Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

F
DENGAN GANGGUAN NUTRISI

Disusun Oleh :

1. Adam Chanra Maulana (22001)


2. Dinda Ayu Maharani (22013)
3. Diza Amanda Putri (22015)
4. Fani Dwiputri Yundani (22017)
5. Nur Alizza Si Kumbang (22029)
6. Salsabila Mutiara Andika (22035)
7. Shidiq Kurnia Brigatama (22036)
8. Vanya Rachma Aulia (22044)
9. Zakia Galuh Ilahinnisa J (22047)

ANGKATAN 29
DOSEN:
YUYUN KURNIASIH,SKP.SAP.M.KEP

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI


Jl. RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp. (021) 8007436, Fax. (021) 8007436
Email: akperpolri1@gmail.com
Website: akperrspolpus.ac.id
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atassegala rahmat, kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “ Asuhan Keperawatan Pada An.K
Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi”. Laporan kasus ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
ajar dokumentasi keperawatan .Dalam pembuatan Laporan kasus ini penulis menyadari
bahwa Laporan kasus ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan kasus ini dan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan kasus ini. Kiranya segala
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak selama penyusunan Laporan
kasus ini dapat diterima bagi kita sekalian. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 9 Februari 2023

Tim Penyusun
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Nutrisi adalah zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2015)
Nutrisi memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan dan menambah daya
tahan tubuh terhadap penyakit serta membantu proses penyembuhan penyakit. Seorang
pasien yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi lebih dapat mempertahankan status
kesehatannya dan memiliki kecenderungan proses penyembuhan penyakit lebih baik.
Sebaliknya seorang pasien yang mengalami kekurangan nutrisi sangat rentan terhadap
berbagai penyakit (Ahmad & Nita, 2013). Masalah gizi merupakan salah satu masalah
kesehatan di dunia (Regar & Sekartini, 2013). Menurut Harahap et al. (2012) gizi
seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh, yang memperhatikan prinsip
keragaman makanan, keamanan makanan, pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga
dan pentingnya berat badan ideal. Asupan gizi merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Asupan gizi dapat diperoleh dari zat gizi makro
seperti karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral
(Diniyyah & Nindya, 2017).
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada An K. dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada An.K dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
2. Menentukan diagnosa keperawatan pada An.K dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
3. Mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan pada Tn. D. P. dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien Tn. D. P. dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang.
4

5. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada Tn. D. P. dengan gangguan pemenuhan


kebutuhan dasar nutrisi di ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep gangguan nutrisi pada tubuh

Nutrisi merupakan zat yang berasal dari makanan yang telah dicerna dan diproses didalam
tubuh sehingga menjadi zat yang berguna untuk memelihara dan membentuk jaringan
tubuh, mengatur sistem fisiologi didalam tubuh, menghasilkan energi, dan melindungi
tubuh dari serangan penyakit. Nutrisi merupakan proses yang digunakan untuk
pertumbuhan, mempertahankan kehidupan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta
dapat menghasilkan energi melalui proses organisme menggunakan makanan yang
meliputi digesti, absorpsransportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan. (Festy W, 2018).

Gangguan nutrisi yang dimaksud salah satunya ialah ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi dan energi. Kondisi
tersebut disebabkan oleh asupan nutrien yang rendah, kebutuhan tubuh dan kalori yang
tinggi atau absorpsi nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan. (Muralitharan, 2015).

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme (PPNI, 2017).

2.2 Faktor yang mempengaruhi gangguan nutrisi

Menurut Alimul (2015), faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah sebagai
berikut:

1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga
dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
5

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempemerupakan
sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk
dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut
dapat merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga
dapat memengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut
merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi
anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan
merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada
remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluargannya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah.
6. Penyakit
Beberapa penyakit tertentu dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
2.3 Masalah kebutuhan nutrisi

Hidayat & Uliyah (2015) Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas
kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi,
jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.

1. Kekurangan nutrisi
6

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi
untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis:

 Berat badan 10-20% dibawah normal.


 Tinggi badan dibawah ideal.
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
 Adanya penurunan albumin serum.
 Adanya penurunan transferrin

Kemungkinan penyebab:

 Perubahan pola makan.


 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

2. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yangmempunyai


risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolismesecara berlebih.

Tanda klinis:

 Berat badan lebih dari 10% berat ideal.


 Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
 Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
 Aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan penyebab:

 Perubahan pola makan.


 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3. Obesitas
7

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena
kalebihan asupa-asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yangtidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh,adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-
lain.

5. Diabetes Mellitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan


adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas,serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner


Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering
dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas,dan lain-
lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi
lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan,
nyeriabdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi
8

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 14 Maret 2023
Tanggal Masuk : 14 Maret 2023
Ruang/Kamar : Raffles
No. RM : 50.24.54
1. Identitas Pasien
Nama : Tn./Ny.
Tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Diagnosa Medis :
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan :
2. Identitas Penanggungjawab
Nama: Ny. Y. E.,
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Klien : Mama Kandung.
3. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Pasien belum BAB sudah 4 hari
9

b) Riwayat Kesehatan Sebelum Sakit


Pasien mengatakan sebelum sakit tidak merasakan keluhan seperti ini, bisa melakukan
pekerjaan dengan baik, bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.

c) Riwayat Penyakit Sekarang


Saat dikaji : Pasien mengatakan napsu makan tidak ada, merasa tidak nyaman di mulut, sudah
4 hari tidak buang air besar (BAB) dan merasa tidak nyaman di perut. Tampak K/U lemah,
terdapat banyak jamur berwarna putih di mulut, dan berbau, tampak terpasang NGT.
d) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan mulai mengalami sakit ini sejak bulan Februari 2023. Pasien juga
mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi dan riwayat alergi.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluaraga tidak ada yang menderita penyakit seperti ini, maupun
penyakit yang lainnya.
f) Pola Makan dan Minum
Kebiasaan : Pola makan teratur, frekuensi 3 kali sehari
Makanan pantangan tidak ada
Makanan yang disukai : semua jenis makanan.
Banyaknya minuman dalam sehari : 1.000-1.500 cc.
Jenis minuman dan makanan yang tidak disukai : minuman beralkohol dan makanan
yang merangsang muntah.
Saat sakit pemberian makan melalui NGT dengan jumlah 3x60cc.
g) Pola Eliminasi
1) Buang air kecil (BAK): Kebiasaan teratur
frekuensi dalam sehari : 5- 6 kali
warna : kuning jernih
Bau : khas urin (amoniak)
4. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu : tingkat kesadaran compos
mentis, GCS 13 (E4 V4 M5).
CRT < 3 detik.
Tanda-tanda vital : TTV : TD
10

100/70 mmHG, S: 37 OC, Nadi 90 x/menit.


Berat sebelum sakit 58 kg, berat badan saat ini 47 kg, tinggi badan 165 cm, IMT : 47 :
(1,65x1,65) = 47/2,72 : 17,2,
Status gizi kurang.
Mata konjungtiva anemis, pasien nampak pucat.
5. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah
Dilakukan pada tanggal 13 Februari 2023 antara lain :
1) Hemoglobin : 11,4 gr% (nilai normal 13-18 gr%)
2) Lekosit : 4.85 (nilai normal 4,0-10.0 10^3/ul).
3) Eritrosit : 4,1 10^3/ul (nilai normal 4,50-6,20 10^3/ul).
4) Jumlah trombosit menurun 148 10^3/ul (nilai normal 140-400 10^3/ul).
5) Hematokrit : 32,5% (nilai normal 40,0-54.0 %).
6. Terapi
Di ruangan Raffles, Tn. D. P. dalam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian
perenteral adalah sebagai berikut :
a. Jumlah cairan adalah : 200 ml / kgBB/ hari untuk kwashiorkor atau marasmus
kwashiorkor
b. 250 ml/kgBB/ hari untuk marasmus
c. Makanan tinggi kalori tinggi protien 3,0-5,0 g/kgBB
d. Kalori 150-200 kkal/ kgBB/hari
e. Vitamin dan mineral, asam folat peroral 3x 5 mg/hari pada anak besar
f. KCL oral 75-150mg /kgBB/hari.
Bila hipoksia berikan KCL intravena 3-4 mg/KgBB/hari
3.2. Diagnosa Keperawatan
1. Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai