Anda di halaman 1dari 12

i

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH HUKUM PERBANKAN SYARIAH

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMAT NON MUSLIM


MENGGUNAKAN TABUNGAN BANK SYARIAH

Diusulkan oleh:
Rima Karnipa Agusti 10010218093;
Kelas B

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


BANDUNG

2020

i
1

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMAT NON MUSLIM


MENGGUNAKAN TABUNGAN BANK SYARIAH

Rima Karnipa Agusti:

Rkarnipa16@gmail.com

ABSTRAK
Dewasa ini bank syariah tidak hanya dilirik oleh masyarakat yang Muslim
tetapi masyarakat non Muslim juga sudah mulai melirik bank syariah seperti Bank
Syariah Mandiri yang sudah memiliki nasabah non Muslim. Dan memang pada
dasarnya Bank Syariah Mandiri tidak menutup kemungkinan bagi calon nasabah
non Muslim. Tujuan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui perbedaan antara
bank konvensional dan bank syariah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi umat
non muslim menggunakan tabungan bank syariah. Penelitian ini merupakan
dilakukan pada bulan Desember 2020 dengan observasi berupa jurnal maupun
buku-bukuyang telah diteliti terkait dengan penelitian ini sebagai referensi dan
acuan penyusunan makalah. Perbedaan antara bank konvensional dan bank
syariah diantaranya meliputi prinsip yang dianut oleh bank, orientasi bank,
hubungan bank dengan nasabah, dan penghimpunan serta penyaluran dana. Pada
bank syariah melakukan investasi yang halal, sistem bagi hasil jual beli dan sewa,
orientasi pada profit dan falah oriented, menjalin hubungan kemitraan, dan dalam
penghimpunan serta penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa DPS. Sedangkan
bank konvensional melakukan investasi yang halal dan haram, memakai bunga,
hanya profit oriented, menjalin hubungan debitur-kreditur, serta tidak terdapat
dewan sejenis.Faktor-faktor yang mempengaruhi umat non muslim menggunakan
tabungan bank syariah ialah persepsi, produk penyaluran dana (financing) yang
berupa prinsip jual beli, sewa, bagi hasil, promosi, sistem ekonomi syariah harus
memperhatikan nilai-nilai kejujuran dan menjauhi penipuan, bagi hasil, nisbah
dimana para nasabah mendapatkan hak atas laba yang disisikan kepada simpanan
mereka simpanan masing-masing digunakan oleh bank dengan menguntungkan,
lokasi bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah
dalam berurusan dengan baik.

Kata Kunci : Pengaruh, Non Muslim, Bank Syariah

ABSTRACT

Nowadays, Islamic banks are not only glimpsed by the Muslim community but
non-Muslim communities have also started to look at Islamic banks such as Bank
Syariah Mandiri which already have non-Muslim customers. And indeed Bank
Syariah Mandiri basically does not rule out prospective non-Muslim customers.
The purpose of this paper is to determine the differences between conventional
banks and Islamic banks, as well as the factors that influence non-Muslims to use
Islamic bank savings. This research was conducted in December 2020 with
observations in the form of journals and books that have been studied related to
2

this research as a reference and reference for the preparation of papers. The
differences between conventional banks and Islamic banks include the principles
adhered to by banks, bank orientation, the relationship between banks and
customers, and the collection and distribution of funds. In Islamic banks investing
in a lawful manner, the system for sale and purchase and rent profit sharing,
profit-oriented and falah-oriented, establishing partnerships, and in collecting
and distributing funds must be in accordance with the DPS fatwa. Whereas
conventional banks make investments that are halal and haram, use interest, are
only profit oriented, establish debtor-creditor relationships, and there is no
similar board. The factors that influence non-Muslims to use Islamic bank savings
are perception, product distribution of funds (financing). in the form of the
principles of buying and selling, leasing, profit sharing, promotion, the Islamic
economic system must pay attention to the values of honesty and stay away from
fraud, profit sharing, the ratio where customers get the right to profit which is set
aside for their savings, their respective savings are used by the bank with
profitable, the location of the bank which is located in a strategic location makes
it very easy for customers to deal wel.
Keywords : Influence, Non Muslim, Islamic Bank

1
Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press
2
Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non
Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah).
Tesis. PPs-UGM.
PENDAHULUAN

Lahirnya perbankan Syariah di Indonesia dengan beroperasinya Bank


Indonesia pada tahun 1992 M yang mempunyai bentuk operasionalisasi jauh
berbeda dengan perbankan konvensional diharapkan akan memenuhi kebutuhan
yang sangat urgent bagi umat Islam di Indonesia dalam menggunakan jasa
perbankan secara syariah. Perbedaan yang mendasar antara perbankan syariah
dengan perbankan konvensional adalah adanya larangan riba (bunga). Karena riba
dalam Al-Qur’an dipersamakan dengan bunga yang hukumnya Haram.
Keharaman mengacu pada ayat Al-Qur’an : 278-279. Kultur yang dibangun
perbankan syariah adalah membangun sistem bagi hasil (profit and loss sharing
system) yang menjadi prinsip dasar operasional perbankan syariah.
Perbankan syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat setelah
pemerintah secara formal mengesahkan dasar-dasar hukum operasional tentang
perbankan pada UU No.7 Tahun 1992 yang kemudian diubah dalam UU No.10
Tahun 1998 serta UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Undang-undang
tersebut merupakan dasar hukum secara formal yang merupakan penegasan dari
Bank Indonesia dalam menjamin kelegalan bank syariah. Melalui undang-undang
tersebut selanjutnya bank syariah mempunyai keluasaan gerak yang dinaungi oleh
undang-undang.
Setelah perbankan syariah diberikan jaminan hukum oleh pemerintah,
maka bank syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sampai dengan
Juni 2010, perbankan syariah telah mencatatkan asset sebesar Rp75,2 triliun atau
mencapai pangsa pasar sebesar 2,8% dari total industri perbankan di tanah air1
(Edy Suandi Hamid, 2012: 157). Kurniati dalam tesisnya (2010: 2) mengatakan
bahwa: Perkembangan selama 18 tahun sejak dikenalnya perbankan syariah di
Indonesia memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Data statistik perbankan
syariah BI edisi April 2010 memperlihatkan jaringan kantor perbankan syariah
sebanyak 1.501 unit yang terdiri atas bank umum syariah, unit usaha syariah, dan
bank pembiayaan rakyat syariah. Jumlah ini meningkat hampir sebesar 300%
dibandingkan dengan jumlah jaringan kantor perbankan syariah pada tahun 2005
yang hanya berjumlah 550 unit2.
Dewasa ini bank syariah tidak hanya dilirik oleh masyarakat yang Muslim
tetapi masyarakat non Muslim juga sudah mulai melirik bank syariah seperti Bank
Syariah Mandiri yang sudah memiliki nasabah non Muslim. Dan memang pada
dasarnya Bank Syariah Mandiri tidak menutup kemungkinan bagi calon nasabah
non Muslim. Sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem
perbankan konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan
masyarakat dalam bisnis keuangan. Namun keduanya memiliki perbedaan dalam
hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan berpegang pada
prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem perbankan ini bersaing
bebas
4

dalam pasar uang dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan berbagai strategi
Bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank-bank yang murni
berbasis syariah, tetapi hampir seluruh Bank Konvensional juga membuka bisnis
perbankan syariah ini. Dengan banyaknya bisnis perbankan, masyarakat memiliki
lebih banyak pilihan dalam mengelola dananya. Baik Bank Syariah maupun Bank
Konvensional menawarkan begitu banyak fasilitas pelayanan, promosi dan produk
yang sangat memanjakan para nasabahnya. Kondisi persaingan bisnis perbankan
ini mendorong setiap bankir untuk mencari berbagai strategi pelayanan terbaik
agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada.

TUJUAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi umat non muslim
menggunakan tabungan bank syariah

METODE
Penelitian ini merupakan dilakukan pada bulan Desember 2020 dengan observasi
berupa jurnal maupun buku-bukuyang telah diteliti terkait dengan penelitian ini
sebagai referensi dan acuan penyusunan makalah.

1
Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press
2
Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non
Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah).
Tesis. PPs-UGM.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perbedaan Antara Bank Konvensional Dan Bank Syariah

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah: bank


yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank syariah secara umum adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah
Bank Syari’ah adalah bank yang aktivitas nya meninggalkan masalah riba.
Bank Islam atau bank Syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga (Muhammad, 2002).1 Bank Islam atau biasa disebut
bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan atau perbankan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam.
Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak yang surplus dana
dengan pihak yang minus dana. Bank syari’ah memiliki keistimewaan yang
membuatnya berbeda dengan bank konvensional. Perbedaan konsep mendasar
antar bank syariah dengan bank konvensional. Bank konvensional terdapat dua
perjanjan yang saling terpisah yaitu, pertama perjanjian antara pihak bank dengan
nasabah penabung dan kedua perjanjian antara pihak bank dengan nasabah
pinjaman. Sementara pada bank syariah terdapat kesatuan perjanjian antara bank
dengan nasabah penabung dan antara bank dengan nasabah peminjam.
Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah2 diantaranya
meliputi prinsip yang dianut oleh bank, orientasi bank, hubungan bank dengan
nasabah, dan penghimpunan serta penyaluran dana, diuraikan dalam tabel yang
tersaji dibawah ini :
No Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah
1 Investasi Investasi yang halal dan Melakukan investasi
haram yang halal
2 Prinsip Memakai bunga. Bagi hasil, jual beli, dan
sewa.

3 Orientasi Profit oriented Profit dan falah oriented


4 Hubungan Hubungan debitur- Hubungan kemitraan.
dengan nasabah kreditur
5 Penghimpunan Tidak terdapat dewan Harus sesuai dengan
dan penyaluran sejenis fatwa DPS.
dana
6

Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan bank
konvensional, berkaitan dengan keberadaannya sebagai institusi komersial dan
kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih keuntungan
sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank syariah juga
mempunyai tujuan diantaranya sebagai berikut :
a. Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan
kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan
c. Membentuk masyarakat agar berfikir secara ekonomis dan berperilaku
bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya
d. Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank Syari’ah dapat beroperasi,
tumbuh, dan berkembang melebihi bank – bank dengan metode lain

Fungsi dan peran bank syari’ah adalah :

a. Manajer Investasi, bank Islam dapat mengelola investasi dana nasabah.


b. Investor, bank Islam dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya
maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
c. Penyediaan Jasa Keuangan dan Lalu Lintas Pembayaran, bank Islam dapat
melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagai mana lazimnya
institusi perbankan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip Syari’ah.
d. Pelaksanaan Kegiatan Sosial, sebagai suatu ciri yang melekat pada entitas
keuangan Islam.3

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi umat non muslim


menggunakan tabungan bank syariah

Beberapa faktor yang mempengaruhi minat nasabah non Muslim menjadi


nasabah di bank syariah yaitu persepsi, produk, promosi, bagi hasil, lokasi, yang
diuraikan sebagai berikut :
a. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, pariwisata atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi merupakan proses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan yang diterima oleh pancaindra (melihat,
mendengar, membau, merasa dan merapa) untuk arti pada lingkungannya.
Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan
mengorganisir data-data indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan
sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk
sadar akan diri kita sendiri.
b. Produk

1
Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press
2
Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non
Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah).
Tesis. PPs-UGM.
Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi
kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Philip
Kotler mendefinisikan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan sesuatu keinginan atau kebutuhan, termasuk
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi, dan ide.4
Simorangkir mengatakan bahwa produk perbankan adalah instrumen atau
perangkat yang dibuat dan dijual oleh bank. Produk yang dibeli oleh bank
sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis
produk sesuai dengan keinginan nasabah.5 Produk yang dimaksud adalah
barang dan jasa yang disediakan oleh bank syariah seperti:
- Produk penyaluran dana (financing) yang dikategorikan berupa prinsip
jual beli (Ba’i), prinsip sewa (Ijarah), prinsip bagi hasil pembiayaan
dengan akad pelengkap.
- Produk penghimpun dana (funding) yang dikategorikan berupa prinsip
wadiah dan prinsip mudharabah
- Produk jasa perbankan berupa sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah
(sewa).
Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik
dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Bagi
dunia perbankan produk plus harus selalu diciptakan setiap waktu, sehingga
dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan
nasabah yang sudah ada sekarang ini.
c. Promosi
Promosi adalah sistem ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-nilai
kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau saran yang digunakan harus
sesuai dengan prinsip syariah.6 Menurut Indriyo Gitosudarmo promosi
merupakan kegiatan yang ditunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut. Adapun alat-alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan suatu
produk dapat dipilih beberapa cara, yaitu iklan, promosi, penjualan,
publisitasi, bauran promosi.
d. Bagi Hasil
Dalam dunia perbankan, bagi hasil (profit sharing) adalah merupakan suatu
sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana
(shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib).7
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank (mudharib) dengan
penyimpanan dana (sahibul maal), maupun antara bank dengan nasabah bank
penerima dana. Nisbah bagi hasil merupakan nisbah dimana para nasabah
mendapatkan hak atas laba yang disisikan kepada simpanan mereka simpanan
masing-masing digunakan oleh bank dengan menguntungkan. Jadi pengertian
8

bagi hasil adalah suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariah
dalam menentukan porsi yang di dapat masing-masing pihak.

e. Lokasi

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikannya produk perbankan


dan pusat pengendalian perbankan. Penentuan lokasi suatu cabang bank
merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak
dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan
dengan bank. Apabila lokasi yang dipilih tidak strategis maka akan
mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank.
Menurut Kasmir8 lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikannya
produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan.39 Penentuan lokasi
suatu cabang merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank
yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam
berurusan dengan baik.

1
Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press
2
Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non
Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah).
Tesis. PPs-UGM.
KESIMPULAN

1. Mengetahui perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah


Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah diantaranya meliputi
prinsip yang dianut oleh bank, orientasi bank, hubungan bank dengan nasabah,
dan penghimpunan serta penyaluran dana.
- Pada bank syariah melakukan investasi yang halal, sedangkan bank
konvensional melakukan investasi yang halal dan haram
- Bank syariah sistem bagi hasil jual beli dan sewa, sedangkan bank
konvensional memakai bunga
- Bank syariah orientasi pada profit dan falah oriented, sedangkan bank
konvensional hanya profit oriented
- Bank syariah dengan nasabah menjalin hubungan kemitraan, sedangkan
bank konvensional menjalin hubungan debitur-kreditur
- Bank syariah dalam penghimpunan serta penyaluran dana harus sesuai
dengan fatwa DPS, sedangkan bank konvensional tidak terdapat dewan
sejenis.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi umat non muslim


menggunakan tabungan bank syariah :
- Persepsi
- Produk penyaluran dana (financing) yang dikategorikan berupa prinsip
jual beli (Ba’i), prinsip sewa (Ijarah), prinsip bagi hasil pembiayaan
dengan akad pelengkap, produk penghimpun dana (funding) yang
dikategorikan berupa prinsip wadiah dan prinsip mudharabah, produk jasa
perbankan berupa sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa).
- Promosi, sistem ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-nilai
kejujuran dan menjauhi penipuan
- Bagi Hasil, nisbah dimana para nasabah mendapatkan hak atas laba yang
disisikan kepada simpanan mereka simpanan masing-masing digunakan
oleh bank dengan menguntungkan
- Lokasi Bank yang terletak daalam lokasi yang strategis sangat
memudahkan nasabah dalam berurusan dengan baik.
10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT Grasindo,


2007), hlm.62

Drs.Muhamad, M. Ag., Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMPYKPN,


2002, hlm 13.

Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press

Evi Yupitri Dan Raina Linda Sari. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Di
Medan; Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1, Desember 2012

Kasmir. S.E., M.M., Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.163

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),


hlm. 66.

Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non


Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY
Syariah). Tesis. PPs-UGM.

M.Sholahuddin, S.E., M.Si., Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta:


Muhammadiyah University Press, 2006, hlm 16.

Marlina Ayu Apriyantini. 2014. Faktor Yang Mempengaruhi Non Muslim


Menjadi Nasabah Bri Syariah Cabang Yos Sudarso Yogyakarta.
Yogyakarta;Universitas Negeri Yogyakarta

Muhammad, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, (Yogyakarta: UI


Press, 2000), cetakan ke-1, hlm.52

Muhammad Hadi Akbar Mutawalli. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang


Memengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Dalam Menggunakan Jasa Bank
Syariah Di Makassar. Makassar; Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 2, Edisi III (Jakarta: Erlangga,


2009),hlm. 4

Rifa'atul Machmudah. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah


Non Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah (Studi Pada Bank CIMB
Niaga Syariah Cabang Semarang). Semarang; Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang

1
Edy Suandi Hamid. (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press
2
Kurniati. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Muslim Dan Non
Muslim Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Di Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Yogyakarta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah).
Tesis. PPs-UGM.
Siti Sarah. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Non
Muslim Menjadi Nasabah Bank Bca Syariah. Jakarta; Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institute Banking Indonesia, Konsep,


Produk, Implementasi Operasional Bank Syari’ah, Jakarta: Karya Unipress,
2002, hlm 23-24

Anda mungkin juga menyukai