Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Jasmani Khusus didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian


pelayanan yang komprehensif yang dirancang untuk mengidentifikasi, dan
memecahkan masalah dalam ranah psikomotor . Pelayanan tersebut mencakup
penilaian, program pendidikan individual (PPI), pengajaran bersifat
pengembangan dan / atau yang disarankan, konseling dan koordinasi dari sumber
atau layanan yang terkait untuk memberikan pengalaman pendidikan jasmani
yang optimal kepada semua anak dan pemuda.

Pelayanan ini dapat diberikan oleh spesialis dalam pendidikan jasmani khusus
atau oleh seorang guru Pendidikan Jasmani yang telah memperoleh latihan khusus
untuk melaksanakan berbagai macam tugas .

Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani khusus adalah satu
bagian khusus adalah satu bagian khusus dalam pendidikan jasmani yang
dikembangkan untuk menyediakan program bagi individu dengan kebutuhan
khusus.

Selain itu diketahui pula bahwa tujuan pendidikan jasmani bagi yang
berkelainan adalah untuk membantu mereka mencapai pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang sepadan dengan
potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan jasmani biasa dan khusus
yang dirancang dengan hati-hati. Maka dari itu disusunlah makalah ini untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai olahraga renang untuk ABK.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Olahraga renang untuk ABK
2. Manfaat olahraga renang untuk ABK
3. Teknik dan modifikasi olahraga renang untuk ABK
4. Klasifikasi ABK atau Klasifikasi Cabang Olahraga
5. Adaptif pada Sarana, Cara dan Peraturan Cabang Olahraga
6. Peraturan Dalam Perlombaan Renang
7. Gaya renang

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Olahraga renang untuk ABK

Dalam sesi permainan di air untuk anak berkebutuhan khusus ini bisa
dilakukan di kolam renang berukuran kecil / dangkal, kolam karet buatan ukuran
anak, atau bahkan cukup hanya dengan wadah untuk menampung air (ember,
tong, dll). Di kolam renang berukuran besar juga permainan air ini dapat
dimainkan, secara perorangan atau bahkan berkelompok.

Lindsey Biel seorang okupasi terapis pengarang buku Raising a Sensory


Smart Child berpendapat bahwa :

Beada di dalam air bagi anak memberikan pengalaman sensori yang sangat
khusus. Air memiliki nuansa yang berbeda terhadap kulit, bahkan tekanan
hidrostatik (tekanan air) yang pas dapat memberikan sensasi sejuk dan
menenangkan. Umumnya, air hangat yang memberikan sensasi menenangkan
tubuh. Sedangkan air dingin memberikan sensasi yang menyegarkan. Pelampung
sebagai alat bantu menciptakan rasa ringan terhadap tubuh dan leluasa untuk
bergerak melawan arus / tekanan air sehingga memberikan rangsangan sensorik.
Yang terbaik dari kegiatan ini adalah kegiatan yang menyenangkan, sebagai cara
untuk meningkatkan kenyamanan sensori, meningkatkan kemampuan sensori
motor, dan latihan fisik bagi tubuh keseluruhan.

Saat pertama yang harus dikuasai dalam permainan air ini adalah membuat
anak tenang saat memasuki air. Permainan air ini memiliki hasil yang praktis.
Anak akan memiliki kemampuan bersahabat dengan air dengan sangat nyaman.
Ketika bermain air terutama di kolam, kita harus selalu mendampingi anak dengan
rasio 1 : 1. Baik guru yang mendampingi anak, atau bahkan orang tua langsung
yang ikut bermain bersama anak di kolam. Tentunya alat-alat keselamatan dalam
air juga jangan dilupakan misalnya, pelampung atau ban ,dsb.

B. Manfaat olahraga renang untuk ABK

3
Menggunakan dan merelaksasikan otot

Memperbaiki pola jalan dan postur tubuh

Mengurangi kaku otot dan sendi

Meningkatkan fungsi jantung, sirkulasi darah dan pernafasan

Memperbaiki keseimbangan dan koordinasi

Memperbaiki lingkup gerak sendi

C. Teknik dan modifikasi olahraga renang untuk ABK

a. Blow Bubbles and Hum (Membuat Gelembung)

Belajar menyentuhkan wajah terhadap air secara langsung dapat membuat anak
takut. Permainan membuat gelembung ini akan mengalihkan ketakutan anak
terhadap air.

Tujuan :

Tujuan permainan ini adalah melatih oral control, membuat anak fokus terhadap
tugas, toleransi terhadap wajah yang bersentuhan dengan air, serta bertujuan untuk
melatih sensory discrimination input (membedakan input sensori).

Setting :

Setting permainannya adalah orang tua bersama anak berada pada kolam yang
tenang dan dangkal dengan posisi dagu berada di air.

Instruksi :

4
Ketika posisi dagu orang tua dan anak sudah berada di air, mulailah orang
tua membuka dan menutup mulut denga gerakan meniup air hingga membuat
gelembung perlahan demi perlahan. Lakukan hingga anak mau menirukan
gerakan.

Variasi dan modifikasi :

Dalam melakukan gerakan meniup dan membuat gelembung anak bisa


diajak sambil menyanyi, atau bahkan orang tua bisa berpura-pura menirukan suara
dan gerakan motorboats. Bisa juga menggunakan sedotan untuk anak yang belum
mau secara langsung wajahnya bersentuhan dengan air.

Manfaat :

Anak mampu menerima rangsangan dan perbedaan kondisi wajah berada


pada air atau tidak, ini merupakan pre-rekuisit kemampuan berenang.

Melatih kemampuan oral motor untuk menunjang latihan bicara, latihan


kontrol dan regulasi pernapasan.

b. Catch a Fish (Menangkap Ikan)

Permainan ini adalah untuk melatih anak untuk berimajinasi dan bermain
peran dengan permainan yang tidak terlalu sulit.

Tujuan :

Melatih anak untuk fokus dan konsentrasi, berimajinasi, urutan tugas (task
analisys) serta penyelesaian tugas (task completion). Melatih koordinasi mata dan
tangan serta perencanaan gerak.

Alat yang diperlukan :

Bola ping pong / bola plastik ukuran kecil

5
Ember plastik besa / kecil dan keranjang

Saringan kecil atau jaring ikan.

Setting :

Simpan bola ping pong / bola plastik (anggap sebagai ikan) di dalam
ember. Bila dilakukan di kolam sebar bola dengan jarak 2-4 meter dari anak.
Berikan anak saringan kecil atau jaring bergagang untuk digunakan sebagai alat
penangkap bola (penangkap ikan).

Instruksi :

Instruksikan kepada anak dengan bahasa yang sederhana untuk mengambil


ikan (bola) dengan menggunakan saringan. Bila dilakukan dengan ember atau
wadah air anak diusahakan jangan masuk ke air. Bila dilakukan di kolam yang
cukup luas anak harus ikut masuk ke dalam kolam.

Variasi dan modifikasi :

Gunakan ember kosong lain untuk menampung hasil tangkapan anak,


siapkan reward untuk anak yang mendapatkan ikan (bola) paling banyak. Bila
anak mempunyai tipe belajar yang konkrit usahakan gunakan ikan yang
sebenarnya. Untuk meningkatkan kemampuan bahasa orang tua harus seatraktif
mungkin dalam berkomunikasi dengan anak.

Manfaat :

Dengan permainan ini anak akan diajari tentang bersosialisasi dengan anak
lainnya, selain itu anak memperoleh keuntungan terutama dalam meningkatkan
potensi diri dalam hal melatih imajinasi, koordinasi mata dan tangan. Sangat
utama sekali adalah anak belajar mengenai perencanaan gerak

6
D. Klasifikasi ABK atau Klasifikasi Cabang Olahraga

Klasifikasi cabang olahraga renang

1. S = 3 10 untuk tunadaksa
2. S = 11 untuk tunanetra (blind)
3. S = 12 untuk tunanetra (lowvision pandangannya <3m)
4. S = 13 untuk tunanetra (lowvision pandangannya <5m)
5. S = 14 untuk tunagrahita
6. S = 15 untuk tunarungu

E. Adaptif pada Sarana, Cara dan Peraturan Cabang Olahraga


a. Adaptif Pada Sarana
Adapun sarana yang digunakan pada atlit renang abk diantaranya
1. Baju renang
Pakaian renang sudah didesain sedemikian rupa untuk mempermudah anda
melakukan gerakan dengan nyaman. Bagi anda yang sedang hamil harus
memakai pakaian renang khusus hamil.
2. Celana renang
Celana renang banyak sekali dijual ditoko olahraga, khususnya untuk pria
pada saat renang harus menggunakan celana renang jangan memakai celana
asal-asalan karena dengan menggunakan celana renang tidak akan
menggangu pergerakan anda.
3. Kacamata renang
kacamata memang sangat penting digunakan agar mata anda tidak terasa
perih dan menimbulkan iritasi pada saat anda berenang di dalam air. Selain
itu anda juga dengan leluasa memilhat garis didasar kolam agar saat
berenang bisa lurus. Bagi anda yang penglihatannya minus, sekarang sudah
ada kacamata renang khusus minus.
4. Penutup kepala
Kegunaan tutup kepala pada olahraga renang untuk melindungi rambut dari
air kolam renang yang kurang sehat. Khususnya bagi anda yang mempunyai
rambut yang panjang dengan menggunakan penututp kepala ototmatis
rambut anda tidak akan mengganggu saat anda melakukan pergerakan
renang.

Fasilitas yang digunakan pada saat latihan, seperti:


1. Tali
2. Pemukul

7
3. Jam
4. Alat fitnes
5. Matras
6. Kaki katak
7. Hand paddle
8. Pull boy

1. Tali
Kegunaan Alat ini adalah untuk daya tahan dan spit.
2. Pemukul
Digunakan untuk memberi kode kepada anak tunarungu dan tunanetra untuk
mengetahui finish dan start
3. Jam
Digunakan untuk mengetahui waktu
4. Alat Fitnes
Digunakan untuk pemanasan sebelum melakukan latihan renang
5. Matras
Digunakan untuk alas saat melakukan latihan
6. Kaki Katak
Untuk mempercepcepat renang gaya bebas. Jadi kecepatan berenang gaya
bebas menjadi akan sangat cepat dan ternyata kaki katak ini lebih sering
digunakan sebagai perlengkapan selam.

7. Hand Paddle
Bagi yang ingin melatih dan memperkuat tangan (biasanya digunakan untuk
renang gaya bebas). Cara penggunaannya yaitu segeralah masukkan
ketelapak tangan kedalam hand paddle dan mulailah berenang.
8. Pull Boy
Digunakan untuk belajar berenang gaya kupu-kupu. Untuk alat yang satu ini
akan membantu kaki yang sering tenggelam ketika awal blajar gaya kupu-
kupu, dengan menggunakan alat ini kaki bisa lebih terangkat ke atas
permukaan air. Cara penggunaan: jepitkan pull boy pada paha dan mulailah
berlatih kaki gaya kupu.
F. Peraturan Dalam Perlombaan Renang

Berikut ini akan dijelaskan mengenai aturan dalam olahraga renang


perlombaan (the race) :

8
1. Seluruh perlombaan renang nomor perorangan (individual races)
harus dilakukan pemisahan antar gender.
2. Perenang yang berenang seorang diri untuk mendapatkan
kualifikasi, harus bisa menyelesaikan jarak renang secara
keseluruhan
3. Seorang perenang harus bisa menyelesaikan perlombaan diukuran
lintasan yang sama dari start sampai finish.
4. Disemua nomor perlombaan, perenang yang melakukan
pembalikan harus menyentuh fisik dinding di ujung kolam atau
lintasan, pembalikan harus dilaksanakan pada dinding dan tidak
boleh melangkah atau bertolak dari dasar kolam.
5. Pada nomor gaya bebas, perenang boleh berdiri di dasar kolam,
akan tetapi tidak diperbolehkan untuk berjalan.
6. Tidak diperbolehkan menarik tali lintasan.
7. Tidak diperbolehkan menunggu perenang di lintasan lain, hal ini
bisa mengakibatkan diskualifikasi.apabila hal ini terjadi dan
dilakukan secara sengaja, maka wasit akan melaporkan
pelanggaran ini kepada panitia serta organisasi dimana perenang
tersebut bernaung.
8. Ketika perlombaan dilakukan, perenang tidak boleh menggunakan
alat bantu yang membantu kecepatan berenang, membantu daya
tahan, serta daya apungnya contohnya seperti sarung tangan
bersirip, dan sebagainya. Peralatan yang boleh digunakan adalah
kacamata renang serta tempelan lainnya yang sudah mendapat
persetujuan dari komite Kesehataan Olahraga FINA .
9. Apabila ada perenang yang tidak terdaftar disuatu nomor
perlombaan masuk ke air pada saat perlombaan berlangsung
sebelum perenang lainnya menyelesaikan perlombaan tersebut,
maka perenang harus di diskualifikasi di nomor perlombaan yang
diikutinya.
10. Dalam satu regu estafet harus terdiri dari empat oramg perenang
11. Di nomor estafet, sebuah regu akan di diskualifikasi apabila salah
satu anggota regu sudah melompat dari titik start sebelum anggota
yang terdahulu menyentuh ujung dinding.

9
12. Suatu regu estafet akan terkena diskualifikasi apabila ada anggota
regunya yang tidak terdaftar melakukan renang disaat perlombaan
sedang berlangsung sebelum keseluruhan perenang dari seluruh
regu mencapai finish.
13. Sebelum melakukan perlombaan estafet, semua anggota regu dan
urutannya harus dilaporkan terlebih dahulu. Setiap anggota regu
hanya boleh melakukan pertandingan di nomor perlombaan
tersebut sebanyak satu kali. Susunan regu estafet boleh diganti
antara penyisihan atau final disuatu nomor perlombaan, asalkan
perenang yang ada di dalam regu tersebut tidak berubah dan sudah
disampaikan sebelumnya oleh klubnya. Diskualifikasi bisa
dilakukan apabila urutan perenang tidak sesuai dengan yang di
daftarkan. Penggantian perenang hanya boleh dilakukan apabila
berada dalam keadaan darurat dan harus ada surat keterangan dari
dokter.
14. Apabila perenang telah selesai melakukan perlombaan estafet,
maka harus segera meninggalkan kolam dan tidak mengganggu
perenang lainnya yang belum selesai lomba. Apabila perenang
tidak mematuhi aturan ini, maka regu estafetnya akan di
diskualifikasi.
15. Apabila pelanggaran mengancam keberhasilan seorang perenang,
maka perenang yang dilanggar diperbolehkan mengikuti seri
berikutnya. Apabila pelanggaran terjadi di acara final, maka wasit
boleh memerintahkan untuk mengulang lomba.
16. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan penarik serta alat bantu
lainya ataupun rencana serupa yang mengakibatkan efek demikian
G. Gaya renang
a. Gaya bebas / freestyle

Gaya bebas merupakan suatu gaya yang paling cepat dari semua gaya
renang yang dikompetisikan dan salah satu dari gaya pertama yanga harus diajar
kepada perenang pemula. Pelaksanaan renang gaya bebas adalah dengan

10
melakukan kayuhan lengan agar dapat bergerak maju secara berurutan diiringi
dengan tendangan kaki kaki secara terus menerus.

Posisi perenang yang horizontal memudahkan perenang tersebut untuk


mengambil nafas ke salah satu sisi sesudah kayuhan lengan. Pembelajaran dan
pengembangan dari gaya bebas dapat dicapai dengan memecah berbagai
kemampuan secara terinci ke dalam beberapa bagian.

1. Posisi tubuh
Posisi tubuh pada gaya bebas adalah telungkup. Kayuhan lengan dan kaki
yang konstan membuat gerakan menjadi efisien dan efektif.
Posisi tubuh pada gaya bebas.
a. Posisi tubuh datar, sedikit menyerong dari bagian pinggang ke bawah.
b. Pandangan mata ke depan dan sedikit mengarah ke bawah.
c. Posisi tubuh yang agak serong memudahkan tendangan ketika di
dalam air.
d. Sumber kayuhan dari lengan berasal dari bahu, memanfaatkan otot
otot dada yang kuat dan memberikan suatu dorongan yang kuat.
e. Posisi kepala dapat menyebabkan mengubah posisi keyuhan kaki. Jika
kepala lebih tinggi dari air, posisi kaki akan turun.

2. Gerakan tungkai dan kaki


Gerakan atau kayuhan tungkai yang dilakukan dengan benar akan menjaga
tubuh tetap dalam posisi horizontal dan seimbang.
Gerakan tungkai dan kaki.
a. Gerakan tungkai bersumbu pada pangkal.
b. Gerakan yang dilakukan adalah bergantian.
c. Ada sedikit tekukan pada lutut.
d. Bagian telapak kaki mengarah ke permukaan dan mengocok air tanpa
deburan.
e. Pergelangan kaki selalu rileks.
f. Banyaknya gerakan kayuhan tungkai dan kaki menendang boleh
bertukar tukar karena mungkin berbeda dengan kayuhan lengan.

3. Kayuhan lengan dan tangan


Kayuhan lengan dan tangan selalu berkelanjutan. Gerakan tersebut adalah
masuk, menyapu ke bawah, menyapu ke dalam, menyapu ke atas dan
kembali lurus ke depan.
a. Gerakan masuk

11
1) Tangan diputar dengan posisi telapak tangan separuh keluar dan
posisi ibu jari masuk pertama kali.
2) Tangan masuk diantara gerak kepala dan bahu dengan suatu sedikit
tekukan pada siku.
3) Tangan menjangkau jauh ke depan
b. Gerakan kayuhan bawah
1) Mengayuh tangan ke arah bawah seolah menangkap sesuatu.
2) Gerakan selanjutnya adalah mengayuh ke bawah dan keluar.
3) Siku siap menekuk adalah penting bahwa siku tetap lebih tinggi
dari tangan.
c. Kayuhan ke dalam
1) Posisi lengan sejajar dengan garis tubuh.
2) Siku menekuk 90 derajat.
3) Mempercepat tangan.

d. Kayuhan ke atas
1) Tangan sudah mencapai garis pusat tubuh.
2) Hal ini memungkinkan akselerasi melalui pinggang.
3) Tangan ke luar dari air diawali kelingking terlebih dahulu.

e. Kembali ke posisi semula


1) Gerakan ini santai dan menggunakan momentum dari sapuan ke
atas.
2) Posisi siku yang lebih tinggi dibanding tangan.
3) Tangan lewat sedekat mungkin dengan tubuh. Kondisi ini
tergantung pada fleksibilitas perenang.
4) Begitu tangan melewati bahu, lengan menjangkau jauh ke depan.

f. Pernafasan
1) Kepala diputar dengan perlahan pada waktunya secara alami.
2) Kepala diputar, tidak diangkat.
3) Pada posisi mengambil nafas posisi siku di atas.
4) Pengambilan nafas tidak dilakukan ketika lengan masuk ke air.
5) Kepala kembali ke posisi awal.
6) Buang nafas secara berangsur angsur.
7) Pengambilan nafas dilakukan tiap 2 atau 3 kali kayuhan lengan.
g. Pengaturan waktu
Biasanya setiap enam kali stroke kaki diimbangkan dengan satu siklus
stroke lengan. Hal ini bervariasi antara peranang satu dengan perenang
lainnya. Pada perenang jarak menengah dan jauh cenderung untuk
melakukan stroke kaki lebih sedikit.
Kesalahan dan tindakan perbaikan pada gaya bebas

12
Kesalahan Perbaikan

Kayuhan tidak kembali ke posisi awal Perenang menepuk kedua tangan


untuk memulai bersamaan, ketika posisi lengan lurus
Stroke kaki terlalu dalam Gunakan gaya apung, jika masih terjadi
kemungkinan lutut yang terlalu rendah
posisinya
Lutut berada di bawah perut Perenang harus menjaga posisi lutut tetap
di bawah air
Kayuhan lengan tidak sampai ke bawah Kayuhan lengan diarahkan ke bawah
tubuh perut
Perenang tidak mendorong sampai Gunakan tanda di pahanya (lakban).
melewati pinggang Upaya untuk menyentuhnya
Kayuhan tidak dilakukan secara berpola Lakukan stroke 2 atau 3 kali setiap
siklusnya

B. Gaya Punggung / Back Crawl

Gaya punggung, merupakan kebalikan dari gaya bebas mungkin gaya yang
paling mudah dari semua gaya yang dapat dipelajari dan dilatihkan, karena posisi
kepala yang berlawanan dengan air sehingga memudahkan mengambil nafas.

I. Posisi Tubuh
1. Posisi tidur tertelentang, horizontal dan efisien.
2. Telinga dibawah permukaan air.
3. Kepala tidak banyak bergerak, mata melihat kea rah jari kaki.
4. Dagu ditekuk dan posisitungkai tetap diair.
5. Posisi pinggang tetap dekat permukaan.
6. Bahu sebagai putaran lengan.

13
7. Untuk menjaga posisi tugkai tetap didalam air, pertahankan posisi
kepala hingga pinggang.
II. Tendangan
Tendangan kaki membantu posisi tubuh tetap horizontal dan menjaga
keseimbangan kayuhan lengan. Ini akan memperkecil ayunan tungkai ke
sisi lainnya. Gerakan ini juga memungkinkan memberikan dorongan.
1. Pinggang menjadi sumbu pergerakkan tungkai secara teratur.
2. Tungkai saling berdekatan.
3. Posisi tungkai hamper lurus dan lutut bawah dipermukaan air.
4. Pergelangan kaki santai namun terkunci.
5. Upayakan tidak membuat banyak gelombang saat menendang.
III. Kayuhan lengan
Kayuhan lengan pada gaya pungung adalah bergantian dan
berkelanjutan. Kayuhan lengan harus diupayakan memberikan dorongan
tetap. Lengan tertekuk memberi efisiensi gerak dibandingkan posisi lengan
lurus. Pada pase awal, kayuhan lengan lurus dianggap lebih baik
disbanding kayuhan lengan tertekuk.
1. Kayuhan Masuk
Kelingking masuk air terlebih dahulu, lengan lurus dan dekat
dengan garis bahu.

2. Kayuhan Bawah
a. Lengan menyapu mengarah ke bawah dan keluar seolah
menangkap. Gerakkan ini dibantu oleh putaran bahu secara
alami.
b. Tangan keluar dan mengarah ke bawah diawali oleh telapak
tangan.
3. Kayuhan Atas
a. Kayuhan lengan bergantian menyapu ke dalam dan naik.
b. Lengan ditekukkan 90 derajat.
4. Kayuhan Bawah Akhir
a. Lengan mendorong sampai ke paha.
b. Jari-jari menunjuk menyamping dan telapak tangan mengarah
kebawah.
5. Kembali Keposisi Semula
a. Ketika tangan muncul, posisi ibu jari terlebih dulu keluar.
b. Putar lengan dan pastikan bahwa kelingking masuk lebih
dahulu.
c. Lengan tetap lurus dan santai.
6. Pernafasan

14
Bernafas secara alami setiap satu kali siklus.
7. Pengaturan Waktu
Enam tendangan untuk satu kali siklus.

C. Gaya Dada

Gaya dada merupakan salah satu dalam gaya renang yang juga
dikompetensikan. Sebutan lain untuk gaya dada adalah gaya penyelamatan diri.
Perenang biasa melakukan gaya dada dengan melakukan gerakan tungkai dan
lengan secara simetris. Pengambilan nafas dilakukan setelah diawali oleh kayuhan
lengan.

Posisi tubuh pada gaya dada ada di air. Kedua telapak tangan menyatu dan
mendorong secara bersamaan ke depan kemudian melakukan gerak kayuhan
kedalam sehingga kedua telapak tangan kembali bertemu, demikian seterusnya.

Sedangkan teknik gerakan tungkai-kaki pada gaya dada lebih rumit


dibandingkan dengan gaya bebas dan punggung. Gerakan tungkai-kaki pada gaya
dada seperti gerakan pada katak.

D. Gaya Kupu-Kupu

Setelah perenang menguasai ke 3 gaya tersebut diatas dengan baik, maka


tahap berikutnya adalah menguasai renang kupu-kupu. Gaya kupu-kupu
memerlukan kondisi gerakan yang baik antara kayuhan lengan dan tendangan
tungkai kaki. Pola pembelajaran gaya kupu-kupu sebaiknya dilakukan secara
bertahap, yaitu :tendangan kaki, kayuhan lengan dan pernapasan.

E. Gaya ganti perseorangan

Renang gaya ganti perseorangan adalah salah satu nomor yang juga
diperlombakan dalam kejuaraan renag. Renang gaya ganti perseorangan dapat
dilakukan dengan menyenangkan oleh perenang. Pada nomor ini, perenang harus

15
menggunakan ke empat gaya yang sudah desuai dengan arahan atau perintah.
Adapun gaya yang dilakukan dinomor ini adalah gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada dan gaya bebas.

Untuk menguasai nomor ini atlet perlu dilatihkan ketepatan penggunaan


keempat gaya sesuai dengan perintah dan dilakukan segera setelah pembalikan.
Pelatih dan perenang juga harus mengetahui dengan pasti kelemahannya
pada salah satu gaya tertentu pada nomor ini. Selama lomba dilaksanakan, pelatih
harus memastikan bahwa perenangnya berkonsentrasi pada kelemahannya,
sehingga tidak banyak membuang energy pada gaya tersebut selama nomor lomba
berlangsung.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan Jasmani Khusus didefinisikan sebagai satu sistem


penyampaian pelayanan yang komprehensif yang dirancang untuk
mengidentifikasi, dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor .
Tujuan pendidikan jasmani bagi yang berkelainan adalah untuk
membantu mereka mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
mental, emosional dan sosial yang sepadan dengan potensi mereka melalui
program aktivitas pendidikan jasmani biasa dan khusus yang dirancang
dengan hati-hati.
Dalam pembelajaran adaptif Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat
mempunyai motifasi lagi untuk meningkatkan ketrampilan yang
dimilikinya sehingga para siswa tersebut dapat berprestasi. Selain itu Anak
Berkebutuhan Khusus dapat meningkatkan kebugaran jasmani dengan
pembelajaran adaptif yang telah dimodifikasi, dengan kata lain adanya
pendidikan jasmani adaptif dapat meningkatkan kebugaran jasmani Anak
Berkebutuhan khusus sama halnya dengan anak-anak normal lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

17
Buku panduan cabag olahraga renang special Olympics. Special Olympics
Indonesia. 2009

18

Anda mungkin juga menyukai