Tangga nada Diatonik yang dipakai dalam musik ditanah air memiliki jarak nada satu dan
setegah.Nada dalam tangga nada diatonik,awalnya hanya memiliki 4 nada yang disebut dengan
Tetrachord,awalnya nada-nada ini dimainkan pada instrumen Lyra. Sistem nada diatonik ini ada
yang mayor dan minor,bagi susunan nada mayor dan minor tersebut jarak nadanya ditunjukan
gambar berikut.
Musik yang dipakai dalam alat musik tradisonal nusantara memiliki sistem nada petatonik. Di
dalam musik tradisional istilah notasi,disebut dengan titi laras nada pentatonik sangat penting
dapat praktis,serta dapat dipelajari dari generasi ke generasi.
1) Notasi Pentatonik
Perlu diketahui bahwa titi laras dalam musik gamelan Jawa adalah notasi pentatonik jadi hanya
memiliki 5 buah nada. Notasi dalam musik gamelan diciptakan Raden Ngabeni Jaya Sudirga atau
Wreksodiningrat tahun penciptaanya yaitu tahun 1910. Kemudian dalam
perkembanganyaWreksodiningrat mempunyai inspirasi dan diwujudkan dengan memberi angka
pada bilah saron karena untuk pelajaran menabuh gamelan dan memindahkan notosa rante agar
mudah dibaca pada tahun 1890.
2.)LARAS
tangga nada itu sebutan untuk lagu diatonik pada lagu modern.dalam musik tradisional tangga
nada itu disebut laras atau titi laras.laras dalam musik tradisional nusantara ada 2 macam yaitu:
A.Laras Slendro
Memiliki sifat bisa menciptakan suasana yang bersifat riang,gembira dan terasa lebih ramai.
Musik tradisional cocok memakai Laras ini untuk adegan perang perkelahian atau baris diiringi
gending Laras Slendro. Laras Slendro juga bisa memberikan kesan sendu sedih romantis jika
gendingnya memakai Laras Slendro Miring nada miring maksudnya para pemain para pemain
karawitan dengan secara sengaja tidak tepat memainkan nada pada nada nadanya. Sehingga
untuk tarian yang unik atau teater yang bernuansa rindu percintaan kangen sedih sendu kematian
merana memakai gending berlaras Slendro Miring.
B.Laras Pelog
Laras pelog dalam gending sifatnya memberikan kesan gagah Agung keramat dan sakral
khususnya pada permainan gending yang menggunakan Laras pelog 6. Oleh karena itu
bertemakan peristiwa menegangkan adegan masuknya seorang raja ke adegan marah adegan
menyakitkan dan dendam diiringi gending gending Laras pelog.
3. Apresiasi permainan alat musik tradisional.
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi musik nusantara diwujudkan dengan
memahami cara memainkan alat musik tradisional.
1. memainkan alat musik gamelan atau Gangsa itu ada dua yaitu gamelan pelog dan Gamelan
berlaras Slendro perangkat gamelan ada beberapa macam diantaranya
B.) Cara memainkan piano dan keyboard.
cara memainkan not piano dan keyboard dan bersama namun Perbedaannya terletak pada
keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat dengan berbagai macam efek perlu dipahami
bahwa jika ingin memainkan piano dan Keyboard harus mengetahui tentang akar juga notnya
supaya lebih mudah memahami memainkan piano dan keyboard disajikan beberapa akor Piano
dan keyboard.
~ akor mayor
Mayor C,D,E,F,G,A
~akor minor
Minor C,D,E,F,G,A
C.) Praktik menyanyikan lagu dengan gitar serta piano dan keyboard.
supaya dapat menyanyikan lagu dengan gitar dan piano atau keyboard bisa memakai partitur.
3.Apresiasi Permainan Musik Nusantara
Memberikan penghargaan atau apresiasi seni musik dapat diwujudkan dengan memahami cara
memainkan alat musik Nusantara.
Apresiasi Permainan Alat Musik Nusantara
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi musik Nusantara diwujudkan dengan memahami
cara memainkan alat musik tradisional.
Olah Tubuh
Latihan olah tubuh dilakukan supaya tercipta fleksibelitas gerak bagian tubuh. Pada saat
berteater, latihan olah tubuh ditujukan untuk mendukung kemampuan pemain dalam
mewujudkan akting para aktor yang baik.Latihan olah tubuh merupakan pembelajaran praktik
melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh setiap pemain teater memiliki stamina yang kuat,
kelenturan tubuh dan gaya refleks tubuh yang prima.
b. Olah Suara
Seorang pemain teater dituntut untuk memiliki kemampuan mengolah suara dengan baik.
Suara merupakan faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan
intonasi, diksi, dan artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan
tuntutan karakter tokoh yang diperankan. Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-
tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti
a,i,u,e,o sesuai dengan bentuk mulut.
c. Olah Rasa
Teknik berakting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor
dalam mewujudkan berbgai pikiran,emosi, perasan,dan sosok peran yang sedang dimainkan
sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan
dirinya sendiri. Hal tersebut bisa terjadi jika mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi.
Seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi, perasaan, dan emosi dengan latihan olah rasa.
Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari
pengolahan/latihan. Latihan dilakukan untuk mengali "potensi dalam" agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.