Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT

PEMBELAJARAN FASHOLATAN JAMAAH MUSHOLA


BAITURROHIM DUKUH KRAJAN DESA KREBET JAMBON

Disusun Oleh:
Kelompok : 57 (Lima Puluh Tujuh)
Desa/ Dukuh : Krebet/ Krajan
DPL : Dr. Abid Rohmanu
Nama Anggota
1. Fuad Bachtiar Rifa’i 10. Siti Fatimah
2. Muhammad Hilal Rizaldy 11. Qorik Mei Riana
3. Muhammad Arif Rochman 12. Dwi Puspa Utami
Hakim
4. Faridhoh Nur Syaifudin 13. Yolanda Septiani Putri
5. Wisnu Pratama 14. Amila Fitri Fauziah
6. Shade Nadia Putri 15. Zaimatul Millah
7. Rosida 16. Eka Dian Ni’matul Khoiriah
8. Diyah Amanati Rohmah 17. Faudiya Hawin Ngalaiya
9. Ariani Sausan Qurratu’ain

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2018
PENGESAHAN

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyarakat Kuliah


Pengabdian Masyarakat (KPM), Institut Agama Islam Negeri Ponorogo tahun
2018 yang dilaksanakan di Dusun Krajan Desa Krebet Kecamatan Jambon
Kabupaten Ponorogo, pada tanggal 01 Agustus s.d 31 Agustus 2018.

Disahkan pada:
…..Agustus 2018
Di : Desa

DPL Ketua Kelompok

Dr. Abid Rohmanu Faridhoh Nur Syaifudin


NIP.

Mengesahkan,
Ketua Panitia Lurah Desa Krebet

Nurul Khasanah, M.Pd Jemiran


NIP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) serta menyelesaikan laporan KPM ini. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban tertulis atas pelaksanaan KPM
yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2018 sampai dengan 31 Agustus
2018 di Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon Ponorogo sebagai bagian
dari masyarakat, dengan tujuan memenuhi persyaratan dalam mata kuliah KPM
yang dijadikan sebagai bahan bukti bahwa telah melaksanakan mata kuliah
tersebut.
Pelaksanaan KPM ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan
lancar berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah memberikan
bimbingan, perhatian, dan pengarahan dalam pelaksanaan KPM. Maka dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas KPM di Dusun
Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon Ponorogo.
2. Bapak Ibu/ Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik dari segi materiil maupun spiritual.
3. Pihak Institusi Agama Islam Negeri Ponorogo dalam hal ini LPPM yang
telah memberikan dan pengarahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
KPM.
4. Bapak Dr. Abid Rohmanu selaku DPL KPM yang telah membimbing dan
memberi pengarahan dalaam pelaksanaan kegiatan KPM di Dusun Krajan,
Desa Krebet, Kecamatan Jambon Ponorogo.
5. Bapak Jemiran selaku Kepala Desa Krebet yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan.
6. Bapak Peno selaku Kepala Dukuh Krajan yang telah membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
7. Bapak Seno Husen selaku Pemilik Rumah yng kediamannya dijadikan
sebagai posko KPM kelompok 57.
8. Ketua RT 01 hingga RT 04, takmir masjid dan Musholla di Dukuh Krajan,
Karang Taruna Dukuh Krajan, dan Masyarakat Dukuh Krajan yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan.
9. Semua Pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan KPM ini,yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa laporan KPM ini sangatlah jauh dari sempurna
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh sebab itu, kritik dan saran
yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut.
Kami sadar sebagai manusia biasa dengan keterbatasannya tidak lepas dari
kesalahan, untuk itu kami mengharapkan arahan dan bimbingan untuk kegiatan
selanjutnya agar lebih baik serta mohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan
terdapat sikap yang kurang berkenan. Penyusun berharap, semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membuntuhkan.

Ponorogo 31 Agustus 2018


Penyusun

TIM KPM IAIN 57


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KPM .............................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar
1. Potret Masyarakat Dusun Krajan .............................................................
2. Tokoh-tokoh Masyarakat yang berpengaruh ...........................................
3. Peta Komunitas Dusun Krajan .................................................................
4. Transek dan Penjelasaanya ......................................................................
5. Pemetaan Asosiasi dan Penjelasan ...........................................................
6. Pemetaan Aset dan Penjelasannya ...........................................................
7. Sirkulasi Keuangan Masyarakat dan Penjelasannya ................................
8. Kegiatan- Kegiatan Sosial-Keagamaan Masyarakat ................................
B. Rumusan Kegiatan-Kegiatan Berdasarkan Aset ..................................
BAB II. PROGRAM KEGIATAN
A. Skala Prioritas Kegiatan Pengabdian .............................................................
B. Pelaksanaan Prioritas Program Kerja .............................................................
BAB III. HASIL DAN DAMPAK
A. Hasil dan Dampak Perubahan yang Terjadi ...................................................
B. Tanggapan Masyarakat ..................................................................................
1. Tokoh Agama ..........................................................................................
2. Tokoh Masyarakat ..................................................................................
3. Masyarakat Awam ...................................................................................
BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan/ Refleksi .....................................................................................
B. Rencana Tindak Lanjut ..................................................................................
C. Rekomendasi ..................................................................................................
LAPORAN KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)
DI DUSUN KRAJAN
TAHUN 2018
KELOMPOK 57
ABSTRAK
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), adalah kegiatan intrakulikuler
yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama
masyarakat. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dilakukan oleh
mahasiswa bukan berarti mengajari masyarakat tentang sesuatu yang terbaik tetapi
melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian yang dilakukan
bersama-sama untuk mencari jalan terbaik dalam menggali potensi dan
penyelesaian persoalan yang dihadapi. Selain itu, KPM juga bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Pelaksanaan KPM ini dimulai dari
tanggal 01 Agustus 2018 sampai dengan 31 Agustus 2018 di Dusun Krajan, Desa
Krebet, Kecamatan Jambon, kabupaten Ponorogo.
Program kelompok di Dusun Krajan merupakan program yang lebih
menekankan tema pemberdayaan masyarakat terhadap POSDAYA Masjid.
Program fisik kelompok 57, antara lain: pemasangan Plang Nama Masjiddan
bersih dusun. Program nonfisik yang dilakukan yaitu Pelaksanaan program TPA,
Pendampingan Belajar anak-anak di Dusun Krajan, Pendampingan Posyandu,
Pemberdayaan Belajar Wudhu dan sholat Ibu-ibu dan Bapak-bapak di Musholla
Baiturrahman, Pelaksanaan Lomba 17 Agustus bagi anak dan orangtua,
Pendampingan anak Mi Miftahul Huda, Pendampingan Anak Usia Dini di Paud
Sidomuncul, dan Partisipan Rumah Kasih Sayang desa Krebet.
Secara umum Kegiatan KPM di Dusun Krajan, Krebet, Jambon, Ponorogo
berjalan dengan baikdan lancar. Hal itu dikarenakan antusiasme warga Dusun
Krajan. Pelaksanaan Program-program KPM tersebut diharapkan dapat
bermanfaatb bagi seluruh pihak
Kata Kunci: KPM, Krajan, Krebet, Jambon.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar
KPM adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat, secara terstruktur melalui beberapa tahap diantaranya persiapan,
pembekalan, observasi sampai pada tahap evalusi. Persiapan merupakan tahap
awal sebelum KPM dilaksanakan, persiapan dilakukan agar kegiatan dapat
terlaksana dengan terstruktur dan terarah sesuai rencana. Persiapan telah
dilakukan baik oleh pihak LPPM selaku koordinator dan mahasiswa sebagai
peserta KPM. Dalam pelaksanaan KPM di masyarakat, mahasiswa diharapkan
dapat belajar bersama dengan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu
pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan
Dukuh.
Pembekalan KPM diselenggarakan oleh pihak LPPM pada tanggal 19-
20 Juli 2018di Gedung M2 dan membekali mahasiswa dengan materi
pemberdayaan masyarakat melalui KPM, materi tentang POSDAYA, serta
materi yang terkait dengan teknis kegiatan KPM. Melakukan koordinasi
dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KPM kelompok secara efektif.
Mahasiswa KPM juga mengadakan pertemuan secara rutin membahas program
kerja. Ketika penerjunan ke lokasi KPM, para mahasiswa melakukan
kegiatan observasi. Kegiatan ini dilakukan sebelum mahasiswa benar-benar
terjun ke lokasi KPM. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati secara
langsung terhadap situasi, kondisi, sarana, dan pasarana yang ada di lokasi
KPM dalam hal ini dukuh guna mendukung proses kuliah kerja nyata di dukuh
tersebut.
Dukuh Krajan merupakan salah satu dukuh yang terletak di Desa
Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Luas wilayah dukuh krajan
adalah ± 2 Ha yang terdiri dari sawah, tanah kering dan tanah fasilitas umum.
1. Potret Masyarakat
Dukuh Krajan merupakan salah satu dukuh yang terletak di Desa
Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Sebagian besar wilayah
Dukuh Krajan terdiri dari persawahan.
a. Wilayah Dukuh Krajan yaitu meliputi:
Sebelah Utara : Desa Jambon
Sebelah Selatan : Dukuh Gelangan
Sebelah Timur : Dukuh Pakis
Sebelah Barat : Dukuh Gupak Warak
b. Potensi Dukuh Krajan
Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Dukuh Krajan memiliki
kurang lebih 268 kepala kelurga dengan golongan ekonomi menengah ke
bawah, mayoritas masyarakat Dukuh Krajan bekerja sebagai petani,
buruh tani wiraswasta, TKI, PNS, dan pedagang. Terdapat beberapa
organisasi yang dijalankan di Dukuh Krajan yaitu karang taruna. Dan ada
pula Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang dilaksanakan setiap hari
senin s/d kamis. Masyarakat Dukuh Krajan mayoritas menganut agama
Islam. Dukuh Krajan dilengkapi dengan fasilitas ibadah diantaranya tiga
buah mushola yang bernama Baiturrahman, Nurus Shodikin, Al-Huda
Mujahidin dan satu buah masjid yang bernama Nurul Huda terletak di RT
01. Dukuh Krajan memiliki kelompok Tani yang diikuti oleh masyarakat
Dukuh Krajan. Pada sebulan sekali kelompok Tani melakukan pertemuan
di salah satu rumah warga Dukuh Krajan. Kelompok Tani dalam
melakukan pertemuan sering membahas tentang pertanian.
c. Bidang Pendidikan
Dukuh Krajan memiliki dua sekolah yakni PAUD, yang bernama
PAUD Sidomuncul dan MI Miftahul Huda. PAUD tersebut merupakan
tempat bermain dan belajar bagi anak-anak Dukuh Krajan. PAUD
dilaksanakan setiap Senin, sampai Jumat sedangkan MI di laksanakan
tiap hari selain hari minggu. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara Pak
Dukuh, Warga Dukuh Krajan pada umumnya sudah sadar akan
pentingnya pendidikan.
d. Bidang Kesehatan
Pelayanan bidang kesehatan yang ada di Dukuh Krajan yakni
Posyandu. Posyandu ini diselenggarakan sekitar tanggal 11 sampai
tanggal 14. Posyandu dikelola oleh kader-kader yang telah terpilih.
Posyandu ini diperuntukkan untuk balita dan lansia.

2. Tokoh-Tokoh Masyarakat Yang Berpengaruh


Dalam kegiatan kami selama kurang lebih satu bulan di Dukuh
Krajan Desa Krebet yang terdiri dari empat RT maka masyarakat yang
sangat berpengaruh dalam kegiatan kami selama disana ialah sebagai
berikut:
NAMA JABATAN TANDA
NO
TANGAN
1 Bapak Jemiran Kepala Desa 1.
2 Bapak Peno Kamituwo Krajan 2.
3 Bapak Sindut Ketua RT 01 3.
4 Bapak Salam Ketua RT 02 4.
5 Bapak Mifrokhadi Ketua RT 03 5.
6 Bapak Gendut Ketua RT 04 6.
Bapak Pupuh Ketua Kelompok Tani
7 7.
Bandala Berkah Bumi
Ketua Kelompok Tani
8 Bapak Paimun 8.
Gelang sari
Ibu Yuyun Suwarti Kepala Sekolah MI
9 9.
Ninggsih S.Pd Miftahul Huda
Kepala PAUD Sido
10 Ibu Tumini 10.
Muncul
Bapak Imam Kepala Madin Miftahul
11 11.
Muklis Huda
12 Ibu Samuti Kader Posyandu 12.
Bapak Zaenal Takmir Musholla
13 13.
Arifin Baiturrahman
14 Bapak Mifrokhadi Ketua Karang Taruna 14.
3. Peta Komunitas/Dusun (Community map)

Pemetaan Komunitas Dukuh Krajan


Kec Jambon Kab Ponorogo

U
Pasar Jambon

57
Jambon
Dukuh Gupak Warak

Rt . 03

Dukuh Pakis
Rt . 04

Rt .01 Rt .02
Lap
R.I.P

Dukuh Gelangan
Keterangan:
Posyandu
Sawah Rumah Warga

Mushola Lap Lapangan Wilayah Rt 01

Pos Kampling Kantor MUI Wilayah Rt 02

Rumah Bapak Rt Loundry Wilayah Rt 03

Makam Bascame KPM 57 Wilayah Rt 04


R.I.P 57
Sekolah MI / Paud Masjid Batas Wilayah Dukuh Krajan

Balai Desa RKS (Rumah Kasih Sayang) Sungai


4. Transek dan penjelasannya
5. Pemetaan Asosiasi dan penjelasannya

Jama’ah Tahlil

Karang Taruna
Tokoh
Masyarakat Agama
Dukuh Krajan

TPQ Kelompok
Usaha

Perangkat
Desa

Dalam kegiatan masyarakat di dukuh Krajan Desa Krebet terdapat


banyak organisasi yang mempengaruhinya misalnya Karang Taruna. Dalam
kegiatannya karang taruna sangatlah mempengaruhi perkembangan
masyarakat Krajan. Namun di Dukuh ini Karang Tarunanya bersatu dengan
Dukuh Pakis dalam melaksanakan kegiatannya. Anggota Karang Taruna
berjumlah sekitar kurang lebih seratus dua puluh orang. Setelah itu yang
mempengaruhi kegiataan masyarakat ialah jama’ah Tahlil yang dimana
selain para bapak-bapak jama’ah Tahlil juga diikuti oleh jama’ah ibu- ibu
tetapi dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan yaitu waktu. Jika jama’ah
bapak-bapak dilaksanakan pada hari kamis malam jumat sedangkan jamaah
bu-ibu dilaksanakan pada hari Rabu malam kamis. Anggota Jamaah Tahlil
kurang lebih tujuh puluh orang.
Dalam bidang pendidikan khususnya Religi di masyarakat Krajan
sudah menyadari betapa penting pendidikan tersebut. Maka dari itu Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Dukuh ini sudah sangat maju, dalam dukuh
ini terdapat satu TPQ dan satu Madin yang dimana jumlah santrinya
mencapai seratus dua puluh santri. Tokoh Agama, Perangkat Desa dan
Kelompok Usaha dalam masyarakat Krajan juga sangat mempengaruhi
perkembangan masyarakat ini, karena partisipasi dan kepedulian dalam
kesejahteraan masyarakat baik dalam bidang kemanusiaan, Keagamaan dan
perekonomian yang ada dalam dukuh ini.
Jadi dalam dukuh ini urutan pengaruh lembaga atau organisasi baik
perkumpulan maupun personal ialah Karang Taruna, Jama’ah Tahlil, TPQ,
Tokoh Agama, Perangkat Desa dan Kelompok Usaha.

6. Pemetaan Aset dan Penjelasannya


Rt 01 Rt 02 Rt 03 Rt 04
PembibitanBuah PengolahanSin PeternakanBur Pembibitan Ikan
-buahan gkong (Tape ung Nila
&Utri)
PengolahanSin Pendistribusian
gkong (Gaplek) Batako
Pendistribusian
Kelapa

Pemetaan individual aset dukuh Krajan sendiri adalah Pembibitan


buah-buahan, Pengolahan singkong, Peternakan burung, Pendistribusian
kelapa, Pembibitan ikan Nila, dan Pendistribusian batako. Dari berbagai
banyak aset individal yang dimiliki kebanyakan masyarakat mengelola
singkong yang merupakan hasil tanam mereka sendiri. Namun hanya
beberapa individu yang membuat kreasi dengan membuat tape dan utri.
Kebanyakan dari yang lain hanya dijadikan gaplek, Yaitu singkong yang
dikupas kemudian dijemur lalu dihaluskan.
Dari hasil aset tersebut hanya dijadikan hasil tambahan atau sering
disebut juga dengan pemasukan sampingan. Karena kebanyakan masyarakat
sebagai petani. Meskipun hanya sebatas pemasukan sampingan, dengan
begitu mereka juga sudah menggunakan skill yang telah dimiliki untuk
membatu pemasukan keuangan mereka.
Dengan potensi individual yang mereka miliki dapat disimpulkan
bahwa dalam suatu komunitas akan menjadikan perubahan yang signifikan
diantara mereka. Namun mereka kurang menyadari jika mereka membuat
suatu kelompok dimasyarakat dengan tujuan untuk mengembangkan potensi
yang mereka miliki.
Aset individual yang selanjutnya yaitu pembibitan buah-buahan.
Terdapat salah satu warga dukuh Krajan yang memiliki potensi dalam
pembibitan buah tersebut. Meskipun hanya pembibitannya saja, dengan
begitu dapat membantu dalam mengatur pemasukan keuangan di
masyarakat. Namun dari keterangan salah satu warga, beliau lontarkan
“Masih banyak warga masyarakat yang enggan untuk melakukan
pembibitan tersebut dikarenakan terlalu fokus dalam bertani dan tidak mau
terlalu repot untuk mengurusi pembibitannya dan pemasaranny”1. Padahal
sesuai dengan kondisi tanah yang berada di dukuh Krajan sangat cocok
apabila ditanami dengan pohon Jeruk. Dan harapan dari Bp. Pupuh selaku
kelompok tani,beliau ingin membuat suatu komunitas sesuai dengan potensi
masyarakat setempat untuk memproduksi bibit-bibit buah jeruk kemudian
diharapkan ada suatu potensi yang dimiliki di Desa Krebet terutamanya di
dukuh Krajan sendiri yang dapat dikenal di berbagai daerah maupun kota-
kota yang ada di Indonesia. Dalam proses pengembangan masyarakat,
perpaduan kemampuan individual akan membawa perubahan yang
signifikan terhadap masyarakat di desa Krebet terutamanya di dukuh Krajan.
Dari situlah dapat disimpulkan bahwa kurang adanya kesadaran masyarakat
tentang potensi yang mereka miliki dengan tanah yang cocok sebagai lahan
yang membantu dalam pembibitan. Sesungguhnya ada peluang besar yang
dimiliki masyarakat desa Krebet terutamanya dukuh Krajan untuk
mengelola aset tersebut yang dapat dikembangkan.

1
Wawancara……………………………………….
7. Sirkulasi Keuangan Masyarakat dan Penjelasannya
Sirkulasi keuangan adalah atau yang biasa disebut Leaky Bucket
merupakan salah satu cara untuk mempermudah masyarakat, komunitas atas
warga dalam mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa berbagai bentuk
aktivitas atau perputaran keluar dan masuknya ekonomi lokal
komunitas/warga.2
Perputaran ekonomi dimasyarakat mempunyai banyak cara dan
berbeda-beda tiap desa ataupun wilayah. Sebagaimana seperti yang ada di
desa Krebet khususnya dukuh Krajan yang menjadi lokasi untuk belajar
dimasyarakat. Di dukuh Krajan ada 3 macam untuk melakukan perputaran
ekonomi didalamnya. Yang pertama terdapat koperasi simpan pinjam yang
ada di dalam komunitas arisan kelompok tani. Yang kedua, terdapat suatu
komunitas yang di sebut IPPK (Ikatan Pemuda-pemudi Pakis Krajan) yang
didalamnya adalah pemuda-pemudi antara dukuh Pakis dan Krajan. Pada
IPPK juga terdapat pemutaran ekonomi yang digunakan untuk kepentingan
komunitas tersebut, seperti halnya 17 agustus an, dan acara lainya yang
diselenggarakan untuk meramaikan keadaan dukuh tersebut. Yang ketiga
adanya suatu komunitas yasinan atau kumpulan yasinan yang didalamnya
terdapat perputaran ekonomi yang digunakan komunitas tersebut. Dalam 3
macam komunitas tersebut mempunyai cara sendiri-sendiri dalam memutar
ekonomi warga setempatnya. Dan mempunyai kegunaan masing-masing
sesuai dengan kebutuhan dikomunitas tersebut.
a. Komunitas Arisan Dikelompok Tani
Dalam komunitas arisan kelompok tani yaitu melakukan
perputaran ekonomi sekitar dengan memberikan pinjaman kepada
anggotanya dengan memberi jasa yang sekiranya tidak membebani
masyarakat. Hasil dari jasa tersebut dimasukan dalam kas arisan yang
kemudian pada suatu saat akan dikembalikan kepada anggota-anggotanya
secara merata. Dan kas tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan yang
diperlukan untuk mempertahankan dan memajukan komunitas tersebut.

2
LPPM IAIN, Pedoman KPM ABCD, Ponorogo hal 63
Dengan adanya kas arisan tersebut, masyarakat merasa terbantu karena
bisa memperoleh bantuan pinjaman yag tidak harus memberikan jasa
yang terlalu berlebihan, bahkan hasil jasa yang mereka berikan kepada
kas arisan akan kembali kepada diri mereka sendiri juga. Selain itu juga
mereka mengetahui perputaran keuangan mereka sendiri. Kemana
mereka harus menabung dan kemana uang yang akan diperoleh bahkan
dari mana uang tambahan yang mereka dapat setelah menabung.
b. Komunitas IPPK (Ikatan Pemuda-pemudi Pakis Krajan)
Komunitas IPPK (Ikatan Pemuda-pemudi akis Krajan) adalah
suatu komunitas yang dimana anggota-anggotanya adalah warga Pakis dan
Krajan. Pada komunitas IPPK terdapat perputaran keungan warga yang
bisa digunakan untuk kebutuhan komunitas tersebut. Dengan begitu,
komunitas tersebut tidak perlu bingung untuk memutar perekonomian
komunitas tersebut. Perputaran keungan tersebut didapatkan ketika mereka
mempunyai kegitan yang dapat menghasilkan uang. Seperti halnya
membuat acara orkes an yang pada akhirnya akan mendapatkan uang
tambahan mesipun tak seberapa. Adapula uang yang mereka dapat dari
donatur-donatur yang berada di luar negri, yang kebanyakan pemuda-
pemudi disini kerjakan. Dan dalam komunitas IPPK juga mendapatkan kas
tambahan dari warga yang sedang mempunyai hajatan seperti mantenan,
sunatana dan lain sebagainya. Dari situ warga memberi masukan kas
karena atas jasa para pemuda-pemudi yang ikut andil untuk melancarkan
acaranya tersebut. Biasanya pemuda-pemudi bekerja sebagai sinoman
untuk melayani para tamu undangan tuan rumah.
Dari berbagai masukan perekonomian komunitas IPPK tersebut, dapat
digunakan untuk mengembangkan komunitas IPPK yaitu dengan
mengadakan acara pada hari-hari tertentu untuk meramaikan lingkungan
disekitarnya. Selain digunakan untuk mengadakan acara komunitas IPPK
juga menggunakan uangnya untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan yang
harus mereka punya. Seperti Sound Sitim dan lain sebagainya. Secara
tidak langsung dapat dikeluarkan untuk melengkapi kebutuhan komunitas
IPPK.
8. Kegiatan- Kegiatan Sosial-Keagamaan Masyarakat
Kegiatan-Kegiatn Masyarakat Dukuh Krajan meliputi Sosial dan
Keagamaan meliputi:
SOSIAL KEAGAMAAN
No Kegiatan No Kegiatan
1. Kerja Bakti Lingkungan Rt 03 1. Yasin dan Tahlil Ibu-
Ibu
2. Musyawarah Bersama dengan 2. Yasin dan Tahlil bapak-
IPPK Bapak
3. Kumpulan Takmir Masjid Desa 3. Istighosah Masyarakat
Krebet Pakis dan Krajan
4. Lomba HUT RI ke 73 4. Simakan bersama
penderita Disabilitas
5. Partisipasi bersama RKS (Rumah 5. Partisipasi Madin
Kasih Sayang) Miftahul Huda
6. Musyawarah terkait Penyembelihan 6. Mengaji bersama anak-
Hewan Qurban Musholla anak di Musholla
Baiturrahim Baiturrahim
7. Membantu Memanen Jagung 7. Mengaji bersama orang
Warga dewasa di Musholla
Baiturrahim
8. Partisipasi dalam lomba Baris 8. Khataman Rabu Wage
Berbaris
9. Partisipasi dalam lomba Pramuka 9. Sholat Idul Adha di
Siaga Masjid Musholla
Baiturrahim
10. Bimbingan Belajar anak MI
B. Rumusan Kegiatan-Kegiatan Berdasarkan Aset
1. Aset Utama
 Pembelajaran Fasholatan jamaah mushola Baiturrohim
2. Aset Penunjang
a. Pembelajaran Al-Qur’an anak-anak jamaah mushola Baiturrohim
b. Pelatihan kewirausahaan olahan umbi-umbian (pembuatan keripik dan
roti bolu talas)
c. Pembelajaran kajian Islam di Madrasah Diniyah Nurul Huda
d. Ikut serta mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda
e. Ikut serta mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sidomuncul
f. Bimbingan belajar bagi anak-anak
g. Yasinan dan Tahlil lingkungan dukuh Krajan
h. Simaan Al-Qur’an
i. Ikut serta dalam Kegiatan Karang Taruna
j. Ikut membantu di Posyandu Lansia
k. Ikut membantu kegiatan di Posyandu Balita
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
A. Skala Prioritas Kegiatan Pengabdian

2
1 Pilihan Prioritas

Diskusi 1. Belajar bersama terkait Gerakan


Masyarakat Sholat dan Wudhu bagi ibu-ibu di
Mushola Baiturrahhim
2. Kewirausahaan Masyarakat Dukuh
Krajan
3. Bimbel Anak-Anak

Prioritas 3
Belajar bersama terkait Gerakan Sholat
dan Wudhu bagi ibu-ibu di Mushola
Baiturrahhim

4 5 Dampak dari hasil 6


Hasil dari skala dan
memfasilitasi Keberlangsungan
prioritas
Penjelasan:
1. Diskusi Masyarakat
Kecamatan Jambon berjarak sekitar ± 15 km atau 20 menit arah
barat kota Ponorogo. Kawasan ini mudah dijangkau, dapat ditempuh melalui
jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda empat dan kendaraan
umum dari pusat kota. Sebagian wilayah kecamatan jambon dibagian timur
dan utara merupakan dataran rendah yang relatif subur untuk pertanian
sedangkan bagian selatan dan barat merupakan daerah perbukitan dan
bergunung-gunung yang relatif baik bagi pengembangan tanaman keras dan
tanaman perkebunan atau pertanian. Kehidupan sosial masyarakat jambon
khususnya di desa Krebet dukuh krajan cenderung agamis dan masih cukup
kuat menjaga tradisi kebersamaan dan gotong royong.
Pada Pendekatan KPM ABCD yang berbasis masyarakat, maka
mahasiswa dituntut untuk memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada
masyarakat. Setelah kami berdiskusi dengan teman-teman dan warga sekitar
dalam melakukan skala prioritas maka terdapat tiga aset yang tingkat
Partisipasi dan Konstribusi masyarakatnya pun sangat banyak, yang terdiri
dari Keinginan Belajar bersama terkait Sholat dan Wudhu bagi ibu-ibu dan
lanjut usia yang belum mengerti doa dan gerakan sholat yang terdapat di
Mushola Baiturrahhim, potensi Kewirausahaan Masyarakat dalam
mengelola Singkong serta keinginan Anak-anak untuk melakukan
Bimbingan belajar/ les di dukuh Krajan ini.
2. Pilihan Prioritas
Setelah melakukan beberapa pertemuan dan wawancara dengan
masyarakat, kemudian kami pertemukan beberapa orang masyarakat yang
meliputi orang-orang yang berkeinginan untuk melakukan kegiatan yang
terdiri dari tiga aset stersebut seperti Belajar bersama terkait Sholat dan
Wudhu bagi ibu-ibu dan lanjut usia yang belum mengerti doa dan gerakan
sholat yang terdapat di Mushola Baiturrahhim yaitu ibu-ibu tersebut ingin
belajar tentang bagaiman gerakan salat beserta do’a nya, niat salat sunnah
idulfitri dan idul adha, niat puasa sunnah, serta tata cara gerakan wudhu
kemudian didalam kewirausahaan dalam mengolah singkong banyak ibu-ibu
yang belum bisa memfariasakan atau mengolah singkong menjadi berbagai
macam aneka makanan dari olahan singkong seperti disini biasanya ibu ibu
dalam mengolah, singkong hanya di rebus di tape dan buat tiwul. selain
pilihan prioritas diatas ada satu lagi pilihan prioritas yang menjadi perhatian
kami yaitu minat anak anak dalam belajar, disini kami membantu
mewujudkan keinginan anak anak dalam belajar di luar sekolah.
3. Prioritas
Dari pilihan prioritas diatas kami memilih untuk mendampingi
belajar bersama dengan ibu-ibu dan lanjut usia untuk mengembangan
potensi yang ada di Mushola Baiturahim. Di lihat dari segi antusias, kondisi,
fasilitas, aset masyarakat yang telah ada kontribusinya pun sangat memadai.
4. Memfasilitasi
Dari segi fasilitas, yaitu musholla yang sudah ada di dukuh krajan
ini, kontribusi dari anggota KPM yaitu memberikan sumbangsih berupa
lembaran bacaan tata cara sholat dan melakukan praktik-praktik gerakan
sholat dan wudhu secara langsung sehingga ibu-ibu dan lansia dapat
melihat, mengamati serta memperagakannya sesuai dengan pedoman
tuntunan sholat.
5. Hasil Dari Skala Prioritas
Setelah 1 bulan berjalan dalam belajar bersama dengan ibu-ibu yang
ada di dukuh krajan ini, banyak hasil yang dapat dirasakan baik bagi semua
Anggota KPM Kelompok 57 maupun juga bagi ibu-ibu yang ada di dukuh
ini, hasil tersebut ibu-ibu dapat mengetahui cara baca bacaan sholat serta
gerakannya, ibu-ibu dapat menghafal bacaan sholat dengan baik, ibu-ibu
dapat membenahi bacaan serta gerakan sholat yang belum benar, ibu-ibu
dapat mengetahui hukum serta segala hal yang berkaitan dengan bersuci dan
sholat, ibu-ibu dapat mempelajari sedikit demi sedikit huruf arab yang
sebelumnya belum dipahami melalui bacaan-bacaan dalam bersuci ataupun
sholat.
6. Dampak Dari Hasil Dan Keberlangsungan
Banyak hal yang dirasakan dalam kegiatan yang dilakukan oleh
Kelompok 57 dalam KPM ini, begitu juga terjadinya dampak yang terjadi
dalam aset ini yaitu berlangsungnya dan bertambahnya jamaah sholat di
Mushola Baiturrahman khususnya jamaah sholat isya.
B. Pelaksanaan Prioritas Program Kerja
Berawal dari permintaan Ibu-ibu jamaah mushola Baiturrahim, ibu-ibu
tersebut meminta mahasiswa KPM untuk memberikan bimbingan terkait
dengan pembelajaran sholat. Kegiatan tersebut diikuti oleh 12 orang
diantarannya terdapat ibu-ibu dan lansia. Pelaksanaanya dimulai dari setelah
sholat maghrib sampai menjelang sholat isya’ .
Dalam pelaksanaanya kami menggunakan metode mengucapkan bacaan
sholat, mendengar, menirukan dan pengulangan. Kami menggunakan metode
tersebut karna ada sebagian jamaah ibu-ibu tidak bisa membaca kalimat arab
bahkan membaca bahasa latinpun. Sehingga metode tersebut dirasa tepat dan
mudah digunakan.
Proses pelaksanaan bimbingan tersebut berawal dari mengucapkan salam,
membaca Al-fatihah, Materi bacaan Sholat dan Taharah serta yang terakhir
adalah penutup berupa doa dan salam.
Kemudian terdapat buku yang menjadi referensi kami yaitu buku Risalah
Tuntunan Sholat Lengkap Karya Drs. Moh Rifai untuk membimbing ibu-ibu
tersebut. Dari pelaksanaan tersebut antusias ibu-ibu tersebut sangat besar
dibuktikan dengan adannya penambahan peserta bimbingan sholat.
Perkembangan dari pelaksanaan tersebut ada sebagian ibu yang tidak bisa
membaca dengan baik dan benar seperti pengucapan huruf fa dibaca pa, huruf
kha dibaca ka. Kemudian setelah beberapa kali pertemuan ibu-ibu tersebut bisa
membaca bacaan sholat tersebut serta sudah memahami dan mempraktekkan
secara langsung bacaan dan gerakan sholat.
BAB III
HASIL DAN DAMPAK
A. Hasil Yang Dicapai
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan kegiatan
intrakurikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan
bekerja bersama masyarakat. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan
terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kegiatan ini sebagai
instrument pendukung agar peserta KPM lebih dekat dan mengenal masyarakat
di sekitarnya.
KPM IAIN Ponorogo khususnya kelompok 57 telah selesai melakukan
serentetan kegiatan yang telah diprogram oleh mahasiswa KPM yaitu,
melakukan kegiatan dari satu tahapan ke tahapan yang lain. Adapun hasil yang
dicapai dengan adanya program KPM ini sebagaimana disebutkan sebelumnya
yaitu dapat terlaksana kegiatan-kegiatan masyarakat seperti bimbingan
pembelajaran bagi orangtua dan anak-anak, serta pelatihan pengolahan umbi-
umbian hasil pertanian.
Dari berbagai kegiatan di atas tentunya mendapat dukungan dan
partisipasi dari masyarakat dan perangkat-perangkat desa yang bersangkutan.
Dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat di lingkungan mushola yang sangat
antusias dan dengan tangan terbuka menyambut mahasiswa KPM yang baru
datang dan ikut berjamaah di mushola baiturrahim. Pada awalnya jamaah di
mushola tersebut belum begitu banyak, akan tetapi setelah terlaksana
bimbingan pembelajaran bagi anak-anak dan bimbingan sholat bagi orangtua
jamaahnya meningkat secara efektif. Bimbingan pembelajaran bagi anak-anak
dilaksanakan setelah sholat maghrib sampai isya’ dengan tahap bimbingan
mengaji (shorogan) kemudian bimbingan belajar terkait pelajaran di sekolah
pagi. Sedangkan bimbingan sholat bagi orang tua juga dilaksanakan setelah
sholat maghrib sampai isya’ yang diikuti oleh jamaah ibu-ibu dengan penuh
semangat.
Antusiasme orangtua di lingkungan mushola ini sangat baik
dikarenakan sangat minimnya pendidikan agama yang diperoleh. Dengan
adanya bimbingan sholat yang diajarkan oleh mahasiswa KPM dapat
meningkatkan kualitas ibadah para jamaah yang pada awalnya hanya
mengikuti sholatnya imam. Tujuan bimbingan sholat yang dilaksanakan oleh
mahasiswa KPM ialah memahami rukun dan syarat sholat yang bukan hanya
sekedar gerakan melainkan sesuai syariat agama yang telah ditentukan.
Adapun faktor-faktor yang mendukung terealisasinya program
bimbingan orangtua dan anak-anak tersebut ialah :
1. Adanya keinginan dan tekad yang kuat dari anak-anak dan orang tua untuk
belajar.
2. Adanya dorongan dan dukungan orang tua terhadap pendidikan anaknya,
terutama terhadap pendidikan agama.
3. Adanya kerjasama dan dukungan dari pihak takmir mushola, jamaah, dan
semua lapisan masyarakat terhadap perencanaan dan pelaksanaan program
kegiatan KPM.
4. Adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap mahasiswa KPM.
5. Adanya kekompakan dan kerjasama yang baik antara peserta KPM dalam
melaksanakan program yang direncanakan, walaupun antara peserta KPM
tidak berasal dari fakultas yang sama.
Masyarakat khususnya ibu-ibu dari dusun krajan desa krebet sangat
antusias mengikuti pelatihan pembuatan olahan umbi-umbian . hal ini dapat
terlihat dari jumlah ibu-ibu beserta anak-anak melebihi 15 orang. Interaksi
Tanya jawab antara peserta pelatihan dengan mahasiswa KPM pun
berlangsung dengan sangat baik.
Program pelatihan ini berjalan selama kurang lebih 3 jam di rumah
bapak Seno RT 01 lebih tepatnya di posko KPM kelompok 57. Antusiasme
yang tinggi dari ibu-ibu yang datang dalam pelatihan serta hasil yang dicapai
adalah sangat baik, ibu-ibu bisa memahami dengan cepat bagaimana cara
pembuatan kue dari salah satu macam umbi-umbian yaitu mbote dengan cara
di kukus dan dengan menggunakan alat yang sederhana. Selain pelatihan
pembuatan kue dari mbote, ibu-ibu juga diajarkan cara pengolahan mbote yang
lain yaitu pembuatan keripik mbote dengan varian rasa.
Adapun maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dan melatih ibu-ibu bagaimana cara membuat kue dari bahan
mbote dan keripik mbote secara sederhana. Selain mendapat pengetahuan
pembuatan kue dan keripik, tujuan pelaksaan pelatihan ini adalah menciptakan
peluang baru bagi ibu-ibu untuk menambah penghasilan dan memanfaatkan
aset yang ada di lingkungan dusun krajan desa krebet.

B. Dampak Perubahan Yang Terjadi


Dampak yang dihasilkan dari dilaksanakannya Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) di dusun krajan desa krebet ialah sebagai berikut:
a. Bertambahnya pengetahuan tentang pendidikan agama bagi anak-anak di
ligkungan sekitar.
b. Terisinya waktu luang anak-anak dengan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi
mereka.
c. Tumbuhnya motivasi anak dalam menjalankan pembelajaran baik dalam
pengetahuan umum maupun pengetahuan agama.
d. Bertambahnya pengetahuan tentang ibadah bagi orang tua.
e. Meningkatnya kualitas ibadah bagi orang tua yang masih awam.
f. Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang
mampu membaca Al-Qur’an
g. Mampu memahami kaidah-kaidah dasar dalam pembelajaran sholat.
h. Bertambahnya pengetahuan bagi ibu-ibu tentang pengolahan kreasi
makanan yang berbahan dasar umbi-umbian.
i. Bermanfaatnya umbi-umbian yang selama ini tidak terlalu diperhatikan oleh
masyarakat mengenai cara pengolahannya.
j. Bertambahnya pengetahuan tentang pentingnya sholat lima waktu
k. Tumbuhnya semangat dan motivasi baru bagi warga untuk melaksanakan
jamaah serta meramaikan mushola.
l. Meningkatkan kesadaran keagamaan masyarakat dusun krajan agar lebih
agamis melalui kegiatan pelatihan sholat dengan mushola sebagai pusatnya.
C. Tanggapan Masyarakat
1. Tokoh Agama
Sebagian besar tokoh agama disini merasa sangat senang dengan
keberadaan Mahasiswa KPM IAIN Ponorogo, khususnya di Dusun Krajan
Desa Krebet lebih lagi di lingkup jama’ah Musholla Baiturrohim,
mengucapkan banyak terimakasih karena telah memberi kontribusi dengan
wujud Tahsin kepada masyarakat terutama lansia yang masih awam dalam
hal Thoharoh dan tata cara beribadah. Dengan adanya Mahasiswa KPM,
masyarakat khususnya jama’ah musholla Baiturrohim sedikit banyak mulai
tertata, terarah serta mengerti bagaimana tata cara berthoharoh, syarat-syarat
beribadah, serta mengimplementasikan dalam ibadahnya.
Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bisa membawa manfaat bagi
jama’ah musholla Baiturrohim, terus berjuang dalam kebaikan, serta tidak
melupakan jama’ah musholla Baiturrohim.

2. Tokoh Masyarakat
Dengan keberadaan Mahasiswa KPM masyarakat mengucapkan
banyak terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan, terutama
dalam hal pendidikan. Dengan adanya Mahasiswa KPM anak-anak serta
masyarakat merasa mendapatkan asupan motivasi sekaligus mempunyai
wadah untuk belajar bersama dengan Mahasiswa. Dengan begitu sedikit-
banyak membuka jendela pemikiran anak-anak tentang pentingnya ilmu dan
masa depan, serta membawa pemikiran masyarakat yang dulunya masih
kolot menuju pemikiran masa kini yang lebih up to date.
Mudah-mudahan peran dari Mahasiswa KPM bisa membekas,
sehingga terus membawa perubahan dalam masyarakat. Serta jangan
berhenti mengabdi kepada masyarakat, karena dimana pun kita berada pasti
kita bertemu masyarakat dengan segala dinamikanya.

3. Masyarakat Awam
Dengan kehadiran Mahasiswa KPM masyarakat merasa sangat
senang karena kehadirannya bisa menghidupkan serta meraimakan suasana
dusun Krajan terbukti dalam perayaan hari Kemerdekan Mahasiswa
mengadakan lomba-lomba untuk masyarakat, dengan begitu rasa
kekompakan, gotong royong, serta kerukunan dalam masyarakat kembali
tumbuh. Dan masyarakat juga sangat terbantu serta bisa saling belajar hal
baru seperti pembuatan keripik dan kue bolu dari Mbothe yang biasanya
hanya di rebus saja sekarang bisa di olah menjadi olahan makanan yang
baru dan berfariasi.
Semoga apa yang di pelajari bersama dapat menghasilkan manfaat
bagi masyarakat maupun Mahasiswa KPM. Serta pertemuan yang sangat
singkat selama satu bulan ini bisa kembali tersambung, kalau ada waktu
luang bisa berkunjung kembali ke dusun Krajan karena masyarakat akan
merasa sangat senang bisa berjumpa kembali dengan Mahasiswa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan/ Refleksi
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan baik Program Utama maupun
Program Penunjang, ada beberapa keunggulan dan kendala dalam setiap
kegiatan yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi kegiatan yang
dilanjutkan sebagai rencana tindak lanjut. Refleksi kegiatan-kegiatan tersebut
kami jabarkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Fasholatan Jamaah Mushola Baiturrahim
Kegiatan : Memberikan bimbingan pembelajaran terkait wudhu dan sholat
untuk jamaah mushola Baiturrahim (tahsin dewasa)
Refleksi : Masyarakat jamaah mushola Baiturrahim memiliki tingkat
kesadaran dan partisipasi yang tinggi ditunjang dengan fasilitas
mushola yang memadai. Akan tetapi, hal tersebut kurang
didukung oleh waktu dan tenaga pengajar kajian Islam.

2. Pengajaran Al-Qur’an Anak-Anak Jamaah Mushola Baiturrahim


Kegiatan : Memberikan pembelajaran Al-Qur’an untuk jamaah mushola
Baiturrahim khusus anak-anak
Refleksi : Anak-anak jamaah mushola Baiturrahim memiliki tingkat
partisipasi yang tinggi dalam belajar Al-Qur’an. Namun, hal
tersebut terkendala dengan tidak adanya tenaga pengajar al-
Qur’an yang tetap.

3. Pelatihan Kewirausahaan Olahan Umbi-Umbian (Kripik Dan Bolu Talas)


Kegiatan : Mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan
hasil panen warga khususnya umbi-umbian di lingkungan dukuh
Krajan.
Refleksi : Hasil panen warga dukuh Krajan berupa umbi-umbian itu
melimpah didukung dengan tingkat kesuburan tanah yang sesuai
dan cara pengolahan tanaman yang mudah. Tetapi, warga dukuh
Krajan kurang mengetahui tentang variasi pengolahan umbi-
umbian, sehingga pengolahannya bersifat monoton.

4. Pembelajaran Kajian Islam Di Madrasah Diniyah Nurul Huda


Kegiatan : Berpartisipasi dalam bentuk ikut mengajar Al-Qur’an pada
santri-santri Madrasah Diniyah Nurul Huda
Refleksi : Madrasah Diniyah Nurul Huda memiliki santri yang banyak
yakni 120 santri yang terbagi dalam lima tingkatan. Metode
pembelajaran al-Qur’an yang digunakan sudah baik. Kurangnya
tenaga pengajar merupakan kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran kajian Islam, yakni sorogan al-Qur’an
membutuhkan waktu yang lama menyebabkan kajian Islam yang
lainnya belum tersampaikan.

5. Ikut Serta Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda


Kegiatan : Membantu mengajar dalam bidang pelajaran bahasa Inggris,
bahasa Indonesia dan IPA, serta pelatihan baris berbaris dan
Pramuka.
Refleksi : Pembiasaan yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Miftahul Huda berjalan dengan baik, seperti sholat dluha dan
sholat dhuhur secara berjamaah. Fasilitas madrasah juga cukup
memadai. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran, metode
yang digunakan bersifat monoton sehingga siswa kurang tertarik
minatnya dan sulit dikondisikan.

6. Ikut Serta Mengajar Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sido Muncul
Kegiatan : Membantu mengajar anak-anak PAUD Sido Muncul dengan
mengunakan metode Sentra
Refleksi : PAUD Sido Muncul memiliki beberapa prestasi diantarannya
lomba mewarnai, Lomba cupit kelereng, dan lainnya. Di PAUD
Sido Muncul memiliki fasilitas yang memadai. Namun, metode
yang digunakan adalah klasikal yang bersifat monoton serta
pengajarannya tidak sesuai dengan kurikulum.

7. Bimbingan Belajar Bagi Anak-Anak


Kegiatan : Membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah
Refleksi : Antusias anak-anak dukuh Krajan sangat tinggi dalam belajar,
namun tidak jarang ditemui dalam pembelajaran sekolah
terdapat materi pelajaran yang kurang dimengerti oleh siswa.
Kegiatan bimbingan belajar ini masih kurang kondusif
dikarenakan waktu yang singkat.

8. Yasinan dan Tahlil Lingkungan Dukuh Krajan


Kegiatan : Ikut serta dalam pembacaan Yasin dan Tahlil di lingkungan
dukuh Krajan
Refleksi : Pelaksanaan kegiatan Yasinan dan Tahlil di lingkungan dukuh
Krajan sudah berjalan dengan baik dan teratur. Urutan acara
tertata dengan rapi dengan jumlah jamaah yang banyak.
Disamping pelaksanaan yang begitu baik, terdapat kendala yaitu
pembacaan Yasin yang kurang sesuai dengan kaidah baca Al-
Qur’an dan tidak semua anggota jamaah Yasin dan Tahlil bisa
membaca Yasin.

9. Simaan Al-Qur’an
Kegiatan : Ikut serta menyimak para hafidz Al-Qur’an
Refleksi : Kegiatan simaan Al-Qur’an ini berjalan dengan baik dan
difasilitasi dengan baik. Akan tetapi partisipasi masyarakat
kurang dan belum adanya bimbingan keagamaan termasuk cara
baca Al-Qur’an terhadap penyandang disabilitas.

10. Ikut Serta Dalam Kegiatan Karang Taruna


Kegiatan : Mengadakan lomba peringatan HUT RI ke-73 dan ikut serta
juga dalam kegiatan karang taruna lainnya seperti: kerja bakti
menyongsong HUT RI dan hari raya Idul Adlha, pelaksanaan
Istighotsah dan Pengajian Umum dan menyembelih hewan
Qurban.
Refleksi : Masyarakat dukuh Krajan khususnya para pemuda memiliki
tingkat partisipasi yang tinggi, hal ini terbukti dengan
terstrukturnya semua kegiatan. Tetapi kegiatan-kegiatan tersebut
terhambat oleh faktor finansial dan urusan pribadi pengurus
karang taruna.

11. Ikut Membantu Di Posyandu Lansia


Kegiatan : Penimbangan berat badan dan pengecekan tensi darah, serta
pemberian konsultasi terhadap keluh kesah yang dirasakan oleh
para lansia.
Refleksi : Kegiatan posyandu lansia merupakan kegiatan positif yang
jarang ditemui di daerah lainnya, tapi kegiatan posyandu lansia
ini belum dikembangkan secara maksimal sehingga kegiatan
yang berlangsung bersifat monoton.

12. Ikut Membantu Kegiatan Di Posyandu Balita


Kegiatan : Penimbangan berat badan dan pemberian imunisasi terhadap
balita dan anak usia dini.
Refleksi : Pelaksanaan kegiatan posyandu sudah baik dan tertib, namun
peran posyandu kurang mengena dalam masyarakat sehingga
keberadaan posyandu kurang mendapat perhatian dari
masyarakat.

B. Rencana Tindak Lanjut


Setelah dilakukan refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
maka pada tahap ini dirumuskan rencana tindak lanjut bagi penyempurnaan
kegiatan yang berikutnya. Rencana tindak lanjut ini menandai dimulainya
siklus berikutnya bagi proses research.

1. Program Utama
a. Pembelajaran Fasholatan jamaah mushola Baiturrohim
Tindak Lanjut : Pembentukan kaderisasi dan Menyediakan materi
terkait dengan tata cara sholat dan berwudlu
b. Pembelajaran Al-Qur’an anak-anak jamaah mushola Baiturrohim
Tindak Lanjut : Pembentukan kaderisasi agar dapat berjalannya proses
pembelajaran
c. Pelatihan kewirausahaan olahan umbi-umbian (pembuatan keripik dan
roti bolu talas)
Tindak Lanjut : Mengadakan pelatihan kewirausahaan olahan umbi-
umbian (pembuatan keripik dan roti bolu talas)
khususnya wilayah Dukuh Krajan

2. Program Penunjang
a. Pembelajaran kajian Islam di Madrasah Diniyah Nurul Huda
Tindak Lanjut : Membantu mencari tambahan tenaga pengajar
dilingkup terdekat dukuh Krajan dengan cara
mensosialisasikan penambahan tenaga pengajar terkait
banyaknya santri Madrasah Diniyah Nurul Huda
b. Ikut serta mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda
Tindak Lanjut : Menambah variasi metode pembelajaran agar menarik
minat para siswa untuk mengikuti kegiatan proses
pembelajaran
c. Ikut serta mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sidomuncul
Tindak Lanjut : Menambah variasi model pembelajaran dan
menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum yang
ada serta sesuai dengan umur peserta didik
d. Bimbingan belajar bagi anak-anak
Tindak Lanjut : Mengadakan bimbingan belajar bagi anak-anak
khususnya wilayah dukuh Krajan serta menambah
tenanga pengajar dalam kegiatan bimbingan belajar
e. Yasinan dan Tahlil lingkungan dukuh Krajan
Tindak Lanjut : Membantu anggota jamaah Yasin yang belum bisa
membaca Al-Qur’an terutama surat Yasin agar bisa
membaca Yasin yang sesuai dengan yang tertera dalam
Al-Qur’an
f. Simaan Al-Qur’an
Tindak Lanjut : Mengajak penyandang disabilitas untuk belajar
membaca Al-Quran khususnya diwilayah dukuh Krajan

g. Ikut serta dalam Kegiatan Karang Taruna


Tindak Lanjut : Mengadakan lomba untuk memperingati HUT RI ke-73
antara lain: lomba pendidikan yang meliputi lomba
baca puisi, tahfidz, adzan, sholat. Dan lomba lapangan
meliputi lomba balap karung, makan kerupuk, tusuk air,
gendong rinjing, balap kelereng, paku dalam botol dan
lainnya
h. Ikut membantu di Posyandu Lansia
Tindak Lanjut : Membantu membentuk susunan jadwal kegiatan di
posyandu lansia serta menambahkan kegiatan-kegiatan
baru yang sesuai dengan para lansia
i. Ikut membantu kegiatan di Posyandu Balita
Tindak Lanjut : Mensosialisasikan kepada bapak RT khususnya dukuh
Krajan serta mensosialisasikan nya secara door to door
kepada ibu ibu khususnya yang memiliki bayi atau
balita mengenai kegiatan serta keberadaan posyandu
balita
C. Rekomendasi
Setelah dilakukan refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
maka pada tahap ini dirumuskan rencana tindak lanjut bagi penyempurnaan
kegiatan yang berikutnya. Rencana tindak lanjut ini menandai dimulainya
siklus berikutnya bagi proses research.

1. Program Utama
a. Pembelajaran Fasholatan jamaah mushola Baiturrohim
Rekomendasi : Diharapkan kepada Takmir Masjid khususnya untuk
lebih menyediakan pengajar dalam materi terkait
dengan tata cara sholat dan berwudlu karena antusias
para jamaah yang tinggi.
b. Pembelajaran Al-Qur’an anak-anak jamaah mushola Baiturrohim
Rekomendasi : Diharapkan kepada Takmir Masjid khususnya untuk
lebih menyediakan pengajar khususnya di Mushola
Baiturrohim dalam Pemberdayaan anak-anak disekitar
Mushola.
c. Pelatihan kewirausahaan olahan umbi-umbian (pembuatan keripik dan
roti bolu talas)
Rekomendasi: Setelah kami mengadakan Pelatihan aneka Olahan
kreasi makanan dari bahan pala pendem kepada
masyarakat Dukuh Krajan, diharapakan dari pihak
pemerintah desa bisa menindaklanjutinya yaitu dengan
menyediakan fasilitas dalam pemasaran. Karena bahan
yang digunakan juga berada di sekitar masyarakat
sendiri.

3. Program Penunjang
a. Pembelajaran kajian Islam di Madrasah Diniyah Nurul Huda
Rekomendasi: Diharapkan kepada Kepala Madin Nurul Huda untuk
lebih menyediakan Tenaga Pengajar atau ustadz dan
ustadzah dalam Pembelajaran di Madrasah Diniyah
Nurul Huda.
b. Ikut serta mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda
Rekomendasi: Diharapkan kepada Para guru untuk Menambah variasi
metode pembelajaran agar menarik minat para siswa
untuk mengikuti kegiatan proses pembelajaran.
c. Ikut serta mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sidomuncul
Rekomendasi: Diharapkan kepada Lembaga PAUD Sidomuncul untuk
lebih memperjelas Rangkaian Perencanaan
Pembelajaran (RPP) dan metode, sehingga menambah
variasi model pembelajaran dan menyesuaikan
pembelajaran dengan kurikulum yang ada serta sesuai
dengan umur peserta didik.
d. Bimbingan belajar bagi anak-anak
Rekomendasi: Para Pemuda Pemudi Dukuh Krajan diharapkan bisa
melakukan kegiatan bimbingan belajar bagi anak-anak
MI yang ada disekitar Dukuh Krajan.
e. Yasinan dan Tahlil lingkungan dukuh Krajan
Rekomendasi: Diharapkan kepada Para tokoh agama dukuh Krajan
untuk bisa membantu anggota jamaah Yasin yang
belum bisa membaca Al-Qur’an terutama surat Yasin
agar bisa membaca Yasin yang sesuai dengan yang
tertera dalam Al-Qur’an.
f. Simaan Al-Qur’an
Rekomendasi: Pemerintah seharusnya menyediakan tenaga pengajar
dalam membaca Al-quran bagi Disabilitas sesuai
kemampuan mereka.
g. Ikut serta dalam Kegiatan Karang Taruna
Rekomendasi: Diharapkan Karang Taruna untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang sebelumnya sudah menjadi
program.
h. Ikut membantu di Posyandu Lansia
Rekomendasi: Diharapkan kepada Kader Posyandu untuk lebih
memotivasi masyarakat agar antusias dalam
melaksanakan Posyandu khususnya pada lansia (Lanjut
Usia).
i. Ikut membantu kegiatan di Posyandu Balita
Rekomendasi: Diharapkan kepada Kader Posyandu untuk lebih
memotivasi masyarakat agar antusias dalam
melaksanakan Posyandu, misalnya setelah posyandu
tidak langsung pulang melainkan disediakan permainan
untuk balita sedangkan untuk orangtua bisa serring-
serring mengenai perkembangan anak dengan bidan.

Anda mungkin juga menyukai