PUASA RAMADHAN
Disusun oleh :
Kelas : XI MIPA 7
Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan teladan
baik sehingga akal dan pikiran saya mampu menyelesaikan makalah ini,
semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dalam
menuntut ilmu.
Penyusun
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.5 Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat............5
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
Puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain yang berada pada
kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat digambarkan pada konsepsi lapar
dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan adanya tenggang rasa antar umat
manusia.
Pengkajian tentang puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh kehidupan
manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan sebagainya. Begitu
universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi muslim dalam
mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain puasa dapat
dijadikan pedoman hidup.
5. Siapa Saja Orang-Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat?
PEMBAHASAN
Tahukah kalian apakah puasa itu ? Secara bahasa puasa berasal dari Bahasa Arab
shiyam dan shaum yang berarti menahan. Sedangkan secara istilah puasa adalah
menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa
membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Dalil hukum puasa sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 183
Artinya :
• Rukun puasa adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam ibadah puasa agar
puasanya sah dan diterima oleh Allah. Adapun rukun puasa adalah sebagai
berikut:
1. Niat. Niat adalah menyengaja melakukan ibadah puasa karena Allah semata
dengan mengetahui jenis puasanya, baik puasa wajib seperti Ramadhan
atau puasa sunnah seperti Senin-Kamis.
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
• Syarat Puasa
Syarat wajib puasa adalah syarat yang harus ada pada diri seseorang agar ia
diwajibkan untuk berpuasa. Syarat wajib puasa adalah:
1. Islam. Hanya orang yang beragama Islam yang diwajibkan untuk berpuasa.
Orang yang tidak beragama Islam tidak perlu berpuasa dan tidak akan
mendapatkan pahala dari puasa.
2. Baligh. Baligh adalah mencapai usia dewasa secara fisik dan mental. Orang
yang sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa. Orang yang belum baligh
tidak diwajibkan untuk berpuasa, tetapi dianjurkan untuk melatih diri
berpuasa sejak kecil agar terbiasa.
3. Berakal. Berakal adalah memiliki kemampuan untuk membedakan antara
baik dan buruk, halal dan haram, serta kewajiban dan larangan. Orang yang
berakal diwajibkan untuk berpuasa. Orang yang tidak berakal, seperti orang
gila atau orang yang hilang ingatan, tidak diwajibkan untuk berpuasa.
4. Mampu melaksanakannya. Maksudnya adalah wajib bagi mereka yang
mampu melakukannya. Bagi mereka yang sudah lemah secara fisik karena
usia atau tidak memungkinkan puasa, maka mereka tidak wajib
melaksanakan puasa.
5. Suci dari Haid dan Nifas. Bagi para wanita beragama Islam yang akan
menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, mereka diwajibkan
untuk suci dari masa haid dan nifas terlebih dahulu.
• Orang yang boleh tidak melaksanakan puasa dan tidak wajib qadha, tetapi
membayar fidyah yaitu:
Perlu diketahui ternyata puasa memiliki manfaat bagi kesehatan, mulai dari
peningkatan penurunan berat badan hingga fungsi otak yang lebih baik. Berikut
beberapa manfaat puasa bagi kesehatan yaitu :
• Keutamaan Puasa
• Keutamaan Puasa
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, secara bahasa puasa berasal dari Bahasa Arab shiyam dan shaum
yang berarti menahan. Sedangkan secara istilah puasa adalah menahan
diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa
membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
3.2 SARAN
.
DAFTAR PUSTAKA