Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok – Kimia (Cara Pengolahan, Spesifikasi/Ciri-Ciri serta Manfaat

dari Turunan Minyak Bumi)

Nama Anggota :
1. Adella Dyah Arofiah (1)
2. Adit Saputra (2)
3. Ahmad Pandu Trengginas (3)
4. Aldia Humaira (4)
5. Amirah Nayla Dinar Susena (5)

Kelas : XI IPA 5

1. LPG

a. Cara pengolahan LPG

Tahap Pemisahan (Fractination)

Pada tahap ini proses untuk pemisahan komponen-komponen LPG (C3 dan C4) dari komponen-
komponen lainnya. Dasar pemisahan berdasarkan titik didih dari masing-masing komponen. Minyak
bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu
dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak bumi
dipanaskan dan kemudian disuling dan hasilnya dipisah2 menjadi beberapa produk dan sisa residu
hasil penyulingan, hasilnya berupa bahan bakar, minyak berat, dan gas.

Tahapan Purifikasi

Pemurnian gas dengan pemisahan kandungan CO2 (Karbon Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2
tersebut harus dipisahkan agar tidak mengganggu proses selanjutnya. Pemisahan CO2 dilakukan
dengan proses absorbsi larutan Mono Ethanol Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl
De Ethanol Amine (MDEA) produksi Ucarsol.

Tahap Pembersihan

Berfungsi melakukan pembersihan terhadap kotoran yang terkandung di gas alam yang akan
digunakan sebagai umpan dalam unit pencairan (liquefaction), pada unit ini meliputi pembersihan
terhadap H2O dan Hg. Tujuannya adalah untuk membersihkan H2O yang terkandung dalam gas alam,
untuk menghindari terjadinya pembekuan H2O pada temperatur pendinginan dibawah 0 derajat
celcius yang dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan. Kehadiran Merkuri pada gas alam
umpan dapat mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa alumunium sebagai sarana transfer panas
dalam proses pencairan. Proses pembersihan kandungan Merkuri dari gas alam banyak dilakukan
dengan proses adsorpsi kimia. merkuri akan diserap oleh adsorben dan berekasi dengan sulfur HgS
(Merkuri Sulfida).
Tahapan Pencairan

Pada tahapan ini, gas yang keluar dari unit pembersih masuk ke chiller dengan sistem Refrigerasi
dengan media pendingin propane dengan sistem “Counter Current” yaitu : Pemanfaatan setiap kalor
yang dilepaskan dari bahan yang diinginkan untuk memanaskan bahan lain yang juga berfungsi
sebagai pendingin. Kemudian didinginkan supaya menjadi cair (LPG).

b. Spesifikasi/ciri-ciri LPG

 Mudah terbakar.
 Tidak beracun dan berwarna, namun berbau menyengat.
 Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
 Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
 Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.

c. Manfaat LPG

LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan
kimia lainnya.

2. Avtur

a. Cara pengolahan Avtur

Proses pengolahan Avtur dibuat melalui 4 tahapan proses pengolahan minyak mentah (Crude Oil)
yaitu : Distilasi Atmosfer pada unit CDU, Destilasi Hampa (vacum destilation) pada unit HVU, Thermal
Cracking pada unti DCU, Hydrocracking pada unit HCU.

b. Spesifikasi/ciri-ciri Avtur

 Avtur biasanya mengandung zat aditif tertentu untuk mengurangi resiko terjadinya pembekuan
atau ledakan akibat temperatur tinggi serta sifat-sifat lainnya.
 Avtur memiliki sifat yang menyerupai kerosin karena memiliki rentang panjang rantai C yang
sama. Komponen-komponen kerosin dan avtur terutama adalah senyawa-senyawa hidrokarbon
parafinik (CnH2n+2) dan monoolefinik (CnH2n) atau naftenik (sikloalkan, CnH2n) dalam rentang
C10 – C15. Sifat ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar jenis
lain. Contohnya adalah volatilitas; dibandingkan dengan bensin, avtur memiliki volatilitas yang
lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah besar
akibat penguapan pada ketinggian penerbangan.
 Berwarna bening hingga kekuning-kuningan, memiliki rentang titik didih antara 145 hingga 300
derajat celcius.

c. Manfaat Avtur
 Sebagai bahan bakar pesawat.
 Sebagai cairan hidrolik pada sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa
komponen sistem pembakaran.

3. Bensin

a. Proses pengolahan bensin :


Cara proses diawali dengan pencarian minyak bumi, lalu kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya
cukup banyak, dilanjutkan dengan pemompaan. Tentunya prosesnya tak hanya dipompa saja, setelah
itu masih perlu pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumur-sumur yang sudah tua dan
hasil minyak sudah menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil sisa-sisa minyak yang
masih terperangkap di batu-batuan. Teknologinya disebut Enhanched Oil Recovery bisa dengan
penambahan uap panas, cairan surfaktan, gas Karbon Dioksida atau bahan kimia lain.

Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi (kilang), disana minyak akan
dipisahkan dengan penyulingan I (Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu Fraksi LPG I,
Fraksi Sedang I, dan Fraksi Berat I pengolahan Bensin. Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk
reaktor Isomerisasi menjadi Bensin, sebagian lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi bensin dan
kondensat.

Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan Fraksi LPG II, Fraksi Sedang II, dan
Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah yang banyak kita pakai untuk masak di dapur sekarang ini. Fraksi
sedang 2 sebagian masuk reaktor Hidrocracking kemudian menghasilkan minyak tanah, avtur dan
minyak diesel/solar. Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua produk
yaitu aspal dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga bisa sebagai bahan bakar padat
seperti batu bara.

b. Spesifikasi/ ciri – ciri bensin :


Pertamina memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui
SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan bakar:

Bahan bakar bermesin bensin

- Pertamax

Merupakan bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar international. Pertamax
sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga
11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic
Fuel Injection (EFI).

- Pertalite
Merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan
jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

- Premium

Merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan
Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006
tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.

Bahan bakar bermesin diesel

- Pertamina Dex

Merupakan bahan bakar diesel terbaik yang mampu menjadikan kinerja mesin lebih optimal,
tangguh, dan bertenaga. Pertamina Dex dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas.

- Solar

Merupakan bahan bakar diesel dengan angka cetane 48 sesuai untuk kendaraan bermesin diesel
dengan teknologi lama dengan kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya kendaraan ini dipakai untuk
angkutan umum seperti bus dalam kota.

c. Manfaat dari bensin :


- Bahan bakar kendaraan

Manfaat Bensin yang tidak bisa terelakkan tentu saja untuk menjadi bahan bakar kendaraan.
Mobilitas manusia yang tinggi tentu saja membutuhkan kemudahan dalam bergerak. Kendaraan
bermotor adalah jawaban untuk mempermudah mobilitas tersebut. Bensin yang tersedia di SPBU,
mulai dari pertalite, pertamax, premium, hingga solar adalah contohnya. Semua jenisnya sangat
bermanfaat demi keberlangsungan kendaraan untuk tetap bergerak. Akan tetapi, berbeda jenis juga
berbeda bahan aktif di dalamnya.

- Sumber gas cair

Liquefied petroleum gas atau yang biasa disingkat LPG menjadi salah satu produk dari olahan minyak
bumi yang sangat banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. LPG memang salah satu gas cair
yang sangat bermanfaat untuk manusia.

Proses pembentukannya yang dilakukan dengan cara penyulingan membuat produk gas cair lebih
tinggi dibanding bahan bakar kendaraan.

- manfaat bensin Pertamax Turbo terhadap mesin :


Meningkatkan drivability kendaraan sehingga lincah bermanuver, Akselerasi mesin menjadi lebih
bagus karena torsi yang dihasilkan lebih tinggi, Meningkatkan kecepatan maksimal (top speed)
kendaraan, Peningkatan tenaga mesin kendaraan, Menyempurnakan pembakaran bahan bakar pada
mesin.
4. Kerosin

a. Cara pengolahan kerosin

kerosin adalah salah satu jenis cairan hydrokarbon yang mudah terbakar bila terkena sumber api
dengan temperatur tertentu. Produk hasil olahan minyak bumi ini dihasilkan dari proses distilasi
bertingkat tepatnya pada suhu 150°C hingga 275°C atau pada rentan rantai karbon C12-C15.

Sama seperti fraksi minyak bumi lainnya, kerosin diperoleh dari proses distilasi minyak mentah.
Distilasi merupakan tahap pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi seperti naptha, diesel, kerosin, gas
dan residu berdasarkan dengan titik didihnya. Setelah melalui tahap distilasi, selanjutnya kerosin
akan diolah secara khusus pada suatu unit hydrotreater atau sering juga disebut Merox dengan
tujuan mengurangi kadar belerang (sulfur) serta senyawa-senyawa lain yang dianggap sebagai
pengotor terutama yang dapat menyebabkan pengkaratan.

Selain menggunakan metode hydrotreating, kerosin juga dapat dihasilkan dengan metode
hydrocracking. Secara umum hydrocracking diartikan sebagai proses pemotongan/perengkahan
rantai karbon dengan tujuan mengkonversi umpan menjadi produk dengan bantuan katalis dan gas
hydrogen. Metode ini digunakan untuk meningkatkan stuktur pada fraksi minyak sehingga dapat
sesuai dengan spesifikasi bahan bakar minyak.

b. Ciri-ciri Kerosin

• Memiliki titik didih antara 150 °C dan 300 °C

• Tidak berwarna

c. Manfaat Kerosin

Kerosin digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak dan lampu minyak sebelum kompor gas dan
lampu bohlam banyak digunakan seperti sekarang ini. Selain digunakan untuk kompor minyak dan
lampu minyak, kerosin juga digunakan sebagai bahan bakar mesin jet yang secara teknikal lebih
dikenal dengan nama avtur (aviation turbine).

5. Solar

a. Cara Pengolahan Solar


Proses pengolahan solar sama dengan proses pengolahan bensin, yaitu melewati Proses
Destilasi, Proses Cracking, Proses Reforming, Proses Polimerasi dan Alkilasi, Proses Treating,
dan terakhir Proses Blending.

b. Spesifikasi atau Ciri-Ciri Solar


 Tidak berwarna atau terkadang berwarna ke kuning hubungan dan berbau
 Tidak akan menguap pada temperatur normal
 Memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bensin dan
kerosen
 Memiliki flash point (titik nyala) sekitar 40°C salah 100°C
 Terbakar spontan pada temperatur 300°C.
 Menimbulkan panas yang tinggi sekitar 10.500 kcal/kg

c. Manfaat Solar
 Menghemat ketergantungan pada listrik berbahan batu bara
 Membantu mengurangi pemanasan global
 Tagihan listrik jadi lebih hemat secara jangka panjang
 Penutupan atau pencegahan luka baru dari terkena pisau, paku, atau jatuh di lantai
serta segala kecelakaan
 Sebagai bahan bakar

6. Oli

a. Cara Pengolahan

Pengelolaan oli bekas yang legal akan melalui sejumlah proses panjang yang sudah diuji dan
memenuhi syarat. Proses pemurnian kembali oli bekas dilakukan menggunakan metode Distilasi
Thin Film Evaporation dan Hydrofinishing. Cara ini mampu memisahkan secara total kandungan
bahan pelumas dari residunya.

Tahap pertama, minyak pelumas bekas direaksikan dengan bahan-bahan kimia temuan Mohawk.
Tujuannya untuk memisahkan kandungan air dalam oli bekas, dan untuk menjamin kelancaran
proses pemurnian, menghindari terjadinya penyumbatan dan karat.

Tahap kedua, minyak pelumas bekas yang sudah bebas dari kandungan air disuling dalam kondisi
vakum. Proses ini untuk memisahkan bahan bakar yang terbawa seperti diesel atau solar.

Tahap ketiga, minyak pelumas bekas yang sudah terbebas dari kandungan air dan bahan bakar,
dipisahkan dari residu yang terbawa dengan alat Thin Film Evaporator. Alat yang didatangkan dari
Jerman ini mampu bekerja dalam kondisi vakum tinggi. Tahap ketiga ini menghasilkan minyak hasil
destilasi yang telah terbebas dari air, bahan bakar dan residu.

Tahap keempat, minyak pelumas dasar yang masih mengandung belerang, klor dan pada tingkat
molekuler terbentuk ikatan tak jenuh antar atom-atom karbon, direaksikan dengan gas hydrogen
melalui proses Catalitic Hydrofinishing. Tujuannya untuk menjenuhkan kembali ikatan antar atom-
atom karbon serta membebaskannya dari kandungan belerang dan klor. Proses ini menghasilkan
minyak pelumas dasar yang jernih, yang sangat stabil terhadap reaksi oksidasi sehingga menjamin
daya guna yang maksimum dari pelumas. Minyak pelumas dasar ini kualitasnya bahkan lebih baik
dibandingkan dengan minyak pelumas dasar yang dihasilkan langsung dari minyak mentah.
Tahap kelima, dilakukan fraksionisasi terhadap minyak pelumas dasar yang sudah sempurna, untuk
mendapatkan minyak pelumas dasar yang kental (heavy base oil) dan ringan (light base oil).

b. Spesifikasi/Ciri-Ciri

Ciri khas dari oli asli adalah berwarna bening dan tidak berbau aneh.

c. Manfaat

Semua jenis oli pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan
bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-
lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin
seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.

7. Parafin

a. Proses pengolahan parafin :

Parafin adalah hasil pengolahan minyak bumi yang berbentuk padatan lunak yang tidak berwarna.
Parafin terdiri dari campuran molekul hidrokarbon yang mengandung antara 24 dan 40 atom
karbon. Parafin berbentuk padat pada suhu kamar dan mulai meleleh di atas sekitar 37 ° C dan titik
didihnya di atas 370 ° C.

Pengunaan umum untuk parafin termasuk pelumas, isolasi listrik, dan lilin. Parafin yang dicelup
dalam pewarna dapat dibuat menjadi krayon.

 Langkah – langkah membuat alat pengubah sampah plastik menjadi parafin :

Buatlah pipa besi sepanjang 3,5 m menjadi pipa besi destilasi sederhana.

Buat lubang pada tutup kaleng biskuit dengan ukuran yang sama dengan diameter pipa besi ± 4 cm

Masukkan sampah plastik kedalam kaleng biskuit

Tutup kaleng dengan tutup yang telah dimodifikasi dengan pipa besi destilasi sederhana.

Alat pengubah sampah plastik menjadi minyak mentah siap digunakan.

 Langkah – langkah destilasi :

Membersihkan limbah plastik dari kotoran yang menempel karena akan berpengaruh terhadap hasil
lilin yang akan didapatkan, pembersihan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci plastik.
Masuk dan padatkan limbah plastik kedalam kaleng yang telah disiapkan untuk proses destilasi
Masukkan limbah plastik ke dalam kaleng biskuit dan padatkan sehingga ruang diantara biskuit tidak
ada.
Panaskan selama 45 menit sehingga limbah plastik tersebut meleleh dan akan berubah menjadi gas
dan akan menghasilkan minyak
Setelah pemanasan tersebut akan menghasilkan zat sisa yaitu parafin yang dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan lilin.
Tuangkan cairan parafin dan aromaterapi kedalam cetakan yang telah disiapkan, kemudian
dinginkan sekitar 1 jam untuk memastikan lilin tersebut benar-benar telah kering.

b. Manfaat parafin :

Parifin mempunyai banyak manfaat diantaranya yaitu sebagai pelarut bahan bakar, sintesis senyawa
kimia, bahan pembuatan plastik, dan sebagai bahan perubahan menjadi olefin (alkena) melalui
cracking (pemecahan).

- Kosmetik

Secara kosmetik, lilin parafin sering diaplikasikan pada tangan dan kaki. Lilin adalah pelembab alami,
membantu membuat kulit kenyal dan lembut. Saat dioleskan ke kulit, ini menambah kelembapan
dan terus meningkatkan tingkat kelembapan kulit setelah perawatan selesai.

Ini juga dapat membantu membuka pori-pori dan mengangkat sel kulit mati. Itu dapat membantu
membuat kulit terlihat lebih segar dan terasa lebih halus.

- Terapeutik

Lilin parafin dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri di tangan orang-orang dengan:
Osteoartritis, artritis reumatoid, Fibromyalgia, masalah mobilitas sendi lainnya. Bertindak seperti
terapi panas dan dapat membantu meningkatkan aliran darah, mengendurkan otot, dan mengurangi
kekakuan sendi. Lilin parafin juga dapat meminimalkan kejang otot dan peradangan serta mengobati
keseleo.

c. Spesifikasi/ ciri ciri parafin :

1. Biasanya berupa bahan padat atau cair


2. Umumnya berwarna putih susu/bening
3. Mudah meleleh apabila terkena panas
4. Cepat membeku pada suhu tertentu

8. Aspal

a. Cara pengolahan Aspal


Bahan baku Aspal buatan berasal dari minyak mentah (refinery bitumen), dalam proses pengolahan
minyak mentah akan menghasilkan berbagai macam jenis prosuk hasil olahan minyak bumi. Pada
tahap awal, minyak mentah akan dimasukkan ke dalam kolom distilasi atmosferik (bertekanan 1
atm) yang berfungsi sebagai pemisah fraksi-fraksi minyak mentah berdasarkan titik didihnya,
sehingga dihasilkan fraksi naphta/gasoline (bensin), kerosen (minyak tanah), gas oil, diesel dan
residu.

Long residu sebagai fraksi yang memiliki titik didih paling tinggi akan berada di bagian bawah kolom
distilasi karena tidak dapat mengalami penguapan. Untuk memanfaatkan long residu tersebut, maka
selanjutnya akan diproses lagi di dalam kolom HVU (High Vacum Unit), proses HVU ini tidak jauh
berbeda dengan proses distilasi atmosferik, namun di dalam kolom HVU tekanan yang digunakan di
bawah tekanan atmosfer (<1 atm).

Hasil yang dikeluarkan dari proses destilasi vakum tadi (HVU) terdiri dari LVGO (Light Vacum Gas
Oil). HVGO (High Vacum Gas Oil) dan short residu. Short residu yang dihasilkan selanjutnya
dijadikan sebagai bahan aspal karena memang memiliki kekentalan yang cukup tinggi dan tidak
mungkin lagi diolah dijadikan menjadi bahan bakar.

b. Ciri-ciri Aspal

1) Aromatik naften (naftalena), terdiri dari senyawa aromatik polisiklik terhidrogenasi parsial.
2) Aromatik polar, terdiri dari fenol dengan berat molekul tinggi dan asam karboksilat yang
dihasilkan oleh oksidasi parsial bahan.
3) Hidrokarbon jenuh yang terjadi persentase senyawa jenuh dalam aspal berkorelasi dengan titik
lunaknya.
4) Asphaltenes, terdiri dari senyawa fenol dengan berat molekul tinggi dan senyawa heterosiklik.

c. Manfaat Aspal

1) Memberikan fungsi untuk pembuatan jalan sebagai pengikat batuan kecil agar tidak lepas dari
badan jalan sehingga jalan berlubang (water proofing, protect terhadap erosi).
2) Sebagai bahan yang melapisi dan perekat di agregat.
3) Lapis resap pengikat yang terdapat pada aspal yaitu lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas
fondasi sebelum lapis berikutnya.
4) Lapis pengikat adalah cairan aspal yang diletakan di permukaan jalan paling luar yang berfungsi
sebagai pengikat antara lapis resap dan lapis pengikat.
5) Mengisi ruang kosong pada agregat kasar, agregat halus, dan filler.

Anda mungkin juga menyukai