Anda di halaman 1dari 3

Securah Kisah Kampus

Gajah
Didirikan pada tahun 1920, Institut Teknologi Bandung (ITB) awalnya
bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandung). Pada
awalnya, TH Bandung hanya memiliki satu program studi, yaitu program
studi Teknik Sipil. Selang beberapa tahun kemudian, TH Bandung
merencanakan perluasan Pendidikan dengan menambahkan program
studi-program studi baru. Namun, hal ini tidak terlaksana sampai 1940
ketika program studi Teknik Kimia didirikan, diikuti dengan didirikannya
program studi Teknik Mesin-Listrik pada tahun 1941. Sayangnya, belum
sempat program studi Teknik Kimia dan Teknik Mesin-Listrik meluluskan
satu pun insinyur, TH Bandung ditutup oleh tentara Jepang yang
menduduki Indonesia pada tahun 1942. Meski begitu, Jepang masih
mengizinkan fasilitas TH Bandung digunakan untuk penelitian. Pada saat
itu, TH Bandung pun dikenal dengan Institute of Tropical Scientific
Research (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis).
Setelah Indonesia merdeka, Bandung Kogyo Daigaku diganti nama
menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung. Pada tahun 1950, Universitas
Indonesia didirikan di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik Bandung
menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam
Universitas Indonesia di Bandung. Baru pada tahun 1959, Fakultas
Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia
memisahkan diri dan menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah berdiri sendiri, ITB menggunakan waktu-waktu awalnya untuk
membenahi diri dan melengkapi dirinya. Setelah itu, ITB mulai
menambahkan program studi-program studi baru. Hingga saat ini, ITB
memiliki 13 fakultas dan 47 program studi.

LAMBANG ITB
Dari tulisan yang menjelaskan tentang sejarah ITB, ada satu tulisan yang
mengulik tentang asal usul terbentuknya lambang ITB yang ikonik ini.
Tulisan tersebut berjudul “Nostalgia Kampus ITB, Dalam Lima Aura
Warna” karya A.D. Pirous. Pirous menceritakan bahwa ide lambang ITB
ini didapat dari (alm.) Ahmad Sadali yang mendapat cerita dari (alm.) Prof.
S. Soemardja, tokoh legenda Seni Rupa ITB dan Indonesia.
Pirous menceritakan bahwa pada saat itu, para guru besar berjalan-jalan
di sekitar kampus ITB untuk menemukan ide. Tidak hanya melihat satu
per satu gedung yang ada di ITB, mereka pun mengkaji sejarah awal
berdirinya kampus itu. Setelah sekian lama tidak mendapatkan ide,
akhirnya datanglah inspirasi dari dua buah patung Ganesha kecil yang
terletak di bawah jam gerbang kampus di sisi yang menghadap ke depan.
Patung yang merupakan temuan arkeolog di situs-situs candi di Jawa
Tengah ini kala itu masih ada di ITB karena belum didaftarkan di Museun
Gajah di Jakarta.
Akhirnya, para guru besar sepakat untuk mengembangkan ide dari
patung Ganesha tersebut untuk dijadikan lambang ITB. Desain lambang
secara menyeluruh dikerjakan oleh Srihadi S. yang merupakan pelukis
dari Seni Rupa ITB dengan dibantu oleh beberapa asisten.

TIMELINE ITB

1920
ITB dibangun 1920 sbg Technische Hoogeschool te Bandoeng
Program studi pertama: Teknik sipil, jumlah mahasiswa: 28 orang
1940
Prodi Teknik kimia
1941
Prodi Teknik mesin
1942
Ditutup oleh pemerintah jepang -> research tetap boleh, Institute of
Tropical Scientific Research
1944
Dibuka kembali: Bandung Kogyo Daigaku
1945
Sekolah Tinggi Teknik Bandung
1950
Universitas Indonesia didirikan dan “ITB” dijadikan Fakultas Teknik dan
Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung
1959
Mulai dinamakan “Institut Teknologi Bandung”

SUMBER
https://www.itb.ac.id/news/read/56623/home/mengulik-sejarah-itb-lewat-evolusi-kartu-tanda-
mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai