Dosen pembimbing :
Atika Ulya Akmal, S.pd., M.pd
Disusun oleh:
Nadya Meisya Putri : 21129442
M.Rizky Mahendri : 21129419
Nadhira Alfi : 21129254
2 Vindyastika Inke R.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
EKOSISTEM RANTAI MAKANAN” tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat nantinya.
3 Vindyastika Inke R.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................6
C. TUJUAN...................................................................................................................................6
PETA KONSEP..................................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................8
3. JARING-JARING MAKANAN...................................................................................................12
Ekosistem Darat............................................................................................................................14
Ekosistem Air Tawar......................................................................................................................15
Ekosistem Mangrove....................................................................................................................16
Ekosistem Hutan Hujan..........................................................................................................18
1. Perbedaan Rantai Makanan Dan Jaring- Jaring Makanan....................................................18
B. Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan...........................................................................20
C. Proses Rantai Makanan.....................................................................................................21
1. Produsen..........................................................................................................................21
2. Konsumen........................................................................................................................21
3. Dekomposer atau Pengurai............................................................................................22
D. Jenis Piramida Ekologi......................................................................................................23
1. Piramida Energi..............................................................................................................23
2. Piramida Biomassa.........................................................................................................23
3. Piramida Jumlah............................................................................................................24
E. Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistemnya....................................................24
1. Contoh Rantai Makanan di Darat.................................................................................24
2. Contoh Rantai Makanan di Gurun...............................................................................25
3. Contoh Rantai Makanan di Laut...................................................................................26
4. Contoh Rantai Makanan di Danau................................................................................26
5. Contoh Rantai Makanan di Sungai...............................................................................27
6. Contoh Rantai Makanan di Savana..............................................................................27
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................28
4 Vindyastika Inke R.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa berdiri sendiri karena setiap
makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup dan energi tersebut diperoleh
dari makhluk hidup lain. Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas
seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan menggunakan sinar matahari, air dan nutrisi untuk
mendapatkan energi berupa fotosintesis untuk mempertahankan hidupnya. Begitu
pula hewan mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan.
Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi. Seperti manusia yang menanam tumbuhan untuk
dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada
manusia untuk pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga
manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya,
sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan
makanannya. Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling
menguntungkan. Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan
udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi
kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan
kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak
hidup yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu
hubungan timbal balik
Dalam ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antar organisme dan juga
lingkungannya. Hubungan yang terjadi di antara organisme atau individu tersebut
cukup kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dan di dalam pola
interaksi hubungan tersebut ikut melibatkan terjadinya rantai makanan dan jaring-
jaring makanan.
5 Vindyastika Inke R.
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan
(food chain). Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan
tropik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan
posisi yang sama dalam rantai makanan.
Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan
saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu
terjadi beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai
makanan yang saling berhubungan ini disebut dengan jaring-jaring makanan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
6 Vindyastika Inke R.
PETA KONSEP
7 Vindyastika Inke R.
BAB II
PEMBAHASAN
1. RANTAI MAKANAN
autotrof. Organisme dalam lapisan ini disebut produsen primer karena mereka
mendapatkan energi mereka dari sumber abiotik. Produsen yang paling utama
mendapatkan energi secara langsung dari matahari. Produsen primer penting bagi
keseluruhan rantai makanan karena mereka adalah sumber asli dari energi yang
kemudian di manfaatkan oleh organisme lainnya.
8 Vindyastika Inke R.
Tingkat trofik berikutnya mengandung organisme yang dikenal sebagai
konsumen. Konsumen adalah organisme yang mendapatkan energi dari organisme
lain atau dengan kata lain konsumen tidak dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Tingkatan trofik ini yang mendapatkan energi dari produsen primer
disebut konsumen primer atau konsumen tingkat I. Konsumen primer biasanya
diduduki oleh herbivora, yang merupakan organisme dengan pola makan yang
sepenuhnya rerumputan, seperti rusa, kelinci, dan domba.
9 Vindyastika Inke R.
Dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai makanan
berdasarkan jenis mata rantai pertamanya, yaitu :
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang
diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
10 Vindyastika Inke R.
Gambar 2.2 Rantai makanan detritus
1. Rantai Pemangsa
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.
3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri.
11 Vindyastika Inke R.
RANTAI PEMANGSA RANTAI PARASIT
RANTAISA
PROFIT
3. JARING-JARING MAKANAN
12 Vindyastika Inke R.
Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh
bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan
yang saling berhubungan secara lebih kompleks dalam suatu ekosistem.
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa produsen primer adalah padi.
Padi kemudian dimakan oleh tikus dan burung sebagai konsumen primer atau
konsumen tingkat I. Tikus dan burung kemudian dimakan oleh musang dan
burung elang. Peran musang dan burung elang dalam jaring-jaring makanan ini
adalah sebagai konsumen tingkat II atau konsumen puncak. Kemudian burung
elang mati dan diuraikan oleh pengurai yang biasanya bakteri dan jamur. Tipe
dasar jaring-jaring makanan juga sama dengan rantai makanan, yaitu terdiri dari
jaring makanan perumput dan detritus.
13 Vindyastika Inke R.
tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah. Dengan
demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan produsen.
Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga
kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.
Ekosistem Darat
14 Vindyastika Inke R.
Pada gambar diatas, tampak bahwa produsen utama atau produsen primer
dalam jaring-jaring makan tersebut adalah tumbuhan. Kemudian tumbuhan
dimakan oleh kelinci, tikus, burung pemakan biji dan serangga herbivora dimana
peran dari hewan-hewan tersebut adalah konsumen tingkat I. selanjutnya, kelinci
dimakan oleh rubah dan burung elang; tikus dimakan oleh rubah, burung elang
dan ular; burung pemakan biji dimakan oleh rubah dan burung elang, sedangkan
serangga herbivora dimakan oleh burung pemakan serangga, laba-laba besar,
serangga predator dan katak. Kemudian, burung pemakan serangga dimakan oleh
rubah, burung elang dan ular; laba-laba besar dimakan katak; katak dimakan ular
dan ular dimakan oleh burung elang. Peran dari ular, burung pemakan serangga
dan laba-laba besar adalah sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II.
Sedangkan rubah dan burung elang merupakan konsumen tingkat III atau
konsumen puncak.
Produsen dalam ekosistem air tawar diatas adalah tumbuhan air seperti
bambu air, eceng gondok, apu-apu, seledri air dan alga. Kemudian tanaman air
15 Vindyastika Inke R.
dan alga tersebut dimakan oleh serangga, ikan, cacing dan siput. Serangga, ikan,
cacing dan siput tersebut berperan sebagai konsumen primer atau konsumen
tingkat I. Selanjutnya, serangga di makan oleh tikus dan katak; ikan kecil di
makan oleh katak dan ikan besar; dan siput dimakan oleh ikan besar dan burung
gereja. Tikus, katak dan ikan besar berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen tingkat II. Kemudian, tikus dimakan oleh ular dan burung elang; katak
dimakan oleh ular, burung bangau; ikan besar di makan oleh burung bangau dan
bebek. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja berperan sebagai konsumen
tersier atau konsumen tingkat III. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja
di makan oleh burung elang. Burung elang berperan sebagai konsumen puncak
atau predator.
Ekosistem Mangrove
16 Vindyastika Inke R.
Dalam ekosistem mangrove, sisa organik dari daun bakau dan rumput laut
menjadi produsen primer jaring-jaring makanan. Kemudian sisa organik daun
bakau diuraikan oleh detrivor menjadi detritus. Rumput laut dan detritus
kemudian di makan oleh cacing dan udang kecil. Selanjutnya udang kecil
dimakan oleh kepiting, ikan kecil dan ikan besar; dan kerang-kerangan di makan
oleh ikan kecil. Setelah itu ikan kecil di makan oleh ikan besar, ikan besar dan
kepiting kemudian di makan oleh burung bangau. Akhirnya, burung bangau di
makan oleh burung elang sebagai konsumen puncak atau predator.
Ekosistem Laut
17 Vindyastika Inke R.
Ekosistem Hutan Hujan
Tropis
1. Perbedaan Rantai
Makanan Dan Jaring-
Jaring Makanan
• Struktur
Sebuah jaring makanan memiliki struktur yang lebih banyak dari rantai makanan
dan lebih kompleks. Rantai makanan berjalan satu arah seperti halnya suatu rantai,
sedangkan jaring-jaring makanan bergerak bercabang-cabang menjadi banyak
arah. Misalnya ilustrasi jaringan makanan di bawah. Kita dapat memilih sebuah
rantai makanan dasar dari jaring makanan yang kompleks yaitu : Tanaman Hijau
□ belalang katak burung elang.
18 Vindyastika Inke R.
• Jumlah Organisme
Dalam setiap rantai makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu
organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan
tumbuhan. Harus ada lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, dan lebih
banyak pemakan tumbuhan daripada pemakan daging. Meskipun ada persaingan
yang ketat antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies
punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki
konsekuensi tak terduga. Berbeda dengan jarring-jaring makanan. Ketika salah
satu produsen mati, maka konsumen I dapat memakan produsen lain. Begitu pula
jika konsumen I mati, maka konsumen II dapat memperoleh makanan dari
konsumen II lainnya, begitu seterusnya. Berbeda dengan jaring-jaring makanan.
Meskipun energi juga akan hilang setiap kali memakan organisme lain, namun
jumlahnya tidak sebesar rantai makanan. Hal itu disebabkan karena beragamnya
pilihan organisme yang menjadi sumber makanan organisme lain. Suatu
organisme tidak hanya memakan organisme tertentu saja, organisme tersebut
dapat memakan organisme lain sebagai alternatif.
• Kesetimbangan
19 Vindyastika Inke R.
yang mati, maka terjadi ketidakseimbangan dalam rantai makanan tersebut. Akan
ada organisme yang jumlahnya membeludak karena tidak dimakan oleh
organisme yang mati tersebut, dan ada pula organisme yang mati karena tidak
dapat memakan organisme yang mati tersebut. keseimbangan sangat harus dijaga
dengan baik oleh setiap organismenya. Berbeda dengan jaring-jaring makanan.
Jika terdapat salah satu organisme yang mati, maka peran dari organisme tersebut
dapat digantikan oleh organisme lain sehingga organisme yang memakan
organisme yang mati tersebut dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya dengan
memakan organisme lain yang memiliki peran yang sama dengan organisme yang
mati.
• Keterkaitan antar-organisme
Hampir tidak ada satu rantai makanan saja yang berinteraksi tetapi puluhan rantai
makanan yang terkait lintas satu sama lain menghasilkan lebih banyak rantai.
Pada kenyataanya, dalam suatu ekosistem hampir tidak ditemui organisme-
organisme yang berperan dalam rantai makanan tunggal saja (kecuali terdapat
keterbatasan jenis organisme dalam suatu ekosistem). Hal ini membuat organisme
dalam rantai makanan saling berhubungan satu sama lain membentuk jaring
makanan yang terlihat seperti sarang laba-laba. Jaring makanan menunjukkan
bagaimana hewan yang berhubungan dan tidak tergantung pada rantai makanan
tunggal.
20 Vindyastika Inke R.
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam jaringan makanan
dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi
mengalir melalui ekosistem. Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat
trofik membantu kita dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini
beberap fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu ketahui Grameds:
Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu
sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk dalam
spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies predator puncak.
Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar spesies dan berfungsi
dalam mempelajari kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke bawah dalam
suatu struktur komunitas.
Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke atas didalam suatu
struktur atau bentuk komunitas.
Dengan adanya proses rantai makanan sendiri, makhluk hidup dapat bertumbuh
dan bertahan hidup.
1. Produsen
Produsen adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri,
contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada
ketersediaan makanan, akan tetapi keseimbangan alam.Maka dari itu produsen
tidak memakan makhluk lain. Tetapi malah di makan oleh makhluk lainnya.
Produsen juga merupakan makhluk hidup yang dapat membuat zat organik dari
zat anorganik. Biasanya produsen membuat makanan nya melalui proses
fotosintesis. Contoh produsen diantaranya tumbuhan hijau, alga, dan juga lumut.
21 Vindyastika Inke R.
2. Konsumen
Konsumen yaitu makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia
tidak bisa memproduksi makanan sendiri seperti produsen. Maka dari itu untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, konsumen bergantung pada organism lainnya.
Peran konsumen di dalam sebuah ekosistem biasa nya adalah hewan. Konsumen
memiliki beberapa tingkatan, diantaranya:
Ada rantai makanan yang hanya terdiri dari 4 tingkatan saja, ada juga yang
mencapai 6 tingkatan trofik. Semakin pendek sebuah rantai makanan, maka energi
22 Vindyastika Inke R.
yang tersedia semakin besar, sebaliknya jika rantai makanannya panjang maka
sedikit energi yang tersedia.
1. Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan
energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida
energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf
trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di
dalam transfer energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya
maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses
tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga
makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang
taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak
tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga.
Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan
waktu.
2. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan
berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
23 Vindyastika Inke R.
Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya
bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan
energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat
berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton
mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai
makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi
produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti
jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak
piramida bertubuh besar.
3. Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalahsuatu piramida yang menggambarkan jumlah
individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai
tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain
yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier
artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan
(konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder
lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier
lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder. Pelajari informasi mengenai
kajian ekologi lainnya pada buku Referensi Biologi Lengkap: Ekologi yang wajib
Grameds ketahui mengenai makhluk hidup yang ada.
24 Vindyastika Inke R.
1. Contoh Rantai Makanan di Darat
Padi – Tikus – Ular – Elang – Pengurai
Padi, yaitu sebagai produsen penghasil makanan untuk organisme lain. Padi
menghasilkan biji beras.
Tikus, yaitu sebagai konsumen primer karena tikus merupakan hewan yang
memakan tumbuhan atau yang disebut dengan herbivora. Tikus memakan padi untuk
kelangsungan hidupnya.
Ular, yaitu konsumen sekunder karena ular merupakan pemakan hewan lainnya atau
karnivora dan ular memakan tikus sebagai sumber energinya.
Elang, yaitu konsumen puncak. Elang memakan ular untuk kelangsungan hidupnya.
Pengurai, perannya mengurai Elang agar zat zat dan nutrisi nya dapat di serap
kembali oleh tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tidak hanya di laut dan danau, Jaring-jaring makanan juga terjadi di ekosistem
sawah yaitu, seperti berikut:
Pohon > Burung Gereja > Burung Elang Pohon > Jangkrik > Burung Pipit >Burung
Elang.
Rumput > Jangkrik> Tikus > Burung Elang.
Rumput > Jangkrik > Tikus > Ular > Burung Elang.
Rumput > Tikus > Burung Elang.
Pohon > Jangkrik > Tikus > Burung Elang.
Pohon > Jangkrik > Tikus >Ular > Burung Elang.
Rumput > Jangkrik > Burung Pipit > Burung Elang.
Rumput > Tikus > Ular > Burung Elang.
25 Vindyastika Inke R.
Memiliki suhu yang sangat ekstrim.
Contoh rantai makanan di ekosistem gurun adalah:
26 Vindyastika Inke R.
Memiliki variasi suhu yang tidak mencolok
Memiliki penetrasi cahaya yang sangat sedikit
Dihuni oleh flora yang khas
Dihuni oleh kebanyakan filum hewan
Contoh rantai makanan di ekosistem danau adalah: Energi matahari – fitoplankton –
zooplankton – larva capung atau nyamuk – ikan – buaya – pengurai
Fitoplankton -> zooplankton -> Ikan kecil -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
Pengurai Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Pengurai
Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Burung pemakan ikan ->
Pengurai
Tanaman Hidrylla -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
Tanaman enceng gondok -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
Tanaman enceng gondok -> Ulat -> Burung -> Pengurai
Energi matahari – alga atau lumut – udang – ikan – ular sungai – pengurai
Energi matahari – alga atau lumut – ikan – beruang – pengurai
6. Contoh Rantai Makanan di Savana
Sama seperti ekosistem gurun, sabana juga termasuk ekosistem darat yang
terbentuk secara alami. Ada dua macam sabana, yaitu sabana murni dan sabana
27 Vindyastika Inke R.
campuran. Sabana murni hanya memiliki satu jenis pohon sementara sabana
campuran memiliki beberapa jenis pohon. Ciri-ciri ekosistem sabana adalah:
BAB III
KESIMPULAN
28 Vindyastika Inke R.
1. Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan energi yang didapat
dari makhluk hidup melalui proses makan dan dimakan. Berdasarkan jenis
• Struktur
• Jumlah organisme
• Kesetimbangan
• Keterkaitan antar-organisme
Daftar Pustaka
29 Vindyastika Inke R.
https://www.gramedia.com/literasi/rantai-makanan/
30 Vindyastika Inke R.
31 Vindyastika Inke R.
32 Vindyastika Inke R.
33 Vindyastika Inke R.