Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN JASMANI & OLAHRAGA ADAPTIF UNTUK

ANAK TUNALARAS
TUNA LARAS
Menurut Medis

Tunalaras adalah individu yang mempunyai ketidakmampuan belajar disebabkan


oleh faktor intelegensi, saraf, dan kesehatan
Menurut Psikologi

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi


dan kontrol sosial. Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang
yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya

Menurut Ortopedagogik

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi


dan kontrol sosial
CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK TUNALARAS
Menurut jenis dan hambatan

a. Gangguan Emosi

Gentar, yaitu suatu reaksi terhadap suatu ancaman yang tidak disadari, misalnya ketakutan yang
kurang jelas obyeknya

Takut, yaitu rekasi kurang senang terhadap macam benda, mahluk, keadaan atau waktu tertentu

Gugup (nervous), yaitu rasa cemas yang tampak dalam perbuatan-perbuatan aneh

Sikap iri hati, yang selalu merasa kurang senang apabila orang lain memperoleh keuntungan

Perusak, yaitu memperlakukan bedan-benda di sekitarnya menjadi hancur dan tidak berfungsi

Malu, yaitu sikap yang kurang matang dalam menghadapi tuntunan kehidupan

Rendah diri, yaitu sering minder yang mengakibatkan tindakannya melanggar hukum karena
perasaan tertekan.
b. Gangguan Sosial, anak ini mengalami gangguan atau merasa kurang senang
menghadapi pergaulan

Mereka datang dari keluarga pecah (broken home) atau yang sering kena marah
karena kurang diterima oleh keluarganya

Biasa dari kelas sosial rendah berdasarkan kelas-kelas sosial

Anak yang mengalami konflik kebudayaan yaitu, perbedaan pandangan hidup antara
kehidupan sekolah dan kebiasaan pada keluarga

Anak berkecerdasan rendah atau yang kurang dapat mengikuti kemajuan pelajaran
sekolah

Dari keluarga yang kurang harmonis sehingga hubungan kasih sayang dan batin
umumnya bersifat perkara
Berat-ringannya kenakalan

Besar kecilnya gangguan emosi, artinya semikin tinggi memiliki perasaan negative
terhadap orang lain

Berat ringannya pelanggaran/kejahatan yang dilakukan dapat diketahui dari sanksi hukum

Frekwensi tindakan, artinya frekwensi tindakan semakin sering dan tidak menunjukkan
penyesalan terhadap perbuatan yang kurang baik

Tempat/situasi kenalakan yang dilakukan artinya Anak berani berbuat kenakalan di


masyarakat sudah menunjukkan berat, dibandingkan dengan apabila di rumah

Mudah sukarnya dipengaruhi untk bertingkah laku baik


LANDASAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
Konvensi PBB tentang Hak anak tahun 1989.

Deklarasi Pendidikan untuk Semua di Thailand tahun 1990.

Kesepakatan Salamanka tentang Pendidikan inklusi tahun 1994.

UU No. 4 tentang Penyandang Cacat tahun 1997.

UU No. 23 tentang Perlindungan Hak Anak tahun 2003.

PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional tahun 2004.

Deklarasi Bandung tentang Menuju Pendidikan Inklusi tahun 2004


MODIFIKASI PEMBELAJARAN

- Mencerminkan DAP (Developentally Appropriate Practice). Artinya bahwa tugas ajar yang
disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat
membantu mendorong kearah perubahan tersebut.

Dalam pembelajaran penjas adaptif untuk penyandang tuna laras, ada beberapa hal yang bisa
dimodifikasi, antara lain: sarana dan prasarana, peraturan, dan media pembelajaran
- Memberikan pembelajaran dengan metode inklusiBanyak yang beranggapan bahwa
pendidikan inklusi diperuntukkan khusus bagi murid-murid yang memiliki keterlambatan
bahkan secara lugas masih beranggapan bahwa pendidikan inklusi hanya untuk anak yang
memiliki keterbelakangan dalam segala hal. Orang tua murid pun merasa khawatir tatkala
anaknya harus belajar di kelas yang di dalamnya ada anak yang mengikuti program inklusi.
JASMANI ADAPTIF

Merupakan suatu sistem penyampaian yang sifatnya menyeluruh untuk memecahkan


masalah dalam ranah psikomotorik anak berkebutuhan khusus
OLAHRAGA YANG DAPAT DILAKUKAN
OLEH ANAK TUNALARAS

Tidak ada olahraga khusus untuk tunalaras tidak mengalami kekurangan fisik,
kognitif rata-rata normal. Namun hanya saja harus tedapat guru yang mendampingi
dia saat bermain
KESIMPULAN

Anak tunalaras atau yang disebut dengan anak yang memiliki gangguan perilaku ialah anak
yang normal. Namun diharuskan terdapat guru yang mendampingi agar dapat membuat
dia merasa nyaman untuk shearing mengenai pelajaran, pergaulan, keluarga DLL. Agar ia
merasa di sayangi. Dalam bidang olahraga anak tunalaras dapat mengikuti hanya saja
terdapat guru yang dapat memperhatikan perilaku dari anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai