id
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. E-book
Dunia e-book saat ini memang menjadi suatu tren dan sangat
memudahkan penulis untuk dapat menyebarkan tulisan-tulisannya dengan
mudah dan cepat. Dengan pemikiran teknisnya saja, e-book tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
a. Ukuran fisik kecil, karena e-book memiliki format digital, dia dapat
disimpan dalam penyimpan data (harddisk, CD-ROM, DVD) dalam
format yang kompak. Puluhan, bahkan ratusan, buku dapat disimpan
dalam sebuah DVD sehingga tidak mengambil banyak tempat
(ruangan yang besar).
c. Tidak lapuk, e-book tidak menjadi lapuk layaknya buku biasa. Format
digital dari e-book dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitas
yang tidak berubah.
d. Mudah diproses, isi dari e-book dapat dilacak, dicari dengan mudah
dan cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang melakukan studi
literatur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
2. Bahan Ajar
2.1. Bahan Ajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Modul
Terdiri dari bermacam-macam bahan
tertulis yang digunakan untuk belajar
mandiri
- Khususnya bermanfaat
untuk kelas besar
Audio - Mudah dipersiapkan - Ada kecenderungan
dengan menggunakan penggunaannya
tape biasa. berlebihan
- Dapat diaplikasikan - Aliran informasi
dihampir semua mata yang disampaikan
pelajaran sangat fixed.
- Alat yang digunakan
kompak, mudah dibawa,
dan mudah dioperaikan.
- Fleksibel dan mudah
diadaptasi, baik secara
sendiri atau terkait
dengan bahan-bahan
lainnya.
- Mudah diperbanyak dan
murah.
Video - Bermanfaat untuk - Ongkos produksinya
menggambarkan mahal.
gerakan, keterkaitan, - Tidak kompatibel
dan memberikan untuk beragam
dampak terhadap topic
format video.
yang dibahas.
- Dapat diputar ulang.
- Dapat dimasukkan
teknik film lain, seperrti
animasi.
- Dapat dikombinasikan
antara gambar diam
dengan gerakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
didik, tanpa bahan ajar akan sulit untuk menyesuaikan diri dalam belajar,
apalagi jika gurunya mengajarkan materi dengan cepat dan kurang jelas. Oleh
sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dimanfaatkan, baik oleh
guru maupun peserta didik, sebagi suatu upaya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran. Tabel 2.3 diterangkan peranan bahan ajara bagi guru dan
peserta didik.
Tabel 2.3. Peranan Bahan Ajar
No Peranan Bagi Guru Peranan Bagi Peserta didik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya
apa-apa.
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale dalam
Saddiman dkk(2004:7) memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar
yang diperoleh peserta didik dapat melalui proses perbuatan atau mengalami
sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui
media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret
peserta didik mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman
langsung, maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya (Sanjaya,
2008:165).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
4. Spatial Ability
examining the world around us. These skills enable the geographer to
visualize and analyze spatial relationships between objects, such as
location, distance, direction, shape, and pattern. Any issue or event can be
viewed spatially: the spread of disease, earthquake activity, trade,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
Kecakapan spasial merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
peserta didik. Hal tersebut berkenaan dengan kemampuan peserta didik dalam
mengkaji dan mengkaitkan fenomena fenomena yang terjadi di muka bumi ini.
Terdapat kecakapan kecakapan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Berikut adalah kecakapan kecakapan dasar menurut Association of American
Geographers:
Tabel 2.4. Kecakapan kecakapan dasar menurut Association of American
Geographers
Kecakapan Definisi Contoh
5. Kurikulum 2013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
a. Isi dan pesan-pesan kurikulum KTSP dan sebelumnya masih terlalu padat,
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran, materi yang luas, dan
tingkat kesukaran yang melampaui batas perkembangan sesuai usia anak
b. Kurikulum KTSP dan sebelumnya dinilai belum mengembangkan
kompetensi sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional
c. Kompetensi dalam kurikulum KTSP dan sebelumnya didominasi oleh
pengembangan aspek pengetahuan, sedangkan aspek keterampilan dan
sikap belum dikembangkan
d. Belum terakomodir secara baik berbagai perkembangan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran
lingkungan, pembelajaran konstruktivistik, keseimbangan soft skills and
hard skills, serta enterpreunership
e. Kurikulum lama kurang dinamis dalam menanggapi perubahan social yang
terjadi
f. Standar proses pembelajaran belum terperinci, sehingga terjadi mis-
persepsi
g. Penilaian yang dilakukan belum menerapkan standar penilaian berbasis
kompetensi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai
berikut :
d. Value (nilai): yakni suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
6. Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA
atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses
pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah
sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
menggamit transformasi substansi atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
ahli materi mendapatkan skor penilaian 4 (baik) pada aspek kualitas materi
dan skor penilaian 5 (sangat baik) pada aspek kemanfaatan materi, dan
penilaian peserta didik pada uji coba perorangan (one to one evaluation), uji
coba kelompok kecil (small group evaluation), dan uji coba lapangan (field
trial evaluation) dengan skor penilaian 4 (baik) pada semua aspek kriteria
kelayakan multimedia interaktif. Multimedia interaktif menggunakan program
Macromedia Flash materi Hidrosfer dinyatakan efektif digunakan dalam
proses pembelajaran Geografi berdasarkan pada rata-rata persentase kenaikan
hasil belajar peserta didik menggunakan Macromedia Flash sebesar 54,26%
dengan ketuntasan klasikal peserta didik sebesar 76,20, menggunakan
program Power Point sebesar 51,88% dengan ketuntasan klasikal peserta didik
sebesar 70,90, dan menggunakan metode ceramah sebesar 48,07% dengan
ketuntasan klasikal peserta didik sebesar 61,32.
Populasi penelitian ini adalah seluruh buku teks Geografi kelas X SMA
Negeri di Kabupaten Kendal. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik
random sampling. Sampel penelitian ini yaitu buku teks di SMA N 1
Sukorejo, Limbangan, Patean, dan Boja. Variabel penelitian ini berupa
kelayakan modul sebagai bahan ajar. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif presentase.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
posttest dan pretest. Data angket dianalisis dengan skala likert, hasil belajar
dianalisis dengan Uji t-test melalui program SPSS 16.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
36
Nama
Thalita Rahmawati Dian Agil Prasetyo Wiwin Puji Wahyudi Sandy Firmansyah
Jenis
Geografi Menggunakan Berbantuan CD Interaktif Geografi (BSG) pada Approach pada materi
Macromedia Flash pada sebagai Bahan Ajar KD 3.3 Menganalisis hubungan manusia dengan
Materi Hidrosfer di SMA Geografi di SMA Negeri Hidrosfer dan lingkungan akibat dinamika
Kabupaten Kendal Dampaknya terhadap Hidrosfer untuk meningkatkan
Kehidupan Di Muka Spatial Ability peserta didik
Bumi untuk Kelas X di kelas X IPS SMA N 1
SMAN 1 Cerme Sukoharjo Tahun Ajaran
commit to user
2013/2014
Tujuan (1) untuk mengetahui untuk menyusun serta 1. Menghasilkan 1. Mengembangkan buku ajar
Penelitian kelayakan multimedia mengetahui kelayakan produk elektronik sebagai bahan
pembelajaran interaktif modul dan manajemen pengembangan ajar dalam pembelajaran
materi Hidrosfer SMA bencana berbantuan CD berupa bahan ajar yang berbasis Scientific
kelas X. interaktif sebagai bahan Buku Saku Geografi Approach pada materi
ajar dan dapat (BSG) pada materi Hubungan Manusia dan
(2) untuk mengetahui
meningkatkan hidrosfer dan Lingkungan akibat
efektivitas multimedia
digilib.uns.ac.id
37
penggunaan E-book
2. Mendeskripsikan sebagai bahan ajar dalam
respon peserta didik pembelajaran yang
terhadap bahan ajar berbasis Scientific
BSG yang telah Approach pada materi
dikembangkan Hubungan Manusia dan
Lingkungan akibat
3. Mendeskripsikan
Dinamika Litosfer untuk
hasil belajar peserta
commit to user
meningkatkan Spatial
didik setelah
Ability para peserta.
menggunakan BSG
dan peserta didik
yang tidak
menggunakan BSG.
Metode Metode Penelitian Dan Metode Penelitian Dan Metode Penelitian Dan Metode Penelitian Dan
digilib.uns.ac.id
38
Analisis Data Analisis statistik deskriptif Analisis deskriptif Analisis Uji t Analisis statistik deskriptif
kualitatif dan deskriptif prosentase kualitatif dan deskriptif
kuantitatif kuantitatif
Hasil (1) Multimedia interaktif modul dan manajemen Hasil penelitian ini E-book Geografi berbasis
Penelitian menggunakan bencana berbantuan CD menunjukkan BSG Scientific Approach yang
program Macromedia interaktif layak dinyatakan layak dikembangkan dalam penelitian
Flash materi Hidrosfer digunakan sebagai bahan sebagai bahan ajar, ini dikategorikan baik
commit to user
dinyatakan layak ajar Geografi kelas X hal ini didukung digunakan dalam proses
digunakan untuk SMA Negeri di oleh hasil observasi pembelajaran serta terbukti
pembelajaran geografi Kabupaten Kendal. peneliti selama dapat meningkatkan
di SMA kelas X. Karena dapat proses kemampuan spatial ability
meningkatkan pembelajaran. peserta didik pada mata
(2) Multimedia interaktif
kemampuan peserta didik pelajaran geografi kelas X IPS
menggunakan
dalam aktivitas belajar,
program Macromedia
digilib.uns.ac.id
39
commit to user
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
C. Kerangka Pemikiran
yang memuat materi sederhana dan menarik agar merangsang pengguna tertarik
menjelajah seluruh materi, sehingga materi pembelajaran yang terkandung
didalamnya dapat terserap dengan baik dan juga mengandung banyak manfaat.