Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

APRESIASI SENI BUDAYA NUSANTARA

A. Mengapresiasi Karya Seni Budaya Nusantara


Semua manusia harus menghargai hasil karya seni ciptaan seniman. Menghargainya dengan cara
mengapresiasinya. Lalu tahukah kalian apa itu apresiasi seni budaya serta bagaimana metode dan
langkah-langkah dalam apresiasi seni budaya? Jika ingin tahu lebih mendalam simak pemaparan
materi berikut.
1. Pengertian Apresiasi
Langkah awal untuk memahami apresisasi seni adalah mengetahui definisinya. Dari segi
etimologisnya, apresiasi jika dalam bahasa Latin adalah appretiatus berarti
penilaian/penghargaan. Jika dalam bahasa Inggris, appreciate berarti menentukan atau
menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya. Apresiasi seni adalah suatu proses
penghayatan suatu karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta
penghargaan pada pembuatnya.
2. Cara Apresiasi Seni
Saat kita akan mengapresiasi karya seni, secara garis besar ada dua cara, yaitu sebagai berikut.
a. Memakai Ukuran Subyektif
Maksudnya mengapresiasi dengan ukuran subyektif yaitu menilai bagus tidaknya berdasarkan
pertimbangan sendiri. Jadi sesuai penilaian sendiri karya tersebut sangat bagus atau indah karena
sesuai sudut pandang sendiri, apakah benda seni itu amat menyenangkan atau sebaliknya.
b. Memakai Ukuran Objektif
Mengapresiasi memakai ukuran objektif di sini maksudnya adalah
bagus tidaknya karya seninatas dasar ukuran kenyataan dan objek dari karya seni itu sendiri. Jadi
tidak kita lebih-lebihkan atau dikurangi. Bila karyanya secara objektif bagus, kita katakan bagus.
Begitu juga sebaliknya, jika kurang bagus dikatakan kurang bagus.
3. Pendekatan Apresiasi Seni
Pada saat mengapresiasi seni terdapat beberapa pendekatan untuk semakin memahami dalam
mengapresiasinya. Pendekatan tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Pendekatan Aplikatif
Mengapresiasi karya seni dengan pendekatan aplikatif ditumbuhkan dengan merasakan berbagai
pertimbangan teknik yang digunakan oleh seniman dalam proses berkarya. Biasanya keunikan
dari teknik atau bahan bisa menumbuhkan gagasan yang unik bagi seorang seniman dalam
berkarya seni.
b. Pendekatan Kesejarahan
Apresiasi melalui pendekatan ini dapat dicapai dengan cara memahami dari sejarah
perkembangan seni. Apresiasi dengan cara ini tidak cukup hanya dengan mengunjungi museum
seni, dalam pendekatan kesejarahan ini memerlukan kemauan untuk mengetahui lebih jauh
tentang karya-karya seni yang kita lihat.
4. Tingkatan dalam Apresiasi Seni
Adapun dalam apresiasi seni, baik seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater, ada tiga
tingkatan kegiatan apresiasi, yaitu sebagai berikut.
a. Apresiasi Simpatik
Apresiasi simpatik yaitu berusaha untuk merasakan tingkat keindahan suatu karya seni menurut
hasil pengamatan (kasat mata), ditunjukkan dengan ungkapan seperti suka atau tidak suka.
b. Apresiasi Empatik/Estetik
Apresiasi simpatik yaitu berusaha merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam
suatu karya seni ditunjukkan dengan perasaan kagum atu terharu.
c. Apresiasi Kritis
Maksudnya apresiasi kritis, yaitu cara mengapresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya.
Jadi perlu mengapresiasi dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan
kaidah-kaidah komposisi seni rupa. Jadi, cara mengapresiasinya secara detail dan kritis.

B. Mengapresiasi Seni Rupa Nusantara


Pembahasan materi mengenai apresiasi seni yang paling awal, yaitu mengapresiasi seni rupa
Nusantara. Berikut disajikan cara mengapresiasi karya seni rupa yang ada di Nusantara.
1. Aspek-Aspek Penilaian dalam Apresiasi Karya Seni Rupa
Untuk mengapresiasi karya seni rupa ada beberapa aspek yang dijadikan ukuran atau kriteria
sebuah penilaian, diantaranya sebagai berikut.
a. Aspek ide atau gagasan.
b. Aspek penguasaan teknis.
c. Aspek penguasaan bahan.
d. Aspek kegunaan.
e. Aspek wujud.
f. Aspek gaya atau corak.
g. Aspek kreativitas.
h. Aspek tempat.
2. Apresiasi terhadap Karya Seni Rupa Murni
Kali ini kita akan mengapresiasi karya seni rupa murni. Karya seni rupa murni itu adalah karya
seni rupa yang hanya dinikmati keindahannya saja. Karya tersebut hasil imajinasi seniman dan
diwujudkan dalam karya seni rupa murni. Berikut disajikan bentuk apresiasi terhadap karya seni
rupa murni.
a. Apresiasi terhadap Karya Lukisan
Lukisan tercipta dengan cara memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau
peralatan lain, pada kanvas. Biasanya para pelukis memiliki gaya dan teknik melukis sendiri-
sendiri, begitu pula objek dan makna simbolis yang dituangkan dalam lukisannya juga berbeda.
Misalnya pada lukisan karya Affandi. Kita pilih Affandi sebagai contoh pelukis yang karyanya
akan kita apresiasikan Pelukis terkenal,yaitu Affandi mempunyai lambang kusus untuk
lukisannya Karya Affandi bergambar matahari bermakna sumber penghidupan. Lukisannaya
berbentuk tangan bermakna aku bekerja dengan tanganku bukan pikiranku. sedangkan
lukisannya berupa kaki maknanya yaitu aku berjalan maju dengan kakiku.Keunikan pelukis
Affandi ini karena teknik melukisnya unik, pelukis Affandi melukis tidak menggunakan kuas.
B. Apresiasi Terhadap Karya Patung
Patung sebagai benda karya seni rupa 3D karya sudah diakui secara khusus sebagai suatu karya
seni oleh masyarakat luas. Orang yang menciptakan karya seni patung disebut pematung. Patung
dapat dibuat dari bahan seperti tanah liat, kayu, batu, tembaga, dan baja.
Mengenai teknik pembuatannya karya seni patung, ada yang dikerjakan dengan tatah, dipahat,
dicor, dulas, atau cukup dibentuk dengan tangan. Karya seni patung biasanya ada yang
bentuknya sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi ada beberapa bentuk patung yang aneh dan
sulit dimengerti maksud atau maknanya.
3. Apresiasi Upaya Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan merupakan karya seni yang memiliki fungsi, dan nilai keindahan. Jafi
selain indah juga memiliki fungsi pakai, digumakan untuk kebutuhan hidup manusia sehari hari.
a. Fungsi
1) Rumah sebagai salah satu karya seni rupa sebagai tempat tinggal, dalam membuatnya
seorang arsitek merancang secara kokoh. Jadi berdasarkan kesesuaian fungsinya dari masa ke
masa rumah tidak mengalami perubahan, fungsi yaitu sebagai tempat tinggal.
2) jambangan bunga merupakan karya seni rupa fungsinya untuk menaruh bunga, tetapi
dalam perkembangannya juga dipajang sebagai hiasan dalam lemari berkaca bening. Jadi
berdasarkan kesesuaian fungsinya jambangan bunga telah mengalami perubahan fungsi sebagai
hiasan.
3) tempanyan tempayan sebagai karya seni rupa terbuat dari gerabah. Dimana pada awalnya
berfungsi sebagai tempat air, kemudian berubah fungsi menjadi benda hiasan ( elemen estetis )
pada sebuah taman. Jadi berdasarkan kesesuaian fungsinya, tempayan dan gerabah telah
memgalami perubahan fungsi.
b. Keindahan
Berikut disajikan beberapa bentuk mengapresiasi karya seni rupa terapan dari segi keindahan.
1) keartistikkan/keindahan desain lemari sangat penting serta diutamakan. Desain lemari
menekankan selain fungsinya juga ditekankan keindahannya, dimasa kegunaannya sebagai
wadah/tempat pakaian. Segi keindahannya dari ukiran tersebut membuat banyak orang
membelinya.
2) meja dan kursi didesain/dirancang dengan bentuk yang indah dan bernilai seni tinggi.
3) pakaian adat dirancang sejak jaman dahulu selalu mengedepankan nilai dan unsur-unsur
seni rupa. Tujuannya agar pemakai busana yang dibuatnya dapat terlihat lebih menarik. Pakaian
adat dibuat sebagai busana dengan memiliki unsur Keindahan

C. Mengapresiasi Seni Musik Nusantara


Setelah mengapresiasi karya seni rupa, selanjutnya kita akan mengapresiasi karya musik
Nusantara.
1. Apresiasi Alat Musik Nusantara
Mengapresiasi alat musik Nusantara akan membuat kita semakin berwawasan luas dalam bidang
seni musik. Apresiasi dalam seni musik bisa diwujudkan dengan memahami jenis alat musik
berdasarkan klasifikasi alat musik tersebut, diantaranya sebagai berikut.
a. Idiophone
Idiophone merupakan kelompok alat musik yang menghasilkan bunyi pada bagian badan alat
musik. Contohnya triangle,cabaza,dan marakas.
b. Aerophone
Aerophone merupakan kelompok alat musik yang bunyinya berasal dari udara yang ditiupkan
pada alat musik. Contohnya recorder,seruling,dansaxsophone.
c. Membranophone
Membranophone merupakan kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari kulit atau
selaput tipis yang ditegaangkan. Contohnya gendang, conga,dan drum.
d. Chordophone
Chordophone adalah kelomook alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar (dawai)
yang ditegangkan. Contohnya piano, gitar,dan mandolin.
e. Electrophone
Electrophone merupakan jenis alat musik hanya bisa berbunyi atau bersuara dengan bantuan dari
adanya daya listrik. Contohnya keyboard.
2. Mengapresiasi Nada-Nada Musik Nusantara
a. Sistem Nada Diatonik
Sistem nada diatonik ini dipakai pada musik-musik yang berkembang di Nusantara. Penciptanya
sistem nada ini adalah orang Yunani,yaituTerpander dengan nada semula berjumlah 4 nada dan
selanjutnya oleh Polynertus dikembangkan menjadi sistem 7 nada.

Tangga nada Diatonik yang dipakai dalam musik ditanah air memiliki jarak nada satu dan
setegah.Nada dalam tangga nada diatonik,awalnya hanya memiliki 4 nada yang disebut dengan
Tetrachord,awalnya nada-nada ini dimainkan pada instrumen Lyra. Sistem nada diatonik ini ada
yang mayor dan minor,bagi susunan nada mayor dan minor tersebut jarak nadanya ditunjukan
gambar berikut.

b. Sistem Nada Pentatonik (Musik Indonesia Asli)

Musik yang dipakai dalam alat musik tradisonal nusantara memiliki sistem nada petatonik. Di
dalam musik tradisional istilah notasi,disebut dengan titi laras nada pentatonik sangat penting
dapat praktis,serta dapat dipelajari dari generasi ke generasi.
1) Notasi Pentatonik
Perlu diketahui bahwa titi laras dalam musik gamelan Jawa adalah notasi pentatonik jadi hanya
memiliki 5 buah nada. Notasi dalam musik gamelan diciptakan Raden Ngabeni Jaya Sudirga atau
Wreksodiningrat tahun penciptaanya yaitu tahun 1910. Kemudian dalam
perkembanganyaWreksodiningrat mempunyai inspirasi dan diwujudkan dengan memberi angka
pada bilah saron karena untuk pelajaran menabuh gamelan dan memindahkan notosa rante agar
mudah dibaca pada tahun 1890.
2.)LARAS
tangga nada itu sebutan untuk lagu diatonik pada lagu modern.dalam musik tradisional tangga
nada itu disebut laras atau titi laras.laras dalam musik tradisional nusantara ada 2 macam yaitu:
A.Laras Slendro
Memiliki sifat bisa menciptakan suasana yang bersifat riang,gembira dan terasa lebih ramai.
Musik tradisional cocok memakai Laras ini untuk adegan perang perkelahian atau baris diiringi
gending Laras Slendro. Laras Slendro juga bisa memberikan kesan sendu sedih romantis jika
gendingnya memakai Laras Slendro Miring nada miring maksudnya para pemain para pemain
karawitan dengan secara sengaja tidak tepat memainkan nada pada nada nadanya. Sehingga
untuk tarian yang unik atau teater yang bernuansa rindu percintaan kangen sedih sendu kematian
merana memakai gending berlaras Slendro Miring.
B.Laras Pelog
Laras pelog dalam gending sifatnya memberikan kesan gagah Agung keramat dan sakral
khususnya pada permainan gending yang menggunakan Laras pelog 6. Oleh karena itu
bertemakan peristiwa menegangkan adegan masuknya seorang raja ke adegan marah adegan
menyakitkan dan dendam diiringi gending gending Laras pelog.
3. Apresiasi permainan alat musik tradisional.
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi musik nusantara diwujudkan dengan
memahami cara memainkan alat musik tradisional.
1. memainkan alat musik gamelan atau Gangsa itu ada dua yaitu gamelan pelog dan Gamelan
berlaras Slendro perangkat gamelan ada beberapa macam diantaranya
B.) Cara memainkan piano dan keyboard.
cara memainkan not piano dan keyboard dan bersama namun Perbedaannya terletak pada
keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat dengan berbagai macam efek perlu dipahami
bahwa jika ingin memainkan piano dan Keyboard harus mengetahui tentang akar juga notnya
supaya lebih mudah memahami memainkan piano dan keyboard disajikan beberapa akor Piano
dan keyboard.
~ akor mayor
Mayor C,D,E,F,G,A
~akor minor
Minor C,D,E,F,G,A
C.) Praktik menyanyikan lagu dengan gitar serta piano dan keyboard.
supaya dapat menyanyikan lagu dengan gitar dan piano atau keyboard bisa memakai partitur.
3.Apresiasi Permainan Musik Nusantara
Memberikan penghargaan atau apresiasi seni musik dapat diwujudkan dengan memahami cara
memainkan alat musik Nusantara.
Apresiasi Permainan Alat Musik Nusantara
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi musik Nusantara diwujudkan dengan memahami
cara memainkan alat musik tradisional.

1.Memainkan Alat Musik Gamelan


Gamelan atau gongso itu ada dua yaitu gamelan pelog dan gamelan yang berlaras slendro.
Seperangkat gamelan ada beberapa banyak macam,diantaranya sebagai berikut
Perangkat-perangkat gamelan
Bilahan,terdiri dari gambang,gender,saron,danslenthem.
Pencco,terdiri dari gong,kempul,kethok,kenong,danBonang.h
Kebuka,terdiri dari kendang
Sebulan,terdiri dari seruling
Dawai,terdiri dadi rebab dan siter
Memainkan Musik Gamelan
Untuk memainkan musik gamelan dalam karawitan,harus memakai partitur musik tradisional.
Berikut disajikan partitur untuk bisa memainkan musik tradisional dalam karawitan.
2) Memainkan Angklung
Angklung sebagai alat musik dari bambu sudah terkenal sampai mancanegara.Alat musik
angklung mulai popular tepatnya tahun 1938 saat tokoh Garut yaitu Daeng Soetigma mulai
memperkenalkan alat musik tersebut keseluruhan Indonesia dan luar negeri. Daeng Soetigma
adalah tokoh yang mengembangkan angklung yang memakai sistem tangga nada diatonis yang
disebut angklung Indonesia.
Laras Angklung
Untuk Laras slendro
Susunan nadanya yaitu do,re,mi,sol,la,do,sedangkan Laras pelog dipakai susunan nada
do,mi,fa,sol,si,do.
Laras Diatonis,memiliki tujuh yaitu nada,do,re,mi,fa,so,la,si
Macam-macam Angklung
Angklung modern (pengembang Daeng Soetigma) menggunakan nada diatonis atau yang disebut
juga angklung Indonesia.
Angklung tradisi Sunda (Pengembang UdjoNgalagena) murid Pak Daeng,angklung ini belaras
slendro pelog.
b. Apresiasi Permainan Alat Musik Nontradisional Nusantara
Kali ini sebagai langkah apresiasi dan menghargai alat musik Nusantara bisa di buktikan
dengan mempelajari cara memainkan alat musik nontradisional berikut.
1.) Cara memainkan Alat Musik Gitr
Jika ingin bisa memainkan gitar, langkah awalnya pahamilah hal-hal berikut.
a.) Nada senar gitar Kalian hendaknya, mengetahui nada pada setiap senar gitar. Terdapat banyak
sekali nada pada senar gitarnya.
b.) Akor atau Kunci Gitar
Ada dua cara memetik gitar, yakni menggunakan jari dan menggunakan alat bantu petik yang
disebut pick atau klaber. Selanjutnya disajikan akord atau kunci gitar yang bisa dimainkan
dengan di genjreng atau dimainkan secara bersamaan.
Berikut akan disajikan beberapa akor-akor gitar disertai dengan cara memainkannya yang benar
sesuai kaidah bermain gitar standar internasional.
2.) Memainkan Alat Musik Piano dan Keyboard
Piano adalah sebuah alat musik klasik yang dimainkan jari-jemari tangan. Sedangkan keyboard
adalah sebuah alat musik yang diciptakan di zaman modern, yang dimainkan seperti piano.
Hanya saja keyboard bisa memainkan beragam suara, seperti terompet, suling, gitar, biola,
sampai perkusi. Dengan keyboard, kita juga bisa bermain layaknya sebuah band.
a.) Sistem Penjarian
Kode penjarian pada pembelajaran piano dan keyboard dapat dilihat pada gambar di samping.
Keterangan: (kode jari berlaku untuk jari tangan kanan maupun kiri)
(1) kode angka 1 untuk ibu jari
(2) kode angka 2 untuk telunjuk
(3) kode angka 3 untuk jari tengah
(4) kode angka 4 untuk jari manis
(5) kode angka 5 untuk jari kelingking
b.) Cara memainkan piano dan keyboard
Pada dasarnya cara memainkan not piano dan keyboard hampir sama namun perbedaannya
terletak pada keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat dengan berbagai macam efek. Perlu
dipahami bahwa jika ingin memainkan piano dan keyboard harus mengetahui tentang akord juga
notnya.

D. Mengapreasi Seni Tari Nusantara


1. Mengapresiasi Seni Tari
Apreasi Tari merupakan suatu aktivitas seseorang dalam usahanya untuk memahami maksud-
maksud yang terkandung dalam suatu karya seni. Apresiasi seni Tari bisa dikatakan berhasil atau
sukses, apabila suatu karya seni tari tersebut komunikatif serta mudah dipahami oleh pihak
apresiator atau pengamat atau penikmat nya. Bagi kalian yang berkeinginan untuk dapat
mengapresiasi karya tari tentune harus lebih banyak melihat pertunjukan karya seni tari.
Perbanyak melakukan pengamatan pada penampilan tari supaya dapat menemukan keunikan,
kekhasan, serta maknanya.
2. Apresiasi Keunikan Gerak Tari Nusantara
Sebagai langkah apresiasi seni tari Nusantara bisa diwujudkan dengan memahami keunikan
gerak tari Nusantara. Dimana tarian yang ada di Nusantara pada umumnya mempunyai
keunikan-keunikan dari gerak kaki, leher, kepala, tangan, sampai pada pandangan mata.
a. Keunikan Gerak Kaki
Jika diamati gerakan kaki pada seni tari dari berbagai daerah berbeda-beda. Pada tari daerah
Kalimantan kebanyakan memakai gerakan kaki dengan langkah-langkah lincah. Di pulau Jawa,
tarinya memakai gerakan kaki lebih pelan dan halus, jika berjalan tumit diangkat (jungkit).
b. Gerakan Leher dan kepala
Gerakan leher tarian di seluruh Nusantara pun berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah
lainnya, jika pada tari Jawa memakai gerakan leher dan kepala yang membentuk angka delapan.
Sedangkan di daerah Sunda memakai gerak leher dan kepala maju mundur yang sejajar. Berbeda
lagi dengan tarian di pulau Bali yaitu hanya dengan menundukan kepala sejenak. Bagi wilayah
Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan tariannya jarang bahkan tidak pernah memakai beberapa
variasi gerakan leher dan kepala.
c. Gerakan Mata
Di dalam taribBali sangat sering menggunakan variasi gerakan matanya. Pada tarian Bali,
pandangan mata dilakukan tanpa menoleh, mata itu melirik dengan seolah-olah melihat ujung
alis atau mengerling. Berbeda lagi dengan tarian Jawa, aturan gerak mata itu sudah ditentukan, di
mana khusus tari putri jarak pandangan hanya 3 kali tinggi badan, sedangkan khusus bagi tari
pria bisa 5 kali tinggi badan.
d. Gerak Tangan
Pada tarian Nusantara gerakan tangan berbeda-beda. Misalnya di Jawa, lengan pada tari Jawa
putri tidak boleh diangkat terlalu tinggi, yaitu hanya dibatasi maksimal 30 derajat, sedang bagi
penari pria harus 60 derajat dan pria gagah horizontal.
Berbeda lagi dengan tarian di Pulau Bali, para penari Bali selalu mengangkat lengan secara
horizontal, ada yang menyudut ada yang lurus. Selanjutnya di wilayah Sulawesi gerakan
tangannya menggunakan gerakan tangan yang anggun penuh kelembutan. Sedangkan di daerah
Kalimantan gerakan tangannya memakai gerak horizontal yang membawa senjata diayun-
ayunkan. Berbeda lagi dengan tarian di Pulau Bali, para penari Bali selalu mengangkat wlengan
secara horizontal, ada yang menyudut ada yang lurus. Selanjutnya di wilayah Sulawesi gerakan
tangannya menggunakan gerakan tangan yang anggun penuh kelembutan. Sedangkan didaerah
Kalimantan gerakan tangannya memakai gerak horizontal yang membawa senjata diayun-
ayunkan.
3. Apresiasi musik pengiring Tari
Beberap bentuk iringan musik pada tarj tradisional sebagai berikut.
a. Musik sampek berfungsi untuk mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan.
b. Musik gondang berfungsi untuk mengiringi tarian Batak terutama Tor-Tor.
c. Musik gamelan Seperangkat gamelan berfungsi untuk mengiringi tari Jawa, Bali, dan Sunda
d. Musik Talempong berfungsi until mengiringi tari Minang.
e. Musik Gambus sering berfungsi until mengiringi tari Melayu.
4. Apresiasi Penjiwaaan dalam menari
Penjiwaaan sangat penting bagi penari, kemampuaan penjiwaan ini biasaanya hanya dimiliki
seorang penariyang baik. Coba kalian lihat jika koreografi yang indah tetapi dilihat jelek apabila
penarinya tidak memiliki ketrampilan teknis, tidak memiliki kepekaan misikal dan tidak dapat
menjiwai tarianya.
Jadi penjiwaan tari itu dangat penting sekali. Supaya dapat menjiwai dalam Tarian seorang
penari memiliki beberapa kemampuann dasar seperti berikut.
a. Memiliki ketrampilab teknis gerak,di antaranya kemampuan menghapal urutan gerak,
kemampuan oleh tubuh, kemampuanmentaati gaya tari dan kelenturan.
b. Memiliki kepekaan musikal, yaitu kepekaan dalam menyelaraskan ritme gerak tubuh
dengan ritme musiknya atau menyelaraskan ritme gerak dengan penari lainnya.
c. Kemampuan menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter tari.

E. Apresiasi Seni Teater Nusantara


Bentuk apresiasi dalam seni teater bisa ditunjukkan dengan langkah-langkah apresiasi berikut:
1. Apresiasi Naskah Teater
Naskah drama teater ditulis dan diperankan pemain supaya lakon teater bisa berjalan dengan
teratur. Selain itu, supaya penonton bisa menikmati dengan enak ceritanya. Naskah lakon teater
terdiri dari beberapa hal berikut:
a. Tema merupakan jantung cerita atau rumusan inti sari cerita yang dipakai sebagai landasan
ideal dalam menentukan arah tujuan cerita. Tema dalam teater harus dirumuskan dengan jelas
karena tema merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penulis lakon.
b. Plot/Alur merupakan alur dari jalannya peristiwa dalam lakon teater yang terus bergulir
dari awal hingga lakon tersebut selesai.
c. Penokohan /perwatakan memiliki peranan yang sangat penting. Penokohan maksudnya
sebagai bentuk usaha untuk membuat perbedaan peran satu dengan peran yang lainnya.
d. Latar/Setting sangat penting untuk melatari lakon. Latar/settinh terbagi menjadi 3 yaitu
sebagai berikut:
1) Latar peristiwa adalah kejadian atau peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan bisa
juga yang melatari lakon itu terjadi. Latar peristiwa ini bisa sebagai realita bisa juga fiktif yang
menjadi imajinasi penulis lakon.
2) Latar tempat adalah Tempat juga menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi. Peristiwa dalam
lakon adalah peristiwa fiktif yang menjadi hasil rekaan penulis lakon.
3) Latar waktu adalah Waktu yang menjadi latar belakang peristiwa, adegan, dan babak itu
terjadi. Latar waktu terkadang sudah diberikan atau sudah diberi rambu-rambu oleh penulis
lakon,tetapi banyak latar waktu ini tidak diberikan oleh penulis lakon.
e. Sinopsis
Sinopsis meeupakan ringkasan cerita, jadi sinopsis itu berisi gambaran cerita secara global dari
awal sampai akhir hendaknya dituliskan.Sinopsis dipakai sebagai alat pemandu proses penulisan
naskah sehingga.alur dan persoalan tidak melebar.Jadi dengan memakai sinopsis penulisan lakon
terarah serta tidak mengada-ada.
2. Apresiasi Lakon Teater
Mengapresiasi tipe-tipe lakon dalam teater Nusantara
a. Drama
Lakon dalam teater bisa disajikan dengan berbentuk drama. Drama diartikan sebagai salah satu
jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan
penuh daya emosi tetapi tidak mengangungkan sifat tragedi. Contoh lakon-lokon drama
teater,diantaranya sebagai berikut:
1) Musuh masyarakat
2) Brand
3) Boneka mainan
4) Tiang - Tiang masyarakat
5) Hantu - hantu (Henrik ibsen)
B.TRGEDI
Tujuan pementasan teater dengan lakon tragedi agar membuat para penonton mengalami
pengalaman emosi melalui identifikasi para tokoh dan untuk meguatkan kembali kepercayaan
pada diri sendiri sebagai bagian dari manusia. Pada lakon tragedi biasanya tokoh utama dalam
lakon tragedi diakhir cerita biasanya mengalami kesengsaraan dan kematian tragis.
C.KOMEDI
Jenis lakon komedi bukan hanya sekedar lawakan kosong tetapi bisa membukakan mata
penonton kepada kenyataan kehidupan sehari-hari yang lebih dalam. Tokoh yang diperankan
dalam teater lakon komedi pada umumnya adalah orang-orang yang lemah,tertindas,dan lugu
sehingga bisa ditertawakan dan dicemoohkan.
D.SATIR
Teater dengan lakon satir bisa digunakan sebagai kritik terhadap seseorang atau masyarakat
dengan cara yang sangat cerdik.Lakon satir hampir sama dengan komedi tetapi ejekan dan
sindiran dalam satir lebih agresif dan terselubung. Sasaran dari lakon satir adalah orang , ide ,
sebuah institusi/lembaga maupun masalah sosial yang menyimpang
E.MELODRAMA
Teater dengan lakon melodrama merupakan jenis teater dengan lakonnya mengupas suka duka
kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton. Biasanya dalam
melodrama pemerannya mampu memerankan tokoh yang mendebarkan hati dan mengharukan
perasaan penonton yang melihatnya.
3.APRESIASI TEKNIK SENI PERAN TEATER
Semua seni pasti memiliki teknik tersendiri , begitu juga dalam seni berteater. Supaya dapat
menampilkan seni peran yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Teknik latihan
tersebut meliputi olah tubuh , olah vokal , dan olah rasa

Olah Tubuh
Latihan olah tubuh dilakukan supaya tercipta fleksibelitas gerak bagian tubuh. Pada saat
berteater, latihan olah tubuh ditujukan untuk mendukung kemampuan pemain dalam
mewujudkan akting para aktor yang baik.Latihan olah tubuh merupakan pembelajaran praktik
melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh setiap pemain teater memiliki stamina yang kuat,
kelenturan tubuh dan gaya refleks tubuh yang prima.

b. Olah Suara
Seorang pemain teater dituntut untuk memiliki kemampuan mengolah suara dengan baik.
Suara merupakan faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan
intonasi, diksi, dan artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan
tuntutan karakter tokoh yang diperankan. Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-
tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti
a,i,u,e,o sesuai dengan bentuk mulut.

c. Olah Rasa
Teknik berakting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor
dalam mewujudkan berbgai pikiran,emosi, perasan,dan sosok peran yang sedang dimainkan
sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan
dirinya sendiri. Hal tersebut bisa terjadi jika mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi.
Seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi, perasaan, dan emosi dengan latihan olah rasa.
Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari
pengolahan/latihan. Latihan dilakukan untuk mengali "potensi dalam" agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.

Anda mungkin juga menyukai