Anda di halaman 1dari 42

Course by: Nur Rachmat, Dipl. Ing., M.Sc.

Aeeronautical Engineering Study Program


Mechanical Engineering Department
Politeknik Negeri Bandung
Tujuan Pembelajaran
 Mengajarkan kepada mahasiswa mengenai berbagai
aspek alat pelindung diri (AP) (pengertian, definisi,
tujuan Undang-Undang & Peraturan APD, Syarat APD,
Keterbatasan APD, Jenis APD & Kapan APD
digunakan)
 Mengenalkan kepada mahasiswa mengenai berbagai
macam alat pelindung diri (APD) yang digunakan
pada pelaksanaan pekerjaan dalam rangkai
menciptakan kondisi keselamatan dan kesehatan
kerja.
Daftar Isi (Pokok Bahasan
 Apa itu APD?/Pendahuluan
 Undang-Undang & Peraturan APD
 Syarat APD
 Keterbatasan APD
 Jenis APD
 Kapan APD digunakan:
 APD dan perannya untuk melindungi Pekerja
 APD sebagai Pilihan Terakhir
 APD-Pekerja
 Masalah Umum & Khusus APD
 Struktur PerMenNaker NOMOR PER.08/MEN/VII/2010
Daftar Isi (Detil Sub-Pokok Bahasan
 Pendahuluan  5. Alat Pelindung Tangan
 • Pengertian  • Perlunya Alat Pelindung Tangan
 • Definisi  • Jenis Bahan Sarung Tangan

 • Tempat Kerja Berbahaya  • Jenis Bahan Lain Sarung Tangan

 Undang-Undang & Peraturan APD  6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki
 Syarat APD  • Rancangan & Struktur Alat

 Keterbatasan APD Pelindung Kaki


 Jenis APD  • Jenis Bahan Sepatu

 1. Alat Pelindung Kepala,  7. Alat Pelindung Tubuh


 • Hard Hat  • Jenis – Jenis Pelindung Tubuh

 • Bump Cap  Kapan APD digunakan:


 2. Alat Pelindung Mulut dan Hidung  APD dan perannya untuk melindungi
 3. Alat Pelindung Telinga
Pekerja
 APD sebagai Pilihan Terakhir
 4. Alat Pelindung Mata /& Muka
 APD-Pekerja
 • Safety Glasses
 Masalah Umum & Khusus APD
 • Goggles
 Struktur PerMenNaker NOMOR
 • Face Shield
PER.08/MEN/VII/2010
 • Welding Helmets
Tujuan
 Pengetahuan mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
bertujuan;
 Menjelaskan beragam jenis APD menyangkut
konfigurasi dan spesifikasi lainnya;
 Memberikan panduan melakukan identifikasi bahaya
dan penilaian resiko dalam pemilihan APD.
Apa itu APD?
Pengertian
 APD adalah Peralatan keselamatan yg harus dipergunakan oleh
personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang
berbahaya.
 APD adalah suatu alat yg berfungsi untuk melindungi tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaan agar terhindar dari bahaya di
tempat kerja.
 APD merupakan peralatan yg harus disediakan oleh pengusaha
untuk karyawannya.
 APD standart untuk bahan kimia berbahaya adalah pelindung
kepala, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung tangan,
dan pelindung kaki
 Contoh: Helem, kacamata safety, sarung tangan, pelindung
pendengaran, pelindung perbapasan.
 Sifat APD: Melindungi sementara.
Definisi:
 Alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari
cedera atau penyakit akibat kontak dengan bahan
kimia, radiologi, fisik, bahaya tempat kerja listrik,
mekanik, atau lainnya (OSHA)
 Kebutuhan APD dan jenis APD yang digunakan
didasarkan pada bahaya ditempat kerja, setiap situasi
harus dievaluasi secara independen
Tempat Kerja Berbahaya

 Tempat kerja yg berbahaya, semua tempat yg


dipergunakan untuk menyimpan, memproses, dan
pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan
sebagai tempat kerja yg berbahaya.
Undang-Undang & Peraturan APD
 UU No 1 tahun 1970 tentang Kesker pasal 14 (3) menyatakan
bahwa pengurus diwajibkan menyediakan secara Cuma-
Cuma semua APD yg diwajibkan pd tenaga kerja yg berada
dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang
lain yg memasuki tempat kerja disertai dengan
petunjukpetunjuk yg diperlukan.
 Pasal 15 diterangkan tentang hak & kewajiban tenaga kerja
diantaranya adalah memakai APD yg diwajibkan.
 APD Secara khusus diatur dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja & Transmigrasi Nomor: PER.08/MEN/VII/2010.
Syarat APD
 APD yang disediakan harus memenuhi syarat:
 1. Harus memberikan perlindungan yg cukup terhadap
bahaya yg dihadapi tenaga kerja atau sesuai sumber bahaya
yg ada.
 2. Tidak mudah rusak.
 3. Tidak mengganggu aktifitas si pemakai.
 4. Beratnya seringan mungkin
 5 Mudah dipasang
 5. diperoleh dipasaran
 6. Memenuhi syarat spesifik lain
 7. Enak dipakai.
Keterbatasan APD
 - APD juga mempunyai keterbatasan.
 - Keterbatasan yg dimaksud adalah:
 - Tidak menghilangkan bahaya.
 - APD akan mengganggu sipemakai/ menambah bahaya
jika saja
 - APD yg dipakai menggaggu indranya.
 - APD hanya melindungi si pemakai saja, berbeda dengan
alat - pengaman.
 - Bila APD rusak atau tidak efektif lagi, maka sipemakai
akan terpapar pd bahaya yg ada.
 - APD tidak selalu digunakan dengan tepat dan cocok
Jenis APD
 Jenis APD menurut bagian tubuh yang dilindungi dapat
dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut:
 1. Alat Pelindung Kepala,
 2. ALat Pelindung Mulut dan Hidung
 3. Alat Pelindung Telinga
 4. ALat Pelindung Mata
 5. Alat Pelindung Tangan
 6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki
 7. Alat Pelindung Tubuh
1. Alat Pelindung Kepala,
Berdasarkan fungsinya dibagi:
 a. Topi Pengaman (safety helmet), melindungi kepala dari
kemungkinan benturan atau pukulan dan kejatuhan
benda.
 b. Tudung atau topi, melindungi dari api, ketel uap dan
korosif .
 c. Tutup Kepala, menjaga kebersihan kepala atau rambut
dan mencegah rambut terlilit bagian mesin yg berputar.
 Ada 4 jenis alat pelindung kepala Hard Hat kelas A,
kelas B, kelas C, dan bump cap.
Hard Hat
 Kelas A, Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi
kepala dari benda yg jatuh dan melindungi dari arus listrik
sampai 2.200 volt.
 Kelas B, Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi dari
arus listrik sampai 20.000 volt.
 Kelas C, Hard hat kelas C melindungi kepala dari benda
yang jatuh tapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan
tidak melidungi dari bahan korosif.
Bump Cap
 Bump cap dibuat dari plastik dengan berat yg ringan untuk
melindungi kepala dari tabrakan dengan benda yang
menonjol.
 Bump cup tidak menggunakan sisem suspensi, tidak
melindungi dari benda yg jatuh & tidak melindungi dari
kejutan listrik.
 Bump cap tidak boleh digunakan untuk menggantikan
hard hat tipe apapun.
2. ALat Pelindung Mulut dan Hidung
 APD ini biasa juga disebut masker yg berfungsi
melindungi bagian dalam tubuh melalui pernafasan
hidung dan mulut dari pengaruh oksigen yg
terkontaminasi dengan partikel debu dan gas yg dapat
merusak atau setidaknya menggaggu pernafasan.
3. Alat Pelindung Telinga
 APD telinga terdiri dari 2 jenis, yaitu ear plug yg dapat
menurunkan pajanan sebesar 6-30 dB, dan ear muff yg
dapat menurunkan 20 - 40 dB.
4. ALat Pelindung Mata /& Muka
 APD mata biasanya disebut kaca mata, fungsinya selain
melindungi mata, juga melindungi muka atau wajah yg
terdiri dari berbagai bentuk disesuaikan dengan sumber
bahaya yg dihadapi, seperti bahaya lemparan benda- benda
kecil dan lemparan bendabenda lainnya.
safety glasses.
 Pelindung mata dikenal sebagai safety glasses. Safety
glasses berbeda dengan kaca mata biasa, baik normal
maupun kir ( prescription glasses) karena bagian atas dan
sisi kanan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kacanya
yg dapat menahan sinar ultra violet sampai presentase
tertentu.
Goggles
 Pelindung wajah dikenal adalah goggles. Goggles
memberikan pelindung lebih baik dari pada safety glasses
karena goggles terpasang dekat dengan wajah.
 Goggles mengitari area mata, maka goggles melindungi
lebih baik pada situasi yg mungkin terjadi percikan cairan,
uap logam, uap, serbuk debu, dan kabut.
Face shield
 Jenis Pelindung wajah lainnya adalah face shield.
 Face shield memberikan perlindungan wajah yang
menyeluruh dan sering digunakan pada peleburan logam,
percikan bahan kimia, atau partikel yang melayang.
Welding Helmets
 Jenis Pelindung wajah lainnya adalah Welding Helmets
(topeng las). Topeng las memberikan perlindungan pada
wajah & mata. Topeng las memakai lensa absorbsi khusus
yg menyaring cahaya yg terang, energi & radiasi yg
dihasilkan selama oprasi pengelasan.
 Face slides, safety glasses atau goggles harus dipakai pd saat
menggunakan helm las.
5. Alat Pelindung Tangan
 APD ini disebut dengan sarung tangan atau kaos tangan.
Fungsinya untuk melindungi tangan dari bahaya benda
tajam, panas dan dingin, radiasi, arus listrik, serta bahan
kimia elektromagnetik.
 Diperkirakan hampir 20 % seluruh kecelakaan
menyebabkan cacat adalah tangan.
Perlunya Alat Pelindung Tangan
 Tanpa jari atau tangan, kemampuan bekerja akan sangat
berkurang.
 Kontak dng bahan kimia kaustik atau beracun, baha-bahan
biologis, sumber listrik, atau benda dengan suhu dingin
atau sangat panas dapat menyebabkan iritasi atau
membakar tangan.
 Bahan beracun dapat terabsorbsi melalui kulit dan masuk
ke badan. APD tangan dikenal Safety glove dengan
berbagai jenis penggunaannya.
Jenis Bahan Sarung Tangan
 Sarung tangan kulit, melindungi tangan dari permukaan
kasar.
 Sarung tangan vinyl dan neoprene melindungi tangan
dari bahan kimia beracun.
 Sarung tanagan karet: Sarung tangan yg melindungi saat
bekerja disekitar arus listrik.
 Sarung tangan Pedded clotch. Sarung tangan ini
melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas,
kotoran dan vibrasi.
 Sarung Tangan Heat resistant. Untuk mencegah terkena
panas dan api.
Jenis Bahan Lain Sarung Tangan
 Sarung Tangan Latex Disposable
 Sarung tangan sekali pakai dibuang.
 Sarung tangan yg yg dipergunakan untuk melindungi
tangan dai grem dan bakteri.
 Sarung Tangan Lead Lined (berlapis timbal). Digunakan
untuk melindungi tangan dari sumber radiasi.
6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki
 APD yg umum digunakan adalah sepatu, namun harus
disesuaikan dengan tempat atau lingkungan kerja
sesuai dengan risiko yg terjadi.
Rancangan & Struktur Alat Pelindung Kaki
 Para ahli selama berabad-abad membuat rancangan dan
struktur untuk pelindung kaki manusia.
 Kaki manusia sangat kokoh untuk mendukung berat
seluruh badan, dan cukup fleksibel untuk memungkinkan
berlari, bergerak, ataupun pergi.
 Banyak hal yg dapat menyebabkan kecelakaan pd kaki.
 Salah satunya adalah akibat bahan kimia.
 Cairan seperti asam, basa, dan logam cair dapat menetes ke
kaki dan sepatu.
 Bahan berbahaya dapat menyebabkanluka bakar akibat
bahan kimia dan panas.
Jenis Bahan Sepatu
 Sepatu Latex/karet, tahan bahan kimia & memberikan
daya tarik ekstra pd permukaan licin
 Sepatu Vinyl; Sepatu Vinyl tahan terhadap pelarut, asam,
basa, garam, air, pelumas, dan darah.
 Sepatu Nitrile; Sepatu Nitrile tahan terhadap lemak hewan,
oli, dan bahan kimia.
7. Alat Pelindung Tubuh
 APD tubuh yang dimaksud adalah pakaian kerja yg
khusus berfungsi untuk melindungi badan atau tubuh
dari bahaya tertentu seperti ketinggian, air,
panas/dingin dan lain-lain.
Jenis – Jenis Pelindung Tubuh
 Body Protector
 Body Harness / Fall
Protection
 Working Cloths
Kapan APD digunakan:
 Pemakaian APD merupakan salah satu pengendalian perorangan
terhadap lingkungan kerja, yang dimaksudkan untuk
mengurangi atau menghilangkan pemajanan terhadap zat/
bahan yg berbahaya.
 APD harus sesuai dengan bahaya tertentu, resisten terhadap
kontaminan udara.
 Dibersihkan dan dipelihara dengan baik.
 Sesuai dengan pekerja yg menggunakannya. (DepKes RI,2001)
 Apabila paparan bahaya tidak bisa dihilang atau diturunkan
sampai batas paparan yang diijinkan dengan kontrol rekayasa.
 Apabila kontrol administrasi dan metode kerja aman tidak bisa
melindungi pekerja dari paparan bahaya.
 Apabila sulit ditentukan apakah masih terdapat paparan bahaya
atau tidak.
APD dan perannya untuk
melindungi Pekerja
 APD terbuat dari bahan dan peralatan yang digunakan
yang bertujuan untuk melindungi individu terhadap
sejumlah bahaya-bahaya.
 APD dapat juga digunakan untuk melindungi suatu
lingkungan dari individu seperti halnya baju khusus
untuk memasuki ruangan steril.
APD sebagai Pilihan Terakhir
 Penggunaan APD adalah merupakan “pilihan terakhir”
pelindung diri terhadap suatu bahaya bilamana tidak
memungkinkan untuk melindungi pekerja dengan
penerapan kontrol rekayasa (engineering) atau kontrol
administratif.
APD sebagai Pilihan Terakhir
 1. Kontrol rekayasa haruslah didahulukan untuk
menghilangkan suatu bahaya dari tempat kerja dengan
melakukan modifikasi lingkungan kerja atau proses
sehingga kontak bahaya dengan pekerja dapat dihindari.
Contohnya adalah menggunakan proses otomatisasi
dibandingkan sistem manual.
 2. Jika tidak memungkinkan menerapkan kontrol rekayasa,
maka kontrol administratif harus dilakukan, contohnya
dengan menetapkan prosedur kerja yang
menginstruksikan pekerja menjauhi area apabila suatu
bahaya timbul.
 3. Jika kedua hal di atas tidak memungkinkan, sebagai
pilihan terakhir APD harus digunakan.
APD-Pekerja
 Pekerja tidak bergantung semata pada APD untuk
melindungi dirinya dari bahaya yang timbul di tempat
kerja, sebaiknya penggunaan APD dikombinasikan dengan
cara kerja yang aman lainnya di tempat kerja, seperti
bersamaan dengan penggunaan pengaman, kontrol
enjinering, atau instruksi dari pabrik.
 Seringkali penggunaan APD itu sendiri menimbulkan
bahaya tambahan bagi pengguna, seperti panas, hilangnya
mobilitas, ketangkasan atau kecekatan, dan mengurangi
pandangan maupun pendengaran.
Masalah Umum & Khusus APD
 - Survei laporan National Information Service of Healt
(NISOH) 1974 – 1976.
 - 2.600 RS di USA 1972, dilaporkan rata-rata RS mengalami
68 pekerja cedera dan 6 sakit. - Penyebabbya keterpajanan
terhadap faktor risiko yg ada pd lingkungan RS.
 - PUK3 RSUD DR Wahidin Sudirohusodo, 2006, ada 9
kejadian kecelakaan kerja pd petugas RS. - 2 pd kejadian
terkena iritasi pd bagian Obgyn - 3 kejadian infeksi
tertusuk tulang ikan dan cedera akibat jatuh pd bagian
instalasi gizi. - 2 kejadian tersayat punggung akibat
tikaman keluarga pasien di bagian Lontara III.
 - 2 kejadian terkena HIV akibat tusukan jarum suntik dari
pasien dilontara I.
NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG
ALAT PELINDUNG DIRI
Struktur PerMenNaker
NOMOR PER.08/MEN/VII/2010
 Terdiri dari 11 pasal  Pasal 8; Pemusnahan APD
 Pasal 1; penjelasan  Pasal 9; Sanksi pelanggaran
mengenai APD  Pasal 10; Pengawasan
 Pasal 2; Penyediaan APD  Pasal 11; Masa berlaku
 Pasal 3; Jenis & Fungsi APD peraturan.
 Pasal 4; Penggunaan APD
 Pasal 5; Rambu penggunaan
APD
 Pasal 6; Kewajiban –
Keberatan penggunaan APD
 Pasal 7; Manajemen APD
Rangkuman/Penutup
 Pada sesi ini anda telah mempelajari mengenai Apa itu
APD?, Undang-Undang & Peraturan APD, Syarat APD,
Keterbatasan APD, Jenis APD, Kapan APD digunakan,
APD dan perannya untuk melindungi Pekerja, APD
sebagai Pilihan Terakhir, APD-Pekerja, Masalah
Umum & Khusus APD serta Struktur PerMenNaker
NOMOR PER.08/MEN/VII/2010.
 Diharapkan setelah anda mempelajarinya, anda dapat
menerapkannya pada kegiatan anda sehari-hari
maupun kelak pada saat anda sudah bekerja di
industri.
Terima Kasih Atas Perhatiannya!

Anda mungkin juga menyukai