Anda di halaman 1dari 4

JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No.

2, Agustus 2017 : 27 - 30

EVALUASI GEOMETRI BERDASARKAN FRAGMENTASI


HASIL PELEDAKAN PADA PENAMBANGAN BATUGAMPING
DI PT SEMEN TONASA
Gita Andini Nilasari1, Nurhakim2, Riswan2, Hariyono Gunawan3
1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
3 PT Semen Tonasa; Biringere Pangkep Sulawesi Selatan, 90651

e-mail : 1gitaandini002@gmail.com, 2nurhakim@unlam.ac.id, 2riswan@unlam.ac.id, 3hariyono.gunawan@semenindonesia.com

ABSTRAK
Kegiatan penambangan pada PT Semen Tonasa menggunakan metode Quarry dan proses pembongkaran material batugamping
menggunakan metode peledakan agar memenuhi target produksi dan memperlancar proses pemuatan dan pengangkutan. Pada setiap
peledakan menghendaki ukuran fragmentasi 80 cm sebesar 15 % sesuai target perusahaan, powder factor yang optimal, dan digging
time yang cepat.
Metode yang digunakan untuk menganalisis fragmentasi hasil peledakan dalam penelitian ini yaitu secara teoritis dengan
menggunakan metode Kuz-Ram dan metode image analysis dengan menggunakan software Split Desktop. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui persentase fragmentasi hasil peledakan dan memperhitungkan boulder.
Hasil dari analisis fragmentasi hasil peledakan yang dilakukan terhadap geometri aktual PT Semen Tonasa didapatkan geometri
yang paling optimal adalah geometri dengan burden 4 m, spasi 5,5 m, kedalaman 13,34 m dengan powder factor sebesar 0,33 kg/m3, yang
menghasilkan ukuran fragmen rata-rata 38,63 cm, digging time sebesar 8,21 detik, dan bucket fill factor sebesar 66,71 %.

Kata Kunci : Fragmentasi Batuan, Geometri Peledakan, Image Analysis, Kuz-Ram, Powder Factor

PENDAHULUAN Q = Berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)


PT Semen Tonasa merupakan perusahaan yang Persamaan di atas untuk tipe bahan peledak TNT.
bergerak di bidang pembuatan semen, yang melakukan Untuk itu Cunningham memodifikasi persamaan tersebut
kegiatan penambangan batugamping di Kabupaten Pangkep, untuk memenuhi penggunaan ANFO sebagai bahan peledak.
Sulawesi Selatan. Dalam proses penambangan di PT Semen Sehingga pesamaan tersebut menjadi :
Tonasa, peledakan merupakan metode yang digunakan
dalam usaha pemberaian bahan baku semen berupa 0,8 0,63
= ( ) 0,167 ( ) (2)
batugamping. 115
Kajian teknis peledakan dapat dikaji dari geometri Keterangan :
peledakan yang digunakan dan fragmetasi hasil peledakan. = Ukuran rata-rata fragmen batuan (cm)
Dengan adanya upaya menganalisis distribusi fragmen A = Faktor Batuan
batuan hasil peledakan, diharapkan akan mendapatkan Vo = Volume batuan yang terbongkar (m3)
distribusi fragmentasi yang optimum. Ukuran fragmen Q = Berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)
batuan yang terlalu besar mengakibatkan produktivitas alat E = RWS bahan peledak : ANFO = 100, TNT = 115
gali muat dan alat angkut turun serta dapat menghambat laju Dari persamaan Kuznetsov juga dapat diturunkan
pengumpanan, sehingga bisa merusak crusher dan rumus untuk mengetahui volume batuan yang terbongkar,
menghambat proses produksi semen. Semakin kecil ukuran sehingga dapat dicari geometri peledakan yang sesuai
fragmen batuan yang dihasilkan oleh suatu kegiatan dengan target ukuran fragmen yang diinginkan :
peledakan, maka proses pemuatan oleh alat gali muat akan
1
semakin mudah dilakukan dan alat angkut dapat diisi dengan 0,8
kapasitas maksimum. = ( 0,167 ) (3)

Keterangan :
METODOLOGI Vo = Volume batuan yang terbongkar (m3)
Prediksi Distribusi Fragmentasi Kuz-Ram Q = Berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)
Model Kuz-Ram merupakan gabungan dari target = Ukuran rata-rata fragmentasi batuan yang
persamaan Kuznetsov dan persamaan Rossin Rammler. diinginkan (cm)
A = Faktor Batuan
Persamaan Kuznetsov memberikan ukuran fragmen batuan Untuk menentukan distribusi fragmen batuan hasil
rata-rata dan persamaan Rossin Rammler menentukan peledakan digunakan persamaan Rossin Rammler, yaitu :
persentase material yang tertampung pada ayakan dengan
= () (4)
ukuran tertentu. Persamaan Kuznetsov yaitu :
Keterangan :
0,8
= ( ) 0,167 (1) R = Persentase massa batuan yang lolos dengan

Keterangan : ukuran X (%)
= Ukuran rata-rata fragmen batuan (cm) Xc = Karakteristik ukuran (cm)
X = Ukuran ayakan (cm)
A = Faktor Batuan
Vo = Volume batuan yang terbongkar (m3) n = Indeks keseragaman

27
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2017 : 27 - 30

Karakteristik ukuran ayakan dihitung menggunakan


persamaan berikut : Pengukuran Fragmentasi dengan Metode Image Analysis
Pada penelitian ini program Split Desktop digunakan
= 1 (5)
(0,693) untuk membantu menganalisis gambar fragmen material
hasil peledakan, hasilnya berupa grafik persentase lolos
Indeks n adalah indeks keseragaman yang material dan ukuran fragmen rata-rata yang dihasilkan
dikembangkan oleh Cunningham dengan menggunakan dalam suatu peledakan.
parameter dari desain peledakan. Indeks keseragaman (n)
ditentukan dengan persamaan di bawah ini : Digging Time
Salah satu parameter keberhasilan peledakan adalah
14 1
= (2,2 ) (1 ) (1 + )( ) (6) digging time alat gali muat yang rendah, sehingga
2
Keterangan : produktivitas alat tersebut dapat dioptimalkan. Oleh sebab
n = Indeks keseragaman itu diperlukan rancangan geometri peledakan untuk
B = Burden (m) mendapatkan fragmentasi yang ideal dan digging time yang
D = Diameter charge (mm) rendah.
W = Standar deviasi lubang bor
A = Ratio spasi / burden Bucket Fill Factor
PC = Panjang kolom isian (m) Produksi alat gali muat sangat dipengaruhi oleh
L = Tinggi jenjang (m) material yang dimuatnya. Disini dikenal istilah faktor
(Konya, 1990; 135 - 136) pengisian bucket yaitu perbandingan antara volume material
nyata yang dimuat bucket dengan kapasitas munjung bucket
Faktor Pembobotan Batuan dan dinyatakan dalam persen (%). Faktor pengisian bucket
Salah satu data masukan untuk model Kuz-Ram alat gali muat dapat dinyatakan pada persamaan berikut :
adalah faktor batuan yang diperoleh dari indeks
kemampuledakkan atau Blastability index (BI). Nilai BI
= 100% (9)
ditentukan dari penjumlahan bobot lima parameter yang
diberikan oleh Lily (dalam Hustrulid, 1999), yaitu : Rock Keterangan :
mass description (RMD), join plane spacing (JPS), joint F = Faktor pengisian bucket (%)
plane orientation (JPO), specific gravity influence (SGI), dan Vn = Volume nyata / kapasitas nyata bucket (m3)
Mohs hardness (H). Hubungan antar kelima parameter Vt = Volume munjung teoritis bucket (m3)
terhadap BI dapat dilihat pada persamaan berikut : (Komatsu, 2001; 3A-67)

BI = 0.5 (RMD+JPS+JPO+SGI+H) (7) HASIL DAN DISKUSI


Perbandingan Distribusi Fragmentasi Secara Teoritis
Persamaan yang memberikan hubungan antara faktor batuan (Kuz-Ram) dan Aktual (Split Desktop)
dengan indeks kemampuledakkan suatu batuan menurut Lily Fragmentasi hasil peledakan dihitung
(1986) adalah sebagai berikut : menggunakan dua variabel, yaitu secara teoritis
menggunakan persamaan Kuz-Ram dan secara aktual
RF = 0.12 x (BI) (8) menggunakan software Split Desktop.

(Hustrulid, 1999; 107)


Tabel-1. Persentase Distribusi Kelolosan Fragmen
3 x 4,5 4 x 5,5 4x6
Geometri
Teoritis Aktual Teoritis Aktual Teoritis Aktual
Ukuran Saringan (cm) Persentase Kelolosan Fragmen (%)
5 26,14 13,53 16,55 8,38 14,45 6,54
10 44,98 27,34 30,35 15,67 26,74 13,65
30 81,60 71,37 66,11 40,57 60,24 42,76
40 88,87 84,95 76,32 56,90 70,56 58,98
54 94,27 94,66 85,64 77,88 80,56 78,46
60 95,64 96,81 88,40 84,57 83,70 84,97
80 98,17 99,78 94,30 94,65 90,87 96,21
100 99,20 100,00 97,18 97,13 94,83 99,86

Tabel-2. Persentase Distribusi Ukuran Fragmen


3 x 4,5 4 x 5,5 4x6
Geometri
Teoritis Aktual Teoritis Aktual Teoritis Aktual
Ukuran Fragmen (cm) Persentase Ukuran Fragmen (%)
< 20 63,29 49,35 48,23 28,12 43,49 28,20
21 - 40 25,58 35,60 28,09 28,78 27,07 30,78
41 - 60 6,76 11,86 12,08 27,67 13,14 25,99
61 - 80 2,53 2,96 5,89 10,08 7,17 11,24
> 80 1,83 0,22 5,70 5,35 9,13 3,79

28
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2017 : 27 - 30

Persentase Ukuran Fragmen 45 9.66 10


100% 40
9.5

Ukuran Fragmen (cm)


<20 cm 35

Digging Time (s)


80%
30 9
20-40 cm
60% 25 8.34
8.21 8.5
40-60 cm 20
40%
60-80 cm 15 8
20%
10 36.12
>80 cm 7.5
0%
5 21.78 38.63
Kuz-Ram

Kuz-Ram

Kuz-Ram
Split Desktop

Split Desktop

Split Desktop
0 7
3 x 4.5 4 x 5.5 4x6
Geometri
Size P50 (cm) Digging Time (s)
3 x 4.5 4 x 5.5 4x6
Gambar-3. Hubungan Antara Ukuran Fragmen Rata-Rata
Geometri
dan Digging Time Berdasarkan Geometri Peledakan
Gambar-1. Perbandingan Distribusi Fragmentasi Ukuran fragmen yang dihasilkan pada geometri 4 m
Teoritis dan Image Analysis x 5,5 m merupakan ukuran yang paling besar, tetapi masih
Secara teoritis (Kuz-Ram) maupun secara image dikategorikan sebagai ukuran ideal ( 80 cm) dan
analysis (Split Desktop) ketiga geometri menghasilkan menghasilkan digging time yang paling cepat daripada
fragmentasi yang baik, akan tetapi geometri 3 m x 4,5 m geometri lainnya.
menghasilkan ukuran fragmen yang lebih kecil Analisis Bucket Fill Factor
dibandingkan dengan ukuran fragmen yang dihasilkan pada Bucket fill factor merupakan perbandingan antara
geometri lainnya. Garis putus-putus menunjukkan bahwa volume nyata bucket dengan volume teoritis bucket. Untuk
semua geometri sudah efektif karena geometri peledakan penentuan nilai bucket fill factor terhadap analisis ukuran
yang digunakan menghasilkan ukuran fragmen > 80 cm di fragmen yang dihasilkan digunakan data Payload Meter alat
bawah toleransi perusahaan yang menetapkan ukuran angkut.
fragmen > 80 cm maksimum sebanyak 15%.
Analisis Powder Factor (PF) 10 100%
Powder Factor (PF) dihitung berdasarkan 8 80%
65.76 66.71
Digging Time (s)

perbandingan penggunaan bahan peledak (kg) dengan 61.89


volume terbongkar batuan (m3) pada saat penelitian. 6 60%

BFF (%)
4 40%
50 0.52 0.6
38.63 2 20%
36.12 0.5
40
Ukuran Fragmen (cm)

8.34 8.21 9.66


0.33 0.4 0 0%
30 21.78 0.27
PF (kg/m3)

3 x 4.5 4 x 5.5 4x6


0.3
20 Geometri
0.2 Digging Time (s) BFF (%)
10 0.1
Gambar-4. Hubungan Antara Digging Time dan BFF
0 0.0
Berdasarkan Geometri Peledakan
3 x 4.5 4 x 5.5 4x6
Geometri Sasaran yang diinginkan perusahaan yaitu digging
Ukuran Fragmen Rata-Rata (cm) time alat gali muat yang cepat dan menghasilkan BFF yang
PF (kg/m3) Rata-Rata besar. Hal tersebut ditunjukkan pada geometri 4 m x 5,5 m
yang menghasilkan digging time yang cepat, yaitu 8,21 detik
Gambar-2. Hubungan Antara Ukuran Fragmen dan dan menghasilkan BFF sebesar 66,71%.
Powder Factor Berdasarkan Geometri Peledakan
KESIMPULAN
Nilai powder factor terhadap ukuran fragmen yang
dihasilkan berfluktuasi. Ukuran fragmen yang dihasilkan 1. Geometri peledakan aktual yang digunakan oleh PT
pada geometri 4 m x 5,5 m dan 4 m x 6 m memang lebih Semen Tonasa yaitu geometri 3 m x 4,5 m, 4 m x 5,5 m,
besar daripada geometri 3 m x 4,5 m, tetapi masih dan 4 m x 6 m. Geometri peledakan yang paling optimum
dikategorikan baik karena dengan powder factor yang lebih ditinjau dari ukuran fragmentasi yang dihasilkan, powder
kecil didapatkan ukuran fragmen yang masih berada di factor, digging time, dan bucket fill factor adalah
bawah standar yang ditetapkan perusahaan ( 80 cm). geometri 4 m x 5,5 m dengan ukuran fragmen batuan
rata-rata sebesar 38,63 cm, powder factor sebesar 0,33,
Analisis Digging Time Alat Gali Muat
digging time yaitu 8,21 detik, dan BFF sebesar 66,71 %.
Pengamatan digging time merupakan salah satu
2. Faktor-faktor teknis yang mempengaruhi fragmentasi
parameter untuk memberikan penilaian terhadap kinerja alat
hasil peledakan adalah persiapan lokasi yang kurang
gali muat terhadap ukuran fragmen hasil peledakan.
sehingga menyebabkan ketidaktepatan titik bor, deviasi

29
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2017 : 27 - 30

kedalaman lubang bor, dan deviasi pengisian jumlah


bahan peledak.
3. Simulasi penentuan geometri peledakan (burden dan
spasi) yang direkomendasikan sesuai dengan pola
pemboran yang diinginkan (square pattern) adalah
simulasi dengan menggunakan pendekatan Konya.
Sebaiknya sebelum dilakukan pemboran dilakukan
persiapan lokasi secara maksimal agar tidak terjadi deviasi
kedalaman lubang bor yang terlalu besar akibat material
yang masuk ke dalam lubang bor.
Material stemming sebaiknya dipadatkan
menggunakan tamper agar energi peledakan terdistribusi
dengan baik dan memaksimalkan fragmentasi hasil
peledakan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing, PT Semen Tonasa, orang tua, dan teman-
teman semua yang sudah mendukung dan membantu baik
secara moril, finansial, sarana dan prasarana terhadap
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hustrulid, W. 1999. Blasting Principles for Open Pit
Mining Volume 1. Colorado School of Mines: Golden,
Colorado, USA.

[2] Koesnaryo. 2001. Rancangan Peledakan Batuan.


Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran:
Yogyakarta.

[3] Komatsu. 2001. Komatsu Handbook 22. Publication &


Training Group, Costumer Support Department: Japan.

[4] Konya, C. J. and Edward J. W. 1990. Surface Blast


Design. Prentice- Hall, Inc.: New Jersey.

30

Anda mungkin juga menyukai