Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

KONSEP DASAR BIOLOGI SD


“EKOSISTEM RANTAI MAKANAN”

Dosen pembimbing :
Atika Ulya Akmal, S.pd., M.pd
Disusun oleh:
Nadya Meisya Putri : 21129442
M.Rizky Mahendri : 21129419
Nadhira Alfi : 21129254

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2021/2022

2 Vindyastika Inke R.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
EKOSISTEM RANTAI MAKANAN” tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Atika Ulya


Akmal, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Biologi SD.
Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat nantinya.

3 Vindyastika Inke R.
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................6
C. TUJUAN...................................................................................................................................6
PETA KONSEP..................................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................8
3. JARING-JARING MAKANAN...................................................................................................12
Ekosistem Darat............................................................................................................................14
Ekosistem Air Tawar......................................................................................................................15
Ekosistem Mangrove....................................................................................................................16
Ekosistem Hutan Hujan..........................................................................................................18
1. Perbedaan Rantai Makanan Dan Jaring- Jaring Makanan....................................................18
B. Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan...........................................................................20
C. Proses Rantai Makanan.....................................................................................................21
1. Produsen..........................................................................................................................21
2. Konsumen........................................................................................................................21
3. Dekomposer atau Pengurai............................................................................................22
D. Jenis Piramida Ekologi......................................................................................................23
1. Piramida Energi..............................................................................................................23
2. Piramida Biomassa.........................................................................................................23
3. Piramida Jumlah............................................................................................................24
E. Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistemnya....................................................24
1. Contoh Rantai Makanan di Darat.................................................................................24
2. Contoh Rantai Makanan di Gurun...............................................................................25
3. Contoh Rantai Makanan di Laut...................................................................................26
4. Contoh Rantai Makanan di Danau................................................................................26
5. Contoh Rantai Makanan di Sungai...............................................................................27
6. Contoh Rantai Makanan di Savana..............................................................................27
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................28

4 Vindyastika Inke R.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa berdiri sendiri karena setiap
makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup dan energi tersebut diperoleh
dari makhluk hidup lain. Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas
seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan menggunakan sinar matahari, air dan nutrisi untuk
mendapatkan energi berupa fotosintesis untuk mempertahankan hidupnya. Begitu
pula hewan mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan.

Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi. Seperti manusia yang menanam tumbuhan untuk
dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada
manusia untuk pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga
manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya,
sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan
makanannya. Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling
menguntungkan. Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan
udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi
kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan
kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak
hidup yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu
hubungan timbal balik

Dalam ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antar organisme dan juga
lingkungannya. Hubungan yang terjadi di antara organisme atau individu tersebut
cukup kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dan di dalam pola
interaksi hubungan tersebut ikut melibatkan terjadinya rantai makanan dan jaring-
jaring makanan.

5 Vindyastika Inke R.
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan
(food chain). Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan
tropik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan
posisi yang sama dalam rantai makanan.

Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan
saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu
terjadi beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai
makanan yang saling berhubungan ini disebut dengan jaring-jaring makanan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari rantai makanan ?

2. Apakah pengertian dari jaring-jaring makanan ?

3. Apakah perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan ?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian rantai makanan.

2. Menjelaskan pengertian jaring-jaring makanan.

3. Menjelaskan perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

6 Vindyastika Inke R.
PETA KONSEP

7 Vindyastika Inke R.
BAB II

PEMBAHASAN

1. RANTAI MAKANAN

Semua organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan


lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan
lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk
sistem ekologi didalam ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan/
aliran energi dan siklus biogeokimia. Rantai makanan dapat dikategorikan sebagai
interaksi antar organisme dalam bentuk predasi.

Rantai makanan (food chain) adalah perpindahan energi makanan dari


sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai
makanan sering juga disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu seri
makhluk hidup. Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di
mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas.
Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial kimia berubah
sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya
terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan
semakin besar pula energi yang tersedia. Panjang rantai makanan ditentukan dari
seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik. Tingkat trofik
adalah tingkat dalam rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh
energi. Meskipun desain rantai makanan dapat bervariasi dalam ekosistem, semua
rantai makanan terdiri dari tingkat trofik dasar yang sama.

Tingkat trofik pertama berisi organisme yang mampu menghasilkan zat


makanan sendiri yang sebagin besar merupakan tumbuhan atau organisme

autotrof. Organisme dalam lapisan ini disebut produsen primer karena mereka
mendapatkan energi mereka dari sumber abiotik. Produsen yang paling utama
mendapatkan energi secara langsung dari matahari. Produsen primer penting bagi
keseluruhan rantai makanan karena mereka adalah sumber asli dari energi yang
kemudian di manfaatkan oleh organisme lainnya.

8 Vindyastika Inke R.
Tingkat trofik berikutnya mengandung organisme yang dikenal sebagai
konsumen. Konsumen adalah organisme yang mendapatkan energi dari organisme
lain atau dengan kata lain konsumen tidak dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Tingkatan trofik ini yang mendapatkan energi dari produsen primer
disebut konsumen primer atau konsumen tingkat I. Konsumen primer biasanya
diduduki oleh herbivora, yang merupakan organisme dengan pola makan yang
sepenuhnya rerumputan, seperti rusa, kelinci, dan domba.

Tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen sekunder.


Seperti hal nya konsumen primer, konsumen sekunder seringkali disebut sebagai
karnivora karena mereka memakan daging, dan dalam hal ini mereka memakan
daging dari konsumen primer dalam tingkat di bawah mereka. Konsumen
sekunder termasuk organisme seperti ular, burung pemakan serangga, dan katak.

Tingkat trofik keempat mengandung organisme yang disebut konsumen


tersier. Spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai predator
puncak karena mereka mengonsumsi organisme dalam tingkat konsumen di
bawah mereka. Selain itu, organisme ini disebut predator karena mereka biasanya
tidak memiliki predator lain yang memakannya. Konsumen tersier meliputi
spesies seperti serigala, singa gunung, dan harimau.

Tingkat Trofik terakhir adalah detritivor atau detritus, yang merupakan


organisme yang memakan produk limbah dari hewan lain atau bahan organik
mati. Organisme di tingkat ini sering dilupakan karena mereka kecil dan jarang
terlihat. Meskipun diabaikan, detritivor sangat penting karena mereka memecah
bahan yang mereka konsumsi dan mendaur ulang nutrisi kembali ke lingkungan di
mana organisme lain dapat menggunakannya. Tanpa detritivor, lapisan vegetasi
mati dan bangkai hewan akan menumpuk dan memakan waktu yang sangat lama
untuk terurai. Detritivor umum termasuk cacing tanah, lipan, siput.

9 Vindyastika Inke R.
Dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai makanan
berdasarkan jenis mata rantai pertamanya, yaitu :

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang
diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.

Misalnya: tumbuhan – herbivora – karnivora – omnivora – detrivor.

Gambar 2.1 Rantai Makanan Rerumputan

Gambar 2.1 merupakan rantai makanan rerumputan karena mata


rantainya diawali oleh tumbuhan. Rumput yang bersifat autotrof berperan
sebagai produsen primer dimakan oleh belalang yang merupakan konsumen
primer atau konsumen tingkat I. Selanjutnya belalang dimakan oleh kadal
yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II lalu
kadal dimakan oleh ular yang berperan sebagai konsumen tersier atau
konsumen tingkat III dan pada akhirnya ular dimakan oleh burung elang yang
berperan sebagai konsumen puncak atau konsumen tingkat IV atau sebagai
predator. Jika burung elang mati maka bangkainya akan di makan oleh
detrivor atau organisme pemakan sisa.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang
tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor atau organisme
pemakan sisa. Rantai makanan detritus dimulai dari proses penghancuran
luruhan dan ranting tumnuhan oleh bakteri dan fungi (detritivor)

menghasilkan detritus. Hancuran bahan organik (detritus) ini kemudian


menjadi bahan makanan penting (nutrien) bagi cacing,lipan, crustacean dll.

Misalnya : detrivor– herbivora – karnivora – omnivora

10 Vindyastika Inke R.
Gambar 2.2 Rantai makanan detritus

Pada rantai makanan detritus karena mata rantainya diawali oleh


detritus atau pengurai (Gambar 2.2). Detritus tersebut berupa organisme lain
seperti bakteri dan jamur. Pada gambar diatas, bahan organik mati diuraikan
oleh detritus kemudian dimakan oleh ulat yang kemudian dimakan oleh
burung.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa

Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai


produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora
sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa
herbivora sebagai konsumen II dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora
maupun sebagai konsumen III.

2. Rantai Parasit

Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.

3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri.

11 Vindyastika Inke R.
RANTAI PEMANGSA RANTAI PARASIT

RANTAISA
PROFIT

Gambar 2.3 Berbagai mata rantai makanan

3. JARING-JARING MAKANAN

Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap


organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah
demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu
organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan
lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofik tinggi.

Dalam ekosistem, rantai makanan–rantai makanan tersebut saling


berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut
pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang
memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).

Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling


berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-
jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak
hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.

12 Vindyastika Inke R.
Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh
bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan
yang saling berhubungan secara lebih kompleks dalam suatu ekosistem.

Untuk menjelaskan tentang mekanisme jaring-jaring makanan sederhana


dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa produsen primer adalah padi.
Padi kemudian dimakan oleh tikus dan burung sebagai konsumen primer atau
konsumen tingkat I. Tikus dan burung kemudian dimakan oleh musang dan
burung elang. Peran musang dan burung elang dalam jaring-jaring makanan ini
adalah sebagai konsumen tingkat II atau konsumen puncak. Kemudian burung
elang mati dan diuraikan oleh pengurai yang biasanya bakteri dan jamur. Tipe
dasar jaring-jaring makanan juga sama dengan rantai makanan, yaitu terdiri dari
jaring makanan perumput dan detritus.

Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan,


diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Padi tikus  burung elang  pengurai

b) Padi tikus  musang burung elang pengurai


c) Padi burung musang burung elang pengurai

d) Padi burung burung elang pengurai

Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan memakan diakhiri


oleh pengurai. Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai dalam ekosistem
sangatlah penting yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan zat penyusun

13 Vindyastika Inke R.
tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah. Dengan
demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan produsen.
Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga
kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.

Apabila tumbuhan hidup subur, berarti tumbuhan tersebut menjamin


ketersediaan makanan bagi herbivora. Meningkatnya herbivora menjamin
ketersediaan makanan bagi karnivora. Dengan demikian dapatlah disimpulkan
bahwa antara komponen dalam ekosistem yang satu dengan lainnya senantiasa
berinteraksi dan terjadi kesalingtergantungan.

Bentuk jaring-jaring makanan yang lebih kompleks dapat dilihat pada


ekosistem-ekosistem berikut :

Ekosistem Darat

14 Vindyastika Inke R.
Pada gambar diatas, tampak bahwa produsen utama atau produsen primer
dalam jaring-jaring makan tersebut adalah tumbuhan. Kemudian tumbuhan
dimakan oleh kelinci, tikus, burung pemakan biji dan serangga herbivora dimana
peran dari hewan-hewan tersebut adalah konsumen tingkat I. selanjutnya, kelinci
dimakan oleh rubah dan burung elang; tikus dimakan oleh rubah, burung elang
dan ular; burung pemakan biji dimakan oleh rubah dan burung elang, sedangkan
serangga herbivora dimakan oleh burung pemakan serangga, laba-laba besar,
serangga predator dan katak. Kemudian, burung pemakan serangga dimakan oleh
rubah, burung elang dan ular; laba-laba besar dimakan katak; katak dimakan ular
dan ular dimakan oleh burung elang. Peran dari ular, burung pemakan serangga
dan laba-laba besar adalah sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II.
Sedangkan rubah dan burung elang merupakan konsumen tingkat III atau
konsumen puncak.

Ekosistem Air Tawar

Produsen dalam ekosistem air tawar diatas adalah tumbuhan air seperti
bambu air, eceng gondok, apu-apu, seledri air dan alga. Kemudian tanaman air

15 Vindyastika Inke R.
dan alga tersebut dimakan oleh serangga, ikan, cacing dan siput. Serangga, ikan,
cacing dan siput tersebut berperan sebagai konsumen primer atau konsumen
tingkat I. Selanjutnya, serangga di makan oleh tikus dan katak; ikan kecil di
makan oleh katak dan ikan besar; dan siput dimakan oleh ikan besar dan burung
gereja. Tikus, katak dan ikan besar berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen tingkat II. Kemudian, tikus dimakan oleh ular dan burung elang; katak
dimakan oleh ular, burung bangau; ikan besar di makan oleh burung bangau dan
bebek. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja berperan sebagai konsumen
tersier atau konsumen tingkat III. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja
di makan oleh burung elang. Burung elang berperan sebagai konsumen puncak
atau predator.

Ekosistem Mangrove

16 Vindyastika Inke R.
Dalam ekosistem mangrove, sisa organik dari daun bakau dan rumput laut
menjadi produsen primer jaring-jaring makanan. Kemudian sisa organik daun
bakau diuraikan oleh detrivor menjadi detritus. Rumput laut dan detritus
kemudian di makan oleh cacing dan udang kecil. Selanjutnya udang kecil
dimakan oleh kepiting, ikan kecil dan ikan besar; dan kerang-kerangan di makan
oleh ikan kecil. Setelah itu ikan kecil di makan oleh ikan besar, ikan besar dan
kepiting kemudian di makan oleh burung bangau. Akhirnya, burung bangau di
makan oleh burung elang sebagai konsumen puncak atau predator.

Ekosistem Laut

17 Vindyastika Inke R.
Ekosistem Hutan Hujan
Tropis

1. Perbedaan Rantai
Makanan Dan Jaring-
Jaring Makanan

• Struktur

Sebuah jaring makanan memiliki struktur yang lebih banyak dari rantai makanan
dan lebih kompleks. Rantai makanan berjalan satu arah seperti halnya suatu rantai,
sedangkan jaring-jaring makanan bergerak bercabang-cabang menjadi banyak
arah. Misalnya ilustrasi jaringan makanan di bawah. Kita dapat memilih sebuah
rantai makanan dasar dari jaring makanan yang kompleks yaitu : Tanaman Hijau
□ belalang  katak  burung elang.

18 Vindyastika Inke R.
• Jumlah Organisme

Dalam setiap rantai makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu
organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan
tumbuhan. Harus ada lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, dan lebih
banyak pemakan tumbuhan daripada pemakan daging. Meskipun ada persaingan
yang ketat antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies
punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki
konsekuensi tak terduga. Berbeda dengan jarring-jaring makanan. Ketika salah
satu produsen mati, maka konsumen I dapat memakan produsen lain. Begitu pula
jika konsumen I mati, maka konsumen II dapat memperoleh makanan dari
konsumen II lainnya, begitu seterusnya. Berbeda dengan jaring-jaring makanan.
Meskipun energi juga akan hilang setiap kali memakan organisme lain, namun
jumlahnya tidak sebesar rantai makanan. Hal itu disebabkan karena beragamnya
pilihan organisme yang menjadi sumber makanan organisme lain. Suatu
organisme tidak hanya memakan organisme tertentu saja, organisme tersebut
dapat memakan organisme lain sebagai alternatif.

• Kesetimbangan

Dalam rantai makanan, kesetimbangan rantai makanan tunggal sangat bergantung


terhadap setiap organisme di dalamnya. Jika terdapat salah satu organisme saja

19 Vindyastika Inke R.
yang mati, maka terjadi ketidakseimbangan dalam rantai makanan tersebut. Akan
ada organisme yang jumlahnya membeludak karena tidak dimakan oleh
organisme yang mati tersebut, dan ada pula organisme yang mati karena tidak
dapat memakan organisme yang mati tersebut. keseimbangan sangat harus dijaga
dengan baik oleh setiap organismenya. Berbeda dengan jaring-jaring makanan.
Jika terdapat salah satu organisme yang mati, maka peran dari organisme tersebut
dapat digantikan oleh organisme lain sehingga organisme yang memakan
organisme yang mati tersebut dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya dengan
memakan organisme lain yang memiliki peran yang sama dengan organisme yang
mati.

• Keterkaitan antar-organisme

Hampir tidak ada satu rantai makanan saja yang berinteraksi tetapi puluhan rantai
makanan yang terkait lintas satu sama lain menghasilkan lebih banyak rantai.
Pada kenyataanya, dalam suatu ekosistem hampir tidak ditemui organisme-
organisme yang berperan dalam rantai makanan tunggal saja (kecuali terdapat
keterbatasan jenis organisme dalam suatu ekosistem). Hal ini membuat organisme
dalam rantai makanan saling berhubungan satu sama lain membentuk jaring
makanan yang terlihat seperti sarang laba-laba. Jaring makanan menunjukkan
bagaimana hewan yang berhubungan dan tidak tergantung pada rantai makanan
tunggal.

B. Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan


Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan rantai makanan
antar spesies dalam suatu komunitas.Jaring makanan dapat dibangun untuk
menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat
dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara
(herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan
spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi).

20 Vindyastika Inke R.
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam jaringan makanan
dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi
mengalir melalui ekosistem. Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat
trofik membantu kita dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini
beberap fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu ketahui Grameds:

 Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu
sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk dalam
spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies predator puncak.
 Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar spesies dan berfungsi
dalam mempelajari kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke bawah dalam
suatu struktur komunitas.
 Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke atas didalam suatu
struktur atau bentuk komunitas.
Dengan adanya proses rantai makanan sendiri, makhluk hidup dapat bertumbuh
dan bertahan hidup.

C. Proses Rantai Makanan


Proses makan dan dimakan dalam rantai makanan ini berlangsung secara
terus menerus dengan perannya masing masing, seperti produser, konsumen, dan
pengurai atau dekomposer. 

1. Produsen
Produsen adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri,
contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada
ketersediaan makanan, akan tetapi keseimbangan alam.Maka dari itu produsen
tidak memakan makhluk lain. Tetapi malah di makan oleh makhluk lainnya.
Produsen juga merupakan makhluk hidup yang dapat membuat zat organik dari
zat anorganik. Biasanya produsen membuat makanan nya melalui proses
fotosintesis. Contoh produsen diantaranya tumbuhan hijau, alga, dan juga lumut.

21 Vindyastika Inke R.
2. Konsumen
Konsumen yaitu makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia
tidak bisa memproduksi makanan sendiri seperti produsen. Maka dari itu untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, konsumen bergantung pada organism lainnya.
Peran konsumen di dalam sebuah ekosistem biasa nya adalah hewan. Konsumen
memiliki beberapa tingkatan, diantaranya:

 Konsumen pertama (primer), konsumen satu merupakan pemakan produsen atau


tumbuhan dan biasanya disebut dengan konsumen herbivora. Contohnya seperti sapi,
kelinci, kerbau dan lain lain.
 Konsumen sekunder, organisme yang sumber makanannya dari tingkat trofik
sebelumnya (trofik 2). Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih
bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah tikus.
 Konsumen tersier, konsumen ini merupakan pemakan konsumen kedua dan
seterusnya hingga konsumen yang terakhir yang disebut dengan konsumen puncak.
Biasanya konsumen puncak merupakan hewan yang tidak bisa dimakan oleh hewan
lainnya. Contohnya singa, buaya, elang.
3. Dekomposer atau Pengurai
Pengurai adalah organisme terakhir dalam rantai makanan. Karena
pengurai merupakan organisme yang mampu mengubah zat organik menjadi zat
anogarnik.Pengurai mengurai bangkai atau tumbuhan yang sudah mati lalu
mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang akan digunakan tanaman untuk
berfotosintesis, di sinilah siklus dari rantai makanan dimulai lagi. Contoh
pengurai yaitu jamur dan bakteri pengurai. Rantai makanan adalah bagian dari
jaring-jaring makanan, berikut penjelasan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring
makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan
dikombinasikan atau digabung yang tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
Meskipun secara umum ada 5 tingkatan rantai makanan, tidak semua rantai
makanan terdiri dari 5 tingkatan tropik tersebut.

Ada rantai makanan yang hanya terdiri dari 4 tingkatan saja, ada juga yang
mencapai 6 tingkatan trofik. Semakin pendek sebuah rantai makanan, maka energi

22 Vindyastika Inke R.
yang tersedia semakin besar, sebaliknya jika rantai makanannya panjang maka
sedikit energi yang tersedia.

D. Jenis Piramida Ekologi


Piramida ekologi adalah suatu diagram piramida yang dapat
menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain,
secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang
menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat
trofiknya jumlah individunyapun semakin sedikit. Tingkat trofik tersebut terdiri
dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier.
Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan
herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen
sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat
trofik ke empat atau puncak piramida. Berikut ini jenis-jenis piramida ekologi
Grameds!

1. Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan
energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida
energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf
trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di
dalam transfer energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya
maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses
tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga
makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang
taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak
tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga.
Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan
waktu.

2. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan
berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

23 Vindyastika Inke R.
Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya
bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan
energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat
berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton
mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai
makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi
produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti
jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak
piramida bertubuh besar.

3. Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalahsuatu piramida yang menggambarkan jumlah
individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai
tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain
yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier
artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan
(konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder
lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier
lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder. Pelajari informasi mengenai
kajian ekologi lainnya pada buku Referensi Biologi Lengkap: Ekologi yang wajib
Grameds ketahui mengenai makhluk hidup yang ada.

E. Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistemnya


Ada sejumlah contoh jaring-jaring makanan dikelompokkan berdasarkan
habitat kehidupan mereka. Contohnya ialah jaring-jaring makanan bagi habitat
tertentu. Ada kira-kira 13 mahluk hidup pada suatu siklus jaring-jaring makanan.
Beberapa mahluk hidup itu diantaranya phytoplankton, zoopllankton, ikan, udang,
burung camar, kepiting, rumput laut, gurita, pinguin, gajah laut, anjing laut, paus
biru, serta paus pembunuh. Nah, melihat ke 13 mahluk hidup itu bisa digolongkan
kedalam sejumlah siklus rantai makanan, diantaranya:

24 Vindyastika Inke R.
1. Contoh Rantai Makanan di Darat
Padi – Tikus – Ular – Elang – Pengurai
 Padi, yaitu sebagai produsen penghasil makanan untuk organisme lain. Padi
menghasilkan biji beras.
 Tikus, yaitu sebagai konsumen primer karena tikus merupakan hewan yang
memakan tumbuhan atau yang disebut dengan herbivora. Tikus memakan padi untuk
kelangsungan hidupnya.
 Ular, yaitu konsumen sekunder karena ular merupakan pemakan hewan lainnya atau
karnivora dan ular memakan tikus sebagai sumber energinya.
 Elang, yaitu konsumen puncak. Elang memakan ular untuk kelangsungan hidupnya.
 Pengurai, perannya mengurai Elang agar zat zat dan nutrisi nya dapat di serap
kembali oleh tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tidak hanya di laut dan danau, Jaring-jaring makanan juga terjadi di ekosistem
sawah yaitu, seperti berikut:

 Pohon > Burung Gereja > Burung Elang Pohon > Jangkrik > Burung Pipit >Burung
Elang.
 Rumput > Jangkrik> Tikus > Burung Elang.
 Rumput > Jangkrik > Tikus > Ular > Burung Elang.
 Rumput > Tikus > Burung Elang.
 Pohon > Jangkrik > Tikus > Burung Elang.
 Pohon > Jangkrik > Tikus >Ular > Burung Elang.
 Rumput > Jangkrik > Burung Pipit > Burung Elang.
 Rumput > Tikus > Ular > Burung Elang.

2. Contoh Rantai Makanan di Gurun


Gurun adalah salah satu dari ekosistem darat yang terbentuk secara alami dan
sedikit biotik yang mampu bertahan hidup di tempat ini karena suhunya yang sangat
panas dan kering. Beberapa contoh ekosistem gurun adalah gurun Gobi dan gurun
Kalahari di Afrika. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah:

 Memiliki curah hujan yang sangat rendah,


 Merupakan bagian dari ekosistem darat

25 Vindyastika Inke R.
 Memiliki suhu yang sangat ekstrim.
Contoh rantai makanan di ekosistem gurun adalah:

 Energi matahari – rumput – rusa – hiena – pengurai


 Energi matahari – rumput – kelinci – ular – elang – pengurai

3. Contoh Rantai Makanan di Laut


Ekosistem laut atau ekosistem bahari adalah ekosistem akuatik alami, didominasi
oleh perairan yang sangat luas dan berkadar garam tinggi. Ciri-ciri ekosistem laut
adalah sebagai berikut:

 Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi


 NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%
 Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut
 Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Contoh rantai makanan di ekosistem laut adalah:

Phytoplankton – Ikan Kecil – Anjing Laut – Hiu – Dekomposer


 Phytoplankton, yaitu sebagai produsen karena ia dapat membentuk cadangan
makanan yang disebut amylum melalui proses fotosintesis.
 Ikan kecil, yaitu sebagai Konsumen primer karena ikan kecil memakan
phytoplankton agar dapat bertahan hidup.
 Anjing laut, yaitu sebagai konsumen sekunder karena anjing laut memakan ikan
kecil, dan mengubahnya menjadi energi untuk kelangsungan hidupnya.
 Hiu, yaitu sebagai konsumen puncak karena hiu memakan anjing laut agar dapat
bertahan hidup
 Dekomposer, perannya mengurai hiu pada saat mati. Agar nutrisi nya dapat di serap
tanah dimana tanaman laut hidup.
4. Contoh Rantai Makanan di Danau
Danau merupakan ekosistem akuatik alami, sama seperti laut dan sungai, namun
danau termasuk ke dalam kategori ekosistem Ientik atau ekosistem dengan air yang
tenang. Ciri-ciri ekosistem danau adalah sebagai berikut:

26 Vindyastika Inke R.
 Memiliki variasi suhu yang tidak mencolok
 Memiliki penetrasi cahaya yang sangat sedikit
 Dihuni oleh flora yang khas
 Dihuni oleh kebanyakan filum hewan
Contoh rantai makanan di ekosistem danau adalah: Energi matahari – fitoplankton –
zooplankton – larva capung atau nyamuk – ikan – buaya – pengurai

 Fitoplankton -> zooplankton -> Ikan kecil -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
 Pengurai Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Pengurai
 Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Burung pemakan ikan ->
Pengurai
 Tanaman Hidrylla -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
 Tanaman enceng gondok -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
 Tanaman enceng gondok -> Ulat -> Burung -> Pengurai

5. Contoh Rantai Makanan di Sungai


Sungai adalah ekosistem Iotik atau ekosistem dengan air yang mengalir. Ciri-ciri
ekosistem sungai adalah sebagai berikut:

 Air pada ekosistem sungai mengalir dari hulu ke hilir


 Terjadi perubahan pada keadaan fisik dan kimia dari ekosistem yang berlangsung
terus menerus
 Kondisi dari fisik kimia pada tingkatan aliran air ekosistem sungai sangat tinggi
 Tumbuhan dan hewan yang tinggal telah menyesuaikan diri dengan kondisi aliran air
sungai
Contoh rantai makanan di ekosistem sungai adalah:

 Energi matahari – alga atau lumut – udang – ikan – ular sungai – pengurai
 Energi matahari – alga atau lumut – ikan – beruang – pengurai
6. Contoh Rantai Makanan di Savana
Sama seperti ekosistem gurun, sabana juga termasuk ekosistem darat yang
terbentuk secara alami. Ada dua macam sabana, yaitu sabana murni dan sabana

27 Vindyastika Inke R.
campuran. Sabana murni hanya memiliki satu jenis pohon sementara sabana
campuran memiliki beberapa jenis pohon. Ciri-ciri ekosistem sabana adalah:

 Padang rumput yang diselingi dengan pepohonan


 Berada di daerah tropis
 Jenis flora yang umumnya tumbuh di sana adalah rumput, Eucalyptus, Acacia, dan
Coryphautan
 Jenis hewan bioma sabana pada umumnya adalah singa, macan, rusa, gajah, zebra,
kuda, rayap, serangga
Contoh rantai makanan di ekosistem sabana adalah:

 Energi matahari – rumput – zebra – harimau – pengurai


 Energi matahari – rumput – rusa – cheetah – pengurai
Demikianlah pengertian dan sedikit contoh dari rantai makanan beserta
contohnya. Hal lain yang lebih penting dalam mempelajari rantai dan jaring-jaring
makanan adalah kita harus memahami bahwa seluruh makhluk di muka bumi ini
saling membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan untuk itu kita harus
terus menjaga kelestarian alam. Punahnya satu jenis hewan tertentu akan merusak
keseimbangan rantai makanan dan pada akhirnya semua pun akan berdampak pada
kelangsungan hidup manusia, semangat belajar Grameds! Salah satu penyebab
rusaknya keseimbangan tersebut juga bisa berupa perubahan iklim yang pada
akhirnya bisa berdampak hingga kepunahan makhluk hidup seperti halnya yang
dibahas pada buku Oh, Ternyata… Makhluk Hidup Bisa Punah karena Perubahan
Iklim!

BAB III

KESIMPULAN

28 Vindyastika Inke R.
1. Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan energi yang didapat
dari makhluk hidup melalui proses makan dan dimakan. Berdasarkan jenis

matarantai pertamanya, rantai makanan dibedakan menjadi rantai makanan


rerumput dan rantai makanan detritus.

2. Jaring-jaring makanan ialah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang


saling berhubungan dalam suatu ekosistem.

3. Perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat dilihat dari :

• Struktur

• Jumlah organisme

• Kesetimbangan

• Keterkaitan antar-organisme

Daftar Pustaka

29 Vindyastika Inke R.
https://www.gramedia.com/literasi/rantai-makanan/

30 Vindyastika Inke R.
31 Vindyastika Inke R.
32 Vindyastika Inke R.
33 Vindyastika Inke R.

Anda mungkin juga menyukai