan lingkungan
pekerjaan. Jika lingkungan kerja banyak
berkaitan dengan oli, minyak, maka gunakan lah
sarung tangan dengan grip yang kuat, anti slip,
sehingga daya cengkram nya lebih kuat. Jika
bekerja di PLN atau yang berkaitan dengan
tegangan listrik, makan gunakan lah sarung
tangan listrik atau sarung tangan elektrik
sehingga menghindari dari resiko cedera seperti
tersetrum. Ada juga sarung tangan anti sayatan
atau biasa disebut cut resistant gloves, dimana
sarung tangan ini memiliki tingkat ketahanan
yang kuat terhadap goresan atau sayatan benda
tajam. Jangan lupa menggunakan APD lainnya
jika memang diperlukan, seperti masker, baju
pelindung atau yang lainnya.
7. Masker & Respirator
Kegunaan masker dan respirator adalah
untuk melindungi pernapasan dari partikel berbahaya
seperti debu, bakteri, virus dan partikel udara berbahaya
lainnya. Pemakaian masker dan respirator juga
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi syarat
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3. Biasanya
perusahaan memiliki aturan dan standar operasional
(SOP) untuk penggunaan safety equipment (PPE) atau
alat pelindung diri (APD), salah satunya pemakaian
masker atau respirator.
Ada 2 jenis masker berdasarkan kegunaan,
diantara nya masker sekali pakai dan reusable respirator
atau masker yang bisa digunakan kembali. Sedangkan
dari segi standar, ada masker 3ply, masker 4ply, masker
KN95, masker N95 dan masker FFP2. Masing-masing
memiliki fungsinya sendiri dan dapat digunakan sesuai
kebutuhan area kerja.
8. Alat Perlindungan Pernapasan
Selain masker, ada juga alat perlindungan
pernapasan lainnya yang ada dijual di safetyworld,
diantaranya Self Contained Breathing Apparatus
(SCBA), dan juga Powered Air-Purifying Respirator.
Salah satu alat bantu pernapasan yang sering dicari yaitu
Self Contained Breathing Apparatus atau biasa disebut
SCBA. Produk SCBA adalah produk alat bantu
pernapasan yang berisi udara segar didalam tabung
silinder dan digunakan dalam jangka waktu tertentu.
SCBA biasanya digunakan oleh petugas
rescue, pemadam kebakaran dan lainnya serta digunakan
di area kerja dengan kontaminasi udara sangat tinggi,
seperti uap dan gas tertentu yang dapat merusak kulit.
Untuk menghindari potensi bahaya dari kontaminasi
udara tersebut, kamu perlu menggunakan APD lain
seperti baju pelindung atau pakaian APD yang tepat.
Jenis SCBA yang pada umumnya digunakan
adalah SCBA Rescue unit. Sesuai dengan namanya,
SCBA jenis ini digunakan sebagai alat bantu pernapasan
saat sedang melakukan proses penyelamatan atau saat
bekerja di lingkungan yang terpapar gas berbahaya.
Batas waktu optimal pemakaian alat bantu pernapasan
ini sekitar 30 menit.
9. Baju Pelindung
Untuk mengupayakan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) diperlukan kedisiplinan dalam mentaati standar
operasional (SOP) yang telah ditetapkan, seperti memakai alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dengan kebutuhan. Salah
satu APD yang wajib digunakan oleh pekerja adalah
pelindung atau biasa disebut baju coverall. Fungsi
penggunaan baju pelindung adalah bisa menghindari kamu
dari resiko cedera saat bekerja seperti bahaya dari panas,
paparan api, listrik, cairan kimia berbahaya, paparan logam
dan lainnya.
Jika dikelompokan berdasarkan lingkungan
kerjanya, baju pelindung dapat dibagi menjadi:
•Baju pelindung dengan bahan tahan air: Digunakan untuk
area kerja lembab dan basah.
•Bahan tahan api: fire resistant, bahan baju ini tidak mudah
terbakar api sesuai namanya.
•Visibilitas tinggi: Baju pelindung dengan pita reflective,
digunakan untuk pekerja di area gelap dan sering dilalui
kendaraan.
•Fitur tambahan dilutut: cocok untuk pekerja yang sering
aktivitas membungkuk atau berlutut saat bekerja dalam
KESIMPULAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek penting dalam menjaga lingkungan kerja yang aman dan pekerja yang sehat. Alat Pelindung
Diri (APD) adalah komponen utama dalam upaya menjaga K3 di tempat kerja. Berikut adalah beberapa kesimpulan tentang APD dalam konteks K3:
1. Perlindungan Pekerja: APD dirancang untuk melindungi pekerja dari berbagai risiko dan bahaya yang mungkin mereka hadapi di tempat kerja, termasuk
risiko fisik dan kimia.
2. Kewajiban Hukum: Pemakaian APD seringkali merupakan persyaratan hukum dan standar K3 yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Ini bertujuan untuk
memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan untuk melindungi hak-hak pekerja.
3. Pencegahan Cedera dan Penyakit: APD membantu mencegah cedera fisik, penyakit, dan paparan berbahaya yang dapat terjadi selama pekerjaan
berlangsung.
4. Pelatihan dan Kesadaran: Penting bagi pekerja untuk diberi pelatihan dalam penggunaan dan pemeliharaan APD, serta kesadaran tentang pentingnya
penggunaan APD sesuai dengan situasi kerja.
5. Varietas APD: Ada berbagai jenis APD yang tersedia, termasuk pelindung mata, telinga, pernafasan, dan wajah. Pemilihan APD yang sesuai harus
didasarkan pada risiko spesifik di lingkungan kerja.
6. Peran Manajemen: Manajemen perusahaan harus berperan aktif dalam memastikan pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan APD yang tepat di tempat
kerja.
7. Budaya K3: Membangun budaya K3 yang kuat di tempat kerja adalah kunci keberhasilan dalam penggunaan APD. Semua anggota organisasi harus
berkomitmen untuk menjaga lingkungan kerja yang aman.
Dalam keseluruhan, APD adalah komponen penting dalam upaya menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja. Menerapkan dan
mematuhi pedoman K3 serta memastikan pemilihan, penggunaan, dan perawatan APD yang benar akan membantu mengurangi risiko cedera dan penyakit di
lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai