BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh:
MALANG
2018
2
(Dr. Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum.) (Prof. Dr. Ir. Hj. Noor Harini, MS.)
NIP. 10691100253 0021046105
3
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel analisis ekonomi .............................................................................. 7
Tabel 2. BEP (Break Event Point) ........................................................................... 8
Tabel 3. Asumsi cash flow ...................................................................................... 5
Tabel 4. Alat dan Bahan Whepple ......................................................................... 10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain Kemasan Produk ........................................................................ 5
Gambar 2. Flow map pelaksanaan kegiatan produk Whepple. ............................... 9
Gambar 3. Flowchart pembuatan wheple ................................................................ 7
5
BAB 1. PENDAHULUAN
Kue apem merupakan sejenis kue tradisional yang terbuat dari bahan baku
utama tepung beras yang populer di kalangan orang Jawa. Di tengah-tengah
maraknya industri bakery, kue apem tetap bisa bertahan dikarenakan rasanya yang
khas. Tekstur yang empuk dan lembut juga merupakan daya tarik jajanan tradisional
ini (Endang, 2018).
Kue apem memiliki keunggulan tersendiri apabila dibandingkan dengan kue
lain yang terbuat dari tepung beras seperti serabi dan kue cucur. Keunggulan
tersebut adalah dalam proses pembuatan kue apem yaitu menggunakan fermentasi.
Makanan yang diolah dengan fermentasi memiliki keuntungan yaitu zat gizi yang
terkandung dalam bahan makanan tersebut akan mudah dicerna atau dimetabolisme
oleh tubuh karena pada proses fermentasi zat gizi kompleks akan diubah menjadi
zat gizi yang sederhana (Nurhayati dkk., 2013 ; Karmini, 1996).
Kandungan zat gizi kue apem selama ini yang tertinggi yaitu karbohidrat
(39,55 %), karena bahan utama dalam pembuatan kue apem adalah tepung beras.
Kandungan zat gizi kue apem seperti energi dan protein adalah 186,66 kkal dan 3,33
g dalam 100 g bahan, sehingga untuk meningkatkan kadungan zat gizi terutama
protein pada kue apem dapat menggunakan tepung biji kecipir yang disubstitusikan
dengan tepung beras (Nurhayati dkk, 2013 ; DKBM, 2010).
Sayangnya kini kue apem mulai jarang diminati masyarakat. Kepopuleran
kue apem hanya sebatas pada acara hajatan. Jarang sekali kita menemui penjual kue
apem kecuali di dalam pasar tradisional. Hal tersebut dikarenakan adanya
pergeseran budaya. Masyarakat Indonesia kini cenderung lebih menyukai makanan
yang dikemas dan dapat bertahan lama, misalnya, snack yang berada di
supermarket. Hal tersebut terbukti dari semakin banyaknya supermarket yang
membuka cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini pasar modern merupakan penggerak
utama perkembangan ritel moden di Indonesia. Pada 2004 – 2008, omset Pasar
Modern bertumbuh 19,8%, tertinggi dibanding format ritel modern yang lain.
Omset Department Store, Specialty Store dan format ritel modern lainnya masing-
masing meningkat hanya 5,2%, 8,1%, dan 10,0% per tahun (Sulmiah, 2007).
Dalam periode lima tahun terakhir dari 2007-2011 jumlah gerai usaha ritel
di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 17,57% per tahun. Pada
2007 jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebesar 10.365 gerai, kemudian pada
2011 diperkirakan akan mencapai 18.152 gerai yang tersebar di hampir seluruh
kota-kota di Indonesia (ICN, 2011). Data tersebut merupakan data dari 8 tahun yang
lalu. Tentu saja data tersebut akan terus bertambah seiring dengan berjalannya
waktu.
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk menaikkan kembali eksistensi kue
apem di tengah-tengah masyarakat melalui pengolahan dan pengemasan yang lebih
6
modern. Kue apem yang biasanya hanya berpenampilan putih polos atau terdapat
toping nangka, kini dapat dinikmati dengan rasa lain, yaitu adanya coklat lumer
yang tersembunyi di dalam apem. Penampilan yang baru ini kami harapkan dapat
menarik konsumen untuk lebih menyukai jajanan tradisional dan tidak
melupakannya.
Kota Malang sendiri merupakan kota wisata yang memiliki potensi untuk
membuka usaha. Banyak sekali tempat yang dapat dijadikan ajang promosi produk
ini. Ditambah lagi Malang merupakan kota pelajar, di mana banyak pelajar yang
lebih minat dengan makanan kekinian daripada jajanan tradisional.
Keunikan produk
Apem merupakan salah satu jajanan tradisional yang sudah banyak dijumpai di
pasaran. Peminat dari apem ini biasanya musiman yakni ketika musim kenduri
(wilayah Jawa), karena masyarakat jawa menganggap bahwa kenduri belum
afdhal tanpa adanya apem. Sebab sifatnya yang musiman dan selalu banyak
peminat, maka peluang usaha apem semakin banyak. Apem lumer merupakan
inovasi apem dengan beraneka topping campuran antara tape dengan cokelat dan
susu. Selain itu rasa yang khas asam manis membuat apem memiliki
penggemarnya sendiri. Maka, usaha ini akan dilakukan dengan inovasi yang baru
yaitu berupa apem dengan motif batik aksara jawa. Selain untuk memperkenalkan
batik, ini juga untuk memperkenalkan dan melestarikan tulisan aksara jawa
kepada masyarakat luas. Produk ini akan dipasarkan dengan harga yang sangat
terjangkau yakni Rp 5.000,-/kotak, dengan isi 4 biji er kotak. Produk ini dinilai
layak karena terdapat banyak keunggulan dalam produk. Segmen pasar yang luas
terus berkembang mengikuti pertumbuhan pembangunan serta gaya hidup. Inovasi
makanan berbasis fermentasi alami dengan meperkenalkan batik serta aksara jawa
ini memiliki peluang pasar yang luas. Oleh karena itu dirasa lebih mudah untuk
memasarkan dan menentukan laba di setiap produk.
Pra Produksi
Pada tahap ini dilakukan survey lokasi penjualan bahan baku dan peralatan
produk Pelur.
Produksi Pelur
Pelaksanaan program usaha Pelur ini terdiri atas tiga proses pengolahan
yaitu pembuatan Ura (tape dari beras), pembuatan adonan, dan pengukusan.
A. Persiapan Alat dan Bahan
Untuk memperlancar proses pembuatan Pelur, langkah awal yang akan kita lakukan
adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan bahan
meliputi:
1. Beras dicuci dan dipisahkan dari kotoran kemudian dimasak dan dikukus di
dalam panci selama 30 menit.
2. Beras yang telah berubah menjadi nasi didiamkan sampai dingin di dalam
sebuah wadah.
3. Ragi dihancurkan hingga teksturnya halus lalu dicampur dengan nasi yang
telah dingin. Campuran tersebut ditutup dengan daun pisang dan diinkubasi
pada suhu 25-30oC selama 2-4 hari sampai menghasilkan alkohol dan
menghasilkan tekstur yang lembut.
1. Tepung beras, tepung terigu, tape, margarin, vanili, telur, dan garam
dicampurkan lalu diremas-remas sambil diuleni sampai lembut.
11
2. Campuran yang telah lembut tersebut ditambahkan dengan gula pasir dan
pewarna makanan warna hijau aroma pandan, kemudian diaduk hingga
gula larut.
3. Adonan yang telah jadi diiamkan selama satu hari pada suhu kamar.
1. Panci disiapkan untuk proses pengukusan dan tutupi tutup panci dengan
kain bersih agar air tidak mengenai adonan dalam cetakan, sehingga apem
dapat mengembang.
2. Cetakan adonan diolesi dengan minyak. Hal ini bertujuan agar adonan
tidak mudah menempel pada cetakan sehingga mudah untuk dipisahkan.
Lalu adonan dimasukkan ke dalam cetakan.
3. Adonan yang berada pada cetakan tersebut kemudian dikukus di dalam
panci selama 15 menit.
4. Setelah itu, apem yang telah jadi dipisahkan dari cetakan lalu didiamkan
selama beberapa saat agar suhunya sedikit turun.
Pengemasan
1. Cup gelas yang terbuat dari kertas dengan diameter 8 cm dan tinggi 10 cm
2. Box yang terbuat dari karton dengan ukuran 12 x 16 cm
langsung dengan alasan karena dari data Kementrian Komunikasi dan Informatika
pada tahun 2013 menyatakan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan semakin
banyak pengguna internet yang melakukan belanja online. Pemasaran produk secara
online melalui situs media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.
Penulis mengetahui bahwa di kota Malang banyak terdapat tempat-tempat
wisata yang potensial untuk memasarkan produk Pelur ini. Penulis akan membuka
stand untuk memasarkan produk ini, selain itu dapat menjalin kerja sama dengan
mitra seperti hotel, supermarket, dan kantor-kantor.
Pasca Produksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap semua proses kegiatan usaha
produk mulai dari pra produksi, produksi, pengemasan, hingga promosi dan
publikasi termasuk didalamnya analisis data mengenai perkembangan usaha dan
pencapaian target usaha serta profit penjualan.
13
2. Pelaksanaan
-Persiapan X X X X X X X X X X X X X X X X
Bahan
-Produksi X X X X X X X X X X X X X X X X
-Pemasaran X X X X X X X X X X X X X X X X
3. Evaluasi
-Produksi X X X X X X X X
-Pemasaran X X X X X X X X
4, Pembuatan
Laporan Hasil X X X X
Kegiatan
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1. Biodata Ketua Dan Amggota
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Malang, 08 Agustus 2019
Ketua
(Khoirunnurika)
16
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Malang, 08 Agustus 2019
Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Anggaran Biaya:
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Kewirausahaan saya dengan judul
“PELUR” (APEM LUMER) BERBASIS FERMENTASI ALAMI GUNA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PEDESAAN yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Materai
6000