1
2
Penulis
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
4
5
tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi akan memiliki kualitas hidup yang baik, dan
keluarga mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa
meningkatkan kesejahteraan mereka (Rosni, 2017). Melalui Pemberdayaan
masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dengan menggali potensi
masyarakat yang ada (Widiastuti, 2018). Hal ini juga dapat mengurangi angka
pengagguran di indonesia.
5
6
6
7
Tabel 1.1 produk domestik regional bruto kabupaten gresik atas dasar harga
berlaku menurut lapangan usaha (juta rupiah), 2014-2016
7
8
industri salah satunya industri tekstil yang merupakan kebutuhan pokok. Oleh
karena itu, industri tekstil akan berpengaruh terhadap PDRB Kabupaten Gresik,
Karena apabila industri tekstil memberikan kontribusi yang tinggi terhadap PDRB
maka PDRB kabupaten Gresik akan meningkat. Sehingga untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat maka setiap daerah harus dapat memacu investasinya.
Jika investasi tinggi, maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga akan
tinggi (Sumanto, 2016). Industri tekstil akan terus mengalami pertumbuhan setiap
tahunnya, hal ini sebebkan industri tekstil masuk dalam kategori kebutuhan primer.
Secara garis besar kebutuhan terbagi atas 2 yakni kebutuhan sekunder dan
kebutuhan primer, Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus atau wajib
terpenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam hidupnya. Menurut ILO (Internasional Labour
Organization) pada tahun 2014 bahwa kebutuhan primer dalam fisik minim
masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat, baik
masyarakat kaya maupun masyarakat miskin. Kebutuhan sekunder adalah
kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan primer dan kebutuhan baru
terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Pakaian merupakan salah satu
kebutuhan sekunder yang wajib dipenuhi, hal ini merupakan peluang industri tekstil
untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini disebabkan semakin banyaknya
jumlah penduduk sehingga berbanding lurus jumlah kebutuhan. Kebutuhan
manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi
bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rochmwan, 2008). Maka dari itu
berbagai industri baru muncul untuk memenuhi keinginan masyarakat, industri-
industri kecil bermunculan muali dari industri pengolahan maupun industri jasa.
Tak hanya para pelaku industri besar, industri kecil pun ikut andil dalam memenuhi
pasar tektil. Namun hal ini membuat persaingan semakin ketat, pengembangan
harus dilakukan agar para pelaku industri kecil dapat survive.
Industri Kecil Menengah mempunyai peran penting terhadap pembangunan,
oleh karena itu harus mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat (Harini,
2018). Pengembangan IKM (Industri Kecil Menengah) mulai muncul di tengah arus
globalisasi dan tingginya persaingan yang mana IKM harus dapat menghadapi
8
9
9
10
sarung tenun yang ada di Kabupaten Gresik bisa terkenal di berbagai daerah.
Menurut data yang di peroleh dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
(DIKOPERINDAG) industri sarung tenun menjadi industri produk terbanyak. Dari
data tersebut menunjukkan bahwa industri sarung tenun merupakan UMKM
terbanyak yang ada di Kabupaten Gresik. Industri sarung tenun merupakan industri
yang bergerak dalam bidang pakaian tekstil sehingga banyak di minati oleh
masyarakat. Sehingga para pengusaha lebih banyak mendirikan usaha sarung tenun.
Dengan adanya UMKM sarung tenun maka akan menambah pendapatan bagi para
pengusaha, pengrajin dan masyarakat. Berikut data IKM yang mendominasi
dikabupaten gresik.
10
11
IKM besar 5
IKM menengah 35
IKM Kecil 17
Total 57
11
12
umat islam sarung tenun sudah menjadi pakaian untuk beribadah, sehingga para
produsen sarung masih bisa memproduksi sarung. Kabupaten Gresik juga memiliki
beragam keunikan untuk mengembangkan potensi industri sarung tenun tersebut.
Untuk pengembangan industri sarung tenun sebagai hasil kreativitas manusia,
sehingga suatu saat tidak tergantung pada alam tetapi dapat menciptakan kreasi
untuk menopang hidupnya (Firmansyah, 2015). Dengan adanya industri sarung
tenun maka akan menopang kehidupan masyarakat serta dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Industri kecil menengah juga berperan menyumbang
peningkatan pendapatan masyarakat yaitu dengan adanya pembuatan sarung tenun.
Sarung tenun merupakan kerajinan tradisional yang terdapat di berbagai daerah.
Sarung tenun dapat di jadikan untuk kegiatan usaha serta ikut berperan dalam
pengembangan ekonomi. Namun perlu adanya strategi yang tepat guna membuat
sarung tetap digemari masyarakat. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan
yang berkaitan dengan pelaksanaan, perencanaan dan edukasi dalam aktivitas kurun
waktu tertentu. Hal ini strategi yang baik terdapat koordinasi antara anggota kerja,
megidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat yang sesuai dengan
prinsip-prinsip efesien dalam pendanaan, serta memiliki cara untuk mencapai
tujuan secara efektif (Marlius et al, 2018). Strategi yang dilakukan dengan adanya
pengembangan industri sarung tenun akan mencapai suatu keberhasilan pada
capaian dalam kreativitas ilmu pengetahuan, inovasi dan kompetensi pelatihan
(Firmansyah, 2018). Prioritas strategi pengembangan industri sarung tenun di
Kabupaten Gresik didasarkan pada karakteristik kawasan sentra industri sehingga
perlu dilakukan identifikasi industri sarung tenun untuk menentukan sasaran
impelementasi strategi melalui kerjasama seluruh stakeholder dari unsur
pemerintah dan masyarakat (Rezeki, 2018).
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dapat dilakukan
strategi pada industri sarung tenun yang dapat menghasilkan suatu manfaat bagi
masyarakat (Prasetyadi et al, 2018). Jadi industri pengolahan sarung tenun tersebut
menjadi menarik untuk dilakukan agar perannya dalam perekonomian yang
dihadapkan pada isu ekonomi. Maka dari itu, dengan adanya masalah – masalah
yang dijelaskan diatas, untuk melestarikan warisan nenek moyang serta untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar industri sarung tenun di Kabupaten
12
13
13
14
bahan dari sumber daya lingkungan menjadi barang yang bermanfaat bagi manusia
(Hendro dalam Sutanta, 2010). Sehingga industri dianggap dapat meningkatkan
aktivitas ekonomi, produktivitas, dan peningkatan standar hidup (Kuncoro
Mudrajad, 2007)
1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 1-4
orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja
berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya
kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya.
2) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara.
3) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup
14
15
1. Industri ekstraktif, adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari
alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan,
peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri non ekstaktif, adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat
lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif, adalah industri yang produk utamanya berbentuk jasa
yang dijual kepada konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan,
transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
15
16
16
17
Strategi Perusahaan,
Struktur dan Persaingan
(Firm Strategy,Structure,
and Rivalry)
Sumber: Porter (1990) dalam penelitian Suhartini dan Evi Yuliawati (2013)
Dalam kajiannya Potter (1990) dalam penelitian Lestari Etty Puji (2010)
menjelaskan perlunya diagnosis terhadap potensi dan masalah pada industri.
Diagnosis yang dilakukan dengan memetakan empat faktor penentu daya saing
yakni :
1. faktor input yang terdiri dari kondisi geografis, sumber daya alam, sumber daya
manusia, infrastruktur fisik, infrastruktur adminstratif, dan infrastruktur inovasi
2. industri pendukung yang tersedia, seperti skim kredit, transportasi, kemasan, jasa
konsultasi untuk IKM
3. kondisi permintaan dan peluang permintaan yang ada dan perilaku permintaan
lokal.
4. kondisi persaingan, seperti hambatan masuk pelaku baru, strategi bersaing yang
dilakukan oleh pelaku yang telah ada .
Keempat faktor tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi kinerja dan
daya saing perusahaan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pada dasarnya adalah
upaya memperbaiki keempat faktor di atas untuk menciptakan strategi yang tepat.
Strategi pengembangan industri merupakan rencana menyeluruh dan terpadu
mengenai upaya-upaya suatu industri yang diperlukan untuk mengembangkan
17
18
usahanya dalam rangka mencapai tujuan industri secara efektif dan efisien. Strategi
pengembangan industri juga merupakan upaya mengantisipasi masalah-masalah
yang akan timbul di masa mendatang dan dapat memberikan arah kegiatan
operasional bagi pelaksanaan kegiatan industri. Strategi merupakan pengetahuan
untuk menformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Oleh karena itu
strategi dapat membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa
yang akan datang, sehingga memungkinkan organisasi untuk dapat mengantisipasi
kondisi yang selalu berubah. Selain itu, strategi juga menyediakan tujuan yang jelas
bagi masa depan industri (Rahmadhan, 2009). Sehingga strategi adalah suatu proses
industri untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan yang layak
antara sasaran dan sumberdaya perusahaan dengan peluang-peluang pasar yang
selalu berubah.
Dalam hal ini strategi akan membantu perusahaan untuk melihat peluang
dan ancaman di masa yang akan datang sehingga memungkinkan industri untuk
dapat mengantisipasi situasi dan kondisi yang ada (Nurmagribah, 2006). Strategi
manajemen merupakan perencanaan kinerja keseluruhan secara fungsional dalam
suatu keputusan manajemen strategi perusahaan. Strategi manajemen meliputi
strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan
strategi secara makro seperti: strategi manajemen, strategi investasi, strategi
akuisisi, strategi bisnis.
Berdasarkan prinsip (Rangkuti, 2013) strategi dikelompokkan tiga tipe yaitu
strategi manajemen, strategi investasi, strategi bisnis sebagai berikut:
a) Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
b) Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya,
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau
berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
18
19
Pemerintah:
Regulasi, Layanan,
Koordinasi
Masyarakat:
Perusahaan: partisipasi,
laba, SDM, pemberdayaan,
Investasi, pasar kepemilikan
c. Pengembangan industri
Pengembangan industri adalah suatu potensi pertumbuhan yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui penyebaran
penduduk, meningkatkan kesempatan kerja dan produktivitas. Tujuan
19
20
Apabila bahan baku mudah di dapat maka industri dapat berjalan dengan
baik, tetapi apabila bahan baku dalam produksi sulit di peroleh maka dapat
menghambat suatu proses produksi. Sumber daya alam mempengaruhi faktor
keberhasilan dalam suatu industri, yang mana sumber daya alam terkait bahan baku
diperlukan dalam proses produksi.
b) Sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah salah satu sumber daya produksi, serta salah
satu faktor yang berpengaruh dalam perkembangan industri. Sumber daya manusia
merupakan suatu perencanaan, pengorganisian, pengarahan dan pengawasan
20
21
Oleh karena itu, sumber daya manusia tergolong dalam tenaga kerja yang
mana tenaga kerja merupakan unsur penting dalam mengembangkan industri.
Dengan adanya sumber daya manusia kegiatan produksi dapat dilaksanakan melalui
hubungan antara tenaga kerja manusia dan faktor produksi lain, seperti mesin,
peralatan produksi, bahan baku dan lain-lain yang dapat membantu dalam proses
produksi (Suyadi, 2007). Pentingnya sumber daya manusia mempunyai dampak
yang besar terhadap efektivitas industri di banding dengan sumber daya yang lain.
Apabila sumber daya manusia dikelola akan menentukan kesuksesan industri di
masa mendatang. Sebaliknya, jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik
maka efektivitas tidak akan tercapai. Perencanaan kepegawaian merupakan rencana
sumber daya manusia keseluruhan. Perencanaan kepegawaian memperkirakan
permintaan tehadap pegawai masa depan, baik dalam kuantitas maupun
kualitasnya, membandingkan antara permintaan yang diharapkan dengan tenaga
kerja saat ini, serta menentukan kekurangan dan kelebihan jumlah pegawai
berdasarkan tujuan.
21
22
agar tenaga kerja dapat memberikan kontribusi yang optimum dalam pekerjaan
tersebut. sehingga sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling
penting bagi industri. Sumber daya manusia berawal dari kebutuhan sumber daya
manusia dan permintaan. Peran sumber daya manusia adalah menekankan bahwa
orang-orang dalam industri merupakan sumber daya yang penting dan investasi
senakin besar. Agar sumber daya manusia dapat berperan strategis maka harus
fokus pada implikasi sumber daya manusia jangka panjang. Bagaimana
kependudukan tenaga kerja dan kekurangan tenaga kerja akan mempengaruhi
industri dan cara apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Diperlukan peran pemerintah dan pemilik dalam meningkatkan industri dapat
dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada para pekerja agar
dapat mengembangkan motif, kualitas produk, desain produk dan keunggulan dari
industri tersebut.
c) Permodalan
Dalam mengembangkan industri memerlukan modal, baik menggunakan
modal sendiri maupun modal pinjaman. Modal sendiri tidak akan dapat mencukupi
dalam mengembangkan industri karena kebutuhan modal keseluruhan akan
digunakan untuk mengoperasikan suatu industri. Sehingga diperlukan modal
pinjaman yang berasal dari Bank atau bantuan dari pemerintah. Modal merupakan
salah satu faktor produksi yang penting untuk melakukan keberhasilan suatu
industri. Hal ini, modal merupakan faktor produksi untuk pengadaan faktor
produksi seperti tanah, bahan baku dan mesin. Kemudian apabila tidak ada modal
maka tidak dapat membeli mesin, tenaga kerja dan teknologi lain. Modal adalah
sumber kekayaan yang dimiliki oleh industri yang dapat menghasilkan keuntungan
pada waktu yang akan datang. Oleh karena itu, modal dalam suatu industri
digunakan untuk persediaan bahan, dan peralatan. (Puspitasari, 2015).
Penanaman modal di industri untuk memperoleh nilai tambah sebesar-
besarnya atas pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan daya saing Industri.
Dalam mengembangkan industri diperlukan modal atau uang yang cukup besar
untuk meningkatkan industri tersebut. Sehingga permodalan dapat menjunjukkan
keberhasilan di industri. Permodalan tersebut dapat diperoleh dari pinjaman dari
bank, uang sendiri atau yang lain. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam industri
22
23
23
24
e) Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bentuk masukan bahan baku dan menjadi keluaran produk. Teknologi
merupakan komponen yang penting dalam menunjang terjadinya pengembangan
suatu industri. Dalam hal ini, teknologi secara keseluruhan adalah sarana untuk
menyediakan barang yang diperlukan untuk proses produksi. Perubahan teknologi
dapat membantu industri untuk menyediakan produk yang lebih baik atau
menghasilkan produk yang lebih efisien (Suyana, 2013). Tingkat teknologi dalam
sebuah industri menentukan produk dan jasa apa yang dihasilkan, peralatan apa
yang akan digunakan dan bagaimana operasi akan di kelola. Perubahan teknologi
akan mengubah cara kerja industri dan akan memunculkan stakeholder yang baru.
Karena pertumbuhan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya manusia
untuk mampu mengimbangi kekuatan dan penguasaan teknologi melalui
kemampuan dan keterampilan yang kompetitif
24
25
25
26
1) Pendapatan
Menurut Sukirno (2006) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatan usaha akan memperoleh
pendapatan berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang
dikurangi biaya yang telah dikeluarkan. Pangandaheng (2012) menyatakan
pendapatan merupakan penerimaan yang dikurangi dengan biaya–biaya yang
dikeluarkan. Pendapatan seseorang pada dasarnya tergantung dari pekerjaan
dibidang jasa atau produksi, serta waktu jam kerja yang dicurahkan, tingkat
pendapatan perjam yang diterima.
26
27
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari
hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu
bulan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan
pendapatan orang-perorangan yang meningkat maka kesejahteraan pun akan
meningkat maka mempunyai kesempatan untuk berkontribusi pada jaminan
sosialnya (Subianto, 2010). Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria
maju tidaknya suatu daerah. Bila pendapatan suatu masyarakat rendah, maka
kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah. Demikian juga bila
pendapatan masyarakat tinggi, maka tingkat kesejahteraan juga tinggi.
2) Taraf dan pola konsumsi
Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kebutuhan
demi menjaga kelangsungan hidup. Semakin besar pendapatan seseorang maka
akan semakin besar pula pengeluaran konsumsi. Pola konsumsi merupakan
susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata
perorang per hari, yang umum dikonsumsi masyarakat dalam jangka waktu
tertentu. (Nababan, 2013). Perbandingan besarnya pengeluaran konsumsi
terhadap tambahan pendapatan adalah hasrat marjinal untuk berkonsumsi. Pola
konsumsi yang dialami masyarakat bahwa semakin besar pendapatan maka
akan semakin besar pula jumlah pengeluaran konsumsinya.
Penduduk miskin adalah penduduk yang pendapatannya atau pengeluaran
lebih kecil dari pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup secara layak di
wilayah tempat tinggalnya. Kebutuhan hidup layak sebagai suatu junlah uang
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi seperti perumahan, pakaian,
pendidikan dan kesehatan. Berkurangnya penduduk miskin menggambarkan
bahwa tingkat pendapatan penduduk meningkat, sedangkan meningkatnya
jumlah penduduk yang miskin menggambarkan bahwa tingkat pendapatan
penduduk menurun. Oleh karena itu, jumlah penduduk miskin merupakan
indikator yang baik untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan keluarga
dalam mengelola penerimaan atau pendapatannya.
Aspek dalam mengukur tingkat kesejahteraan adalah dengan pola
pendapatan ke kelompok lain dalam masyarakat. Indikator kesejahteraan dapat
27
28
28
29
29
30
ini. Hal ini disebabkan karena pengrajin merasa telah mampu menghasilkan produk
yang berkualitas.
30
31
3. Puspitasari Strategi Pengembangan Industri Strategi produksi industri kecil lanting bahan baku yang digunakan melalui
(2015) Kecil Lanting Dikabupaten pemasok bahan baku, Kemudian SDM tidak berjalan lancar. Strategi
Kebumen pemasaran dilakukan dengan peningkatan pesanan diwaktu tertentu dengan
menunjukkan ciri khas produk sedangkan strategi permodalan yang
dilakukan yaitu modal awal berasal dari modal sendiri.
4. Hartono Analisis Tingkat Kesejahteraan Strategi peningkatan kesejahteraan adalah faktor yang berpengaruh
(2010) Keluarga Pembudidaya ikan dan non terhadap pendapatan keluarga. Sehingga Kepala Keluarga dan istri tidak
pembudidaya ikan di kabupaten signifikan antara kelompok keluarga pembudidaya ikan dan kelompok
Bogor keluarga non pembudidaya.
Sumber: (Rosni, 2012; Widyawan, 2016; Puspitasari, 2015; Hartono, 2010)
31
32
Pengembangan
Industri
Manfaat Kendala
1. Persaingan usaha
Kesejahteraan Masyarakat 2. Kurangnya
keterampilan dan
keahlian
3. Modal
4. Kesulitan bahan baku
1. Pendapatan
3. Pendidikan
1. Sumber Daya
Manusia
2. Produksi dan
pengolahan
3. Teknologi
4. Permodalan
5. Pemasaran
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
32
33
33
34
BAB II
METODE PENELITIAN
34
35
35
36
36
37
37
38
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat semua
data yang didapat sesuai dengan kondisi yang ada. Teknik wawancara juga
digunakan terhadap responden yang berasal dari Kepala Desa, diskoperindag,
pemilik industri sarung tenun dan pekerja industri sarung tenun.
2. Reduksi data
Apabila data sudah dikumpulkan, peneliti akan memilih data yang sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan dengan kegiatan penyederhanaan, memilih
data yang penting dan berkaitan dengan permasalahan yang ada sesuai dengan
hasil penelitian di lapangan dalam bentuk uraian untuk dijadikan narasi.
1. Reduksi data untuk strategi pengembangan sentra industri sarung tenun
Dalam penelitian ini akan mengumpulkan data terlebih dahulu dari Kepala
Desa dan pengusaha industri sarung tenun, kemudian peneliti akan
memilih data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dengan
strategi pengembangan sentra industri sarung tenun yang dibutuhkan
seperti:
a. Sumber daya manusia adalah berkaitan dengan tenaga kerja dalam hal ini
orag yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang dan
jasa guna memenuhi kebutuhan. Variabel SDM dalam penelitian ini
adalah jumlah tenaga kerja dan usia.
b. Permodalan adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasional
industri dalam proses produksi. Variabel permodalan, yaitu: sumber
modal dan penggunaan modal
c. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan dengan menciptakan,
menawarkan dan menukarkan produk yang mempunyai nilai komoditas.
variabel yang digunakan adalah harga, promosi dan daerah pemasaran.
d. Produksi dan pengolahan adalah suatu proses industri yang berkaitan
dengan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Variabel yang
digunakan adalah kualitas bahan baku, harga bahan baku dan asal bahan
baku
38
39
39
40
40
41
BAB III
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya, ibu
kota Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Gresik yaitu
Kecamatan Gresik berada 20 km sebelah utara Kota Surabaya. Kabupaten
Gresik terbagi dalam 18 kecamatan dan terdiri dari 330 desa dan 26 kelurahan.
Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113°
Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 2 sampai 12 meter di atas permukaan air laut. Sebagian
wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai. Jenis tanah di
wilayah Kabupaten Gresik sebagian besar merupakan tanah kapur yang relatif
tandus. Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
potensi industri sarung tenun terbesar di Jawa Timur. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah industri sarung tenun yang ada di Kabupaten Gresik. Pada tahun 2017
terdapat 23 jumlah industri sarung tenun yang ada di setiap daerah di Kabupaten
Gresik. (Sumber: Diskoperindag, 2017)
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Wedani. Secara administratif
Desa Wedani terletak di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Provinsi Jawa
Timur. Letak geografis Desa Wedani termasuk dalam kategori wilayah yang
mempunyai pertanian sebagian besar terdiri dari dataran rendah. Desa ini
mempunyai luas wilayah luas administrasi 374.555 Ha. Pola pembangunan
lahan di Desa Wedani lebih didominasi oleh kegiatan pertanian pangan yaitu
palawija (padi, jagung) dan Kegiatan Perikanan (Ikan Bandeng, Vanami,
Tawes, Ikan Mas dan Lele) dengan sistem sawah atau tambak tadah Hujan.
Desa Wedani terletak di Kecamatan Cerme di Kabupaten Gresik memiliki
luas administrasi 374.555 Ha, terdiri dari 2 (Dua) dusun yaitu Dusun Wedani dan
Dusun Tempel, batas – batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Padeg
b. Sebelah Timur : Kambingan
41
42
42
43
Berikut ini akan disajikan Susunan Perangkat Desa Wedani pada tabel 1
4. Kondisi Pendidikan
43
44
petani (36,2%), buruh tani (4,8%), dan peternak (1,4%). Sedangkan untuk
(25,0%), pedagang (5,5%), tukang jahit (1,1%). Tukang (7,8%), Montir (0,8%),
44
45
penduduk Desa Wedani bekerja di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa
45
46
46
47
lalu pada era 90.an banyak terjadi PHK masal. Beberapa orang tersebut yang
kecubung, berinisiatif membuat sarung tenun dari ATBM (Alat Tenun Bukan
sarung tenun. Setelah mereka semua berhasil membuat sarung tenun mereka
memecah diri sendiri- sendiri untuk menjadi juragan sarung tenun. Masyarakat
wedani yang melihat bahwa tren sarung tenun yang bagus bahkan ada yang
tenun. Namun semakin banyaknya pemilik usaha sarung tenun membuat timbul
masalah bagi para pemilik (juragan) usaha arung tenun, mereka kebingungan
sampai harus mencari pengrajin dari daerah lain. Masalah tidak hanya sampai
disitu mahalnya harga beli untuk benang tetapi harga jual mereka tetap makin
mempersulit pemilik usaha. Ditambah lagi sistem penjual mereka yang tidak
mendapatkan uang mereka setelah sarung tenun laku). Alhasil bagi pemilik
usaha yang bermodal besar dapat survive tetapi bagi mereka yang bermodal
47
48
kecil harus gulung tikar. Hal itu mendorong salah satu juragan/pemilik sarung
TELKOM bunganya rendah dan pinjaman bisa mencapai 200 Juta, satu persatu
ikut meminjam modal ke pihk TELKOM. Pada Tahun 2017 berdasarkan Data
dari Kantor Desa Wedani tercatat jumlah juragan sarung tenun di Desa wedani
berjumlah 57 pengrajin yang terdiri dari 8,8% IKM besar, 61,4 IKM menengah,
IKM besar 5
8,8%
IKM menengah 35
61,4%
IKM Kecil 17
29,8%
Total 57
melakukan sistem stok yaitu menjual sraung tenun dengan jumlah banyak pada
waktu-waktu tertu antara lain hari raya idul fitri, ramadhan dan musim haji.
sarung tenun dari desa wedani memiliki kelebihan antara lain : murah, warna
tidak mudah luntur dan warnanya bagus. Dari segi bahan baku sarung tenun
desa wedani terbuat dari, sutra, manres dan kombinasi sutra manres. IKM
putus sekolah, ibu rumah tangga, serta Bapak-bapak yang tidak bisa kerja jauh.
48
49
Akan tetapi upah yang mereka dapat tidak begitu besar yaitu Rp 45.000 - Rp
50.000 per lembar sarung tenun. Biasanya dalam satu minggu para pengrajin
Deskripsi Informan
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari para informan dan responden
yang sudah dipilih sesuai dengan pertimbangan yang ada melalui wawancara, dimana
orang informan yang terdiri dari 5 orang sebagai informan biasa yang tidak terlibat
secara langsung, dan 7 orang sebagai responden yaitu informan yang terlibat secara
Dalam penelitian ini informan yang dipilih adalah masyarakat Desa Bendosari,
masyarakat yang merasakan dampak dari adanya Program Desa Mandiri Energi (DME)
Berbasis Biogas ini. Untuk informan yang dipilih adalah kepala desa Bendosari, dan
ketua pelaksana teknis Program Desa Mandiri Energi (DME) Berbasis Biogas, serta
masyarakat desa Bendosari yang dianggap merasakan dampak dari adanya Program
Desa Mandiri Energi (DME) Berbasis Biogas ini. Kepala Desa Bendosari dipilih sebagai
mengetahui dan memahami kondisi, serta karakteristik wilayah dan masyarakat Desa
Bendosari. Sementara itu ketua pelaksana teknis Program Desa Mandiri Energi (DME)
pelaksana teknis mengetahui dan memahami Program Desa Mandiri Energi (DME)
49
50
Berbasis Biogas ini. Data informan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan
disajikan dalam bentuk narasi. Data infroman menjadi hal yang sangat penting dalam
Informan pertama dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Bendosari yaitu Bapak
M. Khoirun S.E. Beliau sudah menjadi Kepala Desa Bendosari sejak tahun 2007 sampai
sekarang, dan masih satu setengah tahun masa jabatannya. Beliau sudah menjabat
sebagai kepala desa dalam 2 peiode terakhir yaitu pada tahun 2007-2013, dan tahun
2013-2019. Beliau berusia 43 tahun. Kode yang diberikan pada informan pertama,
yaitu INF/01-W/MK/04-01-18.
Informan kedua dalam penelitian ini adalah ketua Pelaksana Teknis Program Desa
Mandiri Energi (DME) Berbasis Biogas sekaligus Ketua LPMD yaitu Bapak Arintoko.
Beliau sekarang berusia 45 tahun. Beliau sudah menjabat sebagai Ketua LPMD sejak
tahun 2007 sampai sekarang. Beliau sudah menjabat sebagai ketua LPMD dalam 2
peiode terakhir yaitu pada tahun 2007-2013, dan tahun 2013-2019. Selain itu beliau
juga ditunjuk sebagai ketua Pelaksana Teknis Program Desa Mandiri Energi (DME)
Berbasis Biogas pada tahun 2013. Kode yang diberikan pada informan kedua, yaitu
INF/02-W/AR/05-01-18.
Informan atau responden ketiga dalam penelitian ini adalah Bapak Suwignyo.
Sekarang beliau berusia 48 tahun, dan tinggal di Desa Bendosari Kecamatan Pujon
bersama istrinya; anak pertama bersama suami dan cucunya; dan anak keduanya
yang sekarang kelas 3 SMK dan akan memasuki Perguruan Tinggi. Pendidikan terakhir
yang ditempuh Bapak Suwignyo adalah SMA. Pekerjaan utama beliau sama seperti
masyarakat Desa Bendosari pada umumnya yaitu petani dan peternak. Beliau sudah
50
51
menggunakan biogas sejak tahun 2013. Kode yang diberikan pada informan atau
Informan atau responden keempat dalam penelitian ini adalah Bapak Sutiyono.
Beliau bertempat tinggal di Dusun Cukal Rt.02/Rw.02. Beliau sudah berusia 53 tahun,
dan tinggal bersama istrinya. Pendidikan terakhir yang ditempuh Bapak Sutiyono
adalah SD. Sehari-hari beliau bekerja sebagai petani dan peternak. Disamping itu juga
beliau merupakan salah satu tukang yang membangun biogas. Beliau sudah
menggunakan biogas sejak tahun 2009. Kode yang diberikan pada informan atau
Informan atau responden kelima dalam penelitian ini adalah Ibu Ida Indri Yani
berusia 33 tahun, dan tinggal bersama suami; kedua anaknya, serta kedua
orangtuanya. Pendidikan terakhir yang ditempuh ibu ida adalah SMP. Sehari-hari
beliau bekerja sebagai ibu rumah tangga. Beliau sudah menggunakan biogas sejak
tahun 2013. Kode yang diberikan pada informan atau responden kelima, yaitu
RSP/05-W/ID/15-01-18.
Informan atau responden keenam dalam penelitian ini adalah Sriwati (Buang).
tahun, dan tinggal bersama suami dan kedua anaknya (sulung SMP kelas 2 dan
bungsu masih berusia 2 tahun). Pendidikan terakhir yang ditempuh ibu sriwati adalah
SMP. Sehari-hari beliau bekerja sebagai ibu rumah tangga. Beliau sudah
menggunakan biogas sejak tahun 2013. Kode yang diberikan pada informan atau
Informan atau responden ketujuh dalam penelitian ini adalah Febri Sulistiowati
51
52
tahun, serta tinggal bersama suami, kedua anaknya, dan bapaknya. Pendidikan
terakhir yang ditempuh ibu febri adalah SMP. Sehari-hari beliau bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan terkadang membantu suaminya untuk bertani. Beliau sudah
menggunakan biogas sejak tahun 2013. Kode yang diberikan pada informan atau
Informan kedelapan dalam penelitian ini adalah Ibu Nuryapeni. Beliau tinggal di
Dusun Dadapan Kulon Rt.06/Rw.04. Beliau berusia 30 tahun. Pendidikan terakhir yang
ditempuh ibu Nuryapeni adalah Perguruan Tinggi. Sehari-hari beliau bekerja sebagai
ibu rumah tangga dan sebagai guru PAUD. Letak rumah beliau adalah di depan
selokan/got yang menjadi pembuangan kotoran ternak sapi perah. Kode yang
Informan kesembilan dalam penelitian ini adalah Ibu Selvi Rahmawati Lestari.
Sekarang beliau berusia 27 tahun, dan tinggal di Desa Bendosari Kecamatan Pujon
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagai guru PAUD. Kode yang diberikan pada
Informan kesepuluh dalam penelitian ini adalah Ibu Laila. Beliau tinggal di Dusun
Cukal Rt.05/Rw.01. Beliau berusia 27 tahun. Pendidikan terakhir yang ditempuh ibu
Laila adalah SMA. Beliau bekerja di taman wisata pinus bendosari. Kode yang
Informan atau responden kesebelas dalam penelitian ini adalah Ibu Siti Fatimah
istri dari Bapak Wintoko. Sekarang beliau berusia 37 tahun. Beliau tinggal di Dusun
Dadapan Kulon Rt. 03/Rw. 04, serta tinggal bersama suami, dan kedua anaknya (anak
yang pertama kelas 3 SMP, dan anak yang kedua kelas 2 SD). Pendidikan terakhir yang
ditempuh ibu Siti Fatimah adalah SMA. Sehari-hari beliau bekerja sebagai ibu rumah
52
53
tangga. Beliau sudah menggunakan biogas sejak tahun 2010. Kode yang diberikan
Informan atau responden keduabelas dalam penelitian ini adalah Ibu Ika Puspita
(Kusairi). Beliau tinggal di Dusun Cukal Rt.03/Rw.01. Beliau sudah berusia 25 tahun,
dan tinggal orang tuanya (bapak dan ibu). Pendidikan terakhir yang ditempuh Ibu Ika
adalah SMA. Sehari-hari beliau bekerja di tempat wisata di Taman Pinus Bendosari,
dan sebagai Kader TB. Kode yang diberikan pada informan atau responden
53
54
A. Deskripsi Data
Kesejahteraan Masyarakat
ada di Desa Wedani , Kecamatan Cerme Kabupten Gresik. Namun Dampak ini
instrumen yang telah dibuat yaitu berupa angket kepada para informan, yang
sudah mencukupi jika dibantu suami, dari segi pendidikan dapat terpenuhi akan
tetap responden belum memiliki anak, Namun dari segi pengeluaran lebih besar
54
55
dari dan segi taraf konsumsi dan pola konsumsi tidak menunjukan peningkatan.
“Dari segi pendapatan insha allah cukup namun, tapi lek gak di bantu wong
lanang ya gak cukup mbak, dari segi pendidikan mampu untuk menyekolahkan
anak tetapi masih belum memiliki anak, dari segi taraf dan pola konsumsi gak
ngitung mbak uakeh tergantung bojoku, kualitas makanan tetep ae tahu tempe
dari segi sandang tetep ae”
(RSP/03-W/SW/06-01-18)
sampai jenjang SMK, Namun dari segi pengeluaran hanya sebesar RP 300.000
/bulan dan segi taraf konsumsi dan pola konsumsi tidak menunjukan
tetap dan kurang, dari segi pendidikan responden tidak mampu menyekolahkan
anak, dari segi pengeluaran terlalu banyak tidak menghitung dan segi taraf
konsumsi dan pola konsumsi tidak menunjukan peningkatan tetap saja. Seperti
“ Dari segi pendapatan gak oleh peningkatan opo-opo, sak jane ya cukup-
cukup gak cukup iya kurang ae dari segi pengeluaran uakeh sak wulan iku
gak ngitung, dari segi pendidikan gak mampu nak iku mau putu umur tujuh
taun, dari segi taraf dan pola konsumsi tetep ae tahu, tempe, endok gak onok
peningkatan opo-opo”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
55
56
mempunyai anak untuk disekolahkan, dari segi pengeluaran terlalu banyak tidak
menghitung dan segi taraf dan pola konsumsi pada responden menunjukkan ada
“ Dari segi pendapatan sak jane ya belum,tetapi iya lumayan timbang gak
onok seng ngekeki dari segi pengeluaran wes sampean kira-kira ae dewe,
dari segi pendidikan gak duwe anak mbak, dari segi taraf dan pola konsumsi
iya”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
responden tidak dapat menyekolahkan anak hanya dari hasil sarung tenun, dari
segi pengeluaran terlalu banyak tidak menghitung dan segi taraf dan pola
konsumsi pada responden sedang sedang saja. Seperti yang disampaikan oleh
“ Dari segi pendapatan iya kurang nak worok kebutuhane, kebutuhane akeh
ya gak cukup, iya wes iki nak di terima ae, opo anane dari segi pengeluaran
gak ngitung nak satu bulan, iya buwuhan, ya sembarang dinga kadang ya
nang sawah, dari segi pendidikan gak nak, anaku gak onok seng kuliah saiki
kuliah sitok seng tuwa gak oleh teko tenun tok nak gawe kebutuhan kurang,
ibu iki wes tua gak kuliah anake ibu wes dadi wong kabeh aranane ibu iki
nyambut gawe timbang nganggur, dari segi taraf dan pola konsumsi iya iku
nak sedang-sedang saja”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
56
57
bisa menyekolahkan anak sampai jenjang SMK kelas 2, dari segi pengeluaran
terlalu banyak tidak menghitung dan segi taraf dan pola konsumsi pada
sebagai berikut:
“ Dari segi pendapatan menurun ae gak oleh akeh, podo ae, dari segi
pengeluaran oleh lima ngatus ngono ae, dari segi pendidikan bismillah isok
ae, dari segi taraf, onok ae umur enam belas kelas loro SMA, dan pola
konsumsi tetep ae”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
responden bisa menyekolahkan anak kelas 1 SD, dari segi pengeluaran sebesar
Rp 400.000/bulan dan segi taraf dan pola konsumsi pada responden kadang
berikut:
“ Dari segi peningkatan pendapatan gak ada, kalo rumah tangga tok ae,
masak-masak iya wes cukup engko lek kurang nggarai kurang ae, dari segi
pengeluaran empat ratus oleh dua ae mbak, dari segi pendidikan anakku mau
kelas setunggal, dari segi taraf dan pola konsumsi kadang meningkat kadang
ya gak kadang, mangan enak kadang ya mangan gak enak”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
57
58
2.000.000/bulan dan segi taraf dan pola konsumsi pada responden kadang
8 sebagai berikut:
“ Dari segi pendapatan cuku, gak ada wong ibu rumah tangga, dari segi
pengeluaran satu bulan ya gak tau, satu minggu lima ratus tergantung
pembeliannya, dari segi pendidikan ada sekolah kelas dua SMK, dari segi
taraf dan pola konsumsi insha allah tergantung kesehatan awake”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
2.000.000/bulan dan segi taraf dan pola konsumsi pada responden kadang
“ Dari segi pendapatan cukup ae nak di gawe sekedar bantu-bantu tuku iwak,
jajane anak ya putu ngono ae nak lek gawe tuku motor ya gak cukup nak, ya
sekedar bantu ekonomi suami, dari segi pengeluaran uakeh nak paling rong
juta gawe belanja gawe mangan ngono ae mbak, dari segi pendidikan mampu
sampai SMA ae nak gak isok nguliahno, dari segi taraf dan pola konsumsi di
lihat situasinya nak lek situasi oleh rejeki akeh meningkat iwak daging, iwak
petek. Lek gak oleh rejeki ya tahu tempe ngono ae nak worok olehe nyambut
gawe ndang lek oleh titik gawe daging lak ya ngerut babok”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
58
59
100.000/bulan karena ikut anak dan segi taraf dan pola konsumsi pada
responden makan tahu tempe kadang-kadang bikan bandeng presto karena sudah
“ Dari segi pendapatan iya wes nenun ae cukup, dari segi pengeluaran satu
seratus ribu melu anak ae nak, dari segi pendidikan iya gak duwe nak dari
segi taraf dan pola konsumsi iya gak nak daging ya gak tedas tahu, tempe ae
arang-arang bandeng ngono ae mangan iwak daging ya gak tedas nak gak
onok untune”.
(RSP/06-W/SW/16-01-18)
Perekonomian Masyarakat
59
60
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Astutik
Umur : 33 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : Iya bias
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : 91
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : 250 pendapatan
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : Meningkat
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : Insha allah cukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : gak ngitung mbak uakeh tergantung tergantung bojoku
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : tetep ae
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : tetep ae tahu tempe
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
60
61
N : mampu
Z : Apakah pendapatan tentang upah yang diterima sudah sesuai?
N : Iya, tapi lek gak di bantu wong lanang ya gak cukup mbak
Z : Berapa jumlah sarung tenun yang dihasilkan dalam satu minggu?
N :5
Z : Bagaimana perekonomian sebelum dan sesudah adanya industri sarung tenun?
N : Iya bisa tercukupi mbak
Z : Bagaimana jika tidak ada industri sarung tenun?
N : Iya gak punya uang toh
Z : Apakah ada anak dalam anggota keluarga yang berumur 5-15 tahun dalam
keluarga bersekolah (jika memiliki anak umur 5-15 tahun)
N : Gak ada
Z : Apakah bisa menyisihkan pendapatan untuk di tabung?
N : gak bias
Z : Berapa upah yang diterima dalam satu bulan buk?
N : lima peng papat oleh sak juta
Z :Apa saja kendala yang dihadapi dalam membuat sarung tenun?
N : pedot, ruwet, jerumbet, capek
Z : Apa harapan ibu untuk industri sarung tenun kedepannya?
N : semakin naju, semakin rame, biar gajinya semakin banyak
Z Sudah buk, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
61
62
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Muifah
Umur : 39 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas Negeri
Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi saya
tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Apakah ibu
bersedia untuk saya wawancarai?
N : Iya
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : 96
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : kadang telu ya kadang papat
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : tidak
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : cukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : pokoke empat minggu telu ngatus ngono mbak
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan kebutuhan
sandang?
N : tidak
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : gak
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
62
63
63
64
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Gina
Umur : 55 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : Iya sanggup
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : ket cilik ket ibu sampai sak meneh
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : iya sak minggu oleh telu
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : gak oleh peningkatan opo-opo
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : sak jane ya cukup-cukup gak cukup iya kurang ae
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : uakeh sak wulan iku gak ngitung
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : tetep ae
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : tetep ae tahu, tempe, emdok gak onok peningkatan opo-opo
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
64
65
65
66
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Kholifatun
Umur : 34 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian
skripsi saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik. Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : Insha allah bias
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : lulus sekolah 2002
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : ohh sama mak iku seratus lima puluh sampai dua ratus
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : iya lumayan timbang gak onok seng ngekeki
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : scukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : wes sampean kira-kira ae dewe
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N :iya
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : iya
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
66
67
67
68
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Rupiatun
Umur : 60 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : bias
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : wes suwe ket isok nyambut gawe ngono loh antarane ya umur sembilan belas
tahun
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : sak minggune rong ngatus, kadang ya satus skeet
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : iya nak, luwung gawe belonjo
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : iya kurang nak worok kebutuhane, kebutuhane akeh ya gak cukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : gak ngitung nak satu bulan, iya buwuhan, ya sembarang dinga kadang ya nang
sawah
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N :iya iku nak kebutuhane tani ya kadang kurang
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
68
69
69
70
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Aminah
Umur : 40 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : bias
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : wes suwe nak dua puluh tahunan
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : sak minggue oleh sarung telu
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : menurun ae gak oleh akeh
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : wes cukup ae
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : oleh lima ngatus ngono ae
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : kebutuhan iku onok ae
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : tetep ae
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
70
71
N : bismillah isok ae
Z : Apakah pendapatan tentang upah yang diterima sudah sesuai?
N : podo ae
Z : Berapa jumlah sarung tenun yang dihasilkan dalam satu minggu?
N : lima ngono ae kadang papat
Z : Bagaimana perekonomian sebelum dan sesudah adanya industri sarung tenun?
N : kurang ae nak
Z : Bagaimana jika tidak ada industri sarung tenun?
N : nganggur nak nang sawah ae
Z : Apakah ada anak dalam anggota keluarga yang berumur 5-15 tahun dalam
keluarga bersekolah (jika memiliki anak umur 5-15 tahun)
N : onok ae umur enam belas kelas loro SMA
Z : Apakah bisa menyisihkan pendapatan untuk di tabung?
N : gak pernah nabung
Z : Berapa upah yang diterima dalam satu bulan buk?
N : wes wolu ngatus ae
Z :Apa saja kendala yang dihadapi dalam membuat sarung tenun?
N : gak onok
Z : Apa harapan ibu untuk industri sarung tenun kedepannya?
N : semakin maju
Z Sudah buk, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
71
72
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Karsini
Umur : 37 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : iya bisa mbak
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : iya anu mbak kira-kira lima las tahun
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : satu minggu kadang-kadang ya oleh enam
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : gak ada
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : rumah tangga tok ae, masak-masak iya wes cukup engko lek kurang nggarai
kurang ae
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : empat ratus oleh dua ae mbak
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : kadang meningkat kadang ya gak
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : kadang mangan enak kadang ya mangan gak enak
72
73
73
74
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Mama
Umur : 76 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian
skripsi saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik. Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : iya bisa mbak
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : sejak Sembilan satu
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : satu minggu dapat seratus lima puluh
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : gak ada wong ibu rumah tangga
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : cukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : satu bulan ya gak tau, satu minggu lima ratus tergantung pembeliannya
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : iya insha allah
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
N : insha allah tergantung kesehatan awake
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
74
75
N : mampu
Z : Apakah pendapatan tentang upah yang diterima sudah sesuai?
N : sesuai
Z : Berapa jumlah sarung tenun yang dihasilkan dalam satu minggu?
N : satu minggu dapat tiga
Z : Bagaimana perekonomian sebelum dan sesudah adanya industri sarung tenun?
N : sepi
Z : Bagaimana jika tidak ada industri sarung tenun?
N : iya gigit jari lha iki seng bantu perekonomian jare
Z : Apakah ada anak dalam anggota keluarga yang berumur 5-15 tahun dalam
keluarga bersekolah (jika memiliki anak umur 5-15 tahun)
N : ada sekolah kelas dua SMK
Z : Apakah bisa menyisihkan pendapatan untuk di tabung?
N : iya nabung serratus
Z : Berapa upah yang diterima dalam satu bulan buk?
N : satu bulan ya kadang ya empat tergantung pekerjaan rumahe mbak
Z :Apa saja kendala yang dihadapi dalam membuat sarung tenun?
N : benange pedot, iya cepek lho nak wong kerja jare
Z : Apa harapan ibu untuk industri sarung tenun kedepannya?
N : semoga tambah meningkat pendapatane meningkat
Z Sudah buk, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
75
76
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Astutik
Umur : 50 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : Iya bisa
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : lima las tahun bek e nak
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : satu hari satu sarung ngono ae nak
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : iya tergantung nak kadang ngeramut anak iki momong ae nak sak konok e
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : cukup ae nak di gawe sekedar bantu-bantu tuku iwak, jajane anak ya putu ngono
ae nak lek gawe tuku motor ya gak cukup nak, ya sekedar bantu ekonomi suami
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : uakeh nak paling rong juta gawe belanja gawe mangan ngono ae mbak
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : iya wes langsung nenun ae nak lulus sekolah kelas telu langsung nenun ae nak
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
76
77
N : di lihat situasinya nak lek situasi oleh rejeki akeh meningkat iwak daging, iwak
petek. Lek gak oleh rejeki ya tahu tempe ngono ae nak worok olehe nyambut gawe
ndang lek oleh titik gawe daging lak ya ngerut babok
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
N : mampu sampai SMA ae nak gak isok nguliahno
Z : Apakah pendapatan tentang upah yang diterima sudah sesuai?
N : cukup ae nak nuruti kurang ya kurang ae
Z : Berapa jumlah sarung tenun yang dihasilkan dalam satu minggu?
N : satu minggu oleh enem
Z : Bagaimana perekonomian sebelum dan sesudah adanya industri sarung tenun?
N : lumayan daripada gak nenun iya luwong nak timbang gak blas oleh gawe
tambahan tuku iwak
Z : Bagaimana jika tidak ada industri sarung tenun?
N : Iya momong ae nak apa jare anak ae bayaran teko anak lek gak onok nenun
Z : Apakah ada anak dalam anggota keluarga yang berumur 5-15 tahun dalam
keluarga bersekolah (jika memiliki anak umur 5-15 tahun)
N : iya putu nak umur enam tahun ambek setahun
Z : Apakah bisa menyisihkan pendapatan untuk di tabung?
N : nabung ya ben minggu onok ndek kene iki ben tahun di jukuk
Z : Berapa upah yang diterima dalam satu bulan buk?
N : upah ibu iku lima puluh ribu, bayarane ibu iku ya telu ngatus seket
Z :Apa saja kendala yang dihadapi dalam membuat sarung tenun?
N : worok juragane nak uakeh abot bahan bakune telat iya kendala nak mulai kerja
gak stabil
Z : Apa harapan ibu untuk industri sarung tenun kedepannya?
N : gajine lebih ditingkatkan ngono ae nak, gajine lebih ditingkatkan ya njaluk
mundak ae worok juragane
Z Sudah buk, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
77
78
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Astutik
Umur : 70 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : penghrajin sarung tenun
Tempat wawancara : Di Gudang pembuatan sarung tenun
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : Iya bisa
Z : Sejak kapan ibu bekerja sebagai penghrajin sarung tenun?
N : iya ket cilik nak ket limalas tahun mboh sepuluh tahun paling wes umur telulas
wes nenun gampek saiki umur pitung puluh Alhamdulillah sek awet matane
Z : Berapa pendapatan yang ibu peroleh dari penghrajin sarung tenun?
N : sak minggu oleh empat
Z : Apakah pendapatan ibu mengalami peningkatan setelah adanya industri sarung
tenun?
N : iya wes nenun ae cukup
Z : Apakah pendapatan dari penghrajin industri sarung tenun cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
N : iya cukup
Z : Berapa pengeluaran ibu dalam satu bulan?
N : seratus ribu melu anak ae nak
Z : Apakah ada peningkatan dalam mengkonsumsi kebutuhan makanan dan
kebutuhan sandang?
N : iya wes cukup setahun pisan tuku kelambi iki wong tua kango opo
Z : Apakah kualitas makanan pokok mengalami peningkatan?
78
79
N : iya gak nak daging ya gak tedas tahu, tempe ae arang-arang bandeng ngono ae
mangan iwak daging ya gak tedas nak gak onok untune
Z : Apakah ibu mampu menyekolahkan anak mengalami peningkatan?
N : iya gak duwe nak
Z : Apakah pendapatan tentang upah yang diterima sudah sesuai?
N : iya sesuai mangane iya cukup ngono ae nak
Z : Berapa jumlah sarung tenun yang dihasilkan dalam satu minggu?
N : per minggu oleh telu ngatus
Z : Bagaimana perekonomian sebelum dan sesudah adanya industri sarung tenun?
N : iya onok lha nak biasae nganggur gak oleh penghasilan sak minggu oleh duwek
telu ngatus lak ya peningkatan
Z : Bagaimana jika tidak ada industri sarung tenun?
N : iya petan ae nak iya mboh onok kegiatan gak tau nak gak nganggur onok ae
pengawean
Z : Apakah ada anak dalam anggota keluarga yang berumur 5-15 tahun dalam
keluarga bersekolah (jika memiliki anak umur 5-15 tahun)
N : iya putu nak
Z : Apakah bisa menyisihkan pendapatan untuk di tabung?
N : iya bisa ben minggu delapan puluh ta tabungno dadi jupuke meneh kate riyoyo
Z : Berapa upah yang diterima dalam satu bulan buk?
N : seket ewu per sarung nak engko oleh lima ya rangatus seket oleh enem ya telu
ngatus ngono lho nak borongan ngeneki nak, iya lek oleh akeh ya bayarane akeh
satu bulan dua puluh empat sarung bayarane sak minggu pisan rong minggu pisan
Z :Apa saja kendala yang dihadapi dalam membuat sarung tenun?
N : bahan bakune telat otomatis gak kerja prei sek
Z : Apa harapan ibu untuk industri sarung tenun kedepannya?
N : gajine lebih ditingkatkan ngono ae nak, lebih maju dan sejahtera
Z Sudah buk, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
79
80
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Suhadi
Umur : 53 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Pemilik industri sarung tenun
Tempat wawancara : Di Rumah Bapak suhadi rt 03
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
Z : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N : Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Z : Perkenalkan nama saya Zizalatu Rosidah. Saya mahasiswa dari Universitas
Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan penelitian skripsi
saya tentang Strategi pengembangan sentra industri sarung tenun Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Apakah ibu bersedia untuk saya wawancarai?
N : iya bisa mbak
Z : Berapa modal awal usaha bapak?
N : Bapak tahun 2001 modal awal sepuluh juta dadi dua tenun, akhirnya modal awal
minimal Sembilan juta dadi dua tenun.
Z : Bagaimana bapak memperolah modal itu?
N : modal itu jual sepeda motor laku sembilan juta terus langkah ke depan bapak
ambil dari BRI untuk perbesar produksi
Z : Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku?
N : iya kalau sekarang sudah berjalan dengan karyawan sekitar lima puluh itu dalam
satu bulan, bapak bahan baku lima puluh juta modal untuk produksi bahan baku
Z : Darimana usaha bapak memperoleh bahan baku?
N : Dari Surabaya
Z : Bagaimana kualitas bahan baku industri sarung tenun?
N : ada yang dari sutra dan ada yang dari mesress
Z : Berapa jumlah hasil produksi industri sarung tenun?
N : kalau di hitung industri bapak ini satu kodi dapat satu juta lima ratus satu kodi
Z : Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada industri sarung tenun?
80
81
N : tenaga kerja bapak semua total baik perempuan maupun laki kurang lebih empat
puluh orang
Z : Bagaimana alat yang digunakan dalam proses produksi
N : alatnya masih manual menggunakan tenaga manusia
Z : Bagaimana luas jangkauan daerah pemasaran usaha bapak?
N : bapak pola pasare daerah wilayah Gresik, Surabaya, Madura sampai ke Medan
Z : Bagaimana promosi yang dilakukan usaha bapak untuk memasarkan industri
sarung tenun?
N : kita door to door ke toko-toko gitu ae
Z : Berapa harga pcs sarung tenun?
N : iya tergantung bahan baku terus motif mulai dari harga dua ratus, tiga ratus ada
yang tujuh ratus
Z : Berarti semakin sulit pembuatannya semakin mahal ya pak?
N : betul
Z : Apakah ada pelatihan keterampilan yang diberikan kepada tenaga kerja untuk
meningkatkan industri sarung tenun?
N : iya keterampilannya harus di teliti, di control gitu aja kekeliruannya nanti dengan
secepatnya di kasih tau
Z : Bagaimana tingkat kualitas sumber daya manusia, tenaga kerja yang ada pada
industri sarung tenun?
N : kalau kita dalam situasi pasar kadang sepi gitu, kita kan kalu sepi otomatis dari
juragan sarung gak laku harus di tamping sendiri susahnya cari modal yaitu kita
produksi setiap minggu harus mengeluarkan biaya operasional tenaga kerja dan
bahan baku.
Z : Apakah ada penyuluhan dari dinas perindustrian/kepala desa untuk industri
sarung tenun?
N : sama sekali belum pernah untuk industri sarung tenun ini
Z : Apa saja kendala yang dihadapi bapak dalam bidang permodalan, sumber daya
manusia, produksi, teknologi dan pemasaran?
N : iya itu andai kata pasar sepi bapak harus membatasi biasanya dalam satu hari
dapat satu atau satu minggu dapat empat gitu ae, jadi menggolor-olor modal biar
todak cepat habis.
Z : Apakah ada kebijakan pemerintah untuk mengembangkan industri sarung tenun?
N : sama sekali tidak ada kebijakan seolah-olah pemerintah itu
Z : Apakah ada pihak swasta PT Telkom yang memberikan modal kepada industri
sarung tenun?
N : PT Telkom dulu memang nawarin modal sebagian ada yang utang ada yang di
kasih modal, memang tempo menunjang suku bunganya lebih murah disbanding
bank-bank lainnya.
Z Sudah pak, terima kasih sudah bersedia di wawancarai
N Iyaa sama-sama
81
82
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama :
Umur : 53 Tahun
Alamat : Desa Wedani
Pekerjaan : Kepala desa Wedani
Tempat wawancara : Balai Desa Wedani
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
82
83
83
84
84
85
B Ya intinya itu ada semacam BUMdes kita bisa online seperti itu kita di
posting di media instagram kita diposting keluar negeri tapi kalo kita
mengandalkan itu kurang untuk pembeliannya makanya kita difokuskan
kepada katakanlah jurangan besar sudah yang punya channel di timur
tengah itu disitu, katakanlah dimadura mayoritas dijual dimadura sudah ada
member disana
A Berarti luas jangkauannya sudah luas ya pak?
B Sudah di timur tengah sarung di wedani makanya orang” timur tengah yang
haji” dari timur tengah sarung wii hu aada dimekah posisinya sana sama
dari bhs kecubung itu
A Apa saja permodalan yang diberikan pemerintah pada industri sarung
tenun?
B Permodalan dari Pihak Pemerintah desa?
A Iyaa
B Kita ada BUMdes disuruh untuk simpan pinjam disitu katakalah untuk
juragan/bos” yang kurang ada Spp dari BUMDes simpan pinjam kemudian
perkreditan disitu BUMdes katakanlah tidak terlalu besar lha maksimal 10
juta jadi kita bisa mencover dana semaksimal mungkin sperti itu untuk
kesejahteraan para juragan”itu meskipun tidak ada jaminan yang penting
ada usaha kita memberikan simpan pinjam monggo
A Kemudian pak apakah ada pelatihan/ pembinaan dari pemerintah ini untuk
meningkatkan industri sarung tenun?
B Untuk Pelatihan itu semuanya ada jadi pihak pemerintah meskipun tidak
ada yang melatih orang” sudah terlatih semua, sudah pandai” semua
masalahnya yang sudah mendirikan pabrik sarung tenun itu sudah
memberikan pelatihan itu sendiri dari anggota pekerjanya soalnya
juragannya uda profesional untuk membuat sarung makannya dia berdiri
sudah profesional” awalnya karyawan kemudian membuat sendiri jadi
rugan sendiri” pecah” jadi juragan kabeh sampai dari karyawannya dari
luar desa banyak diluar desa sampek ngga uman mencari karyawan diidesa
sendiri itu ngga uman katakanlah opo bohoso indonesia e ngga uman
A Berarti ini pekerjanya dari luar ta pak?
85
86
B Dari desa sendiri, dari luar desa begitu banyak juga masalahnya apa orang
disini banyak juragannya mencari karyawan didesa sendiri kekurangan
sudah kerja dijurangan si A, siB, si C, aku ngolek wong nagdi lek ngga
didesa lain seperti itu banyak dari desa si A si B banyak, juragannya sini
pekerjanya dari benjeng, balongg panggang ada sampek kecamatan lain
ada jadi royokan karyawan lha katakanlah
A Apakah desa wedani bekerja sama dengan pihak swasta untuk
meningkatkan industri?
B Pihak swasta itu kataklah simpan pinjam,kadang” simpan pinjam itu dari
bank satu ke bank lain itukan permodalannya kurang Cuma untuk masalah
bekerja sama itu pribadi” juragan dewe katakanlah kurag modal utang bang
ae, hasil e kan dari diri sendiri Cuma masalah hutang itu urusannya juragan
itu sendiri jadi seperti itu
A Terus pak apakah ini dari binaan telkom pak?
B Pertama mulanya itu hutangnya itu binaan telkom itu bunganya agak ringan
kemudian cairnya agak besar katakanlah kita modal pinjam 200
juta,100juta itu cepet seperti itu, Cuma binaan telkomkan ngga ikut
sarungnya Cuma modalnya saja dari pihak telkomnya
A Itu masih berjalan ta pak?
B Insha allah berjalan ada satu dua yang maju sudah ngga hutang, itu yang
juragan menengah ke bawa hutang yang sudah maju sudah ngga hutang
modalnya sudah besar
A Berarti awalnya itu dari Pihak telkom ta pak?
B Pertama itu modal sendiri Cuma ada orang hutang dari telkom kok murah
ikut ngono lho jadi intinya seperti itu permodalannya agak ringan
kemudian bisa besar pinjamnya dari pihak telkom itu itu kita survey
kerumah masuk oke kita aac gitu pihak telkom.
A Apakah dari dinas” perindustrian usaha mikro itu pernah membantu dalam
meningkatkan ini pak?
B Untuk dari pihak pemerintah kabupaten hanya mensupport saja mala minta
bagaimana desainnya itu” bisa dibuat pelatihan itu” wong yang membuat
pelatihan kalah pinter sama yang dilatih dari pihak sana iyaa mala tanya
86
87
tanya iki kek epo pak-kek epo pak, kalah pinter wong ndok kene langsung
praktek ndok kono takok tok gae teori ae gini” Cuma masalah pendaan
tidak Cuma memberikan motivasi gitu ae.
A Ini yang terakhir pak apa kontribusi yang diberikan para pengusaha sarung
tenun didesa wedani dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
B Kontribusinya, kontribusi itu memang gimana ya sudah katakanlah dalam
prosedur industri kita meningkatkan kapasitas para penganggur yang ada
di desa supaya tidak nganggur katakanlah ibu rumah tangga, anak” putus
sekolah,anak” belajar pun bisa membuat sarung didesa wesani ini banyak
anak kecil SMP,SMA, ngga nganggur istilahnya kalo mau bekerja
masalahnya itu sampingan jadi uang saku tidak minta pada ibunya sudah
punya uang saku untuk mengerjakan sarung tenun ini, kerjanya gampang
gitu lho, jadi itu meningkatkan kapasitas para ibu rumah tangga, anak”
putus sekolah dan sebaagainya yang istilahnya mampu untuk bekerja.
RSP/07-W/FS/17-01-18
Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018
Nama : Siti Nur Aisyah
Umur : 54 Tahun
Alamat : Jalan Proklamasi no 5 gang 2
Pekerjaan : PNS
Tempat wawancara : Gedung Diskoperindag Gresik
Jam : 10.00 WIB
Keterangan:
Z : Zizalatul/Peneliti
N : Informan
87
88
B PNS
A Langsung saja ya bu, Promosi apa yang dilakukan pemerintah uuntuk
memasarkan produk industri sarung tenun?
B Peran Pemerintah terhadap pemasaran sarung tenun ATBM, pemasaran
ada 2 metode, ada offline ada online, kalo offline itukan berarti bertatap
muka jadi peran pemerintah disini bisa mempromosikan ke pameran-
pameran mengenalkan produk ketika ada tamu luar daerah itu peran
pemerintah pemasaran offline, terus kalo yang online kita berikan bekal
untuk bisa memasarkan lewat gadget, kita beri pelatihan” untuk bisa
memasarkan metode marketing online kita masukkan ke web, kita bekerja
sama dengan blibli,sophie,jadi kita ikutkan disitu itu promosi dalam online
itu peran pemerintah dalam pemasaran,jadi ada 2 metode bisa kita support
lewat offline, bisa support lewat online.
A Kemudian bu ini pakek ke distributornya yang koperasi juga ta
bu,pemasaran ke koperasi gitu ?
B Tidak, jadi kita tidak ikut memasarkan secara langsung tapi kita
memberikan fasilitasi artinya kita memberikan ruang untuk memasarkan
dengan metode yang tadi, kalo kita yang memasarkkaan kita yang jualan
dong. Kan seperti itu kita memberikan metode” bagaimmana untuk bisa
mendongkak ATBM bisa jualan sessuai dengan metode yang sekarang dan
daya saing yang seperti ini.
A Yang kedua bagaiamana daerah luas jangkauan pemasaran ini, bu?
B Untuk sementara ini mereka sampek dengan nasional mbk luar pulau jadi
yang kita bina ini fokusnya ada di IKM itu yang standar kecil, kalo yang
sudah besar sudah export bukan wewenang kami untuk membina jadi kita
bicara yang ikm industri kecil menengah jadi sampek dengan nasional,
dulu juga banyak sampek ekport tapi ATBM manual otomatis kita klah
bersaingan dengan yang sudah pabrikan,jadi sekarang tidak export hanya
sampek luar pulau
A Daerah mana saja bu itu jangkauannya?
B Sekitar daerah cerme, wedani, balongpanggang semuanya sentra industri
sarung tenun ATBM ((alat tenun bukan mesin)
A Yang ketiga apa saja permodalan yang diberikan pemerintah kepada IKM?
B Jadi permodalan itu kami secara langsung itu tidak bisa, jadi kita hanya
memfasilitasi mencarikan jalan mananya menfasilitasi kita mencarkan
jalan, kita sebagai mediatornya kita mencarikan beberapa kemitraan”
contohnya kita bekerja sama dengan perusahaan” untuk bisa memberikan
modal kepada IKM” jadi untuk peran pemerintah memberikan modal
secara langsung itu tidak bisa. Jadi bisa tpi lewat jasmas(jaring aspirasi
masyarakat) itu baru bisa tap secara langsung itu tidak bisa dalam suatu
kegiatan kita tidak bisa.
A Berarti ini tidak dikasih modal berupa uang ngga bu?
B Ada tapi tidak langsung dari kegiatan sini tapi dari jasmas yang itu ada
lewatnya DPR langsung diberikan kepada pemerintah. Jadi DPR yang
punya inisiatif ditaruh disalah satu dinas,kita tidak bisa langsung tapi kita
memberikan jalan CSR namanya Perusahaan” mana yang mau ngasih
support kepada mereka kalo berupa uang tapi kalo berupa peralatan, modal
kan ngga harus uang se mbk, bisa ang bisa barang, tapi kalo barang kita
88
89
kasih support, kita kasih barang mesin” ATBM (alat tenun bukan mesin)
yang kita punya link di program kementrian perindustrian jadi program
perindustrian kita taruh disini kemudian kami memberikan peralatan mesin
ATBM (alat tenun bukan mesin), jadi modal bukan berupa uang tpi juga
peralatan.
A Yang kemudian apakah ada pelatihan” dari pemerintah kepada tenaga kerja
untuk meningkakan industri?
B Ya banyak hal mbk yang sudah kita latih yang sudah kita berikan pelatihan
ciontohnya pelatihan peningkatan produk bisa desainnya, bisa
pengolahannya limbahnya, jadi ada beberapa sektor pelatihan yang
diberikan kepada IKM?
A Kalo memberikan sosialisasi/ penyuluhan itu pernah ta bu?
B Iyaa, ada sosialisasi, kalo sosialisasi kan hanya sebuah pengetahuan saja
mbk, bahwa seperti ini, kita juga mengadakan pelatihan kalo pelatihan uda
masuk teknis, jadi seumpama pelatihan bagaimana membuang limbah,
ATBM (alat tenun bukan mesin) itukan terus terang saja limbahnya kan
juga bahaya itukan warna, bagaian membuang imbah supaya tidak
mencemari lingkungan, terus kita proses untuk biki ATBM (alat tenun
bukan mesin), terus teknisnya, kalo mesin ini rusak yo’opo ndandan ane
juga diberikan pelatihan, desain e supoyo cantik ngene”, jadi banyak
sektor” yang telah dilakukan untuk IKM”
A Kemudian apa teknologi yang digunakan untuk memproduksi sarung
tenun?
B Untuk sementara ini ATBM (alat tenun bukan mesin) jadi teknologinya
untuk saat ini teknologi tingkat tinggi masih belom jadi ada beberapa, apa
namanya itu, mesinnya itu di modif yang bagaimana mesinnya itu
diberikan teknologi seng umpamanya sehari katakanlah Cuma 1 sarung, itu
kita bikin peralatan yang agak bagus sedikit itu sehari dapat 3.
A Berarti ini masih manual yaa bu?
B Iyaa, namanya ATBM (alat tenun bukan mesin) kalo ATM (alat tenun
mesin) otomatis sudah mesin ini kan fokus yang ada di gresik itu ATBM
(alat tenun bukan mesin), yang ita bina sampek ATBM (alat tenun bukan
mesin) kalo ATM (Alat tenun mesin) tidak kita bisa karena sudah
menengah keatas mblayu dewe.
A Yang selanjutnya bu, apa kendala yang dihadapi dalam industri ini bu?
B Setiap industri kan memiliki kendala sendiri sendiri berbeda beda, kalo
arung ini, kalo makanan ini sekarang yang dihadapi IKM ATBM yang saya
bina sampai saat ini saya bikin kuisoner, apa kendalanya yang paling tinggi,
ternyata tenaga kerja karena ATBM harus spesifik didalam rumah bukan
di pabrik sekarang ini untuk sampai saat ini orang yang bekerja sudah
menengah keatas, anak” muda saat ini tidak ada yang mau, jadi akhirnya
dengan berjalannya waktu kendala terbesar mereka adalah tenaga kerja
ngga ada generasinya, generasi muda ngga ada yang menekuni bidang itu,
yang tua” mulai purna mencari tenga kerja baru itu susah. Jadi lucu kalo
yang lain” itu mencari pekerjaan justru ATBM itu mencari tenaga kerja
susah ini permasalahan yang dihadapi oleh ATBM lucu memang.
A Berarti Cuma tenaga kerja aja ta bu atau yang lain?
89
90
B Otomatis tenaga kerja, kalo bicara lagi daya saing, daya saing otomatis
sekarang ini ATBM biaya mahal karena manual otomatis biaya tenaga
kerja mahal kemudian kita bersaingan dengan ATM kalo mesin kan
otomatis ongkos tenaga kerjanya murah, jadi itu kendalanya tidak seberapa
bisa bersaingan dengan ATM, ATM sekarang kan sudah canggih” makin
cepet” yaa itu sih kendalanya
A Selanjutnya apa harapan kedepanya untuk industri sarung tenun sebagai
produk unggulan?
B Yaa harapan kami sih, pemerintah tetep mendukung karena sudah menjadi
icon, pada tahun 2016 ,2015-2016 KID kompetensi inti daerah kabupaten
gresik jatuh di ATBM jadi kami berharap ATBM bisa tetep berjalan ,tetep
mempunyai daya saing, masih tetep berjalan dan memungkin bisa tambah
eksis
A Kemudian bu apa saja kebijakan atau program dari pemerintah untuk
mengembangkan sarung tenun?
B Lha itu tadi, kebijakan” pemerintah, support” pemerintah dengan
memberikan beberapa pelatihan, baik pelatihan mulai dari peningkatan
produk,pemasaran kemudian mensupport memberikan modal mensupport
memberikan peralatan dan pebinaan” yang lain jadi sudah banyak support
pemerintah.
A Selanjutnya bu bagaimana tren permintaan sarung tenun dari tahun ke
tahun?
B Eeemm sebenarnya ada, jadi begini dari tahun ke tahun itu berbeda
tergantung dari IKMnya sendiri” sepanjang dia itu bisa mencari peluang”
dia itu semakin eksis, namun tidak semua karakter IKM itu berbeda, ada
yang menunggu hanya ada pesananan aja, menunggu pesanan saja kalo
tidak ada pesanan dia diam, tapi ada yang eksis, didaerah situ, yang bekerja
sama dengan dian pelangi kalo tidak salah dibenjeng kalo tidak salah lha
itu produknya banyak yang dibeli dian pelangi, dian pelangi sekarang lagi
booming membikin baju dari sarung ATBM, lha itu kalo sekin eksis atau
tidak itu tergantung IKM sendiri” kan mainsheet orang sendiri” tapi secara
garis besar yaa masih eksis.
A Kemudian apakah dalam pembuatan ATBM pihak pemerintah ikut andil?
B Yaa itu tadi support, pelatihan”,memberikan ruang untuk pemasaran,
memberikan permodalan, memberikan peralatan itukan peran pemerintah
mensupport bagaimana orang” ini tidak hanya bertahan saja tapi semakin
maju kalo pemerintah tidak tau apa” kan yaa, karena dibidang kami kan
fokus dipembinaan IKM.
A Kemudian bu, apakah industri ini bekerja sama dengan PT TELKOM
B Lha itu tadi, kita sering mencarikan CSR di perusahaan itu ada kewajiban,
apa namanya dampak sosial kepada pemerintah kami bekerja samanya
tidak hanya pada TELKOM, TELKOM, PJB,Petro,semen smelting dan
Akademisi” perguruan tinggi. Lha ini banyak mbk ada yang support
memberikan pelatihan, ada yang bantu mendampingi jadi tidak harus peran
lintas sektoral yaa tidak harus modal. pelatihan juga ruang supaya untuk
memasarkan, memberikan permodalan, pinjaman lunak gini mbk kalo CSR
sekarang pinjem 6 bulan lagi itu nyicil pertama tapi kalo belum dapet
uttung ya nanti dulu, ka niatannya bukan untuk profit tapi bantu.
90
91
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Hoyyi, et al. 2018. Sosialisasi Pengelolaan Limbah Industri Batik pada
Program IBPUD Kerajinan Batik Bakaran di Kabupaten Pati Jawa
Tengah . Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. Volum 9. N0 2 (DOI:
10.26877/e-dimas.v9i2.1785)
Abidin, zainal. 2017. Pemasaran hasil ikan. Malang: UB Press
Akbar, Muh. 2018. Analisis Teori Pembangunan Studi Mengenai Perkembangan
Pembangunan Di Indonesia. (DOI: 10.13140/RG.2.2.34410.82888)
Ambarwati, Maylinda 2012. Studi Kerajinan Tenun Ikat Sarung Goyor Bapak
Sudarto Di Desa Kenteng Kelurahan Pojok Kecamatan Tawangsari
Sukoharjo”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa.
Annisa, Nurul. 2018. Diversifikasi Produk Olahan Jamur (Pleurotus Ostreatus)
Sebagai Peningkatan Pengetahuan Keterampilan Dalam Upaya
Mendukung Hidup Sehat : Studi Kasus Rw 05 Desa Cipacing-Jatinangor.
(DOI: 10.24198/jppm.v4i3.15718)
Anugerah, Andi, et al. 2015. Potensi Industri Kreatif Tekstil Berbasis Budaya
Lokal Sebagai Konfigurasi Revolusi Mental Dan Fortifikasi Branding
Untuk Destinasi Pasar Internasional. (DOI:
10.13140/RG.2.1.2313.9928)
Anwar, Aminuddin. 2017. Peran Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Regional Di Jawa. Jurnal Economia-Vol.13 No.1
(DOI:0.21831/economia.v13i1.13323).
91
92
92
93
93
94
94
95
95