OLEH :
NIM: 19320027
KELAS: A
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. dan Atas rahmat dan
hidayah- Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ANALISIS
PEMANASAN, INTI LATIHAN DAN PENDINGINAN” dengan tepat waktu.
Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang materi dari makalah ini.
saya menyadari dan memohon maaf bahwasanya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari kalian yang
membangun, akan saya terimah demi kesempurnaan makalah saya.
2
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
2.1 Pemanasan................................................................................................6
2.3 Pendinginan............................................................................................19
3.1 Kesimpulan.............................................................................................22
3.2 Saran.......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas jasmani dan olahraga bagi para penyandang tungrahita tidak jauh
berbeda dengan yang diberikan pada anak normal. Karateristik anak dalam
pembelajaran secara umum juga sama, yang khusus adalah bahwa mereka lambat
dalam menerima informasi. Oleh karena itu, guru maupun pelatih harus benar-
benar memiliki kesabaran dalam menangani kelompok ini.
Dengan demikian kapasitas ketiga komponen di atas, guru dan pelatih olahraga
telah melakukan upaya dalam mencegah para siswa dan atletnya dari
kemungkinan cedera (ingat karena mereka benar-benar membutuhkan
pengawasan yang lebih dibandingkan dengan anak normal).
4
2. Apa itu pendinginan dan bagaimana cara mengimplementasikan pada peserta
didik, trutama pada anak usia dini?
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Pemanasan, Inti Latihan
dan Pendinginan” adalah mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan
pemanasan, inti latihan dan pendinginana.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMANASAN
Selama ini banyak orang yang masih menganggap pemanasan tidak terlalu
penting untuk dilakukakn, sehingga untuk melakukannya terkesan asal-asalan
saja. Padahal yang jelas bahwa tujuan pemanasan dalam latihan kondisi fisik
maupun dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah selain sebagai persiapan
fisik dan mental dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran atau pelatihan juga
diharapkan menjadi salah satu upaya dalam mencegah kemungkinan terjadinya
cedera. Tanpa pemanasan yang tepat, tubuh belum siap untuk masuk ke bagian
inti pelajaran.
Untuk mengetahui apakah seorang telah siap, secara ideal guru pendidikan
jasmani harus melakukan pengukuran terhadap jumlah denyut nadi/menit.
Biasanya pemanasan dilakukan agar seseorang berada pada denyut nadi
berkisaran antara 100 s.d. 120 bahkan 140 denyut/menit. Beberapa fenomena yang
dapat dijadikan tanda bahwa denyut nadi pemanasan telah dicapai, adalah dengan
keluarnya keringat tubuh sabagai akibat dari naiknya suhu dan metabolisme
tubuh.
6
2.1 Pengertian pemanasan
Pada uumnya otot yang paling banyak menderita cedera adalah pada otot
antagonis. Kemampuannya untuk segera melakukan relaksasi ditambah gaya
kontraktilitas yang besar dari otot antagonis dapat mengakibatkan gerakan yang
sangat tiba-tiba yang dapat berakibat cedera tambahan pada serabut otot itu sendiri
halnya yang diderita oleh tendon otot yang menempel pada tulang.
7
lamanya waktu yang diperlukan untuk pemanasan ini masih bervariasi dan juga
tergantung dari kebutuhan secara individual.
1. Pemanasan yang bersifat umum yang berisikan aktivitas visik yang tidak terkait
dengan keterampilan yang akan dilakukan
8
Jenis-jenis pemanasan
1. Pemanasan statis
Ini merupakan jenis pemanasan yang biasa diberikan instruktur fitness kita di
kelas. Pemanasan ini dilakukan dari ujung kepala ke ujung kaki dan menahannya
selama 30 detik atau lebih. Gerakan pemanasan ini ringan dan tidak menyakitkan.
Anda akan merasakan seluruh badan Anda meregang dan memengaruhi otot,
bukan pada sendi.
2. Pemanasan pasif
Mirip dengan pemanasan statis, namun Anda bersama satu orang lainnya akan
saling menekan untuk meregangkan otot. Contohnya, Anda bisa berdiri dengan
pinggang Anda menyandar ke tembok sementara pasangan pemanasan Anda
mengangkat kaki Anda dan meregangkan hamstring. Pemanasan pasif
mengurangi kejang otot dan membantu mengurangi kelelahan otot dan rasa sakit
setelah berolahraga.
3.Pemanasan dinamis
Pemanasan ini melibatkan pengendalian tangan dan kaki dengan perlahan dan
membawanya pada batas jarak pergerakan. Bagian tubuh Anda akan bergerak dan
perlahan-lahan meningkatkan kecepatan, baik dilakukan satu persatu maupun
sekaligus bersamaan.
4. Pemanasan balistik
Pemanasan ini mendorong bagian tubuh melebih batas normal pergerakan dan
membuatnya lebih meregang. Pemanasan balistik meningkatkan jarak pergerakan
dan memicu otot meregang dengan refleks. Sayangnya pemanasan ini bisa
9
membuat Anda cedera. Hanya atlet dalam kondisi tertentu dan kompeten bisa
melakukan pemanasan balistik ini dengan baik.
Pemanasan ini biasanya digunakan oleh para atlet, pelatih, terapis pijat, dan
profesional lainnya. Untuk melakukan pemanasan satu ini, Anda perlu berada
pada posisi tertentu dan menahannya dengan baik tanpa bantuan orang lain selain
kekuatan otot Anda sendiri. Contohnya, hempaskan kaki Anda tinggi ke atas, dan
tahan posisi tersebut.
6. Pemanasan isometrik
10
Penekanan pemanasan sebaiknya tidak terlalu menekankan pada bentuk latihan
yang tiba-tiba (kejutan-kejutan), akan tetapi lebih mengutamakan pada latihan
peregangan, pelepasan, dan pelemasan persendian yang diakhiri dengan
penurunan intensitas melalui penenangan dan rileksasi.
Untuk setiap derajat kenaikan suhu bagian dalam tubuh, akan meningkatkan
kecepatan metabolisme sekitar 1/3%. Pada suhu yang lebih tinggi maka pelepasan
oksigen dari hemoglobin dan myoglobin akan terjadi lebih cepat dan lebih
sempurna, sehingga dapat meningkatkan suplai oksigen ke bagian tubuh yang
memerlukannya (Mathews, D.K dan Snyder, A.H., 1959).
11
prestasi lari sprint 100 meter sebesar 0,5 sampai 0,6 detik, sedangkan untuk lari
800 meter meningkat antara 4 sampai 6 detik atau berkisar antara 2 sampai 5%
(Astrand, P.O dan Rodhal, K., 1986).
Walaupun masih terdapat ketidak seragaman pendapat dari para ahli di atas,
namun tidak satupun yang menyanggah bahwa pemanasan bermanfaat untuk:
12
Berdasarkan pengamatan yan dilakukan terhadap siswa, mahasiswa atau
olahragawan sesaat menjelang pelajaran pendidikan jasmani, latihan olahraga
maupun pertandingan/perlombaan olahraga dimulai, kegiatan pemanasan
dilakukan dengan latihan peregangan, kalistenik, jogging maupun melalui
beberapa kali pengulangan keterampilan gerak sederhana.
Pada suhu 20 C, maka hanya ujung syaraf dingin yang terangsang, sedangkan
pada suhu 40 C hanya ujung syaraf hangat yang terangsang dan pada suhu 33 C
kedua ujung syaraf dingin dan hangat yang terangsang serta pada suhu 50 C kedua
ujung syaraf dingin dan nyeri yang terangsang.
Berdasrkan gambar tersebut di atas, kita dapat memahami mengapa suhu dingin
atau panas yang ekstrim mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (Guyton, A.C.,
1991). Temperature atau suhu tubuh yang optimal untuk pertandingan pada cedera
olahraga prestasi tinggi berkisar antara 38 C sampai 39 C dan suhu tubuh normal
kurang lebih berada pada kisaran 37C.
1. Menyebut gerak
13
Dalam keadaan bermain-main atau berlari, berikan aba-aba bagaimana gerakan
harus dilakukan seperti jalan jinjit, langkah lebar, angkat tangan tinggi, maju,
mundur ke samping dan lain-lain.
2. Meniru benda
Sebutkan benda tertentu umpanya bola. Apabila bola disebut lakukan lompatan
dua kaki dan ikuti gerakan bola yang memantul-mantul.
Sejumlah anak bergerak pada tempat yang sudah ditentukan. Apabila salah satu
huruf atau angka disebut, setiap tiga anak (atau sesuai kebutuhan) harus segera
membentuk huruf atau angka badannya dilantai.
Si anak berlari bebas, pada saat tertentu (music berhenti atau tepukan tangan),
angka serta bagian badan disebutkan. Umpanya enam…. Tangan, empat……
lutut…., dua… punggung, tiga pinggul,.. dll.
Dengan peluit, berapa kali dibunyikan. Apabila bunyi peluit bebunyi tiga kali,
kelompok bertiga dan begitu selanjutnya tergantung dari berapa kali peluit
dibunyikan. Permainan dalam pemanasan harus bersifat menggembirakan dan
untuk setiap gerakan yang cepat harus diikuti oleh latihan penguluran.
14
B. Inti Latihan
2.1 Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau
sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang
melakukan servis. Servis terdiri dari servis bawah dan servis atas.
Analisis keterampilan gerak servis bawah melalui urutan gerakan sebagai berikut:
Analisis keterampilan gerak servis atas melalui urutan gerakan sebagai berikut:
Berdiri dengan salah satu kaki agak ke depan (terbuka) menghadap jaring.
Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan siap memukul atau
sebaliknya.
Lambungkan bola lebih kurang dari 60 cm di atas depan kepala dan
pandangan dipusatkan pada bola.
Ayunkan lengan yang akan memukul dari belakang ke atas kemudian ke
depan secara serentak.
15
Pukul bola menggunakan telapak tangan.
Gerakan lanjutan ke depan bagi tangan yang memukul diikuti dengan
melangkahkan kaki yang berada di belakang
2.2 Passing
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha atau upaya seorang pemain bola
voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk
mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregu untuk dimainkan
di lapangan sendiri. Passing dibagi menjadi 2 bagian yaitu passing bawah dan
passing atas.
a. Passing bawah
Berdiri seimbang dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu
kaki di depan.
Lutut sedikit ditekuk dan badan agak condong ke depan.
Pandangan ke arah bola
Kedua lengan dirapatkan dan lurus ke depan bawah.
Ayunkan kedua lengan secara bersama-sama lurus ke atas depan
bersamaan dengan meluruskan kedua lutut.
Perkenaan pada kedua tangan
Sikap akhir adanya gerak lanjut dari lengan yang diikuti anggota tubuh
lainnya.
16
Berdiri seimbang dengan tumpuan kedua kaki dan salah satu kaki di
depan.
Pandangan diarahkan pada bola.
Badan sedikit condong ke depan.
Kedua tangan terbuka di atas depan kepala dengan siku bengkok ke
samping.
Telapak tangan terbuka dan jari-jari tangan direnggangkan, kedua ibu jari
berdekatan.
Dorong bola ke atas dengan menggunakan pangkal jari-jari tangan diikuti
dengan gerakan meluruskan kedua siku dan kedua lutut diluruskan
sehingga badan lurus.
Sikap akhir merupakan gerak lanjut dari kedua lengan diikuti oleh anggota
tubuh lainnya.
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring
untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
memperhatikan awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
17
Pendaratan dilakukan dengan kedua kaki secara bersamaan dan lutut
mengeper.
Pengertian blok dalam permainan bola voli adalah sebuah usaha membendung
serangan lawan yang berupa smash agar tidak menghasilkan poin. Dengan daya
upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari
daerah lawan.
C. Pendinginan
18
latihan. Dari 30 detik sampai 1 menit jogging dilanjutkan dengan 3 sampai 5
menit jalan, dianggap cukup memberikan pengaruh terhadap tubuh untuk
mengatur kembali fungsi tubuh ke keadaan normal sebelum latihan atau
pembelajaran.
Setelah berolahraga maka tubuh perlu pendinginan yang sama pentingnya dengan
proses pemanasan. Hal ini diperlukan agar otot yang terdorong keluar saat
berolahraga kembali seperti semula.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses pendinginan yaitu:
2. Latihan aerobik ringan seperti berjalan kaki bagus untuk pendinginan, karena
memungkinkan tubuh untuk melembabakan diri sendiri.
4. Lakukan peregangan untuk membuat otot jadi rileks, lakukan secara lambat
dan menahan masing-masing regangan selama 10-15 detik.
19
3.2 Manfaat dari pendinginan
1. Setelah kita menggerakkan badan mungkin detak jantung kita berdetak secara
tidak normal atau sangat cepat. Maka dari itu perlu dilakukannya pendinginan
agar menormalkan kembali detak jantung anda.
4. Ketika anda selesai melakukan olahraga tentu saja kondisi badan anda akan
terasa lelah maka dari itulah lakukan pendinginan agar mengembalikan sedikit
tenaga yang hilang setelah melakukan olahraga.
5. Manfaat dari pendinginan yang paling penting adalah membuat sendi otot kita
menjadi tenang dan rileks agar terhindar dari nyeri otot atau kram pada bagian
tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dan ingat jangan abaikan dua pilar diatas, karena dua pilar diatas sangat
berpengaruh pada individu, baik secara kesehatan maupun prestasi.
20
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca
DAFTAR PUSTAKA
blogspot.com/2015/08/Cara-Terbaik-Untuk-Pemanasan-dan-Pendinginan-Saat-
Olahraga.html
21
22