1 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
home
Baru
Jurnal
Etika Profesi
Baitu Mal Wat Tanwil
Religi
Skripsi
Buku Tamu
09/12/2014 17:48
2 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
menelan korban jiwa, guguran lava dan awal panas yang terjadi pada tahun 1994 dan tahun 1995,
mengakibatkan tertutupnya alur sungai dibagian hulu sungai Rejali dan Glidik. Serta menutup atau
menimbun check dam Koboan 7, sehingga tidak tampak sama sekali.
Melihat dampak letusan tersebut, pemerintah melalui Departemen PU, dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pengairan, membentuk tim pengendali banjir Gunung Semeru pada tahun 1997. Adapun tugas-tugas
proyek tersebut meliputi :
1. Mengamankan penduduk dan daerah produksi pangan dari lahar.
2. Memperbaiki/merehabilitasi secara darurat bangunan-bangunan irigasi yang rusak akibat banjir lahar.
3. Mengadakan penelitian, membuat serta melaksanakan pengendali banjir dan bangunan lain yang
diperlukan.
Proyek ini memiliki daerah kerja yang mencakup daerah rawan banjir lahar, akibat aktivitas Gunung
Semeru. Antara lain sungai Mujur, Rejali dan Glidik, serta sekitar daerah Kabupaten Lumajang yang
mencakup daerah seluas 628,70 Km2.
2. Perumusan Masalah.
Dari ketiga tujuan proyek ini ada beberapa hal yang sulit diprediksi berapa benefit yang akan di dapat,
sebab tidak ada nilai pasarnya. Salah satu yang sulit diprediksi (yang termasuk intangible) adalah harga
keamanan dari penduduk yang bermukim disekitar proyek pengendali banjir lahar ini.
3. Metodologi.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode pendekatan dengan mengasumsi bahwa
masyarakat disekitar proyek harus membayar kepada Pemantau Gunung Semeru, yang selama ini telah
dibayar oleh pemerintah daerah.
4. Tujuan Analisis.
Tujuan dari analisis ini adalah ingin mengetahui berapa benefit yang akan didapat ditinjau dari rasa aman
yang dirasakan oleh penduduk disekitar proyek tersebut. Disamping itu juga akan dicari tingkat suku
bunga yang membuat antara benefit dan cost mempunyai nilai yang seimbang (IRR).
B. Landasan Teori.
1. Time Value Of Money (Nilai Waktu dari Uang).
Dalam konsep ekonomi nilai uang terkait langsung dengan waktu. Secara spesifik dikatakan bahwa uang
dengan jumlah tertentu pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan
jumlah yang sama pada waktu-waktu yang akan datang.
2. Present Value.
Present value (PV) adalah suatu analisis yang dipergunakan untuk menentukan nilai sekarang dari
sejumlah uang tertentu pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan cost
saving (penghematan biaya) pada waktu tertentu (umur rencana proyek) dan tingkat bunga komersial.
Secara simbolis hal ini dapat dinyatakan dengan rumus :
PV =
09/12/2014 17:48
3 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
4 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
yaitu : Real (manfaat nyata) dan pecuniary (manfaat tidak langsung). Manfaat yang nyata atau harga dari
suatu proyek mempunyai beberapa bentuk diantaranya :
a. Direct (langsung) atau Indirect (tidak langsung).
Direct merupakan manfaat langsung yang dapat dirasakan dari proyek tersebut. Misalnya pada
pembangunan waduk, maka salah manfaat langsungnya adalah adanya peningkatan produksi padi.
Indirec merupakan manfaat yang tidak langsung. misalnya pada pembangunan waduk, maka manfaat
yang tidak langsung dapat berupa produk sampingan : pengendalian banjir, produksi ikan, tempat wisata,
dan lain-lain.
b. Tangible atau Intangible.
Tangible merupakan manfaat yang nyata, berujud dan dapat diraba. Misalnya pada proyek irigasi,
mengurangi erosi tanah.
Intangible merupakan manfaat yang tidak berujud dan sulit diraba. Misalnya pada proyek irigasi,
melindungi masyarakat desa agar tidak keluar dari desanya.
c. Final atau Intermediate.
Final dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen, sedang Intermediate hanya dapat memenuhi kebutuhan
konsumen akhir. Misalnya Proyek pemasangan radar cuaca, radar tersebut dapat dimanfaatkan oleh usaha
jasa penerbangan (final), sedang mengkonsumsi manfaat pemasangan radar cuaca (Intermediate).
d. Inside atau Out side.
Inside manfaatnya hanya dapat dirasakan oleh orang-orang di wilayah tersebut. Sedang Out side
manfaatnya dapat dirasakan di luar wilayah tersebut. Misalnya pembangunan Waduk Sermo, manfaatnya
hanya dimanfaatkan oleh orang Jawa Tengah saja (inside). Berbeda dengan pembangunan Waduk Gajah
Mungkur, manfaatnya tidak hanya orang Jawa Tengah saja.
7. Measurement (standar/ukuran).
Measuremenet merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menentukan nilai dari sesuatu yang
intangible dan sulit diprediksi harganya. Nilai yang sulit tersebut dapat diprediksi harganya dengan :
a. Pendekatan barang-barang sosial.
Sebagai contoh dalam pendekatan ini misalnya pada proyek keamanan suatu daerah, maka dapat didekati
dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya pratroli dan pembinaan terhadap orang-orang yang
sering melakukan perusakan.
b. Pendekatan personal.
Sebagai contoh proyek pemberantasan kanker, maka dapat didekati dengan seberapa besar dia telah
mengeluarkan biaya akibat penderitaan kanker. Selain itu dapat dilihat dari seberapa besar orang tersebut
mau membayar asuransi.
Sebagai contoh lain misalnya proyek keamanan di Ringroad, maka dapat didekati dengan jumlah
kecelakaan yang terjadi di daerah tersebut dikalikan dengan harga barang yang rusak.
c. Pendekatan penghematan biaya
09/12/2014 17:48
5 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
Sebagai contoh misalnya dengan adanya jembatan, maka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
penyeberangan.
C. ANALISIS DATA.
1.
Prosentase kekhawatiran.
Sebelum adanya proyek pengendalian banjir lahar masyarakat setiap saat selalu merasa ketakutan dan
khawatir jika sewaktu-waktu Gunung Semeru menyemburkan laharnya. Namun dengan adanya proyek ini
tingkat ketakutan penduduk jadi menurun. Tingkat kekhawatiran masyarakat akibat adanya banjir lahar
ini, jika sebelum adanya proyek diasumsi sebesar 60 % (hanya diadakan pemantauan saja), maka setelah
adanya proyek akan menurun menjadi 20 %.
Tingkat kekhawatiran ini diasumsi secara rata-rata yang dialami oleh semua penduduk, karena tidak
semua penduduk disekitar Gunung Semeru mengalami dampak yang sama akibat banjir lahar ini.
Masyarakat yang tinggal di dekat sungai tingkat kekhawatirannya lebih besar jika dibandingkan dengan
penduduk yang jauh dari sungai. Begitu juga masyarakat yang tinggal di daerah hulu tingkat
kekhawatirannya juga tidak akan sama jika dibandingkan dengan yang tinggal di daerah hilir.
2.
Harga Keamanan.
Harga keamanan diasumsi bahwa setiap Kepala Keluarga (+ 4 jiwa) diwajibkan membayar biaya kepada
Pemantau Gunung (dalam hal ini biaya tersebut sudah ditanggung oleh Pemerintah), jika sewaktu-waktu
terjadi adanya tanda-tanda gunung akan mengeluarkan laharnya maka segera memberitahu terlebih dahulu
kepada penduduk terutama yang dekat dengan daerah yang terkena dampak.
Jika tanpa ada pemantauan sama sekali besarnya harga kekhawatiran yang harus ditanggung setiap Kepala
Keluarga tersebut sebesar Rp. 10.000,00 setiap bulannya atau sebesar Rp. 120.000 setiap tahunnya, maka
setelah ada pemantauan tingkat kekhawatiran menurun menjadi 40% sehingga biaya yang harus
dikeluarkan setiap tahunnya sebesar = 12 x Rp. 10.000 x 40% = Rp. 48.000,00. Sedangkan setelah adanya
proyek dengan tingkat kekhawatiran 10% harus mengeluarkan biaya untuk keamanan sebesar = 12 x Rp.
4.000,00 x 10% = Rp. 12.000,00.
3.
Harga Lain-lain.
Harga lain-lain yang dimaksudkan disini yaitu harga yang harus dikeluarkan oleh masyarakat selain dari
harga keamanan, misalnya : harga gotong-royong membersihkan bangunan irigasi yang masih layak pakai
namun terkena timbunan lahar, biaya pindah tempat dari daerah yang terkena banjir lahar ke daerah yang
lebih aman, biaya relokasi penduduk, biaya trasmigrasi, biaya perawatan penduduk yang sakit dan
lain-lain. Besarnya biaya ini sebelum adanya proyek pengendali diasumsi sebesar Rp. 30.000,00 yang
harus ditanggung setiap Kepala Keluarga setiap tahunnya, dan sebesar Rp. 5.000,00 setelah ada proyek
pengendali.
4.
Total Harga yang dimaksudkan disini adalah merupakan jumlah dari harga keamanan ditambah dengan
harga lain.
5.
Jumlah Kepala Keluarga keseluruhan dihitung dari jumlah keseluruhan penduduk yang tinggal di
Kabupaten Lumajang (pada tahun 1995 sebanyak 927.363 jiwa) dibagi jumlah rata-rata setiap kepala
keluarga (sebanyak 4). Sedangkan jumlah kepala keluarga yang dapat dicakup (dilindungi) dengan
09/12/2014 17:48
6 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
adanya proyek tersebut dihitung dari luas daerah yang dapat dilindungi oleh proyek tersebut yaitu seluas
628,70 km2 dikali jumlah kepala keluarga dibagi luas keseluruhan Kabupaten Lumajang.
Jumlah Kepala Keluarga se-Kabupaten Lumajang = = 231.840 KK.
Jumlah Kepala Keluarga yang dicakup proyek = = 81.388 KK
Dengan adanya proyek, penduduk yang tadinya sudah berpindah ke daerah lain karena merasa daerahnya
sudah aman, maka akan kembali lagi. Jika diasumsi sebesar 5% maka jumlah kepala keluarga akan
menjadi sebesar = 81.388 + (5% x 81.388) = 85.457 Kepala Keluarga. Disamping itu asumsi yang
diambil bahwa tingkat pertumbuhan penduduk relatif konstan (tidak mengalami kenaikan) sehingga dapat
diabaikan.
6.
Jumlah harga petahun didapat dari total harga setiap tahun dikali jumlah kepala keluarga.
7.
Penghematan beaya (cost saving) pertahun setiap kapala keluarga didapat dari total harga setiap tahun
sebelum ada proyek dikurangi jumlah harga per tahun setelah ada proyek.
8.
Penghematan biaya (cost saving) per tahun didapat dari Cost saving per tahun (setiap kepala keluarga)
dikali jumlah kepala keluarga sebelum ada proyek.
9.
Penghematan tambahan.
Penghematan biaya (cost saving) tambahan diasumsi sebesar 25% dari cost saving per tahun. Angka
sebesar 25 % diambil dengan asumsi bahwa dengan adanya keamanan yang cukup tinggi di daerah
tersebut maka akan mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk.
10. Keuntungan total (total benefit) per tahun.
Total benefits di dapat dari cost saving per tahun ditambah dengan cost saving tambahan. Adapun hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran I.
11. Present Value Of Benefits.
Present value of benefits dianalisis dengan asumsi bahwa bunga bank sebesar 10% dan dengan umur
rencana proyek sebesar 50 tahun. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2
Lampiran II.
12. Nilai Proyek.
Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Gunung Semeru sudah dilaksanakan pada tahun anggaran
1996/1997 dengan total biaya sebesar Rp. 14.900.000.000,00 (empat belas milyar sembilan ratus juta
rupiah).
13. Biaya Pemeliharaan per tahun..
Biaya pemeliharaan per tahun sebelum adanya proyek ini diasumsi sebesar 1,25% dari nilai proyek atau
sebesar Rp. 186.250.000,00. Sedangkan setelah ada proyek ini maka biaya pemeliharaan dinaikan sebesar
09/12/2014 17:48
7 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
20% dari biaya pemeliharaan sebelum adanya proyek atau sebesar Rp. 223.500.000,00.
14. Kenaikan Biaya Pemeliharaan per tahun.
Kenaikan Biaya pemeliharaan per tahun di dapat dari selisih antara biaya pemeliharaan per tahun setelah
adanya proyek dengan sebelum adanya proyek.
15. Presen Value Kenaikan Biaya Pemeliharaan.
Present value kenaikan biaya pemeliharaan dianalisis dengan asumsi bahwa bunga bank sebesar 10% dan
dengan umur rencana proyek sebesar 50 tahun. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 2 Lampiran II.
16. Total Biaya (Cost) Proyek.
Total biaya (cost) proyek didapat dari nilai proyek ditambah present value kenaikan biaya
pemeliharaan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Lampiran I.
D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN.
1. Manfaar Proyek.
Manfaat yang dapat diperoleh dari Proyek Pengendalian Banjir Lahar Gunung Semeru, dan yang
semestinya sebagai dasar evaluasi suatu proyek, diantaranya :
Real :
Direct :
tangible : Merehabilitasi bangunan irigasi yang rusak.
intangible : Kehidupan menjadi lebih tenang.
Indirect :
tangible : Meningkatan produksi pertanian.
intangible : Sebagai tempat penelitian.
Pecuniary : Meningkatkan pendapatan konsultan, kontraktor.
Dari beberapa manfaat yang dapat diperoleh proyek ini tidak seluruhnya ditinjau terhadap cost-nya,
namun hanya salah satu saja, yaitu tentang manfaat yang real, direct dan integible berupa rasa aman yang
di dapat masyarakat sekitar (kehidupan menjadi lebih tenang).
2. Rasio Benefit dan Cost.
Rasio antara benefit dan cost dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1 dengan asumsi bunga bank sebesar 10
% dan umur rencana proyek 50 tahun, yaitu sebesar 2,09. Jika bunga bank dinaikan maka rasio yang
didapat akan menurun, sedang jika bunga bank diturunkan maka rasio ini akan meningkat, seperti yang
dapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran III. Hal ini menunjukan bahwa semakin naik bunga bank maka rasio
antara benfit dan cost akan semakin turun.
3. Net Present Value.
Net Present Value (NPV) pada proyek ini didapat sebesar Rp. 16.605.076.559,00 juga dengan asumsi
bunga bank 10%, (hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1). NPV ini juga dipengaruhi oleh
bungan bank, yang menunjukan bahwa semakin naik bunga bank maka NPV yang didapat akan semakin
menurun (hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran III).
09/12/2014 17:48
8 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
Twitter Updates
RSS not configured
09/12/2014 17:48
9 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
Blogroll
Batik Indonesia
CV. DADI AJI
Desain Bangunan Tahan Gempa
Desain Rumah Tahan Gempa
Fortuner SUV Terbaik
Harga Daihatsu Ayla
Harga Toyota Agya
Jurnal Akuntansi Tiara
Materi Kuliah
Percetakan Alif
Pulsa Paypal
Waletbet Promo Bonus 100% Sportsbook dan Casino Online
Free wordpress themes
Flickr Photos
Logo Toyota SEO Award 2010
Categories
09/12/2014 17:48
10 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
BMT (10)
E-Journal (1)
Ebook (4)
Etika Profesi (85)
Inspirasi (3)
Journal Internasional (17)
Jurnal Nasional (30)
Koleksi Artikel Ilmiah (9)
Materi Akuntansi (2)
Meningkatkan Kecerdasan (4)
REFRESHING (4)
RELIGI (107)
Simposium Nasional (7)
Uncategorized (19)
Tulisan Terakhir
Awas, NII Incar Mahasiswa di DIY
Sekilas Analisa Kondisi Mesir Sekarang
Hidup Sejahtera Bersama Sampah
Kotoran Sapi Pun Menjadi Duit
Sekali Panen Untung Rp 60 Juta
Memahami Fungsi Otak Kanan dan Kiri
Arsip
Blogroll
Batik Indonesia
CV. DADI AJI
Desain Bangunan Tahan Gempa
Desain Rumah Tahan Gempa
Fortuner SUV Terbaik
Harga Daihatsu Ayla
Harga Toyota Agya
Jurnal Akuntansi Tiara
Materi Kuliah
Percetakan Alif
Pulsa Paypal
Waletbet Promo Bonus 100% Sportsbook dan Casino Online
RSS
09/12/2014 17:48
11 of 11
http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...
download films
Copyright 2010 JURNAL AKUNTANSI
Design by Kostenlose Rezepte
Thanks to City Forum | Free iPhone 4 | Freebiejeebies
09/12/2014 17:48