KATA PENGANTAR
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami meminta
pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia” dengan lancar. Kami pun
menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca
untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga berharap hal tersebut
mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang
selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan bahasa kita
sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan.
Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah
suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak
memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga
beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standard
gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga
mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam masyarakat.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu
dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika
dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam
kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan
seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri
dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral
kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),
atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
1. Definisi Sehat
Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh. badan
serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun
1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat
hidup secara sosial dan ekonomis. konsep “sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan
dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak
hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas
dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia
semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial
Konsep sehat secara fisik adalah jika seseorang tersebut memiliki organ tubuh yang berfungsi
secara normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Sedangkan konsep sehat secara ekologi adalah
sehat berarti proses penyesuaian individu dengan lingkungannya yang berjalan terus menerus dan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungannya.
Untuk meningkatkan sumber daya alam (SDM)sebagai sebagian dari upaya mewujudkan kualitas
hidup yang lebih baik,salah satu unsur yang harus mendapat perhatian adalah faktor kesehatan.hal ini
disebabkan beberapa pertimbangan seperti:
b. Usaha perbaikan tidak akan terlaksana jika kesehatan individu dan masyarakat tidak terjamin.
2. Definisi Sakit
Penyakit sebagian besar dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif antara kehidupan
manusia dengan bahan,kekuatan,atau zat yang tidak dikehendaki yang datang dari luar
tubuhnya.kekuatan,zat,atau bahan yang masuk dalam tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau
benda mati.akibatnya,bisa secara langsung menimbulkan gangguan,atau mengeluarkan bahan
beracun(toxin)dalam tubuh manusia,sehingga mengganggu fungsi ataupun bentuk suatu organ.
Menurut Parsors ( 1972 ) Sakit adalah Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya,sedangkan
menurut Baursams ( 1965 )
1. Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang
bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor.
Mengacu kepada paradigma kesehatan,ada beberapa variabel yang harus diperhitungkan dalam
setiap kejadian atau petagonesis penyakit,yakni variabel iklim,temporal,spasial dan suprasystem
lainnya.variabel ini dengan kata lain juga harus diperhitungkan dalam setiap upaya manajemen penyakit.
1. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
2. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat produktif sosial
ekonomis.
3. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif.
4. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus.
5. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for
survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program
for human development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15 September 1998.
2. Paradigma Sakit
Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif
dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di
rumah sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis. Hal ini menjadikan
kesehatan sebagai suatu yang konsumti
Sehingga menempatkan sektor kesehatan dalam arus pinggir (sidestream) pembangunan (Does
Sampoerna, 1998).
Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia ternyata masih mengusung paradigma sakit.
Umumnya, masyarakat baru mengunjungi dokter ketika sakit melanda. Padahal, memelihara kesehatan
wajib dilakukan dalam keadaan apapun.
1. Disease adalah gangguan & penyimpangan dari struktur dan fungsi organ-organ tubuh.
2. Illness adalah bagaimana seseorang mengartikan dan menerima arti tentang penyakit yg di deritanya.
3. Sickness adalah perilaku yg muncul dari diri org tersebut sbg tanggapan pengetiannya thd penyakitnya
(illness).
Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat digunakan
obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk
penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain. Dengan demikian
upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam
kesehatan dikaitkan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatsainya.
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat.
Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan normal karena
pengalaman sebelumnya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika
mereka sehat.
Kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit. Dengan tujuan untuk
memperoleh kesehatan
a. Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka (selama sakit).
d. Klien dan keluarga harus mencari bantuan orang yang berkompeten
b. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.
c. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.
d. Faktor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang rentang tersebut.
Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang
Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual
Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kematian pada titik lain.
Rentang sehat sakit menurut model “ Holistik Health “
Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh, merasa dirinya tidak sehat, dan
merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
Tahap asumsi terhadap peran sakit ( sick rock ) penerimaan terhadap sakit, individu mencari kepastian
sakitnya dari keluarga atau teman. Individu mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain
mengobati sendiri, mengikuti naseht teman atau keluarga.
Akhir tahap ini dapat di tentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih
mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan di penuhi atau di pengaruhi
oleh pengetahuan dn pengalaman.
Tahap kontak pelayanan kesehatan individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas
inisiatif sendiri.
Tahap ketergantungan jika profesi kesehatan memvalidasi ( menetapkan) bahwa seseorang sakit maka
yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk memperoleh bantuan.
Tahap penyembuhan pasien, pda tahap ini pasien belajar untuk melepaskan peran sakit.
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit,
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah
ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment),
pembatasan cacat (disability limitation) Pencegahan tersier: rehabilitasi.
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari
tindakan ini ialah:
1. mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular.
2. untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi dan cacat.
3. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk
mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi
Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga
individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
a. Privacy seseorang
b. Autonomy
Keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya kontrol dari luar
c. Gaya hidup
d. Peran
e. Ekonomi
Perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang meningkatkan kesehatan yang
dapat mengembalikan klien terhadap aktivitas normal sesegera mungkin.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan. Sehat
dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu
kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak
memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga
beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standard
gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga
mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam masyarakat.
3.2 SARAN
Cara yang paling tepat dan mudah untuk kita lakukan guna mendapatkan jaminan kesehatan
pada diri kita masing-masing,semoga makalh ini dapat menjadi wadah akan pentingnya kesehatan dan
sebagai upaya membantu para pembaca untuk mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak
terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html
http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman