Oleh :
Nama : Pande Kadek Wiryastini Darmaputri
No : 36
Kelas : XI IPB1
SMA N 1 UBUD
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi. i
Kata Pengantar.. ii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah.. 1
1.3 Tujuan.. 2
1.4 Maanfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani.... 3
2.2 Komponen(unsur) dan bentuk latihan Kebugaran Jasmani.. 4
2.3 Tes yang dilakukan untuk mengukur Kebugaran Jasmani. 7
2.4 Manfaat dan tujuan Kebugaran Jasmani 8
2.5 Prinsip-prinsip latihan Kebugaran Jasmani... 9
2.6 Fungsi dari Kebugaran Jasmani.. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran. 12
DAFTAR PUSTAKA. 13
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Dengan menghaturkan puja dan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KEBUGARAN JASMANI.
Tujuan saya membuat makalah ini agar kita dapat memahami, menghayati dan
menerapkan kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini
dapat mempermudah siswa dan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam
mempelajari, memahami dan mengimplementasikan kebugaran jasmani dalam
kehidupan sehari-hari. Saya menyadari makalah ini banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Badan sehat dan bugar, tentu menjadi idaman setiap orang. Namun tak setiap
orang benar-benar tahu pasti bugar tidaknya tubuh masing-masing sebelum di tes
dengan tes kebugaran. Kebugaran jasmani yang baik merupakan modal utama bagi
seseorang untuk melaukan aktifitas fisik secara berulang dalam waktu yang relatif
lama tanpa menimbulkan kelelelahan yangberarti. Tujuan dari tes kebugaran jasmani
diharapkan seseorang atau civitasakademika UNY mampu bekerja dengan produktif ,
efisien, dan tidak mudah terserang penyakit, bersemangat berprestasi secara
optimal, dan tangguh dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Kebugaran jasmani yang
optimal dapat diperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan terukur. Selain
itu,mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta memperhatikan aktifitas
rekreasi sebagai penyeimbang kondisi fisik dan mental sangat penting dalam
menjaga kebugaran jasmani.Tes kebugaran merupakan tes yang bertujuan untuk
mengukur bugar tidaknya tubuh kita. Apabila kita melakukan sesuatudan fisik terasa
sangat letih, padahal seharusnya tidak, maka bisa jadi kita memang kurang bugar.
1
5. Apa saja prinsip-prinsip latihan Kebugaran Jasmani?
6. Apa fungsi dari Kebugaran Jasmani?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kebugaran Jasmani.
2. Untuk mengetahui komponen(unsur) dan bentuk latihan Kebugaran Jasmani.
3. Untuk mengetahui apa saja tes yang di lakukan untuk mengukur Kebugaran
Jasmani.
4. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan Kebugaran Jasmani.
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip latihan Kebugaran Jasmani.
6. Untuk mengetahui fungsi dari Kebugaran Jasmani.
1.4 MANFAAT
1. Dapat mengetahui pengertian dari Kebugaran Jasmani.
2. Dapat mengetahui komponen(unsur) dan bentuk latihan Kebugaran Jasmani.
3. Dapat mengetahui apa saja yang di lakukan untuk mengukur Kebugaran.
4. Dapat mengetahui manfaaf dan tujuan Kebugaran Jasmani.
5. Dapat mengetahui prinsip-prinsip latihan Kebugaran Jasmani.
6. Dapat mengetahui fungsi dari Kebugaran Jasmani.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rusli Lustan
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan segala
jenis kegiatan fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
3. Muhajir
Kebugaran jasmani ialah kemampuan tubuh untuk melakukan adaptasi terhadap
segala macam aktivitas fisik yang diberikan tanpa menimbulkan rasa lelah yang
berlebihan.
3
4. Joko Pekik Irianto
Kemampuan seseorang untuk beraktifitas serta melakukan pekerjaan sehari-hari
dan masih memiliki tenaga untuk menikmati waktu luangnya.
1. Kekuatan (Strength)
Salah satu cara untuk melatih kekuatan otot adalah dengan melakukan latihan
angkat beban. Beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani lainnya untuk melatih
kekuatan otot adalah sebagai berikut
Berbeda dengan kekuatan, daya tahan tubuh dapat dilatih dengan latihan-latihan
ringan seperti lari dan jogging yang dilakukan secara rutin setidaknya 30 menit
setiap harinya.
4
3. Daya Otot (Muscular Power)
Latihan kebugaran jasmani yang dapat melatih kemampuan daya otot di antaranya
adalah:
4. Kecepatan (Speed)
Latihan utama yang dilakukan untuk meningkatkan kecepatan adalah berlari 50-
200 meter.
Daya lentur merujuk pada efektivitas tubuh manusia dalam menyesuaikan diri
dengan gerakan atau aktivitas yang mengandalkan kelenturan tubuh.
Contoh latihan yang dapat melatih daya lentur adalah senam, yoga, dan renang.
6. Kelincahan (Agility)
5
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
Beberapa latihan yang dapat dilakukan untuk melatih ketepatan atau akurasi di
antaranya adalah melempar bola pada keranjang atau sasaran tertentu.
6
2.3 TES UNTUK MENGUKUR KEBUGARAN JASMANI
Setiap orang memiliki tingkat ketahanan fisik dan kebugaran yang berbeda-beda.
Fungsi tes kebugaran jasmani dapat menjadi indikasi kemampuan tubuh seseorang
dalam beraktifitas.
1. Jenis Gerakan
Kebugaran jasmani dapat diperoleh dengan melakukan gerakan yang sesuai
dengan kemampuan tubuh, yakni diawali dengan melakukan gerakan yang
mudah lalu intensitas dan tingkat kesulitan gerakan tersebut dapat ditingkatkan
seiring dengan kemampuan tubuh yang semakin bertambah.
2. Frekuensi
Latihan kebugaran jasmani yang ringan dan dilakukan secara rutin dapat
memberikan efek yang bagus bagi tubuh dibanding latihan berat yang
dilakukan hanya sesekali. Frekuensi latihan yang konsisten seperti tiga kali
dalam satu minggu dibutuhkan untuk membentuk kekuatan tubuh yang prima.
3. Waktu
Waktu dan durasi latihan pun menentukan tingkat kebugaran jasmani
seseorang. Waktu latihan kebugaran jasmani ditentukan dari tingkat ketahanan
tubuh yang dimiliki seseorang. Umumnya, orang-orang yang tidak terlalu rutin
dalam berolahraga dianjurkan untuk latihan fisik setidaknya 30 menit setiap
harinya untuk menghindari kelelahan yang berlebihan.
7
2.4 MANFAAT DAN TUJUAN KEBUGARAN JASMANI
Kebiasaan kurang aktif dan kurang gizi yang buruk merupakan penyebab
kematian yang banyak memakan korban setelah menghisap rokok. Sekitar 30%
anak remaja di Inggris meninggal karena tembakau atau nikotin.
9
4. Prinsip Progresif
Latihan secara progresif adalah suatu latihan pembebanan yang diberikan pada
seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan
kemajuan dan kemampuan atlet. Beban latihan yang ditingkatkan dalam waktu
singkat malah bisa mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.
5. Prinsip Individualitas
Sebenarnya tidak ada program latihan yang langsung cocol bagi semua atlet.
Tiap-tiap latihan harus dibuat yang cicik bagi individu karena tidak ada dua
orang yang persis sama. Untuk memberi hasil yang optimal dalam prinsip
individual, perlu diperhatikan: (1) respon terhadap latihan, (2) pembebanan
latihan, dan (3) kemampuan penyesuaian diri.
6. Prinsip Tahap Latihan
Respon peserta terhadap latihan dipengaruhi oleh tahap latihan. Peserta
pemula sebaiknya dimulai dengan dosis beban latihan sedang, semakin lama
berlatih dosisnya semakin meningkat. Pada tingkatan untuk mencapai
kesegaran jasmani yang baik perlu dosis yang cukup berat.
7. Prinsip Periodisasi
Periodisasi adalah program jangka pendek dengan berjangka dan bertahap
(periode). Jangka waktu program jangka pendek harus dibuat bertahap
sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan komponen-komponen yang
diberikan dalam latihan harus menurut tingkat dan jenjang yang bertahap
(periode) dalam program latihan.
10
8. Prinsip Kestabilan
Pada saat awal tahun secara teratur dalam organisasi prestasi, prestasi dapat
meningkat cepat. Namun, setelah mencapai tingkatan prestasi tertentu, terasa
bahwa prestasi sulit meningkat lagi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran yang bersifat membangun dari para guru dan pembaca , saya harapkan demi
perbaikan makalah tentang Kebugaran Jasmani ini. Saya pun mohon maaf jika
terdapat kesalahan dalam penulisan dan kata-kata, sekian dan Terimakasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
13