Nama kelompok:
1. Adilla sari R. (1)
2. Fitri Noviana (7)
3. Fitrotul Mufidah (8)
4. Hilda Amila S. (9)
5. Natali Linlinia P. (14)
6. Retno Dewi S. (18)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud P3K?
2. Bagaimana cara melaksanakan P3K?
3. Kesalahan apa yang sering muncul saat memberikan P3K?
C. Tujuan
1. Agar pembaca tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat
kejadian dengan cepat dan tepat.
2. Mencegah terjadinya kesalahan saat member pertolongan jika terjadi kecelakaan dan
mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
3. Meminimalisir kesalahan yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pelaksanaan P3K
Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan awal sebelum
P3K yaitu:
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
a. Teknik Dalam P3K
A. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan
tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian
setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat
adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak
ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan.
b. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang
telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. Melakukan tekanan
3. Mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. Membatasi pergerakan
5. Mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1. Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas
dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain
bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah
pembalut segitiga.
2. Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk
merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut Pita Gulung.
4. Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
c. Indikasi Pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri.
d. Bentuk dan Anggota Tubuh yang Dibalut:
1. Bundar, pada kepala.
2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan
betis
3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari
tangan.
4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian
e. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang
yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat
pemasangan bidai:
1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3. Bidai dibungkus agar empuk.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
f. Alat-alat bidai:
1. Papan, bamboo, dahan
2. Anggota badan sendiri
3. Karton, majalah, kain
4. Bantal, guling, selimut
g. Pernafasan Buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya
adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. Sengatan Listrik,
4. Penderita tak sadar,
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
h. Fase RJP:
A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses
penyembuhan menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada
bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan tanpa
es selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari.
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau
tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudahmulai
membeku, terkadang langsung direndam pada air panas.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang benar
adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang
kering.
Dibawah ini adalah Gambar-gambar perlengkapan yang wajib disediakan dalam Kotak P3K
(Isi Kotak P3K) :
Setiap Obat ataupun peralatan yang terdapat di dalam Kotak P3K memiliki fungsinya
masing-masing dalam memberikan Pertolongan Pertama kepada korban kecelakaan atau
korban serangan Penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan medis. Berikut ini adalah
Fungsi serta cara penggunaan Perlengkapan (Obat/Alat) yang terdapat dalam Kotak P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) :
Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm.
Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga
sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.
Plester
Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah plester yang berukuran 1,25cm yang berfungsi
untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.
Plester Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah
terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka.Contoh Plester Cepat diantaranya adalah
Hansaplast.
Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai bantalan
Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa
pada luka.
Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat
digunakan untuk membalut gendongan tangan.
Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang
lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Peniti
Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak
langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan
kimia
Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri
maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.
Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran)
pada Luka.
Lampu Senter
Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata
korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak
sama berarti korban benar-benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari
berarti korban masih sadar.
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia.
Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai
bersih.
Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan luka.
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga
dapat digunakan untuk membersihkan luka.
Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores
yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang
sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine.
Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai
perangsang orang yang pingsan.
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama
pada patah tulang, luka bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan
nafas, terpapar bahan kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan
pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke
dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban
mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
B. Saran
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan
dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya
mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang
langsung direndam pada air panas.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.
DAFTAR PUSTAKA
Doddy, ahmad. 2008. Buku saku P3K. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
http://adampamrahman.blogspot.com/2012/InfoMahasiswa .com: ”Pertolongan pertama pada
kecelakaan”.htm
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/10/ htm
http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/ maksut dan tujuan P3K.htm