PENDIDIKAN REKREASI
DOSEN PENGAMPU :
Ahmad Richard Victorian,M.Pd
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Emosi,Jenis dan ciri-ciri emosi,ciri kematangan
emosi remaja,factor-faktor yang mempengaruhi emosi,upaya orang tua dan guru dalam
mengembakngkan emosi remaja" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Emosi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Palembang, 16 Agustus
2021
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 4
BAB I Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang 5
1.2.Rumusan Masalah 6
1.3.Tujuan Penulisan 6
BAB II Pembahasan 4
2.1 Pengertian Emosi 5
2.2 Jenis Dan Ciri-ciri Emosi 6
2.3 Ciri kematangan emosi remaja, 6
2.4 Factor-faktor yang mempengaruhi emosi 6
2.5 Upaya Orang tua dan guru dalam mengembangkan emosi remaja 6
BAB III Penutup 4
3.1.Kesimpulan 5
Daftar Pusataka 4
BAB I
PENDAHULUAN
Emosi adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis untuk bertindak karena adanya stimulus
yang diterima oleh indera. Emosi juga dapat dikatakan sebagai hasil dari suatu
penggambaran pikiran yang terjadi karena adanya rangsangan emosional yang diterima dari
dalam dan bisa juga dari luar tubuh (Schachter and Singer, 1962; Charland, 1995). Emosi
juga sering dikaitkan sebagai hal yang identik dan berhubungan erat dengan perasaan
(Whiting, 2011). Secara umum emosi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu emosi positif :
bahagia, excitement, kasih sayang, dan terkejut atau heran (wonder); dan emosi negatif yang
terdiri dari marah, sedih, takut (Yudari and Budisetyani, 2013).
Peran atau keadaan emosi positif dalam diri seseorang dapat berpengaruh dalam tindakan
atau aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik
(Fredrickson, 2001), misalnya dalam aktifitas belajar seseorang, keadaan emosi positif
sebelum belajar dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dalam hal memamahami
pelajaran tersebut (Park, Knörzer, Plass and Brünken, 2015).
Sistem pembelajaran elektronik atau yang dikenal dengan istilah e-learning telah banyak
dikembangkan untuk membantu dalam proses belajar, dan e-learning pun telah berkembang
menjadi bermacam bentuk seperti tutoring system, virtual classroom, dan mobile learning
(sistem e-learning yang berjalan pada perangkat mobile) (Shen, Wang and Shen, 2009).
Diantara elemen-elemen desain yang telah disebutkan, warna dan bentuk memiliki penguruh
terhadap emosi seseorang. Elemen desain warna sebagai elemen desain yang paling memiliki
potensi lebih besar dalam mempengaruhi emosi seseorang. Warna sering dikaitkan dengan
jenis-jenis emosi, baik itu emosi positif maupun emosi negatif (Nijdam, 2007; NAz and Epps,
2004).
Respon emosi positif atau negatif terhadap warna tergantung dari bagaimana sensasi
yang dirasakan terhadap warna yang di lihat, faktor lain seperti jenis kelamin, usia, budaya
bisa mempengaruhi persepsi atau tanggapan dalam menilai suatu warna (Adams and Osgood,
1973; Hemphill, 1996; Sotgiu et al., 2011). Warna juga memiliki kemampuan dalam
mempengaruhi perhatian, perilaku, dan pencapaian hasil belajar seorang pelajar (Gaines and
Curry, 2011).
PEMBAHASAN
Sejalan dengan usianya, emosi seorang individu pun akan terus berkembang. Proses
pembetukan melewati setiap fase perkembangan, yang didukung oleh faktor eksternal
maupun faktor internal. Faktor internal misalnya usia, dan lingkungan keluarga. Sedangkan
faktor eksternal seperti teman sebaya, lingkungan sekolah dan masyarakat. Perkembangan
emosi seseorang dapat dipengaruhi lingkungan. Pola emosi setiap orang berbeda dan
memiliki karakteristik masing-masing. Dibawah ini dijelaskan beberapa definisi emosi
menurut beberapa tokoh:
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of Psychology, emosi adalah sebagai suatu
keadaan yang terangsang dari organisme mancakup perubahan-perubahan yang disadari, yang
mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi dengan
perasaan, perasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh
perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah
Sedangkan menurut Sudarsono (1993) Emosi adalah Suatu keadaan yang kompleks dari
organism seperti tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam
organ tubuh yang sifatnya luas, biasanya ditambahi dengan perasaan yang kuat yang
mengarah ke suatu bentuk tingkah laku atau perilaku tertentu. Erat hubungannya dengan
kondisi tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dapat diekspresikan seperti
tersenyum, tertawa, menangis, dapat merasakan sesuatu seperti merasa senang, merasa
kecewa.
Emosi adalah
2.2. Jenis Dan Ciri-Ciri Emosi
1. Perasaan Cinta
Rasa cinta ialah emosi terdapat pada diri seseorang, dimana seseorang tersebut
memiliki perasaan cinta dengan lawan jenisnya.
2. Perasaan Marah
Rasa marah ialah lawan dari rasa cinta, yakni emosi terdapat pada diri seseorang
untuk memutuskan perasaan seseorang terhadap orang lain yang dibenci.
3. Perasaan Sedih
Rasa sedih ialah suatu emosi seseorang yang ditandai dengan perasaan kehilangan
yang dicintainya.
4. Perasaan Malu
Rasa malu ialah suatu emosi terdapat pada diri manusia akibat sebuah tindakan
yang dilakukannya sebelumnya.
5. Perasaan Benci
Rasa benci ialah suatu keadaan emosi seseorang yang menggambarkan
permusuhan. Rasa benci bisa terjadi karena sakit hati yang timbul rasa yang
dijauhinya.
6. Perasaan Takut
Rasa takut ialah emosi yang terdapat pada diri seseorang yang timbul pada saat
situasi genting yang dihadapi seseorang.
7. Perasaan Cemburu
Rasa cemburu ialah emosi yang terdapat pada diri seseorang yang merujuk pada
perasaan kehilangan sesuatu yang dianggap berharga dalam hubungannya.
8. Perasaan Dengki
Rasa dengki ialah suatu emosi yang negatif terdapat pada diri seseorang, dimana
orang tersebut merasa kurang senang melihat orang lain mendapatkan sesuatu.
Ciri-Ciri Emosi Menurut Para ahli
3.Emosi terjadi pada sifat pribadi seseorang, contohnya ketika seseorang merasa
ketakutan terhadap sebuah benda.
3.Dalam hubungan dengan panca indera, suatu emosi dapat timbul ketika
seseorang melihat di depan matanya
1.
2.
3.
2.3. Ciri Kematangan Emosi Remaja
2.5. Upaya Orang Tua dan Guru Dalam Mengembangkan Emosi Remaja
Upaya-upaya yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak melatih
kecerdasan emosi mereka:
1.Menjadi teladan
Teori sosial kognitif mengatakan bahwa anak tidak hanya belajar dari apa yang
mereka dengar dan baca, namun juga dari apa yang mereka observasi. Untuk
mengajarkan penguasaan emosi pada anak, orang tua terlebih dahulu perlu
menjadi teladan untuk mencontohkan kecerdasan emosi yang konstruktif. Sebagai
contoh, saat menghadapi stress dalam bekerja, kemampuan orang tua untuk
mengontrol dan menghadapi stress tersebut akan dipelajari oleh anak. Bagi anak
yang terbiasa melihat orangtua melampiaskan kemarahan yang meledak-ledak di
rumah, mereka akan cenderung merasa bahwa melampiaskan amarah yang
meledak-ledak adalah hal yang biasa.
Ketika anak mulai mencoba meniru perilaku orangtua dalam mengontrol emosi,
ada kalanya mereka gagal pada percobaan-percobaan awal. Agar anak berhenti
mencoba bahkan saat merasa tidak bisa, orangtua tetap harus mendorong mereka
untuk terus mencoba. Kecerdasan emosi dapat dilatih dan dikembangkan, dengan
demikian anak akan dapat menguasai kemampuan tersebut jika terus berlatih.
3.Memfasilitasi
Tidak cukup hanya dengan menjadi teladan dan memotivasi, ada kalanya orangtua
perlu memfasilitasi anak dalam proses pembelajarannya. Contoh memfasilitasi
pembelajaran kecerdasan emosi pada anak adalah dengan menjelaskan dan
menanamkan pengertian mengenai perilaku atau situasi tertentu. Sebagai contoh:
saat anak merasa ingin merengek-rengek ditempat umum, orangtua perlu
menjelaskan mengapa perilaku tersebut tidak baik, dan memberikan masukan
bagaimana sebaiknya mereka menanggapi situasi yang mereka hadapi.
4.Memberikan reward dan konsekuensi
PENUTUP
3.3. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bhave, Swati. Y & Saini, Sunil. (2009). Anger Management. New Delhi. India:
Sagepublication