0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan42 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja, termasuk tujuan, jenis, syarat, dan peraturan APD.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja, termasuk tujuan, jenis, syarat, dan peraturan APD.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja, termasuk tujuan, jenis, syarat, dan peraturan APD.
Mechanical Engineering Department Politeknik Negeri Bandung Tujuan Pembelajaran Mengajarkan kepada mahasiswa mengenai berbagai aspek alat pelindung diri (AP) (pengertian, definisi, tujuan Undang-Undang & Peraturan APD, Syarat APD, Keterbatasan APD, Jenis APD & Kapan APD digunakan) Mengenalkan kepada mahasiswa mengenai berbagai macam alat pelindung diri (APD) yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan dalam rangkai menciptakan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja. Daftar Isi (Pokok Bahasan Apa itu APD?/Pendahuluan Undang-Undang & Peraturan APD Syarat APD Keterbatasan APD Jenis APD Kapan APD digunakan: APD dan perannya untuk melindungi Pekerja APD sebagai Pilihan Terakhir APD-Pekerja Masalah Umum & Khusus APD Struktur PerMenNaker NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 Daftar Isi (Detil Sub-Pokok Bahasan Pendahuluan 5. Alat Pelindung Tangan • Pengertian • Perlunya Alat Pelindung Tangan • Definisi • Jenis Bahan Sarung Tangan
• Tempat Kerja Berbahaya • Jenis Bahan Lain Sarung Tangan
Undang-Undang & Peraturan APD 6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki Syarat APD • Rancangan & Struktur Alat
Keterbatasan APD Pelindung Kaki
Jenis APD • Jenis Bahan Sepatu
1. Alat Pelindung Kepala, 7. Alat Pelindung Tubuh
• Hard Hat • Jenis – Jenis Pelindung Tubuh
• Bump Cap Kapan APD digunakan:
2. Alat Pelindung Mulut dan Hidung APD dan perannya untuk melindungi 3. Alat Pelindung Telinga Pekerja APD sebagai Pilihan Terakhir 4. Alat Pelindung Mata /& Muka APD-Pekerja • Safety Glasses Masalah Umum & Khusus APD • Goggles Struktur PerMenNaker NOMOR • Face Shield PER.08/MEN/VII/2010 • Welding Helmets Tujuan Pengetahuan mengenai Alat Pelindung Diri (APD) bertujuan; Menjelaskan beragam jenis APD menyangkut konfigurasi dan spesifikasi lainnya; Memberikan panduan melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko dalam pemilihan APD. Apa itu APD? Pengertian APD adalah Peralatan keselamatan yg harus dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. APD adalah suatu alat yg berfungsi untuk melindungi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan agar terhindar dari bahaya di tempat kerja. APD merupakan peralatan yg harus disediakan oleh pengusaha untuk karyawannya. APD standart untuk bahan kimia berbahaya adalah pelindung kepala, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung tangan, dan pelindung kaki Contoh: Helem, kacamata safety, sarung tangan, pelindung pendengaran, pelindung perbapasan. Sifat APD: Melindungi sementara. Definisi: Alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari cedera atau penyakit akibat kontak dengan bahan kimia, radiologi, fisik, bahaya tempat kerja listrik, mekanik, atau lainnya (OSHA) Kebutuhan APD dan jenis APD yang digunakan didasarkan pada bahaya ditempat kerja, setiap situasi harus dievaluasi secara independen Tempat Kerja Berbahaya
Tempat kerja yg berbahaya, semua tempat yg
dipergunakan untuk menyimpan, memproses, dan pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan sebagai tempat kerja yg berbahaya. Undang-Undang & Peraturan APD UU No 1 tahun 1970 tentang Kesker pasal 14 (3) menyatakan bahwa pengurus diwajibkan menyediakan secara Cuma- Cuma semua APD yg diwajibkan pd tenaga kerja yg berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yg memasuki tempat kerja disertai dengan petunjukpetunjuk yg diperlukan. Pasal 15 diterangkan tentang hak & kewajiban tenaga kerja diantaranya adalah memakai APD yg diwajibkan. APD Secara khusus diatur dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor: PER.08/MEN/VII/2010. Syarat APD APD yang disediakan harus memenuhi syarat: 1. Harus memberikan perlindungan yg cukup terhadap bahaya yg dihadapi tenaga kerja atau sesuai sumber bahaya yg ada. 2. Tidak mudah rusak. 3. Tidak mengganggu aktifitas si pemakai. 4. Beratnya seringan mungkin 5 Mudah dipasang 5. diperoleh dipasaran 6. Memenuhi syarat spesifik lain 7. Enak dipakai. Keterbatasan APD - APD juga mempunyai keterbatasan. - Keterbatasan yg dimaksud adalah: - Tidak menghilangkan bahaya. - APD akan mengganggu sipemakai/ menambah bahaya jika saja - APD yg dipakai menggaggu indranya. - APD hanya melindungi si pemakai saja, berbeda dengan alat - pengaman. - Bila APD rusak atau tidak efektif lagi, maka sipemakai akan terpapar pd bahaya yg ada. - APD tidak selalu digunakan dengan tepat dan cocok Jenis APD Jenis APD menurut bagian tubuh yang dilindungi dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut: 1. Alat Pelindung Kepala, 2. ALat Pelindung Mulut dan Hidung 3. Alat Pelindung Telinga 4. ALat Pelindung Mata 5. Alat Pelindung Tangan 6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki 7. Alat Pelindung Tubuh 1. Alat Pelindung Kepala, Berdasarkan fungsinya dibagi: a. Topi Pengaman (safety helmet), melindungi kepala dari kemungkinan benturan atau pukulan dan kejatuhan benda. b. Tudung atau topi, melindungi dari api, ketel uap dan korosif . c. Tutup Kepala, menjaga kebersihan kepala atau rambut dan mencegah rambut terlilit bagian mesin yg berputar. Ada 4 jenis alat pelindung kepala Hard Hat kelas A, kelas B, kelas C, dan bump cap. Hard Hat Kelas A, Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yg jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt. Kelas B, Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi dari arus listrik sampai 20.000 volt. Kelas C, Hard hat kelas C melindungi kepala dari benda yang jatuh tapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melidungi dari bahan korosif. Bump Cap Bump cap dibuat dari plastik dengan berat yg ringan untuk melindungi kepala dari tabrakan dengan benda yang menonjol. Bump cup tidak menggunakan sisem suspensi, tidak melindungi dari benda yg jatuh & tidak melindungi dari kejutan listrik. Bump cap tidak boleh digunakan untuk menggantikan hard hat tipe apapun. 2. ALat Pelindung Mulut dan Hidung APD ini biasa juga disebut masker yg berfungsi melindungi bagian dalam tubuh melalui pernafasan hidung dan mulut dari pengaruh oksigen yg terkontaminasi dengan partikel debu dan gas yg dapat merusak atau setidaknya menggaggu pernafasan. 3. Alat Pelindung Telinga APD telinga terdiri dari 2 jenis, yaitu ear plug yg dapat menurunkan pajanan sebesar 6-30 dB, dan ear muff yg dapat menurunkan 20 - 40 dB. 4. ALat Pelindung Mata /& Muka APD mata biasanya disebut kaca mata, fungsinya selain melindungi mata, juga melindungi muka atau wajah yg terdiri dari berbagai bentuk disesuaikan dengan sumber bahaya yg dihadapi, seperti bahaya lemparan benda- benda kecil dan lemparan bendabenda lainnya. safety glasses. Pelindung mata dikenal sebagai safety glasses. Safety glasses berbeda dengan kaca mata biasa, baik normal maupun kir ( prescription glasses) karena bagian atas dan sisi kanan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kacanya yg dapat menahan sinar ultra violet sampai presentase tertentu. Goggles Pelindung wajah dikenal adalah goggles. Goggles memberikan pelindung lebih baik dari pada safety glasses karena goggles terpasang dekat dengan wajah. Goggles mengitari area mata, maka goggles melindungi lebih baik pada situasi yg mungkin terjadi percikan cairan, uap logam, uap, serbuk debu, dan kabut. Face shield Jenis Pelindung wajah lainnya adalah face shield. Face shield memberikan perlindungan wajah yang menyeluruh dan sering digunakan pada peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel yang melayang. Welding Helmets Jenis Pelindung wajah lainnya adalah Welding Helmets (topeng las). Topeng las memberikan perlindungan pada wajah & mata. Topeng las memakai lensa absorbsi khusus yg menyaring cahaya yg terang, energi & radiasi yg dihasilkan selama oprasi pengelasan. Face slides, safety glasses atau goggles harus dipakai pd saat menggunakan helm las. 5. Alat Pelindung Tangan APD ini disebut dengan sarung tangan atau kaos tangan. Fungsinya untuk melindungi tangan dari bahaya benda tajam, panas dan dingin, radiasi, arus listrik, serta bahan kimia elektromagnetik. Diperkirakan hampir 20 % seluruh kecelakaan menyebabkan cacat adalah tangan. Perlunya Alat Pelindung Tangan Tanpa jari atau tangan, kemampuan bekerja akan sangat berkurang. Kontak dng bahan kimia kaustik atau beracun, baha-bahan biologis, sumber listrik, atau benda dengan suhu dingin atau sangat panas dapat menyebabkan iritasi atau membakar tangan. Bahan beracun dapat terabsorbsi melalui kulit dan masuk ke badan. APD tangan dikenal Safety glove dengan berbagai jenis penggunaannya. Jenis Bahan Sarung Tangan Sarung tangan kulit, melindungi tangan dari permukaan kasar. Sarung tangan vinyl dan neoprene melindungi tangan dari bahan kimia beracun. Sarung tanagan karet: Sarung tangan yg melindungi saat bekerja disekitar arus listrik. Sarung tangan Pedded clotch. Sarung tangan ini melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran dan vibrasi. Sarung Tangan Heat resistant. Untuk mencegah terkena panas dan api. Jenis Bahan Lain Sarung Tangan Sarung Tangan Latex Disposable Sarung tangan sekali pakai dibuang. Sarung tangan yg yg dipergunakan untuk melindungi tangan dai grem dan bakteri. Sarung Tangan Lead Lined (berlapis timbal). Digunakan untuk melindungi tangan dari sumber radiasi. 6. Alat Pelindung Kaki dan jari Kaki APD yg umum digunakan adalah sepatu, namun harus disesuaikan dengan tempat atau lingkungan kerja sesuai dengan risiko yg terjadi. Rancangan & Struktur Alat Pelindung Kaki Para ahli selama berabad-abad membuat rancangan dan struktur untuk pelindung kaki manusia. Kaki manusia sangat kokoh untuk mendukung berat seluruh badan, dan cukup fleksibel untuk memungkinkan berlari, bergerak, ataupun pergi. Banyak hal yg dapat menyebabkan kecelakaan pd kaki. Salah satunya adalah akibat bahan kimia. Cairan seperti asam, basa, dan logam cair dapat menetes ke kaki dan sepatu. Bahan berbahaya dapat menyebabkanluka bakar akibat bahan kimia dan panas. Jenis Bahan Sepatu Sepatu Latex/karet, tahan bahan kimia & memberikan daya tarik ekstra pd permukaan licin Sepatu Vinyl; Sepatu Vinyl tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas, dan darah. Sepatu Nitrile; Sepatu Nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia. 7. Alat Pelindung Tubuh APD tubuh yang dimaksud adalah pakaian kerja yg khusus berfungsi untuk melindungi badan atau tubuh dari bahaya tertentu seperti ketinggian, air, panas/dingin dan lain-lain. Jenis – Jenis Pelindung Tubuh Body Protector Body Harness / Fall Protection Working Cloths Kapan APD digunakan: Pemakaian APD merupakan salah satu pengendalian perorangan terhadap lingkungan kerja, yang dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemajanan terhadap zat/ bahan yg berbahaya. APD harus sesuai dengan bahaya tertentu, resisten terhadap kontaminan udara. Dibersihkan dan dipelihara dengan baik. Sesuai dengan pekerja yg menggunakannya. (DepKes RI,2001) Apabila paparan bahaya tidak bisa dihilang atau diturunkan sampai batas paparan yang diijinkan dengan kontrol rekayasa. Apabila kontrol administrasi dan metode kerja aman tidak bisa melindungi pekerja dari paparan bahaya. Apabila sulit ditentukan apakah masih terdapat paparan bahaya atau tidak. APD dan perannya untuk melindungi Pekerja APD terbuat dari bahan dan peralatan yang digunakan yang bertujuan untuk melindungi individu terhadap sejumlah bahaya-bahaya. APD dapat juga digunakan untuk melindungi suatu lingkungan dari individu seperti halnya baju khusus untuk memasuki ruangan steril. APD sebagai Pilihan Terakhir Penggunaan APD adalah merupakan “pilihan terakhir” pelindung diri terhadap suatu bahaya bilamana tidak memungkinkan untuk melindungi pekerja dengan penerapan kontrol rekayasa (engineering) atau kontrol administratif. APD sebagai Pilihan Terakhir 1. Kontrol rekayasa haruslah didahulukan untuk menghilangkan suatu bahaya dari tempat kerja dengan melakukan modifikasi lingkungan kerja atau proses sehingga kontak bahaya dengan pekerja dapat dihindari. Contohnya adalah menggunakan proses otomatisasi dibandingkan sistem manual. 2. Jika tidak memungkinkan menerapkan kontrol rekayasa, maka kontrol administratif harus dilakukan, contohnya dengan menetapkan prosedur kerja yang menginstruksikan pekerja menjauhi area apabila suatu bahaya timbul. 3. Jika kedua hal di atas tidak memungkinkan, sebagai pilihan terakhir APD harus digunakan. APD-Pekerja Pekerja tidak bergantung semata pada APD untuk melindungi dirinya dari bahaya yang timbul di tempat kerja, sebaiknya penggunaan APD dikombinasikan dengan cara kerja yang aman lainnya di tempat kerja, seperti bersamaan dengan penggunaan pengaman, kontrol enjinering, atau instruksi dari pabrik. Seringkali penggunaan APD itu sendiri menimbulkan bahaya tambahan bagi pengguna, seperti panas, hilangnya mobilitas, ketangkasan atau kecekatan, dan mengurangi pandangan maupun pendengaran. Masalah Umum & Khusus APD - Survei laporan National Information Service of Healt (NISOH) 1974 – 1976. - 2.600 RS di USA 1972, dilaporkan rata-rata RS mengalami 68 pekerja cedera dan 6 sakit. - Penyebabbya keterpajanan terhadap faktor risiko yg ada pd lingkungan RS. - PUK3 RSUD DR Wahidin Sudirohusodo, 2006, ada 9 kejadian kecelakaan kerja pd petugas RS. - 2 pd kejadian terkena iritasi pd bagian Obgyn - 3 kejadian infeksi tertusuk tulang ikan dan cedera akibat jatuh pd bagian instalasi gizi. - 2 kejadian tersayat punggung akibat tikaman keluarga pasien di bagian Lontara III. - 2 kejadian terkena HIV akibat tusukan jarum suntik dari pasien dilontara I. NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI Struktur PerMenNaker NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 Terdiri dari 11 pasal Pasal 8; Pemusnahan APD Pasal 1; penjelasan Pasal 9; Sanksi pelanggaran mengenai APD Pasal 10; Pengawasan Pasal 2; Penyediaan APD Pasal 11; Masa berlaku Pasal 3; Jenis & Fungsi APD peraturan. Pasal 4; Penggunaan APD Pasal 5; Rambu penggunaan APD Pasal 6; Kewajiban – Keberatan penggunaan APD Pasal 7; Manajemen APD Rangkuman/Penutup Pada sesi ini anda telah mempelajari mengenai Apa itu APD?, Undang-Undang & Peraturan APD, Syarat APD, Keterbatasan APD, Jenis APD, Kapan APD digunakan, APD dan perannya untuk melindungi Pekerja, APD sebagai Pilihan Terakhir, APD-Pekerja, Masalah Umum & Khusus APD serta Struktur PerMenNaker NOMOR PER.08/MEN/VII/2010. Diharapkan setelah anda mempelajarinya, anda dapat menerapkannya pada kegiatan anda sehari-hari maupun kelak pada saat anda sudah bekerja di industri. Terima Kasih Atas Perhatiannya!