Anda di halaman 1dari 5

Volume : IV, Nomor : 2, September 2014 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)


ISSN : 2339-210X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR(KREDIT


PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON
MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT. BANK
CENTRAL ASIA.TBK)
Dani Hendrawan (1011659)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
http :// www.inti-budidarma.com // Email : muhammadwahyusuyonogroho@gmail.co.id

ABSTRAK

KPR yaitu Kredit Pemilikan Rumah yang disediakan oleh pihak perbankan kepada para debitur yang
hendak membeli tempat tinggal. Pembeli hanya cukup membayar 20% dari total harga rumah kepada penjual,
sisanya meminjam ke Bank dengan jaminan rumah yang dibeli kemudian mengangsurnya setiap bulan dengan
besar angsuran dan jangka waktu pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini bank dituntut untuk
dapat mengambil keputusan dengan cepat dan cermat mengingat lingkungan bisnis perbankan yang semakin
kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang
dapat membantu manager dalam membuat keputusan, meningkatkan dalam pengolahan data, mempercepat
prosesnya dan dapat meningkatkan mutu serta pelayanan dari pihak bank dalam memberilkan kredit.
Untuk mendukung aplikasi ini digunakan suatu metode penyelesaian yaitu Teccnigue for Order Performance
tertentu dan dengan jumlah bunga yang telah ditentukan pula.
Dengan dirancang sistem pendukung keputusan ini dapat Membantu pimpinan PT.Bank Central
Asia.Tbk dalam menentukan layak atau tidaknya kredit yang akan diberikan pada nasabah pemohon dengan
melihat variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan, meningkatkan efektifitas dan efesiensi serta
mengurangi subjektifitas pengambilan keputusan dan proses pemberian kredit.

Kata Kunci: KPR, Sistem Pendukung Keputusan,TOPSIS

pekerjaan untuk mengambil keputusan. Sistem ini


1. PENDAHULUAN dirancang untuk membantu seorang pembuat
1.1 Latar Belakang keputusan (decision maker) untuk mengambil
Bank merupakan suatu lembaga keuangan keputusan dalam menyelesaikan masalah.
yang mempunyai banyak aktivitas dimana salah
satunya adalah melayani kegiatan (KPR). KPR 1.2 Rumusan Masalah
adalah Kredit Kepemilikan Rumah, berdasarkan Berdasarkan latar belakang di atas, maka
persetujuan atau kesepakatan pihak bank dan dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:
nasabah pemohon yang mewajibkan pihak yang 1. Bagaimana menentukan kriteria-kriteria yang
ingin KPR untuk melunasi cicilan KPRnya setelah ada, di mana penilaian KPR tersebut nantinya
jangka waktu digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
keputusan untuk menerima atau menolak pengambilan keputusan pemberian KPR untuk
permintaan KPRnya, hal ini dilakukan mengingat nasabah pemohon?
resiko tidak tertagihnya kredit cukup besar. Jadi 2. Bagaimana menerapkan metode Topsis dalam
seorang nasabah harus memenuhi kriteria-kriteria penentuan pemberian KPR untuk nasabah
yang telah ditentukan oleh pihak bank untuk bisa pemohon?
mendapatkan kredit. Dalam hal ini bank dituntut 3. Bagaimana merancang sebuah sistem
untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat pendukung keputusan untuk membantu pihak
dan cermat mengingat lingkungan bisnis perbankan manajemen bank dalam menilai pemberian
yang semakin kompetitif. KPR kepada nasabah pemohon?
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka berbagai jenis 1.3 Batasan Masalah
peralatan kerja pun mengalami banyak Berdasarkan latar belakang masalah dan
perkembangan. Sistem berbasis komputer memiliki rumusannya, maka Batasan masalah pada penelitian
kemampuan untuk menyelesaikan berbagai bentuk ini adalah:
pekerjaan dengan baik terutama dalam hal efisiensi 1. Penelitian dikhususkan pada penyeleksian
waktu. Salah satu bentuk pekerjaan yang dapat pemberian KPR.
memanfaatkan sistem berbasis komputer adalah
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah 103
Pemohon Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus PT. Bank Central Asia.Tbk). Oleh : Dani Hendrawan
Volume : IV, Nomor : 2, September 2014 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X

2. Keputusan penerimaan kredit berdasarkan memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi


kriteria penilaian data permohonan KPR, terstruktur dan tidak terstruktur (Daihan,2001:hal
diantaranya kelengkapan berkas KTP, Kartu 53).
Keluarga, Kartu NPWP, Rekening Koran, Slip Sistem Pendukung Keputusan sebenarnya
gaji/surat keterangan penghasilan, Surat merupakan salah satu bidang di lingkungan CBIS
Rekomendasi Perusahaan. (Computer Based Information Sistem). CBIS
3. Peneliti hanya meneliti pemberian KPR kepada sendiri adalah suatu sistem informasi yang berbasis
nasabah yang status pekerjaanya sebagai computer, di mana di dalamnya terdapat aplikasi-
karyawan yang mengajukan KPR. aplikasi komputer utama, yakni SIA (Sistem
4. Penelitian hanya dilakukan di Bank Central Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi
Asia Tbk. Kcp Asia Mega Mas Manajemen), SPK (Sistem Pendukung Keputusan),
5. Status rumah yang di KPRkan yaitu baru otomatisasi kantor dan sistem
dengan harga tidak lebih dari 200 juta rupiah pakar.(Daihani,Komputasi Pengambilan Keputusan,
6. Metode yang digunakan dalam pemberian KPR 2001)
kepada nasabah pemohon adalah Metode
Teccnigue for Order Performance by Similarity 2.2 Metode TOPSIS (Technique For Others
to Ideal Solution (TOPSIS). Reference by Similarity to Ideal Solution)
TOPSIS adalah salah satu metode
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian pengambilan keputusan multikriteria yang pertama
1.4.1 Tujuan Penelitian kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981).
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif
maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari
1. Menentukan kriteria-kriteria yang ada, di solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal
mana penilaian KPR tersebut nantinya negatif dari sudut pandang geometris dengan
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan
pengambilan keputusan pemberian KPR untuk kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi
nasabah pemohon. optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai
2. Menerapkan metode topsis dalam penentuan jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai
pemberian KPR untuk nasabah pemohon untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal
3. Merancang sebuah sistem pendukung terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai
keputusan untuk membantu pihak manajemen untuk setiap atribut.
bank dalam menilai pemberian KPR kepada TOPSIS mempertimbangkan keduanya,
nasabah pemohon. jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak
terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil
1.4.2 Manfaat Penelitian kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif.
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, Berdasarkan perbandingan terhadap jarak
maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai.
1. Membantu pihak bank dalam menentukan Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan
layak atau tidaknya KPR yang akan diberikan pengambilan keputusan secara praktis. Hal ini
pada nasabah pemohon dengan melihat disebabkan konsepnya sederhana dan mudah
variable-variabel yang mempengaruhi dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki
keputusan. kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-
2. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam alternatif keputusan.
mengambil keputusan pemberian KPR.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bahwa metode 2.2.1 Prosedur TOPSIS
Topsis merupakan salah satu metode yang Dalam menggunakan metode TOPSIS
tepat untuk digunakan dalam mengambil terdapat prosedur-psedur yang harus dilakukan,
keputusan . diantaranya adalah:
4. Meningkatkan mutu dan mengurangi 1. Membuat matriks keputusan yang
subjektifitas pengambilan keputusan dan ternormalisasi
proses pemberian KPR. 2. Membuat matriks keputusan yang
ternormalisasi terbobot
2. LANDASAN TEORI 3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan
2.1 Sistem Pendukung Keputusan solusi ideal negatif
Sistem Pendukung Keputusan menurut 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif
berbagai ahli diantaranya Man dan Watson, dengan matriks solusi ideal positif dan negatif
mendefinisikan bahwa Sistem Pendukung 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap
Keputusan (SPK) adalah suatu sistem interaktif alternatif
yang membantu pengambil keputusan melalui
penggunaan data dan model-model keputusan unutk 2.2.2 Langkah-Langkah Metode TOPSIS
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah 104
Pemohon Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus PT. Bank Central Asia.Tbk). Oleh : Dani Hendrawan
Volume : IV, Nomor : 2, September 2014 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X

Langkah-langkah yang harus dilakukan balik saja.Adapun pengertian KPR secara istilah
untuk memperoleh hasil penilaian dalam metode alias definisi KPR adalah; kredit jangka panjang
TOPSIS adalah : yang diberikan oleh lembaga keuangan (misal;
1. Membangun normalized decision matrix bank) kepada debiturnya untuk mendirikan atau
Elemen rij hasil dari normalisasi decision memiliki rumah diatas sebuah lahan dengan
matrix R dengan metode Euclidean length of a jaminan sertifikat kepemilikan atas rumah dan
vector adalah: lahan itu sendiri

3. ANALISA
3.1 Analisa Masalah
2. Membangun weighted normalized decision Analisa adalah kajian yang dilaksanakan
matrix terhadap sebuah permasalahan, guna meneliti
Dengan bobot W= (w1, w2,.....,wn), maka struktur masalah tersebut secara mendalam dengan
normalisasi bobot matriks V adalah: cara-cara memecah masalah tersebut menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih mudah dipelajari,
kemudian mempelajari bagian-bagian tersebut, lalu
mengambil kesimpulannya.
Pada tahap analisa masalah akan diuraikan
bagaimana prores penentuan pemberian KPR
kepada nasabah pemohon dengan menggunakan
3. Menentukan solusi ideal dan solusi ideal metode topsis.
negatif.
Solusi ideal dinotasikan A*, sedangkan solusi
3.2 Persyaratan Kredit
ideal negatif dinotasikan A- :
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi
nasabah untuk pengajuan KPR pada PT. BCA.Tbk
adalah :
1. Pemohon adalah WNI dengan status karyawan
tetap, pengusaha atau profesional.
Dimana: 2. Lama bekerja atau berusaha minimal 2 tahun.
3. Usia minimum pemohon adalah 21 tahun, dan
usia maksimum pemohon pada saat kredit
berakhir adalah 55 tahun untuk karyawan dan
4. Menghitung separasi 60 tahun untuk pengusaha atau profesional
Si*adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) 4. Angsuran (pokok + bunga) dari seluruh
alternatif dari solusi ideal didefinisikan jumlah hutang yang ada (di BCA + bank lain)
sebagai: + permohonan baru, maksimal 1/3 kali dari
gaji kotor pemohon/joint income suami-istri.
5. Pemohon wajib menutup asuransi (jiwa dan
Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal kebakaran) dengan syarat banker's clause.
didefinisikan sebagai: 6. Bersedia menandatangani perjanjian kredit
dan APHT.
7. Pembayaran angsuran secara autodebet dari
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi rekening Pemohon yang bersangkutan di
ideal BCA.
8. Mengisi formulir aplikasi dan melengkapi
persyaratan dokumen yang dibutuhkan.
6. Merangking Alternatif 4. ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan 4.1 Algoritma Metode TOPSIS (Technique For
Ci*. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah Others Reference by Similarity to Ideal Solution)
salah satu yang berjarak terpendek terhadap Algoritma merupakan kumpulan perintah
solusi ideal dan berjarak terjauh dengan solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-
negatif-idea perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap
dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat
2.3 Kredit Kepemilikan Rumah berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap
Pengertian KPR pertama-tama dapat masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus
dipahami dari kepanjangan KPR itu sendiri.KPR dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Adapun
merupakan kependekan dari Kredit Pemilikan algoritma metode TOPSIS (Technique For Others
Rumah.Jadi secara tata bahasa, kepanjangan KPR Reference by Similarity to Ideal Solution)adalah:
adalah Kredit Kepemilikan Rumah, cuma dibolak
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah 105
Pemohon Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus PT. Bank Central Asia.Tbk). Oleh : Dani Hendrawan
Volume : IV, Nomor : 2, September 2014 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X

4.2. Normalisasi Matriks database.


Langkah pertama yang dilakukan adalah
normalisasi matriks dengan algoritma sebagai
berikut:
Input : C1 : Array [1…5] of Integer; → KTP
C2 : Array [1…5] of Integer; → KK
C3 : Array [1…5] of Integer; → NPWP
C4 : Array [1…5] of Integer; → RK
C5 : Array [1…5] of Integer; → SG
C5 : Array [1…5] of Integer; →SRP
Output : R (i,j) → Normalisasi Matriks
Proses : Read ← C1

Read ← C2
Read ← C3 Gambar 3 Form Data Nasabah
Read ← C4
Read ← C5 d. Form Kriteria
Read ← C6 Berikut ini merupakan tampilan dari
xij perancangan form data kriteria, pada form data
R= kriteria ini admin dapat menginputkan data kriteria
∑ m
i− j xij2 dan akan menampilkan data kriteria dari database
yang sudah diinputkan.
4.3. Implementasi
a. Form Login Admin
Berikut ini merupakan tampilan dari
perancangan form login admin yang harus diisi
admin untuk masuk kedalam sistem.

Gambar 1 Form Login Admin Gambar 4 Form Kriteria

b. Form Menu UtamaAdmin e. Form Proses SPK


Berikut ini merupakan tampilan dari form Berikut ini merupakan tampilan dari form
menu utama yang terdiri dari menu data nasabah, Proses SPK, pada form user menginputkan nilai
data kriteria dan logout. kriteria-kriteria dan akan menampilkan data
alternatif dari database yang sudah diinputkan.

Gambar 2 Form Menu Utama Admin

c. Form Data Nasabah Gambar 5 Form Proses SPK


Berikut ini merupakan tampilan dari form
data nasabah, pada form data nasabah ini admin f. Form Analisis detail SPK
dapat menginputkan data yang berhubungan dengan Di form ini hasil tampilan analisis
nasabah dan juga menampilkan data dari perhitungan perhitungan Spk secara mendetail
ataupun secara rinci
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah 106
Pemohon Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus PT. Bank Central Asia.Tbk). Oleh : Dani Hendrawan
Volume : IV, Nomor : 2, September 2014 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X

pihak bank dan semua pihak yang membaca skripsi


ini antara lain:
1. Kepada pihak Bank BCA agar dapat
menerapkan sistem pendukung keputusan
pemberian KPR ini secara terkomputerisasi.
2. Jika sistem ini diterapkan, Sebaiknya dilakukan
pelatihan bagi karyawan BCA, hal ini untuk
meningkatkan kemampuan karyawan dalam
mengikuti perkembangan teknologi.
3. Pengambilan keputusan pemberian KPR
diharapkan lebih dikembangkan kedepannya
Gambar 6 Form Anlisis Detail Proses SPK
tidak hanya menggunakan Metode Topsis.
4. Skripsi yang disusun penulis ini jauh dari
g. Form Hasil Proses kesempurnaan, diharapkan bagi pembaca dapat
Berikut ini merupakan tampilan dari form
memakluminya, penulis juga mengharapkan
hasil proses spk.
saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk memperbaiki penulis dalam penelitian
selanjutnya

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Dadan Umar Daihani. 2001. Komputasi


Pengambilan Keputusan. Penerbit: PT Elex
Media Komputindo Kelompok Gramedia.
jakarta.
[2] Djumhana. 2006, perkreditan pada bank,
Andi Yogyakarta.
[3] Edi Winarno ST, M.Eng, Ali Zaki SmitDEv
Gambar 7 Hasil Proses Community. 2010. Dasar-Dasar
Pemograman Dengan Visual Basic 2010.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Penerbit: PT Elex Media Komputindo
5.1 Kesimpulan Kompas – Gramedia, Anggota IKAPI.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari jakarta.
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: [4] Umar,Husain. 2003. Metode Riset Prilaku
1. Setelah melakukan penelitian didapatlah suatu Konsumen Jasa. Penerbit Ghalia Indonesia.
prosedur yang masih dilakukan secara manual Jakarta
sehingga memerlukan waktu cukup lama dalam [5] Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom. Sistem
pengambilan keputusan. Pendukung Keputusan (TOPSIS) STMIK Budi
2. Metode Topsis dapat diterapkan dalam Darma Medan
menentukan pemberian KPR pada nasabah [6] http://kredit-kepemilikan-umah.blogspot.com/
dengan kriteria Kartu Tanda Penduduk, Kartu
Keluarga, NPWP, rekening Koran, slip gaji,
dan surat rekomendasi perusahaan.
Pengambilan keputusan dengan menambahkan
alternatif statis dengan nilai bobot setiap
kriteria paling tinggi sehingga mendapatkan
hasil akhir alternatif yang direkomendasikan
diterima atau ditolak menerima KPR.
3. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang
dirancang dengan Microsoft Visual Basic 2008
dapat menentukan pemberian KPR pada
nasabah pemohon yang didalamnya terdapat
form login admin, menu utama admin, data
nasabah, kriteria, proses SPK, Hasil proses dan
laporan.

5.2 Saran
Dari pembahasan dan pengujian maka
beberapa hal yang perlu untuk disarankan kepada

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah 107
Pemohon Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus PT. Bank Central Asia.Tbk). Oleh : Dani Hendrawan

Anda mungkin juga menyukai