Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH OBAT OBATAN DAN PERALATAN DALAM P3K

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. JOICE PANJAITAN
2. MARYA NATALIA BAEHA

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKes SANTA ELISABETH MEDAN
T.A 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika


kita h a n y a m e n g e t a h u i t e o r i n ya s a j a t a n p a m e l a k u k a n l a t i h a n a t a u
p r a k t e k ( m a k a mental kita tidak terlatih ketika kita benar,benar menghadapi
kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membawa
teori kemungkinan besar k i t a a k a n m e l a k u k a n p e r t o l o n g a n y a n g s a l a h
pada korban.Sebagai s e o r a n g pencinta alam( materi ini penting untuk
dipelajari ( karena kondisi alam sering kali t i d a k d a p a t d i d u g a d a n s a n g a t
mungkin terjadi kecelakaan yang tidak k i t a harapkan.
Sedangkan tenaga medis (sarana dan prasarana kesehatan sulit
untuk dijangkau. Maka satu, satunya pilihan adalah mencoba melakukan
pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian P3K

2. Mengetahui tujuan dan prinsip dalam P3K

3.Mengetahui peralatan dalam P3K

4. Mengetahui obat obatan dalam P3K

5.Mengetahui tanggung jawab perawat sehubungan dengan obat obatan


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertolongan pertama pada

Pertolongan pertama pada Kecelakaan P3K adalah upaya pertolongan dan


peralatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang
lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan
sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna(tetapi hanyalah berubah
pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K petugas medik atau orang
awam yang pertama kali melihat korban' pemberian pertolongan harus secara tepat
dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian tindakan P3K
yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan
menyelamatkan korban dari kematian( tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik
malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian
pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut
dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

Ada pun tujuan P3K yaitu

1. Untuk melatih seseorang dalam menangani kecelakan dengan tepat dan tepat
2. Untuk mencegah terjadinya kerusakaan atau kecelakaan tambahan karena
pertolongan yang tidak tepat
3. Memberi pertolongan pada kecelakaan atau penyakit yang datangnya
mendadak
4. Pertolongan yang tepat dan cepat sangat diharapkan guna menyelamatkan jiwa

Prinsip P3K yaitu


1. Bertindak cepat,tepat,dan hati-hati
2. Melihat situasi yang sebaik baiknya

2.1.1 Peralatan yang digunakan dalam P3K

Dalam pertolongan pertama terdapat pelaku pertolongan pertama yang


artinya ialah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian( yang
memiliki kemampuan dan terlatih dalam kemampuan medis dasar kewajiban
pelaku pertolongan pertama antara lain :

1. Menjaga keselamatan diri dan anggota tim ( penderita dan orang lain di
sekitarnya.

2. Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan (kerumunan massa


maupun bangunan

3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa

4. Meminta bantuan atau pun rujukan apabila diperlukan

5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban

6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya

7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita

8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat

9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan


Adapun peralatan yang digunakan dalam P3K

a. Usungan
Merupakan memindahkan korban dari tempat kejadian kecelakaan,untuk
mendapatkan pertolongan)

b. Pembalut
Merupakan selembaran kain yang berguna untuk
 Menahan kassa penutup luka
 Menahan pembengkakan
 Menahan agar bagian badan yang cedera tak bergerak
Ada 3 macam pembalut yaitu:
 Pembalut segitiga
 Pembalut gulung
 Pembalut plester

c. Kapas
Digunakan untuk pembersihan atau pencuci luka

d. Kapas berlemak
Digunakan bidai antara kulit dan bidai diberi kapas berlemak ,agar kulit tidak
luka

e. Kassa steril
Untuk menutup lika kecil yang telah diobati,lalu dibalut atau diplester

f. Snelverband
Pembalut gulung yang telah ditambah dengan kassa penutup luka dalam
keaadan steril. Guna untuk menutup luka lebar

g. Bidai untuk paha dan betis

h. Gunting

i. Plester

j. Pipet

k. Pisau lipat

l. Lampu senter (jika mata pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil
kiri tidak sama berarti korban benar-benar pingsan( tetapi apabila pupil mata
mengecil saat disinari berarti korban masih sadar)

m. Termometer

n. Tensimeter

o. Pinset (alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing
(kotoran) pada Luka

p. Aguades 100ml ( Digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga
dapat digunakan untuk membersihkan luka

q. Kantong plastik bersih (Digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-


bekas peralatan luka

r. Alkohol 70 persen ( digunakan sebagai antiseptik luka)

s. Buku panduan P3K (Item-item yang ada di dalam kotak P3K tidak akan banyak
membantu jika Anda tidak tahu fungsi dan cara menggunakannya, ditambah lagi
jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cedera. Sebaiknya
siapkan satu buku panduan P3K yang berisi tentang jenis dan ciri cedera dan tata
cara penanganannya. Letakkan buku tersebut di dalam kotak)
t. Handscoon (fungsi utamanya adalah agar bakteri luar (dari tangan penolong) tidak
masuk ke luka korban yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi.
PERALATAN DIDALAM AMBULANCE
Alat-alat dibawah ini dimasukkan dalam tas PP atau sejesnya, yang
sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air. Dalam tas sebaiknya
memiliki banyak bagian sehingga peralatan dapat disimpan dengan baik
berdasarkan bagian-bagiannya. Ambulance transportasi seharusnya dilengkapi
dengan kit PP.

Isi Tas PP (Kit PP)


1. Pembalut
2. Penutup luka
3. Cairan antiseptik
4. Cairan pencuci luka rivanol
5. Peralatan stabilisasi
6. Obat-obatan
7. Alat medis tambahan
8. Gunting pembalut
9. Pinset
10. Senter
11. Selimut
12. Peniti
13. Kartu penderita
14. Bloknote dan pen
15. Stetoskop
16. Tensimeter
17. Termometer
18. Oksigen Portable
b. Alat pelindung diri
c. Sepatu bot
d. Perlengkapan medis
1. Pemeriksaan
2. Emergency kit
e. Airways dan Breathing set
1. Ventilator mobile/portable
2. Tabung oksigen portable
3. Suction unit
4. Bag valve mask
5. ETT
6. Laringoscope
7. Pulse Oxymetri
8. Oxyhood
f. Circulation set
1. Vena sectie set
2. Hanging blood pressure monitor
3. Automatic external defibrilaor
4. EKG monitor
5. Intraosseus needle
g. Trauma set
1. Necsplint / collar splint (S,M,L)
2. Long spine board
3. Wound toilet set
4. Minor surgery set
h. Alat angkut evakuasi
1. Scoope stretcher
2. Stretcher beroda, sebaiknya yang diatur posisinya
i. Lain-lain
1. Infus set
2. Bantal, sarung bantal (2 buah)
3. Sprei cadangan (2 buah)
4. Kantong muntah (6 buah)
5. Box tissue (2 buah)
6. Satu pak gelas
7. Satu pak tissue basah
8. Empat liter air steril / NaCl
9. Empat buah alat pengikat lunak
10. Kantong sampah
j. Obat-obatan
k. Alat komunikasi
1. Radio medik
2. Mobile phone
2.1.2 Obat-obat yang disediakan dalam P3K

a. Obat luar
 Obat merah
 Obat tetes mata/salep mata
 Salep zink untuk mengobati luka bakar
 Salep minyak ikan mengobatin luka bakar
 Salep ichtyol untuk mempercepat bisul atau menggumpulkan nanah

b. Obat obatan yang dimakan atau diminum


 Obat pelawan rasa sakitatau nyeri
 Tablet progma mengobati nyeri uluh hati,perut kembung,
perih, dan mual
 Tablet antalgin untuk menghilangkan rasa sakit
 Obat sakit perut
 Tablet norit dapat menyerap zat zat racun di dalam lambung
akibat keracunan makanan
 Tablet entroviofrm guna pengobatan mencret
 Tablet SG untuk pengobatan penyakit infeksi usus
 Obat gosok (menghangatkan kulit ,mengurangi rasa pegal.sakit
nyeri)
 Balsem
 Minyak angin
 Minyak kayu putih
 Obat tradisional
 Jahe
Selain mengatasi mual dan muntah, jahe juga bisa
digunakan sebagai obat sakit kepala dan nyeri haid. Selain
itu, jahe baik untuk mengobati batuk dan pilek sehingga
jahe merupakan salah satu bahan wajib yang Anda butuhkan
di rumah
 Lada Hitam
Selain sebagai bumbu masak, lada hitam juga sangat baik
digunakan sebagai anti bakteri dam anti radang serta dapat
meningkatkan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Lada
hitam dapat digunakan sebagai obat P3K karena
mengandung vitamin C, vitamin K, dan juga beberapa
mineral yang sangat dibutuhkan tubuh.
 Kunyit
Kunyit sangat baik untuk memperkuat sistem imun tubuh.
Kunyit juga kaya antioksidan, antibakteri, dan anti-
inflamasi yang bisa menangkal radikal bebas yang membuat
tubuh mengalami penuaan dini.
 Kayu Manis
Selain aromanya yang bisa dijadikan pereda stes dan
aromaterapi, kayu manis dapat mengobati gangguan
pencernaan dan kembung. Kayu manis juga dapat menjadi
bahan pengawet alami dan mengurangi penyerapan gula
oleh tubuh serta menghambat perubahan gula menjadi
lemak.
 Madu
Madu mengandung banyak zat antiseptik di dalamnya serta
berkhasiat untuk menyembuhkan. Mengoleskan madu pada
luka bakar ringan akan membantu meredakan rasa terbakar
dan meminimalisir bekas luka bakar di kemudian hari.
 Jintan
Biji jintan sangat baik meringankan masalah pencernaan,
mencegah anemia, dan meringankan pilek. Minum teh
jintan juga bisa menjadi obat pencahar alami atau obat
sembelit, membantu penyerapan kalsium, dan membantu
mengontrol tekanan darah.
 Teh Hijau
Teh hijau yang kaya antioksidan dapat digunakan untuk
menyembuhkan mata bengkak. Kafein dalam teh hijau juga
membantu mengurangi pembengkakan luka dan
melancarkan peredaran darah.
 Bawang
Bawang dapat digunakan sebagai pengobatan topikal untuk
luka bakar. Oleskan potongan bawang pada luka bakar.
Bawang akan membantu mengurangi rasa sakit akibat luka
bakar. Bawang juga bisa digunakan untuk mengobati
sengatan lebah
 Minyak Lavender
Minyak lavender sangat berguna untuk meredakan rasa sakit
akibat luka bakar ringan. Coba campurkan minyak lavender,
lidah buaya, dan oleskan pada luka bakar. Lakukan ini
hingga rasa sakitnya berkurang. Selain minyak lavender,
minyak zaitun juga bisa meredakan rasa sakit akibat luka
bakar dan membantunya lebih cepat sembuh.
 Lidah Buaya
Lidah buaya adalah salah satu bahan alami yang sudah teruji
bisa meredakan luka bakar ringan. Lidah buaya tak hanya
memberikan efek dingin dan mendinginkan, namun juga
mempercepat proses pemulihan kulit yang terluka. Potong-
potong lidah buaya di bagian tengah, kemudian gunakan
gel-nya pada luka bakar. Ulangi terus hingga luka bakar
mengering.
 Kulit Pisang
Kulit pisang yang diletakkan pada luka bakar bisa
meredakan rasa sakitnya. Para ahli menyarankan untuk
meletakkan kulit pisang pada luka bakar hingga berubah
hitam
 Cuka
Cuka juga seringkali digunakan untuk mengobati luka bakar
ringan. Yang harus Anda lakukan hanya memberikan cuka
pada kain, kemudian menggunakannya untuk mengompres
luka bakar. Lakukan terus dengan cuka yang masih segar
ketika rasa sakitnya meningkat.
 Garam
Garam sangat baik digunakan sebagai anti-inflamasi. Jika
tenggorokan sakit atau sariawan, berkumur dengan air
garam akan mengurangi rasa sakit.
2.1.3 Tanggung jawab perawat sehubungan dengan obat obatan dalam
P3K
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping
obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang
utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan
mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang
dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dalam
memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan
harus tepat, hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan
selalu menggunakan :
Prinsip 12 benar, yaitu:

1.Benar Klien
Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa
gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.
Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
Membedakan klien dengan dua nama yang sama
2. Benar Obat
Klien dapat menerima obat yang telah diresepkaNn
Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat
minimal tiga kali:
1. Pada saat melihat botol atau kemasan obat
2. Sebelum menuang/menghisap obat
3. Setelah menuang/ mengisap obat
Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa

3.Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu,
perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker
sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi.
4.Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja
yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal,
rektal, inhalasi.
1. Oral , adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai,
karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi
melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.
2. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping,
enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui
saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus).
3. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya
salep, losion, krim, spray, tetes mata.
4. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria

yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk
memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol),
pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal
memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk
oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria.
5. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas
memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna
untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol
(ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat
misalnya terapi oksigen.

5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung
untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus
diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi
satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh
diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu
sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6.Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan
oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu
tidak dapat diminum, harus dicatat

7. Benar Evaluasi

Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek


kerja obat kerja tersebut

8. Benar Pengkajian

Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tanda-tanda vital


(TTV).

9. Benar Reaksi dengan Obat Lain

Pada penyakit kritis, penggunaan obat seperti omeprazol diberikan dengan


chloramphenicol.

10. Benar Reaksi Terhadap Makanan

Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena akan


mempengaruhi efektivitas obat tersebut. Untuk memperoleh kadar yang
diperlukan, ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya Indometasin
dan ada obat yang harus diminum sebelum makan misalnya Tetrasiklin yang harus
diminum satu jam sebelum makan

11. Hak Klien Untuk Menolak


Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian obat dan
klien memiliki hak untuk menolak pemberian obat tersebut.

12. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien

Perawat memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan kesehatan


khususnya yang berkaitan dengan obat kepada pasien, keluarga pasien, dan
masyarakat luas diantaranya mengenai perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, interaksi obat dengan obat
dan obat dengan makanan, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
hasil yang diharapkan setelah pemberian obat, alasan terapi obat dan kesehatan
yang menyeluruh, penggunaan obat yang baik dan benar, dan sebagainya.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

P3K adalah upaya pertolongan dan peralatan sementara terhadap korban


kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Pertolongan tertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan
lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Ada
beberapa tahap dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan:

1. Penolong mengamankan diri sendiri 5 memastikan penolong telah aman dari


bahaya
2. Amankan Korban 5 evakuasi atau tindahkan korban ketempat yang lebih aman
dan nyaman tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya
korban baru
3. Usahakan Menghubungi Tim Medis dan tindakan P3K

3.2. Saran

Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan pertolongan pertama pada


Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari yaitu:

1. Memoreh bekas luka gigitan hewan berbisa


2. Mengoles mentega pada luka bakar
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dilonggarkan
DAFTAR PUSTAKA

Doddy, ahmad. 2008. Buku saku P3K. Jakarta. Departemen Pendidikan


Nasional

Magfuri ali. 2014. Buku saku keterampilan dasar P3K dan kegawatdaruratan
dirumah. Jakarta. Katalog Dala Terbitan (KDT)

Anda mungkin juga menyukai