Anda di halaman 1dari 8

SISTEM OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BANG UNIT 1 DAN 2 PERPusTAKAAN uP GRESIK 3.1.

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pada prinsipnya pengertian memproduksi lisrik dengan
sistem tenaga uap adalah dengan mengambil energi panas yang terkandung di dalam bahan bakar untuk
meproduksi uap kemudian dipindahkan kedalam turbin, kemudian turbin tersebut akan merubah energi
panas yang diterima menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak putar. Dari gerakan putar ini kemudian
dikopel dengan generator yang akhirnya bisa menghasilkan energi listrik. Khususnya untuk Tenaga Listrik
Tenaga Uap bahwa energi panas dalam bahan bakar tidak langsung diberikan ke turbin, akan tetapi
terlebih dahulu diberikan ke Steam Generator atau bisa disebut boiler/ ketel uap.

Uap yang dihasilkan oleh Boiler tekanan maupun temperaturnya cukup tinggi kemudian baru
dimasukkan ke turbin. Dari sedikit uraian diatas dapat kita ketahui bahwa dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Uap ada 3 komponer utama yaitu Boiler dengan alat bantunya. Turbin dengan alat bantunya.
Generator dengan alat bantunya. Dari perpindahan energi-energi diatas proses yang teriadi deng
peralatan-peralatan yang ada kaitannya dengan aliran, tekanan dan tempera yang tinggi serta proses
proses kimia yang tidak bisa dihindarkan.

BOILER (KETEL UAP) DAN ALAT BANTUNYA. Seperti diuraiakan diatas bahwa fungi boiler adalah untuk
merubah fasa air menjadi uap melalui proses pembakaran bahan bakar. Adapun komponen-konponen
utama dalam boiler antara lain Economizer. Steam Drum. Tube Water Wall Primary & Secondery
Superheater. Force Darft Fan. Air Heater. Steam Coil Heater Fuel Oil Pump. Residual Oil Heater Ignitor
Burner. Feed Water System Relay Proteksi & Pengaman Boiler. Fungsi masing-masing komponen secara
garis besarnya akan kami uraikan sebagai berikut 3.2.1. Economizer. Economizer adalah suatu alat
pemanas air pengisi boiler dengan memanaskan air pengisi maka akan dapat menaikkan effisiensi boiler
Adapun sumber panasnya dengan memanfaatkan gas buang sisa pembakaran dari boiler itu sendiri.
Sistem perpindahan panas dalam economizer adalah secara konveksi maka luas permukaan akan
membantu sekali dalam proses perpindahan panas tersebut. Hal ini merupakan alasan kenapa elemen

3.2.2 Steam Drum. Steam Drum adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penampung air pengisi,
penampung uap dari pipa penguapan, pemisah uap terhadap unsur ai bil yang terbawa dalam
penguapan dan juga tempat pengaturan k terjadi pencemaran. Permukaan air di drum harus dijaga
konstan kira-kir setengah dari tinggi drum. Banyaknya air pengisi harus mencukupi untu
mempertahankan permukaan level drum walaupun kebutuhan uap ya dikirim keturbin mengalami
perubahan-perubahan. Campuran uap dan air d pipa penguapan didalamstem drum tersebut. Dengan
Cevron air al ditangkap kemudian jatuh bergabung dengan air drum sedangkan uap akan lolos kemudian
menuju ke Superheater.

3.2.3 Tube Water Wall

Water Wall adalah merupakan dinding pipa air yang mengelilingi ruang bakar pada boiler tersebut.
Untuk mengisi air dalam tube water wall adalah air dari water drum melalui pipa down comer diluar
ruang bakar menuju header masing-masing water wall yang terletak dibagian bawah ruang bakar
Sehingga selama adanya pembakaran, dengan system radiasi maka air dalam water wall akan menjadi
panas dan berubah menjadi uap Dengan perubahan fasa air tersebut maka berat jenisnya akan berbeda
dan secara alami akan lari keatas menuju ke Drum. Sehingga didalam boiler dengan adanya pembakaran
akan terjadi sirkulasi secara alami Natural Circulation yaitu air pengisi masuk ke Drum, turun melalui
down comer, masuk header water wall, naik melalui dinding-dinding water wall menuju ke drum
kemidian terbentuk uap. Ada model boiler sirkulasinya menggunakan system paksa melalui circulation
pump, system ini biasa disebut Boiler Force Circulation.

Heater sudah benar-benar uap kering sesuai dengan kreteria yang dipersyaratkan turbin uap tersebut.
Syarat lain tekanan dan temperature uap yang dimasukkan ke turbine harus tetap konstan maka dari itu
untuk menjaga agar temperature tetap dipasang Water Spray di Super Heater. Adapun untuk menjaga
agar tekanan uap tetap konstan maka dilengkapi Master Control tekanan yang berfunsi untuk menjaga
uap agar tetap konstan dengan system pengaturan volume bahan bakar dan udara bakar yang akan
masuk boiler Sebagai sumber panas yang digunakan di Superheater adalah memanfaatka gas buang sisa
pembakaran diruang bakar boiler. 3.2.5. Force Draft Fan (FDF). Sebagai alat untuk memasok udara. bakar
ke ruang boilerSeperti kita ketahui bersama bahwa untuk mendapatkan api harus dipenuhi 3 (tiga) unsur
yaitu bahan bakar, udara bakar dan api, Jadi FDF adalah sebagai alat untuk memasok udara bakar ke
ruang boiler tersebut. 3.2.6. Air Heater. Air Heater adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk
memanaskan udara pembakaran yang dihembuskan oleh Forced Draft Fan sebelum dipakai untuk
pembakaran di dalam Furnace Boiler, dan pemanasnya diambilkan dari gas bekas setelah di pakai
Economyzer dan sebelum keluar ke cerobong asap, adapun tujuan utamanya adalah untuk menaikkan
Effesiensi Boiler. 3.2.7. Steam Coil Heater.

Steam Coil Heater. Steam Coil Air adalah suatu alat yang digunakan untuk menaik temperature udara
bakar yang dihembuskan oleh FDF sebelum dipanas Air Heater, pemanasnya diambilkan dari uap bekas
setelah dipakai un memutar turbine, adapun tujuannya adalah untuk mencegah kerusa

elemen-elemen AH, karena udara dingin yang masuk AH akan menyebabkan pengkrestalan sulphur
(belerang) yang terkandung didalam bahan bakar akan menempel hal tersebut diatas AH, sehingga
elemen AH akan korosi, dan untuk mencegah hal tersebut diatas maka dew point 3.2.8. Fuel Oil Pump.
Adalah pompa supply bahan bakar minyak dari tanki harian (service tank ke ruang bakar melalui burner-
burner dengan tekanan dan tempetratur yang ditetapkan. 3.2.9. Residual Oil Heater. Residual OIL Heater
adalah suatu alat yang gunanya adalah untuk menaikkan temperature minyak bakar (residu), agar
temperaturnya mendekati titik nyala supaya mudah penyalaannya, pengabutannya bisa sempurna,
sehingga partikel-partikel bisa terbakar dengan sempurna dan Effesisnsi Boiler naik.

Igniter. Adalah alat yang berfunsi sebagai penyala BURNER Dimana igniter ini menggunakan media bahan
bakar HSD minyak solar dan pengabutannya menggunakan udara yang bertekanan 7 Kg/cm 3.2.11.
Burner Adalah alat pembakar campuran bahan bakar gas alam, HSD, MFo dan udara bakar didalam ruang
ketel. Burner juga berfunsi sebagai pengabutan bahan bakar dengan cara menggunakan "steam
atomizing (uap pengabut sehingga didapatkan atom-atom campuran bahan bakar yang mudah terbakar
dan pembakaran dalam ruang ketel yang sempurna.

menerus dengan kwalitas yang terjaga tekanan, temperatur, mutu air feed water system terdiri dari
3.2.12.1. Condensate Pump Adalah sebuah pompa yang berguna untuk m air pengisi dari Hot well
(penampung air kondensor ke dearator. 3.2.12.2. Low Pressure Heater (LPH) Adalah alat pemanas air
pengisi sebelum menuju ke dearator. Pemanas ini menggunakan uap bekas turbin dengan tekanan
rendah. 3.2.12.3. Deaerator Adalah alat yang berfunsi sebagai berikut: 1. Sebagai pemanas air sebelum
dipompa masuk ke drum water (penampung air ketel) 2. Sebagai pengurai o2 (oxigen) yang terlarut
dalam air pengisi ketel 3, sebagai tempat penampung total head suction pompa air pengisi drum. 4. Dan
juga sebagai tempat penginjeksian bahan kimia hydrazine untuk menjaga kwalitas air pengisi ketel.
3.2.12.4. Boiler Feed Pump. (Pompa Pengisi) Adalah pompa tekanan tinggi yang berfungsi untuk
menaikkan air pengisi ketel ke dalam drum. Dalam satu unit pembangkit terdiri dan tiga (3) unit pompa
pengisi dimana dalam operasi normal yang digunakan 3.2.12.5. High Pressure Heater (HPH) Adalah
merupakan alat pemanas air per lanjut tekanan tinggi dengan menggunakan uap bekas turbin sebagai
media pemanasnya sebelum masuk Economizer"

3.3.1 Prinsip Kerja Turbin Uap. Turbi Uap adalah suatu mesin yang berfungsi untuk merubah energi
panas (thermis) menjadu energi mekanis (energi putar). Kontruksinya terdiri rumah turbin (Casing
turbin) atau stator(statis) kemudian rotor (bagian yangberputar). Pada rotor turbin ditempatkan sudu
sudu jalan yang disususn sedemikian rupa melingkar dirotor dan berjajar di sepanjang roto. u yang
berputar ini ditempatkan secara simetris dicela cela sudu tetap (berselang seling). Energi panas dalam
uap mula-mula diubah menjadi energi kinetis oleh nozzle. Selanjutnya uap dengan kecepatan tinggi ini
uap masuk ke turbi membentur mendorong sudu putar pada turbin. Uap setelah keluar dari sudu puar
diterima oleh sudu putar pada turbin yang akhirnya menghasilkan tenaga putar pada turbin. Uap etelah
keluar dari sudu putar diterima oleh sudu tetap kemudian dipantulkan lagi ke sudu putar, begitu sudu
putar diterima sudu tetap kemudian dipantulkan lagi ke sudu putar, begitu seterusnya hingga keluar
melalui exhaust turbin menuju kekondensor. Jadi energi kinetic diubah menjadi energi mekanis terjadi
pada sudu sudu putar turbin.

bagian-bagian utama utama adalah l'urbin Rumah Turbin Rotor Sudu tetap & Sudu jalan Main Stop Valve
(MSV). Control Velve (CV) Bantalan (bearing). syistem pompa minyak pelumas & Hidraulik. Main Oil Tank
(MOT). Oil Codioner Tank. Steam Ejector. Kondensator. Proteksi & pengaman turbin. Fungsi masing-
masing komponen secara garis besarnya akan kami uraikan sebagai berikut: 3. 3. 2 Rumah Turbin
(Cassing) Adalah cover atau tutup sudu putar dan sudu tetap, sehingga terjadi gerak putar sewaktu
turbin dialiri uap, adapun casing ada 2 macam yaitu casing ganda dan casing tunggal (pejal), pada turbin
dengan daya yang besar umumnya dipakai doube casing (casing ganda) yaitu dimaksudkan untuk
mempercepat warming up pada sa'at start up unit dari kondisi awal (cool start). 3. 3. 3 Rotor. Rotor
adalah merupakan bagian yang bergerak dari pada Turbin, dimana sudu putarnya menempel ke bagian
shaft (As) dari sudu putar awal hingga sudu puan ahkir, diujung rotor juga ditempatkan pompa minyak
pelumas utama (Main Oil Pump yang fungsinya untuk pelumasan bantalan dan minyak hidraulik
(hydraulic Oi

3. 3. 4 sudu tetap & Sudu jalan. Didalam casing turbin terdapat sudu tetap atau tudu penyerah dan sudu
jalan atau sudu putar, diman uap masuk arahnya oleh sudu setap ditujukan pada sudu putar yaitu dari
sudu tingkat pertama sampau dengan sudu tingkat terakhir hingga dicapai putaran nominalnya (300
rpm) 3.3, 5 Main Stop Valve (MSV) Main Stop (MSV) adalah marupakan sebuah katup yang fang imya
untuk mengalirkan menghentikan uap kering dari boiler yang akan masuk turbin, dan bekeryanya hanya
buka penuh dan tutup penuh saya. 3. 3. 6 Control Stop Valve (MSV) Control Valve (CV) adalah terdiri dari
beberapa buah katup yang fungsinya untuk mengatur (mengalirkan dan menghentikan) uap kering dari
boiler setelah Msv yang akan masuk turbin, dan bekerjanya bisa buka penuh dan tutup penuh serta bisa
diatur pebukaannya menurut kabutuhan beban yang biperlukan Pada PLTU Unit 1.2 ada 5 buah kontrol
velve setiap init nya, yang dipasang secara berjajar atau parallel dan setiap kontrol valve masing- masing
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang dapat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya beban,
maka urutan pembukaan nya berdasarkan besar kecilnya beban Ada 2 macam Penggerak Control valve
(Cvy yaitu: 3.36.1. Load Limit System. Yaitu system pengaturan beban atau pembukaan pemutupan
Control Valve secara manual dengan tangan sehingga walaupun putaranturbin atau frequensi akan tetap
seperti semula.

Yaitu system pengaturan beban atau pembukaan f penutupan Control Valve secara auto berdasar kan
turbin yang identik dengan Frequensi Generator, yaitu Gofernor di set untuk menjaga putaran T konstan
pad 3000 rpm atau Frequensi 50Hz, sehingga terjadi Frequensi putaran turbin turun atau sebaliknya,
maka Governor secara automatis akan menaikkan atau menurun kan beban sehingga putaran turbin
atau Frequensi Generator akan tetap pada posisi semula yaitu 3000 rpm atau Frequensi 50 Hz. 3. 3. 7
Bearing (bantalan). Bantalan (bearing) adalah merupakan titik kontak dan titik tumpu antara bagian yang
tetap dan bagian yang berputar dari pada turbine, pada bearing ini juga ditempatkan vibrator yang mana
untuk mengukur vibrasi (getaran) pada bantalan tersebut, karena merupakan titik kontak dan titik
tumpu, maka system minyak pelumasan haruslah selalu dijaga mutu, temperatur and viscositas nya 3. 3.
8 Sistem Pompa Minyak dan Hydraulic Pompa mnyak pelumas pada turbin adalah sangat penting. karena
jika pada bantalan tidak diberi pelumas maka gesekannya akan menimbulkan panas dan dapat
merusakkan bantalan tersebut, maka bila terjadi kegagalan pada pelumasan minyal pada bearing, bisa
berakibat sangat fatal, adapun pompa hydraulik pada turbi berfungsi untuk membuka dan menutup
Main Stop Valve (Msvy an Control Valve (CV) yaitu katup utama dan katup pengatutran uap masuk
turbin, ad beberapa jenis pompa minyak pelumas dan hidraulik pada turbin antara lain.

3.3.8.2. Auxiliary oil Pump (AoP). Adalah pompa untuk pelumasan bantalan & hidraulik untuk mereset
turbin pada saat turbin akan rolling dan sebagai back up saat trip dan pompa automatis start jika
pressure hydraulik oil <12.3 kg/cm2 3.3.8.3. Main oil Pump (Mop) Merupakan pompa minyak utama
yang tempatnya di ujung dari rotor turbine sisi tekanan dengan tekanan 15 kglcm2, yang digunakan
untuk hydraulik oil dan bearing setelah tekanannya 3.3.8.4. Emergency Oil Pump (EOP) Pompa minyak
pelumas ini merupakan pengaman terakhir dari system pelumasan bantalan turbin, jika semua pompa-
pompa tersebut diatas mengalami gangguan mekanik maupun listrik. Catu daya dipasok dari baterai
(arus searah), pompa akan start secara automatis jika ada gangguan listrik dan pressure bearing oil 0,7
3.3.9. Main Oil Tank (MOT) MOT atau tangki minyak pelumas adalah merupakan tempat untuk
menampung semua minyak pelumas setelah dipakai untuk melumasi bantalan turbin dan generator
dimana pada tutup diatasnya ditempatkan pompa-pompa antara lain: A O P. TGOP dan EoP

generator 3.3.10. Oil Conditioner Tank. Oil Conditioner Tank adalah sebuah tangki yang berfungsi untuk
menjaga kwalitas minyak bearing atau hidraulik, dimana di dalamnya berisi bermacam-maca filter
(saringan) yang disusun sedemikian rupa sehingga minyak tersaring dan kwalitas minyak betul-betul
terjaga adapun tempatnya bersebelahan dengan MOT. 3.3.11. Steam Seal Turbin Di dalam pengoperasian
turbine uap juga diperlukan seal (perapat) dari uap bekas atau dari bocoran control valve yang fungsinya
untuk mencegah kebocoran-kebocoran yang antara lain, yaitu pada sisi tekanan tinggi untuk mencegah
uap dari turbin bocor keluar dari sisi tekanan untuk mencegah udara luar masuk ke exhaust turbin
karena vacum. Adapun macam peralatan dan fungsinya adalah sebagai berikut 3.3.11.1. Gland Steam
Seal Regulator (GSSR). Adalah merupakan pilot valve yang bekerjanya untuk mengatur tekanan uap
perapat sesuai setting yaitu 0.007 kg crn sehingga tekanan selalu konstan. 3.3.11.2. Gland steam seal
Exhaust Blower (GSEB) Adalah sebuah fan yang digerakkan oleh motor listrik, fungsinya untuk menghisap
sisa-sisa uap yang tidak terkondensasi dalam glan steam consendor dan mempertahankan vacuum GsB
250 mm agar uap perapat lancar mengalir, sehingga tidak terjadi pengembunan di dalam labirinth dan
tidak membahayakan bearing. 3.3.11.3. Gland Steam Condenser Adalah suatu peralatan yang fungsinya
untuk mengondensasikan uap yang ditarik oleh GSEB, dan media pendinginnya adalah air pengisi Steam
Drum sebelum masuk Heater dan air kondensasinya dimasukkan sistem air pengisi lagi (Hot Well
condenser) 3.3.12. Steam Ejector Steam Ejector adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk membuat
dan mempertahankan vacuum didalam condensor, sehingga uap bekas pada sudu vacuum, sehingga
terjadi pengondensasian karena ada perubahan fasa uap menjadi fasa cair. Adapun ada 2 macam ejector
dengan fungsi yang berlainan yaitu 3.3.12.1. Starting Air Ejector (SAE) Starting Air Ejector adalah suatu
peralatan yang digunakan untuk menarik vacuum kondensor pada saat awal hingga vacuum kondensor
mencapai 650 mmhg. 3.3.12.2. Main Air Ejector (MAE) Main Air Ejector adalah suatu peralatan yang
digunakan untuk menaikan dan mempertahankan vacuum kondensor hingga mencapai 700 mmhg
sampai unit normal operasi. 3.3.13. Condensor Condensor adalah alat untuk merubah fasa uap menjadi
fasa cair dimana dalam pembangkit digunakan untuk merubah uap setelah memutar turbin diubah
kembali menjadi air dengan system condensasi, hasil dari condensasi ditampung dalam hot-well
kemudian dipompa dikembalikan lagi ke boiler dengan melalui pernanas-pemanas Proses condensasi
yaitu dari uap dicondensasikan menjadi air lagi maka ststem ini biasa disebut system tertutup atau Close
Loop Sebagai pendingin condenser diambilkan air laut yang disirkulasikan melalui tube tube condensor
(a) Data Turbine

3.4 GENERATOR DAN ALAT BANTUNYA 3.4.1. Prinsip kerja Generator Untuk membangkitkan listrik maka
Generator dikopel menjadi satu dengan poros turbin dan pada belitannya Rotor maupun Statornya di
dinginkan oleh pendingin H2. Putaran turbine dijaga pada 3000 rpm konstan Dengan adanya medan
magnit pada rotor generator yang berputar sesuai putaran turbine maka belitan stator generator akan
mengeluarkan tegangan listrik. Kemudian tegangan listrik keluar dari generator 13,2 Kv dinaikan oleh
trafo step up Main Transformer menjadi 150 Kv. Tegangan tinggi 150 kv kemudian disalurkan ke
konsumen melalui transmisi udara jaringan tegangan tinggi. Untuk pengaturan besar kecil daya yang
dibangkitkan PLTU tergantung dari permintaan P3B. Sedangkan naik turunya beban PLTU yang diatur
adalah besar kecilnya Flow Steam masuk Turbin yang identik dengan flow Bahan Bakar yang masuk
kedalam ruang bakar Sedangkan kebutuhan air pengisi Boiler selalu berimbang dengan jumlah uap
keluar Boiler (uap masuk ke Turbin). 3.4.2. Kerugian-kerugian Generator Pada suatu sistem operasi
Generator yang berfungsi untuk merubah energi mekanik dari Turbine Uap, tidak seluruhnya energi
tersebut diubah menjadi energi Listrik tetapi terdapat kerugian-kerugian yang bersifat permanen sesuai
dengan perubahan pembebanan unit diantaranya Windage loss
Yaitu kerugian gesekan yang diakibaukan oleh media pendingin H2 dengan putaran Rotor Generator. u
Copper Loss Yaitu kerugian karena adanya aliran arus dalam belitan Rotor untuk membangkitkan medan
magnet dan adanya bolak-balik yang mengalir pada belitan Stator u Iron Loss Yaitu kerugian inti besi yang
diakibatkan oleh perubahan kutup magnet. Dari beberapa kerugian tersebut dari segi operasi yang bisa
diusahakan hanya menjaga agar frekwensi jaringan tetap normal: 50 Hz, tetapi hal tersebut suli dilakukan
karena semua frekuensi jaringan tetap normal 50 Hz, teuapi hal tersebut sulit dilakukan karena semua
frekwensi jaringan dipikul bersama- sama oleh semua Pembangkit padahal dengan adanya penurunan
frekwensi akan meningkat arus generator yang berakibat pada kenaikan kerugian generator berupa
kerugian Capper Loss dan lron Loss Untuk menjaga agar effisiensi Generator tetap tinggi yaitu dengan
melakukan pengoperasian agar power faktor (Cose) 1. atau MVAR-0. 3.4.3. BAGIAN BAGIAN DARI
GENERATOR DAN PENGAMANNYA o Casing Stator Rotor o Bearing (Bantalan) a Exitusi dan alat bantunya
a Power Potensial Transformer (PPI) Batteray dan Batteray Charger Seal Oil Unit a Pendingin Generator a
Relay relay Pengaman Gen besarnya akan kami uraikan Fungsi masing-masing komponen secara garis

bantalan poros rotor di plat-plat ujung. Karena generator didinginkan dengan hydrogein (H2) bertekanan,
oleh karena itu casing harus didisain untuk dapat menahan tekanan dan ledakan hydrogein yang
mungkin terjadi. Pemetrasi (penembusan) kedalam casing memungkinkan air bersirkulasi di dalam pipa-
pipa yang didesain untuk mendinginkan hydrogein 3.4.3.2. Stator Pada bagian dalam rumah generator
ditempatkan inti stator. Pada inti stator tersebut dibuat alur-alur dalam arah aksial dan pada alur-alur
tersebut ditempatkan kumparan stator Dari kumparan stator dihasilkan arus bolak-balik 3 phase, yang
disalurkan melalui busduct, transformator utama dan akhirnya ke rel transmisi. Kumparan stator dibuat
dari tembaga yang diisolasi. Inti stator menyalurkan medan magnet yang dipolaritasnya selalu berubah
sesuai dengan frekwensi arus bolak-balik 50 HZ. Untuk mengurangi rugi arus pusar dan panas yang
timbul, maka inti stator dibuat dari lempengan baja tipis dan diisolasi satu terhadap yang lain. 3.4.3.3.
Rotor Rotor generator di kopel dengan poros turbine yang berputar ditengah-tengah inti stator.
Kumparan rotor diletakkan dalam alur rotor secara aksial dan dialiri arus searah sebagai penguat medan.
Rotor dibuat dari baja alloy pejal dan tidak berlapis-lapis. Rotor pada hakikatnya adalah sebuah elektro
magnet yang besa Jika rotor dialiri arus searah, maka rotor akan menjadi elektro magnet, ketika rotor
diputar dengan kecepatan tinggi di dalam inti stator, maka akan terjadi perubahan medan magnet Rotor
ini akan membangkitkan medan magnet bolak-balik dalam k stator 3.43.4. Bearing (Bantalan) Bantalan
Jumal yang tebuat dan baja putih ditempatkan pada ujung- ujung Rotor sebagai penunjang agar Rotor,
dapat berputar dengan lancar di tengah-tengah Stator Bantalan int di lumun dengan minyak yang
disuplay dari pompa utama (MOP) dari turbine 3.4.3.5. ENITASI DAN ALAT BANTUNYA Fungsinya untuk
memberikan penguatan pada Rotor Generater untuk membuat kemaknitan agar menimbulkan
ketegangan (GGI) yang mana pada saat generator belum men tegangan mengambil dari arun D dari
battery, setelah generator mengeluarkan tegangan kira-kira yang dari battery lepas (3IE) sehingga
generator mengambil tegangannya sendiri untuk penguatan 3.43.5.1. Automatic Voltage Regulator (AvR1
Fungsi AvR yaitu untuk menyaga agar tegangan Benerator stabil sesuau dengan set poinnya 13,2 Kv
dalam berbagai beban yang dikeluarkan oleh Generator secara automatis Pada pengaturan tegangan
secara automatis ini mengambil signal tegangan dari output generator 3 phase yang sama rata melalui
potensial transformer, tegangan ini disesuaikan dengan tegangan kena rangkaian elektronik signal
tegangan ini akan selalu sebanding dengan tegangan pada output generator Pada rangkaian inn pula
terdapat legangan reference standar yang harganya selalu tetap walaupun tegangan ouput generator
berubah-ubah Penyetelan tegangan konstan ini di tentukan oleh kedadulan Reostat

mungkin harganya positip atau mungkin harganya negatip, selisih tegangan inilah yang disebut Error
Signal. Error Signal ini mula-mula diberikan kerangkaian pembangkit pulsa- pulsa generating circuit
selanjutnya diperkuat dengan amplifier untukdiberikan pada rangkaian gate pulse generator yang
pulsanya digunakan untuk penyalaan gate thyristor sehingga energi berarti sumber arus bolak balik dari
PPT er Potensial Transformer) di searahkan sekaligus dibuat untuk penguatan medan generator. Besar
kecilnya daya arus searah untuk penguatan medan ini sesuai dengan besarnya pulsa yang diberikan oleh
pulsa generating circuit dan besarnya pulsa ini ditentukan oleh besarnya Error signal dari output
generator. Bila output generator terlalu rendah dengan menganggap saat itu tidak ada ganguan sistem,
AVR akan mendeteksi tegangan tegangan drop dengan bentuk Error signal untuk mengadakan penyalaan
pada thyristor dengan pulsa yang sebanding dengan drop tegangan tadi sehingga medan generator naik
berarti output generator tegangannya juga naik sampai pada posisi semula.

3.4.3.5.2. Pengaturan Tegangan Manual Bila tegangan medan exitasi terlalu rendah atau terlalu tinggi,
tegangan ini disa dikembalikan dengan mengubah kedudukan rheostart 70 E sehingga pada rangkaian DC
Error Signal detecting circuit akan mengeluarkan Error Signal yang merupakan selisih antara tegangan
medan saat itu dan tegangan referensi standar pada rangkaian itu pula yang besarnya tegangan
ditentukan oleh kedudukan reostat 70E dan tegangan Zener. Error Signal ini kemudian diberikan pada
rangkaian pembangkit pulsa, yang besarnya pulsa sebanding dengan error signal tadi untuk digunakan
penyalaan gate thyristor sehingga mengeluarkan daya arus.

searah yang bertambah besar untuk mengembalikan tegangan me yang terlalu rendah pada keadaan
yang semestinya. 3.4.3.5.3. Automatic Follow-Up Device (AFU) Fungsinya digunakan dalam kombinasi
dengan thyristo AVR yang mempunyai rangkaian pengaturan tegangan automatis dan rangkaian pengatur
tegangan manual alat ini memberikan signal kontak untuk membuat rangkaian pengaturan tegangan
mengikuti keras selama pengaturan tegangan mengikuti kerja selama pengaturan tegangan automatis.
Signal kontak adalah signal penghubung dengan dead band untuk memutar motor pada tahanan
pengesat tegangan rangkaian pengaturan tegangan manual. 3.4.3.5.4. Automatic Power Faktor Regulator
(APFR) Fungsinya untuk mengatur power factor (Cose) dan MvAR tetap sesuai set poin yang dikehendaki
sedang tegangan berubah-ubah menyesuaikan sifat beban yang ada di jaringan luar i Indrr Exited
Reactive Ampere Limitter (UEL)

3.4.3.5.5. Under Exited Reactive Ampere Limitter (UEL) Fungsi untuk mencegah AvR dari penurunan nilai
exitasi Generator sampai harga terendah sehingga mesin cenderung keluar dari sinkron. Bila AVR
menurun exitasi generator sampai ke harga yang cukup rendah dengan segera UEL bekerja sekaligus
mencegah arus reaktif dari harga yang terlalu rendah dari keadaan diatas dimana harga pembatasan ini
telah ditentukan sebelumnya Output UEL digunakan AVR untuk menaikan exitasi, berarti AVR dikalibrasi
kembali setingnya untuk mengembalikan tegangan generator yang lebih tinggi

3.4.3.5.6. Voltage Balancemeter (VB) Fungsi untuk mengetahui differensial tegangan generator dengan
tegangan set poinnya (90 R) Jika balance menunjuk nol dan jika kurang atau lebih menunjuk minus atau
plus 3.4.3.5.7. Fulse Failure Detector (FFD) Fungsinya untuk mendetecsi kegagalan pulsa pada pengatur
tegangan thyristor untuk memberikan reaksi bila ada gangguan pada pulsa gate dan membuat kontak
alarm atau mengetripkan A ANG4 3.4.3.5.8. Pulse Amplifier (PL AMP) Fungsinya untuk perkuat output
pul dan AvR mem sehingga mampu untuk penyalaan thyristor, 3.4.3.5.9. Cross Current Compensator
(CCC) Kompensasi perlawanan arus, Reaktor perata digunakan untuk alat perata KvA reaktip dan untuk
menghindari sirkulasi arus reaktip antara mesin AC, bila dua atau lebih nesin generator AC dengan
pengaturan tersendiri yang bekerja parallel. Reaktor perata akan mengatur bernacam-macam signal
tegangan terutama arus reaktip generator Kelau generator mengalami overexitasi arus reaktip naik, arus
reaktor ikut naik karena terh dengan tegangan phasa reactor sehingga menghasilkan signal tegangan 3
phase yang sama rata yang nantinya digunakan untuk menaikkan regulator. Bila signal tegangan terlalu
tinggi regulator akan bekerja untuk memperkecil eksitasi sehingga memperkecil arus reaktip yang
membuat over exited saat mesin a parallel dengan m lain Bila generator bekerja didaerah under excited
reactor perata akan menurun, lalu signal tegangan 3 phase diberikan ke regulator sehingga

Power potensial transformer (PPT) adalah sebuah transformator yang catu dayanya diambilkan dari
keluaran generator itu sendiri, dan fungsinya adalah untuk men supply tegangan untuk Exitasi system
setelah arusnya disearahkan lebih dulu dengan Rectifier (Dioda), dan PPt bisa dioperasikan setelah
Generator normal operasi, sedangkan pada awalnya tegangan Exitasi Generator diambilkan dari Batteray.
3.4.3.7. Batteray dan Batteray Charger Batteray dan Batteray Charger yaitu arus DC untuk membuat
kemaknitan generator yang mana cara kerjanya adalah sebagai berikut, setelah generator di putar oleh
turbine uap dengan putaran normal 3000 Rpm breaker 41 G dimasukkan untuk memberikan tegangan
penguat generator, yang mana breaker untuk battery 31 E masuk maka mengalirlah arus DC untuk
memberikan arus kemaknitan dan generator mengeluarkan tegangan 12,7 Kv bila selama waktu 27 secon
tegangan tersebut tidak tercapai maka breaker 41 G akan trip dan agar battery tersebut tetap bisa
bekeria dengan baik maka harus diisi setiap saat yaitu dengan battery charge yang mengambil arus dari
tegangan 1-3 co maupun 1-2 CC melalui transformator instrumen power control center dan di searahkan
untuk tegangan-tegangan DC yang lain untuk kebutuhan unit 3.4.3.8. Seal Oil Unit Fungsi untuk menjaga
agar pendingin H2 dalam generator tidak bocor keluar, yang mana seal oil unit tersebut sangat penting
dan harus ber operasi secara terus menerus walaupun generator dalam keadaan tidak ber operasi dan
untuk kelangsungan sistem operasinya dilengkapi pompa Emergency yang bertegangan DC,

3.4.3.9. Pendingin Generator Medan magnet yang mengalir melalui inti stator dan juga arus listrik yang
mengalir melalui kumparan stator or generator akan menimbulkan panas Agar kerusakan akibat panas
pada isolasi dapat dicegah, maka p tersebut perlu dihilangkan, oleh kaarena itu perlu dihilangkan dengan
media pendingin yang menggunakan Hydrogin (H2) sebagai medianya. Media pendingin generator akan
menyerap panas dari dalam generator Media pendingin akan menjadi panas, karena itu media pendingin
generator perl didinginkan yaitu dengan cara mengalirkannya melewati pendingin (cooler). Didalam
cooler ini juga dialirkan air pendingin, J panas dari media pending akan diserap oleh air pendingin.

Anda mungkin juga menyukai