Anda di halaman 1dari 8

1.

Sejarah Renang di Dunia


Renang sudah dilakukan sejak adanya manusia itu sendiri. Sejarah renang dapat
di temukan diberbagai belahan dunia. di Yunani renang merupakan salah satu pokok
terpenting dalam pendidikan keseluruhan. Bangsa romawi menganggap bahwa renang
merupakan suatu faktor penting dalam pendidikan keprajuritan. 
Pada tahun 1800 di Jerman dan Australia dibuat kolam renang yang pertama
kalinya sebagai tempat latihan renang para prajurit dan mulai saat itu renang dimasukan
sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah ketentaraan. 
Renang pertama kali diperkenalkan oleh Mattew Webb pada tahun 1875. Ia
adalah orang yang berhasil melintasi Teluk Inggris dengan berenang selama 21 jam.
Gaya renang yang pertama kali di temukan adalah daya meniru anjing yang
menyeberang sungai maka gaya tersebut di namakan "dog style" atau gaya anjing,
sedangkan gaya berikutnya adalah gaya yang menggunakan kaki seperti menggunting
dan gerakan tangan keluar dari permukaan air gaya tersebut dikenal dengan nama gaya
bebas yang pertama kali memperkenalkan adalah seorang perenang Inggris bernama
Trudgeon.
Inggris merupakan negara pertama yang mempunyai banyak kolam renang dan
ada sekitar 300 perkumpulan renang sehingga olahraga renang dapat dikatakan berasal
dari negara Inggris dan perenang yang terkenal pada waktu itu yaitu Frederik Cavell,
yang juga penemu gaya dengan gerakan seperti harimau merangkak kemudian gaya
tersebut dikenal dengan nama gaya Crawl yang berarti gaya merangkak.
Pada tahun 1908 saat berlangsungnya olympiade di London terbentuklah badan
perseriktan renang international yang diberi nama Federation Internationale de Nation
Amateur disingkat FINA. Mulai saat itulah olahraga renang berkembang sangat pesat
dan selalu dilombakan pada Olympiade-olympiade dunia.
Renang akhirnya menjadi salah satu cabang olahraga pada abad ke-19 di London,
Inggris. Awalnya, renang merupakan olahraga yang tidak begitu digemari. Seiring
berjalannya waktu, renang berubah menjadi olahraga populer, bahkan memiliki asosiasi.
Olahraga akuatik ini semakin dikenal di beberapa negara di dunia. Bahkan renang
resmi masuk ke dalam salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade
yang diselenggarakan di Athena, Yunani.

2. Sejarah Renang di Indonesia


Pada zaman kerajaan Majaphit orang sudah berani menyeberani sungai dan
mengarungi lautan dengan rakit dan perahu, pada waktu itu renang dilakukan untuk
keperluan berperang, sebagai bajak laut, atau untuk keperluan menangkap ikan. prajurit
Majapahit dengan armada perangnya berani mengarungi lautan untuk menambah daerah
kekuasaan ke berbagai pulai di Nusantara. Tanpa kemampuan berenang yang baik hal ini
mustahil dilakukan, demikian juga dengan kisah Sultan Hadiwijaya yang sebelumnya
dikenal dengan nama Jaka Tingkir pada waktu itu melakukan perjalanan mengarungi
sungai-sungai besar menggunakan rakit. Demikian juga pada situs-situs sejarah seperti
Candi banyak ditemaukan kolam-kolam renang yang digunakan untuk mandi para Raja-
raja jaman itu sebagai bukti bahwa renang telah dilakukan oleh para raja dan bangsawan
di tanah air walaupun belum diketahui bagaimana gayanya.
Pada jaman penjajahan orang-orang Belanda banyak mendirikan kolam renang di
Indonesia. Kolam-kolam  renang itu dibuat di kota-kota besar tempat orang-orang kulit
putih banyak menetap. Kolam renang yang pertama kali di dirikan di Indonesia ialah
kolam renang Ciampelas dikota Bandung pada tahun 1904. Kemudian berturut-turut
menyusul kolam renang Cikini di Jakarta, kolam renang Brantas di Surabaya. Pada tahun
1930 dibuat kolam renang di Manggarai (Jakarta), Tegalsari di Surabaya, Kolam renang
di Cirebon dan Semarang.
Pada tanggal 24 Maret 1951 berdiri Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia
yang disingkat PBSI dengan ketuanya dr. Poerwosoedarmo. Baru pada tahun 1951 PBSI
dierima menjadi anggota FINA dan Internationale Olympic Comittee (IOC).
Olahraga renang di Indonesia sudah diperlombakan pada Pekan Olahraga
Nasional (PON) ke 1 di Surakarta tahun 1948 dengan gaya-gaya renang modern yaitu
gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung.
Pada penyelenggaraan PON ke IV di Makasar tahun 1957 Perserikatan Berenang
Seluruh Indonesia (PBSI) diubah namanya menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia
(PRSI) dan pada waktu itu pertama kalinya gaya kupu-kupu dipertandingkan.

3. Nomor Perlombaan Renang

a. Gaya Dada

Gaya dada ini sangat populer dan mendunia, karena hampir dipakai oleh para
atlet dalam sedang melakukan perlombaan.
Gaya dada memposisikan tubuh yang stabil dan kepala bisa ada diluar dalam
waktu yang cukup lama dan juga dikenal dengan gaya katak yang dimana dada
kamu menghadap ke permukaan air.
Posisi tubuh dalam gaya dada atau katak ini selalu tetap, sedangkan kedua
tangan akan bergerak seakan membelah air.
Pernapasan dalam gaya ini diambil saat mulut sedang ada diatas permukaan
air dan gaya ini sangat sama dengan gaya yang dipakai katak saat berenang.

 b. Gaya Kupu – Kupu

Posisi badan dalam gaya ini menghadap ke arah permukaan air dimana kedua
lengannya ditekan ke bawah secara bersamaan.
Sedangkan, kedua kaki secara bersamaan menendang ke arah atas dan ke
bawah menyerupai gerakan sirip pada ikan lumba – lumba.
Udara dihembuskan secara kuat dari dalam mulut dan juga hidung sebelum
kepala muncul dari permukaan air. Pernapasan ini dilakukan lewat mulut pada waktu
kepala ada di luar air.
Perenang yang memakai gaya kupu – kupu ini dituntut buat mempunyai
tenaga yang lebih kuat.

 c. Gaya Bebas

Gaya bebas merupakan gaya dalam berenang yang gak terkait dengan teknik
– teknik atau aturan tertentu.
Posisi badan menghadap ke arah permukaan air dan kedua tangan bergerak
bergantian seperti mengayuh.
Sedangkan, kedua kaki digerakan ke atas dan bawah atau naik turun dan buat
wajah menghadap ke arah permukaan air.
Kemudian, buat mengambil nafas, kamu bisa menoleh ke arah kanan atau
kiri diatas permukaan air.
 d. Gaya Punggung

Gaya ini memposisikan punggung ke arah permukaan air dan posisi wajah
ada diatas permukaan air, jadi bebas buat mengambil nafas.
Waktu berenang, seseorang yang memakai gaya punggung cuma bisa melihat
keatas tanpa bisa melihat ke arah depan.
Perenang akan mengira panjang lintasan dengan jumlah gerakan yang
dilakukan. Dalam gaya punggung, hampir sama dengan gaya bebas, cuma aja posisi
tubuh terlentang di atas permukaan air.
Kedua tangan juga digerakan menuju pinggang seperti sedang mengayuh.

4. Ukuran Kolam Renang

a. Ukuran Kolam Renang Nasional:


1) Panjang kolam : 50 m
2) Lebar kolam renang : 25 m
3) Kedalaman kolam Renang minimum : 2 meter
4) Lebar lintasan : 2, 5 m
5) Jumlah Lintasan Kolam Renang : 8
6) Temperatur Air : 25° C – 28° C
b. Ukuran Kolam Renang Internasional:
1) Panjang kolam Renang : 50 m
2) Lebar kolam Renang : 25 m
3) Temperatur Air : 25° C sampai 28° C
4) Lebar lintasan : 2,5 m
5) Jumlah Lintasan Kolam Renang : 8
c. Kedalaman Kolam
Untuk kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pada
lintasan pertama. dan paling sedikit 6,0 m dan umunya dihitung dari dinding kolam
renang yang telah dilengkapi dengan alat balok start. Untuk kedalaman pada bagian
lainnya minimun 1,0 m. Apabila dilakukan pada saat malam hari, maka
pencahayaannya yakni 1500 lumen.
d. Ukuran Kolam Renang Yang Memenuhi Syarat

Adapun kolam renang yang biasa digunakan untuk acara Olimpiade, maka
kolam renang tersebut harus memenuhi persyarakat. Untuk persyaratanya adalah
sebagai berikut ini:
1) Ukuran panjang 50 meter dan lebar 21 meter. Kedalaman air minimal 1 meter,
kecuali untuk kejuaraan dunia dan olimpic kedalaman air minimal 2 meter,
sementara lebar lintasan 2,5 meter dan jumlahnya ada 8 lintasan.
2) Dinding kolamnya harus sejajar dan tegak lurus terhadap permukaan air.
3) Untuk tempat berpijak waktu istirahat dapat dipasang mulai dari seluruh
pinggiran pada dinding kolam renang, setidaknya ada 1,20 meter dibawah
permukaan air.
4) Tali lintasan pada kolam dipasang dengan kuat sepanjang 50 meter. Setiap tali
lintasan dipasangi dengan pelampung berderet rapat. Pada bagian ujung diberi
warna yang jelas untuk petunjuk dengan panjang 5 meter.
5) Tempat Start tinggi antara 0,50 m, Hingga 0,75 m, dengan kemiringan sebesar
10 derajat, pada permukaan tempat start berukuran 0,50 m x 0,50 m.

5. Teknik Renang Gaya Bebas

Untuk bisa menjadi perenang gaya bebas yang handal, seorang atlet renang harus
menguasai tekniknya dengan baik. Kurang menguasai teknik renang gaya bebas dapat
mengakibatkan keram dan susah bernapas.
Agar tidak terjadi kesalahan fatal saat berenang dengan gaya bebas, berikut teknik
renang gaya bebas selengkapnya.
a. Posisi Tubuh yang Benar Saat Melakukan Renang Gaya Bebas

Pastikan saat berenang dengan gaya bebas posisi tubuh harus lurus dan rata
dengan permukaan air. Tubuh jangan terlalu masuk dalam air, hal ini dapat
mengakibatkan tekanan justru lebih berat untuk berenang karena badan yang terkena
air lebih banyak.
Baru setelah posisi tubuh benar, perenang bisa melakukan langkah
selanjutnya.

b. Teknik Gerakan Kaki pada Renang Gaya Bebas

Kaki dapat membuat gaya dorong yang besar hingga tubuh dapat bergerak ke
depan. Oleh sebab itu, gerakan kaki dalam renang gaya bebas sangatlah penting.
Saat berenang, posisi kaki harus lurus dan lutut jangan sampai ditekuk. Jika
posisi lutut ditekuk dapat memperlambat kecepatan berenang. Kaki yang bergerak
adalah pangkal paha. Lakukan gerakan dengan cepat, dengan posisi tetap lurus dan
mencambuk air.
Cara melatih gerakan kaki yaitu dengan berpegangan pada pinggiran kolam,
kemudian kaki melakukan gerakan sampai terasa kaki sudah benar dan
menimbulkan dorongan ke depan. Lakukan latihan ini secara rutin untuk hasil yang
maksimal.
c. Teknik Gerakan Tangan Renang Gaya Bebas

Bukan hanya gerakan kaki, gerakan tangan dalam renang gaya bebas juga
sangat penting. Kekuatan tangan mempengaruhi kecepatan dalam berenang.
Gerakan tangan pada renang gaya bebas seperti sedang mengayuh. Posisi
jari-jari tangan harus menyerupai tangan atau kaki katak, dengan posisi ini gerakan
berenang akan lebih cepat.
Kekuatan antara tangan kanan dan tangan kiri haruslah seimbang. Jika
kekuatan kedua tangan tidak seimbang dapat mengakibatkan arah saat berenang
tidak lurus atau melenceng berbelok arah.
d. Teknik Mengambil Napas pada Renang Gaya Bebas

Bernapas saat melaukan gaya bebas harus dilakukan dengan hati-hati.


Perenang yang belum profesional sering kali menelan air karena teknik pengambilan
napas yang kurang tepat.
Pastikan saat mengambil napas posisi mengayuh dan akan ke arah depan.
Sesuaikan tangan dengan arah saat mengambil napas.
Jika mengambil napas ke arah kanan, posisi harus menoleh kearah kanan dan
tangan berada di posisi atas setelah mengayuh dan mengarahkannya ke depan. Jika
menoleh ke arah kiri, pastikan tangan kiri berada di atas.
Mengambil napas saat berenang biasanya dilakukan setelah gerakan tangan
kiri dan tangan kanan mengayuh sebanyak 1 kali. Bagi atlet renang profesional
mengambil napas setelah mengayuh sebanyak 8 kali bukanlah hal yang sulit.

Anda mungkin juga menyukai