Anda di halaman 1dari 7

Cara Menyajikan Luwak White Coffee yang Tepat

Di Indonesia ini, komunitas pecinta kopi semakin hari semakin bertambah pesat. Tak jarang
bermunculan kedai kopi yang menyajikan rasa kopi yang begitu nikmat, mula kopi jenis
arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati
kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak
usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah
nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat,
kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak
White Coffee.

1. Masukkan bubuk kopi luwak ke dalam cangkir

Untuk menyajikan Luwak White Coffee yang nikmat, pertama-tama sobek pada ujung
kemasannya. Selanjutnya, masukkan bubuk kopi luwak sekitar 7-8 gram ke dalam cangkir
keramik. Kemudian, tambahkan gula secukupnya sesuai dengan selera kita. Jika ingin takaran
yang pas, Anda dapat memasukkan gula sebanyak tiga sendok.

2. Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur

Langkah selanjutnya, tuangkan air panas ke dalam cangkir tersebut. Untuk mendapatkan
crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas seduhan kopi, panaskan air yang
akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai mendidih. Setelah muncul
gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air tersebut dan tuangkan ke dalam
cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm. Aduklah campuran air dan bubuk
kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya, tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam
cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5
menit.

3. Kopi luwak siap disajikan

Setelah mendiamkan kopi luwak selama 3-5 menit dalam keadaan tertutup, Luwak White
Coffee siap disajikan. Sajikan kopi tersebut selagi panas untuk mendapatkan rasa yang
nikmat.

Dari kedua contoh tersebut, Anda dapat membedakan dengan sangat mudah dari bentuk
fisiknya saja. Teks prosedur hanya berisikan langkah-langkah poin penting, sedangkan teks
prosedur kompleks memberikan panduan tidak hanya sekadar langkah-langlah singkat
berbentuk poin penting, tetapi penjelasan diberikan dalam bentuk paragraf yang sangat
mendetail.

Berdasarkan penjelasan di atas, kiranya kita bisa menarik suatu pemahaman bahwa teks
prosedur kompleks adalah teks yang berisikan panduan langkah-langkah melakukan sesuatu
yang dijelaskan secara terperinci.

Struktur Teks Prosedur Kompleks

Seperti pada contoh teks eksposisi, teks anekdot, maupun teks laporan observasi, teks
prosedur kompleks juga memiliki struktur. Ibarat bangunan, struktur yang menyusun terdiri
dari bagian atap, bagian dinding, dan bagian pondasi.

Masih ingatkah struktur yang terdapat dalam teks eksposisi? Struktur yang menyusun teks
eksposisi terdiri dari bagian pernyataan pendapat (tesis), bagian argumentasi, dan bagian
penegasan ulang pendapat. Jika teks anekdot, struktur penyusunnya terdiri dari abstraksi,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Lalu, seperti apa struktur yang menyusun teks prosedur
kompleks seperti pada teks di atas tadi?Struktur teks prosedur kompleks hanya terdiri dari
dua bagian, yaitu struktur tujuan dan struktur langkah-langkah. Struktur tujuan adalah
bagian yang berisikan hasil akhir yang nantinya akan dicapai (oleh orang yang
mempraktikkan prosedur). Struktur tujuan bisa juga didefinisikan sebagai struktur yang
berisikan tujuan penulis dalam membuat panduan prosedur. Adapun struktur langkah-
langkah sudah tentu struktur yang berisikan langkah-langkah atau cara yang ditempuh agar
tujuan itu tercapai.

Jika merujuk pada contoh teks prosedur kompleks mengenai penyajian kopi luwak di atas,
struktur tujuannya yaitu pada bagian:
Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat, kita harus menyajikan dengan tepat.
Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak White Coffee.

sedangkan struktur langkah-langkahnya adalah:


1. Masukkan bubuk Luwak White Coffee ke dalam cangkir
2. Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur
3. Kopi siap disajikan

Untuk membuat teks prosedur kompleks yang baik, kita perlu membuat kalimat awalan atau
pendahuluan sebelum mengungkapkan bagian tujuan. Hal tersebut bertujuan untuk
menggiring pembahasan ke arah tujuan yang akan kita ulas.

Perhatikan lagi contoh petikan teks prosedur berikut.

Di Indonesia ini, komunitas pecinta kopi semakin hari semakin bertambah pesat. Tak jarang
bermunculan kedai kopi yang menyajikan rasa kopi yang begitu nikmat, mula kopi jenis
arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati
kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak
usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah
nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat,
kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak
White Coffee.

Bagian yang diberi tandah merah adalah bagian awalan untuk menggiring pembicaraan ke
arah pemberian tips penyajian kopi luwak. Bayangkan jika Anda tiba-tiba langsung
mengungkapkan tujuan tanpa ada kalimat awalan yang membuka ke arah tujuan. Seperti
tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba menawarkan suatu tips.

Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks

Unsur kebahasaan bisa juga disebut sebagai ciri kebahasaan yang terdapat di dalam teks
prosedur kompleks. Dengan mencermati ciri-ciri kebahasaan tersebut di samping strukturnya,
kita bisa mengenali teks tergolong prosedur kompleks atau bukan. Unsur kebahasaan dalam
teks prosedur kompleks terdiri dari:

1. Penggunaan (a) partisipan manusia, (b) verba material dan verba tingkah laku, dan (c)
konjungsi temporal.
2. Penggunaan bentuk syarat dan pilihan, serta
3. Penggunaan kalimat interogatif imperatif

Partisipan Manusia

Partisipan manusia ialah seseorang yang berpartisipasi dalam suatu kalimat.

Contoh:
Setelah masuk ke dalam ruang ATM, Anda terlebih dahulu membaca panduan sebelum
melakukan transaksi.

Anda adalah contoh partisipan manusia. Anda adalah seseorang yang dikenai suatu
pekerjaan. Dengan kata lain, partisipan manusia adalah subjek (subjek bentuk manusia)
dalam sebuah kalimat.

Perhatikan contoh berikut:


Di Indonesia ini, komunitas pecinta kopi semakin hari semakin bertambah pesat. Tak jarang
bermunculan kedai kopi yang menyajikan rasa kopi yang begitu nikmat, mula kopi jenis
arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati
kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak
usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah
nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat,
kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak
White Coffee.

Kata atau frasa komunitas pecinta kopi adalah contoh partisipan manusia. Dari paragraf di
atas, ditemui juga bentuk partisipan lainnya, yakni kata kita.

Verba Material dan Verba Tingkah Laku

Verba material adalah bentuk kata kerja berupa perbuatan yang dilakukan dengan fisik,
misalnya membaca, berlari, menulis. Berkaitan dengan contoh teks prosedur tentang
penyajian kopi luwak, verba materialnya adalah menyobek, memasukkan, tuangkan,
panaskan, aduk, menyajikan, dll. Adapun verba tingkah laku adalah bentuk kata kerja yang
merujuk baik fisik maupun psikologis. Verba perilaku yang dilakukan dengan fisik, disebut
verba perilaku verbal. Perbedaan verba perilaku verbal dengan verba material yaitu verba
material dilakukan dengan fisik kecuali lisan, sedangkan verba perilaku verbal dilakukan
dengan lisan. Contoh verba perilaku verbal adalah berteriak, mencaci maki, bergumam,
bersiul, memarahi, menertawakan, dll.

Contoh:
Ketika Anda menjadi pendengar yang baik, jangan pernah menertawakan setiap kesalahan
yang dilakukan oleh si Pembicara.

Dengan kata lain, verba perilaku verbal adalah kata kerja perpaduan antara ucapan dan
tindakan. Adapun verba perilaku mental adalah kata kerja perpaduan anatara ungkapan
perasaan dan tindakan. Contoh verba perilaku mental antara lain menyukai, mengagumi,
mencintai.

Contoh:
Andi kagum dengan kepandaian temannya dalam membacakan puisi.

Konjungsi Temporal

Konjungsi atau kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar
kalimat, dan antar paragraf. Adapun konjungsi temporal (waktu) adalah kata hubung yang
menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Dengan kata lain, konjungsi
temporal menghubungkan waktu satu dengan waktu yang lain. Contoh konjungsi temporal
misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari,
sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala.

Perhatikan kalimat berikut:

Konjungsi menurut jenisnya dibedakan menjadi tiga, yakni konjungsi antarklausa, konjungsi
antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf. Berikut penjelasan ketiga jenis konjungsi tersebut.

1. Konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih.

Perhatikan contoh kalimat berikut:

Dari kedua contoh di atas, terlihat bahwa konjungsi terdapat dalam satu kalimat. Itulah yang
menjadi ciri konjungsi antarklausa. Konjungsi antarklausa inilah yang disebut sebagai
konjungsi internal.
1. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang
baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital.

Perhatikan contoh kalimat berikut:

Dari contoh kalimat di atas, terlihat bahwa konjungsi digunakan untuk menghubungkan dua
kalimat. Itulah yang menjadi ciri konjungsi antarkalimat. Jenis konjungsi ini disebut juga
sebagai konjungsi eksternal.

1. Konjungsi antarparagraf adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan


paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya. Konjungsi
antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.

Contoh:
Untuk menyajikan Luwak White Coffee yang nikmat, pertama-tama sobek pada ujung
kemasannya. Selanjutnya, masukkan bubuk kopi luwak sekitar 7-8 gram ke dalam cangkir
keramik. Kemudian, tambahkan gula secukupnya sesuai dengan selera kita dan tuangkan air
panas ke dalam cangkir tersebut
Adapun untuk mendapatkan crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas
seduhan kopi, panaskan air yang akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai
mendidih. Setelah muncul gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air
tersebut dan tuangkan ke dalam cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm.
Aduklah campuran air dan bubuk kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya,
tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara
perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5 menit.

Kata adapun adalah kata hubung yang berfungsi menghubungkan paragraf pertama dengan
paragraf kedua sehingga terlihat keterkaitan bahasan antarkedua paragraf tersebut. Itulah
contoh konjungsi antarparagraf.

Syarat dan Pilihan

Syarat dan pilihan pada teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi yang sama,
yaitu jika, apabila, atau seandainya. Syarat ditengarai dengan adanya konsekuensi yang harus
kita terima jika menerima suatu keputusan. Adapun pilihan ditengarai dengan adanya dua hal
atau lebih yang dapat kita pilih.

Contoh:
1. Jika Anda ingin mendapatkan rasa manis yang pas, cukup tuangkan gula sebanyak tiga
sendok.
2. Gunakanlah gelas atau cangkir keramik untuk menyajikan kopi.

Kalimat pertama adalah jenis kalimat syarat. Jika kita menginginkan rasa yang manis,
konsekuensinya harus menuangkan gula sebanyak tiga sendok. Adapun kalimat kedua adalah
contoh pilihan. Kita mempunyai dua alternatif pilihan tempat untuk menyajikan kopi.

Kalimat Imperatif

Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Oleh karena itu, kalimat
imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk
melakukan sesuatu. Berikut ini contoh kalimat imperatif yang terdapat dalam teks prosedur
kompleks di atas.
1. Masukkan kopi bubuk ke dalam cangkir
2. Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur
3. Sajikan kopi selagi panas

Untuk menyusun teks prosedur kompleks yang baik, kiranya unsur kebahasaan di atas sangat
perlu untuk diperhatikan. Gunakanlah bentuk-bentuk kalimat imperatif dalam membuat
langkah-langkah. Perhatikan pula penggunaan konjungsi temporal untuk menghubungkan
tiap langkah-langkah prosedur. Untuk menambah kompleksitas, munculkan juga bentuk
kalimat syarat dan pilihan.

Tips Teks Prosedur Kompleks yang Berkualitas

Untuk membuat teks prosedur kompleks yang berkualitas, Anda paling tidak harus
memperhatikan dua hal berikut. Pertama, sebelum membuat teks prosedur kompleks,
lakukanlah eksplorasi topik-topik yang kiranya menarik untuk dibahas. Hal ini akan
menentukan seberapa besar teks prosedur Anda diminati para pembaca. Pilihlah topik yang
membuat pembaca penasaran (untuk membaca) atau topik yang unik (jarang diulas).
Contoh:
Cara merawat kulit cepat putih secara alami
Topik tersebut menawarkan informasi cara merawat kulit agar cepat putih. Sudah pasti
banyak sekali masyarakat ingin memiliki kulit yang putih. Nilai plus dari topik ini, Anda
membagikan panduan merawat kulit tetapi secara alami. Kebanyakan pemutih kulit secara
cepat mengandung bahan-bahan kimia atau zat yang mempunyai efek di belakangnya. Tetapi
beda dengan panduan yang Anda berikan, Anda membagikan suatu informasi cara merawat
kulit cepat putih namun tetap menggunakan perawatan yang alami. Bayangkan jika Anda
memilih mengangkat topik mengenai cara penyajian mi instan. Mungkin yang ada, teks
prosedur kompleks Anda hanya akan dilihat sepintas lalu.

Dalam memilih topik, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah seberapa
banyak informasi yang Anda miliki mengenai topik tersebut. Andai kata Anda memilih topik
mengenai cara merawat kulit secara alami sedangkan informasi yang Anda miliki mengenai
cara merawat kulis sangat minim, jangan paksakan untuk mengangkat topik tersebut.

Kedua, hal yang harus Anda perhatikan adalah kualitas konten atau isi dari teks prosedur
kompleks tersebut. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk memberikan penjelasan yang menarik
dan unik untuk disimak. Menarik dan unik di sini maksudnya teks prosedur kompleks
dijelaskan dengan langkah-langkah yang tidak biasanya dan jarang sekali masyarakat yang
tahu. Pembaca suka dengan informasi yang baru dan bosan dengan pembahasan yang sudah
menjadi rahasia umum. Pembaca akan merasa sangat beruntung bisa membaca panduan yang
Anda berikan tersebut. Dia mendapatkan informasi baru yang jarang sekali diketahui orang
pada umumnya. Atau kalau tidak, untuk membuat pembahasan yang menarik pembaca, Anda
harus mampu memberikan panduan langkah-langkah secara rinci dan mudah dipahami.

Perhatikan langkah kedua pada contoh teks prosedur kompleks di atas:


2. Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur
Langkah selanjutnya, tuangkan air panas ke dalam cangkir tersebut. Untuk mendapatkan
crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas seduhan kopi, panaskan air yang
akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai mendidih. Setelah muncul
gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air tersebut dan tuangkan ke dalam
cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm. Aduklah campuran air dan bubuk
kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya, tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam
cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5
menit.

Langkah kedua tersebut merupakan contoh pembahasan yang menarik dan unik. Mungkin
kebanyakan orang tidak tahu cara menghasilkan kopi yang terlihat cantik. Hal itulah yang
membuat pembaca memberikan penilaian lebih terhadap teks prosedur kompleks Anda.

Anda mungkin juga menyukai