Anda di halaman 1dari 12

Makalah Konsep Dasar Dan Keperawatan

Konsep Sehat Dan Sakit

Dosen Pengampu:Murni Aritonang S.Kep.,Ns.,M.K.


Nama:Jeny Angelica Karolina Simanungkalit
Nim:223302040044
Mata kuliah:Konsep Dasar Keperawatan

Program Studi Sarjana Keperawatan


Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya hingga diselesaikannya makalah dengan judul ".Konsep
Sehat Dan Sakit”
Ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Ibu
Dosen Murni Aritonang S.Kep.,Ns.,M.K sebagai dosen mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan saya terhadap konsep sehat
dan sakit.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis atau saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.

Medan,30 Januari 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................4
A.Latar Belakang.........................................................................................................4
B.Tujuan......................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................4
A.Definisi Sehat........................................................................................................4-5
B.Rentang Sehat..........................................................................................................5
C.Faktor Pengaruh Status Kesehatan........................................................................5-6
D.Definisi Sakit...........................................................................................................6
E.Perilaku Sakit...........................................................................................................7
F.Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit.............................................................8
H.Dampak Sakit Pada Klien...................................................................................9-10
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................................12

Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada masa lalu sebagian besar masyarakat masih memandang kesehatan dengan baik, mereka
menilai bahwa jiwa yang bersih menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan sedangkan jiwa yang
jahat menimbulkan sakit.
Pada masa ini masyarakat kurang memperhatikan kesehatan yang disebabkan karena terlalu
sibuk dengan aktifitasnya, kesadaran akan pentingnya kesehatan pun semakin berkurang.
Dalam hal ini perawat mempunyai peran penting karena perawat dituntut untuk peka terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penyusun tertarik untuk membahas konsep sehat-sakit serta
mengimplikasikannya terhadap asuhan keperawatan.

1.2 Tujuan
Memberikan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat tentang keadaan dimana
masyarakat berada dalam keadaan sehat dan atau sakit.Setelah masyarakat mengetahui
pengetahuan tersebut, diharapkan dapat menerapkan konsep sehat-sakit pada kegiatan sehari-
hari.

BAB 2
Pembahasan

2.3 Definisi Sehat


Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana tidak hanya bebas dari
penyakit, tetapi penurunan daya tahan tubuh , variable genetic, dan psikologi . Membuat definisi
kesehatan tidaklah mudah karena setiap orang mempunyai konsep kesehatan sendiri.Sehat
bukanlah suatu pengetahuan ilmiah yang dapat diperoleh atau suatu benda, suatu bagian tubuh,
atau fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, atau pernafasan.Sehat adalah suatu keadaan
dimana seseorang mendefinisikannya sesuai dengan nilai yang ada pada dirinya.
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle, 1994 dalam fundamental
keperawatan):Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.Memandang
sehat dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal.Penghargaan terhadap
pentingnya peran individu dalam hidup.Sedangkan menurut model sistem Neuman (1989,1990)
berfokus pada sehat sebagai totalitas dari seluruh proses kehidupan, termasuk memandang sakit
sebagai sebuah proses.(Dalam fundamental keperawatan).Sehat dalam arti paling luas adalah
suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan.

A.Rentang Sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali, dan sejahtera.Rentang ini
merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu
berubah dalam setiap waktu. Batasan sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit. (WHO
1947 dalam Pengantar Konsep Dasar Keperawatan). Melalui rentang ini dapat diketahui batasan
perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.

B.Faktor Pengaruh Status Kesehatan


Status kesehatan merupakan keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang sehat-sakit yang
bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, social kultural, pengalaman masa lalu,
harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan.

1.Perkembangan
Artinya bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal
pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan dimulai dari usia bayi sampai
usia lanjut memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda.
Apabila seseorang merespon baik terhadap perubahan kesehatannya, maka akan memiliki
kesehatan yang baik, demikian sebaliknya. Perawat harus mempertimbangkan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan klien pada saat perawat menggunakan keyakinan terhadap
kesehatan dan cara klien melaksanakannya sebagai dasar dalam membuat rencana perawatan.

2.Sosial Dan Kultural


Sosial dan kultural akan mempengaruhi pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan. Contohnya seseorang memiliki lingkungan tempat tinggal
yang kotor namun jarang terjadi penyakit pada lingkungan itu, maka akan timbul anggapan
bahwa mereka dalam keadaan sehat.Perawat harus mengidentifikasi dan memasukan factor
budaya kedalam rencana keperawatan klien untuk menghindari terjadinya konflik antara tujuan
dan metode keperawatan dengan latar belakang budaya klien.

3.Pengalaman Masa Lalu


Pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau yang buruk akan berdampak besar dalam
status kesehatan selanjutnya. Contohnya seseorang pernah mengalami tifoid, karena pengalaman
masa lalu yang salah dalam menjaga pola hidupnya yang menyebabkan dirinya masuk rumah
sakit, maka seseorang tersebut akan selalu berupaya untuk tidak mengulangi pengalaman masa
lalunya dengan mencegah hal hal yang dapat memicu perubahan pola hidupnya.
4.Harapan Seseorang Tentang Dirinya
Harapan dapat menghasilkan status kesehatan ketingkat yang lebih baik secara fisik,maupun
psikologis, karena dengan adanya harapan seseorang akan memiliki motivasi untuk hidup sehat
dan menghindari hal-hal yang dapat menggangu kesehatannya.

5.Keturunan
Potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun tidak terlalu
besar tetapi akan mempengaruhi respon pada berbagai penyakit. Contohnya : seorang ibu
menderita diabetes mellitus maka ada kemungkinan untuk keturunannya si anak akan menderita
diabetes mellitus jika tidak menjaga pola hidupnya.

6.Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik yaitu udara, air, sungai, dan lain-lain.

7.Pelayanan
Pelayanan dapat mempengaruhi status kesehatan apabila pelayanan kesehatan berkualitas
dalam memberikan pelayanan kesehatannya maka akan dapat mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku hidup sehat. Pelayanan kperawatan yang berorientasikan kepada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit dapat dipahami melalui berbagai aktifitas kesehatan yang
dilakukan pada tingkay primer, sekunder, dan tersier.

2.4 Definisi Sakit


Sakit bukan hanya keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit. Tetapi sakit adalah suatu
keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau spiritual
seseorang berkurang atau terganggu apabila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.Sakit
dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya kemampuan individu
untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses penyesuaian
diri manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana
individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial
(Parsons,1972 dalam buku Pengantar Konsep Dasar Keperawatan).
Tim kesehatan dapat menjadi sumber yang memberi dukungan dan kepastian untuk klien.Klien
perlu diberikan keyakinan bahwa ketidakmampuan untuk merawat diri mereka sendiri semata-
mata disebabkan karena penyakit fisik yang dialaminya, bukan karena kurangnya motivasi atau
keinginan yang dimilikinya.

A.Perilaku Sakit
Seorang yang sedang sakit pada umumnya mempunyai perilaku yang menurut istilah sosiologi
kedokteran disebut dengan perilaku sakit, dimana perilaku sakit itu mencakup tentang cara
seseorang memantau tubuhnya, mendefinisikan dan menginterprestasikan gejala yang
dialaminya, melakukan upaya penyembuhan, dan menggunakan sistem pelayanan
kesehatan(Mechanic,1982 dalam buku Fundamental of Nursing).
salah satu contoh perilaku sakit dapat terjadi pada klien yang mengalami kehilangan peran,
seorang bapak yang sedang menderita sakit “diare” mungkin harus berhenti sementara dari
tanggung jawabnya bekerja di kantor dan mencari nafkah. Selain dampak yang terjadi akibat
keadaan sakit atau dirawat di rumah sakit, seseorangpun selama sakit akan mengalami
perubahan dalam berperilaku yang berdampak pada dirinya. Adapun perubahan perilaku yang
terjadi selama sakit antara lain :
1.Adanya Perasaan Takut
Perubahan perilaku ini dapat terjadi pada semua orang dengan ditandai perasaan takut sebagai
dampak dari sakit. Apabila dibiarkan akan menggangu status mental seseorang.
2.Menarik Diri
Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses kecemasan. Tingkat kecemasan yang
dialami seseorangpun akan berbeda.
3.Egosentris
Perilaku ini dapat terjadi pada orang yang sakit yang ditunjukan dengan selalu banyak
mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan perasaan orang lain.
4.Sensitif Terhadap Persoalan Kecil
Pada orang sakit perubahan perilaku ini ditimbulkan dengan mempersoalkan hal-hal kecil
sebagai dampak terganggunya psikologis, contohnya selalu mengomel jika keadaan tidak sesuai
yang diinginkan dirinya.
5.Reaksi Emosional Tinggi
Perilaku ini dapat ditunjukan oleh seseorang yang mengalami sakit dengan mudah menangis,
tersinggung, marah serta menuntut perhatian yang lebih dari orang sekitar.
6.Perubahan Persepsi
Persepsi pada orang sakit menganggap bahwa dokter dan perawat merupakan orang yang dapat
membantu bahkan menyembuhkannya.Sehingga klien menaruh harapan yang besar pada dokter
dan perawat tersebut.
7.Berkurangnya Minat
Berkurangnya minat dikarenakan terjadinya stress (ketegangan) yang diakibatkan penyakit
yang sedang dirasakannya serta menurunya kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
B.Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit
Sama halnya dengan perilaku sehat, maka perilaku sakit juga dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Untuk membuat rencana perawatan yang individual, perawat perlu
memahami pengaruh dari berbagai faktor ini:
1.Faktor Internal
Faktor internal yang penting dan dapat mempengaruhi perilaku pada saat klien sakit anatara
lain persepsi mereka terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami. Perilaku sakit klien dapat juga
disebabkan oleh asal penyakit yang dialaminya. Selain itu, dalam sistem yang ada pada saat ini
kadang kadang beberapa profesi pelayanan kesehatan tidak mempunyai motivasi yang tinggi
untuk tetap terlibat dalam keperawatan.
2.Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi sakit klien, terdiri dari gejala yang dapat dilihat, kelompok
social, latar belakang budaya, faktor ekonomi, kemudahan akses kedalam sistem pelayanan
kesehatan, dukungan sosial.

C.Tahap Perilaku Sakit


Perilaku sakit pada individu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal tapi pada umumnya
individu tersebut melalui 5 tahap perilaku sakit.Pengetahuan tentang perilaku sakit
memungkinkan perawat mampu mengkaji perilaku pasien, menentukan tahap perilaku pasien,
dan mengembangkan berbagai intervensi untuk meningkatkan fungsi fisik emosional intelektual,
social, dan spiritual yang optimal selama pasien sakit.
Tahap 1 : Mengalami Gejala
Tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman,
seseorang biasanya mengenali perasaan tidak nyaman tersebut atau keterbatasaan fungsi fisik,
tetapi tidak menduga adanya diagnose tertentu.
Tahap 2 : Asumsi Tentang Peran Sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang dialaminya dan akan
merasakan keraguan- keraguan pada kelainan atau gangguan yang dirasakan pada tubuhnya. Jika
gejala menetap dan berubah menjadi berat pasien akan menerima peran sakit ini. Pada tahap ini
kondisi sakitnya menjadi sebuah fenomena, dan orang yang sakit akan mencari informasi dari
keluarga
Tahap 3: Kontak Dengan Pelayanan Kesehatan
Pada tahap ini seseorang telah mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan
meminta nasihat dari profesi kesehatan seperti dokter, perawat, atau lainnya yang dilakukan atas
inisiatif dirinya sendiri.
Tahap 4: Peran Klien Dependen( Ketergantungan)
Pada tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang tentunya
akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang sudah mulai ketergantungan
dalam pengobatan, setelah menerima penyakitnya dan mencari pengobatan, pasien memasuki
tahap ini. Pasien bergantung pada pemberi pelayanan kesehatan untuk menghilangkan gejala
yang ada.Pasien menerima perawatan, simpati, atau perlindungan dari berbagai tuntutan stress
hidupnya.
Tahap 5 : Pemulihan Dan Rehabilitasi
Tahap akhir dari perilaku sakit,yaitu penyembuhan dan rehabilitasi dapat terjadi secara tiba-
tiba, misalnya seperti saat terjadi penurunan demam. Jika penyembuhan tidak dilakukan dengan
tepat, maka perawatan jangka panjang munking perlu diberikan sebelum pasien mampu
mencapai tingkat fungsi yang optimal.( menurut Suchman dan diambil dari buku fundamental of
nursing ).
Tidak semua klien melewati tahap yang ada dan tidak semua klien melewatinya dengan cepat
yang sama atau dengan sikap yang sama. Namun demikian, pola perilaku sakit yang telah
digambarkan biasanya terjadi pada banyak kasus, dan pemahaman terhadap semua tahap yang
ada akan membantu perawat mengidentifkasi perubahan perilaku sakit klien dan bersama sama
dengan klien membuat rencana perawatan yang efektif .

D.Dampak Sakit Pada Klien


Pasien dan keluarganya harus menghadapi berbagai perubahan yang terjadi akibat kondisi sakit
dan pengobatan yang dilaksanakan. Setiap pasien akan berespon secara unik terhadap kondisi
sakit yang dialaminya, oleh karena itu intervensi keperawatan yang diberikan harus bersifat
individual.
1.Dampak Sakit Pada Peran Keluarga
Setiap orang mempunyai berabagai peran dalam kehidupannya , seperti pencari nafkah,
pengambil keputusan, seorang professional atau sebagai orangtua. Ketika terjadi suatu penyakit,
peran peran klien denan keluarganya mungkin akan berubah.
2.Perubahan Perilaku Dan Emosi
Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda beda terhadap kondisi sakit atau terhadap
ancaman penyakit. Reaksi perilaku dan emosi individu bergantung pada asal penyakit, setiap
klien menghadapi penyakit tersebut, reaksi orang lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan
berbagai variable dari perilaku sakit.
3.Dampak Penyakit Dari Citra Tubuh
Beberapa penyakit dapat mengakibatkan perubahan pada penampilan fisik, dan pasien dan
keluarga akan bereaksi dengan cara yang berbeda beda terhadap berbagai perubahan tersebut.
Reaksi klien dan keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh bergantung pada beberapa hal
berikut ini:
A.Jenis perubahan ( mis: kecacatan fisik)
B.Kapasitas Adaptasi
C.Kecepatan perubahan
D.Dukungan yang tersedia

4.Dampak Pada Konsep Diri


Konsep diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana
mereka melihat kekuatan dan kelemahan pada seluruh aspek kepribadinnya. Konsep diri
berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain. Klien yang
mengalami perubahan konsep diri karena kondisi sakitnya mungkin tidak lagi mampu memenuhi
harapan keluargnya, yang akhirnya akan menimbulkan ketegangan atau konflik. Dalam
memberikan perawatan, perawat mampu mengobservasi perubahan pada konsep diri klien atau
pada konsep diri anggota keluarga.
5.Dampak Pada Dinamika Keluarga
Dinamika keluarga merupakan proses dimana keluarga melakukan fungsi, mengambil
keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap
perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Pada beberapa kasus penyakit yang berkepanjangan,
sering kali keluarga harus membuat pola fungsi yang baru, yang merupakan suatu perubahan
yang dapat menimbulka stress emosional dan menyebabkan tanggungjawab yang bertentangan
atau menyebabkan koflik pada saat pengambilan keputusan
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Individu yang sehat dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan pada lingkungan internal dan
eksternalnya dan dapat mempertahankan kesehatan pada seluruh dimensi dalam dirinya,Sehat
adalah suatu keadaan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan social serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947). Sehat pun mempunyai karakteristik yang
dapat meningkatkan konsep sehat yang positif.
Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses penyesuaian
diri manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana
individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial
(Parsons,1972 dalam buku Pengantar Konsep Dasar Keperawatan).Rentang sehat-sakit sangat
membantu perawat dalam membuat asuhan keperawatan.Melalui rentang ini dapat diketahui
batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Potter
Hidayat,A.A, (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai