Anda di halaman 1dari 4

9.

5 Main Ligu/Sengki
permainan ini dulu sangat populer di Indragiri Hilir. Utama sekali daerah yang banyak kebun
kelapaorang-orang menyebutnya main ligu.di mandah-kateman dan sekitarnya,daerah yang nyaris 100
persen hidup diperkebunan kelapa rakyat,menyebut permainan ini dengan nama sengki

.Permainan ligu menggunakan bilah sepanjang 40cm dan lempengan tempurung kelapa yang dibentuk
serupa hati sekitar 6x8 cm atau 8x10 cm. Seperti bermain golf, stik digunakan sebagai alat penepuk atau
pemukul. Sedangkan bilah tempurung sengki dijadikan alat yang ditepuk atau dipukul. Jadi stik bilah itu
gunanya untuk mempelantingkan buah sengki. Mainnya dilakukan secara beregu. Satu regu boleh dua
sampai enam orang. Ada pihak kawan. Ada pihak lawan. Saling berhadapan.

9.5.1 Jalan Permainan


Persiapan permainan dimulai dengan memilih teman seregu. Jalannya permainan dimulai
memilih kawan seregu. Caranya masing-masing melambungkan buah ligu atau sengki. Ligu telentang
bergabung dengan rekan yang telentang lainnya, sedangkan ligu yang telungkup bergabung dengan yang
telungkup pula. Bila terjadi sama, sama-sama banyak yang telentang atau sebaliknya banyak yang
telungkup, yang lebih banyak samanya diundi lagi dengan melambung ligu itu berkali-kali hingga
terdapat kawan seregu dengan jumlah yang sama.
Untuk menentukan regu mana yang berhak membawa lebih dulu, kedua ketua regu melambung
kepingan ligunya lagi. Yang telungkupkalah, dan yang tertelentang menang. Jika terjadi persamaan maka
akan diulang beberapa kali lagi supaya ada yang kalah dan ada pula yang menang.

Bagi kelompok yang kalah,disebut menahan.ligu yang kalah masing-masing ditancap ke tanah atau
lapangan csecara berbanjar dan sejajar.jarak antara satu ligu dengan ligu yang lain seukuran satu
langkah atau istilahnya selangkah.

Permainan dimulai. Penaik bersiap dengan stik bilah di tangan kirinya Ligu atau sengki yang berada di
tangan kanannya diletakkannya ke tanah menghadap sengki lawan yang akan dipangkah. Jarak antara
yang memangkah dengan yang dipasang disepakati dari awal. Sang penaik duduk setengah berjongkok.
Kaki kirinya berpihak ke tanah. Sedangkan lutut kaki sebelah kanannya ditekuk ke tanah atau ujung
lututnya mendekati tanah. Pangkal stik digenggamnya dengan tangan kirinya. Sedangkan ujung stik
“ditujuhkannya” di celah lekukan ligu yang berada di atas tanah. Setelah berada dalam posisi siap begini,
tangan kanannya, dengan satu sentakan langsung menepuk atau menampar stik, sehingga buah sengki
terbang melayang menuju ke arah ligu yang akan dipangkah.
9.4.2 Aturan permainan

 Pertama, bila terkena ligu lawan tidak tumbang, pangkah harus diulang;
 Kedua, dalam memukul, terserah mana saja yang kena dalam ligu yang berjajar, itu sudah
dianggap sah;
 Ketiga, usaha yang naik mesti mengenai ligu lawannya
Waktu memukul, sebut sebanyak buah si pemain. Umpamanya lawan lima orang, sebutkan:
“Cabang buah lima. Tapi umpamanya terkena buah ketiga, penaik terpaksa meloncat tiga kali
dari garjs permulaan memukul. Setiap jatuh, bilah diklikkan sebagai garis start yang baru.
 keempat ,kalah-menang
bila pemain sudah sampai pada garis terakhir terlebih dahulu dari lawannya , maka merekalah
yang dinyatakan menang.mereka yang kalah dihukum dengan hukuman memasang legu masing-
masing, lalu dipangkah oleh yang menang berkali-kali hingga legunya pecah. Tujuan hukuman,
untuk menghabiskan atau menusnahkan ligu atau buah sengki lawan. Karena itu dalam bermain
ligu, masing-masing mempersiapkan ligunya beberapa buah setiap orang.

9.4.3 Pertukaran Naik


Pertama, bila sudah seluruh lawan yang naik habis membawa, sedangkan ligu lawan masih
tertinggal/masih tertancap biar pun sebuah saja, dianggap mati. Lalu dilakukan pertukaran posisi penaik
dengan penahan. Mereka yang semula sebagai menahan jadi pihak naik, yang naik jadi penahan. Kedua,
kalau seluruh kawan seregu tak mengenai sasaran pukulan, maka giliran naik jatuh pada pihak lawan.

9.6 Jong
Perahu jong permainan anak lelaki pesisir dan pulau negeri Melayu. Namanya perahu. Tetapi sebetulnya
adalah duplikat atau tepatnya miniature sebuah perahu. Ada layarnya. Ada kemudinya. Beda dengan
perahu pada umumnya, selain bentuknya kecil, perahu jong ini bentuknya panjang dan ada anak perahu
di samping kanannya, yang dinamakan kate atau ganda kate. Jong dengan katenya dilekatkan
dengan^ayu bilah kecil yang dipasang melintang.

Perahu jong ini dibuat dari kayu pulai.sejenis kayu lempung,ringan dan mudah dibentuk . Tukang ahli
membuat perahu jong biasanya membentuk berbagai rupa ornamefi jong untuk memperindah jong. Ada
sauknya berkepala naga. Ada juga berkepala burung. Begitu pula bila sudah sampai ke tangan peminat
atau pemilik jong Dia akan memoles dengan memberikan berbagai corak cat kesukaan masing-masing.

Ukuran perahu jong ini beragam. Ada besar dan ada pula kecil. Tetapi rata-rata yang dimainkan untuk
dilombakan panjangnya sekitar 1,30 hingga 1,35 meter. Lambung perahunya dikeruk layaknya sebuah
perahu, tetapi ditutup sedemikian rupa, selain agar air tidak masuk, juga untuk memperindah
bentuknya. Di sisi kanan perahu dipasang kate, yang dilekatkan dengan bilah kayu seukuran 1,40 meter.
Fungsinya sebagai penyeimbang. Kalau tidak ada kate, perahu tidak bisa tegak walaupun dalam kondisi
tidak berlayar. Perahu jong ini panjang kurus, sedangkan layarnya cukup besar.

Soal layar. Untu kjong berukuran 1,30 hingga 1,35 meter layar utama yang dipasang agak lebih tinggi
daripada panjang perahu, yaitu antara 1,50 meter-1,60 meter. Dilengkapi dengan layar kecil di depan
layar utama ,yang disebut jip Sedangakn kemudi jong trletak ujung ganda kate.perahu jong dimaikan di
laut,pesisir,atau sungai,tempat angina nertiup bebas.biasanyan dimaikan ketika air laut tengah pasang.
Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pantai berpasir biasanya main atau melepaskan jong ke laut
atau sungai seraya mengarung air pantai yang dangkal. Dilepas dari arah laut menuju ke pantai. Lalu bila
ada jong yang lepas ke tengah laut diambil menggunakan perahu yang sebenarnya. Sedangkan bagi
mereka yang tinggal di daerah berlumpur, seperti di Indragiri Hilir, memainkan atau melepaskan jong
dari arah laut atau seberang sungai dengan menggunakan sampan atau perahu.

Jong bergerak karena layarnya diterpa tiupan/angin. Seorang yang ahli bermain jong atau joki jong
biasanya dia sangat tahu bagaimana mengarahkan haluan jong, meregang atau menyetel ikatan tali
layar sampai menyetel kemudi jong agar bisa bergerak laju. Jong yang bagus dimaikan oleh joki jong
yang ahli, biasa akan menjadikan jong bergerak mencicit,laju,seperti berlari meniti diatas buih-buih
gelombang.

Festival atau lomba main jong sama dengan lomba pacu sampan atau lomba kendaraan darat. Bermula
dari garis start dan berakhir di garis finish yang disepekati atau ditetapkan panitia. Hanya bila kendaraan
darat, seperti lomba sepeda motor, arenanya berkelok-kelok, dalam perlombaan jong selalu memakai
garis lurus. Jong yang keluar sebagai pemenang adalah jong yang sampai lebih dulu di garis finis. Bukan
perahu jong yang laju tetapi haluannya berbelok arah. Namun tidak jarang pula, dalam main-main ini
dilombakan beradu laju. Tidak peduli arah agak membelok.

Jadi untuk memainkan atau menjadi seorang joki sebuah memerlukan juga keahlian membaca angin dan
gelombang, malah juga arus air laut atau sungai. Dari piawai memahami kekuatan gerak angin, arus, dan
gelombang, si joki jong tahu pula menyetel agak diulur atau ditarik tali ikatan layar utama atau layar
jipnya. Begitu pula setelan kemudinya. Di Riau, seperti Dumai, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, dan
Indragiri Hilir menggemari permainan ini. Begitu pula Kepulauan Riau dan daerah pesisir dan pulau
lainnya.

9.7 Tam-Tam Buku


Permainan rakyat ini sangat dikenal pada masyarakat Melayu nusantara, juga di Riau. Selalu dimainkan
oleh anak-anak usia dini, anakranak taman kanak-kanak sampai anak-anak seusia sekolah lanjutan
pertama. suasana bermainnya sangat meriah dan menggembirakan. Bukan saja bagi anak-anak yang
bermain tetapi juga bagi orang-orang yang menyaksikannya. Sangat menghibur. Bentuk permainannya
ada anak-anak mengambil posisi seperti tangguk jermal dan anak-anak lainnya berposisi seperti ikan-
ikan yang terbawa arus masuk ke dalam hadangan jajar jermal dan berakhir diciduk tangguk atau ambai
jermal yang disentak.
Cara bermain
Diawali dua orang anak mengambil posisi berhadapan sebagai tiang pancang rerumahan jermal. Tangan
masing-masing dua orang anak ini (A dan B) saling menggenggam dengan jari-jari mereka saling
bertautan. Di bawah tangan yang berpegangan ini selain tampak seperti rerumahan jermal, juga tampak
seperti terowongan untuk dilalui orang-orang. Setelah rerumah jermal atau terowongan siap,sekawanan
anak-anak lainnya yang tidak ditentukan jumlah berderet berjalan menunduk sambil tiap-tiap orang
memegang bahu atau punggung juga pinggang teman di depannya. Ketika berjalan sambil menunduk
inilah dinyanyikan lalu Tam Tam Buku. Bila lagunya sudah selesai lalu perangkap ambai memerangkap
anak yang pas lalu di bawahnya.

Langkah-langkah dalam permainan ini bisa pula diurut demikian:


 A dan B berdiri berhadapan, lalu menautkan jari-jari kedua tangan orang ini, untuk membuat
rerumah jermal atau terowongan di bawah lengan mereka.
 Anak-anak yang menjadi tam tam buku lalu berderet berbaris memanjang ke belakang. belakang
memegang bahu atau punggung atau juga pinggang teman di depannya.
 Deretan barisan ini lalu berjalan berkeliling keluar terowongan seraya membungkuk-bungkuk
sambil menyanyikan lagu Tam Tam Buku.
 Pas lagu selesai A dan B memerangkap salah satu anak yang ada di bagian belakang. Kalau
belum masuk ke bagian belakang deretan lagu terus diulang..
 A dan B menahan anak dalam deretan yang terperangkap, dengan memberikan satu
pertanyaan, “Kamu menjadi matahari atau bulan?” Bila sang anak memilih matahari dia akan
berdiri di belakang A dengan memegang punggung A. Sebaliknya, bila memilih bulan dia akan
berdiri di belakang B dengan memegang punggung atau atau bahu B
 Untuk kepentingan matapelajaran - sebelum masuk ke poin 5 di atas, A atau B bisa memberikan
satu pertanyaan berupa soalan dari sebuah mata pelajaran, Misalnya soal dari pelajaran agama.
“Apa yang dimaksud dengan rukun Islam?” Baru kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan
nomor 5,“Kamu mau menjadi matahari atau bulan?”
 Berkeliling masuk keluar terowongan atau gerbang rerumahan jermal terus dilanjutkan sampai
deretan anak-anak itu habis diperangkap satu per satu setiap akhir lagu tamtam buku.
Pertanyaan matahari atau bulan terus diberikan. Begitu juga andai ingin menambah soal mata
pelajaran.
 Peminat yang paling banyak diikuti dengan pilihan matahari atau bulan adalah pemenang dalam
permainan ini ..

Anda mungkin juga menyukai