Anda di halaman 1dari 9

ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN K3 RS

Dosen :

Ayu Muthia, Ns., S.Kep., MARS

Disusun Oleh :

Dewi Kurniawati

Muthiah Sabillah

Raikhan fatulloh

INSTITUT KESEHATAN INDONESIA

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianya kita diberikan nikmat sehat wal’afiat, sehingga makalah ini
selesai tepat waktu. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah K3 RS yang berjudul ”Alat Pelindung Diri dan Perlengkapan K3 RS”.
Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dengan mengambil materi
dari berbagai sumber yang diberikan.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembacanya. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa kita tidak luput dari kekurangan. Jika terdapat kekurangan baik
dari segi kalimat ,tata bahasanya maupun tulisan mohon dimaklumi. Oleh karena
itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya. Atas perhatiannya. Terimakasih

Jakarta, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

PEMBAHASAN............................................................................................2

1.1 Definisi APD......................…............................................................2


1.2 Penggunaan APD…............................................................................3
1.3 Perlengkapan K3.................................................................................3

PENUTUP......................................................................................................4

2.1 Kesimpulan.........................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................5


20

PEMBAHASAN

A. Definisi APD (Alat Pelindung Diri)

Perlindungan keselamatan pekerja melalui upaya teknis pengamanan tempat,


mesin, peralatan dan lingkungan kerja wajib diutamakan. Namun, kadangkadang
risiko terjadinya kecelakaan masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan,
sehingga digunakan alat pelindung diri (personal protective equipment). Jadi
penggunaan APD adalah alternatif terakhir yaitu kelengkapan dari segenap upaya
teknis pencegahan kecelakaan.
Menurut Undang Undang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tahun
1970 Personal Protective Equipment (Alat Pelindung Diri) adalah wajib dipakai
oleh operator las saat melakukan pengelasan. Alat Pelidung Diri adalah
merupakan bagian penting dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam laboratorium, kecelakaan kerja bisa terjadi jika tidak memperhatikan
prinsip "Unsave condition dan unsave action".
Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan keselamatan yang harus
digunakan oleh personil apabila berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya.
Menurut Suma’mur (2009) alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai
untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja. Jadi
alat pelindung diri adalah merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelakaan
dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi
dapat mengurangi tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi.

B. Penggunaan APD
Suma’mur (1996) menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian
alat pelindung diri, yaitu:
1) Pengujian mutu
Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ditentukan untuk
menjamin bahwa alat pelindung diri akan memberikan perlindungan sesuai
dengan yang diharapkan. Semua alat pelindung diri sebelum dipasarkan harus
diuji lebih dahulu mutunya.

2) Pemeliharaan alat pelindung diri


21

Alat pelindung diri yang akan digunakan harus benar-benar sesuai dengan
kondisi tempat kerja, bahaya kerja dan tenaga kerja sendiri agar benar-benar
dapat memberikan perlindungan semaksimal mungkin pada tenaga kerja.
3) Ukuran harus tepat
Adapun untuk memberikan perlindungan yang maksimum pada tenaga kerja,
maka ukuran alat pelindung diri harus tepat. Ukuran yang tidak tepat akan
menimbulkan gangguan pada pemakaiannya.
4) Cara pemakaian yang benar
Sekalipun alat pelindung diri disediakan oleh perusahaan, alat-alat ini tidak
akan memberikan manfaat yang maksimal bila cara memakainya tidak benar.

NO DESKRIPSI HAL PENTING


1 Gunakan APD yang bersih dan Setiap APD yang akan
sesuai dengan standar SNI atau digunakan harus dicek oleh
standar ANSI. petugas K3 saat induksi dan
APD yang tidak standar dilarang
digunakan.
2 Cek secara berkala fisik helm dan Kencangkan dengan tali dagu
suspensinya. dan ada nama perusahaan di
depan helm, logo K3 di
belakang, logo induksi
keselamatan di samping kanan
dan stiker kompetensi di
samping kiri.
3 Cek secara berkala semua APD Helm yang sudah tertimpa
yang digunakan dan periksa material dan sabuk
sebelum dipakai. keselamatan/sabuk pengaman
tubuh yang sudah menahan
beban jatuh atau kondisinya
sudah tidak normal harus diganti
setelah diinspeksi (gunakan
daftar periksa).
4 Sabuk keselamatan dan sabuk Helm yang sudah tertimpa
pengaman tubuh harus diperiksa material dan sabuk
setiap akan digunakan, pastikan keselamatan/sabuk pengaman
22

tidak ada kerusakan pada kait tali, tubuh yang sudah menahan
tali koneksi, dll. beban jatuh atau kondisinya
sudah tidak normal harus diganti
setelah diinspeksi (gunakan
daftar periksa).
5 Semua pekerja proyek harus Semua APD harus dipakai saat
memakai rompi reflektif, sepatu induksi keselamatan untuk
keselamatan atau sepatu dengan diperiksa oleh petugas K3.
pelindung jari yang terbuat dari
baja, safety glasses dan sarung
tangan.
6 Semua pekerja dan orang yang Kartu identitas dapat diberikan
memasuki proyek harus setelah mendapatkan induksi
menggunakan kartu identitas. keselamatan (pekerja dan tamu).
7 Buat buku catatan masa pakai APD Sepatu keselamatan bila sudah
dan siapkan APD pengganti bila kadaluarsa, solnya akan lepas.
akan habis masa pakainya.
8 APD lain harus digunakan sesuai Masker pengelasan,
dengan jenis pekerjaan dan potensi pelindung/penutup telinga,
bahaya. penutup mulut/hidung (masker),
pelindung wajah, alat bantu
pernapasan (SCBA), sarung
tangan karet, dll.
9 Pelanggaran terhadap penggunaan Dikenakan sanksi sesuai dengan
APD (tidak pakai atau tidak sesuai Peraturan Kawasan SCBD.
standar).
C. Perlengkapan K3RS

Alat Pelindung Kepala


 Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet): Melindungi kepala dari
benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.
 Tutup Kepala: Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,
panas/dingin
 Hats/cap: Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan
mesin-mesin berputar
TOPI PENGAMAN
23

 Untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan


listrik yang terbatas.
 Tahan terhadap tegangan listrik tinggi.
 Tanpa perlindungan terhadap tenaga listrik,biasanya terbuat dari
logam
Yang digunakan untuk pemadam kebakaran

 Manfaat Topi/Tudung

 Untuk melindungi kepala:

 Dari zat-zat kimia berbahaya

 Dari Iklim yang berubah-ubah

 Dari bahaya api dll

ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA

 ( FACE SHIELD )

 Fungsi: Melindungi muka dan mata dari:

 Lemparan benda – benda kecil.

 Lemparan benda-benda panas.

 Pengaruh cahaya.

 Pengaruh radiasi tertentu.

 Alat Pelindung Telinga

 Sumbat telinga (ear plug): Dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15 dB

 Tutup telinga ( ear muff ): Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB

ALAT PELINDUNG TELINGA

Sumbat Telinga

 Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan


frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu.

 Kelemahan: tidak tepat ukurannya dengan lobang telinga pemakai, kadang-


kadang lobang telinga kanan tak sama dengan yang kiri

 Bahan sumbat telinga

 Karet, plastik keras, plastik yang lunak, lilin, kapas.

 Yang disenangi adalah jenis karet dan plastic lunak,karena bisa menyesuaikan
bentuk dengan lobang telinga.
24

 Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB

 Ada kebocoran dapat mengurangi atenuasi + 15 dB

 Dari lilin :

 - bisa lilin murni

 - dilapisi kertas

 - kapas

 Kelemahan:

 Kurang nyaman

 Lekas kotor.

Dari kapas: daya atenuasi paling kecil antara 2 – 12 dB.

 Tutup Telinga

 Ada beberapa jenis

 Atenuasinya: pada frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB)

 Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.

 Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat
telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena
hantaran suara melalui tulang masih ada

Alat pelindung pernafasan

 Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti:

 kekurangan oksigen

 pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)

 pencemaran oleh gas atau uap

Alat Pelindung Tangan & Kaki

 Pada industri ringan/ tempat kerja biasa

 Cukup dengan sepatu yang baik

 Sepatu pelindung ( safety shoes)

 Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik atau plastik

 Untuk mencegah tergelincir

 Dipakai sol anti slip

 Untuk mencegah tusukan


25

 Dipakai sol dari logam

 Terhadap bahaya listrik

 Sepatu seluruhnya harus di jahit atau direkat tak boleh memakai paku

Safety Belt

 Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya


digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau
boiler.

 Harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

Jenis

 Penggantung unifilar

 Penggantung berbentuk U

 Gabungan penggantung unifilar dan bentuk U

 Penunjang dada (chest harness)

 Penunjang dada dan punggung (chest waist harness)

 Penunjang seluruh tubuh (full body harness)

Anda mungkin juga menyukai