Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SEJARAH TARI DI INDONESIA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menari

Dosen Pengampu: Muhammad Rasis Najwan, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Dinda Nur Afifah (41182109180016)


2. Muhammad Nur Hakim (41182109180009)
3. Mayang (41182109180003)
4. Mira Aryati (41182109180031)
5. Nurul Aini Ma’rifah (41182109180021)
6. Rizky Febriyani (41182109180020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur  penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan
makalah yang berjudul “Sejarah Tari di Indonesia“. Makalah ini disusun dengan
tujuan untuk melengkapai salah satu tugas mata kuliah Seni Tari serta untuk
menambah pengetahuan tentang kehidupan sosial di masyarakat. Atas tersusunnya
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
terlibat.
Penulis menyadari bahwa makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami serta para pembaca.

Bekasi, 28 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Tari di Indonesia ................................ 3
2.2 Pengertian Tari .......................................................................... 6
2.3 Fungsi Tari ................................................................................ 8
2.4 Jenis-jenis Tari .......................................................................... 11
2.5 Contoh Seni Tari di Indonesia .................................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 20
3.2 Saran ........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perjalanan dan bentuk seni di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Seni di indonesia pun banyak
ragamnya, namun yang akan menjadi pembahasan kita ialah mengenai seni
tari. Seni tari itu sendiri adalah suatu bentuk karya seni yang meliputi
gerakan ritmis seorang penari yang mengikuti alunan musik yang
mengiringinya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan kesenian. Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh
berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang
diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian
asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai
sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau
akademi seni yang dijalankan pemerintah.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana sejarah seni tari di Indonesia?
2) Apa saja zaman tari di Indonesia?
3) Apa saja Jenis jenis tari di Indonesia?
4) Apa saja fungsi Tari di Indonesia?
5) Bagaimana contoh seni tari di Indonesia?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1) Mendeskripsikan sejarah seni tari dan pengertiannya
2) Mendeskripsikan zaman seni tari di Indonesia
3) Mendeskripsikan jenis tari di Indonesia
4) Mendeskripsikan fungsi tari di Indonesia
5) Dapat mengetahui contoh seni tari di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN TARI DI INDONESIA


Sejak dulu, seni tari memiliki peran penting dalam upacara kerajaan dan
upacara masyarakat di Indonesia. Dapat dilihat dari perkembangan seni dari
dari zaman ke zaman.
Seni tari di Indonesia memiliki sejarah yang panjang mulai dari zaman
prasejarah, zaman Indonesia – Hindu, zaman Indonesia – Islam, zaman
penjajahan, dan zaman setelah Indonesia merdeka. Seni tari memiliki peran
penting dalam upacara kerajaan dan upacara masyarakat di Indonesia. Dapat
dilihat dari perkembangan seni dari dari zaman ke zaman.
Dulu, seni tari memiliki peran penting dalam upacara kerajaan dan upacara
masyarakat di Indonesia. Dapat dilihat dari perkembangan seni dari dari
zaman ke zaman.
Seni tari di Indonesia memiliki sejarah yang panjang mulai dari zaman
prasejarah, zaman Indonesia – Hindu, zaman Indonesia – Islam, zaman
penjajahan, dan zaman setelah Indonesia merdeka.
1) Zaman Prasejarah
Sebelum lahirnya kerajaan-kerajaan di Indonesia, bangsa-bangsa
primitif di Indonesia percaya akan daya magis dan sakral dari seni tari.
Berbagai tarian tercipta berdasarkan kepercayaan tersebut.
Seni tari pada zaman prasejarah umumnya dilakukan berkelompok.
Adapun beberapa tarian yang diciptakan pada zaman ini diantaranya
ialah tari kesuburan tanaman, tari hujan, tari eksorsisme, tari
kebangkitan, tari perburuan, tari perang, dan lainnya.
Tarian tersebut diciptakan dengan menirukan gerakan alam dan
bersifat imitative sertta gerakan yang tertuang pada upacar tersebut
pada dasarnya merupakan gerakan spontanitas; contohnya seperti
menirukan gerakan binatang yang akan diburu..Pada zaman ini pula

3
kita menemukana beberapa alat instrument music dari logam seperti
nekara atau semacam gendering.
2) Zaman Indonesia Hindu
Pada zaman ini, seni tari kebanyakan dipengaruhi oleh budaya dan
peradaban India yang dibawa oleh para pedagang. Penyebaran agama
Hindu dan Buddha menjadi faktor utama kemajuan seni tari pada
zaman tersebut.
Para ahli sejarah percaya bahwa pada zaman Indonesia Hindu, seni
tari mulai memiliki standardisasi dan patokan. Hal ini dikarenakan
adanya literatur seni tari karangan Bharata Muni dengan judul Natya
Sastra. Buku ini membahas unsur gerak tangan mudra yang terdiri dari
64 motif.
3) Zaman Indonesia Islam
Seni tari pada permulaan zaman Indonesia Islam hanya dilakukan oleh
orang-orang yang datang dari luar seperti Sudan, Ethiopia, dan lain-
lain. Menari umumnya dilakukan pada sebuah hari raya atau hari
gembira lainnya.
Pada tahun 1755, di bawah perjanjian Giyanti, kerajaan Mataram
Islam dibagi menjadi dua bagian yaitu, Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.
Kedua kerajaan tersebut mulai mengembangkan identitas diri mereka
melalui karya seni tari yang dihasilkan. Kedua kerajaan tersebut
menghasilkan karya tari dengan gerakan dan penampilan yang
berbeda sebagai identitas masing-masing kerajaan.
4) Zaman Penjajahan
Ketika pada masa penjajahan seni tari di Indonesia mengalami
kemunduran dan tidak berkembang dikarenakan suasana peperangan
dan penjajahan, tetapi seni tari dalam istana masih terpelihara secara
baik.Walaupun dalam penampilannya tersebut bersifat terbatas karna
tidak semua moment dan kalangan dapat melihatnya, termasuk rakyat
indonesia. Adapun moment-moment tari terebut diantaranya ialah

4
hanya untuk acara-acara penting yang berkaitan dengan kerajaan
seperti penyambutan tamu raja, perkawinan, dan penobatan raja baru.
Hal tersebut terjadi karna adaya pembatasan dalam penikmat seni tari.
Salah satu karya tari yang terinspirasi perjuangan rakyat pada zaman
penjajahan adalah tari Prawiroguno. Tari Prawiroguno adalah seni tari
tradisional asal Jawa Tengah yang menggambarkan prajurit Indonesia
sedang berlatih dengan membawa senjata dan tameng sebagai alat
melindungi diri.
5) Zaman Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, fungsi seni tari dalam masyarakat mulai
berjalan kembali yang mana hal tersebut membuat kalangan
masyarakat dapat menikmati seni tari lagi. Seni tari pun kembali
digunakan sebagai upacara adat dan upacara keagamaan dan Seni tari
sebagai hiburan pun juga terus berkembang.
Setelah zaman kemerdekaan, cara berpikir bangsa Indonesia mulai
berkembang. Termasuk ilmu-ilmu di bidang seni khusus nya di bidang
seni tari. Di zaman ini bermunculan koreografer koreografer,
khususnya di jawa barat. Koreografer R. Sambas Wirakusuma
menyebarkan tari keurseusnya, dan beliau menyusun tari-tari wayang,
yang pola dasarnya berasal dari tari kaurseus. Untuk selanjutnya tari
keurseus wirahma sari berkembang di bandung pada
perkumpulan  wirahma sari yang dipimpin oleh R. Dandan Kusuma.
Sekitar tahun 70-an, muncul tarian yang bernama kreasi baru. Di
antaranya diciptakan oleh gugum gimbira yaitu tari jaipongan dengan
motiv gerak yang hamper sama dengan aslanya. Tari jaipongan adalah
salah satu bentuk tari kreasi baru yang berakarkan pada tari rakyat
(khususnya ketuk tilu), topeng dan pencak silat.      
Bahkan setelah berjalannya waktu, sekarang sudah mulai banyak
sekolah-sekolah dan tempat kursus yang mengajarkan seni tari sebagai
salah satu mata pelajarannya. Mulai banyak penggemar seni tari
modern seperti dansa, tari balet, break dance di Indonesia.

5
2.2 PENGERTIAN TARI
Tari merupakan alat ekspresi atau sarana komunikasi seorang seniman
kepada orang lain (penonton atau penikmat) tari mampu menciptakan
untaian gerak dan dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang
ada dan sekitarnya.
Pengertian tari menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Aristoteles, tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat
menghadirkan karakter manusia saat mereka bertindak.
b. Menurut C. Sachs, tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak
berirama yang memiliki nilai estetika.
c. Menurut Cooric Hartong, tari adalah gerak-gerak badan yang diberi
nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.
d. Menurut Bagong Sudito, tari adalah suatu seni yang berupa gerak
ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia.
e. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tari adalah gerakan badan
(tangan, kaki, kepala dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi
bunyi-bunyian seperti musik, gamelan dan sebagainya.

Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan


dengan  gerakan gerakan tubuh manusia. Namun tidak semua gerak dapat
dikatakan gerak tari. Gerak berfungsi sebagai materi pokok tari hanyalah
gerakan  gerakan dari tubuh manusia yang telah diolah dari keadaan wanta
(mentah menjadi suatu bnetuk gerak gerak tari yang telah mengalami
stilisasi dan distoksi lahirlah dalam tari yang di sebut gerak murni dan gerak
maknawi.
Murni adalah gerak tari yang hasil pengolahan wantah yang dalam
pengungkapanya tifak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak
tersebut yang terpenting adalah faktor nilai dari keindahan gerak tarian nya.
Gerak maknawi dalah gerak wantah yang sudah dimolah menjadi
suatu  gerak ntari dari suatu pengungkapanya mengandung sautu pengertian

6
atau maksud tertentu di samping tetap menjaga nilai nilai keindahannya.
Sebagai contoh tari batik, merak, dan tari nalayan.
Sebagai contoh :
a) Tari batik, tari ini menggambarkan  orang yang sedang membantik di
samping geraknya yang mempunyai arti tetapi geraknya sangat
menawan dan indah.

b) Tari merak, tari ini mengambarkan seekor burung merak yang


mempunyai bulu indah dan menawan.

7
c) Tari nelayan, tari yang menggambarkan seorang nelayan yang
menagkap ikan di laut.

2.3 FUNGSI TARI


Dalam beberapa kebudayaan, seni tari menjadi bagian esensial yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Contohnya pada kebudayaan masyarakat Bali, berbagai ritual keagamaan
dan kebudayaan pun menjadikan tarian sebagai sarana untuk berkomunikasi
dengan Sang Maha Esa.
Beberapa fungsi lain dari seni tari di antaranya adalah:
a.   Tari sebagai Upacara Ritual dan Keagamaan
Fungsi tarian sebagai sarana keagamaan sudah berlangsung sejak
lama. Banyak kebudayaan lokal maupun asing yang menjadikan tarian
sebagai media peribadatan dan komunikasi dengan para
Dewa.Masyarakat Bali merupakan salah satu penganut kepercayaan
yang menggunakan tarian sebagai sarana peribadatan.
Tarian-tarian yang bersifat keagamaan biasanya ditampilkan dalam
ruang khusus dan bersifat sakral sehingga tidak sembarangan orang
dapat membawakan-nya.
Jenis tarian yang disertakan dalam ritual keagamaan masyarakat Bali
di antaranya adalah Tari Kecak, Tari Sanghyang, dan Tari Rejang.
Tarian yang bersifat sakral atau sering disertakan dalam ritual adat
biasanya berasal dari peristiwa alamiah.Adapun beberapa contoh tari

8
yang berfungsi sebagai upacara ritual dalam masyarakat sebagai
berikut :
1) Tari bedaya ketawang di jawa tengah di gunakan sebagai
upacara penobatan raja dan hari ulang tahun raja
2) Tari seblang di banyu wangi jawa timur di gunakan sebagai
upacara ritual kesuburan (menanam padi)
3) Tari mapeliang dari Sulawesi sebagai tari upacara kematian
4) Tari seru kaju nogawi dari daerah timor timur di laksnakan pada
acara pembuatan rumah
5) Tari Ngaseuk dari Jawa Barat sebagai upacara ritual kesuburan
(menanam padi)

b.   Tari sebagai Hiburan


Seni tari memiliki nilai estetika yang tinggi. Karakteristik tersebut
membuatnya digemari banyak orang yang memburu pengalaman
batiniah melalui tarian. Itulah sebabnya seni tari dapat pula kita
kategorikan sebagai sarana hiburan.
Hampir setiap daerah di Nusantara memiliki tarian pertunjukan.
Tarian-tarian hiburan sering dipentaskan dalam acara-acara tidak
resmi seperti pesta rakyat acara pesta pernikahan, Khitanan, syukuran
peringatan hari-hari besar nasional dan peresmian-peresmian gedung.
Adapun di bawah ini ialah contoh-contoh dari tari hiburan
1) Tari manjau dari tanjung karang-teluk bentung, sebagai tari
pergsulan yang menggambarkan percintaan.
2) Tari martomdur dari simalungan Sumatra uatara, tari
berpasangan sebagai tari hiburan muda mudi
3) Tari ketuk tilu, bangrang, tayup dari jawa barat sebagai tari
pergaulan
4) Tari calonara dari Bali
5) Tari gandrung Banyuwangi dari Jawa Timur

9
c. Tari sebagai Tontonan
Tari tontonan atau disebut juga tari pertunjukkan pelaksanaan
disajikan khusus untuk dinikmati. Tari yang berfungsi sebagai
tontonan dapat diamati pada pertunjukan tari untuk kemasan
pariwisata, untuk penyambutan tamu-tamu penting atau tamu pejabat,
dan untuk festival seni. Pertunjukan tari ynag dipergunakan pada
acara-acara tersebut penggarapannya sudah dikemas dan dipersiapkan
menjadi sebuah tari bentuk yang telah melewati suatu proses penataan,
baik gerak tarinya maupun musik iringannya sesuai dengan kaidah-
kaidah artistik. Sehubungan dengan hal tersebut, prinsip-prinsip
artistik dari seni pertunjukkan seperti irama, keseimbangan,
pengulangan, variasi, kontras, transisi, urutan, klimaks, proporsi,
harmoni, dan kesatuan, ditata sedemikian rupa sehingga layak menjadi
sebuah garapan yanng dipertontonkan.

d. Sebagai Sarana untuk Bergaul


Pergaulan merupakan salah satu aktivitas yang menandakan
karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. Interaksi sosial antar
manusia pun dapat dituangkan dalam suatu bentuk karya seni yang
mampu mengakrabkan orang-orang yang datang dari latar belakang
berbeda.
Tarian pergaulan dapat menjadi sarana untuk mencerminkan atau
mengakrabkan manusia. Jenis tarian tersebut disajikan di berbagai
acara, misalnya pernikahan, pertunjukan seni, dan lain sebagainya.
Di acara-acara yang menampilkan tarian pergaulan, para penonton
diizinkan untuk ikut menari di atas panggung bersama para penari.
Beberapa contoh tarian pergaulan yang masih sering dipentaskan
adalah Tari Jaipong, Tari Tayub dari Jawa Timur, serta Tari Manduda
dari Sumatera Barat.

10
2.4 JENIS-JENIS TARI
1) Jenis Tari Berdasarkan Pola Gerakan
Jenis tari berdasarkan atas pola garapannya dapat dibagi menjadi :
a. Tari Tradisional, merupakan tari yang ada sejak zaman nenek
moyang dan diwariskan secara turun temurun. Tari tradisi dibagi
menjadi tari tradisi kerakyatan dan klasik.
1. Tari Tradisional Kerakyatan, tumbuh dan berkembang di
dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat biasa.
Tari tradisional kerakyatan biasanya digunakan sebagai
tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur.
Memiliki ciri-ciri bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias
busana yang sederhana serta sering disajikan secara
berpasang-pasangan atau kelompok. Contohnya; tari Jaran
Kepang, Kuda Lumping (Jawa), tari Jaipong (Jawa Barat),
tari Banyumasan, tari Payung, Lilin (Sumatera Barat), tari
Saman (Aceh), dan lain-lain.
2. Tari Tradisional Klasik, dikembangkan oleh kaum
bangsawan di istana. Bentuk gerak tarinya baku dan tidak
bisa diubah. Pengembangan tari tradisional klasik lebih
sulit karena hanya bisa dilakukan dalam kelompok
bangsawan tersebut. Fungsi tari klasik biasanya digunakan
sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak,
penghayatan, irama, rias, dan busananya terkesan
lebih mewah dan estetis. Contohnya; tari Topeng Klana
(Jawa Barat), tari Beskalan, tari Ngremo (Jawa timur), tari
Bedhaya, tari Serimpi, tari Sawung (Jawa Tengah), tari
Pakarena (Sulawesi Selatan), tari Rejang (Bali).

11
b. Tari Kreasi, adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari
perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari
tradisional klasik. Gerak tari kreasi berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, rias,
busanan dan irama iringannya juga merupakan hasil modifikasi
tari tradisi. Bentuk gerak tari baru misalnya operet
(mempertegas lagu dan cerita), pantomim (gerak patah-patah
penuh tebakan), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan,
terlihat tak beraturan tapi terkonsep). Contohnya; tari Tenun, tari
Wiranata, tari Panji Semirang (Bali), tari Kijang, tari Angsa, tari
Kupu-Kupu, tari Merak (Jawa), tari Lebonna, tari Bosara
(Sulawesi Selatan), dan lain-lain.

c. Tari Kontemporer  (Tari Modern), dapat dikatakan sebagai


jenis tarian masa kini yang lahir sebagai reaksi atas seni tari
klasik yang telah mencapai titik akhir perkembangannya.
Lantas, apa yang membedakan seni tari kontemporer dengan tari
kreasi baru? Pada dasarnya, tari kontemporer merupakan jenis
tarian modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tradisional.
Gaya dan gerakan tari pun cenderung lebih energik serta
dipadukan dengan musik masa kini.

2) Jenis Tari Berdasarkan Koreografi


Jenis tari berdasarkan koreografi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Tari Tunggal, merupakan bentuk tari yang ditarikan secara
individu/ sendiri, baik perempuan atau laki-laki. Penari memiliki
tanggung jawab pribadi untuk menghapal gerak dan formasi dari
awal sampai akhir pementasan. Tari tunggal biasanya memiliki
alur cerita atau penokohan yang mengambil tema  seperti
kepahlawanan atau percintaan. Contohnya; tari Panji Semirang
(Bali), tari Topeng (Jawa Barat), tari Golek (Jawa Tengah).

12
b. Tari Berpasangan, bisa dilakukan oleh penari laki-laki dan
perempuan, sesama laki-laki, atau sesama perempuan. Penari
harus memperhatikan keselarasan geraknya dengan gerak
pasangannya. Mereka harus saling mengisi dan melengkapi,
juga melakukan respons dan kerja sama. Contohnya; tari Gale-
Gale (Papua), tari Payung (Melayu), tari Cokek (Jakarta), tari
Piso Surit (Batak), dan lain-lain.
c. Tari Kelompok, adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh tiga
orang atau lebih. Tari jenis ini memerlukan kerjasama yang
lebih baik lagi. Keselarasan gerak dan permainan komposisi
sangat menentukan. Untuk pergelaran sendra tari atau drama tari
penari harus dapat diajak kerja kelompok berdasarkan alur cerita
atau keterkaitan para pemeran tokohnya. Contohnya;
tari Bedhaya Ketawang (6 orang, Surakarta, Jawa Tengah), tari
Bedhaya Semang (6 orang, Yogyakarta), tari Lawung (4 orang,
Jawa Tengah), tari Kecak, tari Janger (Bali).

3) Jenis Tari Berdasarkan Tema


Jenis tari berdasarkan temanya dibedakan menjadi dua  yaitu :
a. Tari Dramatik, adalah  tari yang dalam pengungkapannya
menggunakan cerita, tari dramatik bisa dilakukan oleh seorang
penari atau lebih dan atau banyak orang. Tari dramatik di
Indonesia pada umunya berbentuk drama tari yang berdialog
maupun yang berdialog. Drama tari yang berdialog ada 2
macam yakni  drama tari yang berdialog puisi atau tembang dan
drama tari yang berdialog prosa  liris.
b. Tari Nondramatik,  adalah tari yang tidak  yang tidak
menggunakan cerita ataupun yang mengandung unsur drama.

13
2.5 CONTOH SENI TARI INDONESIA
Sangat kaya akan kebudayaan nasional. Kini seni tari juga menjadi salah
satu dari kebudayaan Indonesia dan melambangkan kota-kota tertentu di
tanah air.
Berikut adalah beberapa contoh seni tari daerah Indonesia:
Tarian Daerah Istimewa Aceh
 Tari Seudati

Berasal dari Arab dan berlatar


belakang agama Islam. Tarian dinamis dengan suasana keagamaan
dan penuh keseimbangan.
 Tari Saman Meuseukat

Sebuah seni tari dengan syair yang


mengajarkan kebajikan dan agama islam. Para penari duduk dalam
posisi berjajar dan menari dengan irama dinamis.

14
Tarian Bali

 Tari Kecak

Mengisahkan kitab Ramayana


tentang bala tentara monyet dan Hanuman.

 Tari Legong

Idenya berawal dari seorang


pangeran dari Sukawati yang bermimpi melihat dua gadis menari
diiringi oleh suara gamelan. Mimpi tersebut dituangkan ke dalam seni
tari legong.

15
 Tari Pendet

Melambangkan penyambutan
turunnya Dewata ke Bumi. Di zaman modern ini, tari pendet
digunakan sebagai ucapan selamat datang para wisatawan ke pulau
Dewata.

Tarian Daerah Papua Barat dan Tengah


 Tari Suanggi

Mengisahkan seorang suami yang


ditinggal mati istrinya karena menjadi korban jejadian

16
 Tari Selamat Datang

Digunakan untuk menyambut para


tamu dan melambangkan kegembiraan hati masyarakat Papua.
 Tari Musyoh

Sebuah tarian sakral yang digunakan


untuk mengusir arwah orang meninggal akibat kecelakaan.

Tarian Daerah Jawa Barat


 Tari Merak

Mengisahkan kehidupan seekor


burung merak yang serba memukau dan indah.

17
 Tari Topeng Kuncaran

Mengisahkan dendam kesumat


seorang raja karena ditolak cintanya.

Tarian Daerah Jawa Tengah


 Tari Serimpi

Tarian yang berasal dari masa


kerajaan Keraton yang ditarikan dengan suasana lembut, menawan,
dan agung.
 Tari Blambangan

Diadopsi dari pementasan wayang kulit


Perang Kembang, yang mengisahkan perang antara kesatria melawan
raksasa.

18
Tarian Daerah Jawa Timur
 Reog Ponorogo

Melambangkan keperkasaan,
kegagahan, dan kejantanan.
 Tari Remong

Berasal dari Surabaya dan


melambangkan jiwa dan kepahlawanan. Tari Remong sering
dipertunjukan untuk menyambut tamu.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi
dan pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang
fungsinya memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Fungsi Seni serta
tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi
Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik,
Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari
ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari
Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.

3.2 SARAN
1) Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di
indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini.
2) Semoga seluruh masyarakat terutama mahasiswa dan kaum muda
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-
cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia
dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sayanda.com/seni-tari/
Diakses pada 28 September 2019, Pukul 03:00

https://irmaanisaa.blogspot.com/2018/12/makalah-pengertian-sejarah-fungsi-unsur.html
Diakses pada 28 September 2019, Pukul 03: 30

21

Anda mungkin juga menyukai