2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya hingga diselesaikannya makalah dengan judul” GIZI
BURUK”
Ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, saya ucapkan kepada Ibu Eva
Latifah Nurhayati sebagai dosen mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan saya terhadap Gizi Buruk.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis atau
saya berharap semoga makalah ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................4
A.LAtar Belakang..............................................................................................4-5
B.Rumusan Masalah...........................................................................................5
C.Tujuan.............................................................................................................5
BAB 2 Pembahasan.....................................................................................................6
A.Defenisi Gizi Buruk........................................................................................6
B.Permasalahan Gizi Buruk................................................................................6
1.Kwashiorkor.................................................................................................7
2.Maramus.......................................................................................................7
3.Marasmik-Kwashiorkor................................................................................7
C.Pengertian Dan Faktor Penyebeb Penyakit Gizi Buruk..................................7-8
D.Interaksi Host,Agent,Dan Enviroment,Dalam Penyakit Gizi Buruk...............8-9
E.Riwayat Alamiah Penyakit Gizi Buruk............................................................9
F.Penanggulangan Gizi Buruk............................................................................9-10
G.Pencegahan Gizi Buruk ..................................................................................10-11
BAB 3 Penutup.........................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................12
Bab 1
Pendahuluan
Masalah utama yang sering terjadi pada anak penderita marasmus adalah penciutan otot dan
hilangnya lemak subkutis, mereka mengalami penurunan berat badan, perkembangan otak
menjadi lambat, dan apabila berkepanjangan dapat menyebabkan gagal tumbuh. Menurut
Kemenkes RI terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang Gizi)3,5 juta anak (19,2%) dalam
tingkat Gizi kurang dari 1,5 juta gizi buruk (18,3).
Kurang gizi pada balita dapat juga disebabkan perilaku ibu dalam pemilihan bahan makanan
yang tidak benar. Pemilihan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang cukup dan
keanekaragaman makanan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan
gizinya, ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan pemilihan makanan terutama makanan
untuk anak balita.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang mendapatkan perilaku pemenuhan
kebutuhan gizi yang kurang baik dari keluarga, baik secara 3 kualitas maupun kuantitas dapat
menyebabkan anak kurang gizi. Hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan sumber daya
manusia manusia yangberkualitas, oleh karena itu peranan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu
akan menentukan corak dan mutu pemberian makan pada anaknya, mengingat ibu adalah
pelaksana utama dalam diagnose dan perawatan keadaan gizi anak.
1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian gizi kurang
2.Mengetahui bisa terjadi gizi buruk
3.Mengetahui riwayat gizi buruk tersebut
4.Mengetahui bagaimana cara menanggulangi gizi buruk
5.Mengetahui cara mencegah gizi buruk
Bab 2
Pembahasan
MALNUTRISI PRIMER
Penyebab gizi buruk didaerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering disebut
manultrisi primer,yang disebabkan karena masalah ekonomi dan rendahnya
pengetahuan.Gejala klinis manultrisi primer sangat bervariasitergantung derajat dan
lamanya kekurangan energi protein,umur penderita dan adanya gejala kekurangan vitamin
dan mineral lainnya.
MANULTRISI SEKUNDER
Manultrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikan berat badan yang bukan
disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena adanya gangguan pada
fungsi dan sistem tubuh yang mengakibatkan gagal tumbuh.Gangguan yang sejak lahir
terjadi pada sistem saluran cerna metabolisme,kromosom atau kelainan jantung,ginjal dan
lain-lain.Kasus gizi buruk dikota besar biasanya didominasi oleh manultrisi sekunder.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN:
Ada 4 faktor yang melatarbelakangi KKP yaitu:masalah sosial,ekonomi,biologi,dan
lingkungan.Kemiskinanan salah satu determinan social-ekonomi,merupakan akar dari
ketiadaan pangan,tempat mukin yang berjalan,dan tidak sehat serta kemampuan
mengakses fasilitas kesehatan.Manultrisi masih saja melatarbelakangi penyakit dan
kematian anak.kuang kalori protein sesungguhnya berpeluang menyerap siapa
saja,terutama bayi dan anak yang tengah tumbuh kembang.
Maramus sering mejangkiti bayi yang baru berusia kurang dari 1 tahun,sementara
kwahiorkor cenderung setelah mereka berusia 18 bulan.Penilaian status gizi
masyarakat memelukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat
mendapatkan makanan yang cukup jumlah san mutunya.Gizi yang diperoleh seorang
anak melalui konsumsi makanan setiap hari.
Daftar pustaka