8. Peniti
Fungsi peniti adalah untuk merapikan balutan.
Menurut cara kerjanya, bisa ular merusak 2 (dua) bagian, yaitu saraf dan sel darah.
Ular hanya menggigit jika merasa terganggu.
a) Tanda-tandanya:
Lihat bekas gigitannya, berbisa atau tidak. Pada daerah luka terasa panas dan nyeri.
b) Tindakan pertolongan
Letakan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari pada jantung. Penderita
harus tenang dan diam sebisa mungkin agar peredaran darah tidak terpacu. Buatlah
ikatan 10 cm dari luka ke arah jantung untuk hal ini dapat pula dibuat ikatan
lainnya lagi di daerah bertulang satu (lengan/paha).
baru dapat dikatakan benar jika nadi tidak teraba atau darah berhenti mengalir pada
luka. Ikatan ini tidak boleh dibalut/ ditutup agar mudah terlihat. Dapat dibuat
sayatan melalui luka taring sedalam 0,5 cm sepanjang 1-1,5 cm ingat pisau harus
steril. Biarkan darah yang bercampur bisa dapat keluar atau dihisap
3) LUKA BAKAR
Pada orang dewasa, luka bakar sebesar 20% dapat mengakibatkan schok. Pada
anak-anak schok dapat terjadi akibat luka bakar selebar 10%. Pedoman untuk
memperkirakan luas daerah yang terbakar disebut "rule of nine".
1. Luas permukaan seluruh kepala: 9%
2. Luas permukaan setiap lengan sampai telapak tangan: 9%
3. Luas permukaan dada: 9%
4. Luas permukaan perut: 9%
5. Luas permukaan punggung: 9%
6. Luas permukaan pinggang(dinding permukaan perut): 9%
7. Luas permukaan tungkai bagian depan: 9%
8. Luas permukaan tungkai bagian belakang: 9%
9. kemaluan: 1%
MACAM LUKA BAKAR
a) Luka bakar tingkat 1, gejalanya kulit kemerahan, rasa nyeri, bengkak
pertolongannya siram/ rendam air dingin 10-15 menit jika terasa nyeri berikan
penawar nyeri.
b) Luka bakar tingkat 2, gejalanya kulit sangat merah, rasa nyeri bengkak. gelembung
berisi cairan kuning, pertolongannya rendam di air bersih. Tutup dengan kain
bersih/ steril. Beri balutan longgar jika ada obat anti nyeri. Beri minum
c) Luka bakar tingkat 3, gejalanya kulit warna hitam ke putih putihan, syok
pertolongannya tutup luka yang terbakar dengan kain steril/kain bersih. Baringkan
korban dengan kepala lebih rendah, kirim ke rumah sakit, perhatikan keadaan
umum korban.
Catatan:
• Luka bakar karena zat kimia: sambil melepas pakaian korban, siramlah bagian
yang terbakar dengan air yang mengalir 10-15 menit.
• Pada pertolongan luka bakar, hati-hati bahaya infeksi.
• Tanda infeksi: warna kemerahan. Sakit, panas dan bengkak, daerah itu nyeri
apabila hendak digerakan.
E. PERTOLONGAN GANGGUAN PERNAPASAN
Untuk P3K dikenal beberapa macam pernapasan buatan, di antaranya:
a. Pernafasan buatan dari mulut ke mulut
1. Baringkan korban terlentang.
2. Longgarkan pakaian korban, misalnya ikat pinggang, dasi.
3. Bersihkan mulut, hidung, dan tenggorokan korban.
4. Bebaskan jalan napas dengan cara tengadahkan kepala ke belakang dengan satu tangan, lalu tangan yang lain menunjang
leher (ekstensi).
5. Pada pernafasan buatan dari mulut ke mulut, tutup hidung korban agar udara yang ditiup tidak keluar lagi melalui hidung.
6. Ambil napas dalam, agar udara cukup banyak untuk ditiupkan ke dalam paru-paru korban.
7. Letakan mulut penolong rapat-rapat mencakup seluruh mulut korban, kemudian tiup dengan kuat hingga terlihat dada
korban mengembang.
8. Berikan 4 kali nafas dengan cepat, napas dalam dan hembus dengan cepat. Setiap napas harus cukup untuk mengembangkan
dada korban.
9. Lanjutkan pertolongan napas 12-15 per menit.
10. Sesudah satu menit diberi bantuan napas, periksa kembali apakah korban dapat bernapas sendiri, lakukan pemeriksaan itu
setiap beberapa menit sesudah itu.
11. Jika korban sudah bernapas kembali, ia harus dalam posisi aman/stabil dan diawasi pernapasannya.
12. Jika korban tidak bernapas atau pernapasannya berhenti kembali harus dilanjutkan bantuan napas.
b. Pernapasan buatan dari mulut ke hidung Cara ini dilakukan jika terjadi
pada rahang/bibir atau jika mulut korban tidak dapat dibuka.
1. Bebaskan jalan napas.
2. Gunakan jempol satu tangan untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah
agar mulut tertutup.
3. Ambil napas dalam dan berikan 4 kali hembusan napas penuh dengan cepat
melalui hidung. Sehingga dada korban mengembang.
4. Buka mulut korban, perhatikan dada korban turun sambil mengambil napas
lagi.
5. Tutup mulut korban, hembuskan napas dengan kuat dan lakukan sebanyak 12-
15 kali per menit.
6. Lanjutkan bantuan dengan beberapa napas hembusan yang cukup untuk
mengembangkan dada.
7. Istirahat 5-10 detik untuk memeriksa apakah pernapasan telah kembali.
3. RESUSITASI JANTUNG PAM
Resusitasi jantung paru adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan hidup selama seseorang tidak ada
pernapasan dan denyut jantung. Sekali dimulai resusitasi jantung paru harus diteruskan sampai:
a. Pernapasan spontan dan denyut nadi korban timbul kembali.
b. Ada orang yang lebih ahli mengambil alih resusitasi jantung paru.
c. Ada dokter yang menangani.
d. Penolong terlalu lelah.
e. Setelah 30 menit tidak ada hasil. Resusitasi jatung paru pada orang dewasa:
1. Korban berbaring terlentang di atas dasar yang keras dan rata.
2. Kepala korban ditengadahkan.
3. Segera lakukan pernapasan buatan dengan mulut 3-5 kali.
4. Jika nadi leher tidak teraba, segera lakukan tekanan jantung dari luar.
5. Letakan salah satu pangkal tangan penolong pada 2 jari di atas ujung tulang dada korban, sedangkan
tangan yang lain diletakan di atas tangan yang pertama.
6. Renggangkan dan angkat jari-jari tangan hingga dapat melakukan penekanan tanpa merusak tulang
rusuk.
7. Jika posisi tangan sudah benar, dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada,
dilakukan tekanan dengan bantuan berat badan.
8. Tekan langsung ke bawah tulang dada korban 4-5 cm guna memeras darah keluar
jantung, kemudian dilepaskan agar jantung terisi kembali. Jangan mengangkat tangan
dari dada karena titik tekanan dapat berubah. Tekanan harus dilakukan secara lembut
dan teratur
9. Penekanan dilakukan 60 kali per menit, dengan menghitung; one and two and three
and ....
10. Setelah beberapa menit lihat dan raba dengan cepat nadi leher.
11. Jika penolong hanya seorang diri dilakukan dulu pernapasan buatan 2 kali disusul
dengan pijat jantung luar 15 kali.
12. Jika ada 2 penolong maka baik tekanan jantung maupun pernapasan buatan dikerjakan
bersama-sama dengan perbandingan 1 : 5.
4 . PENYAKIT DALAM
• Penyakit dalam yang dimaksud di sini adalah penyakit yang sering ditemukan
dalam perjalanan dan dapat ditanggulangi sendiri.
a. Mimisan Pendarahan pada hidung dapat disebabkan karena
jatuh, panas terik, atau tekanan darah tinggi.
1. Tanda-tandanya:
Tiba-tiba keluar darah segar dari hidung tanpa didahului dengan batuk atau
muntah.
2. Tindakan pertolongan:
Penderita di dudukan dengan kepala tertunduk agar darah tidak terhisap ke
paru-paru. Berikan tekanan pada hidung (tepatnya daerah antara tulang
hidung dan tulang rawan) dengan jari searah lubang hidung berdarah. Hal ini
dilakukan selama 5 — 10 menit. Gunakan tisu untuk membersihkan darah.
Jangan biarkan penderita menengadahkan kepala hingga darah berhenti
mengalir.
B. KERACUNAN
Racun merupakan suatu bahan dimana ketika diserap oleh organisasi hidup dapat
membunuh atau melukainya. Racun dapat diserap melalui pencernaan, hisapan,
intraverna, kulit atau melalui jalan lainnya. Reaksiyang timbul mungkin seketika itu
juga, cepat, lambat, atau kumulatif.
1. Tandanya:
Wajah pucat dan kebiruan, muntah dan buang-buang air serta badan terasa lemas.
2. Tindakannya:
Usahakan untuk mengeluarkan kembali makanan yang telah di makan, berikan
norit, atau beras yang telah di tumpuk, namun sebelumnya disangrai (goreng
tanpa minyak) sampai gosong (susu air kelapa).
Mengonsumsi air kelapa dan susu murni atau susu vanila dapat membantu
meringankan gejala akibat keracunan makanan dan menjadi tindakan pertolongan
pertama pada penderita. Jika keadaan mendesak dapat pula menelan arang bersih
yang telah ditumbuk halus, jika buang-buang air saja berikan oralit dan banyak
minum air tawar. Keracunan makanan kaleng yang telah kadaluarsa dapat berakibat
fatal, maka hendaknya makanan kaleng dipanaskan dahulu hingga mendidih.
C. DIARE
Diare biasanya disebabkan karena makanan/minuman yang tidak
bersih.
1. Tandanya:
Perut terasa sakit, mules, kadang disertai muntah-muntah tubuh
tertasa lemas dan pandangan berkunang-kunang.
2. Tindakannya:
Berikan oralit setiap kali muntah atau buang-buang air.
D. KEJANG ATAU KERAM
Kejang otot dapat terjadi karena berbagai sebab, di antaranya temperatur yang terlalu
panas /terlalu dingin, terlalu letih, sakit/demam tinggi.
1. Tandanya:
Pasien terlihat kesakitan, otot yang kejang terlihat mengembung. Otot keras dan
sangat nyeri sewaktu diraba.
2. Tindakannya:
Kejang otot karena letih dapat diatasi dengan meregangkan otot tersebut. Kejang
pada otot betis diatasi dengan bertumpu pada ujung kaki, kemudian sentakan
tumit ke bawah. Kejang otot perut penderita dibuat gerakan sit-up, gosok otot
yang kejang mamakai obat gosok dengan cara menggosokan, seperti memijit/
mengurut, ke arah jantung. Kejang akibat demam, biasanya ditemukanpada
anakkecil, (usiadibawah6tahun) pertolongannya, dengan memasukan sebuah
sendok ke dalam mulut dan biarkan ia menggigit sendok (terlebih dahulu sendok
dilapisi kain sapu tangan). Kemudian, kompres kepalanya dengan kain basah,
jika perlu seluruh tubuh dimasukkan ke dalam bak agar tubuh terasa dingin dan
segera di bawa ke rumah sakit.
Q&A
THANK YOU