Di susun oleh :
Delima Oktavia
Diana Rakhman N
Marwah
Putri Melati
Rizal Hidayat
Siti Nurpadilah
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan
kepada kita semua selaku umatnya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “
Konsep Keperawatan Sehat-Sakit Dalam Perspektif Keperawatan Transtruktural”
Makalah ini telah dibuat berdasarkan sumber-sumber yang telah dikumpulkan. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan
makalah ini. Saran dan kritik sangat bermanfaat bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klien adalah manusia utuh dan unik yang terdiri dari aspek bio, psiko, social, dan
spiritual. Tuntunan masyarakat akan kualitas pelayanan perawatan cenderung semakin
meningkat. Hal ini membawa dampak positif terhadap peran dan fungsi perawat untuk
mengantisipasi tuntunan masyarakat mutu pelayanan perawatan. Pada pengkajian
perawat hanya memuaskan perhatian pada askpek biologis atau fisiknya saja, sehingga
keperawatan komprehensif tidak tercapai. Maka dari itu perlunya perawat untuk
membekali baik ilmu maupun pengalaman-pengalaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Mengetahui definisi sehat sakit membedakan definisi sehat sakit menurut para ahli dan
perseorangan. Mengetahui faktor-faktor resiko sakit dan perilaku sakit. Mengetahui
dampak sakit pada klien dan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
social, dan spiritual.
Sehat menurut WHO 1927 sehat adalah keadaan utuh secara fisik. Jasmani, mental,
dan social dan bukan hanya satu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan.
Sehat menurut UU No. 23/1992 tentang kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan ( jasmani), jiwa ( rohani ) dan social yang memungkinkan hidup produktif
secara social dan ekonomis.
B. Pengertian Sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan, atau
seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses
penyakit. Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh klien
dengan leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi
seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang sedang
mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibat pada
dimensi lain, selain dimensi fisik.
Suatu kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian maka kita berada
dalam area sakit ( Illness Area ), dan apabila status kesehatan kita bergerak kea rah
sehat maka kita berada dalam area sehat ( Willnes Area ) berubah setiap saat.
Sesuai dengan rentang sehat sakit maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan
optimal sehat dan kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meninggal dunia.
Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer (
primary prevention ), yaitu perlindungan kesehatan ( Health Protection ) agar
terhindar dari penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan
upaya pencegahan sekunder dan tersier, yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan
yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi. Karena sehat dan sakit
merupakan kualitas yang relaif dan mempunyai tingkatan sehingga akan lebih akurat
jika ditentukan sesuai titik-titik tertentu pada skala rentang sehat-sakit.
D. Status Kesehatan
Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam rentang
sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial
kultural, pengalaman masa lalu, aharapan seseorang tentang dirinya, keturunan,
lingkungan, dan pelayanan.
a. Perkembangan
Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
adalah pertumbuhan dan perkembangan.
b. Sosial dan kultural
Perubahan status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh pemikiran dan
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.
c. Pengalaman masa lalu
Perubahan status kesehatan dapat dipengaruhi juga oleh pengalaman masa
lalu. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak
diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar
dalam status kesehatan selanjutnya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan meruapakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan ke arah yang optimal. Harapan ini dapat
menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara fisik maupun
secara psikologis.
e. Keturunan
Keturunan juga dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang
mengingat poteni perubahan status kesehhatan telah dimiliki melalui faktor
genetik.
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimakksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta
rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat
mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.
g. Pelayanan
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan
yang dapat mempengaruhi status kesehatan.
E. Faktor yang mempengaruhi sehat
Yang dimaksud faktor yang mempengaruhi status kesehatan adalah faktor-faktor
yang berpengaruh baik yang bersifat menunjang ataupun yang bersifat menghambat
terhadap keadaan sehat-sakit.
1. Linngkungan
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan besar sekali. Hal ini disebabkan karena
faktor-faktor penyebab penyakit dipengaruhi oleh lingkungan terhadap kesehatan.
2. Faktor social budaya
Faktor social budaya merupakan faktor kedua yang cukup besar pengaruhnya
terhadap kesehatan. Termasuk dalam faktor ini
1. Tingkah laku, kebiasaan, adat istiadat
2. Kepercayaan, pandangan hidup, nilai-nilai
3. Social ekonomi terapi hidup dan pengahsilan
4. Demigdrafi, kepadatan penduduk
5. Pendidikan
3. Fasilitas kesehatan
1. Lokasi, tempat pelayanan dekat atau dapat dijangkau dan diketahui oleh masyarakat atau
tidak
D. Keturunan
1. Genetik
2. Struktur tubuh
Keempat faktor di atas dapat menunjang ataupun menghambat kesehatan, sehingga dapat
memudahkan atau menyulitkan timbulnya sehat-sakit, dan juga faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhi
F. Penyebab penyakit
Istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkurangnya kapasitas.
Sumber penyakit manusia 90% berasal dari Usus (Kolon) yang tidak bersih/tidak
sehat. Makanan yang dimakan tiap hari akan meninggalkan sisa pada permukaan
dinding usus. Tumpukan sisa makanan mengendap dari waktu ke waktu yang akan
menyebabkan toxid (bahan beracun). Selanjutnya toxid (bakteri, fungi, dan parasit)
akan masuk ke dalam sistem peredaran darah sehingga menghasilkan toxin(racun)
dalam darah.
Penyakit bisa timbul karena terjadi ketidak seimbangan antara :
1. Penyebab penyakit (agent)
Agent adalah penyebab utama penyakit (causaprimer), dimana tanpa kehadirannya
penyakit yang spesifik tidak akan timbul.
Kelompok agent bisa berupa :
a. Elemen gizi
1) Jodium
2) Kekurangan/kelebihan viatamin-vitamin/mineral
b. Kimia eksogen
Zat kimia yyang berasal dari luar tubuh, misalnya : obat-obat insektisida, CO, dan
lain-lain
c. Kimia endogen
Zat-zat kimia yang berasal dari tubuh manusia, misalnya metabolisme, urium,
billirbin, hormone thyroksin yang berlebihan, dan lain-lain.
2. Lingkungan
Yang termasuk ke dalam faktor lingungan dapat dibedakan atas faktor fisik, biologis,
dan sosial ekonomi.
a. Faktor fisik misalnya geografi, dataran tinggi, daerah rawan dan musim.
b. Faktor biologis misalnya tumbuh-tumbuhan, faktor perantara (lalat, nyamuk,
kecoa) dan binatang berbisa.
c. Sosial ekonomi meliputi perkembangan ekonomi, stktur sosial, politik dan
kepadatan penduduk.
G. Perilaku sakit
Perilaku sakit mencakup semua kegiatan yang dilakukan orang sakit untuk merasakan
mendefinisikan, menginterprestasikan gangguan serta mencari pengobatan yang tepat.
Sedangkan perilaku sehat mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh orang untuk
mencegah atau mendeteksi adanya penyakit pada setiap tingkat gangguan.
Gangguan ini dapat diinterprestasikan berbeda oleh orang yang berbeda, sehingga
mempengaruhi keputusan yang diambil. Lesu ketika bangu tidur, dapat
diinterprestasikan kelelahan oleh orang yang baru bekerja keras atau gehala flu
padacuaca mendung, atau penyakit bertambah parah pada orang yang berpenyakit
kronis.
TAHAP-TAHAP PERILAKU SAKIT
A. Tahap I (Mengalami Gejala
1. Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ”ada sesuatu yang salah ”
2. Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan fungsi fisik tetapi belum menduga
adanya diagnosa tertentu.
3. Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi: (a) kesadaran terhadap
perubahan fisik (nyeri, benjolan, dll); (b) evaluasi terhadap perubahan yang terjadi
dan memutuskan apakah hal tersebut merupakan suatu gejala penyakit; (c) respon
emosional.
4. Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejal penyakit dan dapat mengancam
kehidupannya maka ia akan segera mencari pertolongan.
B. Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit)
1. Terjadi jika gejala menetap atau semakin berat
2. Orang yang sakit akan melakukan konfirmasi kepada keluarga, orang terdekat
atau kelompok sosialnya bahwa ia benar-benar sakit sehingga harus diistirahatkan
dari kewajiban normalnya dan dari harapan terhadap perannya.
3. Menimbulkan perubahan emosional
4. Seseorang awalnya menyangkal pentingnya intervensi dari pelayanan
kesehatan, sehingga ia menunda kontak dengan sistem pelayanan kesehatan akan
tetapi jika gejala itu menetap dan semakin memberat maka ia akan segera melakukan
kontak dengan sistem pelayanan kesehatan dan berubah menjadi seorang klien.
A. Faktor Internal
2. Saran
Kami memberi saran kepada seluruh khalayak untuk tetap memperhatikan kondisi
tubuh kita. Sehat merupakan sesuatu yang snagat mahal bagi kita, jika tidak
menjaga kesehatan kita, maka kita akan terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, H. 2001. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Medika
Aziz. Alimul Hidayat, A. 1999. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Gaffar, La Ode Jumadi, S.Kp. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional; editoe,
Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Radiat, Ojo, H. 1984. Sinopsis Dasar-dasar Keperawatan. Jakarta: Depkes RI