Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL KIMIA

(Peroses pengolahan minyak bumi & gas alam)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


-Delia N
-salma
-Naura
-siti
-ai Sopi
-nasywa
-firgia
-rofi

MAN 3 GARUT
PEMBAHASAN
1.Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di pisahkan
dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di bedakan menjadi
:

- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah ,
bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi,
memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan
sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun
kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya
untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi
bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi,
dan pencampuran fraksi

1. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen –
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu
banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :

- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu -
600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah menara
distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap)
yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan mencapai
ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat cair yang di
peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
terkondensasi di bagian atas menara

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk proses
konversi

Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38%
bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu
padat.

2. Proses konversi

Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan untuk
memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai
contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai
panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar
fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan
rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :

- Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya ,
perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak
solar/diesel.
- Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang / alisiklik
/ aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi
aromatic.

- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya
penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .

- Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan hidrokarbon
intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas di gunakan di
industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).

3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang mengandung
S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara melewatkan
fraksi melalui :

- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.

4. Pencampuran Fraksi

Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan .
Sebagai contoh :

- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan
kualitas tertentu
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .

Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan bahan
baker dan industri petrokimia.
2. Pengolahan Gas alam

Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks dirancang untuk
membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai non-metana
hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural gas.
Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam mentah yg diekstrak dari sumur
bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi geologi daerah. Minyak dan gas alam sering
ditemukan bersama-sama dalam yang sama reservoir.

Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan sebagai associated-
dissolved, yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah.

Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidro karbon, contoh seperti gas metana (CH4),
benzena (C6H6), dan butana (C4H10). Meskipun mereka berada dalam fase cair pada tekanan
bawah tanah, molekul-molekul akan menjadi gas pada saat tekanan atmosfer normal. Secara
kolektif, mereka disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari
tambang batu bara dan tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian utama, yang pada
dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon dioksida (sekitar 10 persen).

Pabrik pengolahan gas alam memurnikan gas alam mentah yang diproduksi dari ladang gas
bawah tanah. Sebuah pabrik mensuplai gas alam lewat pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar oleh perumahan, komersial dan industri konsumen.

Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan hidrokarbon yg lebih berat akan
diolah lagi untuk keperluan komersial lainnya.

Untuk alasan ekonomi, beberapa pabrik pengolahan mungkin harus dirancang untuk
menghasilkan produk setengah jadi. Biasanya mengandung lebih dari 90 persen metana murni
dan lebih kecil jumlah etana nitrogen, karbon dioksida, dan kadang-kadang. Hal ini dapat
diproses lebih lanjut di pabrik hilir atau digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan
kimia.
Aliran blok diagram di atas adalah konfigurasi umum untuk pengolahan gas alam mentah dari
non-associatedgas well dan bagaimana gas alam mentah diolah menjadi gas jual kepada end user
atau pasar. Hasil pengolahan gas alam mentah dapat berupa :

 Gas alam kondensat


 Sulfur
 Etana
 Gas alam cair (NGL): propana, butana dan C5 + (istilah yang umum digunakan untuk
pentana ditambah dengan molekul hidrokarbon yang lebih tinggi)

1.Gas alam mentah berasal dari beberapa sumur yang berdekatan, dikumpulkan dan proses
pengolahan pertama yang terjadi adalah proses menghilangkan kandungan air dan gas alam
kondensat. Hasil kondensasi biasanya dialirkan kilang minyak dan air dibuang sebagaiwaste
water.

2.Gas alam mentah kemudian dialirkan ke pabrik pengolahan di mana pemurnian awal biasanya
menghilangkan kandungan asam (H2S dan CO2). Proses yang dipakai pada umumnya adalah
Amine Treating yang biasa disebut Amine Plant.

3.Proses berikutnya adalah untuk menghilangkan uap air dengan menggunakan proses
penyerapan dalam trietilen glikol cair (TEG).

4.Proses berikutnya adalah untuk mengubah menjadi fase gas alam cair (NGL) yang merupakan
proses paling kompleks dan menggunakan pabrik pengolahan gas modern.

Anda mungkin juga menyukai