Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENDALAMI PUISI

Disusun Oleh

Rahma Azkia

X IPS 2

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 5 GARUT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru dan teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Saya berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, 21 Mei 2023

Penyusun

Rahma Azkia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................................................1

B. Permasalahan ..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi ........................................................2

B. Mendemonstrasikan Puisi……………..................................................................................3

C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi ..........................................................................5

D. Menulis Puisi ....................................................................................................................7

E. Mengulas puisi yang telah Dibaca .................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puisi merupakan salah satu karya yang dapat dikaji dari bermacam-macam aspek.Puisi
dapat dikaji dari struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi merupakanstruktur yang
tersusun dari bermacam unsur atau ragam. Puisi juga dapat dikaji darisudut kesejarahannya,
mengingat sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalumengalami perubahan dan
perkembangan. Puisi termasuk salah satu jenis sastra yangdigemari masyarakat. Karena
kemajuan masyarakat dari waktu ke waktu terusmeningkat, maka corak, sifat dan bentuk puisi
pun berubah, mengikuti perkembangan jaman.

Seiring berkembangnya puisi sebagai hasil sastra, juga berkembang puisi Jawayang
diciptakan dan berkembang dari jaman kerajaan. Puisi Jawa dikemas denganmenggunakan
bahasa Jawa dan memiliki sejarah panjang perkembangannya hingga saatini. Hal tersebut
ditunjukkan dengan munculnya penyair-penyair puisi Jawa yang daritahun ke tahun mengisi
perkembangan sejarah sastra Jawa sehingga puisi Jawa memiliki periode perkembangan
khususnya puisi Jawa Modern.

Puisi Jawa Modern berkembang sejak tahun 1940. Pembaharuan Puisi JawaModern yang
diawali oleh Subagijo I.N yang memperkenalkan puisi bentuk 1 2 sonetakarya R. Intojo menjadi
sastra Jawa terus berkembang hingga tahun 1950 an. Pada awaltahun 1950-an muncul puisi
modern, bebas dari ikatan tradisi. Geguritan ini mengawalikehadiran Puisi Jawa Modern dan
pembaharuan diikuti pembaharuan penyair-penyair lainnya. Tahun-tahun setelah tahun 1950
muncul penyair-penyair baru dan melahirkan bentuk dan isi puisi yang semakin beragam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen penting dalam puisi?

2. Apa yang dimaksud dengan mendemonstrasikan puisi

3. Apa saja unsur pembangun dalam puisi?

4. Bagaimana mempraktikkan menulis puisi?

5. Bagaimana cara menyusun ulasan dari buku yang dibaca?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen Penting dalam Puisi

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sangat populer. Lintuk memahami
lebih jelas mengenai puisi, berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian puisi.
Suberli dkk (2015), puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena
disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Puisi adalah ekspresi dari
pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang
bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana
yang matang dan bermanfaat (Lascelles dalam Djojosuroto, 2005). Puisi merupakan salah satu
jenis karya sastra yang mewakili perasaan penulisnya. Puisi sering disebut sebagai seni
merangkai kata yang di dalamnya menyiratkan hubungan tanda dengan makna (Yunus, 2015).

Intinya dari tiga pendapat para ahli di atas puisi dapat diartikan sebagai karya sastra yang
sangat erat kaitannya dengan pengalaman imajinatif dan perasaan penulis, kemudian ditulis
dengan pilihan diksi yang indah dan memiliki hubungan tanda dengan makna. Perlu diketahui
pula bahwa terdapat tiga komponen penting puisi yang perlu dipahami, berikut ini
penjelasannya:

1. Menentukan suasana puisi

ketika mendengar lagu pastilah kamu akan merasakan suatu perasaan baik sedih, bahagia,
kecewa, gelisah, marah, dan perasaan lainnya. Perasaan tersebut tercipta bukan hanya karena
musik lagu tersebut saja, tetapi juga lirik lagu. Sama halnya ketika sedang membaca sebuah
puisi, kamu juga akan mendapat sebuah perasaan tersebut Perasaan itulah yang disebut
suasana puisi Lebih sederhananya, suasana puisi merupakan keadaan jiwa atau psikologis
pembaca setelah membaca puisi. Setiap judul puisi akan memgakibatkan suasana puisi yang
berbeda ketika dibaca. Hal tersebut karena ada ruh yang ditaruh oleh penyair, sehingga
membuat perasaan pembaca larut dan menimbulkan suasana puisi.

2. Menentukan tema puisi

semua karya sastra pastilah memiliki tema, contohnya adalah puisi. Tema ini merupakan
gagasan pokok atau ide pokok yang mendasari terciptanya sebuah puisi. Jenis tema beragam,
mulai tema agama, kemanusiaan. cinta-kasih, budaya, kritik sosial, dan sebagainya. Sehingga,
tak salah jika tema dapat dikatakan sebagai inti permasalahan yang ingin disampaikan penyair
kepada pembaca. Nah, untuk menentukan tema, pembaca harus mengamati diksi-diksi yang
sering keluar dalam puisi yang diidentifikasi, Diksi-diksi itulah yang dapat menjadi kata kunci
karena membawa kita ke tema. Misalnya, tema cinta pastilah diksi-diksi yang digunakan tidak
jauh dari cinta dan konotasinya, dan seterusnya.

3. Menentukan makna puisi

makna atau juga biasa dikenal dengan amanat merupakan pesan yang disampaikan penulis
puisi pada pembaca. Pesan tersebut dapat tersirat maupun tersurat. Tentu saja, setiap
pembaca akan menemukan makna yang sama ataupun berbeda dengan pembaca lain. Hal
tersebut karena setiap pembaca bebas untuk memapresiasi atau menafsirkan makna puisi
sendiri-sendiri. Makna atau pesan tersebut dapat ditemukan lebih dari satu oleh setiap
pembaca akan menemukan jumlah makna puisi berbeda dengan yang lain.

B. Mendemonstrasikan Puisi

1. Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik

Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu dengan
mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya:

1) Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu
lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat
oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu
lambat.

2) Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas.
misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal a, i, u, c, o, ai, au

3) Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi
puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun
harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut 4) Mengatur pernapasan, artinya
pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa

5) Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya


kepribadian atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak
gugup, berwibawa, dan meyakinkan tidak demam panggung

Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan
puisi yaitu sebagai beikut:

1. Vokal

Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi kejelasan
pengucapan. Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan.
Bunyi vokal seperti a, i, u, e, o, ai, au, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula
dengan bunyi-bunyi konsonan

2. Ekspresi

Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yaitu memperlihatkan atau


menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi mimik atau perubahan raut muka
harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan
puisi secara tepat.

3. Intonasi tekanan dinamik dan tekanan tempo

Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan


suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik tekanan pada kata- kata
yang dianggap penting dan teknanan tempo cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.

Dalam mendemonstrasikan puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang.

2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan
tanda dan jeda panjang dengan tanda. Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedangkan
penjedaan panjang diberikan pada akhir klausa atau kalimat kalimat

3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya.

4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk mengekspresikan puisi yang kita baca

2. Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan makna puisi

Tujuan musikalisasi puisi adalah memudahkan pendengar memahami makna puisi yang
ingin disampaikan penyairnya. Lagi pula, dengan dijadikan nyanyian, sebuah puisi akan lebih
mudah diingat oleh pendengarnya. Selain disajikan secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga
yang berpendapat bahwa musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi diiringi musik atau
gabungan antara keduanya. Untuk memusikalisasikan puisi, tidak harus menggunakan alat
musik lengkap. Bisa saja hanya menggunakan gitar, suling, bahkan mungkin saja
menggunakan instrumen lagu lain, yang utama adalah musik dan lagu harus tetap
mempertahankan makna yang hendak disampaikan penyairaya. Oleh karena itu, pemahaman
tentang suasana, tema, dan makna puisi menjadi sangat penting sebelum memusikalisasikan
puisi.

C. Menjelaskan Unsur Pembangun Puisi


Adapun unsur-unsur pembangun puisi yaitu:

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik
terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik.

1. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi.

2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya,
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan
dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.

3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, Nada juga berhubungan dengan tema
dan rasa Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui. mendikte, bekerja
sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja
kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

4. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada


pembaca atau pendengar.

5. Gaya Bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat
konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai
gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri,
yang paling mudah dilihat melalui malas-malas, seperti ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan
cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang
mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. personifikasi, metafora, eufemisme,
bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas

6. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik
atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris

7. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam
bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen fragmen bahkan
dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag ataupun model lainnya.

8. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya.
Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apayang
ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui
penginderaan.
9. Kata Konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret
atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat
disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.

b. Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi). Beberapa
unsur yang dimaksud antara lain:

1. Unsur Biografi, unsur biografi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup
berpengaruh dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya
berasal dari keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para
pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan dalam
sebuah puisi

2. Unsur Sosial, unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu
dibuat. Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu
kondisi masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut
marut, sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-
sindiran terhadap masyarakat

3. Unsur Nilai, unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan,
seni, ekonomi, politik, sosial, budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain- lain. Nilai yang
terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat memengaruhi baik
atau tidaknya puisi.

D. Menulis Puisi

TAWA KEPADA TAWA

Bulan sedang berlari-lari kecil, di pelataran langit yang sedang berganti jingga

Hampir saja ia terjatuh

akibat tersandung rangkaian tawa

yang berasal dari mulut kotor para pendosa

Dari kejauhan sesosok makhluk menatap dengan raut wajah yang kebingungan,

dipenuhi tanda tanya


Ia meninggalkannya di dalam hati, membiarkannya murka dengan ketidaksabaran

Dalam kesendirian kekosongan ruang tanpa adanya materi, setelah segala wujud merekah

Hancur sudah, berkeping-keping berserakan diatas lantai yang basah

Namun, tawanya semakin mengeras, sampai menghiraukan suasana yang telah pecah

Semakin larut dalam ketidakberdayaan

membuai hasrat yang menggebu-gebu

Dan kini, ia pun lupa

Perlahan-lahan waktu menghapusnya

membiarkannya lenyap dari udara

Sebagaimana tawanya

yang sudah menghapus semua

kebingungan dan ketidaktahuan

Makna dari puisi yang telah saya buat ini menggambarkan dimana ada seseorang yang selalu
sendiri, kesepian dan hampa

E. Mengulas puisi yang telah dibaca

Berikut ini saya akan mengulas puisi yang telah saya baca yang berjudul "hujan bulan Juni"
Karya "Sapardi Djoko Darmono"

Puisi

Puisi: Rumahku (Karya Chairil Anwar)

Rumahku dari unggun-timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman


Aku tersesat tak dapat jalanKemah kudirikan ketika senja kala

Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang

Aku tidak lagi meraih petang

Biar berleleran kata manis madu

Jika menagih yang satu


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Puisi dapat diartikan sebagai karya sastra yang sangat erat kaitannya dengan pengalaman
imajinatif dan perasaan penulis, kemudian ditulis dengan pilihan diksi yang indah dan memiliki
hubungan tanda dengan makna. Dalam puisi terdapat tiga komponen penting yang perlu
dipahami yaitu menentukan suasana puisi, menentukan tema puisi dan menentukan makna
puisi.

Kemudian dalam mendemonstrasikan puisi, dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut;


membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang; memberikan ciri pada bagian- bagian
tertentu; memahami suasana, tema, dan makna puisinya; dan menghayati suasana. tema, dan
makna puisi untuk mengekspresikan puisi yang kita baca.

Selain itu adapun unsur-unsur pembangun puisi yaitu unsur intrinsik yang maksudnya adalah
unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi) dan unsur ekstrinsik yang artinya adalah unsur
yang terdapat di luar karya sastra (puisi).

Anda mungkin juga menyukai