PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan ini dapat diberikan oleh spesialis dalam pendidikan jasmani khusus
atau oleh seorang guru Pendidikan Jasmani yang telah memperoleh latihan khusus
untuk melaksanakan berbagai macam tugas .
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani khusus adalah satu
bagian khusus adalah satu bagian khusus dalam pendidikan jasmani yang
dikembangkan untuk menyediakan program bagi individu dengan kebutuhan
khusus.
Selain itu diketahui pula bahwa tujuan pendidikan jasmani bagi yang
berkelainan adalah untuk membantu mereka mencapai pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang sepadan dengan
potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan jasmani biasa dan khusus
yang dirancang dengan hati-hati. Maka dari itu disusunlah makalah ini untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai olahraga renang untuk ABK.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Olahraga renang untuk ABK
2. Manfaat olahraga renang untuk ABK
3. Teknik dan modifikasi olahraga renang untuk ABK
4. Klasifikasi ABK atau Klasifikasi Cabang Olahraga
5. Adaptif pada Sarana, Cara dan Peraturan Cabang Olahraga
6. Peraturan Dalam Perlombaan Renang
7. Gaya renang
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sesi permainan di air untuk anak berkebutuhan khusus ini bisa
dilakukan di kolam renang berukuran kecil / dangkal, kolam karet buatan ukuran
anak, atau bahkan cukup hanya dengan wadah untuk menampung air (ember,
tong, dll). Di kolam renang berukuran besar juga permainan air ini dapat
dimainkan, secara perorangan atau bahkan berkelompok.
Beada di dalam air bagi anak memberikan pengalaman sensori yang sangat
khusus. Air memiliki nuansa yang berbeda terhadap kulit, bahkan tekanan
hidrostatik (tekanan air) yang pas dapat memberikan sensasi sejuk dan
menenangkan. Umumnya, air hangat yang memberikan sensasi menenangkan
tubuh. Sedangkan air dingin memberikan sensasi yang menyegarkan. Pelampung
sebagai alat bantu menciptakan rasa ringan terhadap tubuh dan leluasa untuk
bergerak melawan arus / tekanan air sehingga memberikan rangsangan sensorik.
Yang terbaik dari kegiatan ini adalah kegiatan yang menyenangkan, sebagai cara
untuk meningkatkan kenyamanan sensori, meningkatkan kemampuan sensori
motor, dan latihan fisik bagi tubuh keseluruhan.
Saat pertama yang harus dikuasai dalam permainan air ini adalah membuat
anak tenang saat memasuki air. Permainan air ini memiliki hasil yang praktis.
Anak akan memiliki kemampuan bersahabat dengan air dengan sangat nyaman.
Ketika bermain air terutama di kolam, kita harus selalu mendampingi anak dengan
rasio 1 : 1. Baik guru yang mendampingi anak, atau bahkan orang tua langsung
yang ikut bermain bersama anak di kolam. Tentunya alat-alat keselamatan dalam
air juga jangan dilupakan misalnya, pelampung atau ban ,dsb.
3
Menggunakan dan merelaksasikan otot
Belajar menyentuhkan wajah terhadap air secara langsung dapat membuat anak
takut. Permainan membuat gelembung ini akan mengalihkan ketakutan anak
terhadap air.
Tujuan :
Tujuan permainan ini adalah melatih oral control, membuat anak fokus terhadap
tugas, toleransi terhadap wajah yang bersentuhan dengan air, serta bertujuan untuk
melatih sensory discrimination input (membedakan input sensori).
Setting :
Setting permainannya adalah orang tua bersama anak berada pada kolam yang
tenang dan dangkal dengan posisi dagu berada di air.
Instruksi :
4
Ketika posisi dagu orang tua dan anak sudah berada di air, mulailah orang
tua membuka dan menutup mulut denga gerakan meniup air hingga membuat
gelembung perlahan demi perlahan. Lakukan hingga anak mau menirukan
gerakan.
Manfaat :
Permainan ini adalah untuk melatih anak untuk berimajinasi dan bermain
peran dengan permainan yang tidak terlalu sulit.
Tujuan :
Melatih anak untuk fokus dan konsentrasi, berimajinasi, urutan tugas (task
analisys) serta penyelesaian tugas (task completion). Melatih koordinasi mata dan
tangan serta perencanaan gerak.
5
Ember plastik besa / kecil dan keranjang
Setting :
Simpan bola ping pong / bola plastik (anggap sebagai ikan) di dalam
ember. Bila dilakukan di kolam sebar bola dengan jarak 2-4 meter dari anak.
Berikan anak saringan kecil atau jaring bergagang untuk digunakan sebagai alat
penangkap bola (penangkap ikan).
Instruksi :
Manfaat :
Dengan permainan ini anak akan diajari tentang bersosialisasi dengan anak
lainnya, selain itu anak memperoleh keuntungan terutama dalam meningkatkan
potensi diri dalam hal melatih imajinasi, koordinasi mata dan tangan. Sangat
utama sekali adalah anak belajar mengenai perencanaan gerak
6
D. Klasifikasi ABK atau Klasifikasi Cabang Olahraga
1. S = 3 10 untuk tunadaksa
2. S = 11 untuk tunanetra (blind)
3. S = 12 untuk tunanetra (lowvision pandangannya <3m)
4. S = 13 untuk tunanetra (lowvision pandangannya <5m)
5. S = 14 untuk tunagrahita
6. S = 15 untuk tunarungu
7
3. Jam
4. Alat fitnes
5. Matras
6. Kaki katak
7. Hand paddle
8. Pull boy
1. Tali
Kegunaan Alat ini adalah untuk daya tahan dan spit.
2. Pemukul
Digunakan untuk memberi kode kepada anak tunarungu dan tunanetra untuk
mengetahui finish dan start
3. Jam
Digunakan untuk mengetahui waktu
4. Alat Fitnes
Digunakan untuk pemanasan sebelum melakukan latihan renang
5. Matras
Digunakan untuk alas saat melakukan latihan
6. Kaki Katak
Untuk mempercepcepat renang gaya bebas. Jadi kecepatan berenang gaya
bebas menjadi akan sangat cepat dan ternyata kaki katak ini lebih sering
digunakan sebagai perlengkapan selam.
7. Hand Paddle
Bagi yang ingin melatih dan memperkuat tangan (biasanya digunakan untuk
renang gaya bebas). Cara penggunaannya yaitu segeralah masukkan
ketelapak tangan kedalam hand paddle dan mulailah berenang.
8. Pull Boy
Digunakan untuk belajar berenang gaya kupu-kupu. Untuk alat yang satu ini
akan membantu kaki yang sering tenggelam ketika awal blajar gaya kupu-
kupu, dengan menggunakan alat ini kaki bisa lebih terangkat ke atas
permukaan air. Cara penggunaan: jepitkan pull boy pada paha dan mulailah
berlatih kaki gaya kupu.
F. Peraturan Dalam Perlombaan Renang
8
1. Seluruh perlombaan renang nomor perorangan (individual races)
harus dilakukan pemisahan antar gender.
2. Perenang yang berenang seorang diri untuk mendapatkan
kualifikasi, harus bisa menyelesaikan jarak renang secara
keseluruhan
3. Seorang perenang harus bisa menyelesaikan perlombaan diukuran
lintasan yang sama dari start sampai finish.
4. Disemua nomor perlombaan, perenang yang melakukan
pembalikan harus menyentuh fisik dinding di ujung kolam atau
lintasan, pembalikan harus dilaksanakan pada dinding dan tidak
boleh melangkah atau bertolak dari dasar kolam.
5. Pada nomor gaya bebas, perenang boleh berdiri di dasar kolam,
akan tetapi tidak diperbolehkan untuk berjalan.
6. Tidak diperbolehkan menarik tali lintasan.
7. Tidak diperbolehkan menunggu perenang di lintasan lain, hal ini
bisa mengakibatkan diskualifikasi.apabila hal ini terjadi dan
dilakukan secara sengaja, maka wasit akan melaporkan
pelanggaran ini kepada panitia serta organisasi dimana perenang
tersebut bernaung.
8. Ketika perlombaan dilakukan, perenang tidak boleh menggunakan
alat bantu yang membantu kecepatan berenang, membantu daya
tahan, serta daya apungnya contohnya seperti sarung tangan
bersirip, dan sebagainya. Peralatan yang boleh digunakan adalah
kacamata renang serta tempelan lainnya yang sudah mendapat
persetujuan dari komite Kesehataan Olahraga FINA .
9. Apabila ada perenang yang tidak terdaftar disuatu nomor
perlombaan masuk ke air pada saat perlombaan berlangsung
sebelum perenang lainnya menyelesaikan perlombaan tersebut,
maka perenang harus di diskualifikasi di nomor perlombaan yang
diikutinya.
10. Dalam satu regu estafet harus terdiri dari empat oramg perenang
11. Di nomor estafet, sebuah regu akan di diskualifikasi apabila salah
satu anggota regu sudah melompat dari titik start sebelum anggota
yang terdahulu menyentuh ujung dinding.
9
12. Suatu regu estafet akan terkena diskualifikasi apabila ada anggota
regunya yang tidak terdaftar melakukan renang disaat perlombaan
sedang berlangsung sebelum keseluruhan perenang dari seluruh
regu mencapai finish.
13. Sebelum melakukan perlombaan estafet, semua anggota regu dan
urutannya harus dilaporkan terlebih dahulu. Setiap anggota regu
hanya boleh melakukan pertandingan di nomor perlombaan
tersebut sebanyak satu kali. Susunan regu estafet boleh diganti
antara penyisihan atau final disuatu nomor perlombaan, asalkan
perenang yang ada di dalam regu tersebut tidak berubah dan sudah
disampaikan sebelumnya oleh klubnya. Diskualifikasi bisa
dilakukan apabila urutan perenang tidak sesuai dengan yang di
daftarkan. Penggantian perenang hanya boleh dilakukan apabila
berada dalam keadaan darurat dan harus ada surat keterangan dari
dokter.
14. Apabila perenang telah selesai melakukan perlombaan estafet,
maka harus segera meninggalkan kolam dan tidak mengganggu
perenang lainnya yang belum selesai lomba. Apabila perenang
tidak mematuhi aturan ini, maka regu estafetnya akan di
diskualifikasi.
15. Apabila pelanggaran mengancam keberhasilan seorang perenang,
maka perenang yang dilanggar diperbolehkan mengikuti seri
berikutnya. Apabila pelanggaran terjadi di acara final, maka wasit
boleh memerintahkan untuk mengulang lomba.
16. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan penarik serta alat bantu
lainya ataupun rencana serupa yang mengakibatkan efek demikian
G. Gaya renang
a. Gaya bebas / freestyle
Gaya bebas merupakan suatu gaya yang paling cepat dari semua gaya
renang yang dikompetisikan dan salah satu dari gaya pertama yanga harus diajar
kepada perenang pemula. Pelaksanaan renang gaya bebas adalah dengan
10
melakukan kayuhan lengan agar dapat bergerak maju secara berurutan diiringi
dengan tendangan kaki kaki secara terus menerus.
1. Posisi tubuh
Posisi tubuh pada gaya bebas adalah telungkup. Kayuhan lengan dan kaki
yang konstan membuat gerakan menjadi efisien dan efektif.
Posisi tubuh pada gaya bebas.
a. Posisi tubuh datar, sedikit menyerong dari bagian pinggang ke bawah.
b. Pandangan mata ke depan dan sedikit mengarah ke bawah.
c. Posisi tubuh yang agak serong memudahkan tendangan ketika di
dalam air.
d. Sumber kayuhan dari lengan berasal dari bahu, memanfaatkan otot
otot dada yang kuat dan memberikan suatu dorongan yang kuat.
e. Posisi kepala dapat menyebabkan mengubah posisi keyuhan kaki. Jika
kepala lebih tinggi dari air, posisi kaki akan turun.
11
1) Tangan diputar dengan posisi telapak tangan separuh keluar dan
posisi ibu jari masuk pertama kali.
2) Tangan masuk diantara gerak kepala dan bahu dengan suatu sedikit
tekukan pada siku.
3) Tangan menjangkau jauh ke depan
b. Gerakan kayuhan bawah
1) Mengayuh tangan ke arah bawah seolah menangkap sesuatu.
2) Gerakan selanjutnya adalah mengayuh ke bawah dan keluar.
3) Siku siap menekuk adalah penting bahwa siku tetap lebih tinggi
dari tangan.
c. Kayuhan ke dalam
1) Posisi lengan sejajar dengan garis tubuh.
2) Siku menekuk 90 derajat.
3) Mempercepat tangan.
d. Kayuhan ke atas
1) Tangan sudah mencapai garis pusat tubuh.
2) Hal ini memungkinkan akselerasi melalui pinggang.
3) Tangan ke luar dari air diawali kelingking terlebih dahulu.
f. Pernafasan
1) Kepala diputar dengan perlahan pada waktunya secara alami.
2) Kepala diputar, tidak diangkat.
3) Pada posisi mengambil nafas posisi siku di atas.
4) Pengambilan nafas tidak dilakukan ketika lengan masuk ke air.
5) Kepala kembali ke posisi awal.
6) Buang nafas secara berangsur angsur.
7) Pengambilan nafas dilakukan tiap 2 atau 3 kali kayuhan lengan.
g. Pengaturan waktu
Biasanya setiap enam kali stroke kaki diimbangkan dengan satu siklus
stroke lengan. Hal ini bervariasi antara peranang satu dengan perenang
lainnya. Pada perenang jarak menengah dan jauh cenderung untuk
melakukan stroke kaki lebih sedikit.
Kesalahan dan tindakan perbaikan pada gaya bebas
12
Kesalahan Perbaikan
Gaya punggung, merupakan kebalikan dari gaya bebas mungkin gaya yang
paling mudah dari semua gaya yang dapat dipelajari dan dilatihkan, karena posisi
kepala yang berlawanan dengan air sehingga memudahkan mengambil nafas.
I. Posisi Tubuh
1. Posisi tidur tertelentang, horizontal dan efisien.
2. Telinga dibawah permukaan air.
3. Kepala tidak banyak bergerak, mata melihat kea rah jari kaki.
4. Dagu ditekuk dan posisitungkai tetap diair.
5. Posisi pinggang tetap dekat permukaan.
6. Bahu sebagai putaran lengan.
13
7. Untuk menjaga posisi tugkai tetap didalam air, pertahankan posisi
kepala hingga pinggang.
II. Tendangan
Tendangan kaki membantu posisi tubuh tetap horizontal dan menjaga
keseimbangan kayuhan lengan. Ini akan memperkecil ayunan tungkai ke
sisi lainnya. Gerakan ini juga memungkinkan memberikan dorongan.
1. Pinggang menjadi sumbu pergerakkan tungkai secara teratur.
2. Tungkai saling berdekatan.
3. Posisi tungkai hamper lurus dan lutut bawah dipermukaan air.
4. Pergelangan kaki santai namun terkunci.
5. Upayakan tidak membuat banyak gelombang saat menendang.
III. Kayuhan lengan
Kayuhan lengan pada gaya pungung adalah bergantian dan
berkelanjutan. Kayuhan lengan harus diupayakan memberikan dorongan
tetap. Lengan tertekuk memberi efisiensi gerak dibandingkan posisi lengan
lurus. Pada pase awal, kayuhan lengan lurus dianggap lebih baik
disbanding kayuhan lengan tertekuk.
1. Kayuhan Masuk
Kelingking masuk air terlebih dahulu, lengan lurus dan dekat
dengan garis bahu.
2. Kayuhan Bawah
a. Lengan menyapu mengarah ke bawah dan keluar seolah
menangkap. Gerakkan ini dibantu oleh putaran bahu secara
alami.
b. Tangan keluar dan mengarah ke bawah diawali oleh telapak
tangan.
3. Kayuhan Atas
a. Kayuhan lengan bergantian menyapu ke dalam dan naik.
b. Lengan ditekukkan 90 derajat.
4. Kayuhan Bawah Akhir
a. Lengan mendorong sampai ke paha.
b. Jari-jari menunjuk menyamping dan telapak tangan mengarah
kebawah.
5. Kembali Keposisi Semula
a. Ketika tangan muncul, posisi ibu jari terlebih dulu keluar.
b. Putar lengan dan pastikan bahwa kelingking masuk lebih
dahulu.
c. Lengan tetap lurus dan santai.
6. Pernafasan
14
Bernafas secara alami setiap satu kali siklus.
7. Pengaturan Waktu
Enam tendangan untuk satu kali siklus.
C. Gaya Dada
Gaya dada merupakan salah satu dalam gaya renang yang juga
dikompetensikan. Sebutan lain untuk gaya dada adalah gaya penyelamatan diri.
Perenang biasa melakukan gaya dada dengan melakukan gerakan tungkai dan
lengan secara simetris. Pengambilan nafas dilakukan setelah diawali oleh kayuhan
lengan.
Posisi tubuh pada gaya dada ada di air. Kedua telapak tangan menyatu dan
mendorong secara bersamaan ke depan kemudian melakukan gerak kayuhan
kedalam sehingga kedua telapak tangan kembali bertemu, demikian seterusnya.
D. Gaya Kupu-Kupu
Renang gaya ganti perseorangan adalah salah satu nomor yang juga
diperlombakan dalam kejuaraan renag. Renang gaya ganti perseorangan dapat
dilakukan dengan menyenangkan oleh perenang. Pada nomor ini, perenang harus
15
menggunakan ke empat gaya yang sudah desuai dengan arahan atau perintah.
Adapun gaya yang dilakukan dinomor ini adalah gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada dan gaya bebas.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
17
Buku panduan cabag olahraga renang special Olympics. Special Olympics
Indonesia. 2009
18