Anda di halaman 1dari 9

METODOLOGI KEPERAWATAN

PENGUMPULAN DATA PASIEN

Disusun Oleh :

Vanya Rachma Aulia (22044)

ANGKATAN 29
DOSEN:

NS AGNES ELLY,K,S.KEP.M.KEP

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI


Jl. RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp. (021) 8007436, Fax. (021) 8007436
Email: akperpolri1@gmail.com
Website: akperrspolpus.ac.id
2

2
3

PENDAHULUAN

Pengertian Data
Data adalah kumpulan fakta, angka, objek, simbol, dan peristiwa yang dikumpulkan dari berbagai
sumber. Organisasi mengumpulkan data untuk membuat keputusan yang lebih baik. Tanpa data, akan
sulit bagi organisasi untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga data dikumpulkan pada berbagai
titik waktu dari audiens yang berbeda.

Pengertian pengumpulan data


Pengumpulan data adalah prosedur standar unutk memperoleh data yang diperlukan.
Pengumpulan data merupakan Langkah yang penting dalam metode ilmiah,karena dapat
digunakan dalam menguji metode hipotesa yang telah dirumuskan.
Tujuan pengumpulan data
1. Membuktikan Kualitas
Kegunaan pengumpulan data ialah untuk menangkap bukti kualitas yang
memungkinkan analisis mengarah pada perumusan jawaban yang meyakinkan dan
kredibel untuk pertanyaan yang diajukan.

2. Mendapatkan Informasi yang Valid


Pengumpulan data yang dianggap sebagai teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan
informasi topik penelitian yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
Jenis jenis Data
a. Data berdasarkan sifat
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang didapatkan dengan melakukan sebuah survey.
Sehingga akan memperoleh jawaban yang berupa angka-angka. Data tersebut
bersifat lebih objektif. Contoh data objektif :
 Tinggi badan Rahma 170 cm
 Tekanan darah jantung dari 120/80 dikatakan normal
2. Data kualitatif
Data yang lebih berupa deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka. Biasanya
data tersebut dibuat dengan menggunakan symbol, gambar, ataupun bentuk verbal
lain. Jenis data yang satu ini bisa didapatkan melalui isian kuesioner, observasi,
studi literatur, wawancara, dan lain sebagainya. Contoh:
 Teman saya sangat lucu,ramah dan menjadi pendengar yang baik
 Mereka bisa berperilaku sesuai dan tidak sabar sesuai kondisi
b. Data berdasarkan sumber
1. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi yang
menggambaran berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi
tersebut. Contoh data eksternal :

3
4

 Daya beli masyarakat


 Kebiasaan masyarakat
2. Data internal
Data internal merupakan data yang didapatkan dari internal suatu organisasi
yang menggambarkan keadaan suatu organisasi tersebut. Contoh :
 Data pasien rumah sakit restu kasih
 Data kepuasaan pelanggan minimarket
Metode pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
tatap muka dan mengajukan pertanyaan dan juga jawaban secara langsung dengan
pembicara dan peneliti. Namun seiring berkembangnya teknologi, metode wawancara
juga bisa dilakukan melalui media tertentu, seperti halnya telepon, email, ataupun
skype.
2. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena
melibatkan berbagai macam faktor dalam implementasinya. Akan tetapi, metode
observasi tak hanya mengukur sikap responden saja, tapi pengamatan juga bisa
digunakan untuk merekam berbagai macam fenomena yang terjadi ketika
pengumpulan data.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan berbagai macam pertanyaan ataupun pernyataan tertulis kepada
responden untuk nantinya dijawab. Selain itu, metode kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien apabila peneliti mengetahui variabel pasti yang
akan diukur dan memahami apa yang diharapkan responden.
4. Dokumen studi
Dokumen studi adalah metode pengumpulan data secara tidak langsung untuk
membahas subjek penelitian. Tinjauan dokumen merupakan salah satu jenis
pengumpulan data yang meneliti berbagai jenis dokumen yang berguna untuk analisis
dokumen.
Jenis jenis validitas
1. Validitas isi (content validity)
Validitas isi (Content Validity) sering pula dinamakan validitas kurikulum yang
mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang, valid apabila sesuai dengan isi
kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara yang di gunakan untuk menentukan
validitas adalah dengan mengkaji isi tes itu.
2. Validitas konstruk (construct validity )
Salah satu cara yang di gunakan untuk menentukan validitas adalah dengan mengkaji
isi tes Konstruk (construct) adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek
yang abstrak, tetapi gejalanya dapat di amati dan dapat di ukur. Grafitasi, massa,
kemampuan matematika, kemampuan bahasa inggris, kebahagiaan, dan kesedihan

4
5

antara lain termasuk konstruk. Grafitasi misalnya dapat dijadikan sebagai contoh
bagaimana memahami konstruk
3. Validitas prediksi ( Predictivity validity )
Predictive validity menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang di peroleh
peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Sebuah
dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk
memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Sumber data
1. Data primer
Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara langsung
dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik individu maupun kelompok. Jadi
data yang di dapatkan secara langsung.Data primer secara khusus di lakukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode
survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah metode yang pengumpulan
data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
atau data dokumenter.
Pengumpulan data dalam proses keperawatan
Dalam melakukan proses pengkajian seorang perawat terlebih dahulu melakukan kegiatan
pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan alat utama yang dilakukan perawat
dalam pengkajian awal klien dan merupakan proses yang berkelanjutan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan perawat untuk menentukan asuhan keperawatan yang akan
diberikanya.
1. Wawancara

Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya. bisa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untuk menanyakan
hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan
masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien.
Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi dan
berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat
untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah :

 Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara duduk)


 Mendengarkan penuh dengan perasaan
 Memberikan kesempatan istirahat kepada klien

5
6

2. Observasi

3. pengamatan perilaku
dan
4. keadaan klien untk
5. memperoleh data
tentang
6. keluhan klien.
7. pengamatan perilaku
dan
8. keadaan klien untk
9. memperoleh data
tentang
10. keluhan klien.
11. pengamatan perilaku
dan
12. keadaan klien untk
6
7

13. memperoleh data


tentang
14. keluhan klien.
15. pengamatan perilaku
dan
16. keadaan klien untk
17. memperoleh data
tentang
18. keluhan klien.
Observasi, adalah pengamatan perilaku dan keadaan klien untk memperoleh data
tentang keluhan klien.  Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat
indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca
indra.
3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan


masalah kesehatan klien. Pemeriksaan yang dilakukan harus menggunakan teknik P.E
(physical Examination) yang terdiri atas:

 Inspeksi : Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
yang diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata kuning (icteric), terdapat
struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dll
 Palpasi : Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-
bagian tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi
(patah/retak tulang), dll.
 Auskultasi : Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran.
Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan
adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.
 Perkusi : Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh
menggunakan tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek

7
8

seseorang (dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan


dengan kesehatan fisik klien. Misalnya : kembung, batas-batas jantung, batas hepar-
paru (mengetahui pengembangan paru), dll

Karakterisitik data

 Lengkap : Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan


klien. Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien
yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan — kaji secara mendalam kenapa klien
tidak mau makan (tidak cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk
makan/patologis, atau sebab-sebab yang lain)
 Akurat dan nyata : Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir
secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar-tidaknya apa yang telah didengar,
dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua
data yang sekiranya meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan
tentang suatu kondisi klien. Misalnya, klien tidak mau makan. Perawat tidak boleh
langsung menuliskan : “klien tidak mau makan karena depresi berat“. Diperlukan
penyelidikan lanjutan untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya
sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.
 Relevan : Pencatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali
data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk
mengidentifikasi.    

Jenis jenis data

1. Data subjektif

Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui (berlaku), Data yang merupakan ungkapan
keluhan klien secara langsung dari klien maupun tidak langsung melalui orang
lain yang mengetahui keadaan klien secara langsung dan menyampaikan
masalah yang terjadi kepada perawat berdasarkan keadaan yang terjadi pada
klien. Contoh data subjektif :

 Pasien mengeluh rasa nyeri di sekitar luka pada perut.

 Pasien mengatakan nyeri pada pipi saatmenelan makanan.


 Pasien mengatakan nyeri pada pipi saatmenelan makanan.
2. Data objektif

Objektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi


Perawat secara langsung kepada pasien dan yang dirasakan pasien setelah
dilakukan tindakan keperawatan. Contoh data objektif :
 Badan Pasien terasa hangat (Suhu : 37,2)
 Pasien tampak pucat, lemas
 Mulut klien kotor, lidah kotor, gigi kotor

8
9

Anda mungkin juga menyukai