Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN DAN JAWABAN

KELOMPOK 1
PERTANYAAN :
1.MUHAMMAD ASRUL: Apakah pengenalan air di setiap kelompok usia
sama?
2. ISMAH NURMULKIAH : Kenapa kita perlu pengenalan air sedangkan
kita dari kecil udah sering mandi?
3. NASWIRANTO : Teknik agar air tidak masuk hidung dan telinga?
4. OKI ISLAMABAT : Bagaimana cara pengenalan air bagi penyandang
disabilitas
5. PUTRI ANGERAINI : bagaimana pengenalan air bagi yang sangat
ketakutan sama air
6. ANISA RESWAYA : Apakah pengenalan air selalu dilakukan sebelum
berenang?
JAWABAN :
1. AL FARID : secara umum kalau untuk pengenalan air itu semuanya
sama tidak ada yang membedakan usia,kecuali sudut pandang individu
yang melakukan pengenalan air itu anak kecil,remaja,atau dewasa,kalau
anak kecil yang jelas perlu pendampingan yang lebih
2. MEUTIA HELMI : Karena skrang kita membahas pengenalan air dalam
ruang lingkup berenang, bukan pengenalan air biasa. Pengenalan air
disini seperti cara bernafas didalam air, cara mengapung dll.
3. Dewi Motik : Pertama-tama kita harus lah memahami bagaimana
pengenalan air dalam renang teknikdasar nya agar tidak terjadi
kemasukan air dalam hidung dan kuping dengan tau dan memahami
pertama latihan dulu pernafasan dalam air dengan baik dan teknik
mengapung nya lalu teknik meluncurnya agar tidak terjadi kemasukan
air dalam hidung dan kuping pada saat renang.
4. AMELIA AGUSTINA : Berenang terkadang menjadi salah satu kegiatan
yang dapat menimbulkan trauma bagi tunanetra, terutama yang baru
pertama melakukannya. Saat berenang, telinga yang digunakan untuk
mengakses keadaan lingkungan di sekitar berada di dalam air.
Jika belum terbiasa dan sampai panik, maka tunanetra akan mengalami
disorientasi saat berenang. Orientasi arah menjadi kacau karena panik
dan dapat memicu kelelahan saat berenang, meski tepi kolam sudah
dekat.
Sebab itu, tunanetra kerap mengalami trauma atau fobia terhadap air.
Namun bukan berarti tunanetra tidak boleh berenang. Ada beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi trauma atau fobia air bagi
tunanetra.
Pertama, terapi air yang diberikan harus berdasarkan jenis
ketunanetraannya. Penyandang disabilitas netra yang mengalami
ketunanetraan dari lahir memiliki konsep berbeda mengenai kolam
renang dengan mereka yang kehilangan kemampuan penglihatan saat
dewasa.
Tunanetra yang belum tahu konsep kolam renang harus dibawa dulu ke
kolam dangkal untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
Setelah melakukan penyesuaian selama beberapa minggu, barulah
tunanetra tersebut dikenalkan dengan kolam yang lebih dalam.
Supaya tidak terkejut dengan kolam renang dalam, tunanetra kembali
diajak menyesuaikan pendengaran dan kulit di dalam air. Bila sudah tidak
takut dengan rendaman air setinggi dada atau leher, baru diajarkan
mengambang.
Konsep pengenalan air ini berlaku bagi tunanetra dewasa.
Perbedaannya, terletak pada kemampuan mengantisipasi keadaan
ketika pendengaran terendam air. Bagi orang yang baru kehilangan
penglihatan, berenang di kolam seperti berada di lautan.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, tunanetra harus selalu ditemani
pendamping ketika berenang. Setelah memahami kondisi kolam melalui
kegiatan orientasi renang, fobia atau trauma air secara perlahan akan
hilang.
Selain didampingi, untuk menjaga keselamatan, tunanetra
sebaiknya berenang di pinggir kolam. Coba dulu berenang di sepanjang
tepi kolam untuk membiasakan diri berada di dalam air sekaligus
menghindari tunanetra tertabrak perenang lain.
5.M FAISOL P : Yg pertama hal yg perlu di terapkan adalah memberi
motivasi bagi anak tersebut agar berani datang ke kolam renang dlu,
Setelah masuk kolam renang, baru pengenalan air di kolam yg dangkal
beberapa waktu, seperti 1-7 hari agar rasa menyenangkan di kolam
renang timbul dengan maen2 di kolam renang,
Baru nanti di ajarkan teknik renang setelah anak tersebut merasa
nyaman di air dan di kolam renang
6. M. FAISOL P DAN ALFARID : Iyaa karena itu penting untuk
memberikan rasa nyaman pada orang yg ingin berenang dan juga
penting bagi suhu tubuh karena setiap kolam suhu air itu beda2 jadi
mencocokan dengan suhu tubuh terlebih dahulu, agar menghindari
cedera, seperti kram karena kondisi air yg dingin, dan menghindari
terjadi nya demam akibat suhu air dan suhu tubuh berbeda

Anda mungkin juga menyukai