Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan yang dipakai oleh seorang pekerja untuk meminimalkan
paparan terhadap bahaya kerja tertentu. Contoh APD termasuk respirator, sarung tangan, celemek,
perlindungan jatuh, dan pakaian pelindung penuh, serta perlindungan kepala, mata dan kaki.
Menggunakan APD hanya salah satu unsur dalam program keselamatan kerja yang dapat diterapkan
diantara berbagai strategi untuk memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat, meskipun APD
tidak mengurangi bahaya itu sendiri dan juga tidak menjamin perlindungan permanen atau total.
Namun APD merupakan pertahanan terakhir dari Hirarki Pengendalian Bahaya. Maka perusahaan
sangat perlu mengembangkan program APD secara terstruktur dan efektif agar APD yang sudah
disediakan digunakan secara efektif oleh pekerja.
Page 1 of 8
1. Pengertian APD
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan istilah lain dari Personal protective equipment-PPE
adalah peralatan yang akan melindungi pengguna terhadap risiko kesehatan atau
keselamatan di tempat kerja. Hal ini dapat mencakup item seperti helm pengaman dan helm,
sarung tangan, pelindung mata, pakaian visibilitas tinggi, sepatu pengaman dan
perlengkapan keselamatan.
Page 2 of 8
Peraturan yang juga diharuskan oleh PPE adalah:
dinilai baik sebelum digunakan untuk memastikan hal itu sesuai dengan tujuan;
dipelihara dan disimpan dengan benar;
dilengkapi dengan petunjuk tentang cara menggunakannya dengan aman;
digunakan dengan benar oleh karyawan.
3. Bahaya dan jenis APD / PPE
Mata
Bahaya : Kimia atau percikan logam, debu, proyektil, gas dan uap, radiasi.
Pilihan: kacamata keselamatan, kacamata, wajah - perisai, visor .
Catatan : Pastikan pelindung mata memiliki kombinasi yang tepat dari dampak /
debu / splash / logam pelindung mata cair untuk tugas dan cocok pengguna benar.
Kepala
Bahaya : Dampak dari jatuh atau terbang benda, risiko menabrak kepala, belitan
rambut.
Pilihan : Berbagai helm, topi keras dan topi.
Catatan: Beberapa helm pengaman menggabungkan atau dapat dilengkapi dengan
mata yang dirancang khusus atau perlindungan pendengaran. Jangan lupa
perlindungan leher misalnya syal untuk digunakan selama pengelasan. Jangan
gunakan perlindungan kepala jika sudah rusak - menggantinya .
Pernafasan
Bahaya : Debu, uap, gas, kekurangan oksigen atmosfer.
Pilihan: Disposable filtering face -piece atau respirator, setengah atau full-face
respirator, helm airfed, pernapasan.
Catatan : Jenis kanan respirator filter harus digunakan karena masing-masing efektif
untuk hanya kisaran zat terbatas. Dimana ada kekurangan oksigen atau bahaya
kehilangan kesadaran karena paparan tingkat tinggi asap yang berbahaya, hanya
menggunakan alat bantu pernapasan - tidak pernah menggunakan kartrid
penyaringan. Filter hanya memiliki hidup yang terbatas, ketika menggantikan
mereka atau bagian lain, periksa dengan petunjuk produsen dan memastikan bagian
pengganti yang benar digunakan. Jika Anda menggunakan alat pelindung
pernafasan, melihat publikasi peralatan pelindung pernapasan HSE di tempat kerja:
Sebuah panduan praktis.
Page 3 of 8
Melindungi tubuh
Bahaya : Suhu ekstrem, cuaca buruk, bahan kimia atau percikan logam, semprotan
dari tekanan atau kebocoran senjata semprot, dampak atau penetrasi, debu yang
terkontaminasi, pakaian yang berlebihan atau belitan pakaian sendiri.
Pilihan: Konvensional atau pakai overall, jas boiler, pakaian pelindung khusus,
misalnya celemek chain -mail, pakaian visibilitas tinggi.
Catatan : Pilihan bahan termasuk tahan api, anti - statis, surat berantai, kimia kedap
air, dan visibilitas tinggi. Jangan lupa perlindungan lain, seperti memanfaatkan
keamanan atau jaket.
4. Syarat-syarat Alat Pelindung diri
a. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidak-nyamanannya harus yang
paling minim.
b. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu
lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
c. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan
suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak
dipakai.
d. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di
celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
e. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi tenaga
kerja/sesuai dengan sumber bahaya yang ada.
f. Tidak mudah rusak.
g. Tidak mengganggu aktifitas pemakai.
h. Mudah diperoleh dipemasaran.
i. Memenuhi syarat spesifik lain.
j. Nyaman dipakai.
5. Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu
melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
1. Alat Pelindung Mata,
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.
Page 4 of 8
Gambar 2. Kacamata Debu Gambar 3. Kacamata Las Listrik
Page 5 of 8
Gambar 5. Helm sebagai pelindung kepala
c. Alat pelindung telinga,
Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga penahan
bising dari letupan-letupan.
Page 6 of 8
Gambar 7. Alat Pelindung Hidung
e. Alat Pelindung Tangan,
Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain:
1) Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset.
2) Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin tangan terhadap
bahaya panas.
3) Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam pada saat
mengangkat suatu barang.
4) Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan pelapisan logam, seperti
vernikel, vercrhoom dsb. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya pembakaran
asam atau kepedasan cairan.
Page 7 of 8
Gambar 9. Sepatu Kerja
g. Alat Pelindung Badan,
Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian biasa atau badan terhindar dari
percikan api, terutama pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan digulung,
sebab lengan baju yang panjang akan melindungi tangan dari sinar api.
Gambar 10. Alat Pelindung Badan
Page 8 of 8
PENUTUP
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sangat diperlukan di dalam dunia kerja untuk melindungi
para pekerja terhadap kemungkinan potensi resiko kecelakaan yang bisa terjadi. Untuk itu pemerintah
menetapakan peraturan-peraturan yang berkaitan tentang penggunaan dan penerapan APD di dunia
kerja.
Jenis-jenis APD bermacam-macam disesuaikan dengan fungsinya untuk melindungi objek yang dirasa
perlu untuk dilindungi.
Tempat kerja yang wajib memakai APD dibagi menjadi tiga yakni tempat kerja yang resiko
bahayanya disebabkan faktor kimia dan fisika, tempat kerja pengolahan dan pertambangan mineral
serta logam, dan terakhir adalah tempat kerja yang berlokasi dekat air atau di air.
Kewjiban pengusaha sebagai pelaksana industri adalah mengadakan APD bagi pekerjanya,
memastikan penerapan di lapangan bisa dalam bentuk perawatan, pemberian APD yang baru bagi
pekerja, pemusnahan APD yang sudah tidak layak pakai,pembinaan terhadap pekerja, dan penunjukan
petugas penatalaksana alat pelindung diri.
Direktur
Page 9 of 8