Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PUASA RAMADHAN

Disusun oleh :

Nama : Naila Azzahra ahadieni

Kelas : XI MIPA 7

SMA NEGERI 5 GARUT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan dan kesehatan kepada saya sehingga saya
mampu menyelesaikan sebuah makalah untuk program Smarttren
dengan judul : "Puasa Ramadhan".

Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan teladan
baik sehingga akal dan pikiran saya mampu menyelesaikan makalah ini,
semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dalam
menuntut ilmu.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak


kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan,
karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada


umumnya dan juga bermanfaat bagi saya khususnya.

Garut, 11 April 2023

Penyusun

Naila Azzahra ahadieni


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Pengertian Puasa..........................................................................................................2

2.2 Dalil / Dasar Hukum Puasa...........................................................................................2

2.3 Rukun dan Syarat Puasa...............................................................................................2

2.4 Hal-Hal yang Membatalkan Puasa...............................................................................4

2.5 Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat............5

2.6 Puasa Ditinjau Dari Sudut Pandang Medis..................................................................5

2.7 Keutamaan Dan Hikmah Puasa....................................................................................6

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Puasa Ramadhan adalah suatu pokok dari rangkaian pembinaan iman. Puasa adalah suatu
sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan atas umat islam yang mukallaf selama
tidak ada halangan yang menghalangi pelaksanaannya. Puasa itu suatu fardhu yang tidak boleh
di tinggalkan dan suatu syi’ar Agama Allah yang besar.

Puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain yang berada pada
kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat digambarkan pada konsepsi lapar
dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan adanya tenggang rasa antar umat
manusia.

Pengkajian tentang puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh kehidupan
manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan sebagainya. Begitu
universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi muslim dalam
mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain puasa dapat
dijadikan pedoman hidup.

2.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Itu Pengertian Puasa?

2. Apa Dalil / Dasar Hukum Puasa?

3. Apa Saja Rukun dan Syarat Puasa?

4. Apa Saja Hal-Hal yang Membatalkan Puasa?

5. Siapa Saja Orang-Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat?

6 Bagaimana Jika Puasa Ditinjau Dari Sudut Pandang Medis?

7. Apa Saja Keutamaan Dan Hikmah Puasa?


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puasa

Tahukah kalian apakah puasa itu ? Secara bahasa puasa berasal dari Bahasa Arab
shiyam dan shaum yang berarti menahan. Sedangkan secara istilah puasa adalah
menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa
membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

2.2 Dalil / Dasar Hukum Puasa

Dalil hukum puasa sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 183

َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

2.3 Rukun dan Syarat Puasa

• Rukun puasa adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam ibadah puasa agar
puasanya sah dan diterima oleh Allah. Adapun rukun puasa adalah sebagai
berikut:

1. Niat. Niat adalah menyengaja melakukan ibadah puasa karena Allah semata
dengan mengetahui jenis puasanya, baik puasa wajib seperti Ramadhan
atau puasa sunnah seperti Senin-Kamis.
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
• Syarat Puasa

- Syarat Wajib Puasa

Syarat wajib puasa adalah syarat yang harus ada pada diri seseorang agar ia
diwajibkan untuk berpuasa. Syarat wajib puasa adalah:

1. Islam. Hanya orang yang beragama Islam yang diwajibkan untuk berpuasa.
Orang yang tidak beragama Islam tidak perlu berpuasa dan tidak akan
mendapatkan pahala dari puasa.
2. Baligh. Baligh adalah mencapai usia dewasa secara fisik dan mental. Orang
yang sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa. Orang yang belum baligh
tidak diwajibkan untuk berpuasa, tetapi dianjurkan untuk melatih diri
berpuasa sejak kecil agar terbiasa.
3. Berakal. Berakal adalah memiliki kemampuan untuk membedakan antara
baik dan buruk, halal dan haram, serta kewajiban dan larangan. Orang yang
berakal diwajibkan untuk berpuasa. Orang yang tidak berakal, seperti orang
gila atau orang yang hilang ingatan, tidak diwajibkan untuk berpuasa.
4. Mampu melaksanakannya. Maksudnya adalah wajib bagi mereka yang
mampu melakukannya. Bagi mereka yang sudah lemah secara fisik karena
usia atau tidak memungkinkan puasa, maka mereka tidak wajib
melaksanakan puasa.
5. Suci dari Haid dan Nifas. Bagi para wanita beragama Islam yang akan
menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, mereka diwajibkan
untuk suci dari masa haid dan nifas terlebih dahulu.

2.4 Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

1. Memasukan sesuatu kedalam lubang badan dengan sengaja. Memasukkan


sesuatu berupa makanan, minuman, maupun benda lainnya ke dalam
tubuh melalui lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf)
seperti mulut, telinga, dan hidung dalam keadaan sengaja maka dapat
membatalkan puasa.
2. Muntah dengan sengaja. Muntah secara sengaja termasuk hal yang dapat
membatalkan puasa. Akan tetapi, jika seseorang muntah tanpa disengaja
atau muntah tiba-tiba dan tidak ada sedikitpun dari muntahannya yang
tertelan, maka puasa tetap sah.
3. Bersetubuh di siang hari. Melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis
atau berjimak di siang hari pada saat berpuasa secara sengaja maka dapat
membatalkan puasa. Selain itu, orang yang melakukannya juga akan
dikenakan denda atau kafarat. Dendanya yakni melaksanakan puasa selama
dua bulan secara berturut-turut. Apabila tidak mampu, maka ia wajib
memberi makanan pokok senilai satu mud atau setara dengan 0,6 kilogram
beras atau ¾ liter beras kepada 60 fakir miskin.
4. Keluarnya air mani. Keluar air mani (sperma) yang disebabkan bersentuhan
kulit maka dapat membatalkan puasa. Kondisi ini terjadi karena onani atau
bersentuhan dengan lawan jenis tanpa adanya hubungan seksual
5. Haid atau nifas bagi perempuan. Keluarnya darah dari kemaluan saat
seorang perempuan sedang menjalankan ibadah puasa maka puasanya
batal. Perempuan yang sedang haid dan dalam masa nifas berkewajiban
untuk mengqadha puasanya.
6. Gila. Ketika seseorang tengah berpuasa dan tiba-tiba mengalami gangguan
jiwa atau gila, maka puasanya batal.
7. Murtad. Murtad adalah seseorang yang keluar dari agama Islam.

2.5 Orang-orang Yang Diperbolehkan Tidak Melaksanakan Puasa

Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa ada 2 golongan yaitu

• Orang yang boleh tidak melaksanakan puasa dan wajib qadha :

1. Orang yang sakit apabila berpuasa membahayakan dirinya.


2. Musafir sedikitnya 81km.
3. Orang hamil dan dikhawatirkan akan membahayakan bagi diri dan
kandungannya.
4. Orang yang menyusui anaknya dan dikhawatirkan akan membahayakan diri
dan anaknya.
5. Orang yang batal puasanya karena salah satu sebab yang membatalkannya.

• Orang yang boleh tidak melaksanakan puasa dan tidak wajib qadha, tetapi
membayar fidyah yaitu:

1. Orang yang sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh.


2. Orang yang lemah karena sudah tua.

2.6 Puasa Jika Ditinjau Dari Sudut Pandang Medis

Perlu diketahui ternyata puasa memiliki manfaat bagi kesehatan, mulai dari
peningkatan penurunan berat badan hingga fungsi otak yang lebih baik. Berikut
beberapa manfaat puasa bagi kesehatan yaitu :

1. Mengontrol Gula Darah. Puasa dapat membantu mengurangi resistensi


terhadap insulin serta kadar gula darah berlebih. Hal ini dapat terjadi
karena insulin membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh
dengan cara membawa gula menuju sel tubuh dan menjadikannya sebagai
sumber energi.
2. Mengurangi Peradangan. Saat sistem imun tengah melawan infeksi,
peradangan pada tubuh merupakan hal yang wajar. Tetapi, selain tidak
terasa nyaman, peradangan yang terus berlanjut justru akan berujung pada
penyakit lain. Untungnya puasa juga dapat mengurangi radang pada tubuh.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung. Puasa juga baik untuk kesehatan
jantung. Mengubah pola makan (puasa) dan gaya hidup merupakan cara
untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
4. Meningkatkan Fungsi Otak. Tidak hanya menjaga kesehatan jantung, puasa
juga dipercaya mempunyai manfaat yang mampu meningkatkan fungsi
otak.
5. Membantu Menurukan Berat Badan. Puasa mempunyai manfaat yakni
dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar
neurotransmitter norepinefrin yang dapat meningkatkan penurunan berat
badan.
6. Meningkatkan Hormon Pertumbuhan. Puasa tidak hanya dapat
menurunkan berat badan, tetapi mempunyai manfaat yang mampu
meningkatkan hormon pertumbuhan. Salah satunya yakni meningkatkan
hormon pertumbuhan kekuatan otot.
7. Mencegah Kanker. Dengan berpuasa dapat membantu sel tubuh
membersihkan diri melalui proses yang disebut autofagi.

2.7 Keutamaan dan Hikmah Berpuasa

• Keutamaan Puasa

1. Puasa adalah sarana menggapai ketakwaan.


2. Puasa adalah sarana mensyukuri nikmat.
3. Puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan
mengendalikan syahwat.
4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan
dan kebesaran Allah.
5. Puasa memunculkan sifat kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-
orang miskin

• Keutamaan Puasa

1. Puasa adalah jalan meraih ketakwaan.


2. Puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman,
ikhlas serta meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
3. Pahala puasa melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-
adabnya.
4. Puasa adalah perisai dari perbuatan yang haram.
5. Puasa adalah perisai dari api neraka.
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi, secara bahasa puasa berasal dari Bahasa Arab shiyam dan shaum
yang berarti menahan. Sedangkan secara istilah puasa adalah menahan
diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa
membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

3.2 SARAN

Saya sebagai penulis memohon maaf atas segala kekhilafan dan


kekurangan makalah ini dan senantiasa mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dan lebih baik
kualitasnya di masa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua

.
DAFTAR PUSTAKA

id.m.wikipedia.org, liputan6.com, https://an-nur.ac.id, yatimmandiri.org,


https://www.detik.com, yankes.kemkes.go.id, sumbarprov.go.id,

Anda mungkin juga menyukai