Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan pembelaan maupun
serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin.
1. Pembentukan langkah
Langkah adalah perubahan injakkan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat
dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingsutan,
loncatan dan lompatan.
Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Cara elakan adalah
Tangkisan adalah cara pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan lawan.
D. –Aktivitas pembelajaran serangan dengan tangan
Serangan melalui tangan dapat dalam bentuk pukulan dan dapat dilakukan dengan cara : tinju,
tebak, totok, bantul, dorong dan sodok.
Serangan melalui siku dapat dilakukan dari depan, atas, bawah, samping, serong dan belakang.
1. Dengkulan depan
2. Dengkulan samping
Adalah gerakan menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan menjepit kedua tungkai kaki pada
sasaran leher, pinggang, atau tungkai lawan sehingga lawan terjatuh. Terdiri dari guntungan luar dan
guntinngan dalam.
1. Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus kearah siswa B. Siswa B menangkis
dari luar tangan.
2. Siswa A memutar badan dan melakukan sikutan kepada siswa B dengan siku tangan kiri.
3. Siswa A memutar badan dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus kearah siswa
B. Siswa B menangkis dari dalam.
4. Siswa B melanjutkan usaha pembelaan dengan memasukkan kaki kanannya ke belakang kaki
lawan kemudian mengungkit kaki tersebut.
1. siswa A memukul siswa B dengan tangan kanan lurus. Siswa B menangkis dengan
tangkisan luar
2. siswa A menyikut dengan tangan kiri kebelakang. Siswa B menangkis.
3. Siswa A memutar badannya dan memukul siswa B dengan tangan kanan. Siswa B
menangkis dengan teknik tangkisan luar.
4. Siswa A dengan cepat melangkahkan kaki kiri terus menempel masuk dan tangan kiri
menangkap pangkal lengan siswa B lalu ditahan diatas bahu. Siswa B terjatuh.
1. Siswa A memukul siswa B dengan tangan kanan lurus. Siswa B menangkis dengan tangkisan
luar.
2. Siswa A sambil menjatuhkan diri kebelakang menyapu kaki lawan dengan melingkar. Siswa B
tidak terjatuh.
3. Siswa A memasukkan kaki kirinya lebih jauh dengan menggunakan teknik guntingan. Siswa B
terjatuh.