Anda di halaman 1dari 82

Alat Pelindung Diri

Apa itu APD?


• Peralatan yang dibuat sebagai
penghalang antara bahaya ditempat kerja
dengan diri anda.
• Contoh: Helem, kacamata safety, sarung
tangan, pelindung pendengaran,
pelindung perbapasan.
• Melindungi sementara.
Alat Pelindung Diri (APD)

Kapan APD digunakan:


• Apabila paparan bahaya tidak bisa dihilang atau
diturunkan sampai batas paparan yang diijinkan dengan
kontrol rekayasa.

• Apabila kontrol administrasi dan metode kerja aman


tidak bisa melindungi pekerja dari paparan bahaya.

• Apabila sulit ditentukan apakah masih terdapat paparan


bahaya atau tidak.
Alat Pelindung
Diri
• Definisi: Alat yang digunakan untuk melindungi pekerja
dari cedera atau penyakit akibat kontak dengan bahan
kimia, radiologi, fisik, bahaya tempat kerja listrik, mekanik,
atau lainnya (OSHA)
• Kebutuhan APD dan jenis APD yang digunakan didasarkan
pada bahaya ditempat kerja, setiap situasi harus
dievaluasi secara independen
TUJUAN
Pengetahuan mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
bertujuan;
Menjelaskan beragam jenis APD menyangkut konfigurasi dan spesifikasi
lainnya;

Memberikan panduan melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko


dalam pemilihan APD.

APD DAN PERANNYA UNTUK MELINDUNGI PEKERJA

APD terbuat dari bahan dan peralatan yang digunakan yang


bertujuan
untuk melindungi individu terhadap sejumlah bahaya-bahaya.

APD dapat juga digunakan untuk melindungi suatu lingkungan dari


individu seperti halnya baju khusus untuk memasuki ruangan steril.
Penggunaan APD adalah merupakan “pilihan
terakhir” pelindung diri terhadap suatu bahaya bilamana
tidak memungkinkan untuk melindungi pekerja dengan
penerapan kontrol rekayasa (engineering) atau kontrol
administratif.
1. Kontrol rekayasa haruslah didahulukan untuk menghilangkan
suatu bahaya dari tempat kerja dengan melakukan modifikasi
lingkungan kerja atau proses sehingga kontak bahaya dengan
pekerja dapat dihindari. Contohnya adalah menggunakan proses
otomatisasi dibandingkan sistem manual.

2. Jika tidak memungkinkan menerapkan kontrol rekayasa, maka


kontrol administratif harus dilakukan, contohnya dengan menetapkan
prosedur kerja yang menginstruksikan pekerja menjauhi area apabila
suatu bahaya timbul.

3. Jika kedua hal di atas tidak memungkinkan, sebagai pilihan terakhir


APD harus digunakan.
Pekerja tidak bergantung semata pada APD untuk
melindungi dirinya dari bahaya yang timbul di tempat
kerja, sebaiknya penggunaan APD dikombinasikan
dengan cara kerja yang aman lainnya di tempat kerja,
seperti bersamaan dengan penggunaan pengaman, kontrol
enjinering, atau instruksi dari pabrik.

Seringkali penggunaan APD itu sendiri menimbulkan


bahaya tambahan bagi pengguna, seperti panas,
hilangnya mobilitas, ketangkasan atau kecekatan, dan
mengurangi pandangan maupun pendengaran.
PERSYARATAN UMUM PENGGUNAAN
APD
Aplikasi. APD,

Termasuk APD untuk mata, muka, kepala, kaki dan tangan, pakaian
pelindung, peralatan pelindung pernapasan, tameng pelindung, harus
disiapkan, digunakan, dan dipelihara dalam kondisi baik dan dapat
dipercaya efektifitasnya bilamana diperlukan.

APD harus memliki disain dan konstruksi yang aman untuk pekerjaan
yang akan dilakukan. Perusahaan harus melakukan penilaian tempat kerja
untuk menentukan bahaya-bahaya yang ada atau yang mungkin timbul
dimana APD harus digunakan.

APD yang rusak atau cacat tidak boleh digunakan.


TANGGUNG JAWAB
PERUSAHAAN
• Melakukan penilaian bahaya di tempat kerja untuk menentukan
apakah diperlukan APD bagi pekerja yang bekerja di tempat tersebut.

• Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa APD yang


digunakan karyawannya mencukupi, termasuk perawatan yang
benar terhadap APD tersebut.

• Mengkomunikasikan keputusan pemilihan APD kepada masing-masing


karyawan yang terkena dampak penggunaan, pastikan cocok digunakan
oleh masing-masing karyawan.

• Memastikan kesesuaian APD dengan karyawan pengguna.

• Perusahaan harus menyediakan pelatihan untuk masing-masing


karyawan yang memerlukan atau diwajibkan menggunakan APD, yaitu
sekurang- kurangnya pengetahuan mengenai:

Kapan APD diperlukan;

1. APD yang diperlukan


2. Bagaimana menggunakan APD
3. Keterbatasan APD
PROSES PEMILIHAN
APD
Proses pemilihan APD secara umum mencakup langkah-langkah
sebagai berikut:

Langkah I:
Melakukan penilaian resiko untuk:
Mengidentifikasi adanya bahaya
Menentukan bagian tubuh atau sistem tubuh yang terkena
Menilai resiko untuk masing-masing bahaya.

Langkah II:
Gunakan informasi dari hasil penilaian resiko untuk:
Menentukan bahaya yang mana yang harus
dicegah. Memutuskan jenis APD yang harus
digunakan.
Memutuskan daya guna APD yang relevan.

Langkah III:
Untuk tipe APD yang telah
ditentukan: Memilih desain
spesifik.
Langkah IV:
Menyiapkan spesifikasi
APD: Pilih standar yang menjadi acuan.
Modifikasi atau menambahkan standar yang ada
Tentukan minimum desain dan spesifikasi yang dibutuhkan.

Langkah V:
Evaluasi APD terpilih terhadap minimum kriteria penerimaan:
Informasi produk dari pabrik atau distributor yang
mensuplai. Cek tes laboratorium atau sertifkasi yang
dipunyai.
Melakukan uji-coba lapangan (trial).

Langkah VI: Membuat Program APD


Tentukan peran dan tanggung jawab dalam organisasi dalam
pelaksanaan Program APD.
Melakukan pelatihan di dalam menggunakan, memelihara APD.
Menyediakan sistem pemeliharaan dan perawatan APD.

Langkah VII: Melakukan evaluasi berkala menyangkut resiko dan


kecukupan perlindungan sewaktu digunakan karyawan.
METODA PENILAIAN RESIKO

Metoda penilaian resiko dalam pemilihan APD menggunakan langkah-


langkah berikut:

• Melakukan identifikasi bahaya di tempat kerja.


• Menentukan resiko paparan dan tingkatan proteksi yang diperlukan.
• Evaluasi APD yang tersedia, menyangkut desain, keistimewaan, daya
gunanya.
• Menentukan APD yang sesuai.

Dalam menentukan area kerja yang dievaluasi, buat daftar pekerjaan di tempat
tersebut sebutkan bahaya-bahaya yang timbul, waktu paparan, dan jumlah karyawan
yang terkena.

Kategori bahaya yang mungkin ada di tempat kerja, seperti:


1. Bahaya lingkungan
2. Bahaya fisik
3. Bahaya kimia
4. Bahaya Biologi
5. Bahaya termal
6. Bahaya listrik
7. Bahaya radiasi
Bahaya menyangkut posisi seseorang atau peralatannya.

Setiap bahaya tersebut di atas, tentukan bagian badan atau sistem tubuh yang
terkena, seperti:

1. Kepala
2. Mata dan muka
3. Tangan
4. Lengan
5. Kaki
6. Tungkai
7. Tubuh secara keseluruhan
8. Sistem pernapasan
9. Sistem pendengaran
10.Dalam menilai resiko, yang harus diperhatikan adalah 1) kemungkinan
bahaya tersebut menyebabkan cidera; 2) tingkat keparahan yang
mungkin timbul.
5 LANGKAH MENUJU SELAMAT

1. Apakah saya secara fisik sehat untuk melakukan


pekerjaan ini ?
STOP 2. Apakah saya mengerti risiko yang akan terjadi
saat
melaksanakan pekerjaan ini?
3. Sudahkah saya melakukan tindakan untuk
mengurangi bahaya yang mungkin
terjadi?
4. Apakah saya memiliki APD yang sesuai
THINK untuk
pekerjaan ini?
5. Apakah
Noted : saya memiliki peralatan yang
Jikasesuai untuk
jawaban anda TIDAK untuk salah
ASSESS melakukan
satu, pekerjaan PEKERJAAN
JANGAN LAKUKAN ini? INI.
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
PENGAWASAN PENGGUNAAN
APD
 Pengawasan terhadap penggunaan APD merupakan tahap
yang penting.
 Pengawasan akan memastikan bahwa pekerja telah
memahami, mengerti dan mampu menggunakan APD dengan
baik.
 Setiap APD harus diperiksa sebelum dan sesudah
digunakan,
 Catatan hasil inspeksi perlu disimpan dengan baik sesuai
tanggal pemeriksaan dalam bentuk tabel.
 Pengawas dan pekerja harus mengikuti rekomendasi pabrik
pada saat inspeksi,
 Pengawasan terhadap pemeliharaan dan penggantian suku
cadang.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

Pelindung Kepala

Pelindung kepala harus memenuhi persyaratan ANSI


Z89.1.

pelindung kepala harus melindungi pengguna dari


1. tertimpa objek jatuh
2. pas digunakan.
3. Topi helm tidak boleh dicat.
MOD-TR-K3-019.
REV.00
Perlindungan bagian kepala mencakup pelindung batok
kepala dan rambut.
1). Pelindung batok kepala
(helmets - hard hat).
 Di disain untuk melindungi batok
kepala dari benda-benda jatuh dan
partikel-
partikel yang berterbangan, sengatan
arus listrik & terbakar.

 American Nasional Standard Institute


(ANSI) sejak 1986 telah menetapkan
standar buat helmet (ANSI. 289.1- 1986)
dan mengklasifikasikannya kedalam tiga
kelas, A,B & C.

 Standardisasi dilakukan setiap tahun dan


setelah 5 tahun pemakaian diuji ulang.

 Tahan impact sebesar 50 joule ( Ep=


MOD-TR-K3-019.
REV.00

 Topi pelindung (bump caps) bukanlah


helmet (hard hat) dan belum ada
standar, sehingga tiap pabrik
mengeluarkan spesifikasi sendiri-sendiri.

 Bump cap bukan untuk melindungi kepala


dari benda-benda yang jatuh tetapi
untuk melindungi dari benda keras tapi
diam.

 Pekerja yang menggunakan bump caps dan


alat pelindung kepala lainnya harus
mendapatkan pelatihan dan pengawasan
yang memadai.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

Pelindung Mata
Pelindung mata harus digunakan jika ada kemungkinan
bahaya yang dapat menyebabkan cedera pada
mata.

Menyangkut bahaya sebagai berikut:


1. objek melayang/terbang
2. Glare
3. Cairan
4. gas iritan
5. Radiasi
g
Pelindung mata harus:
6. enak atau nyaman digunakan
7. tidak longgar
8. Tahan pecah
9. bisa dibersihkan

Karyawan yang menggunakan kaca kir dokter, dipasan


dibelakang lensa goggle.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

MEMILIH DAN MENYELEKSI ALAT PELINDUNG MATA.

* Faktor yang perlu dipertimbangkan :


 Tingkat perlindungan yang dibentuk oleh alat.
 Kenyamanan pemakainan.
 Kemudahan pemeliharaan.
 Pertimbangkan model, gaya, dan fleksibilitas,

* Penggunaannya harus dapat memberikan perlindungan maksimal


sesuai tingkat bahaya yang ada.

* Pelindung muka harus dikombinasikan dengan prinsip-prinsip


pelindungan mata.

* Kacamata pengaman harus cukup besar untuk dapat melindungi


mata dan tahan terhadap panas dan percikan bunga api.
MOD-TR-K3-019.
REV.00
• Bahan lensa terbuat dari
Polycarbonate
Memiliki kekuatan untuk
tidak pecah
• UV Ray filter sampai 99,9%
menyaring radiasi sinar
matahari
• Anti Kabut
• Anti Gores
• Memiliki Side Shield
Melindungi mata dari serpihan
material dan debu dari sisi kiri /
kanan
MOD-TR-K3-019.
REV.00

4. PELINDUNG SALURAN
PERNAFASAN.
1). Alat pelindung yang dilengkapi dengan
suplai udara.
Suplai udara dapat disediakan langsung
dengan menggunakan tabung, tetapi dapat
juga menggunakan pipa penghubung yang
menyediakan udara segar dari luar.

2). Alat pelindung yang dilengkapi dengan


alat pembersih udara.
Menggunakan kelengkapan
pembersih udara berupa cartridge atau
filter, yang
dapat menangkap bahan pencemar.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

JENIS ALAT PELINDUNG SALURAN PERNAFASAN


1). Respirator Jenis Cartridge.
a.Half mask.
 Dilarang digunakan pada daerah beracun dengan
kadar oksigen rendah.
 Semua cartridge yang digunakan harus
disesuaikan
dengan jenis racun yang beredar.
 Half face mask (masker setengah muka) tidak
baik untuk :
o Pekerjaan penyelamatan atau
pekerjaan didalam ruang tertutup.
o Bila konsentrasi gas tidak
diketahui atau boleh melebihi 0,1% dari MAC.
o Didalam tangki atau ruang tertutup dimana
kadar
Oksigen 16% atau lebih rendah.
o Filter yang hanya dapat
MOD-TR-K3-019.
REV.00

MEMILIH ALAT PELINDUNG SALURAN PERNAFASAN.


• Keadaan alamiah dari hazards dan jenis bahan
pencemar di udara.
• Kadar hazards didalam udara atau konsentrasi bahan
pencemar.
• Besarnya aktifitas pekerjaan dari pengguna alat
pelindung.
• Keterbatasan dan umur (masa pakai)
• Melindungi secara maksimal waktu kerja, tidak mengganggu
aktifitas.
• Tidak menyebabkan pekerja malas menggunakan
alat pelindung.
• Melindungi berbagai jenis hazards atau mudah menukar
filter/cartridgenya.
• Mudah menggunakannya & menyimpannya.
• Harga yang relatif murah, mudah dipeoleh &
Pemeliharanya.
• Keterbatasannya dapat langsung merusak tubuh, absorpsi
lewat kulit, merusak jaringan kulit,
• Suplai udara sebaiknya dalam jumlah tetap sebanyak 5-7
feet3/menit.
MOD-TR-K3-019. REV.00
MOD-TR-K3-019.
REV.00
MOD-TR-K3-019.
REV.00

Alat Pelindung Tangan


• Sarung Tangan
-Sarung tangan kain
-Sarung tangan plastik
-Sarung tangan PVC
-Sarung tangan karet
-Sarung tangan kulit
-Sarung tangan metal
-Sarung tangan dingin ( cold storage )
-Sarung tangan Listrik ( High Voltage )
MOD-TR-K3-019.
REV.00

5. PELINDUNG
TANGAN
 Untuk pekerjaan apapun setiap pekerja selalu
menggunakan tangannya.
 Tidak ada satu pekerjaanpun yang tidak
menggunakan
tangan.
 Tangan perlu dilindungi dari kemungkinan
cedera.
 Alat yang dapat melindungi tangan adalah sarung tangan
(gloves).
 Material yang digunakan tergantung pada bahan yang
akan
ditangani.
 Untuk pekerjaan yang ringan sarung tangan cukup dari
katun atau canvas.
 Untuk pekerjaan kasar merusak kulit dipakai sarung
tangan kulit, dilapisi metal tipis, dilapisi neoprene
(plastik), latex, dan nitril.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

 Permukaan sarung tangan dapat dilapisi karet untuk


menguatkan cengkeraman (tidak licin).
 Bila tidak memerlukan sarung tangan yang lengkap,
dapat menggunakan sarung tangan yang hanya melindungi
sebagian jari-jari sesuai kebutuhan.
 Sarung tangan keselamatan tersedia dalam berbagai
kebutuhan pemakaian dan ukuran,
 Perlu pertimbangan pemilihan sarung tangan yang sesuai.
 Untuk perlindungan panas/abrasive, penutup tangan
akan lebih berguna.
 Penutup tangan harus terbuat dari wool atau fiber glass,
kulit dapat di gunakan tapi tidak tahan suhu diatas
65ºC.
 Alat penutup tangan tidak digunakan untuk pekerja
mengoprasikan mesin yang berputar, bisa terjepit.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

4. Pelindung Kaki

Pelindung kaki harus memenuhi persyaratan ANSI


Z41.1

memiliki pelindung dari


1. metal di bagian depan (steel-toe).
2. anti slip,
3. anti minyak jika digunakan di daerah yang basah atau
berminyak.
MOD-TR-K3-019.

TOE CAP REV.00

200 s rating
Joule
Ep = mgh
Steel toe cap to
= 20 kg x10 m/dt2 x 1 m
EN 345
= 200 Joule
MOD-TR-K3-019.
REV.00

Heat Resistance
penguin rubber nitrile
outsole

Heat Contact
300oC 60 second
MOD-TR-K3-019.
REV.00

4. Pakaian anti tembus.


o Untuk perlindungan debu, uap, moisture, atau
cairan yang korosif, pilih material yang tidak
ditembus oleh kontaminan tersebut,

o pemilihannya sangat tergantung pada bahaya


yang akan timbul.

o Material dapat terbuat dari lapisan karet, plastik,


metal, fiber, atau campurannya,

o Bila harus menggunakan sarung tangan, sarung


tangan harus cukup panjang agar tidak ada
celah antara pakain dan sarung tangan.

o Perlu inspeksi dan pengetesan secara teratur,

o Alat pelindung harus siap bila diperlukan, jenis


&
MOD-TR-K3-019.
REV.00

6. Pakaian khusus

o Para ahli telah membuat pakaian khusus untuk


pekerjaan berbahaya, yang tidak dapat
menggunakan pakaian pelindung yang biasa,
VEST o Pakaian khusus tersebut antara lain :
 Pakaian untuk pengawasan malam hari yang
gelap, (pekerja kontruksi,
menggunakan
polisi) warna mencolok dan memantul
(Scot light).
 Pakain pelindung disposible terbuat dari
campuran kertas dan plastik untuk paparan
rendah dari radiasi nuklir pada pabrik
elektronik.
 Pakaian anti lead terbuat dari lead glass
fiber, leaded rubber, leaded plastik untuk
pekerja laboratorium atau pekerja lain yang
terpapar radiasi sinar-X.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

LIFE VEST Pakaian Pelindung


RAIN COAT
MOD-TR-K3-019.
REV.00

7. PELINDUNG TUBUH.
Sistem Perlindungan Dari Kemungkinan Jatuh
 Pada saat-saat tertentu pekerja
harus melakukan pekerjaan dari
tempat ketinggian,

 Pekerja dapat bekerja secara


pasif dan juga aktif .

 Kemungkinan jatuh dapat terjadi


pada saat yang tidak terduga.

 Perlindungan jatuh sebagai upaya


mencegah pekerja jatuh dari
tempat ketinggian,
MOD-TR-K3-019.
REV.00

4. Harnesses (Tali pengaman tubuh)

o Tali pengaman tubuh ini mengikat 3


bagian tubuh dada, pinggang dan
panggul secara terpadu,

o Seluruh badan terikat secara


keseluruhan.

o Tali pengaman tubuh akan


mendistribusikan hentakan keseluruh
bagian tubuh,

o Jarak jatuh tidak boleh lebih dari 6


feet. Sehingga pada ketinggian
tersebut tubuh tidak akan cedera.
MOD-TR-K3-019.
REV.00

SAFETY SIGN
MOD-TR-K3-019.
REV.00

SAFETY TOOLS

SAFETY CORN STROBE LIGHT

BARICADE TAPE
MOD-TR-K3-019.
REV.00
Contoh
Promosi
Penggun
aan APD
Promosi Penggunaan APD
Promosi maupun kampanye
penggunaan APD harus
dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran
pekerja tentang pentingnya
pemakaian APD yang
diwajibkan di tempat kerja

2
Promosi Penggunaan APD
Promosi APD dapat dilakukan melalui:
• Dapat dilakukan melalui penyebaran poster
• Diskusi dalam safety meeting
• Safety Talk sebelum bekerja
• Penempatan safety sign
• Safety campaign
• Safety day
• Recognition dan rewards program
• Seminar dan training safety
• DLL
Perlu peran aktif manajemen untuk terus
mengkomunikasikan pentingnya APD sebagai pertahanan
terakhir terhadap bahaya
Tujuan dan Manfaat Program
Seacara umum tujuan dan manfaat dari program ini adalah sebagai berikut:
• Membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
• Membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi
akibat kecelakaan kerja.
• Membantu perusahaan dalam mengurangi cacat produksi akibat kecekaan kerja.
• Membantu perusahaan dalam meningkatkan kesadaran pekerja akan
pentingnya alat pelindug diri.
• Membantu pekerja dalam meningkatkan kesehatan kerja atau mengurangi sakit
akibat kerja.
• Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja
dan alat-alat pelindung diri.
• Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pihak manejemen akan
pentingnya APD bagi pekerja dan perusahaan.

4
Sasaran Peserta Program
Ada dua sasaran utama dari program promosi alat pelindung diri yang
dapat dicanangkan yaitu;
• Manajemen perusahaan;untuk meningkatkan kesadaran dan
komitmen perusahaan untuk menerapkan penggunaan APD secara
benar dan tepat guna melindung pekerja dan meningkatkan efisiensi
dan produktifitas perusahaan.
• Pekerja;untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pekerja
akan bahaya di tempat kerja dan pentingnya penggunaan APD
secara benar untuk menghindari kecelakaan kerja.

5
Rekognisi
Untuk membuat program promosi APD diperlukan perencanaan dan
persiapan yang matang agar target yang diharapkan dapat tercapai
dengan baik. Sebagai langkah awal dari program ini ada beberapa hal
yang perlu dipersiapkan sebelum program promosi APD di
rencanakan,yaitu:
• Mendapatkan dukungan dari top manajemen.
• Menetapkan ruang lingkup promosi APD.
• Mengidentifikasi area-area atau jenis pekerjaan yang memerlukan
APD dan menentukan jenis APD yang diperlukan untuk setiap
area.
• Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pelanggaran
penggunaan APD. Jika diperlukan dapat dilakukan wawancara
dengan beberapa pekerja.
• Mengumpulkan data-data kesehatan pekerja dari
klinik,terutama
Analisis
Informasi-informasi yang sudah dikumpulkan pada tahap awal program ini kemudian
di analisa dan diolah bersama dengan team internal departemen K3. Informasi
tersebut dijadikan landasan untuk mengembangkan program promosi. Diharapkan dari
informasi diatas diketahui hal-hal sebagai berikut:
• Program yang akan dijadikan prioritas promosi.
• Dari informasi jenis bahaya ditempat kerja dapat di tentukan jenis APD yang
sesuai
untuk setiap bidang pekerjaan atau area kerja.
• Prilaku pekerja dalam menggunakan APD selama berada ditempat kerja.
Dalam hal ini akan dipelajri faktor-faktor penyebab terjadinya prilaku tidak baik
dalam menggunakan APD.
• Pengetahuan pekerja tentang APD,dapat dikelompokan padan tingkatan
kurang,sedang dan baik. Tentu saja yang akan dijadikan target utama
adalah pekerja dengan tingkat pengetahuan yang rendah.
• Kebijakan dan komitmen manajemen dalam implementasi penggunaan APD
termasuk ketersediaan APD yang sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan.
• Kesesuaian program dengan kebutuhan perusahaan. 7
Perencanaan
Tahap perencanaan program promosi APD di mulai dengan
pembentukan team promosi yang mewakili beberapa departemen seperti
produksi,laboratorium,enjineering,dll. Team ini akan bekerja membuat
program promosi dan target yang ingin dicapai serta budget yang
diperlukan untuk menjalankan program ini. Perencanaan program ini
meliputi hal-hal berikut:
• Menentukan sasaran dan tujuan program
• Menentukan target yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
• Bentuk-bentuk program promosi dan dana yang dibutuhkan untuk
menjalankan program tersebut.
• Membuat jadual pelaksanaan dan evaluasi.
• Menentukan tolok ukur keberhasilan program ini.
• Merancang program komunikasi dari program promosi ini agar menarik
minat pekerja untuk ikut berpartisipasi.
8
Komunikasi
Salah satu kunci sukses dari program ini adalah bagaimana
mengkomunikasikannya kepada perusahaan-perusahaan yang
dijadikan target promosi. Hal ini bukanlah suatu hal yang mudah,oleh
karena itu perlu dirancang suatu pola komunikasi yang jitu agar supaya
pekerja mau berpartisipasi. Ada beberapa metoda komunikasi yang
dilakukan untuk program ini,yaitu:
• Dikomunikasikan langsung oleh top manajemen sebagai bentuk
dukungan dan komitmen manajemen terhadap program tersebut.
• Dikomunikasikan oleh manajer departemen masing-masing.
• Dikomunikasikan melalui daily meeting.
• Dikomunikasikan melalui email,papan
pengumuman,sticker,spanduk,dll.
• Dll.

9
Persiapan
Setelah program promosi ini disepakati oleh manajemen dan menjadi
bagian dari program utama perusahaan,maka perlu dipersiapkan hal-hal
berikut sebelum pelaksanaan dilakukan,yaitu:
• Kesiapan manjemen dalam mendukung program ini terutama
pengalokasian dana untuk kegiatan ini.
• Kesiapan semua team dalam melaksanakan program yang sudah
dibuat baik dari sisi fisik maupun non fisik seperti pengetahuan yang
cukup sebagai trainer atau surveyor.
• Kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan seperti alat-
alat
uji dan ukur,alat dan media training,demo unit dan sampel untuk
trial.
• Kesiapan adminstrasi dan dokumentasi untuk berbagai kegiatan
terutama dalam bentuk prosedur,pelaporan,evaluasi,unpan balik dan
pencatatan. 10
Implementasi
Program-program yang sudah
direncanakan dijalankan secara
konsisten dan
berkesinambungan. Yang
sangat penting dalam
menjalankan program ini adalah
keterlibatan manajemen dan
pekerja secara menyeluruh.

11
Evaluasi
Untuk melihat keberhasilan program promosi APD ini,ada
beberapa
indikator yang dijadikan sebagai patokan keberhasilan,yaitu:
• Pencapaian target;semua program yang sudah di
rencanakan
terlaksana dengan baik susuai target dan waktu yang di
tetapkan.
• Meningkatnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD
sesuai standar yang direkomendasikan. Salah satu indikator
yang digunakan adalah berkurangnya pelanggaran
penggunaan APD.
• Menurunnya tingkat cidera atau sakit akibat kerja.

12
MOD-TR-K3-019.
REV.00

PPE Sign and Poster


SAFETY GLASSES AND HELMET MUST BE WORN
SAFETY GLASSES AND EAR MUF MUST BE WORN
HELMET AND EAR MUF MUST BE WORN
MO

WEAR PROTECTIVE
CLOTHING
WEAR SAFETY
BELT
APRON MUST BE WORN
Program Pelatihan Penggunaan APD
• Pelatihan penggunaan APD yang benar kepada pekerja
wajib dilakukan
• Jenis pelatihan bergantung jenis APD yang akan
digunakan dan setiap pekerja mendapatkan pelatihan
sesuai jenis APD yang akan dipakai
• Bersifat praktis dan dapat langsung dipraktekkan oleh
setiap pekerja
• Mencakup pula cara perawatan yang benar

37
Program Pelatihan Penggunaan APD
• Topik pelatihan mencakup:
 Teori mengenai fungsi APD dan hirarki
pengendalian
bahaya
 Jenis-jenis APD
 Cara pemakaian APD yang benar
 Cara perawatan APD yang benar

38
Program Pelatihan Penggunaan APD
Peserta Pelatihan:
• Semua pekerja yang bekerja di area yang memiliki
potensi bahaya dan terpapar bahaya
• Semua pengawas yang melakukan pengawasan di
area yang memiliki potensi bahaya dan terpapar
bahaya.
• Semua pekerja yang melakukan sampling atau
pengukuran di area yang memiliki potensi bahaya dan
terpapar bahaya.

39
Program Pelatihan Penggunaan APD
Bentuk Pelatihan:
• Training orientasi buat pekerja baru
• Refresh Training untuk pekerja lama
• Regular training
• Urgent Training untuk kasus tertentu
• Mandatory Training untuk seluruh karyawan
• Training sertifikasi

40
TERIMAKASIH

41

Anda mungkin juga menyukai