Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA GELOMBANG III

KELOMPOK 45 DESA GUMENG KEC. GONDANG KAB. MOJOKERTO

Program Unggulan:

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM


PROGRAM POSDAYA DAN REVOLUSI MENTAL MELALUI SOSIALISASI
DAN GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN, PENGEMBANGAN STRATEGI
PEMASARAN DAN PROMOSI POTENSI DESA, SERTA PELESTARIAN
BUDAYA TRADISIONAL DI DESA GUMENG KECAMATAN GONDANG
KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2017
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA

1. Judul
Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Program Posdaya dan
Revolusi Mental Melalui Sosialisasi dan Gerakan Peduli Lingkungan,
Pengembangan Strategi Pemasaran Hasil Perkebunan, serta Pelestarian
Budaya Tradisional di Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten
Mojokerto
2. Ketua Kelompok
Nama : Adhitya Rifky Yulisprianto
NIM : 14041184042
Jurusan : S1 Ilmu Komunikasi
No. HP : 085257124693
Email : Adhityayulisprianto@mhs.unesa.ac.id
3. Jumlah Personil : 10 Orang
4. Lokasi KKN : Desa Gumeng Kec. Gondang, Kab. Mojokerto

Surabaya, 7 Juli 2017

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Mochamad Arif Irfai, S.Pd, M.T Adhitya Rifky Yulisprianto


NIP. 198102072009121002 NIM. 14041184042
NIP. 198903302015041001
PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA GELOMBANG III

KELOMPOK 45 DESA GUMENG KEC. GONDANG KAB. MOJOKERTO

Program Unggulan:

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM


PROGRAM POSDAYA DAN REVOLUSI MENTAL MELALUI SOSIALISASI
DAN GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN, PENGEMBANGAN STRATEGI
PEMASARAN DAN PROMOSI POTENSI DESA, SERTA PELESTARIAN
BUDAYA TRADISIONAL DI DESA GUMENG KECAMATAN GONDANG
KABUPATEN MOJOKERTO

Tim Pelaksana:

ADHITYA RIFKY YULISPRIANTO 14041184042

WAISY AL QURNI DORIDA 14041184064

NUR MUFIDAH 14040674089

MOHAMMAD RIZQI HAJI EGA F. 14040674036

SISKA PRASTIKA WULANDARI 14010664072

AJENG PRATIWI 14010714073

AISYAH SHAHIYAH SUHARTO 14081194007

RIYAN ERWAN TRIANTONO 14050724081

RIZKY AMIRULLOH 14020144013

DESITA AYU FERNANDA 14030244040


A. PENDAHULUAN

Desa Gumeng merupakan salah satu desa yang berada di


Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Terletak di kaki Gunung
Anjasmoro, kondisi alam yang sejuk membuat Desa Gumeng memiliki
daya tarik tersendiri, yakni udara sejuk dan lingkungan yang asri. Kondisi
tanah khas dataran tinggi membuat desa ini memiliki mayoritas penduduk
yang bermatapencaharian sebagai petani. Salah satu hasil pertanian yang
menjadi ikon Desa Gumeng adalah buah pisang.
Pada penerapan program kerja kelompok kuliah kerja nyata
gelombang sebelumnya, buah pisang menjadi salah satu objek program
unggulan untuk dijadikan keripik. Selain itu, pembuatan VCO (Virgin
Coconut Oil) juga menjadi program andalan dalam pemanfaatan hasil
pertanian. Kelompok 46A dan 46B telah melaksanakan program kerja
yang terbagi menjadi beberapa aspek yaitu aspek Ekonomi, Pendidikan,
Lingkungan, Budaya, dan Agama.
Desain packaging keripik pisang dan pembuatan VCO merupakan
program kerja pada aspek Ekonomi yang telah dilaksanakan oleh
kelompok 46A dan 46B pada gelombang sebelumnya. Pada aspek
Pendidikan, program kerja yang diterapkan yaitu revolusi mental melalui
pendidikan kepramukaan, outbond, sosialisasi tata kecantikan wajah, dan
bimbingan belajar. Pada aspek Lingkungan, program kerja yang
diterapkan yaitu pengolahan limbah, pembuatan penunjuk arah,
pemanfaatan pelepah pisang untuk kerajinan, dan sosialisasi penggunaan
pupuk cair EM. Sedangkan pada aspek Budaya dan Agama, program kerja
yang diterapkan berupa pelatihan tari, pelatihan musik dan bimbingan
TPQ.
Beberapa program kerja dari gelombang II yang tidak
ditindaklanjuti pada aspek Ekonomi yaitu desain packaging keripik pisang
aneka rasa dan pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). Hal ini dikarenakan
warga desa Gumeng lebih memilih menjual hasil pertanian mereka secara
langsung tanpa diolah menjadi keripik pisang dan VCO. Pemanfaatan
pelepah pisang untuk kerajinan pada program kerja aspek Lingkungan
dinilai kurang efektif karena tidak memiliki nilai jual dan justru
menambah jumlah sampah ketika hasil dari kerajinan tersebut tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik. Hal ini juga terjadi pada pembuatan pupuk cair
EM yang dinilai kurang efektif karena warga kurang memahami cara
pemakaiaannya.
Sesuai dengan tema program Kuliah Kerja Nyata pada Gelombang
III yakni Posdaya dan Revolusi Mental, Kelompok 45 mencanangkan
beberapa program kerja yang berbasis revolusi mental. Beberapa aspek
dalam revolusi mental meliputi; Indonesia Bersih, Indonesia Mandiri,
Indonesia Tertib, Indonesia Bersatu, dan Indonesia Melayani.
Program kerja berbasis revolusi mental yang dicanangkan
kelompok 45 terinci sebagai berikut:
1. Program Indonesia Mandiri :
- Desain packaging buah pisang sebagai usaha untuk
meningkatkan nilai jual
- Upaya promosi potensi desa berbasis media sosial
(Pembuatan fanpage facebook untuk Desa Gumeng sebagai
sarana eksplorasi)
2. Program Indonesia Bersih :
- Sosialisasi lingkungan hidup oleh Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM)
- Pemisahan tempat sampah organik dan anorganik
- Pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos
menggunakan komposter
3. Program Indonesia Tertib
- Sosialisasi alur pmbuatan KTP elektronik
- Gerakan disiplin belajar dan mengerjakan PR melalui
program bimbingan belajar untuk peserta didik
- Gerakan disiplin belajar baca tulis Al-Quran melalui
bantuan mengajar pada TPQ
4. Program Indonesia Bersatu
- Pelestarian budaya tradisional melalui pagelaran panggung
boneka dan lomba permainan tradisional
- Senam kesehatan jasmani untuk lansia
5. Program Indonesia Melayani
- Penataan arsip desa berbasis sistem informasi

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil survey lokasi, analisis kondisi lingkungan, dan


hasil laporan kegiatan KKN pada gelombang sebelumnya, Program
Posdaya dan Revolusi Mental yang direncanakan oleh kelompok 45
berangkat dari beberapa permasalahan pada masyarakat Desa Gumeng,
antara lain:

1. Kurangnya minat masyarakat pada program pengembangan


ekonomi yang diterapkan oleh gelombang sebelumnya yaitu
pembuatan keripik pisang dan VCO.
2. Beberapa program lingkungan seperti pemanfaatan pelepah
pisang dan pembuatan pupuk cair EM dinilai kurang efektif.
Desa Gumeng membutuhkan program lain yang berkaitan
dengan perlakuan terhadap lingkungan.
3. Perlu adanya program yang berfokus pada perkembangan
pendidikan peserta didik di Desa Gumeng, baik tentang
pengembangan pengetahuan umum maupun pengetahuan
religius.
4. Diperlukan program yang bersifat partisipatif untuk
mempererat tali silaturrahmi antar warga serta memancing
kreatifitas warga dari segala usia.

Dari berbagai permasalahn yang telah disebutkan, pelaksana


program KKN kelompok 45 berusaha menfokuskan kegiatan KKN pada
beberapa permasalahan, antara lain:
1. Bagaimana strategi pemasaran hasil pertanian dan promosi
potensi desa yang diminati oleh masyarakat?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan partisipasi warga dalam
kegiatan perawatan lingkungan dan pemanfaatan sampah?
3. Bagaimana upaya memancing kreatifitas serta meningkatkan
minat masyarakat dalam melestarikan budaya tradisional?

C. TARGET LUARAN YANG DIHARAPKAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dan rencana


program yang telah dicanangkan, target luaran yang diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat antara lain:

1. Program Indonesia Mandiri :


- Desain packaging buah pisang sebagai usaha untuk
meningkatkan nilai jual diharapkan mampu menarik minat
masyarakat dalam kegiatan pengembangan ekonomi.
- Upaya promosi potensi desa berbasis media sosial
(Pembuatan fanpage facebook untuk Desa Gumeng sebagai
sarana eksplorasi). Program ini diharapkan mampu
dilanjutkan oleh karang taruna atau pihak lain yang
bertanggungjawab pada promosi potensi Desa Gumeng.
2. Program Indonesia Bersih :
- Sosialisasi lingkungan hidup oleh Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) diharapkan mampu memancing
kepedulian masyrakat terhadap keindahan dan kelestarian
lingkungan
- Pemisahan tempat sampah organik dan anorganik untuk
mempermudah warga dalam pembuatan pupuk kompos
- Pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos
menggunakan komposter diharapkan mampu menjadi
solusi penumpukan sampah tanpa pengolahan yang efektif.
3. Program Indonesia Tertib
- Sosialisasi alur pembuatan KTP elektronik kepada warga
Desa Gumeng
- Gerakan disiplin belajar dan mengerjakan PR melalui
program bimbingan belajar untuk peserta didik. Program ini
diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan positif yang
tertib bagi pelajar.
- Gerakan disiplin belajar baca tulis Al-Quran melalui
bantuan mengajar pada TPQ diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan religius peserta didik
4. Program Indonesia Bersatu
- Pelestarian budaya tradisional melalui pagelaran panggung
boneka dan lomba permainan tradisional diharapkan
mampu menjadi sarana silaturahmi antar berbagai lapisan
masyarakat.
- Senam kesehatan jasmani untuk lansia diharapkan mampu
menumbuhkan kebiasaan positif untuk mendukung
kesehatan lansia.
5. Program Indonesia Melayani
- Penataan arsip desa berbasis sistem informasi diharapkan
mampu membantu perangkat desa untuk mempermudah
penataan dan pencarian arsip.
D. JADWAL RENCANA KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
Aspek Program Kerja
Hari Pukul (WIB)
Indonesia Desain packaging dan
Jumat dan
Mandiri strategi pemasaran hasil 18.30
Sabtu
perkebunan pisang
Indonesia Program Bimbingan Belajar Senin - Jumat 18.00 19.00
Tertib Outbond 29 Juli 2017 09.00 11.00
Pagelaran Panggung Boneka 23 Juli 2017 09.00 11.00
Indonesia Pengolahan Limbah
Bersih (Sosialisasi Pemilahan
16 Juli 2017 09.00 11.00
Sampah Organik dan
Anorganik)
Sosialisasi Lingkungan
15 Juli 2017 09.00 11.00
Hidup
Pembuatan Pupuk Kompos 17 Juli 2017 09.00 11.00
Indonesia Permainan Tradisional Setiap hari
15.00 17.00
Bersatu Sabtu
Senam Lansia 30 Juli 2017 06.00
Bimbingan TPQ Senin - Jumat 15.00 17.00
Lampiran

INDONESIA MANDIRI
Setelah melakukan survei dan berdiskusi dengan perangkat desa
maupun warga, kami memperoleh informasi bahwa mayoritas penduduk
desa Gumeng, Kecamatan Gondang selain berprofesi sebagai petani juga
mencari mata pencaharian dengan berdagang buah pisang. Namun karena
bertani adalah pekerjaan utama sehingga masyarakat desa Gumeng lebih
mencurahkan waktu dan tenaganya untuk bertani, mereka memilih waktu
usai bertani digunakan untuk beristirahat sehingga masyarakat lebih
senang dengan langsung menjual produk buah pisang dibandingkan harus
mengolahnya terlebih dahulu menjadi makanan ringan.
Untuk itu, karena keterbatasan tenaga dan waktu dari warga, kami
berupaya mengandalkan potensi sumber daya alam yang ada demi
meningkatkan pendapatan warga desa Gumeng dengan cara memberikan
pelatihan pengemasan buah pisang.
Fungsi pengemasan produk buah pisang ini, merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan produk hasil olahan yaitu sebagai pelindung
untuk melindungi produk dari cuaca, gesekan, benturan terhadap benda
lain, melindungi dari air dan debu, dan juga memiliki nilai jual tinggi.
Selain itu, tujuan kemasan ini juga bisa sebagai branding yang
mencerminkan citra dari produk buah pisang desa Gumeng dibandingkan
buah pisang dari desa yang lain.

Bahan yang digunakan untuk pengemasan :

1. Plastik Wrap, memilih plastik karena plastik wrap merupakan jenis


kemasan yang mudah ditemui, harganya terjangkau, memiliki daya tahan
kuat, dan ringan.
2. Stiker yang sudah didesain logo produk buah pisang Desa Gumeng. Stiker
dipilih karena fleksibel untuk direkatkan dan tidak akan merusak produk.
3. Stiker penjelasan manfaat buah pisang bagi kesehatan tubuh, hal ini
bertujuan untuk memberikan informasi, meimbulkan rasa suka sehingga
dapat mendoorong minat beli konsumen terhadap produk pisang Desa
Gumeng.

Cara pengemasan :
1. Proses Trimming, adalah pemisahan bagian-bagian yang tidak diinginkan
pada buah \ seperti batang, daun, pelepah.
2. Pembersihan, proses ini dilakukan dengan menggunakan lap basah,
sumber air untuk pembersihan agar diperhatikan.
3. Proses Sortasi dan Grading, adalah kegiatan pemilahan buah berdasarkan
kelayakan untuk dijual. Sedangkan grading adalah pengelompokkan buah
berdasarkan permintaan pasar (pengekalasan). Kegiatan sortasi dilakukan
dengan cara manual memilah buah yang baik dan rusak begitu pula
dengan grading mengelompokkan buah berdasakan ukuran, bentuk, dan
warna.
4. Pemberian logo, pada proses ini dilakukan direkatkan stiker logo buah
Pisang Desa Gumeng.
5. Pengemasan, buah yang telah selesai melalui proses trimming,
pembersihan, sortasi, dan grading selanjutnya dilakukan pengemasan
menggunakan plastik wrap.
6. Usai buah pisang dikemas dalam plastik wrap, pada luaran plastik wrap
direkatkan manfaat buah pisang bagi kesehatan.

Untuk mewujudkannya kami akan memberikan sosialisasi pengemasan


(packaging) kepada warga ketika hari Sabtu dan Minggu dengan cara
mengumpulkan warga yang memiliki usaha buah pisang.
Dalam hubungan kemasan dan produk, kemasan akan mempengaruhi
produk yang dikemas baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung kemasan akan memberikan daya tahan dan perlindungan terhadap
produk yang dikemas. Secara tidak langsung kemasan akan mempengaruhi
minat konsumen untuk membeli produk yang berada di dalam kemasan ketika
tertarik dengan bentuk, warna, atau tulisan yang diberikan pada kemasan,
maka dari itu fungsi kemasan disini sangat penting bagi suatu produk, dan
keduanya mempunyai hubungan sangat erat dan saling berkaitan satu sama
lain.

INDONESIA BERSIH
A. Komposter Aerob
1. 2 cc strarter dekomposer dicampur dengan air sebanyak 1 liter dan
gula sebanyak 1 sendok makan. Bahan-bahan tersebut dicampur
dan didiamkan selama 24 jam.
2. Bahan organik berupa limbah sayur maupun buah dipotong kecil-
kecil terlebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan bahan
organik lainnya (daun kering dan kotoran hewan).
3. Starter yang telah didiamkan selama 24 jam kemudian
dicampurkan dengan bahan-bahan organik yang ada. Bahan
tersebut dimasukkan ke dalam drum komposter untuk proses
pengomposan.
4. Melakukan pengadukan setiap kali penambahan bahan organik ke
dalam drum komposter. Hal ini dilakukan agar proses
pengomposan terjadi secara merata.

B. Drum Takamura
1. Membuat lubang-lubang dibagian bawah serta bagian sisi drum
menggunakan bor.
2. Meletakkan bantalan berisi sekam/sabut dibagian dasar drum,
kemudian bagian sisi dalam drum dilapisi dengan kertas karton.
3. Bahan organik yang akan dikomposkan dipotong kecil-kecil
(sebaiknya tidak menggunakan sisa tulang hewan agar aroma
kompos tidak bau), kemudian dicampur dengan starter. Bahan-
bahan tersebut dimasukkan ke dalam drum takamura yang telah
dibuat.
4. Pada bagian permukaan drum diberi bantalan berisi sekam/sabut,
kemudian dilapisi lagi dengan kain hitam.
5. Melakukan pengadukan setiap kali penambahan bahan organik ke
dalam drum takamura. Hal ini dilakukan agar proses pengomposan
terjadi secara merata.
6. Ketika bahan-bahan yang dikomposkan telah berwarna hitam,
maka kompos siap untuk digunakan.

C. BioPori
1. Tanah dikeruk menggunakan linggis sedalam 60-80 cm dengan
diameter lubang sebesar 10 cm.
2. Bahan organik berupa limbah sayur maupun buah dipotong kecil-
kecil terlebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan bahan
organik lainnya (daun kering dan kotoran hewan). Bahan-bahan
tersebut kemudian dicampur dengan starter hingga merata.
3. Bahan yang akan dikomposkan selanjutnya dimasukkan ke dalam
lubang yang telah dibuat.
4. Blok yang digunakan dalam biopori dipasang di bagian permukaan
lubang. Blok ini terdiri atas bagian persegi yang bagian tengahnya
terdapat blok lingkaran. Blok lingkaran memiliki lubang-lubang
yang memudahkan dalam pengambilan blok tersebut, selain itu
lubang tersebut juga dapat berperan dalam penyerapan air hujan.
5. Melakukan pengadukan setiap kali penambahan bahan organik ke
dalam drum takamura. Hal ini dilakukan agar proses pengomposan
terjadi secara merata.
6. Kompos yang telah terbentuk dalam lubang tersebut dapat
langsung dimanfaatkan oleh tanaman disekitar lingkungan biopori
tersebut. Disekitar lubang penampungan kompos akan terbentuk
pori-pori/ruangan-ruangan yang terbentuk melalui pergerakan
fauna kecil yang berada di area lubang pengomposan. Adanya
pori/ruangan tersebut menyebabkan kompos yang terbentuk dapat
menyebar dan dimanfaatkan oleh tanaman sekitar.
INDONESIA TERTIB
1. Alur Pembuatan KTP elektronik
Cara membuat e-KTP (KTP Elektronik) sebenarnya sama dengan
prosedur pembuatan KTP sebelumnya, namun di sini akan dilengkapi
dengan pengambilan sidik jari dan scan retina mata yang bertujuan
agar tercipta data tunggal, yaitu setiap satu orang dengan satu identitas
(KTP). Sudah sangat umum, bahwa satu orang di Indonesia memiliki
beberapa identitas/KTP. Pemberlakuan e-KTP juga dimaksudkan
untuk mentertibkan administrasi orang per orang di Indonesia agar
setiap identitas dan mobilitasnya tercatat dan terpantau secara jelas dan
benar oleh negara.
Cara membuat e-KTP diantaranya adalah:
1) Pastikan kelurahan atau desa anda telah mendukung layanan e-
KTP
2) Datanglah dengan membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK)
dan Surat Pengantar RT/RW ke Keluarahan/Desa setempat.
3) Ambil nomor antrian di loket, tunggu hingga dipanggil oleh
petugas yang bersangkutan. Jangan lupa bawa surat panggilan
untuk membuat e-KTP dari pemerintah setempat.
4) Petugas akan memasukkan data dan foto anda secara digital.
Pastikan dan bandingkan data anda dengan data di KTP anda,
jika anda belum pernah mempunyai KTP isi formulir F1.01.
5) Bubuhkan tanda tangan anda di alat perekam tanda tangan.
Pastikan tanda tangan anda tidak berubah-rubah lagi berikutnya
karena akan menyulitkan jika tidak sama dengan dokumen lain
seperti paspor, SIM dan lain-lain.
6) Lakukan pemindaian retina pada alat yang telah disediakan.
7) Pastikan Surat Panggilan anda akan ditandatangani dan
distempel oleh petugas berwenang.
8) Tunggu proses pencetakan sekitar 2 minggu. Bila e-KTP
selesai dicetak anda akan diberitahu dan dapat diambil di
Keluarahan/Desa setempat.
INDONESIA BERSATU
1. Permainan Tradisional
Permainan Tradisional selain untuk menyatukan masyarakat,
menghibur masyarakat, juga dapat sebagai upaya melestarikan budaya
di daerah tersebut.
a. Teknis Permainan Tradisional :
a) Mencari Bahan bahan untuk membuat permainan
tradisional, missal kayu/bambu untuk permainan egrang,
karet untuk lompat tali, dan karung untuk lomba karung
b) Membuat permainan tradisional bersama anggota KKN 45
c) Mengajak warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dalam
permainan tradisional tersebut dengan cara memberikan
himbauan/pengumuman bahwa akan diadakannya kegiatan
tersebut.
d) Sebagai bentuk apresiasi bisa diberikan reward bagi
peserta/warga yang memenangkan permainan tersebut.

b. Tanggal 15 Juli 2017


Seluruh anggota KKN 45 menyediakan fasilitas alat-alat
permainan tradisional kepada warga baik anak-anak, remaja,
ataupun dewasa dapat ikut serta dalam permainan tersebut.
Tidak menutup kemungkinan seluruh anggota juga ikut
kegiatan tersebut untuk meramikan suasana. Kegiatan dimulai
pukul 15.00 WIB 17.00 WIB.

c. Tanggal 22 juli 2017


Mengadakan perlombaan untuk anak-anak seperti balap
karung, egrang dsb. Kegiatan tersebut dimulai pukul 15.00
17.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai