DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. JOICE PANJAITAN
2. MARYA NATALIA BAEHA
1.2 Tujuan
1. Untuk melatih seseorang dalam menangani kecelakan dengan tepat dan tepat
2. Untuk mencegah terjadinya kerusakaan atau kecelakaan tambahan karena
pertolongan yang tidak tepat
3. Memberi pertolongan pada kecelakaan atau penyakit yang datangnya
mendadak
4. Pertolongan yang tepat dan cepat sangat diharapkan guna menyelamatkan jiwa
1. Menjaga keselamatan diri dan anggota tim ( penderita dan orang lain di
sekitarnya.
a. Usungan
Merupakan memindahkan korban dari tempat kejadian kecelakaan,untuk
mendapatkan pertolongan)
b. Pembalut
Merupakan selembaran kain yang berguna untuk
Menahan kassa penutup luka
Menahan pembengkakan
Menahan agar bagian badan yang cedera tak bergerak
Ada 3 macam pembalut yaitu:
Pembalut segitiga
Pembalut gulung
Pembalut plester
c. Kapas
Digunakan untuk pembersihan atau pencuci luka
d. Kapas berlemak
Digunakan bidai antara kulit dan bidai diberi kapas berlemak ,agar kulit tidak
luka
e. Kassa steril
Untuk menutup lika kecil yang telah diobati,lalu dibalut atau diplester
f. Snelverband
Pembalut gulung yang telah ditambah dengan kassa penutup luka dalam
keaadan steril. Guna untuk menutup luka lebar
h. Gunting
i. Plester
j. Pipet
k. Pisau lipat
l. Lampu senter (jika mata pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil
kiri tidak sama berarti korban benar-benar pingsan( tetapi apabila pupil mata
mengecil saat disinari berarti korban masih sadar)
m. Termometer
n. Tensimeter
o. Pinset (alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing
(kotoran) pada Luka
p. Aguades 100ml ( Digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga
dapat digunakan untuk membersihkan luka
s. Buku panduan P3K (Item-item yang ada di dalam kotak P3K tidak akan banyak
membantu jika Anda tidak tahu fungsi dan cara menggunakannya, ditambah lagi
jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cedera. Sebaiknya
siapkan satu buku panduan P3K yang berisi tentang jenis dan ciri cedera dan tata
cara penanganannya. Letakkan buku tersebut di dalam kotak)
t. Handscoon (fungsi utamanya adalah agar bakteri luar (dari tangan penolong) tidak
masuk ke luka korban yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi.
PERALATAN DIDALAM AMBULANCE
Alat-alat dibawah ini dimasukkan dalam tas PP atau sejesnya, yang
sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air. Dalam tas sebaiknya
memiliki banyak bagian sehingga peralatan dapat disimpan dengan baik
berdasarkan bagian-bagiannya. Ambulance transportasi seharusnya dilengkapi
dengan kit PP.
a. Obat luar
Obat merah
Obat tetes mata/salep mata
Salep zink untuk mengobati luka bakar
Salep minyak ikan mengobatin luka bakar
Salep ichtyol untuk mempercepat bisul atau menggumpulkan nanah
1.Benar Klien
Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa
gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.
Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
Membedakan klien dengan dua nama yang sama
2. Benar Obat
Klien dapat menerima obat yang telah diresepkaNn
Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat
minimal tiga kali:
1. Pada saat melihat botol atau kemasan obat
2. Sebelum menuang/menghisap obat
3. Setelah menuang/ mengisap obat
Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa
3.Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu,
perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker
sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi.
4.Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja
yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal,
rektal, inhalasi.
1. Oral , adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai,
karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi
melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.
2. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping,
enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui
saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus).
3. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya
salep, losion, krim, spray, tetes mata.
4. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria
yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk
memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol),
pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal
memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk
oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria.
5. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas
memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna
untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol
(ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat
misalnya terapi oksigen.
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung
untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus
diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi
satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh
diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu
sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6.Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan
oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu
tidak dapat diminum, harus dicatat
7. Benar Evaluasi
8. Benar Pengkajian
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Magfuri ali. 2014. Buku saku keterampilan dasar P3K dan kegawatdaruratan
dirumah. Jakarta. Katalog Dala Terbitan (KDT)