Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia merupakan suatu organ yang sangat kompleks. Sampai
saat ini, pengetahuan di bidang faal mengenai perubahan-perubahan yang
timbul akibat dari suatu latihan, tetap belum lengkap. Kurangnya fakta-fakta
mengenai pengaruh latihan terhadap salah satu bagian tubuh manusia,
membuat keadaan menjadi lebih rumit. Boleh dikatakan, hampir tidak
mungkin bagi kita untuk mengetahui pengaruh latihan-latihan terhadap tubuh
kita secara pasti. Akibatnya, sulit sekali untuk mengevaluasi dan mencatat
metode-metode latihan secara ilmiah. Meskipun sudah banyak tahapan latihan
yang terbukti baik atau diakui manfaatnya, tetap saja banyak hal yang harus
dipecahkan : masih banyak pertentangan pendapat yang membutuhkan
jawaban.
Menurut data riset, percobaan dan data dari suatu program latihan yang
digunakan para atlet juara, terbukti bahwa atlet modern digunakan untuk
berlatih sepanjang tahun. Ia harus memiliki motivasi yang kuat untuk
mencapai tahapan kesegaran jasmani dan rohani yang tinggi jika ingin duduk
di puncak tangga kejuaraan atletik. Sampai saat ini belum diketahui, dengan
pasti bagaimana seorang atlet mampu mencapai puncak tersebut. Mungkin
saja kita menarik kesimpulan (dengan rasa percaya yang berlebihan) bahwa
kemenangan itu diperoleh si atlet karena berbagai faktor, misalnya karena
bakat alamiahnya, keterampilannya, atau semata-mata karena hasil kerja
kerasnya.
Suatu metode latihan fisik, baik yang sudah umum maupun yang
khusus, sering pula dianggap sebagai pencetak keberhasilan seorang atlet.
Umumnya, dalam melatih seorang atlet, pelatih atau guru olah raga selalu

menyusun suatu program yang berdasarkan pada peningkaan program latihan,


prinsip interval, dan kekhususan latihan tersebut.

1.2 Pembatasan Masalah


Permasalahan yang kami kemukakan dalam materi Lompat Jauh
(Atletik) kami batasi agar masalah tidak melebar lebih luas.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Peraturan Dalam Cabang Lompat Jauh


Beberapa peraturan dalam cabang lompat jauh dapat diikhtisarkan
sebagai berikut :

Setiap peserta boleh melakukan tiga atau enam lompatan. Lompatan yang
diperhitungkan adalah lompatannya yang paling jauh.

Lompatan harus dimulai dari sebuah papan yang panjangnya 1,22 meter.
Ujung papan yang paling dekat dengan daerah landing disebut garis take
off.

Jika si pelompat menyentuh daerah di luar batas take off dengan salah
satu bagian tubuh tanpa melompat, maka disebut foul atau dis.

Sebelum pelompat mulai melompat, ia boleh lari dulu dalam jarak tak
terbatas

Jarak lompatan diukur pada sudut tertentu mulai dari jejak terdekat di
daerah landing bagian tubuh manapun sampai ke garis take off.

Jika pelompat pada saat landing menyentuh tanah di luar daerah landing,
pada jarak yang lebih dekat ke garis take off dari jejak di pasir, maka
dihitung dis.

2.2 Tahap Lari dalam Lompat Jauh


Tahap lari merupakan tahap pertama dari serangkaian gerakan dalam
cabang lompat jauh. Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan latihan,
petunjuk pelaksanaan, dan saran-saran perbaikan atas beberapa kesalahan
yang sering terjadi dalam tahap ini.

o Tujuan Latihan
Tujuan latihan lari dalam cabang lompat jauh adalah untuk meningkatkan
kecepatan horizontal secara maksimum tanpa menimbulkan hambatan
sewaktu take off.

o Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan lari sebelum
melompat, pada cabang lompat jauh, antara lain :

Jarak lari harus cukup panjang, sehingga memungkinkan peningkatan


kecepatan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pada saat take
off.

Dalam keadaan lari, atlet harus tetap mampu mengontrol posisi


tubuhnya, sehingga dapat melakukan take off yang efektif.

Gerakan lari harus dilakukan secara konsisten dan uniform (seragam),


sehingga atlet dapat mencapai titik take off dengan tepat.

Untuk seorang pemula, sebaiknya jarak lari cukup 20-25 meter saja
sedangkan untuk yang sudah berpengalaman maka jarak lari tersebut
dapat ditingkatkan hingga sejauh 30-45 meter tergantung pada
kemampuan yang bersangkutan dalam menambah kecepatannya.

o Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi


Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap
ini, dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Hindarkan

ketegangan

yang

berlebihan,

dengan

menekankan

akumulasi kecepatan secara bertahap.

Hindarkan penurunan kecepatan pada saat menginjak papan lompat.

Hindarkan langkah berlebihan, dengan menekankan pada kecepatan


kaki sejauh kurang lebih 10 meter terakhir.

Hindarkan memotong langkah, dengan memanjangkan jarak lari.

Hindarkan tercapainya kecepatan maksimum yang terlalu dini,


dengan mengurangi jarak lari.

2.3 Tahap Take Off dalam Lompat Jauh


Tahap take off merupakan tahap kedua dari serangkaian gerakan dalam
cabang lompat jauh. Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan latihan,
petunjuk pelaksanaan, dan saran-saran perbaikan atas beberapa kesalahan
yang sering terjadi dalam tahap ini.
Tujuan Latihan
Tujuan latihan take off (lepas landas) dalam cabang lompat jauh adalah
mengubah gerakan lari menjadi suatu lompatan, dengan melakukan
lompatan tegak lurus, sambil mempertahankan kecepatan horizontal
semaksimal mungkin.

Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan take off, pada cabang
lompat jauh, antara lain :

Perubahan gerakan maju ke muka menjadi gerakan bersudut di dapat


dengan cara memberikan tenaga maksimum pada kaki yang akan take
off.

Pusat gaya berat si pelompat harus langsung jatuh di atas papan


lompat begitu kaki yang akan take off menyentuh papan; dan sekali
lagi, pada saat kaki terlepas dari papan lompat tadi.

Kaki yang akan take off diletakkan tepat di atas papan lompat dengan
lutut yang sedikit ditekuk untuk mendapatkan kekuatan.

Gerak ke depan dan ke atas dilakukan dengan sekuat tenaga, dibantu


oleh lutut dari kaki yang memimpin, dan tangan yang berlawanan
dengan kaki yang digunakan untuk take off. Tujuannya adalah untuk
memperkuat daya lompat.

Paling baik kalau sudut take off berkisar di bawah 300, tergantung
pada

kemampuan

si

pelompat

mengkombinasikan

kecepatan

horizontal dan gerakan membuat sudut tadi.

Lompatan yang lebih jauh dapat diperoleh bila pelompat menurunkan


pinggulnya sejak dua langkah sebelum take off dan pada saat take off.

Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi


Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap
ini, dapat di ikhtisarkan sebagai berikut :

Supaya lompatan cukup jauh, usahakan untuk menekankan gerak


pada kedua lutut yang memimpin dan sesuaikan panjangnya langkah
kedua terakhir sebelum melompat.

Hindarkan dorongan dengan cara memperpendek langkah take off.

Keterbatasan gerak kaki yang melakukan take off dapat dihindarkan


dengan cara memperpanjang langkah sewaktu take off.

2.4 Tahap Melayang di Udara dalam Lompat Jauh


Tahap melayang di udara merupakan tahap ketiga dari serangkaian
gerakan dalam cabang lompat jauh. Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan
latihan, petunjuk pelaksanaan, dan saran-saran perbaikan atas beberapa
kesalahan yang sering terjadi dalam tahap ini.

Tujuan Latihan
Tujuan latihan melayang di udara dalam cabang lompat jauh adalah :

Melawan rotasi (putaran) yang timbul akibat take off.

Mendapatkan posisi mendarat yang paling ekonomis dan efisien.

Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan melayang di udara,
pada cabang lompat jauh, antara lain :

Sekali pelompat melepaskan kakinya dari tanah, pusat gaya berat


tubuhnya akan bergerak dalam lintasan parabola

Tidak ada suatu apapun dapat mempengaruhi atau mengubah


kecepatan atau arah gerakan dari pusat gaya berat tubuh pelompat
tadi. Tetapi ia dapat mengatur tungkainya sedemikian rupa, sehingga
dapat menghindarkan terjadinya rotasi.

Gerakan dari tungkai ini terutama ditujukan untuk mendapatkan


posisi mendarat yang lebih efisien.

Ada tiga teknik pilihan dalam tahap melayang ini, yaitu : teknik the sail,
teknik the hang, dan teknik the hitch kick. Pada teknik the sail, kecepatan
menyudut akan bertambah dan tidak ada gaya untuk melawan rotasi, sehingga
akan memaksa tumit jatuh terlampau dini. Oleh karena itu, teknik the sai sama
sekali tidak dianjurkan untuk digunakan. Karena alasan itu pula, maka dalam
buku ini hanya akan diberikan penjelasan tentang teknik the hang dan teknik
the hitch kick.

1. Teknik The Hang


o Tujuan
7

Tujuan utama melayang di udara dengan menggunakan teknik the


hang (menggantung) dalam lompat jauh adalah :

Mendapatkan keseimbangan pada saat melayang dan memperoleh


posisi mendarat (landing) yang efisien.

Mengurangi arah rotasi dengan merentangkan tubuh pada saat


melayang.

o Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pelaksanaan teknik the
hang, pada cabang lompat jauh, antara lain :

Gaya

the

hang

(menggantung)

diperoleh

dengan

cara

merentangkan tubuh setelah take off (lepas landas), dengan kedua


tungkai diseret.

Kaki yang memimpin dijatuhkan setelah kaki yang take off selesai
menjalankan tugasnya dan digerakkan ke belakang.

Pada saat kedua tungkai tergantung di udara, yaitu pada waktu


berada dalam posisi melayang, kedua tangan diangkat ke atas.

Gerakkan merentang tubuh ini menambah kelambatan dalam


sumbu horizontal dan melambatkan terjadinya rotasi ke depan.

Pada saat landing (mendarat), kedua tungkai dibawa ke depan,


sedangkan kedua tangan diarahkan ke belakang dan ke bawah.

o Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi


Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam
pelaksanaan melayang di udara menggunakan teknik the hang, pada
cabang lompat jauh, dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Usahakan untuk menghindarkan tertariknya batang tubuh ke arah


tungkai dengan menjaga ketegakan tubuh sewaktu melayang.

Usahakan untuk tidak melakukan posisi menggantung ini terlalu


awal, dengan cara membuka kedua belah paha cukup lebar setelah
melakukan take off.

Koreksi dulu gerakan rotasi ke depan sebelum melakukan landing


dan melakukan persiapan landing sampai saat terakhir.

2. Teknik Hitch Kick


o Tujuan
Tujuan utama melayang di udara dengan menggunakan teknik hitch
kick (tendang pukul) dalam lompat jauh adalah :

Mendapatkan keseimbangan pada saat melayang dan memperoleh


posisi landing yang efisien.

Mengurangi arah rotasi ke depan dengan mencari resultan ke arah


gerak menyudut, dengan cara memutar tungkai dan tangan pada
saat lari dan melayang

o Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pelaksanaan teknik hitch
kick, pada cabang lompat jauh, antara lain :

Pada saat meninggalkan papan lompat, si pelompat mengangkat


lutut yang memimpin dan paha ke atas secepat kilat; sementara
kaki yang take off dibiarkan terjatuh.

Keseimbangan kaki yang memimpin ini digerakkan ke bawah dan


ke belakang untuk menciptakan daya pengumpil yang jauh.

Kaki yang take off ditekuk dan diangkat ke depan; ini akan
menimbulkan daya pengumpil yang pendek.

Untuk mendarat, kaki yang memimpin diayunkan sehingga


bergabung dengan kaki take off setelah 1 langkah di udara.

Rotasi tungkai dibantu degan gerakan tangan yang sinkron


(selaras)

o Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi


Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam
pelaksanaan melayang di udara menggunakan teknik hitch kick, pada
cabang lompat jauh, dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Usahakan untuk tidak menciptakan posisi hitch kick ini terlampau


dini denga cara membuka celah paha selebar mungkin setelah take
off.

Hindarkan terjadinya pembalikan arah rotasi ke depan sebelum


landing.

Koreksi dulu gerakan melangkah yang terbatas di udara, dengan


cara mengayunkan ke arah belakang kaki yang memimpin setelah
take off.

2.5 Tahap Mendarat Dalam Lompat Jauh


Tahap mendarat (landing) merupakan tahap terakhir dari serangkaian
garak dalam cabang lompat jauh. Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan
latihan, petunjuk pelaksanaan, dan saran-saran perbaikan atas beberapa
kesalahan yang sering terjadi dalam tahap ini.
Tujuan Latihan

10

Tujuan latihan melakukan pendaratan (landing) dalam cabang lompat


jauh adalah :
-

Mendapatkan suatu posisi dengan kedua kaki menyentuh pasir sejauh


mungkin di depan pusat gaya berat tubuh pelompat.

Mencegah (jangan sampai) tubuh pelompat jatuh ke belakang.

Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam melakukan pendaratan
(landing) pada cabang lompat jauh antara lain :
-

Posisi landing yang terbaik hendaknya merupakan lanjutan dari pola


melayangkan pusat gaya berat tubuh; tentunya harus terletak sejauh
mungkin, yaitu pada jarak horizontal terbesar antara tumit dan pusat
gaya berat tubuh.

Tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan tungkai terjulur


lurus ke depan.

Tangan yang terletak di belakang tubuh sebelum landing, harus segera


dilempar ke muka begitu kaki menyentuh pasir.

Gerakan segera dari tangan akan membantu tubuh untuk bertumpu di


atas kaki.

Posisi landing yang efisien tergantung pada teknik yang digunakan


pada waktu melayang.

Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi


Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap
ini, dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
-

Cegah

peluncuran

kaki

yang

terlampau

memperlambat lengkapnya gerakan melayang.

11

awal

dengan

cara

Hindarkan terjatuhnya tubuh ke belakang, dengan cara menekukkan


kedua lutut begitu tumit menyentuh pasir; gerakan ini hendaknya
disertai dengan ayunan tangan ke depan yang cepat.

Cegah gerakan rotasi ke depan yang terlampau awal dari tubuh


dengan cara mempertahankan kelurusan tubuh sedapat-dapatnya
sampai sesaat sebelum landing.

12

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Setelah diadakan pembahasan secara sederhana maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa :

Dalam olah raga lompat jauh terdapat peraturan-peraturan yang harus


diperhatikan dan di patuhi.

Dapat mengetahui dan memahami tentang tata cara / petunjuk


pelaksanaan dalam lompat jauh.

Dalam pelaksanaan lompat jauh, disamping memperhatikan hasil yang


baik juga perlu diperhatikan keselamatan.

3.2 Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi
pembaca untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lompat jauh yang baik
dan benar serta dapat memperluas wawasan tentang pendidikan (atletik) yang
lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca mengetahui dan mampu
membaca keadaan-keadaan / permasalah yang terjadi dalam olah raga lompat
jauh.

13

DAFTAR PUSTAKA

Jess Jarver. 2005. Belajar dan Berlatih Atletik. CV.Pionir Jaya. Bandung

14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ..................................................................

1.2

Pembatasan Masalah .........................................................

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


2.1

Peraturan dalam Cabang Lompat Jauh ..............................

2.2

Tahap Lari dalam Lompat Jauh .........................................

2.3

Tahap Take Off dalam Lompat Jauh ..................................

2.4

Tahap Melayang dalam Lompat Jauh ................................

2.5

Tahap Mendarat dalam Lompat Jauh ................................

10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1

Kesimpulan ........................................................................

13

3.2

Saran ..................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

14

ii
15

ii

Anda mungkin juga menyukai