NAMA KELOMPOK
ATHA ZAHRA RAMADHANI
CAHAYA AULIA FATHANA
NURUL HIDAYAH
GHIZA ISNAWIYAH AZIZAH
ABDULLAH SABIL ILHAM
MUHAMMAD HARUN AR - RASYID
MINYAK BUMI
MINYAK BUMI/EMAS HITAM ADALAH
HASIL TAMBANG YANG MEMILIKI PERANAN BESAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI YANG BERUPA CAIRAN KENTAL BERWARNA COKELAT GELAP YANG
TERSUSUN ATAS PELAPUKAN SISA SISA ORGANISME DAN CAMPURAN YANG
TERDIRI ATAS SEDIKIT DARI BERBAGAI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA
KOMPONEN UTAMA PENYUSUN NITROGEN.PENEMUAN MINYAK BUMI BERAWAL
PADA 27 AGUSTUS 1859,KETIKA KOLONEL DRAKE MENEMUKAN MINYAK
SETELAH MENGEBOR SEDALAM 23 METER DI PENNYSLVANIA(AMERIKA
SERIKAT).
MINYAK BUMI ADALAH SENYAWA HIDROKARBON TERUTAMA ALKANA,
SIKLOALKANA DAN SENYAWA AROMATIK.
• Hidrocracking ialah kombinasi dari proses thermal cracking dan catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses hidrocracking ini
dilaksanakan dalam desakan yang tinggi, sejumlah hasilnya antara lain bensin dan bahan bakar jet. Kelebihan dari proses ini ialah mempunyai kandungan
sulfur yang ada pada fraksi, dimana sulfurnya akan diolah menjadi senyawa hidrogen sulfida sampai-sampai proses pelepasan sulfur bakal menjadi lebih
mudah.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
3. Proses Reforming
Proses selanjutnya adalah reforming ialah proses merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya
lebih baik. Pada proses reforming ini dapat dilaksanakan dengan memakai katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan
guna merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini bisa disebut pun sebagai proses isomerasi.
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
Proses selanjutnya, proses alkilasi yang merupakan proses peningkatan jumlah atom pada sebuah fraksi sampai-sampai molekul suatu fraksi itu
menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini memakai bahan ekstra katalis asam yang kuat contohnya H2SO4, HCL atau AlCl3
(asam Lewis).Sedangkan proses polimerasi ialah proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih banyak dalam suatu
fraksi sampai-sampai mutu dari produk akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melewati tahap alkilasi terlebih dahulu
sehingga menyusun sebuah molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi itu mutunya telah meningkat.
5. Proses Treating
Proses kelima, treating ialah proses pemurnian fraksi minyak bumi melewati tahap penyingkiran bahan-bahan pengotor yang masuk ke dalam proses
pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain bau yang tidak sedap [copper sweetening and doctor treating],
parafin [solvent dewaxing], lumpur dan warna [proses acid treatment], aspal [deasphalting], dan belerang [desulfurizing].
6. Proses Blending
Tahapan terakhir dalam proses pengolahan minyak bumi ialah blending yang merupakan proses yang dilaksanakan untuk menambah kualitas produk
siap digunakan dengan teknik menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang digunakan ialah TEL
(tetra ethyl lead) adalah bahan aditif yang dipakai untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melewati proses ini maka hasil dari pengolahan
minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.
HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI
1. Bensin (C5-C10)
Bensin adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas komponen oktan serta n-heptana. Bensin memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar sehingga sangat
cocok digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Proses bensin sebelum dapat digunakan harus melalui tahap blending, tujuannya adalah untuk meningkatkan
kualitas dari bensin, pada tahap ini juga ditambahkan zat aditif, inilah yang menyebabkan bensin memiliki grade kualitas yang berbeda-beda.
2. Solar (C12+)
Pengunaan solar yang utama adalah untuk bahan bakar, daripada bensin, solar lebih mudah didapatkan dan mempunyai harga yang lebih terjangkau, solar bersifat
tidak mudah menguap, kualitas solar ditentukan berdasarkan kestabilan, kekentalan, dan spek pembakarannya.
3. LPG (C1-C4)
LPG (Liquefield Petroleum Gas) adalah hasil penyulingan gas cair minyak bumi, terdapat berbagai kandungan unsur yang ada di dalam LPG, unsur-unsur tersebut
seperti butana, propana, etana, dan pentana. Dan digunakan untuk bahan bakar khususnya untuk bahan bakar rumah tangga ataupun bahan bakar industri. LPG
sebelum digunakan akan ditambah zat pembau, tujuannya agar sebagai tanda kepada pengguna saat terjadi kebocoran.
4. Aspal (C20+ Zat Padat)
Aspal adalah hasil dari olahan minyak bumi berasal dari senyawa hidrokarbon yang bersifat kental serta melekat, warna dari aspal umumnya adalah cokelat
kehitaman dan tahan air.
Aspal digunakan untuk pembuatan jalan. Jalan menjadi lebih bagus dan halus karena aspal memiliki kemampuan untuk mengikat batuan, sehingga batuan yang
menjadi bahan utama pembuatan jalan tidak terlepas.
HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI
5. Minyak tanah (C12-C18)
Minyak tanah juga dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor, minyak tanah diperoleh dari fraksi kerosin minyak bumi, selain itu
juga dimanfaatkan pada bahan pembuatan cairan pengusir serangga.
6. Parafin (C20+ Zat Padat)
Parafin memiliki bentuk padat yang sering disebut sebagai lilin parafin, hasil olahan minyak bumi yang satu ini biasanya
digunakan untuk kebutuhan industri, khususnya industri furnitur, penggunaan parafin biasanya untuk pelapis biasanya terdapat
pada cat atau tinta. Digunakan pada kerajinan pembuatan batik, bahan pembuatan batik yaitu malam bahan dasarnya terbuat dari
parafin, untuk produk kecantikan yang harus pengolahan khusus, agar produk kecantikan yang menggunakan prafin tidak
menimbulkan efek negatif.
7. Avgas (Aviation Gasoline)
Avgas adalah hasil olahan minyak bumi yang digunakan untuk pesawat dengan ruang pembakaran internal, mempunyai jenis
mesin piston, untuk bahan bakar pesawat, dan bahan bakar pesawat tempur serta mobil balap. Avgas mempunyai kandungan
timbal, sehingga dapat berdampak negatif bagi lingkungan
8. Aviator Turbine (Avtur) (C12-C18)
Aviator turbine atau yang sering disebut dengan avtur adalah hasil olahan minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar
pesawat terbang yang mempunyai mesin berjenis turbin. Avtur pada dasarnya terbuat dari bahan dasar kerosin.Ini memiliki
volalitas lebih kecil meminimalisir terjadinya kehilangan bahan bakar karena penguapan saat terbang dan energi per volumenya
lebih tinggi, yang berguna untuk membantu penyaluran energi, sehingga pesawat dapat terbang dengan jarak yang jauh.
HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI
FRAKSI – FRAKSI MINYAK BUMI
1).Gas Alam
-Metana dan Etana LNG
-Propana dan Butana Bahan bakar motor
-Olefin Alkohol
2).Gasolin
-Petroleum EterPelarut
-Bensin Bahan bakar motor
-Nafta Pelarut
3).Kerosin (Minyak Tanah) Bahan Bakar
4).SolarBahan bakar diesel
5).PelumasPelumas mesin
6).ParafinLilin,cat,aspal
7).KokasMetalurgi elektroda karbon
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
-TAHAP CRACKING/PERANGKAHAN
Yaitu proses penguraian senyawa hidrokarbon kompleks menjadi hidrokarbon yang lebih sederhana
a).Thermal Cracking = Penguraian dengan memanaskan hidrokarbon pada suhu tinggi dan tekanan rendah
b).Catalytic Cracking = Penguraian dengan bantuan Katalisator
-TAHAP REFORMING
Reforming adalah proses perubahan struktur hidrokarbon
-TAHAP ALKILASI/POLIMERISASI
Yaitu tahap penambahan atom dalam molekul hidrokarbon untuk mendapatkan molekul yang lebih panjang,sehingga
menjadi molekul yang sesuai dengan kebutuhan industri minyak bumi.
-TAHAP TREATING
Yaitu tahap dimana minyak bumi dibersihkan dari pengotor yang terbawa dalam proses pengolahan minyak bumi
-TAHAP BLENDING
Yaitu tahapan pencampuran fraksi-fraksi minyak bumi dengan bahan aditif untuk memperolah kualitas
tertentu,sehingga diperoleh produk dengan kualitas yang berbeda-beda.
Misalnya:Premium,Pertalite dan Pertamax.
KETERANGAN TAMBAHAN
BENSIN
Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya dalam mesin.Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan
(Knocking) pada mesin.Ketukan pada mesin terjadi jika bensin terbakar tidak pada saat yang tepat sehingga akan
mengganggu gerakan piston pada mesin.Angka yang di gunakan untuk menentukan mutu bensin,disebut bilangan oktan
Macam-Macam Bensin
-Bensin Premium , angka oktannya 88 (88% iso oktana dan 12% n-heptana)
-Bensin Pertalite , angka oktannya 90 (90% iso oktana dan 10% n-heptana)
-Bensin Pertamax , angka oktannya 92 (92% iso oktana dan 8% n-heptana)
-Bensin Pertamax Turbo , angka oktannya 98 (98% iso oktana dan 2% n-heptana)